GEOPROCESSING
OLEH:
MUHAMMAD MULYANTO
08051381823086
B
DOSEN PENGAMPU:
T. ZIA ULQODRY, S.T., M. Si., Ph. D.
ELLIS NURJULIASTI, M. Si
FITRI AGUSTRIANI, S. Pi., M. Si
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu geoprocessing.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum kali ini yaitu sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat memahami apa itu geoprocessing.
3.3.2 Clip
Untuk melakukan langkah clip, terlebih dahulu klik windows, klik catalog dan
buat shape file baru dengan nama batasan dan tipe polygon dan jangan lupa
untuk sistem koordinatnya diubah menjadi WGS 1984
↓
Kemudian klik editor, start editing untuk batasan
↓
Setelah itu create features, kemudian buat batasan dengan menggabunngkan
daerah
↓
Lalu klik editor, save edit dan stop edit
↓
Kemudian klik geoprocessing, pilih clip dan pilih provinsi untuk input
featurenya
↓
Lalu piih batasan untuk clip featurenya
↓
Beri nama penyimpanan pada bagian output feature, lalu klik ok
↓
Kemudian unceklist seluruh layers kecuali pada clip untuk melihat hasil clip
yang telah dilakukan
↓
Lakukan langkah yang sama seperti langkah clip untuk melakukan intersect
3.3.3 Union
Untuk melakukan langkah union, terlebih dahulu kita klik geoprocessing
↓
Pilih union, pilih hasil clip dan provinsi untuk input featurenya
↓
Lalu beri nama untuk union dan klik ok/save
↓
Untuk melakukan langkah merge, pilih 2 kabupaten yang berdekatan untuk input
datasetnya an jangan lupa di beri nama, lalu klik ok
3.3.4 Buffer
Untuk melakukan langkah buffer, terlebih dahulu buatlah shape file yang baru
dengan nama line buffer dan tipe polyline
↓
Kemudian klik editor, start editing, pilih line buffer dan create feature
↓
Buat lah line pada perbatasan pada 2 kabupaten
↓
Lalu klik editor, save editing dan stop editing
↓
Lalu klik geoprocessing, pilih buffer dan pilih line buffer untuk input featurenya
↓
Kemudian untuk linear unitnya tulis sesuai keinginan masing-masing dengan
satuan km, lalu klik ok
↓
Seetelah itu unceklist seluruh layers kecuali pada layers buffer dan provinsi
untuk melihat hasil buffer yang telah diakukan
Hawi FN, Ramdani F, Rokhmawati RI. 2018. Evaluasi tampilan antarmuka qgis
dan ArcGIS menggunakan pendekatan user-centered design (ucd): studi
kasus fungsi geoprocessing tools. Pengembangan Teknologi Informasi dan
Ilmu Komputer Vol. 9 (2): 151-163.
Putra EH. 2010. ArcView GIS Pengukuran dan Pemetaan Areal Kerja Skala
Besar. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Qossam IA, Nugraha AL, Sabri LM. 2020. Pemetaan Spasial Tingkat Risiko
Bencana Tsunami di Wilayah Kabupaten Serang Menggunakan Citra Spot-
6. Jurnal Geodesi UNDIP Vol. 9 (2) : 132-144.
Renyut LR, Kumurur VA, Karongkong HH. 2018. Identifikasi dan pemetaan
lahan kritis dengan menggunakan teknologi Sistem Infomasi Geografis
(Studi Kasus Kota Bitung). Spasial Vol. 5 (1) : 92-104.
Rumetna MS, Eko S, Kristoko DH. 2017. Analisis Perubahan Tata Guna Lahan di
Kabupaten Bantul Menggunakan Metode Global Moran’s. Buana
Informatika Vol. 8 (4) : 225-234.
Setyawan D, Arief LN, Bambang S. 2018. Analisis potensi desa berbasis sistem
informasi geografis (studi kasus: Kelurahan Sumurboto, Kecamatan
Banyumanik, Kabupaten Semarang). Geodesi Undip Vol. 7 (4) : 1-10
Sugiarto E. 2010. Modul Pelatihan SIG (Sistem Informasi Geografis) ArcGIS.
Makassar : PT Geomatik-Konsultan.
Zhang, M., Jiang, L., Zhao, J., Yue, P., & Zhang, X. (2020). Coupling {OGC}
{WPS} and W3C {PROV} for provenance-aware geoprocessing
workflows. Computers & Geosciences, 138, 104419.