SEDIMENTOLOGI
KARBON ORGANIK
OLEH:
MUHAMMMAD MULYANTO
08051381823086
KELAS B
DOSEN PENGAMPU:
DR. WIKE AYU EKA PUTRI, S. Pi., M. Si
GUSTI DIANSYAH, S. Pi., M. Sc
DR. MELKI, S. Pi., M. Si
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini, yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengukuran C- organik
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kandungan C- organik
3. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi C- organik
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum kali ini, yaitu :
1. Mahasiswa mampu mengetahui cara pengukuran C- organik
2. Mahasiswa mampu mengetahui cara kandungan C- organik
3. Mahasiswa mampu mengethaui kondisi C- organik
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Senyawa dalam Karbon Organik
Ketersediaan nitrogen mempengaruhi variasi spesies, kemelimpahan serta
kandungan nutrisi hewan dan tumbuhan akuatik. Nitrogen dalam bentuk nitrit
(NO2) dan nitrat (NO3̄) merupakan salah satu parameter kesuburan. Senyawa
nitrogen di perairan secara alami berasal dari metabolisme organisme perairan dan
dekomposisi bahan-bahan organik oleh bakteri. Nitrogen merupakan bahan dasar
penyusun protein yang diserap oleh tumbuhan air dalam bentuk amonia atau
nitrat. Keduanya berpengaruh pada nutrien yang berperan dalam pembentukan
biomassa organisme perairan, juga merupakan pembentuk komposisi dan
biomassa fitoplankton sebagai produsen perairan yang akan menentukan
produktivitas primer perairan (Indrayani et al. 2015).
Analisis varians menunjukkan bahwa konsentrasi nitrit di zona inlet
berbeda nyata (P < 0,05) dengan zona KJA, tengah danau dan outlet. Sementara
konsentrasi nitrit di zona KJA, tengah danau dan outlet tidak berbeda nyata.
Konsentrasi nitrit sangat rendah, baik di inlet, KJA, tengah danau maupun outlet.
Konsentrasi nitrit di inlet berkisar antara 0,001– 0,095 mg/L, tengah danau 0,001–
0,002 mg/L, KJA antara 0,001–0,0095 mg/L dan 0,001–0,018 di outlet.
Konsentrasi nitrit yang cenderung menurun ke arah tengah danau, KJA dan outlet
menunjukkan masa tinggal air dalam danau yang tinggi karena letak outlet yang
jauh dari daerah inlet. Pada perairan, konsentrasi nitrit dijumpai dalam konsentrasi
yang lebih rendah dari konsentrasi nitrat (Mahasani et al. 2015).
Konsentrasi nitrit cenderung meningkat seiring dengan menurunnya curah
hujan bulanan. Hal ini disebabkan karena bentuk senyawa nitrit yang bersifat tidak
stabil dan akan segera teroksidasi jika kandungan oksigen terlarut mencukupi.
Kandungan oksigen terlarut di daerah inlet mempengaruhi oksidasi nitrit menjadi
nitrat. Konsentrasi nitrit paling tinggi di zona inlet dengan nilai rata-rata
0,0283±0,029. Hal ini berhubungan dengan kondisi aliran sungai yang dekat
dengan aktivitas penduduk. Selain itu, kerusakan daerah sempadan danau juga
berpengaruh pada nilai nitrit yang masuk ke perairan. Terjadi lonjakan konsentrasi
nitrit pada zona KJA di bulan September 2012. Hal ini berhubungan erat dengan
peningkatan curah hujan dan pakan ikan (Maslukah et al. 2015).
2.2 Pengertian Bahan Organik
Bahan organik adalah kumpulan bermacam senyawa organik kompleks
yang sedang atau telahmengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil
humufikasi, termasuk mikroba heterotrofik dan ototrofikyang terlibat. Bahan
organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang
sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil
humufikasi maupun senyawa hasil mineralisasi, termasuk mikroba heterotrofik
dan ototrofik yang terlibat. Bahan organik biasanya disusun dari komponen
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) bersama-sama dengan nitrogen (N).
Seringkali juga ditemukan adanya fosfor (P), belerang (S), dan besi (Fe).
Kebanyakan bahan organik berbentuk partikulat (Maulana et al. 2014).
Karbon yang merupakan penyusun utama bahan organik merupakan
elemen atau unsur yang melimpah pada semua makhluk hidup. Bahan organik
adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau
telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifiksasi
maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga
mikroba heterotrofik dan ototrofik yang terlibat. Bahan organik tersusun oleh
unsur-unsur C, H, O, dan beberapa mengandung N, S, P dan Fe. Bahan organik
pada kolom perairan yang terbawa oleh aliran sungai akan mengalami suatu
proses dekomposisi oleh organisme pengurai. Bahan organik di perairan akan
dirombak untuk menjadi bahan anorganik sebagai nutrien yang penting di dalam
perairan (Wahyuningsih et al. 2020).
Tambahkan 7,5 ml H2SO4 pekat, dikocok lalu diamkan selama 30 menit kemudian
diencerkan dengan air bebas ion, biarkan dingin dan diimpitkan
4.2 Pembahasan
Proses yang praktikan lakukan yaitu dengan cara melakukan pengovenan,
proses ini dilakukan untuk mengetahui jumlah nya dengan dilakukan rumus
pengurangan berat sedimen awal dikurang dengan berat sedimen kedua.
Kandungan pada hasil praktikum karbon organik yang telah dilakukan
mendapatkan sedimen dengan berat sedimen awal yaitu, 200,71 g dan berat
sedimen kedua 116,05 g dengan menggunakan suhu 105˚C selama kurang lebih
24 jam. Keberadaan fosfor di dalam suatu tanah dikarena terdapat bahan organik
yang berupa sisa-sisa organisme yang mati. Sumber primer bahan organik tanah
berasal dari jaringan organik tanaman yang dapat berupa daun, ranting dan
cabang, batang, buah dan akar.
Sedimentasi akuatis biasanya terjadi di dataran rendah dan sungai. Hasil
dari sedimentasi akuatis adalah kipas alluvial atau dataran banjir. Sedimentasi
akuatis juga sering disebut sedimentasi air sungai. Yang dimaksud dengan
sedimentasi akuatis adalah pengendapan materi yang terbawa oleh air.
Sedimentasi aeolis sering disebut sebagai sedimentasi karena angin. Sesuai
dengan namanya, sedimentasi ini terjadi karena angin membawa bahan-bahan
yang kemudian mengalami pengendapan. Dataran yang terbentuk dari proses
sedimentasi aeolis adalah gumuk pasir.
Sedimentasi marine, atau yang juga sering disebut sebagai sedimentasi air
laut, merupakan proses pengendapan material yang terjadi karena adanya material
yang terbawa oleh gelombang air laut. Oleh karena itu, hasil dari sedimentasi
marine antara lain adalah tumpukan karang dan tombolo yang terjadi pada suatu
perairan
Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi di tempat
tertentu. Bahan yang terendap tersebut dapat disebabkan oleh banyak kondisi,
misalnya material yang terbawa angin, terbawa aliran air, atau terbawa gletser.
Materi yang mengendap dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya materi
terbawa angin, aliran air, atau gletser. Kemudian, bahan atau material yang
mengendap tersebut akan menyatu, lalu membentuk jenis batuan baru yang
disebut dengan batuan sedimen.
Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam format,
asam lemak pertama, organik. Pembeda antara kimia organik dan anorganik
adalah ada/tidaknya ikatan karbon-hidrogen. Bahan organik tanah merupakan
bahan di dalam atau permukaan tanah yang berasal dari sisa tumbuhan,
hewan, dan manusia baik yang telah mengalami dekomposisi lanjut maupun yang
sedang megalami proses dekomposisi.
Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di
antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan
komponen penting dalam biokimia. Di antara beberapa golongan senyawaan
organik adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus
fungsinya hidrokarbon aromatik, senyawaan yang mengandung paling tidak
satu cincin benzene senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom non karbon
dalam struktur cincinnya dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang.
Kandungan bahan organik tanah berkisar antara 0,5-5% pada tanah-
tanah mineral, dan mencapai 98% untuk tanah gambut/organik. Banyak parameter
yang dapat digunakan untuk mencirikan kualitas bahan organik diantaranya
adalah kandungan karbon dan nitrogen (C/N), kandungan bahan-bahan humus,
kandungan lignin, selulosa.
Humus mempunyai pengaruh memperbaiki struktur tanah, meningkatkan
kapasitas pertukaran kation dalam tanah, penyangga pH tanah, dan meningkatkan
daya simpan lengas. Bahan humus merupakan bahan yang telah terde komposisi
dan merupakan lapisan tanah yang paling subur. Selain itu bahan organik juga
mempunyai pengaruh yang kuat di dalam agregasi tanah dan pembentukan
struktur tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman, sehingga pada gilirannya
memperbaiki drainase dan permeabilitas, penetrasi akar dan meningkatkan
ketahanan terhadap erosi.
.
V KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu :
1. Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi di tempat
tertentu.
2. Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan
karbon-hidrogen.