Shift : 2 (Dua)
Nama : Azhari Dwi Pramesti
NPM : 240110170092
Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 22 Oktober 2019
Waktu : 08.00-10.00 WIB
Asisten Praktikum : 1. Jeremy Lion D. Mamora
2. Muhammad Wildan Sapoetro
3. Tia Putri Budiarti
1. Membuka data peta yang telah melalui georeferencing dan telah di digitasi
2. Mengubah tampilan peta menjadi Layout view dengan mengklik Layout view
pada bagian bawah.
3. Mengatur ukuran kertas dengan cara mengklik menu File > Page and Print
Setup kemudian mengubah ukuran kertas menjadi A4 dan mengubah tampilan
peta menjadi Landscape
4. Mengubah grid pada peta dengan cara klik change layout pada tolbar layout >
traditional layout > landscape modeminset.mxd, maka akan muncul tampilan
seperti berikut :
5. Memberi judul peta dengan cara Insert > Tittle
8. Menambahkan grid pada peta dengan cara klik kanan pada peta Propertis >
Grids > New Grid dan memilih grid Graticule : Divides map by medians and
parallels lalu Next.
9. Mengatur ukuran grid menjadi 30 sec lattitude dan 30 sec longitude
10. Setelah mengatur tampilan grid, maka akan mucul tampilan grid sebagai
berikut :
11. Langkah selanjutnya adalah menambakhan peta inset, dengan cara klik kanan
> Label Features
12. Setelah itu klik kanan > Properties dan mengubah Label fields > Nama
Desa
13. Mengubah warna frame sesuai dyang diinginkan dengan cara klik kanan
pada frame yang akan diubah, lalu properties > frame
14. Menambahkan bagian-bagian peta pada Tool Insert, seperti arah angin,
teks, skala, legenda, dll.
15. Setelah melakukan layout pada peta, maka Export peta untuk mendapatkan
print peta yang telah dibuat dan mengatur resolusi peta nya.
C. Tugas
1. Jelaskan tentang Georeferencing dan Digitasi
Georeferencing merupakan proses pemberian reference geografi dari objek
berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam
sistem koordinat dan proyeksi tertentu. Proses ini diperlukan ketika akan
melakukan input data berupa data raster (hasil scan) ke dalam SIG (ARCGIS).
Digitasi merupakan proses penggambaran peta yang dalam hal ini dilakukan
secara on-screen pada layar monitor. Proses digitasi akan menghasilkan sebuah
data vektor yang nantinya akan menjadi peta digital. Digitasi dapat dilakukan
pada sebuah shapefile bertipe titik, polygon, dan garis.
2. Jelaskan proses pembuatan peta administrasi desa
Pembuatan peta administrasi desa didapatkan dari peta kabupaten/kota atau
peta lain yang didalamnya terdapat desa yang menjadi objek. Proses pertama yaitu
pemberian titik koordinat referensi atau georeferencing. Selain pemberian
koordinat diatur pula sistem proyeksi yang digunakan, Indonesia biasa
menggunakan format proyeksi WGS 1984. Setelah georeferencing dilakukan
proses digitasi yang dilakukan dengan menambahkan shapefile. Shapefile poligon
digunakan sebagai pembatas area/wilayah administrasi desa, shapefile garis untuk
jalan atau sungai dan titik untuk tempat penting atau fasilitas umum. Proses
terakhir yaitu layouting. Layouting ini akan bermanfaat untuk memperjelas peta
dan memperindah secara tampilan, selain itu tujuan yang lebih penting mengenai
layout peta adalah sebagai atribut pelengkap yang mampu menjelaskan isi peta.
DAFTAR PUSTAKA
Andra, Oriza Steva. 2014. Layout Peta. Padang : Universitas Negeri Padang