Anda di halaman 1dari 16

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

CRITICAL BOOK REVIEW


“GEOREFERENCING MENGGUNAKAN ArcGIS 10.1”

OLEH
KATARINA SIANIPAR
D REGULER 2016

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya,
sehingga reviewer dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review mata kuliah Sistem
Informasi Geografi ini dengan baik.
Adapun dalam penyusunan laporan ini, reviewer tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Terimakasih reviewer ucapkan kepada Dosen Pengampu mata kuliah ini yang telah
mengajari reviewer dalam penyusunan laporan ini. Terima kasih juga reviewer ucapkan
kepada teman-teman yang membantu reviewer dalam penyusunan laporan ini.
Tiada gading yang tak retak, demikianlah dalam penyusunan laporan ini, reviewer
menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa, isi
maupun segi lainnya. Oleh karena itu, reviewer mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga reviewer dapat memperbaiki laporan ini menjadi lebih
baik.
Reviewer berharap, semoga laporan tugas ini dapat membantu dan menambah wawasan
pembaca. Akhir kata kami ucapkan sekian dan terima kasih.

Medan. Oktober 2018

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Informasi Bibliografi Buku Utama ......................................................... 1
1.2. Informasi Bibliografi Buku Pembanding ................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT ...................................... 2
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Ringkasan Buku ....................................................................................... 3
3.2. Evaluasi Buku........................................................................................... 13
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ............................................................................................... 15
4.2. Saran ......................................................................................................... 15

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. INFORMASI BIBLIOGRAFI BUKU UTAMA


Judul : Georeferencing Menggunakan ArcGIS 10.1
Penulis : syahrul Ridha, S.Pd.,M.Pd
ISBN :978-979-29-6597-1
Penerbit : Penerbit Andi
Tahun Terbit : 2018
Urutan Cetakan : cetakan pertama
Dimensi Buku : 16 x 23 cm
Tebal buku : viii + 216 halaman

1.2. INFORMASI BIBLIOGRAFI BUKU PEMBANDING


Judul : Sistem Informasi Geogarfi
Penulis : Muhammad Jafar Elly
ISBN :978-979-756-487-1
Penerbit : Penerbit Graha Ilmu
Tahun Terbit : 2009
Urutan Cetakan : cetakan pertama
Dimensi Buku : 16 x 23 cm
Tebal buku : viii + 142 halaman

3
BAB II
PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REVIEW

Permasalahan yang dikaji adalah seputar masalah Sistem Informasi Geografi. Sistem
Informasi Geografis adalah salah satu mata kuliah yang membahas mengenai pengolahan
data citra satelit maupun data raster. Pengolahan peta yang berbentu jpg.juga menjadi
bahasan dari SIG ini. Dalam pengolahan peta digunakan beberapa software yang
mempermudah pengerjaan pengolahannyaseperti ArcGIS, ArcView,dll. Penggunaan software
ini bukan hal yang mudah, butuh penuntun yang baik dan tindakan yang dilakukan secara
berulang-ulang.
Salah satu yang bisa dilakukan guna memaksimalkan pemahaman penggunaan
software-software ini, dengan melihat berbagai tutorial terkait dengan projek yang
dibutuhkan maupun dengan membaca berbagai referensi yang bisa membantu pemahaman.
Buku yang akan kita bahas disini dianggap bisa membantu untuk menjalankan software ini,
walaupun hanya terbatas pada beberapa materi yang disajikan.
Buku ini diangkat sebagai bahan referensi buku ini karena materi yang dibahas dalam
buku ini sangat sesuai dengan materi bahasan dalam mata kuliah SIG semester V Jurusan
Geografi UNIMED. Sehingga dianggap akan sangat membantu pemhaman mahasiswa dalam
bahasan tersebut.
Metode yang digunakan dalam Critical Book Review metode kualitatif
yang melihat bagaimana kualitas buku dalam menyajikan materi yang disajikan.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. RINGKASAN BUKU


Konsep Georeferensing
Georeferencing adalah proses pemberian referensi spasial pada peta yang
memiliki data raster atau vector. Sumber data yang digunakan dalam proses
referencing berasal dari citra satelit yaitu pemotratan permukaan bumi menggunakan
wahana yang mengembil dalam cakupan wilayah yang cukup luas. Foto udara yaitu
pemotetan muka bumi menggunakan pesawat dan cakupan wilayahnya lebih luas.
Peta digital yaitu peta yang sudah diolah menggunakan SIG, peta analog yaitu peta
yang sudah dicetak, data lapangan yaitu data koordinat yang digunakan dengan
pengukuran GPS.
Data acuan yang digunakan dala proses georeferencing adalah data vector dan
raster. Data vector adalah yitu data yang berupa titik, poin, atau polygon. Dalam
georeferencing data vector ini menjadi acuan dalam pennetuan titik control.
Sedangkan data raster adlah data yang beruopa cell atau grid. Dalam georeferencing,
data raster merupakan data yang harus ada.
Dalam georeferencing, digunakan system koordinat geografis dan proyeksi.
Dalam SIG Georeferencing berada dalam tahap input data yang menghasilkan data
yang bisa diproses oleh SIG. dalam.

Toolbar Georeferencing
Toolbar Georeferencing adalah tool yang berfungsi untuk menjalanan perintah
dalam proses georeferencing. Ada beberapa menu yang terdapat dalam toolbar
georeferencing yaitu menu update georeferencing untuk menyimpan perubahan
raster, Rectiy yaitu untuk menyimpan hasil georeferencing, Fit To display untuk
menggabungkan vector dan raster, Auto Adjust untuk menampilkan semua hasil
penentuan titik control, flip or rotate untuk mengubah arah raster, transformation
untuk pengubahan raster, delete control point untuk menghapus titik control, reset
transformation untuk mengatur ulang perubahan, dan options untuk pengaturan tool.
Beberapa pengaturan toolbar georeferencing yaitu From point symbol untuk
menentukan warna symbol titik control sebelum X,Y dimasukkan, To point symbol

5
untuk menentukan warna titik control sesudah X,Y dimasukkan, residual untuk
mengubah warna jarak control, inverse untuk mengetahui kesalahan pad alink table,
Forward-inverse untuk mengetahui keakuratan titik control, auto complete untuk
menampilkan semua hasil titik control.
Beberapa Tool interaktif georeferencing untuk membuat, menghapus,
menambah titik control yaitu add control point, auto registration, select link, zoom to
selected link, delete link, viewer, view link table, rotate, shift, scale, dan
measurement.
Untuk menampilkan gambar di windows dan data frame digunakan tool-tool
seperti zoom in, zoom out, pan, full extend, fixed zoom in, fixed zoom out, go bck to
previous extent, go to next extent, select element, new, add data, arc toolbox, undo
add layer, dan redo add layer (diwindows berupa gambar). Untuk informasi titik
control yang sudah dibuat maka dapat digunakan beberapa Tool Link Table yaitu
open, save, zomm to selected gamber, delete link, insert link, auto adjust, degrees,
minutes, seconds, dn tansformations. Bebrapa tombol keyboard yang dapat
u=dugunakan untuk menjadi tool referencing yaitu B,C,Q,X,Z, Esc, Delete, Ctrl+Z,
dan Ctrl+N.

Pengantar Dalam Menentukan Referncing Spatial


Referensi spasial adalah infformasi posisi suatu wilayah. Referensi spatial
dapat ditentukan menggunakan ArcCatalog. ArcCatalog adalah yaitu program ArcGIS
untuk menyimpan dan mengorganisasi data dalam SIG. dalam georeferencing,
ArcCatalog dapat digunakan untuk browsing data dan menentukan system koordinat.
Langkah untuk membuka jendela ArcCatalog melalui Start-All program-ArcGIS-
ArcCatalog 10.1. browsing data dapat dilakukan melalui menu File-Connect To
Folder-pilih folder-OK-cari data yang akan digunakan.
Selanjutnya adalah menentukan system koordinat Geografis dengan cara klik
kanan pada data yang diinginkan-properties-general-Spatial Reference-Edit-
Geographic Coordinate System-World-WGS 1984-OK-Apply-OK.
Untuk menentukan system koordinat meter dimulai dengan klik kanan pada
data yang diinginkan-properties-general-spatial reference-Edit-Coordinate System-
Projected Coordinate System-UTM-WGS 1984-Northerm Hemisphere-WGS 1984-
UTM Zone 46 N-Apply-OK. Memilih zone tergantung wilayah objek.

6
Menentukan reference spatial dengan ArcMap dilakukan sesudah menyiapkan
data raster dan setelah menentukan titik control.

Georeferecing Menggunakan Proyeksi UTM


Georeferencing UTM adalah metode yang menggunakan siitem koordinat projected
dengan proyeksi UTM sebagai acuan koordinat. Georeferencing menggunkaan peta
proyeksi UTM dapat dimulai dengan membuka Jendela ArcMp terlebih dahulu
melalui langkah-langkah klik Start-ArcMap 10.1-Clause(X. Kemudian menampilkan
toolbar Referencing dengan melalui menu Customize-Toolbars-Georeferencing-
posisikan toolbar.
Setelah itu siapkan data raster melalui langkah-langkah Tool Add Data-
Connect To Folder-Pilih Folder penyimpanan peta-OK-Add-OK.
Setelah data terkoneksi, langkah selanjutnya adalah menentukan titik control
melalui langkah-langkah Zoom in pada perpotongan X dan Y (X sebagai koordint
garis bujur dan Y sebagai koordinat garis Lintang)-Add Control Point-klik kanan-
input X and Y- masukkan nilai X dan Y – OK – klik kanan layer – Zoom To Layer –
tentukan titik control pada titik yang lain minima 4.
Apabila terdapat kesalahan dalam menentukan titik control maka perlu
dilakukan penghapusan dnegan cara klik Select Link – klik control yang salah – klik
tool Delete link, atau dengan cara Tool View Link Table – Pilih Point yang salah –
Tool Delete Link – tutup jendela View Link Table.
Menentukan system koodinat dengan cara klik kanan pada layer – Data
Frame Properties – Coordinate System – Projected Coordinate System – UTM –
WGAS 1984 – Northem Hemisphere – WGS 1984 – UTM Zone 46 N – Apply – OK.
Mengoreksi nilai RMS error pada penentuan titik control yang telah dilakukan
merupakan langkah yang dilakukan untuk melihat tingkat akurasi dari yang data yang
belum memiliki koordinat dengan yang sudah mempunya titik coordinate. Hal ini
dilakukan dengan langkah-langkah melalui View Link Table. Pada total RMS error
akan terlihat tingkat kesalahannya, jika angkanya besar maka akan sangat baik apabila
dilakukan koreksi ulang titik kontrolnya.
Apabila sudah selesai maka titik control ini perlu disimpan dengan cara
mengklik Save pada View Link Table tentukan penyimpanan filenya dan untuk
menampilkanya kembali maka klik Open pada View Link Table.
7
Menyimpan hasil georeferencing dilakukan melalui klik kanan
Georeferencing – Rectify – Open - tentukn tempat Penyimpanan – Type “tiff”. Untuk
memunculkannya melalui remove terlebih dahulu layer peta dasar kemudian buka
jendela baru kemudian buka file yang telah disimpan tadi dengan type tiff.

Georeferencing Menggunakan Koordinate Geografis


Georeferencing geografis adalah metode yang dilakukan untuk menentukan reference
spasial pada peta dasar dengan menggunakan system koordinat geografis.
Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan data raster dengan cara klik
Add Data – Folder Connection – pilih folder penyimpan data – Add – OK. Kalkulasi
angka koordinat yaitu dengan mencatat titik kordinat garis bujur dan lintang yang
ingin diberikan titik control pada 4 titik, masukkan pada excel seperti berikut:

Untuk mendapatkan hasil yang kedua dapat dilakukan dengan menyeret Sudut cell
pada hasil kalkulasi titik pertama sampai titik keempat.
Kemudian untuk menentukan jumlah angka dibalik koma dilakukan dengan cara blok
cell hasil kalkulasi keempat titik – klik kanan – Format cell – number – category –
Number – tentukan Decimal Places – OK.
Langkah selanjutnya adalah menentukan titik control dengan cara Zoom In
pada titik yang telah diambil koordinatnya, klik Add Control Point kemudian klik
kanan pilih Input X and Y, masukkan nilai X dan Y sesuai kalkulasi yang telah
dilakukan sesuaikan titik yang akan diisi dengan titik yang telah di Zoom, harus
sesuai, klik OK. Masukkan keempat titik tersebut. Untuk menampilkan kemabli peta
di lembar kerja klik kanan pada layer kemudian Zoom to layer. Cara menentukan
system koordinat yang digunakan adalah dengan langkah klik kanan pada Layer –

8
Data Frame Properties – Coordinate System – Geographic Coordinate System –
World – WGS 1984 – Apply – OK.
Koreksi nilai error dapat dilihat melalui View Link Table, jika angka terlalu
besar maka perlu dilakukan koreksi. Meyimpan hasil georeferencing dilakukan
dengan klik kanan pada georeferencing kemudian pilih Rectify lalu pilih folder
penyimpanan dengan format file tiff.
Georeferencing Menggunakan DMS
Georeferencing DMS adalah metode yang digunakan untuk memberikan reference
spasial pada raster dengan menggunakan acuan coordinate geografis. Cara yang
dilakukan adalah menyiapkan data raster dengan klik Add data – Folder Conection –
pilih file penyimpanan – Add – OK.
Untuk menentukan system koordinatnya dilakukan dengan klik kanan pada
layer – Data Frame Properties – Coordinate System – Geographic Coordinate system
– world – WGS 1984 – Apply – OK.
Menentukan titik control dilakukan dengan klik Zoom In – Add Control Points
– klik perpotongan lintang dan bujur – klik kanan – Input DMS of Lon and Lat –
masukkan koordinat sesuai dengan yang diperbesar – OK.
Mengkoreksi nilai RMS Error melalui View Link table, apabila angka error
sangat besar maka perlu koreksi ulang dan apabila sudah dibawah sekitar 5 maka
tidak perlu lagi perbaikan. Menyimpan hasil georeferencing dapat dilakukan dengan
klik perintah georeferencing lalu pilih Rectify lalu tentukan penyimpanan folder
dengan format tiff.

Georeferencing Menggunakan Acuan Data Vektor


Hal pertama yang dilakukan menyiapkan data vektor adalah klik Add data –
folder connection (pilih file dengan format Shafile atau shp) – Add – symbol Selector
untuk menentukan ukuran dan warna – OK.
Kedua adalah meyiapkan data raster dengan klik Add data – folder connection
– pilih file yang dibutuhkan – georeferencing – Fit to display.
Setelah data vektor dan data raster disiapkan maka dilakukan penentuan titik
kontrol dengan cara Add Control Points – klik objek vektor dan raster namun tidak
sejajar – pada klik kedua objek akan sejajar – lakukan pada 6-10 titik.

9
Menentukan sistem koordinat dengan cara klik kanan pada pada data raster –
Data Frame Properties – Coordinate System - Projected Coordinate System –UTM -
WGS 1984 – Northem Hemisphere – WGS 1984 - UTM Zone 46 N – Apply – OK.
Mengkoreksi nilai RMS Error dilakukan melalui View Link Table. Menyimpan
hasil georeferencing dilakukan melalui georeferencing pilihan Rectify.

Georeferencing Menggunakan Acuan Data Raster yang Mempunyai Sistem


Koordinat.
Pertama dilakukan dengan menyiapkan data raster kemudian menentukan titik
kontrol dengan Zoom In pada perpotongan X dan Y – Add Control Points – cari objek
yang mudah dikenali – Zoom To Layer – Zoom In – Add Control Points – tentukan
minimal dua titik. Kemudian jangan lupa menentukan sistem koordinat dan untuk
mengurangi kesalahan perlu dilakukan koreksi nilai RMS error dari View Link Table.
Simpan hasil georeferencing pada folder yang mudah dikenali.

Georeferencing Convert KML to SHP


Untuk georeferencing pada hal ini perlu dilakukan penyimpanan citra satelit
dari Google Earth dengan cara buka Google Earth – Zoom dengan skala yang sesuai –
klik kanan pada Tempatku – Tambahkan Folder- berikan folder sesuai nama wilayah
– OK. Berikan titik ikat pada objek, minimal 4 titik dengan cara klik tool Tanda
Tambah Tempat – arahkan kursor ke objek yang ingin ditandai – beri nama setiap titik
– OK. Klik folder penyimpanan hingga muncul warna biru untuk menyimpan keempat
titik.
Untuk penyimpanan hasil penandaan dilakukan dengan dua cara yaitu yang
pertama klik File – Simpan – Simpan Tempat Sebagai – pilih tempat penyimpanan –
save. Untuk penyimpanan kedua dalam bentuk image dilakukan dengan cara klik File
– Simpan – Simpan Gambar – tentukan resolusi penyimpanan - simpan gambar –
tentukan file dengan type ‘jpeg’.
Kemudian Convert KML to SHP dilakukan dengan langkah klik Arc Toolbox
– klik kanan Arc Toolbox – Add tool – pilih tempat penyimpanan – Open – klik tanda
plus pada Tool Convert KML to SHP – Open data- KML diisi dengan data KML,
feature Type diisi dengan tipe penanda tempat, Output File diisi dengan Shapefile –
OK – close Arc Toolbox.

10
Langkah selanjutnya menyiapkan data raster dengan cara klik titik dibawah
layer – circle 3 – OK. Klik Add Data – pilih folder penyimpanan – Add – Yes – OK –
Zoom to layer. Menentukan titik koordinat dilakukan dengan cara Zoom pada ujung
paku penanda – Add Control Points – Zoom to Layer – lakukan pada semua titik
penanda. Kareksi nilai RMS Error melalui View Link Table dan simpan hasil
georeferencing dengan pilihan Rectify pada Toolbar georeferencing.

Georeferencing Menggunakan Acuan Koordinat Data Raster yang Mempunyai


Sistem Koordinat.
Pertama sekali kita harus menyimpan peta dari Google Earth dengan cara
membuka Google Earth – pilih lokasi – File – Simpan – Simpan Gambar – tentukan
tempat penyimpanan – Save. Dilanjutkan dengan menyiapkan data raster yaitu dengan
langkah Add Data – pilih folder – Add – OK – kemudian masukkan pula wilayah yang
sama yang telah memilih sistem koordinat dengan format fitt – Add Data – Add –
Zoom to Layer.
Langkah selanjutnya adalah menentukan titik kontrol dengan cara klik Add
Control Points – letakkan pada objek yang diinginkan- catat titik koordinat bujur dan
lintangnya – lakukan pada titik minimal 2. Kemudian Zoom In pada titik yang
koordinat sudah diketahui – klik objek lalu Input X and Y – masukkan koordinat yang
telah disimpan – klik Ok – lakukan hal yang sama pada objek yang telah diketahu
koordinatnya. Kemudian menentukan sistem koordinatnya dengan koordinat
geografis, kemudian mengoreksi nilai RMS error untuk melihat kebesaran angka
kesalahnnya. Jangan lupa menyimpan hasil gereferencing.

Georefencing Menggunakan Acuan Koordinat Citra Satelit dari Google Earth


Terlebih dahulu simpan lokasi yang diinginkan dari Google Earth. Kemudian
tampilkan data raster yang telah disimpan dari Google Earth pada lembar kerja
ArcMap. Langkah selanjutnya adalah mencari acuan koordinat citra dari Google
Earth dengan cara Zoom in pada objek yang ingin diambil koordinatnya. Kemudian
titik kontrol.
Menentukan titik kontrol dengan Zoom In pada perpotongan tiap koordinat
yang telah dicatat kemudian Add Control Points. Tuliskan semua koordinat pada
semua titik. Kemudian edit sistem koordinat geografisnya. Menentukan titik kontrol
menggunakan Add Control Points. Setelah kontrol point dimasukkan maka jangan
11
lupa memeriksa RMS Error untuk mengetahui tingkat kesalahan atau kebenaran
penentuan titik kontrol. Lalu menyimpan hasil georeferencing.

Georeferrencing Menggunakan Acuan Koordinat Geografis dari Pengukuran


Lapangan dengan GPS
Data raster yang digunakan adalah data yang diambil dari Google Earth, dan
untuk menampilkannya melalui Add Data – Folder connection – Add – OK, setelah
data dimasukkan maka silahkan masukkan sistem koordinat yang digunakan oleh peta
yaitu koordinat geografis.
Langkah selanjutnya adalah menentukan titik kontrol dengan cara Zoom in –
Add Control Points – klik kanan – Input DMS of Lon and Lat – silahkan di isi sesuai
koordinat – OK – lakukan pada semua titik objek. Kemudian simpan agar bisa
dikerjakan kedepannya. Koreksi nilai RMS Errornya agar tingkat kesalahan tidak
terlalu besar. Simpan hasil georeferencing yang telah selesai dikerjakan.

Georeferencing Menggunakan Acuan Koordinat Meter dari Pengukuran


Lapangan dengan GPS
Langkah pertama adalah mencatat koordinat meter yang diperoleh dari GPS,
kemudian mengconeckan data citra satelit yang diperoleh dari Google Earth,
selanjutnya menentukan titik kontrolnya dengan klik kanan pada wilayah perpotongan
koordinat – input X dan Y minimal di 6 titik. Sistem koordinat yang digunakan adalah
Projected Coordinate System dengan satuan koordinat meters. Koreksi hasil
penentuan titik kontrol melalui View Link Table untuk memeriksa kesalahan yang
terjadi sehingga apabila kesalahan besar, bisa langsung diperbaiki. Setelah semua
proses dilakukan maka hasil georeferencing disimpan pada folder yang mudah
dikenali.

Georeferencing menggunakan Acuan Data Vektor (Polygon)


Langkah pertama adalah mengko-connect-kan data vektor pada layar kerja.
Selanjutnya memanggil data raster yanng diambil dari Google Earth kemudian
gabungkan keduannya menggunakan toolbar Georeferencing lalu Fit to Display.
Untuk mempermudah penentuan titik kontrol maka data raster perlu diatur
ketransparanannya melalui klik kanan layer – properties – Display – atur tingkat
transparannya – OK. Lalu atur juga warrna melalui Symbol Selector lalu tentukan
12
aoutline width dan outline color – OK. Selanjutnya penentuan titik kontrol. Sistem
koordinat yang digunakan adalah projected Coordinate System. Kemudian koreksi
nilai RMS Errornya. Dan simpan hasil georeferencingnya.

3.2. EVALUASI BUKU


Buku Georeferencing Menggunakan ArcGIS 10.1 ini dalam menyajikan
materinya menggunakan bahasa yang mudah dipahami,penegtikan ejaan yang baik
dan struktur sistematika yang baik mendukung pembaca dalam memahami materi
dalam buku ini. Gaya penyampaian yang digunakan sangat menarik, penyampaian
materi yang menggunakan turtorial dan gambar langsung membuat pembaca lebih
mudah untuk memahami materi yang disajikan. Namun, pada halaman 42, terdapat
gambar dengan penomoran 4.4 – 4.9, namun pada apabila kita perhatikan lebih dalam
lagi, nomor 4.5-4.8 tidak ada, hal ini mengurangi tampilan isi buku, yang menurut
pembaca mungkin akan lebih meyalahkan padamateri yang tidak teikut padahal hanya
penomorannya saja yang kurang. Kemudian pada bab 3, dijelaskan bahwa pemilihan
zone pada saat mengedit spatial referensi akan dijelaskan pada bab 4. Namun,
kenyataan yang ada pada bab 4 penjelasan ini tidak kta temukan dilembaran
pembahasan bab 4. Pada halaman 47 dijelaskan langkah-langkah dalam menentukan
system coordinate UTM. Apabila pembac mengikuti langkah-langkahnya maka semu
peta berada pada Northerm Himsphere dan Zone 46 N. Karena tidak disertakan
penjelasan mengenai hal ini, bahwasanya pemilihan system koordint UTM harus
disesuaikan dengan peta yang akan diolah.
Target utama dalam tujuan penulisan buku ini dimaksudkan oleh penulis
adalah untuk membantu pembaca pemula yang baru mengenal software dalam
melakukan georeferencing yang merupakan pengetahuan dasar dalam mata kulih
Sistem Informasi Geografis. Dan untuk menguji pemahaman pembaca mengenai buku
yang disajjikan, maka penulis juga menawarkan beberapa poin pertanyaan yang
disajikan pada setiap akhir bab. Ini secara mandiri akan menuntun pembaca untuk
mengetahui dan mengevaluasi dirinya sendiri,apakah sudah menguasai bahasan
materi atau tidak. Pembahasan materi yang diberikan sudah menyeluruh, apalagi
bahasan materi yang disajikan adalah bahasan mengenai tutorial Georeferencing.
Dalam penyampaiannya buku ini memberikan langkah-langkah yangmudah diikuti
oleh pembaca. Dalam penyampaiannya juga sudah terurut sesuai langkah kerjanya.

13
Penulisan buku ini menggunakan beberapa reference yang baik dan sangat
berkaitan dengan materi yang ada dalam buku ini. Dibandingkan dengan buku Sistem
Informasi Geografis yang disusun oleh Muhammad Jafar Elly, buku ini
pembahasannya lebih mudah dipahamikarena menggunakan tutorial yang disertai
dengan gambar dan penjelasan yang baik.
Pada bagian penutup,penulis memberikan beberpa kesimpulan dengan harapan
bisa sangat membantu pembac dalammenemukan titik inti pembahasan setiap babnya.
\

14
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Bila diperhatikan lebih baik, pembahasan dalam buku ini sangat membantu
penulis dalam menyampaikan materi ini kepada pembaca karena pembahasan yang
diberikan mampu menuntun dengan baik pembaca sehingga mampu menyelesaikan
sebuah pekerjaan georeferencing dengan baik. Dalam penyampaian materinya penulis
lebih bersifat objektif, ini bisa kita lihat dari penggunaan beberapa referensi yang
banyak, selain itu isi pembahasan yang menggunakan Screen-an tampilan kerja yang
baik juga membuktikan kebenaran langkah-langkah yang diberikan oleh penulis
dalam buku ini. Dalam mata kuliah Sistem Informasi Geografi, buku ini sangat
berhubungan dengan materi yang dipelajai. Dalam buku ini dijjelaskan langkah-
langkah bagaimana melakukan georeferencing baik pada data raster maupun data
vector, baik itu pada peta yang memiliki kordinat UTM dan Koordinat geografis.

4.2. SARAN
Saran yang diberikan oleh reviewer adalah penjelasan untuk objek yang
berbeda dari penjelasan yang diberikan lebih ditekankan lagi sehingga pembaca tidak
akan bingung saat hasil kerja yang dilakukannya tidak sesuai dengan apa yang
dijelaskan dalam buku. Misalnya pada penentuan system koordinat. Dimana kita tahu,
system koordinat geografis akan berbeda dengan system koordinat UTM. Selain itu,
letak dan Zone pada setiap wilayah berbeda. Maka penjelasana penekanan untuk
memperhatikan zone wilayah yang digunakan lebih diperhatikan lagi.
Dan menurut, reviewe, buku ini sangat baik untuk dibaca dan dimiliki, karena
sangat akan membantu pemula pengolahan data menggunakan ArcGIS.

15

Anda mungkin juga menyukai