Anda di halaman 1dari 29

PENGGOLONGAN, BENTUK TUBUH, DAN BAGIAN LUAR

TUBUH IKAN SEBELAH (Psettodes erumei)

SITI ZULAEKA
200330010
AKUAKULTUR II A

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penyusun bisa menyelesaikan
Laporan Praktikum Ikhtiologi yang berjudul “Penggolongan, Bentuk Tubuh, dan
Bagian Luar Tubuh Ikan Sebelah (Psettodes erumei)”. Adapun tujuan disusunnya
laporan ini adalah sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ikhtiologi.

Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya ucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada asisten dosen yaitu kak Mulyani, kak Ummairah,
dan bang Fendi Sahputra.
Saya sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna.
Untuk itu, saya selaku penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan saran
yang membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi. Saya berharap
semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua.

Aceh Utara, 18 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................iv

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................v

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakanag..........................................................................................1

1.2 Tujuan Praktikum.......................................................................................2

1.3 Manfaat Praktikum.....................................................................................2

2.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Sebelah (Psettodes erumei)......................3

2.2 Habitat Ikan Sebelah (Psettodes erumei)....................................................5

2.3 Penggolongann, bentuk tubuh, dan bagian luar tubuh ikan........................5

3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat......................................................................................11

ii
3.2 Alat & Bahan ............................................................................................11

3.3 Metode Praktikum......................................................................................11

3.4 Prosedur Praktikum ...................................................................................12

4. HASIL & PEMBAHASAN

4.1 Hasil............................................................................................................13

4.1.1 Penggolongan......................................................................................13

4.1.2 Bentuk Tubuh......................................................................................13

4.1.2 Bagian Luar Tubuh Ikan.....................................................................13

4.2 Pembahasan ...............................................................................................13

5.KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan.................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17

LAMPIRAN.........................................................................................................18

iii
DAFTAR TABEL

1. Alat-alat yang digunakan beserta fungsinya.....................................................11


2. Bahan-bahan yang digunakan beserta fungsinya..............................................11

iv
DAFTAR GAMBAR

1. Ikan Sebelah(Psettodes erumei).......................................................................3

v
DAFTAR LAMPIRAN

1. Bagian- Bagian Tubuh Ikan Sebelah (Psettodes erumei)................................18

vi
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khususnya adalah mempunyai


tulang belakang, insang, dan sirip. Dan terutama ikan sangat bergantung atas air
sebagai medium dimana tempat mereka tinggal. Ikan memiliki kemampuan
didalam air untuk bergerak dengan menggunkan sirip untuk menjaga
keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air
yang disebabkan oleh arah angin (Diansyah,2017)

Istilah Ikhtiologi berasal dari Ichthyologia (bahasa latin: Yunani) dimana


Ichthys artinya ikan dan logos artinya ajaran. Sehingga Ikhtiologi diartikan
sebagai salah satu cabang ilmu biologi (zoologi) yang mempelajari khusus tentang
ikan beserta segala aspek kehidupan yang dimilikinya (Burhanuddin, 2015)

Ikan memiliki keanekaragaman bentuk, ukuran, habitat serta distribusi


jenis berdasarkan perbedaan ruang dan waktu sehingga membutuhkan
pengetahuan tentang pengelompokan atau pengklasifikasian ikan (Burhanuddin
2010). Pada umumnya bentuk tubuh ikan berkaitan erat dengan habitat dan cara
hidupnya. Menurut Affandi et al. (1992) secara umum bentuk tubuh ikan adalah
simetris bilateral, yang berarti jika ikan tersebut dibelah pada bagian tengah-
tengah tubuhnya (potongan sagittal) akan terbagi menjadi dua bagian yang sama
antara sisi kanan dan sisi kiri. Selain itu, terdapat beberapa jenis ikan berbentuk
non-simetris bilateral, yaitu jika tubuh ikan tersebut dibelah secara melintang
(crosssection) maka terdapat perbedaan antara sisi kanan dan sisi kiri tubuh.

Ikan Sebelah (Psettodes erumei) termasuk jenis ikan demersal yang


tertangkap dengan Jaring Cantrang. Ikan Sebelah di TPI Asemdoyong memiliki
tingkat permintaan pasar yang cukup tinggi, terbukti dengan banyaknya bakul
yang membeli ikan Sebelah melalui sistem lelang. Menurut Redjeki (2003), ikan

1
Sebelah belum memberikan kontribusi yang bernilai ekonomis penting, tidak
menutup kemungkinan pada masa mendatang bisa dijadikan sebagai komoditas
ekspor maupun bahan konsumsi di dalam negeri (Adela et al., 2016). Dengan

2
2

demikian praktikum ini dilakukan untuk mengetahui penggolongan,


bentuk tubuh, dan bagian luar tubuh pada ikan sebelah.
1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ikhtiologi ini yaitu:


1. Untuk mengetahui penggolongan pada ikan sebelah
2. Untuk mengetahui bentuk tubuh pada ikan sebelah
3. Mengetahui bagian luar tubuh ikan sebelah
1.3 Manfaat praktikum

Adapun manfaat praktikum ini adalah agar dapat menambahkan wawasan


dan ilmu dari praktikum spesies ikan sebelah (Psettodes erumei). Menjadi salah
satu syarat kelulusan mata kuliah ikhtiologi, serta menambahkan pengetahuan
praktikan tentang ikhtiologi.
2. TINJAUAN PUSATAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Sebelah (Psettodes erumei)


Menurut Kotellat et al. (1993) dalam Setiarbi (2013) klasifikasi ikan
sebelah adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Kelas      : Pisces
Ordo       : Pleuronectiformes
Famili     : Psettodidae
Genus    : Psettodes
Spesies  : Psettodes erumeri

Gambar 1. Ikan Sebelah (Psettodes erumei)


Ikan sebelah (Psettodes erumei) merupakan salah satu sumber daya
kelautan dan perikanan yang saat ini masih belum dimanfaatkan secara optimal,
yang mana tingkat usaha penangkapan untuk jenis ikan ini masih tergolong
rendah. Hal ini kemungkinan ada hubunganya dengan hasil tangkapan ikan
sebelah yang relatif sedikit. Dalam kenyataan, jenis ikan ini memang ditangkap
bersama-sama dengan jenis ikan demersal lainnya. Dengan demikian jenis ikan ini
masih belum menjadi target operasi penangkapan. Namun demikian perlu
dipertimbangkan pula penyebab sedikitnya jumlah tangkapan ikan ini, masih
belum dapat diketahui apakah jumlah stok di alam ikan relatif sedikit atau para
nelayan yang enggan untuk mengeksploitasi ikan ini secara khusus. Menurut
Effedi (1997) menyatakan bahwa pengetahuan tentang biologi ikan dalam
pengelolaan sumberdaya perikanan bertujuan untuk mengetahui keseimbangan
populasi di perairan.
Ikan Sebelah (Psettodes erumei) termasuk jenis ikan demersal yang
tertangkap dengan Jaring Cantrang. Ikan Sebelah di TPI Asemdoyong memiliki
tingkat permintaan pasar yang cukup tinggi, terbukti dengan banyaknya bakul

3
4

yang membeli ikan Sebelah melalui sistem lelang. Menurut Redjeki


(2003), ikan Sebelah belum memberikan kontribusi yang bernilai ekonomis
penting, tidak menutup kemungkinan pada masa mendatang bisa dijadikan
sebagai komoditas ekspor maupun bahan konsumsi di dalam negeri (Adela et al.,
2016). enurut Purnomo (1997) dalam Barokah et al. (2016), panjang Psettodes
erumei dapat mencapai 500 mm, umumnya 200-400 mm. Hasil dari penelitian
didapat berat ikan Sebelah terkecil, yaitu 31 gram dengan panjang ikan 140 mm.
Ukuran rata-rata tertangkap (L50%) untuk ikan Sebelah 228 mm. Ukuran rata-
rata tertangkap (L50%) dapat digunakan untuk membantu upaya pengelolaan,
karena dapat digunakan untuk mengetahui ikan yang tertangkap sudah layak atau
belum. Untuk mengetahui apakah ukuran rata-rata ikan yang tertangkap sudah
layak tangkap atau belum dapat diketahui dengan membandingkan dengan ½ L∞
(Sparre dan Venema, 1999 dalam Barokah et al., 2016).
Ikan Psettodidae adalah jenis karnivora. Matanya dapat diangkat atau
diturunkan dan digerakkan dengan bebas. Tanpa gerak, dengan sangat sabar
menunggu mangsanya sampai mangsa benar-benar dekat dan lengah, dengan
gerakan yang sangat cepat dan mendadak menyergap, jarang sekali mangsa dapat
lolos dari sergapannya. Adaptasi morfologi ikan sebelah sangat berguna pertama
untuk melindungi diri dari predator yang lebih besar, dan kedua untuk
memudahkan untuk menangkap mangsa (Yuli, 2012 dalam Sibagariang et al.,
2014). Ikan sebelah bukan perenang yang baik dan lebih banyak diam di dasar.
Jika berenang, tubuhnya membentuk gerakan gelombang dengan posisi yang tetap
sama seperti jika sedang istirahat. Suatu hal yang aneh pada Psettodes erumei
ialah sering ditemukannya parasit isopoda yang besar Cymothoa eremite,
dimulutnya (Nontji, 1993).
Ikan sebelah memiliki panjang total ikan 25.1 cm, dengan panjang standar
17.7 cm. Pada panjang pinnae abdomen 18.3 cm, abdormal 2 cm, dorsalis 16.8
cm, anal 0.4 cm, dan caudalis 1.5 cm. Panjang predorsal 1.1 cm. Panjang dorsal
16.8 cm. Panjang batang ekor 1.2 cm. Panjang kepala 5 cm dan tinggi badan 6.7
cm dapat diketahui tipe mulut superior, ekor homocercal, dan sisik cycoid. Warna
caput abu-abu kehitaman, warna truncus abu kemerahan, dan warna caudal abu-
abu.
5

2.2 Habitat Ikan Sebelah (Psettodes erumei)


Ikan sebelah termasuk ikan demersal, berenang di atas dasar atau
menyembunyikan diri di dasar. Tipe substrat yang digemari terutama pasir dan
berlumpur. Ikan sebelah paling banyak ditemukan di wilayah perairan Utara Jawa,
Selatan Kalimantan, Sumatera sampai Papua (Wiadnya dan Setyohadi, 2014).

2.3 Penggolongan, Bentuk Tubuh, dan Bagian Luar Tubuh Ikan


2.3.1 Penggolongan Ikan
Secara garis besar ikan – ikan yang terdapat di alam terbagi atas dua grup,
yaitu :
1. Agnatha (Ikan yang tidak berahang).
2. Gnathostomata (Ikan yang memiliki rahang).
Kedua grup tersebut dibagi ke dalam tiga kelompok utama yaitu :
1. Kelas Cephalaspidomorphi, dengan ciri – ciri antara lain
 Tidak memiliki rahang
 Monorhinous
 Tidak memiliki sirip yang berpasangan
 Rangka utama terdiri dari tulang rawan fibrosa
 Contoh : Ikan Lamprey (Petromyzon marinus)
2. Kelas Condrichthyes, dengan ciri – ciri sebagai berikut :
 Rangka terdiri dari tulang rawan
 Tidak mempunyai katup atau tutup insang (operkulum)
 Mempunyai celah insang 5-7 pasang
 Memiliki rahang
 Contoh : Ikan Hiu (Charcarias menissorah)
3. Kelas Osteichthyes, dengan ciri – ciri sebagai berikut :
 Memilki rahang
 Memiliki tutup insang (operkulum)
 Dirhinous
 Rangka tubuh terdiri dari tulang sejati
2.3.2 Bentuk Tubuh Ikan
1. Bilateral Simetris dan Non Bilateral Simetris
6

Sebagian besar spesies ikan yang ada di permukaan bumi ini tergolong
sebagai ikann yang bilateral simetris, yaitu ikan yang apabila tubuhnya dibelah
dua secara membujur / memanjang mulai dari pertengahan ujung kepala sampai
ke ujung ekor, maka akan menghasilkan belahan tubuh yang sama atau serupa.
Belahan tubuh yang sebelah kanan merupakan cerminan belahan tubuh sebelah
kiri, seperti pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Ada juga beberapa ikan yang
apabila tubuhnya dibelah secara membujur, maka belahan tubuh sebelah kanan
akan berbeda dengan belahan tubuh yang sebelah kiri, seperti pada Ikan Sebelah
(Psettodes erumei) dan Ikan Lidah (Cynoglosus lingua).
Secara garis besar bentuk – bentuk tubuh ikan dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
a. Pipih mendatar
Bentuk ini umumnya terdapat pada ikan yang bentuk tubuhnya seperti
lidah dan tergolong sebagai ikan yang non bilateral simetris. Contohnya Ikan
Lidah (Cynoglosus lingua).
b. Torpedo / Fusiforrm/ Streamline
Tinggi tubuh ikan ini hampir sama dengan lebarnya dan kedua ujungnya
hampir merincing. Bentuk tubuh ikan ini hampir menyerupai cerutu dan apabila
dilihat dari depan, maka bentuk tubuhnya menyerupai bentuk lingkaran yang
senpurna. Contohnya Ikan Albakora (Thunnus alalunga).
c. Pipih Compressed
Tubuh ikan berbentuk pipih tetapi tidak mendatar, mulai dari kepala
hingga ke batang ekor. Lebar tubuhnya lebih pendek dari tingginya. Ikan ini
berbentuk pipih secara vertikal. Contohnya Ikan Bawal Putih (Stromateus
cinereus).
d. Pipih Depressed
Tubuh ikan ini berbentuk pipih secara horizontal, lebar tubuhnya lebih
panjang dari tingginya. Contohnya Ikan Pari Kelapa (Trygon sephen).
e. Bentu ular/ Anguiliform
Tubuh ikan ini berbentuk bulat memanjang seperti ular dengan ukuran
panjang tubuh dapat mecapai dua puluh kali lipat tingginya. Contohnya Belut
Sawah (Monopterus albus).
7

f. Bentuk pita/ Taeniform


Tubuh ikan ini berbentuk pipih secara vertikal, memanjang ke belakang,
dan hampir menyerupai bentuk pita. Contohnya Ikan Layur (Trichiurus savala).
g. Bentuk panah/ Sagitiform
Tubuh ikan ini berbentuk seperti anak panah, kepala lancip/ meruncing,
badan memanjang ke belakang dengan bentuk yang hampir seimbang, dan
ekornya bercagak (forked). Contohnya Ikan Alu – Alu (Sphyraena jello).
h. Bentuk bola/ Globiform
Apabila sedang mengembang, bentuk tubuhnya akan menyerupai bola.
Contohnya Ikan Buntal (Diodon hystrix).
i. Bentuk kepala picak dan badan pipih
Ikan ini bentuk kepalanya terlihat hampir pipih mendatar secara horizontal
dan badannya berbentuk pipih compressed. Contohnya Ikan Sembilang (Plotosus
canius).
2.3.2 Bagian Luar Tubuh Ikan
1. Kepala
Kepala ikan terletak di bagian anterior tubuh, mulai dari ujung mulut
sampai ke bagian akhir tutup insang/ kantong insang (operkulum).
a. Ujung kepala berbentuk tumpul atau lancip.
b. Kepala bersisik atau tidak bersisik.
2. Mulut
Mulut pada ikan terletak di bagian kepala dengan posisi sebagai berikut :
a. Terminal : Mulut berada tepat di ujung hidung.
b. Subterminal : Mulut dekat ujung hidung, sedikit agak ke bawah.
c. Superior : Mulut berada di atas hidung dan mengarah ke atas.
d. Inferior : Mulut berada di bawah hidung.
3. Sungut
Sungut pada ikan berfungsi sebagai alat peraba dan biasanya terdapat di
sekitar mulut, namun demikian tidak semua jenis ikan memiliki sungut. Posisi,
jumlah, dan ukuran sungut biasanya bervariasi antara jenis ikan yang satu dengan
jenis ikan yang lainnya.
8

4. Lubang hidung
Hidung pada ikan terletak di daerah kepala, di atas mulut. Pada golongan
ikan yang tidak berahang terdapat sepasang lubang hidung (monorhinous).
Sedangkan pada ikan yang tidak memiliki rahang memiliki dua pasang hidung
(dirhinous).
5. Mata
Mata pada ikan terletak di sisi kanan dan sisi kiri daerah kepala, biasnaya
berada di atas atau di belakang sudut mulut. Bola mata ikan biasanya dijumpai
pada kedua sisi kepala, namun ada beberapa jenis ikan yang matanya hanya ada
pada satu sisi kepala.
6. Tutup insang (operkulum)
Tutup insnag berada di daerah kepala di belakang mata. Tutup insang
terdapat pada ikan teleostei, sedangkan kantong insang terdapat pada ikan
Elasmobranchii yang berjumlah lima atua tujuh.
7. Sisik (Squama)
Sisik pada ikan ada yang menutupi tubuh mulai dari daerah kepala sampai
ke pangkal sirip ekor seperti pada Ikan Gabus (Channa striata), atau hanya
menutupi bagian tertentu dari tubuh ikan seperti pada Ikan Tenggiri (Cybium
commersoni). Ada juga ikan yang tidak memiliki sisik seperti Ikan Lele (Clarias
sp).
8. Gurat sisi (Linea lateralis)
Gurat sisi adalah sebagian sisik berpori yang terdapat di sepanjang tubuh
ikan bersisik, mulai dari belakang operkulum sampai ke batang ekor. Gurat sisi
berbentuk lurus seperti pada Ikan Melang (Labeo erythropterus), melengkung
seperti pada Ikan Bawal Putih (Stromateus cinereus).
9. Sirip
a. Sirip punggung atau Pinnea dorsalis (D) pada ikan terletak di bagian
punggung. Bentuk, ukuran, dan jumlahnya bervariasi pada setiap jenis
ikan. Ada kalanya sirip punggung bermodifikasi menjadi alat
penghisap seperti pada Ikan Selais (Cryptopterus sp).
9

b. Sirip perut atau Pinnea ventralis (V) pada ikan biasanya terletak disisi
ventral tubuh persis di depan anus. Jumlahnya sepasang, memiliki
ukuran dan bentuk yang bervariasi pada setiap jenis ikan.
c. Sirip Dada atau Pinnea pectoralis (P) pada ikan terletak di sisi bagian
depan dari badan persisi di belakang operkulum. Berjumlah sepasang
serta memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi.
d. Sirip Anus atau Pinnea analis (A) pada ikan terletak tepat di belakang
anus. Memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi pada setiap jenis
ikan dan berjumlah satu.
e. Sirip ekor atau Pinnea caudalis (C) merupakan bagian posterior ikan.
Bentuk dan ukurannya bervariasi pada setiap jenis ikan tertentu. Ada
sirip anus yang menyatu dengan sirip punggung dan atau sirip anus
seperti pada Belut (Fluta alba).
10. Sirip Lemak (Adipose fin)
Sirip lemak (Adipose fin) merupakan sirip tambahan berbentuk lemak
yang sering terdapat di belakang sirip punggung. Contohnya pada Ikan Mayung
(Arius thalassinus).
11. Finlet
Finlet merupakan sirip tambahan berbentuk rudimeter yang selalu terdapat
di belakang sirip punggung dan sirip anus ikan. Contohnya pada Ikan Albakora
(Thunnus alalunga).
12. Scute
Scute hanya terdapat pada ikan tertentu, sering disebut sisik duri yaitu
telah bermodifikasi menjadi duri halus yang tajam. Pada Ikan Sarden (Sardinella
sirm), letak scute di depan sirip perut dan di belakang sirip perut.
13. Keel
Keel adalah sisik yang bermodifikasi menjadi kelopak – kelopak tebal,
sering dijumpai pada garis tengah batang ekor ikan Scrombidae, seperti pada Ikan
Tuna, Ikan Tongkol, dan sebagainya.
14. Korselet
Korselet adalah sisik yang terdapat di sekitar sirip dada Ikan Tenggiri,
Ikan Tuna, Tongkol, dan sebagainya.
10

15. Duri mata pisau (blade like spine)


Duri mata pisau adalah duri berbentuk huruf T yang sering terdapat di
depan sirip punggung dan sirip anus Ikan Bawal Putih (Stromateus cinereus).
16. Duri Pelindung (muchal on mape)
Duri pelindung adalah duri yang terbenam di bawah kulit leher/ kuduk
pada Ikan Peperek (Leiognatidae) (Muliani & Izwar, 2021).
3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dilakasanakan pada hari Rabu tanggal 14 April 2021 pukul


15.00 WIB. Adapun tempat dilaksanakannya paktikum adalah di Labolaturium
Nutrisi dan Kualitas Air, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh.
3.2 Alat & Bahan

Alat dan bahan yang di gunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada table
1 dan 2 berikut ini :

Tabel 1. Alat – alat yang digunakan beserta fungsinya


No
Alat Fungsi
.
1. Nampan Untuk wadah meletakkan objek yang diamati.
2. Serbet Untuk membersihkan tangan atau meja laboratorium.
3. Tisu Untuk membersihkan tangan atau meja laboratorium.
4. Alat Tulis Untuk mencatat hasil dari praktikum.

Tabel 2. Bahan – bahan yang digunakan beseerta fungsinya.

No. Bahan Fungsi

1. Ikan Sebelah Sebagai bahan/objek praktikum yang di amati.

3.3 Metode Praktikum

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah pengamatan secara


langsung dengan pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dengan mengamati penggolongan, bentuk tubuh, dan bagian luar tubuh

11
ikan. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan melalui studi literatur yang
berasal dari buku, jurnal, dan karya ilmiah yang berkaitan dengan judul
praktikum.

12
12

3.4 Prosedur Praktikum

Beberapa langkah-langkah prosedur kerja dalam melakukan praktikum yaitu :

1. Mempersiapkan alat & bahan yang akan digunakan pada praktikum.


2. Letakkan objek atau ikan sebelah (Psettodes erumei) diatas nampan.
3. Amatilah ikan sebelah (Psettodes erumei) tersebut dilihat dari
penggolongan, bentuk tubuh ikan, dan bagian luar tubuh ikan.
4. Gambar ikan sebelah (Psettodes erumei) pada modul praktikum ikhtiologi
kemudian beri keterangan klasifikasi serta morfologi.
5. Kemudian foto bagian-bagian tubuh ikan untuk dokumentasi praktikum.
6. Setelah semuanya selesai bersihkan semua alat peralatan laboratorium yang
telah kita gunakan.
7. Kembalikan alat yang telah digunakan ketempatnya semula.
4. HASIL & PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil pengamatan ikan sebelah (Psettodes erumei) di laboratorium


dapat diketahui sebagai berikut :
4.1.1 Penggolongan Ikan

Penggolongan ikan sebelah (Psettodes erumei) termasuk kedalam grup


Gnathostomata yaitu ikan yang memilki rahang, dan termasuk kedalam ke dalam
kelas Osteichthyes yang mempunyai ciri-ciri memiliki tutup insang (Operculum) ,
dirhinous (terdapat dua pasang lubang hidung), dan memiliki rangka tubuh yang
terdiri dari tulang sejati.
4.1.2 Bentuk Tubuh Ikan

Bentuk tubuh ikan sebelah (Psettodes erumei) secara umum tergolong


sebagai ikan yang non bilateral simetris, yaitu apabila tunuhnya dibelah dua
secara membujur, maka belahan tubuh sebelah kanan tidak mencerminkan
belahan tubuh sebelah kiri. Sedangkan secara khusus bentuk tubuh ikan sebelah
termasuk kelompok berbentuk pipih mendatar.
4.1.3 Bagian Luar Tubuh Ikan

Bagian luar tubuh pada ikan sebelah kepala berbentuk tumpul atau lancip
dan tubuhnya memiliki sisik (Squama). Posisi mulut pada ikan sebelah yaitu
posisi terminal yaitu mulut berada tepat diujung hidung, dan tidak memiliki
sungut. Ikan sebelah memiliki dua pasang lubang hidung (dirhinous). Matanya
hanya terletak pada satu sisi saja. memiliki gurat sisi yang sempurna. Memiliki
sirip terdiri dari sirip punggung (Pinnnea dorsalis), sirip perut (Pinnea ventralis),
sirip dada (Pinnea pectoralis), sirip anus (Pinnea analis), dan sirip ekor (Pinnea
caudalis). Ikan sebelah tidak memiliki sirip tambahan. Selain itu, ikan sebelah
memiliki tutup insang (Operculum).

13
4.2 Pembahasan

Ikan sebelah mempunyai ciri-ciri yaitu dirhinous, posisi mulut


subterminal, kepala tumpul dan bersisik, sirip ekor berpinggiran tegak, kepala
tumpul dan bersisik, posisi mulut sub terminal, bentuk tubuh pipih (compressed)
non bilateral simetris dan matanya yang terletak di satu sisi, ikan sebelah

14
14

(Psettodes erumui) termasuk dalam ordo Heterostoma. Ikan ini banyak ditemukan
di estuari dan air dangkal, di dasar pasir atau lumpur sampai kedalaman 200 m.
Ikan Sebelah yang masih muda umumnya ditemukan di air payau. Makanan
utama ikan ini adalah hewan-hewan benthic, umumnya yang berkulit keras dan
tak bertulang punggung. Ciri-ciri umum lainnya adalah rahang dan susunan gigi
pada kedua belah pihak dan tubuh hampir serupa. Untuk anatomi yang dimiliki
oleh ikan sebelah, hampir sama dengan ikan pada umumnya, yaitu memiliki
jantung, empedu, hati, intestinum, dan gelembung udara (Barokah et al., 2016).

Bentuk asimetris yang ada pada Ikan Sebelah merupakan hasil evolusi
tengkorak flatfish secara bertahap. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya fosil
ikan bermata aneh dari perairan Eropa Kuno. Fosil ini diperkirakan hidup 50 juta
tahun lalu, dengan satu mata di atas kepalanya dan satunya berada di sebelahnya.
Bentuk asimetris ini memungkinkan mereka untuk berbaring datar di dasar laut
sambil menunggu mangsanya (Setyohadi, 2011).

Ikan Sebelah memiliki bentuk badan pipih (lateral), mulut lebar posisi
terminal dan kedua mata berada pada satu sisi tubuh bagian atas. Ikan ini
berenang di atas dasar, kadang menyembunyikan diri di dasar pasir atau pasir
berlumpur, termasuk ikan predator, jenis makanan ikan kecil dan Benthos. Warna
umumnya coklat kemerahan. Umumnya ditangkap pada ukuran 50 cm, namun
bisa mencapai panjang 64 cm. Sebutan ikan sebelah berasal dari tiga famili, ialah:
Bothidae, Psettodidae dan Paralichthydae. Spesies yang paling umum adalah
Psettodes erumei. Nama lokal yang banyak digunakan ialah: Beteh, Grobiat,
Lewe, Kalankan, Pila-Pila, Sisa Nabo, Tipo, Togok (Setyohadi, 2011). Pada ikan
dewasa, kedua mata terdapat pada sisi yang menghadap ke atas, hingga menjadi
sangat tidak simetris. Sebenarnya, larva ikan sebelah yang baru ditetaskan,
bentuknya tidak berbeda dengan larva ikan lainnya, kedua matanya terdapat
simetris pada sisi kiri dan kanan kepalanya. Pada perkembangan berikutnya posisi
mata ikan sebelah sedikit demi sedikit beralih ke salah satu sisi hingga akhirnya
menjelang dewasa kedua matanya terdapat pada sisi yang menghadap ke atas saja.
15

Bukan hanya posisi matanya saja yang tidak simetris, tetapi mulutnya juga
terpelintir hingga banyak yang kedudukan mulutnya mencong. Makanannya
terdiri dari berbagai hewan kecil yang hidup didasar seperti cacing, kerang, udang
dan sebagainya dan sesekali juga anak ikan. Rongga mulutnya sangat pendek
hingga duburnya terletak sangat jauh kedepan (Nontji, 1993).

Ikan Psettodidae adalah jenis karnivora. Matanya dapat diangkat atau


diturunkan dan digerakkan dengan bebas. Tanpa gerak, dengan sangat sabar
menunggu mangsanya sampai mangsa benar-benar dekat dan lengah, dengan
gerakan yang sangat cepat dan mendadak menyergap, jarang sekali mangsa dapat
lolos dari sergapannya. Adaptasi morfologi ikan sebelah sangat berguna pertama
untuk melindungi diri dari predator yang lebih besar, dan kedua untuk
memudahkan untuk menangkap mangsa (Yuli, 2012 dalam Sibagariang et al.,
2014). Ikan sebelah bukan perenang yang baik dan lebih banyak diam di dasar.
Jika berenang, tubuhnya membentuk gerakan gelombang dengan posisi yang tetap
sama seperti jika sedang istirahat. Suatu hal yang aneh pada Psettodes erumei
ialah sering ditemukannya parasit isopoda yang besar Cymothoa eremite,
dimulutnya (Nontji, 1993).
5. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pengamataan dari penggolongan, bentuk tubuh ikan,


dan bentuk luar tubuh ikan, yaitu:

1. Penggolongan ikan sebelah (Psettodes erumei) termasuk kedalam grup


Gnathostomata, dan termasuk kedalam ke dalam kelas Osteichthyes.
Memiliki tutup insang (Operculum), dirhinous (terdapat dua pasang lubang
hidung), dan memiliki rangka tubuh yang terdiri dari tulang sejati.
2. Bentuk tubuh secara umum tergolong sebagai ikan yang non bilateral
simetris, Sedangkan secara khusus bentuk tubuh ikan sebelah termasuk
kelompok berbentuk pipih mendatar. Tubuhnya memiliki sisik (Squama).
Posisi mulut pada ikan sebelah yaitu posisi terminal. Ikan sebelah memiliki
mata yang hanya terletak pada satu sisi saja. memiliki gurat sisi. Memiliki
sirip terdiri dari sirip punggung (Pinnnea dorsalis), sirip perut (Pinnea
ventralis), sirip dada (Pinnea pectoralis), sirip anus (Pinnea analis), dan
sirip ekor (Pinnea caudalis). Ikan sebelah tidak memiliki sirip tambahan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Adela, S., A. Ghofar dan Djuwito. 2016. Komposisi ikan yang tertangkap dengan
cantrang serta aspek biologi ikan sebelah (Psettodes erumei) di TPI
Asemdoyong, Pemalang. Diponegoro Journal of Maquares Management of
Aquatic Resources. 5 (1): 52-61.
Affandi R, Sjafei DS, Rahardjo MF, & Sulistiono. 1992. Iktiologi. Suatu
Pedoman Kerja Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu
Hayat. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Barokah, L., A. Solichin dan D. Suprapto. 2016. Aspek biologi ikan sebelah
(Psettodes erumei) yang tertangkap dan didaratkan di Pelabuhan Perikanan
Pantai (PPP) Tawang Kabupaten Kendal. Diponegoro Journal of
Maquares Management of Aquatic Resources. 5 (4): 216-223
Burhanuddin, AI. 2010. Ikhtiologi: Ikan dan aspek kehidupannya. Makasar:
Yayasan Citra Emulsi.
Burhanuddin, A. I. (2015). Ikhtiologi, Ikan dan Segala Aspek Kehidupannya.
Deepublish.

Diansyah, K. R. (2017). Keanakearagaman Spesies Ikan di Zona Sub Litoral


Perairan Pulo Rubiah Sabang Sebagai Materi Pendukung Kingdom
Anamalia Di SMA N 2 Sabang. Skripsi.

Effendie, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.


1-159.
Nontji, Anugrah., 1993. Laut Nusantara. Cetakan Kedua. Djambatan. Jakarta.
Redjeki, S. 2003. Faktor kondisi dan hubungan panjang – berat ikan sebelah
(Psettodes erumel) di Perairan Jepara. Laporan Penelitian Universitas
Diponegoro.
Setyohadi. 2011. Jenis-Jenis Ikan Bersirip (Finfish): Ikan Sebelah, Indian
Halibuts, Spiny Turbot-Psettodidae.
Sibagariang, R. D., M. B. Mulya dan Desrita. 2014. Potensi, tingkat pemanfaatan
dan keberlanjutan ikan sebelah (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka,
Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. 124-131.
Wiadnya, D. G. R. dan D. Setyohadi. 2014. Sumberdaya Ikan. Universitas
Brawijaya. Malang.

17
LAMPIRAN

18
19

Lampiran 1. Bagian- Bagian Tubuh Ikan Sebelah (Psettodes erumei)

Bagian Kepala Ikan Sebelah Sirip Dada (Pinnea Pectroralis)


(Psettodes erumei)

Sirip Punggung Sirip Perut (Pinnea analis)


(Pinnea Dorsalis)

Sirip Ekor (Pinnea caudalis)

Anda mungkin juga menyukai