Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLOGI TEKNIK

PENGENALAN ALAT UKUR CUACA

Disusun Oleh :

AZHARI DWI PRAMESTI


240110170092

Hari, Tanggal Prakikum : Jumat, 21 September 2018


Jam : 08.00 WIB
Asisten Praktikum :

Andiles Kusnadi S
Imam Fauzan
Silvy Santika
Siti Sarah S
Tiara Putri Dwi D

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
Pada praktikum kali ini, praktikan diperkenalkan berbagai macam peralatan
metereologi yang ada di stasiun klimatologi klimatologi, Ciparanje.

(apa itu stasiun klimatologi, apa fungsinya )

Peralatan meteorologi yaitu alat yang digunakan untuk pengukuran unsur cuaca
diantaranya adalah:
a.suhu udara,
b.kelembaban udara,
c. curah hujan,
d. arah dan kecepatan angin,
e. radiasi matahari
f. penguapan .
g. intensitas cahaya matahari

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, terhadap suatu


standar atau satuan ukur
Contoh :Tinggi air hujan dalam satuan m

Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar
dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir .
Curah hujan 1 mm adalah air hujan setinggi 1 mm yang jatuh (tertampung) pada
tempat yang datar seluas 1 m2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan
meresap.Curah hujan 1 mm jumlahnya sama dengan 1 liter air hujan/m2

A. ANEMOMETER
Nama Alat : Anemometer
Fungsi : Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat

Cara Pengamatan :

 Satuan : Arah Angin ( 8 mata angin )


 Kecepatan Angin : Knots. ( 1 Knots = 1.8 Km/Jam )
 Keterangan : Yang dimaksud arah angin yaitu Arah dari mana angin
berhembus.

B. CAMPBEL STOKES
Nama Alat : Campbel Stokes
Fungsi : Mencatat lamanya penyinaran matahari

Cara Pengamatan :

 Satuan : Jam/ Prosentase ( % )


 Jenis pias 3 macam :
o Pias Lengkung Panjang : 11 Okt s/d 28 Peb
o Pias lurus : 11 Sep s/d 10 Okt dan 1 Mar s/d 10 April
o Pias Lengkung Pendek : 11 Apr s/d 10 Agus

PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS CAMPBLE STOKES


Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan
(memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari
tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan
pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat
dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa
terpengaruh oleh posisi matahari.

Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar
yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang hari dan
mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus. Tetapi
jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-putus.
Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang terputus-putus akan
diperoleh lamanya penyinaran matahari.

Nama Alat : Cup counter anemometer


Fungsi : Pengukur Kecepatan Angin Rata-rata harian
Cara Pengamatan : Prinsip kerja seperti gerakan Spedometer sepeda motor dalam
satuan km/jam Kecepatan angin rata-rata harian selisih pembacaan angka dibagi 24
jam.

Nama Alat : Penakar Hujan (Observasi)


Fungsi : Pengukur Curah Hujan
Cara Pengamatan :

 Buka gembok pada kran penakar hujan obs, letakkan gelas penakar di bawah
corong/kran, kemudian buka kran pelan-pelan. Tunggu sampai air di bak
penampung habis.
 Baca jumlah air hujan yang tertampung di gelas ukur dan catat hasilnya.
 Jika diperkirakan jumlah curah hujan melebihi 25 mm, sebelum airnya
mencapai skala 25 mm tutup krannya, kemudian lakukan pembacaan dan catat
hasilnya. Kemudian buang airnya dan lanjutkan pengukuran terhadap air yang
masih tersisa di bak penakar hujan obs. Setelah selesai jumlahkan semua hasil
pengukuran yang sudah dilakukan.
 Pada waktu melakukan pembacaan letakkan gelas ukur pada bidang yang
rata/datar untuk menghindari kesalahan pembacaan akibat kesalahan paralak.

Nama Alat : Penakar Hujan Otomatis (Hellman)


Fungsi : Pencatat Instensitas Curahhujan / tingkat kelebatannya
Cara Pengamatan :

 Jika terjadi hujan air masuk ke corong


 Air mengalir ke tabung pelampung melalui selang dan mengangkat
pelampung
 Pena yang terhubung ke pelampung merekam data ke kertas pias
 Kertas pias berputar seirama dengan gerakan clock drum
 Jika jumlah curah hujan yang tertampung mencapai 10 mm maka air tsb
tumpah melalui pipa hevel dan mereset pena keposisi nol
 Demikian proses ini terjadi berulang

PENAKAR HUJAN JENIS HELLMAN

Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri.
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung
tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat (naik
keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu
mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/
digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air
dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air
mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan
keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena
turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian
jumlah curah hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis
vertikal yang terdapat pada pias.

Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas


permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang
sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya.
Pengukuran evaporasi dengan menggunakan evaporimeter memerlukan perlengkapan
sebagai berikut :
1. Panci Bundar Besar
2. Hook Gauge yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi
permukaan air dalam panci. Hook Gauge mempunyai bermacam-macam
bentuk, sehingga cara pembacaannya berlainan.
3. Still Well ialah bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk
silinder dan mempunyai 3 buah kaki.
4. Thermometer air dan thermometer maximum/ minimum
5. Cup Counter Anemometer
6. Pondasi/ Alas
7. Penakar hujan biasa

Nama Alat : Panci Penguapan (Open Pan Evaporimeter)


Fungsi : Pengukur Penguapan air langsung dengan satuan : Milimeter (mm).
Cara Pengamatan :

 Ukuran : Tinggi Alat 25,4 Cm, diameter alat 120.7 Cm.


 Keterangan : Alat ini dilengkapi dengan :
o Thermometer air Six Bellani (Thermometer Apumg)
o Cup Counter anemometer tinggi 05 meter
o Alat pengukur tinggi permukaan air ( Hook Gauge ).
 Pengukuran jumlah evaporasi dilaksanakan satu kali setiap hari pada jam
07.00 waktu setempat.

Nama Alat : Hook Gauge dan Still Well


Fungsi :

 Hook Gauge : Alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam
panci.
 Still Well : Tempat diletakkannya hook gauge

Cara Pengamatan :

 Hook Gauge :
o Alat ini berupa batang berskala dan sebuah sekrup ulir yang berada
pada batang tersebut yang digunakan untuk mengatur letak letak ujung
jarum pada permukaan air di dalam panci.
o Sekrup ulir ini berfungsi sebagai mikrometer dengan 50 bagian skala.
o Satu putaran penuh mikrometer menunjukkan perubahan ujung jarum
setinggi 1 mm.
o Cara pengukuran Putar sekrup pengatur pada hook gauge pelan-pelan
sampai ujung jarum tepat berada pada permukaan air.
o Angkat hook gauge dan catat sekala yang ditunjukkan pada sekrup
mikrometer.
 Still Well : Bejana ini membuat air dalam bejana menjadi tenang
dibandingkan dengan air pada panci, sehingga penyetelan ujung pancing dapat
lebih mudah di lakukan

Nama Alat : Psycrometer Standar


Terdiri dari 4 buah thermometer :

 Thermometer Bola Kering


 Thermometer Bola Basar
 Thermometer Maksimum
 Thermometer Minimum

Fungsi Alat : Untuk mengukur suhu udara dan kelembaban udara dengan satuan
derajat celciun serta persen
Cara Pengamatan :

 Thermometer BK menunjukan suhu udara


 Thermometer BB digunakan mencari kelembaban udara dengan bantuan
Table.
 Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan
Kain muslin yang selalu basah oleh air murni
 Thermometer maksimum digunakan untuk mencari suhu maksimum dalam
sehari. Pembacaan jam 12.00 UTC atau jam 20.00 Wita
 Thermometer minimum digunakan untuk mencari suhu minimum dalam
sehari. Pembacaan jam 00.00 UTC atau jam 08.00 Wita

Nama Alat : Sangkar Meteorologi


Fungsi : Tempat meletakkan peralatan meteorologi (Psycrometer)
Cara Pengamatan :

 Keterangan : Berventilasi, doubel jaruci mengalirkan udara masuk-keluar.


 Kegunaan Sangkar Meteorologi :
o Menahan tiupan angin kencang
o Menghindari radiasi matahari
o Menghindari tetesan air hujan
o Menghindari penjalaran radiasi suhu lokal baik dari udara maupun dari
tanah
 Hal yang perlu diperhatikan :
o Pintu sangkar menghadap utara selatan
o Sangkar dicat putih agar memantulkan cahaya (WMO)

Nama Alat : Thermohygrograph


Fungsi : Pencatat Suhu udara dan Kelembaban Udara (Nisbi)
Cara Pengamatan :

 Keterangan : Pias harian atau Mingguan


 Satuan : Derajat Calcius & Prosentase (%).
 Sensor Suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai dan
menggerakan pena keatas, bila udara dingin mengkerut gerakan pena turun
 Sensor Kelembaban udara terbuat dari rambut manusia, bila udara basah
 Rambut memanjang dan bila udara kering rambut memendek.

http://iklim.ntb.bmkg.go.id/index.php?page=Peralatan%20Klimatologi6

https://staklimjogja.files.wordpress.com/2017/02/alat-ukur-cuaca-kalibrasi.pdf

Panakar hujan Onservatorium merupakan penakar hujan non-recording. Penakar


hujan OBS berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan yang jatuh pada
permukaan tanah dalam periode waktu 24 jam. Jumlah curah hujan yang terukur
dinyatakan dalam satuan mm. Pencatatan data curah hujan hasil pengukuran
dinyatakan dalam bilangan bulat. Apabila tidak ada hujan ditulis strip (-). Bila curah
hujan yang terukur dari 0.5 mm maka ditulis 0, jika lebih dari 0.5 ditulis 1.

Panakar hujan OBS, pada pengamatan Agroklimat diamati tiap jam 07.00 waktu
setempat.

Bagian-bagian Alat. Panakar hujan OBS terdiri dari lima bagian utama yaitu.

1. Corong penakar yang berbentuk lingkaran yang dapat dilepas dengan luas 100 cm
persegi.

2. Tabung panampung air hujan.


3. Kran untuk mengeluarkan air

4. Penyangga

5. Gelas ukur dengan skala 0 – 25 mm

Syarat – syarat pemasangan :

a. Penakar hujan harus dipasang pada lapangan terbuka.jarak

yang terdekat antara pohon / bangunan dengan penakar hujan

adalah 1 kali tinggi pohon / bangunan tersebut.

b. Penakar hujan tidak boleh dipasang pada tanah miring (lereng

bukit), puncak bukit, diatas dinding atau atap.

c. Penakar dipasang dengan cara disekrup / dipaku pada balok

bulat yang dicat putih dan ditanam pada pondasi beton, tinggi

penakar hujan dari permukaan corong sampai permukaan tanah

120 Cm. letak penampang corong harus datar (horizontal)

bukaan kran diberi kunci gembok sebagai pengaman.

d.Penakar harus dipagar keliling dengan kawat, ukuran 1.5 m x

1.5 m dengan tinggi 1m, agar tidak dapat diganggu binatang

dan orang yang tidak berkepentingan

Pemeliharaan :
a. Alat harus selalu dijaga tetap bersih, dan dicat aluminium.

b. Kayu di cat putih, supaya tahan lama terhadap rayap dan

cuaca.

c. Corong harus tetap bersih, tidak boleh tertutup oleh

benda-benda atau kotoran yang dapat menyumbatnya.

d. Kran harus selalu diperiksa, jika bocor (air menetes

keluar) sumbu pembuka kran dikeluarkan kemudian diberi

gemuk. Apabila badan penakar hujan bocor, maka harus

segera diperbaiki dengan disolder.

e. Bak penampung air hujan harus sering dikontrol dan

dibersihkan dari endapan debu / kotoran, dengan jalan

menuangkan air kedalamnya dan kran dibuka.

Anda mungkin juga menyukai