Oleh :
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan saya kesehatan sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Data vektor dan data raster” dengan lancar. Dalam membuat makalah ini, saya
mendapat bantuan dari berbagai pihak atau sumber, maka pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang terkait
serta sumber-sumber yang menjadi landasan bagi saya dalam pembuatan makalah ini.
Dalam proses maupun hasil dari pembuatan makalah ini pastinya tidaklah
sempurna. Oleh karena itu saya mohon maaf apabila terdapat selintas kata maupun
kalimat yang kurang berkenan di hati. Karena saya pun hingga saat ini masih dalam
proses belajar, belajar menuju keberhasilan. Akhir kata semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi saya pada khususnya, saya
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu
saya menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Atas pengertiannya saya sampaikan terima kasih.
Penyusun
ii
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 …………………………………………………………………….………3
Gambar 2 ..……………….…………………………………………………………..4
Gambar 3 …………………………………………...………………………………..5
Gambar 4 ..……………………………………………………………………….…. 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemetaan serta analisis tentang keruangan yang berbasis komputerisasi dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan di berbagai bidang, Salah-
satunya adalah dalam pengelolaan sumberdaya alam. Tekhnologi yang berbasis sistem
informasi geografis (SIG) ini telah menjadi alat bantu atau sarana yang digunakan
untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan dalam
pengelolaan sumber daya alam.
Sistem informasi geografi (SIG) merupakan suatu sistem yang digunakan
untuk memanipulasi, mengolah, menyimpan data informasi geografis. Dengan
menggunakan SIG ini kekomplekan bentuk permukaan bumi akan diintrerpretasikan
kedalam bentuk gambar yang sangat sederhana dan mudah untuk digunakan. dalam
pengolahannya, SIG memerlukan data asupan (data input) yang berupa data geografis.
Data geografis terbagi kedalam dua katagori, yakni data spasial dan data atribut. Data
spasial mempresentasikan posisi atau letak geografis suatu objek di permukaan bumi,
sedangkan data atribut adalah data yang mendeskripsikan atau penjelasan dari suatu
objek. Data atribut dapat berupa informasi numerik, foto, narasi, dan lain sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber data yang digunakan dalam SIG terbagi kedalam beberapa bagian
sesuai dengan wahana yang digunakan untuk mendapatkan data/ inforamsi geografis
bentuk permukaan bumi. diantaranya data yang dihasilkan dari proses pengindraan
jaun atau sering disebut dengan data Cita; Peta analog (antara lain peta topografi,
peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta
analog dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi
spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainya. Dalam tahapan SIG
sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan
cara format raster diubah menjadi format vektor melalui proses dijitasi sehingga
dapat menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi. Sirvey GPS, Teknologi
GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan
4
pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya
direpresentasikan dalam format vektor.
1. Sub sistem masukan (data input), adalah data baik yang berupa peralatan pemetaan
terestris, fotogrametri, digitasi, scanner, dsb yang akan dilakukan pengolahan oleh
pennguna sehingga menghasilkan data baru (Output). Pada umumnya output dari
perangkat tersebut berupa peta, citra dan tayangan gambar lainnya.data tayangan
lainnya yang dapat digunakan.
3. Sub-sistem Pengolahan Data, Pengolahan data baik yang berupa vektor maupun
raster dapat dilakukan dengan berbagai software seperti AUTOCAD, ARC/INFO,
ERDAS, MAPINFO, ILWIS. Untuk metode vektor biasanya disebut digitasi
sedangkan raster dikenal dengan metode overlay. Salah satu karakteristik software
GIS adalah adanya sistem Layer (pelapisan) dalam menggabungkan beberapa unsur
informasi (penduduk, tempat tinggal, jalan, persil tanah, dll). Seperti: Layer,
Coverage (ArcInfo produk ESRI), Theme (ArcView produk ESRI), Layer
(AutoCAD Map produk Autodesk), Table (MapInfo produk MapInfo Corp.), dan
lain-lainya.
5
Data data input yang berupad data spasial agar dapat dipergunakan dalam
SIG harus dikonversi kedalam format digital. Format digital terbagi ke dalam dua
data, yaitu data vektor dan data raster. Kedua data ini mampu menyimpan informasi
dan data atribut lokasidi di permukaan bumi. Perbedaan mendasar dari kedua bentuk
data itu terletak pada cara penyimpanan serta representasi sebuah objek geografis.
Pada model vektor, posisi suatu objek didepinisikan dalam bentuk kordinat x dan y
yang saling berhubungan. Selain lokasi arti dari suatu fitur diberikan dalam bentuk
kode atau dalam bentukidentifiaksi.
6
Data raster mempunyai resolusi beragam dan ukuran sel dalam suatu grid adalah
tetap, sehingga jika kita lakukan zoom pada data raster maka akan terlihat bentuk
dari jajaran sel tersebut.
Dalam model data raster setiap lokasi direpresentasikan sebagai suatu posisi sel.
Sel ini diorganisasikan dalam bentuk kolom dan baris sel-sel dan biasa disebut
sebagai grid. Dengan kata lain, model data raster menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel
yang membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri, termasuk
koordinatnya yang unik.
Setiap baris matrik berisikan sejumlah sel yang memiliki nilai tertentu yang
merepresentasikan suatu fenomena geografik. Nilai yang dikandung oleh suatu sel
adalah angka yang menunjukan data nominal. Akurasi model data ini sangat
bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya di permukaan bumi. Pada model data
raster, matriks atau array diurutkan menurut koordinat kolom (x) dan barisnya (y).
Pada sistem koordinat piksel monitor komputer, titik asal sistem koordinat raster
8
terletak di sudut kiri atas. Nilai absis (x) akan meningkat ke arah kanan, dan nilai
Gambar 10 : data vektor dan data raster ordinat (y) akan membesar ke arah bawah –
seperti terlihat pada gambar di atas. Walaupun demikian. sistem koordinat ini sering
pula ditransformasikan sehingga titik asal sistem knordinat rerletak di sudut kiri
bawah, makin ke kanan nilai absisnya (x) akan meningkat. dan nilai ordinatnya (y)
makin meningkat jika bergerak ke arah atas. Entiry spasial raster disimpan di dalam
layer yang secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Contoh
sumber-sumber entity spasial raster adalah citra satelit, misalnya NOAA. Spot,
Landsad Ikonos, dll. Kemudian citra radar, dan model ketinggian dijital seperti DTM
atau DEM dalam model data raster.
Model raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimana saja
dalam bentuk gambaran yang digeneralisasi. Dengan model ini, dunia nyata disajikan
sebagai elemen matriks atau sel grid yang homogen. Dengan model data raster, data
geografi ditandai oleb nilai-nilai elemen matriks persegi panjang dari suatu objek.
Dengan demikian, secara konseptual, model data raster merupakan model data
spasial yang paling sederhana. Data raster dapat dikonversi ke sistem koordinat geo-
referensi dengan cara meregistrasi sistem grid raster ke sistem koordinat geo-
referensi yang diinginkan. Dengan demikian setiap sel pada grid memiliki posisi geo-
referensi. Dengan adanya sistem georeferensi, sejumlah set data raster dapat ditata
sedemikian sehingga memungkinkan dilakukan analisis spasial.
Resolusi suatu data raster akan merujuk pada ukunan permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh setiap piksel. Makin kecil ukuran atau luas permukaan bumi
yang dapat direpresentasikan oleh setiap pikselnya, makin tinggi resolusi spasialnya.
Piksel-piksel di dalam zone atau area yang sejenis memiliki nilai (isi piksel atau ID
number) yang sama. Pada umumnya, lokasi di dalam model data raster, diidentifikasi
dengan menggunakan pasangan koordinat kolom dan baris (x,y). Nilai yang
merepresentasikan suatu piksel dapat dihasilkan dengan cara sampling yang
berlainan: v Nilai suatu piksel merupakan nilai rata-rata sampling untuk wilayah
yang direpresentasikannya.
• Nilai suatu piksel adatah nilai sampling yang berposisi di pusat (atau di
tengah) piksel yang bersangkutan.
• Nilai suatu piksel adalah nilai sample yang tertetak di sudut-sudut grid.
9
Dalam bentuk yang sederhana, struktur data raster terdiri atas sel-sel bujur
sangkar atau kotak segi empat yang biasa disebut pixel (picture element). Lokasi tiap
pixel ditentukan dari nomor baris dan kolom. Setiap pixel memiliki nilai (value)
sebagai indikasi nilai atribut yang diwakilinya. Contoh peta digital yang disusun
dalam struktur data raster: peta/foto hasil scanning, citra satelit.
Pixel (picture element) adalah sebuah titik yang merupakan elemen paling
kecil pada citra satelit. Angka numerik (1byte) dari pixel disebut digital number
(DN). DN bisa ditampilkan dalam warna kelabu, berkisar antara putih dan hitam
(gray scale), tergantung level energi yang terdeteksi. Pixel yang disusun dalam order
yang benar akan membentuk sebuah citra. Kebanyakan citra satelit yang belum
diproses disimpan dalam bentuk gray scale, yang merupakan skala warna dari hitam
ke putih dengan derajat keabuan yang bervariasi. Untuk PJ, skala yang dipakai
adalah 256 shade gray scale, dimana nilai 0 menggambarkan hitam, nilai 255 putih.
Dua gambar di bawah ini menunjukkan derajat keabuan dan hubungan antara DN
dan derajat keabuan yang menyusun sebuah citra. Untuk citra multispectral, masing
masing pixel mempunyai beberapa DN, sesuai dengan jumlah band yang dimiliki.
Sebagai contoh, untuk Landsat 7, masing-masing pixel mempunyai 7 DN dari 7 band
yang dimiliki. Citra bisa ditampilkan untuk masing-masing band dalam bentuk hitam
dan putih maupun kombinasi 3 band sekaligus, yang disebut color composites.
Gambar di bawah ini menunjukkan composite dari beberapa band dari potongan
Landat 7 dan pixel yang menyusunnya.
2) Contrast
Contrast adalah perbedaan antara brightness relatif antara sebuah benda dengan
sekelilingnya pada citra. Sebuah bentuk tertentu mudah terdeteksi apabila pada
sebuah citra contrast antara bentuk tersebut dengan backgroundnya tinggi. Teknik
pengolahan citra bisa dipakai untuk mempertajam contrast. Citra, sebagai dataset,
bisa dimanipulasi menggunakan algorithm (persamaan matematis). Manipulasi bisa
merupakan pengkoreksian error, pemetaan kembali data terhadap suatu referensi
10
geografi tertentu, ataupun mengekstrak informasi yang tidak langsung terlihat dari
data. Data dari dua citra atau lebih pada lokasi yang sama bisa dikombinasikan
secara matematis untuk membuat composite dari beberapa dataset. Produk data ini,
disebut derived products, bisa dihasilkan dengan beberapa penghitungan matematis
atas data numerik mentah (DN).
3) Resolusi
Resolusi dari sebuah citra adalah karakteristik yang menunjukkan level kedetailan
yang dimiliki oleh sebuah citra. Resolusi didefinisikan sebagai area dari permukaan
bumi yang diwakili oleh sebuah pixel sebagai elemen terkecil dari sebuah citra. Pada
citra satelit pemantau cuaca yang mempunyai resolusi 1 km, masing-masing pixel
mewakili rata-rata nilai brightness dari sebuah area berukuran 1x1 km. Bentuk yang
lebih kecil dari 1 km susah dikenali melalui image dengan resolusi 1 km. Landsat 7
menghasilkan citra dengan resolusi 30 meter, sehingga jauh lebih banyak detail yang
bisa dilihat dibandingkan pada citra satelit dengan resolusi 1 km. Resolusi adalah hal
penting yang perlu dipertimbangkan dalam rangka pemilihan citra yang akan
digunakan terutama dalam hal aplikasi, waktu, biaya, ketersediaan citra dan fasilitas
komputasi.
spasial sebuah data adalah 30 m. Makan objek terkecil yang dapat diamati tidak
mungkin berukuran lebih kecil dari 30 x 30 m. Semakin tinggi nilai resolusi
pikselnya sebuah data maka akan semakin detail informasi objek yang akan
diperoleh.
2.6.4 Digitasi
Digitasi merupakan proses konversi dari peta analog menjadi peta digital
dengan mempergunakan meja digitasi. Cara kerjanya adalah dengan mengkonversi
fitur-fitur spasial yang ada pada peta menjadi kumpulan koordinat x,y. Untuk
menghasilkan data yang akurat, dibutuhkan sumber peta analog dengan kualitas
tinggi. Dan untuk proses digitasi, diperlukan ketelitian dan konsentrasi tinggi dari
operator. Dalam mempelajari digitasi, kita menggunakan perangkat lunak PC
ARC/INFO. Prosedur dan tata cara pengerjaannya akan diberikan secara detail
dengan maksud untuk memberikan garis besar dari konsep GIS dan melatih cara
mendigitasi peta dengan menggunakan PC ARC/INFO.
2.6.5 Georeferencing
Georeferencing Adalah proses penempatan objek berupa raster atau image
yang belum mempunyai acuan system koordinat ke dalam system koordinat dan
proyeksi tertentu.
1. SIG berbasis jaringan jalan: pencarian lokasi (alamat), manajemen jalur lalu lintas,
analisis lokasi (misal pemilihan lokasi halte bus, terminal, dll), evakuasi (bencana).
3. SIG berbasis persil tanah: pembagian wilayah, pendaftaran tanah, pajak (tanah,
bangunan), alokasi tanah/pencarian tanah, manajeman kualitas air, analisis dampak
lingkungan.
4. SIG berbasis manajemen fasilitas: lokasi pipa bawah tanah, keseimbangan beban
listrik, perencanaan pemeliharaan fasilitas, deteksi penggunaan energi.
3. Struktur data yang terlalu banyak tidak efektif dalam menampilkan banyak spasial
BAB III
PENUTUP
a. KESIMPULAN
Sistem Informas Geografis (SIG) merupakan sarana atau alat yang digunakan
untuk mempermudah dalam penganalisisan informasi kebumian. Dengan
menggunakan sistem ini, informasi geografis bentuk permukaan bumi yang pada
awalnya berbentuk data yang sangat komplek akan diolah menjadi data yang sangat
sederhan namun mampuh menginterpretasikan seluruh informasi yang dibutuhkan.
Data raster adalah data yang berupa pixel dan tersusun dalam baris dan kolom,
menyimpan informasi spasial dalam sebuah grid atau matrik, merupakan bentuk atau
format dari data spasial yang merupakan salah satu data input yang dibutuhkan
dalam sistem informasi geografis (SIG) disamping data atribut.
b. SARAN
Masih banyak kekurangan yang terdapat didalam makalah ini oleh karena itu
sekiranya bagi penulis selanjutnya lebih melengkapi apa yang menjadi kekurangan
didalam makalah yang telah saya buat ini .
15
DAFTAR PUSTAKA
- worldagroforestrycentre.org.sea
- IlmuKomputer.com
- Gedbinlink.wordpress.com
- Wikipedia.com
- Hartanto.wordpress.com
http://geograph88.blogspot.co.id/2014/12/data-raster-dan-data-vektor.html
http://sing-dadi-blog.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-data-vektor-serta-kelebihan.
http://nilaamallia.blogspot.co.id/2011/01/data-vektor-dan-data-raster.html