Anda di halaman 1dari 9

ACARA 3

PENGENALAN ALAT GEOMORFOLOGIS

I. Tujuan
Mahasiswa mampu mengenali dan memahami fungsi dari alat-alat geomorfologis, serta
dapat menggunakannya sebagai alat bantu, baik di laboratorium maupun di lapangan.

II. Dasar Teori


Dalam pPenelitian-penelitian geomorfologis biasanya digunakan menggunakan
alat bantu pengukuran dan maupun bahan kimia untuk menyelidiki dan mengetahui sifat-
sifat batuan atau tanah. Data yang diperlukan dalam penelitian geomorfologis antara lain:
kemiringan lereng, panjang lereng, bentuk lereng, beda tinggi, dan jarak. Pengukuran di
lapangan dapat dilakukan secara langsung, atau maupun tidak langsung. Pengukuran
langsung dapat diartikan sebagai proses pengukuran dengan memakai alat ukur langsung
dan hasil pengukurannya dapat langsung diperoleh melalui alat ukur tersebut. Sedangkan
pengukuran tidak langsung merupakan proses pengukuran dengan menggunakan atau
mengukur besaran unsur lainnya. Contoh pengukuran langsung adalah pengukuran
kedalaman singkapan menggunakan meteran, sedangkan contoh pengukuran tidak
langsung adalah pengukuran kecepatan arus menggunakan bola yang diikat dengan tali
dengan ukuran X meter yang dimasukkan ke dalam air; serta alat pengukur waktu.
Kecepatan arus diperoleh dengan melakukan pembagian antara panjang tali (X meter) dan
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai panjang tali tersebut (y detik). Pengukuran
langsung dan tidak langsung sangat membantu dalam kegiatan lapangan terkait penelitian
geomorfologis.dengan cara mengukur akan didapatkan data yang dimaksud, sedangkan Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt

pengukuran tidak langsung dilakukan dengan menggunakan rumus matematika. Sebagai


contoh pengukuran langsung, yaitu mengukur lebar jalan, diukur dari satu sisi ke sisi yang
lain akan ditemukan lebar jalan. Pengukuran tidak langsung misalnya pengukuran tinggi
tebing. Dengan mengukur jarak dari satu tempat hingya bagian bawah tebing dan sudut
lereng yang dibentuk oleh bidang datar dengan puncak pohon, maka tinggi pohon dapat
dihitung dengan pendekaan matematik. Cara ini sangat membantu dalam pengukuran
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Not
geomorfologis di lapangan, antara lain: pengukuran lebar sungai, tinggi tebing, jarak antar Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
bukit, tinggi dan kemiringan puncak bukit.
Formatted: List Paragraph, Indent: Left: 0.3", First line:
Peralatan geomorfologis yang biasa digunakan antara lain: 0.49"
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, English
1. Palu geologi (United States)
Alat ini biasa disebut palu geologi karena sering digunakan oleh para geolog di
lapangan. Palu ini mempunyaiAda 2 macam ujung yaitu ujung, pipih untuk batuan yang
mudah dipecahkan (batuan sedimen), sedangkan yang lancip untuk batuan yang relatif
keras (batuan beku). Untuk memecahkan batuan yang lebih besar digunakan palu
khusus yang lebih besar pula. Selain palu geologi (Gambar 1), diperlukan pula betel
(pasak), yang ukurannya dan bentuknya bermacam-macam tergantung dari
keperluannya.

Gambar 1. Palu. geologi

2. Kompas geologi
Seperti halnya palu, kompas ini juga sering disebut sebagai kKompas geologi atau kompas
Brunton geologi (Gambar 2). Alat ini dilengkapi dengan penunjuk arah, 2 tabung
gelembung udara, penunjuk kemiringan, dan kaca. Penunjuk arah digunakan untuk
mengetahui arah magnetis. Satu tabung udara digunakan untuk mengetahui kedudukan
horisontal dalam posisi kompas menghadap ke atas, berfungsi untuk mengukur arah
magnetis dan tabung yang lain pada posisi kompas miring, untuk mengukur kemiringan
lereng.
Gambar 2. Kompas. geologi

3. Abney level
Abney level (Gambar 3) dilengkapi dengan pengukur sudut dengan satuan derajat dan
persen, serta tabung gelembung udara yang digunakan untuk mengetahui kedudukan
horisontal pada waktu pengukuran kemiringan. Kegunaan alat ini untuk mengukur sudut
lereng, dengan satuan derajat atau persen. Saat ini penggunaan abney level sudah mulai
jarang ditemukan karena para peneliti sudah menggunakan alat yang lebih modern berupa
Laser Distance.

Gambar 3. Abney level.

4. Pita ukur / meteran


Pita ukur / meteran (Gambar 4) digunakan untuk mengukur jarak. Satuan yang digunakan
biasanya ada 3, yaitu centi meter, meter dan feet.

Gambar 4. Pita ukur / meteran.

5. Bor tanah
Bor tanah (Gambar 5) digunakan untuk membor tanah dan mengambil sampel tanah untuk
dilakukan analisis di laboratorium. Bor tanah, terdiri dari mata bor, sambungan, pipa untuk
menyambung, dan tangkai bor. Ada beberapa model bor, yaitu untuk tanah, tanah pasiran
dan gambut. Jika tanah yang dibor relatif lunak, bor tanah dapat mencapai kedalaman 13m.
Gambar 5. Bor tanah

6. Pembanding struktur / komparator dan Lup


Pembanding struktur/komparator (Gambar 6) berupa gambar butiran pasir dengan
ukuran tertentu, atau pasir yang telah diayak dan dimasukkan tabung gelas. Setiap tabung
gelas berisi pasir yang telah diketahui ukurannya. Kegunaannya untuk pembanding butiran
pasir di lapangan, sehingga didapat tekstur pasir di lapangan, tanpa mengayak di
laboratorium.
Lup atau kaca pembesar (Gambar 7) adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai
titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik
fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik
fokus lup ke lensa lup tersebut. Di geologipenelitian geomorfologis, lup digunakan untuk
mengamati batuan misalnya mineral maupun fosil., lensa pembesar yang umum dipakai
adalah perbesaran 8 sampai 20.

Gambar 6. Pembanding struktur / komparator.


Gambar 7.Lup.

7. Distometer atau laser distance


Distometer atau laser distance (Gambar 8) adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak
dan kemiringan suatu benda atau kenampakan menggunakan laser. Hanya dengan
mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukkan dengan
cepat hasil dari pengukuran jarak, tinggi, besar sudut, serta kemiringan dari suatu objek ke
objek lainnya.

Gambar 8. Distometer dan laser distance.

8. Altimeter
Altimeter (Gambar 9) adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian suatu tempat.
Pengukuran ketinggian pada alat ini berdasarkan Mean Sea Level (MEA). Altimeter bekerja
dengan beberapa prinsip yaitu tekanan udara, prinsip magnet bumi dengan sudut inklinasi
dan prinsip gelombang.
Gambar 9. Altimeter.

9. Yallon
Yallon (Gambar 10) adalah suatu batang bulat dengan diameter kurang lebih 1 inchi, terbuat
dari alumunium atau besi. Yallon berfungsi untuk menandai titik-titik tertentu yang akan
diukur jarak atau ketinggiannya, lebih tepatnya tongkat ini digunakan sebagai pelurusan
dalam pengukuran. Tongkat yallon ini memiliki ujung runcing yang berfungsi untuk
menancapkan pada tanah. Tongkat ini terbagi menjadi beberapa segmen dengan panjang
tertentu yang diwarnai merah dan putih secara berseling. Ketinggian Yallon berkisar anatara
160 hingga 200 cm. Penggunaan yallon biasanya identik dengan pengukuran menggunakan
abney level, distometer, maupun laser distance.

Gambar 10. Yallon

10. GPS atau Global Positioning System


GPS (Gambar 11) merupakan sistem navigasi berbasis satelit yang menyediakan informasi
terkait data spasial atau lokasi di permukaan bumi baik berupa titik, garis, dan poligon.
Sistem GPS menggunakan pengukuran geometris yang berasal dari empat atau lebih hasil
tangkapan sinyal satelit ke alat yang digunakan.
Satelite yang digunakan untuk GPS merupakan satelite yang dimiliki pemerintahan
Amerika yang dapat diakses dimanapun.

Gambar 11. GPS (Global Positioning System)

113. Hagameter
Hagameter (Gambar 12) biasanya digunakan untuk mengukur tinggi pohon. Sebenarnya alat
ini dapat pula difungsikan untuk mengukur tinggi apa saja, termasuk kelerengan.
Kecenderungan pengukuran tinggi pohon dengan Hagameter selama ini pada posisi relatif
datar.

Gambar 113. Hagameter

Dalam penelitian geomorfologis, alat-alat tersebut sangat penting dan mutlak


diperlukan. Selain itu juga, diperlukan peta geologi, peta topografi, foto udara, dan citra
satelit, dengan skala sesuai kebutuhan. Penguasaan penggunaan alat, peta, foto udara, dan
citra harus dimiliki oleh ahli geomorfologi. Pengalaman kerja lapangan dan kejelian dalam
interpretasi sumber data sangat mendukung keberhasilan dalam penelitian geomorfologi.

12. Nikon Forestry Pro


Nikon Forestry Pro memiliki fungsi pengukuran tinggi tiga-titik yang memungkinkan
untuk pengukuran yang akurat. Laser tahan air memberikan perbesaran 6x dan beberapa
pilihan pembacaan pengukuran termasuk jarak yang sebenarnya, jarak horizontal, sudut
(derajat), dan tinggi. Anda juga dapat menampilkan hasil dalam meteran. Nikon Forestry Pro
dilengkapi dengan pengukuran tiga titik di samping pemisahan vertikal konvensional.
Pengukuran tiga titik memberikan perbedaan ketinggian antara dua sasaran dengan mengukur
jarak horizontal dengan target maka sudut ke dasar sasaran dan atas. Hal ini sangat berguna
ketika sinar laser diblokir oleh semak-semak atau cabang yang menutupi dasar atau atas
pohon.

Gambar 12. Nikon Forestry Pro


13. Hagameter
Hagameter biasanya digunakan untuk mengukur tinggi pohon. Sebenarnya alat ini dapat
pula difungsikan untuk mengukur tinggi apa saja, termasuk kelerengan. Kecenderungan
pengukuran tinggi pohon dengan Hagameter selama ini pada posisi relatif datar.

Gambar 13. Hagameter

III. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat tulis (OHP Marker, pensil, pena, penggaris, kertas)
2. Bahan
Peralatan geomorfologis

IV. Langkah Kerja


1. Amatilah secara cermat peralatan-peralatan geomorfologis dan cara penggunaannya!
2. Informasi apa saja yang dapat disadap diperoleh dengan menggunakan alat tersebut?
3. Berikan uraian tentang bagian-bagian alat, kegunaan, dan cara penggunaannya!

3.

V. Hasil Praktikum
1. Hasil Pengukuran Lapangan menggunakan alat geomorfologis
- GPS
Lokasi Koodinat UTM Koordinat DMS Formatted: Not Superscript/ Subscript

- Kompas Geologi
Dip
Strike

- Mengukur Kemiringan
Abney % 0

Hagameter % 0

- Distometer atau laser distance

Jarak Miring
Jarak Datar Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Ketinggian Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Sudut Kemiringan Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Luas Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Volume Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt

Anda mungkin juga menyukai