Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS PENGENDALIAN PENCEMARAN SUNGAI DELI DI

KAMPUNG BADUR LINGKUNGAN X KELURAHAN HAMDAN


KECAMATAN MEDAN MAIMUN

Kelompok 1 :
Asri Patiar Br Regar ( 3173331003 )
Agung Paskah Iman Gea ( 3172131009 )
Belfri Luiz Fernando Silitonga ( 3172131011 )
Darlina Siallagan ( 3173331007 )
Evelina Gurning ( 3173331012)

Mata Kuliah : Konservasi Sumber Daya Alam


Dosen Pengampu : Meilinda Suryani Harefa, S.Pd,M.Si
BAB 1PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sungai Deli
Menjadi Tong
Sampah &
Tercemar

Sungai Deli yang


berubah menjadi tong
sampah yang panjang
dan melebar yang sudah
tercemar membuat
peneliti ingin melakukan
penenlitian yaitu
“Analisis Faktor dan
Penyebab Pencemaran
Sungai Deli di Kampung
Badur Lingkungan X
Kelurahan Hamdan
Kecamatan Medan
Maimun”
B. Rumusan masalah

1. Apa Faktor Penyebab Pencemaran Air Sungai Deli di Kampung


Badur Lingkungan X Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan
Maimun?

2. Bagaimana Solusi dalam mengatasi pencemaran air Sungai Deli di


Kampung Badur Lingkungan X Kelurahan Hamdan Kecamatan
Medan Maimun?
Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

 Untuk menganalisis faktor  Manfaat Teoritis

penyebab pencemaran air Sungai Bertambahnya pengetahuan khususnya


Deli di Kampung Badur faktor dan penyebab pencemaran air . Sungai
Deli di Kampung Badur Lingkungan X
Lingkungan X Kelurahan Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan
Hamdan Kecamatan Medan Maimun.
Maimun.  Manfaat Praktis

 Mencari Solusi dalam mengatasi a. Peneliti


pencemaran air Sungai Deli di Menambah pengalaman dan pengetahuan
untuk melakukan penelitian khususnya faktor
Kampung Badur Lingkungan X dan penyebab pencemaran air . Sungai Deli
Kelurahan Hamdan Kecamatan di Kampung Badur Lingkungan X Kelurahan
Medan Maimun. Hamdan Kecamatan Medan Maimun.
b. Masyarakat
Menambah wawasan untuk menjaga dan
melestariakan sungai yang ada dilingkungan
sekitar.
BAB II Tinjauan pustaka

TERLAMPIR
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitianl

 Metode kualitatif studi  Lingkungan X Kampung


kasus ,Observasi, berupa Badur Kelurahan Hamdan,
pengamatan langsung Kecamatan Medan
kepada subjek penelitian Maimun, Medan Provinsi
untuk mengumpulkan data Sumatera Utara. Penelitian
yang diperlukan, yaitu ini dilaksanakan pada
berupa pengamatan dan tanggal 1 dan 13 November
pengumpulan data terkait 2020 pukul 11.00-16.00
dengan fisik Sungai Deli. Wib.

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data

 Populasi  Observasi (Wawancara)


dalam penelitian
ini adalah seluruh DAS
Deli.  Dokumentasi

 sampel pada penelitian ini


yaitu Tepi Sungai Deli di
Kampung Badur Kelurahan
Hamdan, Kecamatan
Medan Maimun, Medan
Provinsi Sumatera Utara.
METODE PENELITIAN
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH
DESKRIPSI WILAYAH
Kampung Badur adalah salah satu pemukiman padat
penduduk yang terletak di tepi Sungai Deli, Medan. Letak
wilayah pada posisi 30.30’ LU-30.48’ LU dan 980.39’BT-
980.47’36’BT dengan ketinggian 0 - 40 m di atas
permukaan laut. Suhu pada pagi hari berkisar 23,700C-
25,100C, siang hari berkisar 29,200C-320C, pada malam
hari berkisar 260C-30,80C, suhu rata-rata tahunan adalah
260C. dan kelembapan udara berkisar antara 68% sampai
93%.
BAB V HASIL & PEMBAHASAN
HASIL

Kampung Badur lingkungan X Kelurahan


Hamdan Kecamatan Medan Maimun memiliki 220
KK .

1. Sudah menggunakan PAM PDAM baik umum


maupun pribadi (2 PAM PDAM umum)
2. 40% warga Kampung Badur masih menggunakan
air sungai Deli untuk keperluan MCK,.
3. Pada saat terjadi banjjir warga terkena dampak
negatif selain harta benda juga berdampak pada
kesehatannya. Seperti gatal-gatal, diare, dan
demam.
4. Sungai Deli tersebut juga masih terdapat banyak
ikan didalamnya. Seperti ikan lele, gabus dan
sapu-sapu. Ikan-ikan tersebut juga sering
dikonsumsu oleh warga Kampung Badur.
5. Sebagian warga Kampung Badur sudah memiliki
tingkat kesadaran untuk tidak membung sampah
organic maupun anorganik ke sungai meskipun
saluran dari kamar mandi masih dialirkan
langsung ke sungai.
PEMBAHASAN

A. Faktor- Faktor Pencemaran Air

Dari hasil penelitian yang


dilakukan faktor alam yaitu adanya
hujan kiriman dari Kota yang
membawa sampah-sampah ke wilayah
kampung badur, setiap hujan
diwilayah tersebut terjadi banjir
lauapan. Dan faktor manusia
tercemarnya air yaitu karena
membuang limbah masyarakat dan
membuang sampah sembarangan ke
sungai. Untuk hal ini bukan sampah
tersebut bukan hanya berasal dari
Warga Kampung Badur melainkan
sampah kiriman.
B. Penyebab-Penyebab Pencemaran Air

a. Limbah Industri b. Limbah Rumah Tangga


Dari hasil wawancara Buangan limbah manusia
Sumber pencemaran sungai- yang berupa sampah, air kotor
sungai di Deli di Kampung (tinja), deterjen dan sisa
Badur Lingkungan X Kelurahan minyak andilnya lebih besar
Hamdan Kecamatan Medan bila dibandingkan dengan limbah
Maimun penyebabnya adalah industri.
berasal dari buangan limbah
industri seperi pembuangan
limbah rumah sakit Martha
Friska.
c. Konsepsi Nilai Budaya Masyarakat
Terhadap Sungai

Ditinjau dari sudut pandang


antropologis (sosial budaya),
kecenderungan orang atau
masyarakat untuk membuang limbah
dan kotoran ke sungai telah menjadi
adat atau kebiasaan, sejak dahulu
kala jauh sebelum adanya sarana dan
prasarana sanitasi lingkungan seperti
: jamban keluarga (WC) dan Tempat
Sampah (TPS dan TPA).
SOLUSI DALAM MENGATASI PENCEMARAN AIR SUNGAI

1. Limbah-limbah industri sebelum dibuang kesungai harus dinetralkan dahulu


sehingga tidak lagi mengandung unsur-unsur yang mencemari perairan.

2. Melarang membuang sampah ke sungai, sampah harus dibuang ditempat-tempat


yang telah ditentukan.

3. Mengurangi penggunaan pestisida dalam membasmi hama tanaman.

4. Setiap perusahaan minyak diwajibkan memiliki peralatan yang dapat


membendung tumpahan minyak dan menyedotnya kembali. Dengan demikian
tumpahan minyak tidak akan menyebar luas sehingga pengaruhnya terhadap
pencemaran dapat berkurang.

5. Peranan masyarakat juga sangat penting terhadap pencemaran lingkungan karena


kurangnya kesadaran akan akibat-akibat yang berdampak negatif karena
pencemaran air sungai.
Click icon to add picture Tindakan Konservasi
Kami mengajarkan anak
untuk membuang sampah pada
tempatnya, serta kami pun harus
membiasakan diri untuk
melakukan hal yang serupa.
Sebagai contoh kami memberi
edukasi berupa ajakan untuk
bergerak mengutip sampah dan
juga mengedukasi tentang
pemahaman kebersihan
lingkungan, dengan begitu,
Edukasi kepada anak usia dini (pemahaman akan anak-anak akan meniru apa yang
kebersihan lingkungan)
kami lakukan, yaitu membuang
sampah pada tempatnya.
Click icon to add picture Tindakan Konservasi
Mengajak masyarakat
untuk mengutip sampah di
bantaran sungai Deli yang
berada di Kampung Badur.

Mengumpulkan sampah dan membuangnya di Bak


pengumpulan yang nantinya diambil oleh Dinas
Kebersihan.
Tindakan Konservasi
Click icon to add picture

Memberdayakan sampah sebagai hiasan, seperti hiasan pot


bunga .
Tindakan Konservasi

Warga bantaran sungai di kampung


badur kelurahan Hamdan Kec.
Medan Maimun juga turut
membersihkan sampah sekitaran
bantaran sungai dan terjun langsung
untuk melakukan salah satu tindakan
konservasi pembersihan sampah
yang ada di sungai deli tersebut

Warga terjun langsung dalam


pengutipan sampah di Sungai Deli
TINDAKAN KONSERVASI
Warga masyakarat juga bekerja sama
dengan komunitas Peduli Anak Sungai
Deli (Kopasude) dengan memberdayakan
sampah – sampah tersebut dengan
ekobrick.

Hasil wawancara ibu Fatida anak dari


pendiri sanggar minang 5 tahun terakhir
sebelumya pengelolaan sampah di
kampung badur seperti bank sampah,
pengelolaan sampah organik menjadi
pupuk dan non organik juga pernah
diterapkan oleh beberapa universitas
disumatera Utara dimana masyarakat
diajak mengeloal sampah. Mereka
berharap hal ini terjadi lagi mengingat
sampah saat ini semakin menumpuk
didaerah pinggiran sungai.
DOKUMENTASI
TERIMAKASIH


Anda mungkin juga menyukai