Anda di halaman 1dari 11

PERPETAAN

MAKALAH SUMBER DATA VEKTOR

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
ANGGOTA
1. NURWADENIA 151094
2. HESTI ANGGIAPRATIWI 1710941012
3. INTAN PANJI LESTARI 1710942035
4. ANDIANI HERLINA 181094

DOSEN:
RIDWAN, MT

TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat iman dan islam, serta dalam waktu relatif singkat kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam penulis sanjungkan
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan terkahir, penyampaian risalah dan
penyempurnaan akhlak.

Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa tak akan luput dari
kekurangan maupun kesalahan kesalahan oleh karena itu segala bentuk kritik dan
saran yang membangun sangatlah kami perlukan. Besar harapan kami dari
makalah yang berjudul “Sumber Data Vektor” dapat menjadi bahan acuan dan
menambahan wawasan bagi pembacanya.

Akhirnya hanya kepada Alloh lah penulis menyerahkan segala kebaikaan.


Mudah-mudahan Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik serat diterima
disisi Allah SWT sebagai Amalan yang soleh untuk orang-orang yang mau untuk
terus belajar dan berkembang
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi salah satu sarana penyampaian


informasi. Terutama untuk informasi-informasi yang berhubungan dengan data
spasial. System informasi tersebut telah dan sedang dikembangkan oleh
pemerintah-pemerintah dibanyak daerah di Indonesia contohnya SIG Potensi
daerah, untuk menampilkan potensi-potensi daerah diberbagai bidang antara lain
ekonomi sosial dan budaya didaerah tersebut untuk menarik investor.
Perkembangan pemanfaatan data spasial dalam dekade belakangan ini meningkat
dengan sangat drastis. Hal ini berkaitan dengan meluasnya pemanfaatan Sistem
Informasi Geografis (SIG) dan perkembangan teknologi dalam memperoleh,
merekam dan mengumpulan data yang bersifat keruangan (spasial). Teknologi
tinggi seperti Global Positioning System (GPS),remote sensing dan total station,
telah membuat perekaman data spasial digital relatif lebih cepat dan mudah.
Kemampuan penyimpanan yang semakin besar, kapasitas transfer data yang
semakin meningkat, dan kecepatan proses data yang semakin cepat menjadikan
data spasial merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari perkembangan
teknologi informasi.
Model dunia nyata dapat memudahkan manusia dalam studi area aplikasi
yang dipilih dengan cara mereduksi sejumlah kompleksitas yang ada. Jika model
dunia nyata ini akan digunakan, model ini harus diimplementasikan di dalam basis
data. Komputer tidak dapat mengerti mengenai esensi dari bentuk bangunan,
batas-batas tanah milik, batas administrasi, garis-garis jalan raya, dll. Untuk
mempresentasikannya komputer hanya memanipulasi objek dasar atau entity yang
memiliki atribut geometri.
Bentuk representasi entity spasial adalah konsep vekor dan raster. Dengan
demikian, data spasial direpresentasikan di dalam basisdata sebagai vektor atau
raster, sehingga untuk menyajikan entity spasial digunakan model data raster atau
vektor.
BAB II

2.1 MODEL DATA VEKTOR


Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data
spasial dengan menggunakan titik, garis (kurva atau poligon) beserta atributnya.
Bentuk dasar representasi data spasial dalam model data vector didefinisikan oleh
system koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Garis atau kurva merupakan
sekumpulan titik terurut yang dihubungkan. Sedangkan luasan atau poligon
disimpan sebagai sekumpulan daftar titik-titik dimana titik awal dan titik akhir
poligon memiliki nilai koordinat yang sama.
a. Titik
Titik Entity titik meliputi objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan
pasangan koordinat (x,y). Data atau informasi yang diasosiasikan dengan titik
disimpan untuk menunjukkan titik tsb.

b. Garis
Garis Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur linier yang
dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh
dua titik koordinat atau lebih. Entity garis yang sederhana memerlukan ruang
untuk menyimpan titik awal dan titik akhir beserta informasi lain mengenai
simbol yang digunakan untuk merepresentasikannya.
c. Area atau Poligon
Entity poligon dapat direpresentasikan dengan berbagai cara di dalam model
data vektor.
Struktur data poligon bertujuan untuk mendeskripsikan properties yang
bersifat topologi dari suatu area sedemikian rupa sehingga properties yang
dimiliki oleh blok-blok banguna spasial dasar dapat ditampilkan dan dimanipulasi
sebagai data peta tematik.
d. Model data Spaghetti
Model data vektor dikenal pula sebagai model data spaghetti. Pada model
ini, lembaran peta kertas ditranslasikan garis-demi-garis ke dalam list koodinat
(x,y) dalam format digital. Sebuah titik dikodekan sebagai pasangan koordinat
(x,y) tunggal. Sebuah garis dikodekan sebagai list atau string pasangan koordinat
(x,y). Sementara area atau luasan dikodekan sebagai poligon dan direkam sebagai
pasangan koordinat closed-loop yang didefinisikan batas-batasnya. Model data ini
merupakan ekspresi peta dalam sistem koordinat katesian. File data koordinat
(x,y) merupakan struktur data yang sebenarnya – data spasial disimpan dalam
sistem komputer.
Model data spaghetti sangat tidak efisien untuk kebanyakan tipe analisis
spasial yang diperlukan oleh SIG. Hal ini dikarenakan hampir semua tipe analsis
spasial dalam SIG harus diturunkan dengan menggunakan proses komputasi.
Walaupun demikian, model in sangat efisien untuk reproduksi peta secara digital
karena informasi yang tidak berhubungan dengan masalah proses plotting dan
reproduksi (misalnya hubungan spasial dan topologi) tidak turut direkam dan
diproses sama sekali.

1. PERBANDINGAN MODEL DATA VEKTOR & RASTER


Baik model raster maupun vektor masing-masing memiliki kelemahan dan
kelebihan sendiri. Kedua model data ini saling melengkapi dan dapat saling
dikonversikan satu sama lain. Dalam implementasi, pengguna harus memilih
salah satu perangkat lunak SIG – berbasis model data raster atau vektor. Dalam
SIG berbasis vektor (Misalnya MapInfo), citra (model data raster) hanya dipakai
sebagai gambar pelengkap yang memperindah penampilan hingga nampak
alamiah—batas-batas yang tegas dan unsur-unsur permukaan yang sangat mirip
dengan aslinya.
Demikian pula sebaliknya, dalam perangkat SIG berbasis raster, semua
analisis dilakukan dengan model data raster-- algoritma yang digunakan beserta
fungsi dan prosedurnya berbasiskan raster atau matrik. Sedangkan data spasial
vektor digunakan sebagai lapisan tambahan untuk mempertegas representasi batas
suatu kawasan dan untuk memperindah bentuk tampilan- supaya mirip dengan
aslinya.

2. MODEL DATA VEKTOR DENGAN TOPOLOGI


Topologi adalah konsep atau metode matematis yang digunakan dalam
mendefinisikan hbungan spasial diantara unsur-unsurnya. Hubungan topologi
merupakan properties inherent yang dimiliki oleh setiap objek atau entity
geometri atau spasial.

4.1 Hubungan topologi


Topologi merupakan hubungan penting yang harus dipertahankan dalam
basis data spasial. Struktur datanya menentukan bagaimana dan dimana titik dan
garis berhubungan satu sama lainnya pada satu node. Langkah-langkah
pengkodean hubungan topologi dalam basis data, sbb:
1) Merekam lokasi semua node yang merupakan titik-titik (endpoints) dan
perpotongan-perpotongan garis (arcs) dan batas-batas (boundaries)
2) Berdasarkan nodes ini, kemudian mendefinisikan arcs dengan
menggunakan informasi: endpoint (nodes), arah (direction), dan orientasi
vector yang direpresentasikan oleh arahnya.

3) Poligon-poligon didefinisikan dengan menggunakan arcs:-- dengan


melakukan tracing batas-batasnya searah dengan perputaran jarum jam
(clockwise), merekam
komponen arc beserta orientasinya, memberikan tanda negative pada arcs
yang mendefinisikan batas-batas internal.
4) Jika suatu arc merupakan salah satu sisi study area, arc tersebut dibatasi
oleh universe (alam semesta) atau outer world (dunia luar). Dengan
contiguity (keterhubungan dengan unsure-unsur geometri yang
bersebelahan) ini, SIG dapat menjawab pertanyaan mengenai konektivitas
dan lokasi seperti: polygon mana yang berdampingan atau bersebelahan
(adjoin) dengan polygon A; rute terpendek mana yang menghubungkan
dari node 3 ke node 2; polygon mana yang dilalui secara langsung dari
polygon B disepanjang arc D, dan sebagainya.

4.2 Membangun Topologi


Kontruksi topologi yang melibatkan bentuk-bentuk poligon yang rumit
memerlukan beberapa langkah pembangunan topologi. Contoh: untuk
merepresentasikan sebuah pulau kecil yang terdapat dalam danau atau danau kecil
yang terdapat di dalam batas administrasi, direpresentasikan dengan poligon yang
memiliki poligon kecil di dalamnya. Langkah-langkah tersebut antara lain:
 Menghubungkan arc ke dalam jaringan batas-batas poligon.arc diurutkan
sesuai dengan koordinatnya, sehingga arc yang berdekatan satu sama lain
secara topologi juga disimpan berdekatan di dalam file datanya.
 Memeriksa closure setiap poligon. Closure jaringa poligon secara
keseluruhan diperiksa dengan melakukan scanning terhadap koordinat-
koordinat akhir arc hasil adjustment untuk mengetahui apakah arc ybs
memiliki pointer dari dan ke paling sedikit satu arc lainnya.
 Menghubungkan arc ke poligon-poligon. Membuat poligon sampul
(penutup) dari batas luar peta.
 Menghitung luas poligon. Metode yang pada umumnya digunakan untuk
keperluan ini adalah rumus trapesoid.
 Menghubungkan atribut-atribut ke dalam poligon. Untuk melengkapi
basisdata spasial, poligon-poligon harus direlasikan dengan atribut-
atributnya. Hal ini dilakukan dengan cara memasukan teks atau label
nomor pengenal ke dalam setiap poligon.

3. .TIN
Tin (triangular irregular network) adalah model data vector berbasiskan topologi
yang digunakan untuk merepesentasikan data permukaan bumi. Tin menyajikan
model permukaan sebagai sekumpulan bidang-bidang kecil yang berbentuk
segitiga yang saling terhubung.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian makalah diatas tentang konsep data spasial pada SIG dapat
diambil beberapa kesimpulan yang seperti diataranya yaitu :
1. Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada
posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial
merupakan salah satu item dari informasi, dimana didalamnya terdapat informasi
mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawa permukaan bumi, perairan,
kelautan dan bawah atmosfir.
2. Data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu: data raster dan
data vector.

Anda mungkin juga menyukai