Anda di halaman 1dari 16

UAS PENCEMARAN LAUT

MUHAMMAD MULYANTO
08051381823086
KELAS B
Beberapa masalah pencemaran dilaut
yaitu :

 Pencemaran minyak
 Pencemaran logam berat
 Sampah
 Pestisida
 Limbah industri dan domestik
• Pengaruh kerusakan pantai akibat pencemaran
umumnya dapat ditanggulangi secara cepat.
Tetapi lain halnya apabila hal tersebut terjadi
dilautan bebas.
• Hal yang memprihatinkan adalah karena bahan-
bahan pencemar tersebut secara pelan tetapi
pasti akan tertumpuk di laut.
• Dalam keadaan ekstrim, akan meracuni
fitoplankton (sebagai produser utama didalam
sistem rantai makanan yang terjadi di laut
bebas). Hancurnya organisme ini akan membuat
laut menjadi semakin tidak subur.
Pencemaran Minyak

• Saat ini industri minyak dunia telah berkembang


pesat, sehingga kecelakaan-kecelakaan yang
mengakibatkan tercecernya minyak dilautan
hampir tidak bisa dielakkan.
• Kapal tanker mengangkut minyak mentah dalam
jumlah besar tiap tahun. Apabila terjadi
pencemaran miyak dilautan, ini akan
mengakibatkan minyak mengapung diatas
permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan
terbawa ke pantai.
Dampak dari Pencemaran Minyak
• Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap
hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup disuatu
daerah.
• Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan
burung laut yang suka berenang diatas permukaan
air.Tubuh burung akan tertutup minyak.
• Untuk membersihkannya, mereka menjilatinya.
Akibatnya mereka banyak minum minyak dan
mencemari diri sendiri.
• Selain itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak.
• Mikroorganisme yang terkena pencemaran akan segera
menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak
daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat
telah bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.
Pencemaran Logam Berat

• Logam-logam berat yang masuk kedalam tubuh


hewan umumnya tidak dikeluarkan lagi dari
tubuh mereka. Karena itu logam-logam
cenderung untuk menumpuk di dalam tubuhnya.
• Sebagi akibatnya logam-logam tersebut akan
terus berada di sepanjang rantai makan. Hal ini
disebabkan oleh karena predator pada satu
trofik level makan mangsa mereka dari trofik
yang lebih rendah yang telah tercemar (ikan
dimakan oleh manusia).
Heavy Metal/ Logam Berat

 Logam berat merupakan istilah yang


digunakan untuk menamai kelompok
metal dan metalloid dengan densitas lebih
besar dari 6 g/cm3.
 Cd, Cr, Cu, Hg, Ni dan Pb. Zn merupakan
logam berat yang seringkali dihubungkan
dengan adanya masalah pencemaran dan
toksisitas.
• Tidak seperti pencemar organik (=organo halides),
logam berat terjadi dalam pembentukan batuan dan
pertambangan mineral sehingga ada "range”/kisaran
normal dari "Background concentration" pada tanah,
sedimen, air dan organisme hidup.
• Pencemaran memberikan kontribusi sehingga
konsentrasi menjadi lebih tinggi dari "background
concentration“ Konsentrasi Background value (BV) dapat
digunakan untuk melihat "Enrichment Factor" (EF) :
Sifat-Sifat Fisik- Biokimiawi Logam Berat
• Beberapa elemen dari grup ini diperlukan oleh sebagian
organisme hidup dalam konsentrasi kecil tetapi sangat
essensial untuk kehidupan, tetapi jika berlebihan
menyebabkan toksisitas.
• Logam-logam Cu, Mn, Fe dan Zn jika terjadi defisiensi
menyebabkan penyakit baik pada hewan maupun
tumbuhan. Cu, Cr, Se dan I untuk hewan dan B dan Mo
untuk tanaman.
• Hampir semua mikronutrien memiliki peran sebagai
penyusun enzym dan protein-protein penting lain yang
terlibat dalam pathway/siklus metabolik.
Lanjutan

• Ketiadaan mikronutrien akan menyebabkan


disfungsi metabolik yang mengakibatkan penyakit.
• Elemen-elemen yang tidak mempunyai
kepentingan secara biokimiawi disebut "non
essensial element“.
• Contohnya “non-essential element” adalah As, Cd,
Hg, Pb, Po, Sb, Ti dan U yang menyebabkan
toksisitas pada konsentrasi yang melebihi ambang
batas tetapi tidak menyebabkan "deficiency
disorder" pada konsentrasi rendah seperti
mikronutrien.
Sumber-sumber logam
berat
• Sumber-sumber geokimiawi,
menyusun 1% dari kerak bumi.
• Sedangkan makroelemen menyusun
99%. Sumber-sumber logam berat
yaitu
dari :
a. Sumber Geokimiawi
b. Dari Pertanian

 Pupuk : Cd, Cr, Mo, Pb, U dan Zn


 Pestisida : Cu, As, Hg, Pb, Mn dan Zn
 Dessicant" : As untuk kapas
 Pengawetan kayu : As dan Cu
 Limbah dari produksi ternak : Cu dan As
 Kompos + pupuk hewan : Cd, Cu, Ni, Pb,
Zn dan As
 Lumpur buangan : Cd, Ni, Cu, Pb dan Zn
 Korosi logam : Zn, Cd
Lanjutan
c. Gas dari proses pembakaran pada
kendaraan bermotor: Pb pada
pembakaran batubara meningkatkan
konsentrasi beberapa logam termasuk
Uranium (U) dimana emisi yang melebihi
batas dapat menyebabkan pencemaran
radioaktif.
d. Atmosphere (Udara) + Hydrosphere
(air)
Pengaruh Logam Berat Terhadap Ekosistem Laut

• Logam berat yang dilimpahkan ke perairan,


baik sungai ataupun laut akan mengalami
proses-proses seperti pengendapan, adsorpsi
dan absorpsi oleh organisme-organisme
perairan.
• Prosi (1979) menyatakan bahwa pemindahan
logam berat kedalam organisme dapat
dipengaruhi pula oleh kebiasaan organisme
dalam cara memakan makanannya (feeding
habit).
• Sedangkan pengaruh logam berat
terhadap organisme-organisme
tersebut atas dasar daya
racunnya dibagi menjadi 2 yaitu :
- yang bersifat lethal atau
mematikan ≥ LC50 (median
lethal concentration)
- yang bersifat sublethal
Pengaruh Logam Berat Terhadap Manusia

• "Minamata Disease“ (oleh Hg) menyebabkan kelemahan


otot, kehilangan penglihatan, ketidakseimbangan fungsi
otot dan kelumpuhan. Selain itu juga meracuni janin dan
merusak sistem syaraf pusat.
• "Itai-itai Disease" menyebabkan nyeri/ngilu pada
tulang, mempengaruhi kehamilan, lactasi,
ketidakseimbangan internal sekresi, penuaan,
kekurangan kalsium, dll.
• Pb (plumbum)/Lead menyerang sistem syaraf pusat dan
peripheral / " mental retardation" anakanak dengan
gejala-gejala : ataxia, coma dan convulsion (gangguan
pada pergerakan).

Anda mungkin juga menyukai