Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EKOLOGI HUTAN
EKOSISTEM AIR TAWAR

Oleh
NAMA

: RINTO LOJEN

NIM

: F2A114005

FAKULTAS KEHUTANAN
JURUSAN ILMU KEHUTANAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PASCA SARJANA
KOTA BANJAR BARU
TAHUN 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati
dengan non hayati yang membentuk sistem ekolog. Ekosistem merupakan
suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi
ada bermacam-macam ekosistem.
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen
sebagai berikut :
a. Komponen autotrof(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan)
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis
makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan
bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi
sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
b. Komponen heterotrof(Heteros = berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik
sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain.
Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air,
udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat
tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
d. Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik
yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme
pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan
bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.
Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.

Pengertian dan definisi dari Ekosistem Air adalah ekosistem yang


faktor lingkungan eksternalnya didominasi oleh air sebagai habitat dari
berbagai organisme air. Ekosistem air dapat dibedakan menjadi beberapa
ekosistem yaitu :
a. Ekosistem Sungai (ekosistem air tawar)
Untuk dapat membedakan dengan ekosistem lainnya perlu diketahui Ciri-ciri
ekosistem air tawar dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Salinitas (kadar garam) rendah, lebih rendah jika dibandingkan dengan
sitoplasma
Variasi suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar
Penetrasi (masuknya) cahaya matahari terbatas/kurang
Ekosistem air tawar tetap dipengaruhin oleh iklim dan cuaca, meskipun
pengaruh tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan ekosistem darat.
Berdasarkan gerak airnya, ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi
ekosistem lentik dan lotik.
Ekosistem Lentik adalah ekosistem yang airnya tenang atau diam, misalnya
danau, telaga dan rawa.
Ekosistem Lotik adalah ekosistem yang airnya bergerak mengalir, misalnya
selokan, parit, atau sungai. Ciri-ciri ekosistem lotik adalah airnya mengalir,
merupakan ekosistem terbuka dari kadar oksigen terlarut relatif tinggi.
Aliran air dalam ekosistem lotik merupakan faktor pembatas bagi organisme
yang ada di dalamnya. Artinya organisme yang tidak dapat melakukan
adaptasi terhadap adanya aliran air akan tersingkir. Aliran ini juga dapat
menjadi penentu jenis dan komposisi komponen biotik dalam ekosistem.
Aliran air tergantung pada topografi, besarnya sungai dan debit air yang
mengalir. Misalnya, jenis organisme di pinggir sungai berbeda dengan jenis
organisme di dalam atau di dasar sungai.
Air ekosistem lotik tidak tetap, melainkan berubah tergantung pada musim. Di
pulau Jawa, pada umumnya air sungai keruh dan banjir di musim hujan
sedangkan di musim kemarau airnya kecil dan bahkan mengering. Keadaan ini

merupakan suatu indikator adanya kerusakan ekosistem darat didaerah hulu


sungai.
Sebagai suatu Ekosistem terbuka. Ekosistem lotik memperoleh kiriman bahan
organik yang terbawa aliran air dari daerah hulu atau daratan misalnya, berupa
bangkai, sampah atau daun-daun yang gugur ke sungai. Meskipun dari
ekosistem lotik itu sendiri hewan-hewan dapat memperoleh makanan,
beberapa hewan sungai ada yang memakan bahan organik yang terbawa aliran
air. Jadi, ekosistem lotik mendapat pengaruh yang besar dari ekosistem
daratan.
Sebagai ekosistem yang mobil, aliran air memudahkan terjadinya persentuhan
antara permukaan air yang luas dengan udara. Apalagi, jika disepanjang
ekosistem lotik terdapat jeram, riak-riak kecil, dan air terjun. Keadaan yang
demikian menyebabkan kadar oksigen terlarut relatif tinggi. Tingginya kadar
oksigen memberikan kondisi pada hewan-hewan sungai untuk hidup
dilingkungan yang cukup oksigen, sehingga mereka menjadi peka terhadap
kekurangan oksigen. Adanya bahan pencemar yang dapat mereduksi
(mengurangi) oksigen terlarut dapat menimbulkan bencana bagi hewan air itu.
b. Ekosistem Laut
Indonesia merupakan negara kepulauan mempunyai lebih dari 17.000 pulau
yang dikelilingi oleh lautan. Ekosistem laut Indonesia sangat menentukan
iklim (suhu, kelembapan, angin), flora dan fauna serta kehidupan penduduk.
Luas perairan laut di daerah pesisir
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah pada
pembahasan ini adalah tentang Ekosistem Air
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Ekologi Hutan dengan Judul ekosistem Air Tawar. Semoga
makalah yang saya susun dapat bermanfaat sebagai manamestinya

BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya, ekosistem perairan memiliki konsep dasar sama dengan ekosistem
darat. Keduanya hanya dibedakan oleh unsur lingkungan biotik yang lebih berperan. Pada
ekosistem perairan, komponen abiotik yang lebih berperan adalah air. Dalam ekosistem darat,
komponen abiotik yang lebih berperan adalah tanah.Ekosistem perairan adalah ekosistem
yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air. Makhluk hidup (komponen biotik)
dalam ekosistem perairan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.Plankton,
terdiri atas fitoplankton dan zooplankton. Organisme ini dapat bergerak dan berpindah tempat
secara pasif karena pengaruh arus air, misalnya ganggang uniseluler dan Protozoa. Nekton,
organisme yang bergerak aktif (berenang), misalnya ikan dan katak.Neuston, organisme yang
mengapung di permukaan air, misalnya serangga air, teratai, eceng gondok, dan
ganggang.Bentos, organisme yang berada di dasar perairan, misalnya udang, kepiting, cacing,
dan ganggang.Perifiton, melekat pada organisme lain, misalnya ganggang dan siput.
Ciri-ciri Ekosistem air tawar
Ekosistem perairan dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem
air laut.
Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri abiotik sebagai berikut.

Memiliki kadar garam (salinitas) yang rendah, bahkan lebih rendah daripada cairan sel
makhluk hidup.Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. suhu bervariasi sangat rendahKadar garam
kurang dari 1% Penetrasi atau masuknya cahaya matahari kurang.
Berdasarkan keadaan airnya, ekosistem air tawar dibedakan menjadi dua macam, yaitu
ekosistem air tawar lentik (tenang) dan ekosistem air tawar lotik (mengalir). Ekosistem air
tawar lentik, misalnya danau dan rawa. Ekosistem air tawar lotik, misalnya sungai dan air
terjun. Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air tawar
dibagi menjadi beberapa zona (daerah), yaitu sebagai berikut.
Zona litoral, merupakan daerah dangkal yang dapat ditembus cahaya matahari hingga ke
dasar perairan.
Zona limnetik, merupakan daerah terbuka yang jauh dari tepian sampai kedalaman yang
masih dapat ditembus cahaya matahari.
Zona profundal, merupakan daerah yang dalam dan tidak dapat ditembus cahaya matahari. Di
daerah ini tidak ditemukan organisme fotosintetik (produsen), tetapi dihuni oleh hewan
pemangsa dan organisme pengurai.
Ekosistem air tawar terdiri dari salah satu badan air yang terbuat dari air tawar seperti
danau, kolam, sungai, dan anak sungai. Mereka mencakup sekitar 20% dari Bumi dan berada
di berbagai lokasi tersebar di seluruh dunia. Sebagian besar ekosistem air tawar terdiri dari air
yang bergerak dan mengandung banyak jenis ikan. Sama halnya ekosistem darat, ekosistem
perairan juga terdapat komponen produsen, konsumen, pengurai, dan kelompok abiotik.
1)

Produsen
Dalam ekosistem perairan yang bertindak sebagai produsen adalah kelompok alga atau
ganggang. Adanya ganggang atau alga kerap menyebabkan warna tertentu pada

permukaan air, misalnya pada danau atau kolam. Mikroorganisme yang hidup di
permukaan air dan terbawa arus air disebut dengan istilah plankton. Plankton
merupakan sumber makanan bagi ikan-ikan di sungai ataupun di laut. Jika plankton
tergolong tumbuh-tumbuhan yang memiliki klororofil, disebut fitoplankton. Namun,
jika mikroorganisme tersebut tergolong hewan yang salah satu cirinya dapat bergerak
sendiri dan makanannya adalah fitoplankton, disebut zooplankton. Dalam hal ini
zooplankton bukan termasuk produsen, karena tidak mampu menghasilkan makanan
sendiri. Fitoplankton dapat dikatakan sebagai produsen, karena mampu membuat
makanan sendiri melalui fotosintesis.
2)

Konsumen
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa komponen konsumen ekosistem
perairan adalah zooplankton. Selain zooplankton, konsumen pada ekosistem perairan
berupa ikan kecil dan besar. Konsumen lain di ekosistem perairan, yaitu hewan
golongan keong, cacing, dan hewan tidak bertulang belakang.

3)

Pengurai
Komponen pengurai dalam ekosistem perairan berupa bakteri dan jamur. Semua bahan
sisa dari tumbuhan atau hewan mati akan diuraikan oleh bakteri da jamur yang hidup di
perairan. Bahan-bahan tersebut diuraikan kembali menjadi zat anorganik. Zat ini
nantinya digunakan kembali oleh produsen untuk mengolah makanan.

4)

Komponen abiotik
Unsur abiotik yang berperan di ekosistem perairan adalah air, sinar matahari, udara, dan
suhu. Komponen lingkungan abiotik berperan penting dalam kehidupan mahluk hidup
di perairan. Fakta Menarik Ekosistem Air Tawar:

Hanya 3% dari air di bumi berasal dari ekosistem air tawar.


Ada lebih dari 700 spesies yang berbeda dari ikan yang hidup di ekosistem air tawar.
99% dari semua air tawar yang baik dalam bentuk es atau terletak di akuifer.
Banyak hewan selain ikan hidup di ekosistem air tawar. Ini termasuk buaya, kuda nil,
kura-kura, dan katak.
Ekosistem Air Tawar dibagi menjadi tiga kelompok: danau dan kolam, sungai atau anak
sungai, dan lahan basah.
Ada empat fitur utama yang menentukan ekologi sungai dan anak sungai = aliran air,
jumlah cahaya, suhu atau iklim, dan kimia sungai.
Badan yang lebih kecil dari air seperti selokan dan genangan air juga dianggap ekosistem air
tawar karena mereka membantu beberapa bentuk kehidupan untuk bertahan hidup. Ekosistem
Air Tawar sangat penting bagi kelangsungan hidup kita karena mereka menyediakan orang
dengan lebih dari setengah dari air minum mereka. Air dalam ekosistem air tawar
mengandung kurang dari 1% dari air garam. Setiap badan air yang mengandung sedikit atau
tidak ada garam dianggap air tawar. Ekosistem Air Tawar mengandung banyak rumput dan
tanaman, tetapi pohon-pohon yang sangat langka.
Ada banyak serangga yang hidup di ekosistem air tawar yang beberapa mungkin
mempertimbangkan menjadi hama termasuk nyamuk dan lalat. Serangga ini sangat penting
dalam bahwa mereka merupakan sumber makanan bagi banyak mamalia, burung, dan amfibi.
Setiap ekosistem air tawar unik karena mereka semua mengandung berbagai spesies hewan
dan tumbuhan, iklim yang berbeda, dan berbagai jumlah air. Tidak ada dua ekosistem air
tawar yang persis sama.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ekosistem rawa memiliki ciri-ciri antara lain suhu rendah, kadar garam
rendah, penetrasi cahaya yang kurang, dipengaruhi iklim dan cuaca di sekitar, dan
memiliki tumbuhan seperti jamur, gulma, alga yang berfungsi sebagai produsen, serta
memiliki ikan air tawar yang dapat dijadikan sebagai sumber pangan protein hewani.
Rawa pening dan lebak tergolong ekosistem air tenang (letik) dan sumber airnya
berasal dari air hujan dan air sungai.
Komponen pembentuk ekosistem rawa terdiri dari abiotik dan biotik.
Komponen abiotik dapat berupa suhu, air, garam, cahaya matahari, tanah dan batu,
serta iklim. Komponen biotik seperti gulma, eceng gondok, mikroorganisme pengurai,
udang dan ikan nila. Setiap komponen tersebut membentuk suatu rantai makanan.
Rawa penting sebagai kawasan penyangga untuk menampung air dalam jumlah besar
yang berasal dari curahan hujan lebat dan sebagai regulator aliran air tetapi daya
tampung rawa jauh lebih besar. Fungsi regulator untuk kontuinitas aliran air, sehingga
sangat penting bagi makhluk hidup termasuk manusia yang berdiam di hilir rawa.
Peningkatan jumlah gulma menyebabkan penurunan jumlah ikan air tawar. Akan
tetapi, Gulma air secara ekologis berperan mengurangi bahan pencemar.
Ekosistem Perairan. Ekosistem perairan dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem air tawar
dan ekosistem air laut.
Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi
cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang

terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua
filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada
umumnya telah beradaptasi.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk
ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah
sungai.
Rawa
Rawa merupakan dataran rendah yang tergenang oleh air. Genanangan air
dapat berasal dari air hujan, air tanah ataupun air sungai. Rawa mempunyai ukuran
yang sangat bervariasi dari ukuran yang kecil hingga ukuran yang sangat luas.
Air rawa biasanya asam sehingga hanya tumbuh tumbuhan yang tahan asam.
Berdasarkan pergantian airnya rawa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut
1. Rawa yang tidak mengalami pergantian air (air tidak mengalir)
Air rawa seperti ini biasanya asam, warna air agak kemerahan dan kurang cocok
untuk perikanana.
2. Rawa yang mengalami pergantian air
Air rawa ini mengalami pergantian air karena adanya pasang surut. Air pada rawa
ini tidak begitu asam. Letak dari rawa ini di sekitar sungai atau pantai.

Daftar Pustaka
http://www.sridianti.com/ciri-ciri-ekosistem-air-tawar.html
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/mengenal-ekosistem-air-tawar.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem

Anda mungkin juga menyukai