Pendahuluan
Fitur geografis adalah fenomena dunia nyata yang terkait dengan lokasi yang relatif terhadap Bumi, tentang
data mana yang dikumpulkan, dipelihara, dan disebarluaskan. Katalog fitur yang mendefinisikan jenis-jenis fitur,
operasi mereka, atribut, dan asosiasi yang diwakili dalam data geografis sangat diperlukan untuk mengubah data
menjadi informasi yang dapat digunakan. Katalog fitur semacam ini mempromosikan penyebaran, berbagi, dan
penggunaan data geografis melalui penyediaan pemahaman yang lebih baik tentang konten dan makna
data. Kecuali pemasok dan pengguna data geografis memiliki pemahaman bersama tentang jenis-jenis fenomena
dunia nyata yang diwakili oleh data, pengguna tidak akan dapat menilai apakah data yang diberikan sesuai dengan
tujuannya. Ketersediaan katalog fitur standar yang dapat digunakan beberapa kali akan mengurangi biaya akuisisi
data dan menyederhanakan proses spesifikasi produk untuk dataset geografis. Standar internasional yang berlaku
terkait dengan hal ini adalah ISO 19110.
Sebuah katalog fitur harus menyajikan abstraksi realitas yang diwakili dalam satu atau lebih set data
geografis sebagai klasifikasi fenomena yang pasti. Tingkat dasar klasifikasi dalam katalog fitur adalah tipe fitur.
Katalog fitur harus tersedia dalam bentuk elektronik untuk setiap kumpulan data geografis yang mengandung
fitur. Katalog fitur juga dapat sesuai dengan spesifikasi Standar Internasional ini (ISO 1910) secara independen
dari kumpulan data geografis yang ada.
ISO 19110 mendefinisikan metodologi untuk mengkatalogkan tipe-tipe fitur. Tipe fitur adalah abstraksi
fenomena dunia nyata (contohnya jalan, sungai, dan lain-lain). Standar ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
mendefinisikan alam semesta wacana yang dimodelkan dalam aplikasi tertentu, atau untuk membakukan aspek
umum fitur dunia nyata yang dimodelkan dalam lebih dari satu aplikasi. Standar ini menetapkan bagaimana
klasifikasi tipe fitur diatur ke dalam katalog fitur dan disajikan kepada pengguna serangkaian data geospasial.
Standar ini berlaku untuk membuat katalog tipe fitur di domain yang belum dikatalog sebelumnya dan untuk
merevisi katalog fitur yang ada agar sesuai dengan praktik standar. Standar ini didukung dan digunakan oleh
beberapa organisasi produksi data geospasial Internasional dan Nasional termasuk multiple International and
National geospatial data production organizations including the International Hydrographic Organization, the
International Civil Aviation Organization, the Digital Geospatial Information Working Group (DGIWG), the
National Center for Geospatial.Intelligence Standards (NCGIS).
1
II.1. Katalog Fitur Geografis di Indonesia
Di Indonesia telah dilakukan penyusunan katalog untuk unsur geografis sejak tahun 2013 untuk peta
skala 1:250000, 1:100000, 1:50000, dan 1:25000, dengan mengacu pada standar internasional ISO 19110
dan sudah diajukan menjadi SNI tentang Metodologi Penyusunan Katalog Unsur Geografis Indonesia.
Katalog Unsur Geografi Indonesia disebutkan bahwa Katalog Unsur Geografi Indonesia dapat diperbaharui
dalam jangka waktu secepatnya 2 (dua) tahun dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dokumen
SNI. Pembaharuan ini meliputi perubahan, penambahan, atau pengurangan elemen di dalam unsur-unsur
Katalog Unsur Geografi.
Katalog Unsur Geografi Indonesia disusun untuk dapat digunakan oleh seluruh pelaku usaha yang
memproduksi, mendistribusikan, dan menggunakan data geografis. Agar dapat diketahu dan digunakan oleh
para pihak yang membutuhkan perlu dibuat sebuah fasilitas penyebarluasan informasi mengenai Katalog
Unsur Geografi Indonesia dan metaservice informasi geospasial yang terdapat didalamnya. Informasi ini
nantinya akan mempermudah pengguna untuk mencari data dan informasi yang dibutuhkan. Buku prinsip
Katalog Unsur Geografi Indonesia dapat diunduh pada website http://kugi.ina-sdi.or.id/webpage_kugi5/ .
Katalog unsur geografi terdiri atas dua buku, yaitu Buku Prinsip Dasar Katalog Unsur Geografi dan
Buku A sampai M, dan Z – Katalog Unsur Geografi dalam satu buku yang hanya dibedakan per skala.
Katalog unsur geografi memuat seluruh unsur yang termuat dalam empat belas kategori, yaitu Referensi
Spasial, Batas Wilayah, Transportasi, Hidrografi, Hipsografi, Vegetasi, Lingkungan Terbangun, Utilitas,
Geologi, Tanah, Toponimi, Kadaster, Kebencanaan dan Dataset Khusus. Buku Prinsip Dasar Katalog Unsur
Geografi versi 5.0 merupakan versi terbaru dari buku katalog fitur dan disusun berdasarkan ISO 19110
Geographic information — Methodology for feature cataloguing. Katalog unsur geografi ini dipersiapkan
Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial, Deputi Bidang Infrastruktur Informasi
Geospasial, Badan Informasi Geospasial dengan melibatkan instansi pusat yang mengelola data spasial
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang informasi geospasial, Peraturan Presiden
Nomor 85 Tahun 2007 tentang Jaringan Data Spasial Nasional (JDSN), dan Peraturan Presiden Nomor 94
Tahun 2011 tentang Badan Informasi Geospasial.
A. Unsur
Setiap unsur diidentifikasi dengan suatu kode sepuluh-karakter yang unik. Karakter pertama merupakan
kategori unsur dan dapat memiliki suatu nilai dari A sampai dengan Z. Hingga saat ini terdapat empat
belas kategori unsur. Keempatbelas kategori unsur tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel II-1 Kategori Unsur Katalog Unsur Geografi Indonesia
Unsur
Negara Indonesia Negara Malaysia
Pembeda
Acuan ISO 19110 ISO 19110
Alamat Web http://kugi.ina-sdi.or.id/webpage_kugi5/ http://ms1759.mygeoportal.gov.my/ms1759v3/
Tampilan Web
Unsur
Negara Indonesia Negara Malaysia
Pembeda
Unsur yang Jalan Jalan (pada katalog fitur Negara Malaysia
dibandingkan disebut “road”)
Geometri Garis (line) Garis (line)
Kode CA02040160 TA0060
Nama JALAN_LN Road /
Dokumen Buku KUGI versi 1-5 MS 1759:2015, MS 1759:2004
Deskripsi Prasarana transportasi darat yang meliputi segala Garis tengah permukaan yang didirikan di
bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan sebelah kanan jalan untuk penggunaan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu eksklusif kendaraan
lintas, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel (Garis)
Jumlah atribut 34 atribut 22 atribut
Pada unsur jalan yang dibandingkan, ternyata Negara Indonesia dan Negara Malaysia mempunyai
perbedaan jumlah atribut yang didefinisikan, yaitu pada Negara Indonesia sebanyak 34 dan pada Negara Malaysia
sebanyak 22. Perbandingan selanjutnya adalah membandingkan atribut yang terdapat pada katalog fitur kedua
negara, yaitu nama jalan dan kelas jalan. Perbandingan atribut nama jalan pada unsur jalan antara Negara
Indonesia dan Negara Malaysia adalah sebagai berikut :
Tabel III-3 Perbandingan Atribut Nama Jalan Katalog Unsur Negara Indonesia dan Negara Malaysia
Pada atribut kelas jalan, terdapat perbedaan jumlah nilai terdaftar, yaitu pada Negara Indonesia sebanyak 7
dan pada Negara Malaysia sebanyak 6. Atribut kelas jalan Negara Indonesia meliputi Jalan Kelas I, Jalan Kelas
II, Jalan Kelas III, Jalan Kelas IIIA, Jalan Kelas IIIB, Jalan Kelas IIIC, dan Lainnya. Sedangkan atribut kelas
jalan pada Negara Malaysia meliputi Dual Carriage Highway, Single Carriage Highway, Dual Carriage Road,
Single Carriage Road, Unsealed Road, dan Road Under Construction. Namun atribut kelas jalan pada kedua
negara tidak memiliki definisi atau penjelasan untuk masing-masing nilai yang terdaftar sehingga dapat
menimbulkan perbedaan interpretasi. Pada atribut kelas jalan katalog fitur Negara Indonesia walaupun tidak
tertulis langsung pada halaman web tersbut, namun dapat dilihat pada KEPMENHUB NO. KM 55 TAHUN 1999.
Berdasarkan 34 atribut jalan pada katalog fitur Negara Indonesia dan 22 pada Negara Malaysia, tentu akan
memiliki persamaan dan perbedaan apabila dibandingkan. Perbedaan ini terjadi karena aturan pada masing-
masing negara akan disesuaikan dengan keadaan masing-masing negara pula. Sedangkan apabila ada persamaan
pada masing-masing katalog fitur kedua negara, hal tersebut terjadi karena keduanya mengacu pada aturan
internasional yang sama, yaitu ISO 19110.
IV. Kesimpulan
Sebuah katalog fitur harus menyajikan abstraksi realitas yang diwakili dalam satu atau lebih set data
geografis sebagai klasifikasi fenomena yang pasti. Spesifikasi standar internasional yang mengatur katalog fitur
adalah ISO 19110. Negara-negara yang membuat standar untuk katalog fitur termasuk Negara Indonesia dan
Negara Malaysia juga mengacu pada ISO 19110, sehingga dalam beberapa hal secara umum katalog fitur kedua
negara adalah sama, namun menyesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan negara masing-masing. Namun selain
adanya persamaan, tentu akan timbul perbedaan akibat penyesuaian dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing
negara tersbut.
V. Referensi
ISO 19110 edisi pertama tanggal 15 Februari 2015 tentang Informasi Geografis - Metodologi Untuk Katalogisasi
Fitur.