EKOLOGI PERAIRAN
permukaan bumi yang secara permanen atau berkala digenangi oleh air, baik air
tawar, air payau, maupun air laut, mulai dari garis pasang terendah ke arah daratan
dan air tersebut terbentuk secara alami maupun buatan. Perairan umum tersebut
diantaranya adalah perairan sungai, danau, waduk, rawa dan genangan air lainnya.
Sekitar 75% dari permukaan bumi ditutupi perairan, terutama perairan asin.
Sedangkan sisanya adalah perairan tawar dan perairan payau. Ekologi perairan
adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang ada dalam perairan
ekologi. Hal ini disebabkan karena danau merupakan sebuah ekosistem yang
dipengaruhi oleh banyak komponen dalam proses pencemaran yang terjadi. Ekologi
sendiri berarti lingkungan, dalam lingkungan ini terjadi hubungan antar organisme.
merupakan salah satu bahan kontaminasi toksik yang sering dikaji dalam penelitian
toksisitas sedimen. Bahan polutan yang ada di perairan akan terpapar ke biota
akuatik akibat perubahan sifat kimia dan fisika perairan, sehingga baik langsung
maupun tidak dapat mengancam kesehatan manusia maupun hewan predator lain
dan secara umum dapat menurunkan integritas ekologi perairan. Pengaruh dari
biota perairan itu sendiri. Ekologi perairan adalah kajian yang akan membahas
secara detail mengenai hubungan timbal balik yang dilakukan oleh makhluk hidup
beserta lingkungannya.
1.2 Tujuan Praktikum
dan biologi.
3. Bagi peneliti atau lembaga ilmiah, sebagi sumber informasi keilmuan dan
dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2017 pukul: 06.00-11.30 WIB di mata air
adanya dinamika fisiologi mahluk hidup atau mahluk hidup berinteraksi dengan
Hal itu disebabkan karena adanya kerusakan hutan akibat aktivitas penebangan liar
dan banyaknya kawasan hutan yang telah berubah fungsi menjadi lahan
perkebunan. Salah satunya telah menyebabkan tingginya laju erosi di bagian hulu
yang berdampak pada tingginya sedimentasi di bagian hilir aliran sungai. Sehingga
akan mengancam mahluk hidup di sekitarnya dan juga berdampak tingginya biaya
yang dimaksud disini adalah segala sesuatu yang hidup dan tidak hidup (tanah, air,
udara, atau kimia-fisika) yang ada di sekitar makhluk hidup. Ekologi perairan adalah
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan yang ada di
sekitarnya. Dengan demikian dapat diartikan bahwa manusia hidup di dunia ini tidak
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi
perairan, terdapat beberapa parameter fisika dan kimia yang berperan penting
diperairan. Parameter fisika dalam ekologi perairan meliputi suhu, arus, kecerahan
dan lain lain. Parameter kimia meliputi salinitas, DO, kandungan nutrient di perairan
dan sebagainya. Manusia selalu hidup berdampingan dengan alam sekitarnya.
yaitu:
1. Sungai memiliki tiga bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah, dan
perairan.
2. Bagian hulu memiliki kecepatan aliran yang lebih besar dari pada di
endapan pasir halus, endapan organik, dan jenis endapan lainnya. Alur
dengan membawa unsur hara dari dasar perairan. Pada sungai terdapat perbedaan
fisik,biologi,dan juga kimia yang terus berubah. Air sungai mengalir dari bagian hulu
ke hilir. Aliran air sungai yang berada di hulu biasanya memilki kecepatan arus yang
lebih deras. Sungai merupakan tempat hidup bagi biota perairan, selain itu sungai
Kolam merupakan badan air tergenang buatan manusia yang memiliki ciri
ekologis hampir sama dengan danau. Kolam dibangun sebagai sarana budidaya
berbagai macam jenis ikan dengan sumber air umumnya berasal dari waduk atau
sungai yang dialirkan ke kolam-kolam melalui saluran irigasi, baik yang dibangun
khusus untuk mengairi kolam, maupun saluran irigasi yang dibangun untuk
mememuhi kebutuhan air bagi lahan pertanian secara umum. Tingkat produktifitas
kolam antara lain ditentukan oleh faktor lingkungan, terutama kesesuaian kualitas air
yang digunakan untuk mengairinya. Kualitas air pada sumbernya (sungai dan
saluran irigasi) maupun yang telah digunakan sebagai media budidaya ikan di petak-
petak kolam, yang mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi tersebut dapat
terjadi baik sebagai akibat dari kondisi eksternal harian yang berhubungan dengan
cahaya matahari, iklim dan cuaca, juga dapat diakibatkan secara in situ oleh
kandungan air tanah, berat volume tanah kering, warna tanah (Munsell color chart),
pH tanah kering, berat jenis tanah, bahan organik tanah dan N total tanah. Analisis
karakteristik sifat fisika kimia tanah dasar kolam merupakan perangkat terbaik dalam
dasar kolam sebagai media tumbuh pakan alami, dan kajian ini secara komprehensif
Kolam adalah wadah tergenangnya air buatan manusia yang berfungsi untuk
melakukan berbagai macam budidaya. Kolam memiliki ekologi yang hamper sama
dengan danau. Kolam dalam konteks ini dapat dibagi menjadi kolam beton dan
budidaya dan memiliki ekosistem yang lebih sederhana. Kolam tradisional memiliki
ekosistem yang lebih rinci karena unsur hara yang dihasilkan lebih banyak dari
Siklus hidrologi adalah suatu rangkaian proses yang terjadi dengan air yang
terdiri dari penguapan, presipitasi, infiltrasi dan pengaliran keluar (out flow).
Penguapan terdiri dari evaporasi dan transpirasi. Uap yang dihasilkan mengalami
kondensasi dan dipadatkan membentuk awan yang nantinya kembali menjadi air
dan turun sebagai presipitasi. Sebelum tiba di permukaan bumi presipitasi tersebut
permukaan tanah sebagian akan berinfiltrasi dan sebagian lagi mengisi cekungan-
cekungan di permukaan tanah kemudian mengalir ke tempat yang lebih rendah (run
air akan mengalami penguapan. Air yang masuk ke dalam tanah sebagian akan
keluar lagi menuju sungai yang disebut dengan aliran antara (interflow), sebagian
akan turun dan masuk ke dalam air tanah yang sedikit demi sedikit dan masuk ke
dalam sungai sebagai aliran bawah tanah (ground water flow) (Perdana, 2015).
Daur atau siklus hidrologi adalah gerakan air ke udara yang kemudian jatuh
ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya
mengalir ke laut kembali. Siklus hidrologi, digambarkan dalam dua daur, yang
pertama adalah daur pendek, yaitu hujan yang jatuh dari langit langsung ke
permukaan laut, danau, sungai yang kemudian langsung mengalir kembali ke laut.
Siklus yang kedua adalah siklus panjang, ditandai dengan tidak adanya
keseragaman waktu yang diperlukan oleh suatu daur. Siklus kedua ini memiliki rute
perjalanan yang lebih panjang daripada siklus yang pertama. Proses siklus panjang
adalah sebagai berikut: evaporasi dari air laut mengalami kondensasi pada lapisan
pegunungan, oleh karena terlalu berat massa air yang dibawa, kemudian awan
mencurahkan hujan yang jatuh ke daratan. Perjalanan air dimulai pada saat curahan
terjadi, selanjutnya air mencari jalannya untuk kembali ke laut (Suharyono, 2012).
Pertama adalah siklus pendek, siklus ini menghantarkan air yang menguap langsung
jatuh berupa air hujan menuju permukaan tanah. Kedua adalah siklus panjang, yaitu
siklus yang memiliki rentan waktu berbeda dalam satu waktu dan prosesnya
memakan waktu yang lebih lama. Siklus hidrologi ini memiliki prinsip bahwa air yang
menguap akan kembali lagi ke permukaan tanah dan kembali menguap lagi.
beberapa spesies organisme. Bagian paling sederhana dari suatu rantai makanan
berupa interaksi dua spesies yaitu interaksi antara spesies mangsa (prey) dengan
pemangsa (predator). Model yang mendiskripsi kan interaksi dua spesies yang
terdiri dari prey dan predator adalah model rantai makanan dua spesies. Kehadiran
predator memberikan pengaruh pada jumlah prey. Pada interaksi tiga spesies,
kehadiran predator kedua berpengaruh pada jumlah predator pertama dan prey
Model yang mendiskripsikan interaksi tiga spesies yang terdiri dari prey, predator
pertama, dan predator kedua adalah model rantai makanan tiga spesies (Pratikno
hidup melayang di perairan. Mikroorganisme ini baik dari segi jumlah dan
spesiesnya sangat banyak dan sangat beranekaragam serta sangat padat. Plankton
juga merupakan salah satu komponen utama dalam sistem mata rantai makanan
dan jaring makanan. Plankton menjadi pakan bagi sejumlah konsumen dalam sistem
mata rantai makanan dan jaring makanan tersebut. Plankton baik fitoplankton
perairan, karena plankton menjadi bahan makanan bagi berbagai jenis hewan
suatu perairan.
Gambar 2. Rantai Makanan (Campbell, et al., 2004)
Rantai makanan ialah tingkatan makanan dari organisme tingkat rendah ke
organisme tingkat tinggi. Kegiatan sederhana dari rantai makanan adalah adanya
interaksi antara organisme pemangsa dan juga mangsa. Salah satu sumber rantai
makanan di perairan adalah plankton. Plankton menjadi salah satu bahan makanan
bagi organisme yang hidup di prairan. Selain itu, plankton juga menjadi salah satu
indikator kualitas biologi di suatu perairan.
Menurut Olem dan flock (1990) dalam Augustsa dan Evi (2014), danau
adalah perairan lentik atau badan air yang merupakan bagian dari ekosistem air
tawar yang selalus dihubungkan dengan keadaan nutrient. Air danau dipengaruhi
oleh kondisi hidrologi dan parameter fiskia-kimia yang mendukung komunitas biota
tersedia. Biota-biota tersebut tidak hanya membentuk mata rantai antara satu
flora dan fauna didalamnya. Kondisi dalam perairan danau dipengaruhi oleh
parameter fisika dan kimia. Kelangsungan hidup biota sangat berperan penting
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air,
kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup
yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu
peranan penting dalam kelangsungan hidup biota perairan. Dalam ekologi perairan,
interaksi biota dengan lingkungannya dipengaruhi faktor fisika dan kimia perairan itu
Faktor penyusunnya ialah biotik dan abiotik. Ekologi juga berhubungan dengan
tingkatan organisasi makhluk hidup. Tigkatan mahkluk hidup dalam ekologi perairan
2.7.1 Fisika
Menurut Sahami, et al. (2014), salah satu faktor ekosistem sungai adalah
kecepatan arus. Kecepatan arus adan pergerakan air sangat dipengaruhi oleh jenis
bentang alam (landscape), jenis batuan dasar dan curah hujan. Semakin rumit
bentang alam, semakin besar ukuran batuan dasar, dan semakin banyak curah
hujan maka pergerakan air semakin kuat dan kecepatan arus cepat. Pergerakan air
pada perairan mengalir terjadi karena adanya perbedaan tinggi tempat yaitu dari
daerah yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah. Diketahui bahwa air bersifat
kecepatan arus, suhu, dll. Kecepatan arus memiliki peran penting dalam ekosistem
perairan. Arus adalah pergerakan massa air yang dipengaruhi beberapa faktor
seperti angi dan curah hujan. Kemudian adalah suhu, yaitu derajat panas dinginnya
suatu perairan. Suhu mempengaruhi metabolisme biota perairan. Selain itu suhu
2.7.2 Kimia
kimia dan biologi perairan tersebut. Parameter kimia antara lain seperti salinitas,
derajat keasaman atau pH, oksigen terlarut, zat hara atau nutrien, sedangkan
parameter biologi diantaranya kelimpahan plankton. Zat hara atau nutrien utama
yang digunakan untuk mengetahui kualitas perairan yaitu nitrogen (N) dan fosfat (P).
inorganik (nitrat, nitrit dan ammonia), sementara fosfat terdapat dalam bentuk
habitat yang baik untuk organisme perairan misalnya alga perifiton karena perairan
perairan sangat berhubungan dengan kualitas air baik secara fisik dan kimia,
maupun secara biologi . Parameter kualitas air dipengaruhi oleh tata guna lahan dan
akan berpengaruh terhadap kondisi perairan sungai baik secara biologi, fisik
maupun secara kimia. Oleh karena itu penelitian ditekankan kepada analisis
ditentukan oleh kandungan senyawa kimia dan material yang masuk ke dalam suatu
komunitas perairan terutama diat perifiton. Faktor fisik dan fantor kimia
kualitas air secara fisik dan kimia, misalnya oksigen terlarut, (DO), pH air,
kandungan organik total, temperatur air, kandungan ion-ion terlarut dan lain-lain
oksigen terlarut dan karbondioksida. Oksigen terlarut merupakan bahan yang sangat
suhu, tekanan uap air, dan salinitas. Selain oksigen terlarut, ekosistem sungai juga
dipengaruhi oleh faktor kimia, yaitu karbondioksida. Sistem karbondioksida berupa
semakin banyak jumlah ikan dan organisme pemakan plankton, sehingga perairan
tersebut menjadi produktif. Suhu yang tidak tinggi memungkinkan plankton untuk
mendiami daerah ini, karena planton menyukai suhu yang tidak terlalu panas dan
tidak terlalu dingin. Kadar pH, alkalinitas, CO2 bebas yang tinggi, menunjukkan
bahwa pada perairan ini banyak mengandung ion karbonat dan bikarbonat, yang
berguna sebagai bahan penyuplai nutrien dan bahan utama fotosintesis bagi
microbenthos. Macrobenthos adalah organisme yang hidup pada lumpur, pasir, batu
dan krikil didasar perairan. Microbenthos adalah oraganisme dasar yang berukuran
bergantung pada populasi organisme yang tingkatya lebih rendah (Putro, 2014).
hewan benthos, dapat memberikan gambaran yang jelas trntang kualitas perairan.
Salah satu aspek biologi yang mempengaruhi ekosistem sungai adalah
(sesile) dan memiliki daya adaptasi yang bervariasi terhadap kondisi lingkungan
juga merupakan hewan yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan dan
2.8.1 Fisika
Menurut Hutabarat (2010) dalam Nisa, et al. (2015), bahwa tingginya suhu
disebabkan oleh tingginya cahaya dan adanya pencampuran air, serta oleh faktor
aktifitas yang ada pada stasiun tersebut. Tingginya suhu air berkaitan dengan
cahaya yang masuk menentukan derajat panas. Semakin banyak sinar matahari
yang masuk maka suhu semakin tinggi dan bertambahnya kedalaman akan
mengakibatkan suhu menurun bahwa suhu suatu badan perairan dapat dipengaruhi
kolam yang disebabkan oleh residu pakan atau pembuangan metabolisme ikan dan
udang. Hal ini akan berdampak negatif pada lingkungan budidaya termasuk
penyakit dan blooming plankton yang dapat menyebabkan gagal panen. Oleh sebab
itu, sangat penting untuk memperhatikan pengelolaan kualitas air pada kolam
padatan. Suhu air yang memainkan peran yang sangat penting dalam mengatur
aktifitas hewan budidaya dan kebutuhan oksigen terlarut dari hewan air lebih tinggi
pada perairan bersuhu sangat hangat daripada periaran bersuhu dingin. Suhu suatu
badan air dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude), ketinggian dari permukaan laut,
waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan dan aliran serta kedalaman
badan air. Perubahan suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia dan biologi
badan air. Suhu sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari. Tinggi
didalamnya.
2.8.2 Kimia
Menurut Augusta (2016), pada kolam, kualitas air merupakan salah satu
air sebagai media hidup biota air, harus disesuaikan dengan kondisi optimal bagi
biota yang dipelihara. Kualitas perairan tersebut meliputi fisika, kimia dan biologi.
Faktor kimia tersebut diantaranya pH, DO, CO 2 dan NH3. Fluktuasi kandungan
oksifen dalam air kolam dipengaruhi oleh perubahan suhu air kolam. Sebara pH
menentukan kualitas air. Untuk air yang belum terpolusi atau air bersih berada pada
skala pH 6,0-8,0. Sedangkan pada kelarutan oksigen (DO) di dalam air merupakan
indicator kualitas air karena kadar oksigen yang terdapat di dalam air sangat
keasaman, nitrat dan fosfat perairan. Derajat keasaman (pH) merurapakan satu dari
parameter kimia perairan yang dapat dijadikan indikasi kualitas perairan. Selain (pH)
ada juga faktor kimia lain yang mempengaruhi suatu perairan yaitu oksigen terlarut.
Nilai pH pada perairan umunya berkisar antara 6,5 sampai 9,0 dan nilai pH air
normal sekitar 6-8. Seperti yang kita ketahui bahwa pH, BOD, dan Nitrat merupakan
bagian dari siklus hidroekologis yang tentunya antara faktor lingkungan dan plankton
yang ada pada perairan. Kandungan optimal DO pada suatu perairan adalah 5
sampai 20 ppm.
2.8.3 Biologi
Kualitas air adalah mutu air yang memenuhi standar untuk tujuan tertentu.
Syarat yang ditetapkan sebagai standar mutu air berbeda-beda tergantung tujuan
penggunaan. Sebagai contoh, air yang digunakan untuk irigasi memiliki standar
mutu yang berbeda dengan air untuk dikonsumsi. Sebagai parameter biologi,
begitu penting bagi kehidupan ikan dan segala macam biota yang hidup di dalam air.
Air itu baik air tawar, payau maupun air laut, karena plankton khususnya
penghasil makanan yang pertama dalam siklus rantai makanan. Plankton dapat
dibagi menjadi dua golongan yaitu fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton terdiri
dari tumbuhan air yang bebas melayang dan hanyut dalam air serta mampu
langsung merupakan faktor yang begitu penting bagi kehidupan ikan dan segala
macam biota yang hidup di dalam air, baik itu air tawar, payau maupun air laut,
berupa nitrogen dan fosfor yang terakumulasi dalam suatu perairan atau kolam akan
perairan atau kolam. Perubahan terhadap kualitas perairan dapat ditinjau dari
perairan. Benthos juga mendiami daerah dengan kedalaman air tertentu. Biasanya
berbagai jenis mahluk hidup yang ada di perairan perairan. Kehidupan benthos
dipengaruhi oleh beberapa faktor adapun faktor yang mempengaruhi yaitu tipe
dasar perairan. Berdasarkan ukurannya bentos dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
dalam mikrobentos. Peranan bentos diperairan sangat penting dan dalam penelitian,
bentos berperan dalam menentukan indikator kualitas perairan karena sifat bentos
yang diam atau menetap. Kehidupan bentos dipengaruhi oleh berbagai macam
dasar perairan. Berdasarkan ukurannya benthos dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
dalam mikrobenthos.
biologi yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas perairan. Hidup benthos
Benthos juga mudah diambil, dan sensitif terhadap polusi organik dan anorganik
dasar perairan, baik berupa hewan maupun tumbuhan. Karakteristik dari bentos
adalah hewan yang selalu hidup pada dasar permukaan subtrat seperti lumpur, pasir
dan batu-batuan. Jenis bentos yang sering ditemukan pada dasar perairan yaitu dari
peranan yang sangat penting sebagai kunci dalam jaringan makanan yang berfungsi
dimanfaatkan sebagai bioindikator perairan, karena memiliki sifat yang sangat peka
Epifauna adalah hewan benthos yang hidup di atas substrat dasar atau menempel di
manusia. Salah satu contoh foraminifera bentik adalah Miliolina subrotunda dengan
ciri-ciri: Spesies ini memiliki cangkang berwarna putih susu sampai coklat muda,
lingkaran, terdapat gigi berbentuk scoop. Memiliki ornamen berbentuk seperti garis
garis tulang, proloculus lonjong dan kecil, sutura jelas.
2.9.3 Peran Benthos di Perairan
organisme yang memiliki habitat di dasar perairan. Salah satu macam benthos yaitu
jarring makanan, dan berfungsi sebagai degradator bahan organik. Dengan kondisi
Hal ini dikarenakan habitat hidupnya berada di sekitar sedimen, terpapar langsung
dengan cemaran, dan bersifat immobile atau menetap. Oleh karena itu, penilaian
mengevaluasi dampak dari akumulasi logam berat Cr yang terjadi pada suatu
untuk menkaji dan akumulasi kandungan kromium (Cr) pada air serta sedimen dari
lingkungan. Sehingga terjadi organisme ini sering dipakai sebagai indikator tingkat
pencemaran suatu perairan. Biota perairan yang digunakan sebagai indikator biologi
lingkungan. Selain itu benthos dapat membantu proses awal dekoposisi material
organik di dasar perairan yang dapat mengubah material organik berukuran besar
sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada di dasar perairan, baik yang sessil,
Keanekaragaman hewan bentik ini dapat memiliki pengaruh kuat pada proses
pertukaran material antara kolom air pada zona bentik (Cummins, 1975 dalam
Budihastuti, 2015).
Makrozoobentos adalah organisme yang sering digunakan sebagai indicator
pencemaran dan berperan juga dalam biomonitoring dari suatu perairan. Karena
hidupnya yang cenderung menetap pada sedimen dasar perairan baik substrat lunak
terhadap fungsi ekosistem perairan dan memegang peranan penting seperti proses
mineralisasi dalam sedimen dan siklus material organik, serta berperan dalam
transfer energi melalui bentuk rantai makanan, sehingga hewan ini berfungsi
ini dapat tertahan dalam jaringan berukuran 0,04-o,q mm. Yang terakhir adalah
mikrobenthos yaitu organisme benthos paling kecil yang hanya dapat lolos pada
saringan berukuran kurang dari 0,04 mm. Pada perairan terdapat banyak benthos
seperti Littorina scabra , dan sebagainya. Semua jenis benthos yang teridentifikasi
individu per liter substrat dasar air atau setara dengan 80 240 individu/m 2 luas
mengalir dan kondisi ini cukup baik sebagai indikator pencemaran lingkungan
perairan untuk waktu yang akan datang. Kekayaan spesies rendah pada daerah ini
disebabkan pada lokasi itu arus air lebih cepat, sehinga keberadaan komunitas
benthos terganggu oleh kondisi fisik perairan, yakni substrat dasar sungai sebagai
Menurut Nugroho (2006) dalam Windy (2015), jenis benthos yang memiliki
kelimpahan tertinggi yaitu Thiara scabra, dan terendah yaitu Planaria sp.
perairan yang belum tercemar berat. Sebagai organisme dasar perairan, benthos
Keterangan :
Komposisi dan kelimpahan jenis benthos pada dasar suatu perairan akan
mengalami sekresi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti tingkat
pertumbuhan yang tinggi dan perubahan kondisi sedimen. Selain itu, kelimpahan
benthos akibat dari aktivitas masyarakat yang berada di daerah aliran sungai secara
kualitas air sungai seperti faktor fisika, kimia maupun biologi yang selanjutnya dapat
sumber nutrien. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan bahan organik pada
2.10 Perifiton
Menurut Masitho (2012), perifiton adalah kompleks biota akuatik sesil (imobil)
terasosiasi dengan detritus yang menempel pada substrat terendam. Kompleks biota
memiliki peranan yang lebih besar dalam menentukan produktivitas primer. Jika
perairan. Perifiton memiliki fungsi sebagai salah satu produsen di perairan. Perifiton
penunjang produksi primer dalam suatu komunitas perairan. Asosiasi antara perifiton
Perifiton adalah organisme yang tumbuh dan menempel pada subtrat namun
tidak melakukan penetrasi kedalam subtrat tersebut. Perifiton ini merupakan salah
satu organisme yang dapat digunakan sebagai indikator biologi suatu perairan.
Organisme ini hidup menempel pada batuan, kayu, akar tumbuhan, atau benda
lainnya yang terendam didalam air. Komunitas dari perifiton terdiri dari alga
mikroskopis yang menempel berupa alga bersel satu maupun alga benang terutama
dari jenis diatom. Perifiton merupakan salah satu organisme yang menjadi makanan
bagi organisme lain misalnya seperti ikan.
2.10.2 Ciri-Ciri Perifiton
atau pada permukaan tumbuhan air yang terendam; tidak menembus subtrat; diam
umum untuk seluruh organisme yang berasosiasi dengan permukaan padat tetapi
tidak sampai menembus subtrat tersebut. Komunitas perifiton umumnya terdiri dari
alga mikroskopis yang menempel, baik satu sel maupun alga benang terutama dari
permukaan benda yang berada di dalam air. Perifiton dapat tumbuh pada substrat
alami maupun buatan. Berdasarkan substrat menempelnya, perifiton dibedakan atas
epilithic (perifiton yang tumbuh pada batu), epipelic(perifiton yang tumbuh pada
permukaan sedimen), epiphytic (perifiton yang tumbuh pada batang dan daun
tumbuhan), dan epizoic (perifiton yang tumbuh pada hewan). Ciri-ciri khasnya
melekat pada permukaan substrat lebih baik daripada mikroalga lainnya. Perifiton
memiliki peranan penting dalam perairan, yaitu sebagai sumber makanan dan
dapat membentuk zat organik dari zat anorganik. Perifiton ini sering hidup berkoloni
atau hidup secara bergerombol. Subtrat dapat menentukan kolonisasi dan komposisi
perifiton.
mikroorganisme yang tumbuh pada permukaan benda yang berada dalam air.
tumbuh pada batu), epipelic (perifiton yang tumbuh pada permukaan sedimen),
epiphytic (perifiton yang tumbuh pada batang dan daun tumbuhan), dan epizoic
(perifiton yang tumbuh pada hewan). Pada perairan lotik (mengalir) alga perifiton
lebih berperan sebagai produsen daripada fitoplankton. Hal ini disebabkan karena
fitoplankton akan selalu terbawa arus, sedangkan alga perifiton relative tetap pada
tempat hidupnya. Alga perifiton juga penting sebagai makanan beberapa jenis
invertebrate dan ikan, karena perifiton relative tidak bergerak, maka kelimpahan dan
komposisi perifiton di perairan dipengaruhi oleh kualitas air perairan tempat
hidupnya.
Daun yang jatuh akan didekomposisi oleh bakteri menghasilkan serasah - serasah.
Endapan endapan serasah akan dikonsumsi oleh fauna dasar. Partikel serasah
yang tersuspensi dalam air merupakan makanan bagi invertebrate penyaring (filter
feeder). Pada langkah selanjutnya hewan hewan tersebut akan menjadi mangsa
hewan karnivor yang terdiri dari berbagai jenis ikan dan invertebrate. (Novianti, et
al., 2013).
makanan dan penghasil oksigen diperairan. Selain itu, juga sebagai makanan
beberapa jenis invertebrata dan ikan, karena perifiton relatif tidak bergerak, maka
kehidupan dan komposisi perifiton di laut dipengaruhi oleh kualitas air tempatnya
diperairan, karena dapat melakukan proses fotosintesis. Perifiton ini sering dijumpai
menempel pada tumbuhan air lain. Faktor fisik dan faktor kimia yang mempengaruhi
beberapa jenis perifiton yang merupakan indikator biologi pada pencemaran air
sungai.
2.10.4 Jenis Perifiton di Perairan
Jenis perifiton yang biasa ditemukan pada substrat terdiri dari 5 kelas yaitu
kelimpahannya sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh perifiton dari kelas
Perifiton yang ditemukan pada substrat buatan selama penelitian di 5 stasiun terdiri
atas 18 genus yang terbagi dalam lima kelas yaitu Bacillariophyceae (9 genus:
kelompok mikroorganisme yang tumbuh pada beberapa substrat alami seperti batu
batuan, tiang tiang atau tonggak tonggak kayu, tanaman pinggiran perairan dan
bahkan tumbuh pada binatang binatang air termasuk. Pada umumnya terdiri dari
bakteri berfilamen, protozoa menempel, rotifer dan alga. Perifiton memiliki bentuk
dan ukuran yang beragam sehingga jenisnyapun juga beragam. Sebagian besar
perairan dan biasanya menempel pada tumbuhan lain. jenis perifiton yang umum
dan luas adalah genus spyrogyra. Salah satu jenis perifiton yaitu Baciilariophyceae
protozoa dan rotifer (tidak banyak pada perairan tecemar). Kelas Baciilariophyceae
merupakan perifiton yang umum dijumpai diperairan dan memiliki kemampuan untuk
sampai 1 m/s kelas perifiton dan plankton yang mendominasi adalah kelas
Baciilariophyceae.
sungai diduga karena tingginya kandungan nitrat dan fosfat diperairan tersebut.
Nitrat dan fosfat merupakan unsur penting bagi kehidupan perifiton maupun plankton
di perairan. Nitrat dan fosfat merupakan nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman
dan alga. Sehingga unsur ini menjadi faktor pembatas bagi tumbuhan dan alga
perairan. Perbedaan ini diakibatkan oleh adanya kecepatan arus. Pada aliran air
Keterangan:
Salah satu biota yang rentan terhadap perubahan kualitas air adalah perifiton
Perifiton merupakan salah satu organisme yang hidup pada suatu perairan yang
misalnya pada perairan dekat dengan perkebunan yang terdapat sisa-sisa pupuk
yang terbawa oleh hujan ke perairan perifiton lebih beragam. Kelimpahan perifiton
juga berdasarkan konsentrasi oksigen terlarut konsentrasi nitrat dan fosfat serta
kualitas air seperti suhu yang ada di perairan. Perifiton yang keberadaannya cukup
2.11 Plankton
Plankton adalah semua kumpulan organisme, baik hewan maupun tumbuhan air
produsen utama (primary producer) zat-zat organik dan zooplankton yang tidak
plankton yang berbentuk seperti tumbuhan. Fitoplankton memiliki ciri- ciri sebagai
berikut; berwarna hijau, uniseluler, terlihat seperti dua bagian yang sama, bagian
tengah sel mengecil sehingga terlihat seperti terputus, pada masing masing bagian
ujung sel melengkung. Membentuk dua bagian yang simetris pada bagian samping,
dalam air, tidak bergerak atau bergerak sedikit, dan selalu mengikuti arus air.
mereka dikuasai oleh gerakan air. Plankton ditentukan oleh niche ekologi mereka
penting yang lebih besar, lebih dikenal organisme akuatik seperti ikan dan cetacean.
Plankton menjadi makanan ikan, oleh karena itu kegiatan menangkap ikan aktif
dijalankan di sekitar kawasan yang terdapat banyak plankton. Plankton dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu fitoplankton (plankton nabati) dan zooplankton
(plankton hewani).
rnikroorganisme nabati yang hidup melayang di dalam air, yang relatif tidak
Plankton dapat ditemukan di seluruh massa air mulai dari permukaan sampai pada
merniliki satu atau lebih, kloroplas yang memanjang, inti terletak ditengah sitoplasma
mereka sama sekali dikuasai oleh gerakan air, hal ini berbeda dengan hewan
akuatik lainnya yang memiliki gerakan dan daya renang yang cukup kuat untuk
yang berukuran lebih dari satu meter, tetapi yang begini jumlahnya sangat sedikit.
terbatas sehingga selalu terbawa hanyut oleh air. Plankton ini ada yang bergerak
aktif seperti hewan pada umumnya, tetapi ada pula yang bisa melakukan assimilasi
melayang dalam air. Plankton memiliki kemampuan renang yang sangat terbatas.
Plankton dapat dikatakan sebagai pembuka kehidupan di planet bumi ini, karena
dengan sifatnya yang autotrof. Plankton mampu merubah hara anorganik menjadi
bahan organik dan penghasil oksigen yang sangat mutlak diperlukan bagi kehidupan
Menurut Nontji (2005) dalam Adinugroho, et al. (2014), plankton terdiri dari
mampu membentuk zat organik dari zat anorganik dalam proses fotosintesis.
alami bagi ikan, dalam rantai makanan zooplankton berperan sebagai konsumer
organisme lain yang lebih tinggi tingkatannya seperti udang dan ikan.
Plankton (khususnya fitoplankton) merupakan salah satu parameter yang
berkait dengan beberapa parameter fisika, kimia dan biologi. Keterkaitan ini sangat
terhadap kondisi ekstrim serta mempunyai daya reproduksi yang tinggi. Pada saat
terjadi peningkatan konsentrasi zat hara, diatom mampu melakukan reproduksi tiga
melakukannya satu kali dalam 24 jam pada kondisi zat hara yang sama.
tempat hidupnya dibandingkan dengan genera dari kelas yang lainnya (Ariana, et al.,
2013).
melimpah di perairan dengan intensitas cahaya yang cukup seperti kolam, situ, dan
danau. Jenis ini memiliki protective cyste yang merupakan fase dari organisme
uniseluler yang dilindungi oleh lapisan tebal. Sehingga dapat bertahan hidup lebih
lama pada kondisi yang tidak menguntungkan tanpa mengambil makanan (Maresi,
2015).
Gambar 5. Kelas Bacillariophyceae (Diatom) (Cokrowati et al., 2014)
Gambar 6. Kelas Dinoflagelata (Cokrowati et al., 2014)
plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang dalam
air. Fitoplankton sendiri dapat dikatakan plankton yang memiliki bentuk tumbuhan.
Sedangkan zooplanton adalah plankton yang mirip hewan. Zooplankton sendiri bisa
berubah sebagai palntok jika bisa dilihat dengan mata telanjang. Karena pada
Fitoplankton fungsi ekologinya sebagai produsen primer dan awalnya mata rantai
pada jaring makanan. Fitoplankton sering dijadikan skala ukuran kesuburan suatu
perairan. Plankton merupakan suatu organisme yang berukuran kecil yang hidupnya
terombang ambing oleh arus perairan. Organisme ini terdiri dari mikroorganisme
Menurut Nurfadillah et al. (2012), Salah satu parameter biologi pada perairan
berikut:
kondisi suatu perairan. Misalnya saja ada yang berpengaruh terhadap cahaya yang
masuk dari suatu perairan. Kebersihan suatu perairan juga berpengaruh terhadap
tingkat plankton yang hidup didalamnya. Selain itu merupakan produsen pertama di
semua perairan alami serta terlibat langsung dalam rantai makanan ke produksi
ikan. Kelimpahan plankton juga pengaruh terhadap kondisi kimia dan fisika.
Adinugroho, M., Subiyanto dan Haeruddin. 2014. Komposisi dan distribusi plankton
budidaya ikan air tawar ramah lingkungan. Jurnal Agroknow. 2(1): 39 - 43.
Pada makroalga Ulva lactuca di Perairan Pantai Ulee Lheue, Banda Aceh.
Andayani, S., R. Yuwanita and N, Izzah .2016. Biofilter application using seaweed
lele dumbo (Clarias gariepinus) yang dipelihara di kolam tanah. Jurnal Ilmu
Augusta, T. S., dan S. U. Evi. 2014. Analisis hubungan kualitas air terhadap
untuk persawahan di area pasang surut. Jurnal Lahan Suboptimal. 4(1): 25-
30.
Fajri, N.E., Kasry, Adnan. 2013. Kualitas perairan muara Sungai Siak ditinjau dari
Hulu Bogor, Jawa Barat Hingga Bagian Hilir Kembangan, DKI Jakarta.
Firdaus, O.T. Purwadi, G.P. Angin. 2016. Kajian pengelolaan sumber daya air
Gitarama, M., A. Krisanti M., Agungpriyono dan Dewi R,. 2016. Komunitas
Gusmaweti dan L. Deswanti. 2015. Analisis parameter fisika kimia sebagai salah
9: 799 802.
Hasibuan, S. dan Syafriadiman. 2013. Karakteristik fisika dan kimia profil tanah
dasar kolam di Desa Koto Mesjid Kabupaten Kampar. Jurnal Perikanan dan
Kasry, A. dan N. El Fajri. 2012. Kualitas Muara Sungai Siak Ditinjau dari parameter
113.
Kusmeri, Luri dan D. Rosanti. 2015. Struktur Komunitas Zooplankton di Danau Opi
Maghfirah. 2015. Analisi terumbu karang buatan (TKB) dalam habitat perifiton
saprobitas perairan di Situ Bulakan Kota Tanggerang. Jurnal Biologi. 8(2): 113
122.
Universitas Airlangga.
Banjiran Sungai Rungan, Kota Palangka Raya. Jurnal Ilmu Hewani Tropika.
2(2): 64 67.
Ningsih, Fidia., M. Rahman dan A. Rahman. 2013. Analisis kesesuaian kualitas air
alkalinitas di Balai Benih dan Induk Ikan Air Tawar (BBI-IAT) Kecamatan
Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Depik. 1(2): 93-98.
Teknologi Bandung, Jatinangor Sumedang, Jawa Barat. Pros Sem Nas Masy
Perdana, D. A. 2015. Studi pemodelan sintetik curah hujan harian pada beberapa
Pratikno, W.B dan Sunarsih. 2012. Model Dinamis Rantai Makanan Tiga Spesies.
Ridwan, M., R. Fathoni, I. Fatihah dan Danang A.P. 2016. Struktur Komunitas
Siagian, M. 2012. Kajian jenis dan kelimpahan perifiton pada eceng gondok di zona
104.
dan kimia di Perairan Sungai Babura Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Biosains
1(2): 44 54.
Sinyo, Y. dan J. Idris. 2013. Studi kepadatan dan keanekaragaman jenis organisme
Atmajaya Yogyakarta.
Suryono, T., Y. Sudarso, G. P. Yoga dan I. Yuniarti. 2014. Penilaian kualitas sedimen
Sutanto, Agus dan Purwasih. 2012. Analisis kualitas perairan Sungai Raman Desa
Pujodadi Trimurjo sebagai sumber belajar biologi SMA pada materi ekosistem.
Bioedukasi. 3(2): 1 9.
Suzyanna. 2013. Interaksi antara predator - prey dengan faktor pemanen prey.
Usman, M`. S., J. D. Kusen, J. R.T.S.L Rimper. 2013. Struktur Komunitas Plankton di
Perairan Pulau Bangka Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Pesisir dan Laut
Ekosistem.
Wibowo, A., D. Rosalina dan Umroh. 2015. Keanekaragaman Perifiton Pada Daun
Indonesia.vol.19(3):156-162.
Malang.