Anda di halaman 1dari 5

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Kelas C

Rizki Naufal Siddiq (225001117)


Venita Lestari Bachtiar (225001121)

Ekosistem Perairan Air Tawar

A. Pengertian
Menurut Ondara (1986), perairan tawar (perairan darat adalah ketika semua
badan air di permukaan bumi arah ke darat dari garis pasang surut terendah baik
berair tawar maupun payau.
Ekosistem perairan tawar adalah lingkungan perairan yang terdapat di daratan.
Perairan darat adalah perairan yang terdapat di permukaan daratan dan umumnya
letaknya lebih tinggi dari permukaan laut. Perairan darat ini pula mengalir dari
tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, sampai setinggi air di permukaan
taut.
Secara fiolografis perairan umum di Indonesia dapat dibedakan atas 4 tipe
perairan yaitu:
1. Perairan yang mengalir atau sungai dengan air yang berasal dari limpasan
salah satu satuan hidrologi (daerah aliran sungai = DAS).
2. Danau atau waduk, merupakan perairan alami dan perairan buatan yang
dapat dibedakan dari perairan mengalir atas dasar ditemukannya stratifikasi
lapisan perairan.
3. Perairan rendah merupakan suatu habitat dimana muka air tanah, baik tawar
atau asin berada di dekat permukaan tanah serta ditumbuhi vegetasi yang
tahan terhadap penggenangan yang relative tetap.
4. Perairan estuaria yaitu perairan yang berada di daerah peralihan antara
perairan tawar dan perairan laut dan merupakan daerah transisi.
B. Karakterisktik
Ekosistem air tawar biasanya memiliki pH sekitar 6 hingga 8 dapat berubah
tergantung pada aktifitas di dalamnya seperti keberadaan vegetasi, dan manusia.
Rentang suhu dari ekosistem air tawar ini juga bervariasi tergantung musim dan
letak geografisnya biasanya berkisar antara 10-30 derajat celcius. Tumbuhan yang
banyak dijumpai pada ekosistem ini adalah ganggang. Ekosistem air tawar juga
memiliki kadar garam yang sangat rendah.

C. Faktor-faktor (fisika, kimia)


Faktor fisika perairan air tawar adalah sebagai berikut:
a. Temperatur/Suhu
Temperatur dapat mempengaruhi kondisi fisiologis suatu mahluk hidup.
Kondisi fisiologis tersebut berkaitan erat dengan enzim. Enzim enzim hanya
dapat bekerja optimal pada rentang suhu yang sempit. Temperature juga
mempengaruhi kadar gas gas yang terlarut. Kondisi seperti curah hujan,
kelembapan udara, suhu udara, penguapan kecepatan angina dan intentitas
radiasi matahari dapat mempengaruhi suhu di permukaan air.
b. Turbiditas
Turbiditas adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan derajat
kegelapan di dalam air yang disebabkan oleh bahan yang melayang bak oganik
maupun onargonik. Turbiditas atau kekeruhan merupakan gambaran sifat optik
air dari suatu perairan. Turbiditas tersebut ditentukan berdasarkan banyak sinar
yang dipancarkan dan diserap oleh partikel-partikel yang ada dalam air. Intesitas
cahaya sangat menentukan penggunaan energi untuk fotosintesis. Hal tersebut
disebabkan intesitas cahaya sangat menentukan dalam penggunaan energi untuk
fotosintesis. Penetrasi cahaya dapat menurunkan produktivitas primer tumbuhan
fotosintesis di dasar danau sehingga danau menjadi sepi
c. Kecerahan Air
Kecerahan air memiliki nilai yang sangat berharga bagi perairan lentik. Hal
tersebut dapat mempengaruhi fotosintesis tumbuhan lentik yang terendam air.
Penggunaan cahaya juga sangat menentukan penggunaan energi untuk
fotosintesis sehingga produktivitas primer dapat bertambah atau pun berkurang
d. Kecepatan Aliran Air
Kecepatan aliran air dipengaruhi oleh sudut kemiringan sungai. Sudut yang
besar mengakibatkan air menjadi lebih cepat mengalir dari hulu ke hilir. Aliran
air yang lambat mengakibatkan sedimentasi sungai menjadi lebih cepat dangkal.
Faktor kimia perairan air tawar adalah sebagai berikut:
a. Dissolved Oxygen (DO)
DO adalah kadar oksigen terlarut di dalam air yang sangat penting bagi
kehidupan akuatik. Nilai DO yang tinggi menunjukan kualitas air yang baik.
b. Biological Oxygen Demand (BOD)
BOD adalah kadar oksigen terlarut dalam air yang digunakan untuk
menguraikan zat zat organic dengan bantuan bakteri aerob. Nilai BOD yang
rendah menunjukan kualitas air yang baik, sedangkan nilai tinggi menunjukan
nilai pencemaran organic yang tinggi.
c. Chemical Oxygen Demand (COD)
COD merupakan konsentrasi oksigen di dalam suatu perairan. COD
mengukur jumlah oksigen yang dibutuuhkan unruk mrngoksidasi senyawa kimia
dalam air.
d. Konsentrasi zat terlarut
Konsentrasi zat terlarut dari suatu perairan dapat diketahui dengan
menggunakan spektrofotometri. Zat terlarut tersebut dipengaruhi oleh bantuan
penyusun lanskap perairan tersebut.

D. Organisme hewan dan tanaman yang terdapat


Didalam ekosistem perairan air tawar terdapat berbagai organisme hewan dan
tumbuhan yang dapat beradaptasi untuk hidup di perairan air tawar. Berikut adalah
beberapa organisme yang hidup di perairan air tawar:
1. Fauna
a. Ikan: Ikan merupakan organisme paling umum yang dapat ditemui di
ekosistem perairan air tawar. Ikan memiliki berbagai macam spesies yang
sangat berperan dalam rantai makanan yang terdapat di perairan air tawar.
Contoh ikan yang banyak di temui di perairan air tawar adalah lele, gurami,
dan ikan mas.
b. Unggas: Di perairan air tawar, seperti danau-danau, sungai-sungai, dan rawa-
rawa, sering kali terdapat sejumlah besar unggas yang beraktivitas. Unggas
ini mencakup berbagai spesies seperti bebek, angsa, burung camar, dan
banyak lagi. Mereka memanfaatkan perairan ini sebagai habitat alami dan
sumber makanan yang kaya, seperti ikan, serangga air, dan tumbuhan air.
Keberadaan unggas di perairan air tawar juga memberikan manfaat ekologis
dengan memperkaya keragaman hayati dan menjaga keseimbangan
ekosistem perairan tersebut.
c. Serangga air: Serangga air, seperti larva capung, jangkrik air, dan nyamuk,
hidup di dalam air selama tahap awal perkembangannya. Mereka menjadi
sumber makanan bagi ikan dan unggas air, serta berperan dalam siklus
nutrisi perairan
d. Plankton: Plankton, yang terdiri dari organisme mikroskopis seperti
fitoplankton dan zooplankton, juga memiliki peran yang signifikan dalam
ekosistem perairan. Fitoplankton, seperti alga mikroskopis, merupakan
produsen utama dalam rantai makanan perairan karena melakukan
fotosintesis dan menyediakan oksigen. Zooplankton, seperti rotifer dan
krustasea mikroskopis, merupakan konsumen utama fitoplankton dan
menjadi sumber makanan bagi organisme lain, termasuk ikan kecil dan larva
serangga air.
2. Flora
a. Pohon willow: Pohon willow adalah pohon yang sering tumbuh di perairan
air tawar seperti tepi sungai, rawa, dan danau. Pohon willow memberikan
kestabilan tanah di tepi sungai serta menyediakan habitat untuk berbagai
hewan.
b. Teratai: Teratai adalah tumbuhan air indah yang sering ditemukan di
perairan air tawar seperti kolam, danau, dan rawa-rawa. Dengan daun besar
dan bunga berwarna-warni yang mengambang di permukaan air, teratai
memberikan nilai estetika tinggi dan juga berperan ekologis dengan
menyediakan habitat bagi berbagai organisme perairan serta membantu
menyaring air.

E. Kondisi geografis
Kondisi geografis berperan pentik untuk pembentukan ekosistem perairan air
tawar ini. Faktor faktor seperti iklim, topografi, jenis perairan, serta flora dan fauna
dalam ekosistem dapat mempengaruhi karakteristik perairan air tawar. Berikut
sedikit penjelasan mengenai kondisi geografis.
1. Iklim: Iklim regional dapat mempengaruhi suhu air, pola hujan, dan tingkat
penguapan yang berdampak pada ketersediaan dan kualitas perairan air
tawar.
2. Topografi: Topografi dari daratan sekitar perairan berperan penting dalam
membentuk aliran air, bentuk dan kedalaman perairan, serta pembentukan
habitat keanekaragaman hayati disekiratnya.
3. Jenis perairan: perairan air tawar seperti sungai, rawa, dan danau memiliki
karakteristik geografis yang khas setiap masing masing jenis.

F. Human impact (positif n negative)


Human impact positif ke perairan air tawar yaitu:
1. Budidaya perikanan: Budidaya perikanan di perairan air tawar seperti
tambak, kolam, dan karamba dapat meningkatkan pasokan pangan dengan
menyediakan ikan dan produk perikanan lainnya untuk dikonsumsi secara
lokal atau untuk perdagangan.
2. Rekreasi/tempat wisata: Perairan air tawar seperti danau, sungai, dan kolam
sering digunakan sebagai tempat rekreasi untuk berbagai aktivitas seperti
berenang, memancing, berperahu, dan piknik. Ini memberikan kesempatan
bagi masyarakat untuk berolahraga, bersosialisasi, dan bersantai di alam
terbuka, yang penting untuk kesehatan dan kesejahteraan mental.
3. Pengelolaan sumber daya air: Upaya pengelolaan sumber air tawar seperti
pelestarian habitat, pengendalian erosi, dan pengendalian pencemaran dapat
membantu menjaga keberlanjutan ekosistem perairan air tawar dan
keanekaragaman hayati yang terkait.
Human impact negative ke perairan air tawar yaitu:
1. Polusi: Aktivitas industri, pertanian intensif, perkotaan, dan domestik dapat
mencemari perairan air tawar dengan limbah berbahaya seperti logam berat,
pestisida, bahan kimia, dan limbah organik. Hal ini dapat merusak kualitas
air dan menyebabkan keracunan bagi makhluk hidup di dalamnya.
2. Overfishing: Overfishing dapat menyebabkan gangguan pada rantai
makanan di ekosistem perairan air tawar, memengaruhi keseimbangan dan
keragaman hayati.
3. Perubahan habitat: Pembangunan bendungan, saluran irigasi, dan proyek
pembangunan lainnya di sekitar perairan air tawar dapat mengubah aliran
air, merusak habitat, dan mengganggu migrasi dan reproduksi makhluk
hidup yang bergantung pada perairan tersebut

Anda mungkin juga menyukai