Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BIOGEOGRAFI

EKOSISTEM AIR TAWAR

DOSEN PENGAMPU

Ratna Wilis, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4

1. Dinda Dewi Safitri (20136040)

2. Fadhilla Jelpa (20136097)

3. Ibnu Maulana (20136104)

4. Mohammad Rizki Amril (20136059)

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


DAFTAR ISI

BAB I ............................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang....................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................................................... 3
BAB II .............................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 4
A. Definisi Ekosistem Perairan Tawar ........................................................................................ 4
B. Faktor Pembatas Ekosistem Air Tawar ................................................................................... 4
1. Pengertian Faktor Pembatas ............................................................................................... 4
2. Faktor Pembatas pada Sungai ............................................................................................. 5
3. Faktor Pembatas pada Danau.............................................................................................. 5
C. Ciri-Ciri Ekosistem Perairan Tawar........................................................................................ 6
D. Jenis Ekosistem Air Tawar ..................................................................................................... 7
1) Perairan Lentik (Menggenang) ........................................................................................... 7
2) Perairan Lotik (Mengalir) ................................................................................................. 11
E. Organisme Ekosistem Air Tawar .......................................................................................... 13
BAB III ........................................................................................................................................... 16
PENUTUP ...................................................................................................................................... 16
Kesimpulan ................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekosistem perairan adalah satu kesatuan menyeluruh antara organisme dengan
lingkungannya yang saling mempengaruhi satu dengan lain. Berdasarkan perbedaan
salinitasnya, ekosistem perairan dapat digolongkan menjadi perairan laut, perairan
estuari (payau) dan perairan tawar . Ekosistem perairan tawar merupakan lingkungan
perairan daratan yang terletak lebih tinggi dibandingkan permukaan laut .
Pada ekosistem perairan tawar, berdasarkan tipe alirannya dibedakan menjadi
dua yakni perairan tergenang (lentik) dan perairan mengalir (lotik). Ekosistem air
tawar memiliki ciri-ciri antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak
adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan
terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi.
Secara umum perairan tawar / darat dengan berbagai cara akan dipengaruhi
oleh sifat daratan yang ada di sekelilingnya sehingga pada perairan darat tertentu
dapat mempunyai ciri-ciri khusus yang khas. Oleh karena keberadaannya di daratan,
ekosistem ini masih terpengaruh oleh iklim daratan, seperti halnya musim hujan,
kemarau, angin, dan lain-lain. Keadaan-keadaan inilah yang bertindak sebagai salah
satu pendorong terjadinya perbedaan mendasar dari kehidupan yang ada di dalamnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi ekosistem air tawar ?
2. Apa saja ciri-ciri ekosistem air tawar ?
3. Apa saja jenis ekosistem air tawar ?
4. Apa saja organisme ekosistem air tawar ?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi ekosistem air tawar.
2. Mengetahui ciri-ciri ekosistem air tawar.
3. Mengetahui jenis ekosistem air tawar
4. Mengetahui organisme ekosistem air tawar
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Ekosistem Perairan Tawar


Ekosistem perairan tawar adalah lingkungan perairan yang terdapat di daratan.
Perairan darat adalah perairan yang terdapat di permukaan daratan dan umumnya
letaknya lebih tinggi dari permukaan laut. Perairan darat ini pula mengalir dari tempat
yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, sampai setinggi air di permukaan laut.
Ekosistem Air Tawar, yaitu ekosistem yang terbentuk di permukaan daratan.
Memiliki kondisi air tawar (konsentrasi garam-garam mineral sedikit). Meliputi
danau, sungai, rawa. Ada 2 macam ekosistem air tawar, yaitu : Ekosistem Air Tawar
Lentik dan Ekosistem Air Tawar Lotik.
Sejarah manusia seringkali dibentuk oleh sungai-sungai yang menyediakan
air, transportasi, dan sarana pembuangan limbah. Meskipun total luas permukaan air
tawar seperti sungai dan sungai kecil dibandingkan dengan lautan dan daratan, sungai
termasuk yang paling banyak digunakan oleh manusia dari ekosistem alami. Seperti
dalam kasus muara, kebutuhan akan "penggunaan ganda" (berlawanan dengan
pendekatan "penggunaan tunggal" untuk ekosistem seperti lahan pertanian) menuntut
agar berbagai area (pasokan air, pembuangan limbah, produksi ikan, pengendalian
banjir, dll. ) dipertimbangkan bersama-sama dan bukan sebagai masalah yang
sepenuhnya terpisah. (Eugene P. Odum)
Dari sudut pandang energik sungai dan sungai adalah ekosistem yang tidak
lengkap; yaitu, sebagian, seringkali sebagian besar, aliran energi didasarkan pada
bahan organik yang diimpor dari ekosistem terestrial yang berdekatan (atau kadang-
kadang dari danau yang berdekatan). Cara terbaik untuk menentukan tingkat impor
adalah masalah yang belum dipecahkan oleh para ahli ekologi. Karena sungai secara
alami beradaptasi dengan bahan organik, mereka membuat sistem pembuangan yang
ideal untuk limbah organik, asalkan bebannya tidak terlalu besar. (Eugene P. Odum)

B. Faktor Pembatas Ekosistem Air Tawar

1. Pengertian Faktor Pembatas


Faktor pembatas adalah suatu yang dapat menurunkan tingkat jumlah dan
perkembangan suatu ekosistem . Faktor lingkungan menjadi faktor pembatas, baik
itu abiotik maupun biotik. Abiotik diantaranya adalah suhu,kecepatan,arus dan ph.
Pengertian tentang faktor lingkungan sebagai faktor pembatas kemudian dikenal
sebagai Hukum faktor pembatas, yang dikemukakan oleh F.F Blackman, yang
menyatakan: jika semua proses kebutuhan tumbuhan tergantung pada sejumlah
faktor yang berbeda-beda, maka laju kecepatan suatu proses pada suatu waktu
akan ditentukan oleh faktor yang pembatas pada suatu saat.

2. Faktor Pembatas pada Sungai


Sungai merupakan salah satu sumber air tawar yang sangat penting untuk
kehidupan manusia. Antara sungai, ekosistem lentik, ekosistem lotik, dan
ekosistem lahan basah saling berhubungan. Kualitas dari sungai itu sendiri sangat
ditentukan oleh faktor-faktor pembatasnya seperti suhu, pH, alkalinitas, CO2 ,
DO, kecepatan arus, densitas plankton, dan diversitas plankton.
a. Kecepatan arus
Karakter utama sungai ditentukan oleh faktor pembatas yaitu kecepatan arus.
Kecepatan arus tersebut dipengaruhi oleh lebar sungai, kedalaman sungai, dan
kemiringan sungai. Kecepatan arus dikatakan sebagai faktor pembatas karena
mempengaruhi kandungan yang ada di sungai. Seperti kuantitas lumpur yang
mengendap, tanah liat, pasir, dan bahan organik yang terkandung dalam
sungai. Kandungan tersebut mempengaruhin jumlah komunitas biotik yang
ada di sungai (Rein and Wood 1976).
b. Kadar keasaman (ph)
Derajat keasaman mempunyai pengaruh yang besar terhadap tumbuh-
tumbuhan dan hewan-hewan air,sehingga sering dipergunakan sebagai
petunjuk untuk menyatakan baik buruknya keadaan air sebagai lingkungan
hidup,walaupun baik buruknya suatu perairan masih tergantung pada factor-
faktor lain.ikan akan hanya tahan terhadap pergoncangan ph antara 5 sampai
8.jika keadaan ini terpenuhi ikan ikan dapat hidup dengan normal.walaupun
pengoncanggan ph suatu perairan kecil tetapi jika penggocangan itu terjadi
dalam waktu yang singkat(mendadak) ikan tidak akan hidup normal,bahkan
bisa mati.Perairan yang baik untuk kehidupan organisme misalnya ikan ialah
ph 6 samapi 8,7(Elist westfall,1948) berkisar 7-8.
c. Suhu
Suhu air mempengaruhi terhadap proses pertukaran zat atau metabolisme
organism misalnya ikan. Mempengaruhi juga kadar oksigen yang larut dalam
air.semakin tinggi suhu suatu perairan semakin cepat pula perairan tersebut
mengalami kejenuhan akan oksigen. suhu 20-25ºC.

3. Faktor Pembatas pada Danau


a. Ph( kadar keasaman) dan suhu
Karakter habitat danau berupa perairan dalam,pinggir,perairan terjal dan jernih
dengan ph rata-rata berkisar 7-8 dan suhu 20-25ºC.
C. Ciri-Ciri Ekosistem Perairan Tawar
1. Kondisi iklim atau cuaca sangat mempengaruhi kehidupan dan
perkembangbiakan hewan semua penghuni yang ada didalam dan permukaan
air. Ketersediaan bahan makanan dapat ditentukan oleh kondisi cuaca serta
kelancaran aktifitas mata rantai makananpun didalam ekositem air tawar
dipengaruhi oleh perubahan cuaca atau iklim.
2. Kondisi suhu yang berubah ubah mampu mempengaruhi mata rantai
kehidupan didalam dan permukaan air. pada suhu yang sejuk semua
organisme atau jenis jenis plankton seperti zooplanton akan naik kepermukaan
untuk mengambil oksigen ataupun mencari makan sedangkan pada suhu yang
tinggi dan panas, biasanya tak ada satu hewan air yang mau muncul karena
merasa harus melindungi dirinya dari sengatan maatahari yang begitu kuat
walaupun pada kenyataanya suhu disekitarnya tetaplah rendah.
3. Ketersediaan cahaya matahari sangat bermanfaat untuk proses fotosintesis
tumbuhan yang hidup diekosistem air tawar dan juga mempercepat
perkembang biakan jamur dan bakteri agar dapat mengurai pembusukan
tumbuhan dan hewan yang telah mati agar dapat menjadi asupan nutrisi bagi
hewan lain, tetapi bagi wilayah ekosistem air tawar yang tidak terpapar sinar
matahari yang cukup maka keadaan ekositem akan terasa lebih teduh tetapi
lebih gelap.
4. Kondisi air tawar hanya memiliki kadar garam 1 persen saja dan bahkan lebih
rendah dari garam yang ada pada tubuh sel makhluk hidup. Kondisi inilah
yang menyebabkan air tawar tidak berasa asin, selalu terlihat jernih dan mudah
menyerap sinar matahari secara normal dan lancar jika memang letak sinar
mataharinya langsung menerpa pada ekositem air tawar .
D. Jenis Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua yaitu lotik dan lentik. Ekosistem air tawar
lotik merupakan perairan berarus, contohnya adalah sungai. Adapun ekosistem air
tawar lentik memiliki ciri-ciri yaitu airnya tidak berarus. Contoh perairan lentik yaitu
danau.

1) Perairan Lentik (Menggenang)

 Danau

Danau memiliki ciri khas yaitu air yang tenang sehingga kondisi biotik dan
abiotiknya relatif stabil. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari
memungkinkan terjadinya fotosintesis disebut daerah fotik. Adapun daerah
yang tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari disebut daerah afotik. Danau
juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin.
Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di
dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan
kedalaman dan jaraknya dari tepi.
Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 zona atau daerah sebagai
berikut :

1. Zona litoral

Zona litoral merupakan wilayah tepi pada danau dan daerah ini merupakan
daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Komunitas
organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat
(khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, crustacea, ikan,
amfibi (katak), reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan
angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.

2. Zona limnetik

Zona limnetik merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat
ditembus sinar matahari. Zona ini dihuni oleh berbagai organisme, diantaranya
fitoplankton termasuk ganggang dan sianobakteri, zooplankton yang sebagian
besar termasuk Rotifera dan udang serta nekton.

3. Zona profundal

Zona profundal merupakan daerah yang dalam dan merupakan daerah dasar
pada suatu danau. Zona ini dianggap sebagai daerah afotik danau. Pada zona
profundal hidup predator heterotrof dan bentos (hidup di dasar air) yang
mendekomposisi (menguraikan) limbah-limbah organik. Selain itu, pada zona
profundal terdapat banyak mikroba (bakteri) dan makhluk hidup lain yang
dapat hidup secara anaerob.

4. Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-
sisa organisme mati.
Zona yang terdapat pada ekosistem air tawar (danau)

Berdasarkan temperaturnya, perairan mengggenang/danau dibagi menjadi 3 daerah


sebagai berikut :

1. Metalimnion
2. Epilimnion
3. Hipolimnion
Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu
danau oligotropik dan danau eutropik.
a) Danau oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan
makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya
yaitu airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme dan di dasar air
banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.

b) Danau eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan
kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya yaitu
airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme dan oksigen terdapat di
daerah profundal.
2) Perairan Lotik (Mengalir)

Salah satu contoh perairan lotik yaitu sungai. Sungai merupakan air yang
mengalir searah dari hulu menuju hilir. Aliran air yang konstan, mengikis
tanah dan membentuk habitat unik yang menjadi penunjang kehidupan
beberapa organisme. Selan itu, aliran sungai memengaruhi penumpukan
sedimen, suplai oksigen, dan nutrisi.

Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang
mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk
berdiam diri, karena akan terbawa arus. Kecepatan aliran sungai dapat
berbeda-beda pada beberapa titik. Gesekan pada dinding dan dasar sungai
mengurangi kecepatan arus sehingga alga dapat menempel pada permukaan
bebatuan, akar tanaman dapat menancap, dan hewan dapat hidup di dasar
sungai tanpa terbawa arus. Hal ini tentunya dapat mendukung rantai makanan.

Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan
hilir. Makhluk hidup air tawar sering dijumpai pada anak sungai, sedangkan
ikan gurami sering dijumpai di hilir. Beberapa sungai besar dihuni oleh
berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya
dan lumba-lumba. Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena
mengalami adaptasi evolusioner, misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan
dapat melekat pada batu.
Zonasi Longitudinal dari Aliran Air

- Pola longitudinal adalah pola memanjang dari bagian hulu, tengah dan hilir
sungai.
- Pola longitudinal sungai merupakan pola aliran sungai yang searah dari hulu
kehilir, dimana terdapat beberapa faktor fisikokimia air yang dapat
mempengaruhikehidupan biota (ikan) di dalamnya.
- Perubahan dari pola longitudinal ekosistem sungai dari hulu kehilir
sangatdipengaruhi oleh suhu, kecepatan arus, dan pH.
- Pola ini digunakan di suatu perairan yang mengalir seperti sungai dan
berfungsiuntuk mengetahui perubahan faktor fisika kimia suatu lingkungan
perairan danmengetahui organisme yang hidup di perairan tersebut.

Zonasi Habitat Air Mengalir, yakni:

a. Menurut Gradien
1) Hulu
Ciri : Daerahnya sempit dan berjenjang, pada datarantinggi, arus deras,
kandungan O2 tinggi, kedalamanrendah, dan kepadatan organisme rendah,
substrat berupa batuan besar.
2) Hilir
Ciri : Daerahnya lebar, pada dataran rendah, arus lambat,kandungan O2
rendah,substrat berupa batuan kecil,kerikil, pasir dan lumpur.
b. Menurut Aliran Air
1) Zona air cepat
Ciri : terdapat pada bagian yang dangkal dengan arus yang kuat sehingga
mencegah terjadinya akumulasilumpur dan partikel lainnya.
2) Zona air lambat
Ciri : terdapat pada bagian yang lebih dalam denganarus yang lemah
sehingga lumpur dan partikel lainnyadapat mengendap.
Fungsi Ekosistem Air Mengalir antara lain :

- Irigasi (pengairan) sawah dan tambak


- Pemenuhan kebutuhan sumber air minum
- Tempat mandi, cuci, kakus (kebutuhan rumahtangga)
- Sumberdaya perikanan
- Media transportasi
- Sumber energi, antara lain untuk pembangkittenaga listrik
- Pariwisata
- Sarana olahraga (arung jeram, pemancingan)

E. Organisme Ekosistem Air Tawar


Berdasarkan cara memperoleh makanan atau energi, organisme dibagi menjadi 2
kelompok. Kelompok pertama adalah organisme autotrof, yaitu organisme yang dapat
menyintesis makanannya sendiri. Tumbuhan hijau tergolong organisme autotrof, yang
memiliki peranan sebagai produsen dalam ekosistem air tawar. Kelompok kedua
adalah organisme fagotrof dan saprotrof, yang merupakan merupakan konsumen
dalam ekosistem air tawar. Fagotrof adalah pemakan organisme lain, sedangkan
saprotrof adalah pemakan sampah atau sisa organisme lain.

Berdasarkan kebiasaan kehidupan dalam air, organisme air tawar dibedakan atas 5
macam berikut ini.

1. Plankton
Merupakan mikroorganisme yang terdiri dari fitoplankton (plankton tumbuhan)
dan zooplankton (plankton hewan), serta merupakan organisme yang gerakannya
pasif dan selalu dipengaruhi oleh arus air. Contohnya berupa ganggang Uniseluler
dan Protozoa.
2. Nekton
merupakan organisme yang bergerak aktif berenang. Contohnya adalah ikan
maupun serangga air, dan katak.

3. Neuston
Neuston merupakan organisme yang beristirahat dan mengapung di permukaan
air.Contohnya serangga air, teratai, eceng gondok dan ganggang.

4. Bentos
Bentos merupakan organisme yang beradai/hidup di dasar perairan. Contohnya
udang, kepiting, cacaing, dan ganggang.

5. Perifiton
Perifiton merupakan organisme yang melekat pada suatu substrat (batang, akar,
dan batu-batuan) di perairan. Contohnya seperti ganggang dan siput.
Berdasarkan fungsinya, organisme air tawar dibedakan menjadi 3 macam berikut ini.

1. Autotroph/Produsen
terdiri dari bolongan ganggang, ganggang hijau dan ganggang biru, dan golongan
spermatophyta misalnya eceng gondok, teratai, kangkung, genger, dan kiambang.
2. Phagotroph/Konsumen
terdiri dari hewan-hewan, serangga, udang, siput, cacing, dan hewan-hewan
lainnya.
3. Saprotroph /Dekomposer/pengurai
yang sebagian besar terdiri atas bakteri dan mikroba lain.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Ekosistem air tawar dibumi ada sekitar 7000 lebih spesies yang berbeda dari
jenis ikannya dan organisme lainnya. Selain ikan ada hewan lain yang dapat menetap
dah hidup nyaman pada ekosistem air tawar misalnya kura kura, katak, buaya. atau
kuda nil. Selokan, kubangan air yang terbentuk selama berbulan bulan, kolam buatan
yang hanya berdaimeter 10 x 10 centimeter dan genangan air yang berukuraan lebih
kecil dari danaupun dapat disebut sebagai ekosistem air tawar atau bahkan yang lebih
besar dari danau pun misalnya sungai nil yang terkenal unik dan terpanjan di dunia
pun juga termasuk golongan ekosistem air tawar.

Ekosistem air tawar terdiri dari rerumputan, lumut lumut yang melekata pada
batu, akar akaran yang besar menjuntai keluar , dan pada tumbuhan merambat yang
biasaanya terdiri dari berbagai macam tumbuhan yang berusia tua atau tumbuhan
yang langka. Ada beberapa jenis serangga yang menjadi sumber makanan bagi
banyak hewan yang bergolongan amfibi, mamalia dan lain lain yang juga menetap
dipermukaannya atau hanya sekedar singgah saja. Semua ekosistem air tawar
memiliki perbedaan masing masing yang memiliki jenis hewan dan tumbuhan ,
perubahan iklim yang selalu berubah ubah, dan debit airnya juga ikut berbeda. Itulah
sebabnya mengapa dibumi tak ada ekosistem air tawar yang memiliki tingkat
kehidupan yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/BIOGEOGRAFI(1).pdf

https://www.google.com/search?q=buku+ekosistem+air+tawar

Anda mungkin juga menyukai