Anda di halaman 1dari 14

AIR TERGENANG (LENTIK)

A. Organisme di Perairan Menggenang (Lentic)


Perairan menggenang (lentik) adalah suatu bentuk ekosistem perairan yang di
dalamnya aliran atau arus air tidak memegang peranan penting. Hal ini karena aliran
air tidak begitu besar atau tidak mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di
dalamnya. Pada perairan ini faktor yang amat penting diperhatikan adalah
pembagian wilayah air secara vertikal yang memiliki perbedaan sifat untuk tiap
lapisannya, contoh dan jenis perairan ini adalah danau, rawa, situ, kolam dan
perairan menggenang lainnya. Perairan menggenang di bagi dalam tiga lapisan
utama yang didasari oleh ada tidaknya penetrasi cahaya matahari dan tumbuhan air,
yaitu: Littoral, limnetik dan profundal, sedangkan atas dasar perbedaan temperatur
perairannya, perairan menggenang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: metalimnion,
epilimnion, dan hipolimnion. Kelompok organisme di perairan menggenang
berdasarkan niche utama dalam kedudukan rantai makanan meliputi produser
(autotrof), makro konsumer (heterotrof) dan mikrokonsumer (dekomposer).
Kelompok organisme yang ada di perairan menggenang berdasarkan cara hidupnya
meliputi: benthos, plankton, perifiton, nekton dan neuston.
1. Danau
Danau merupakan kumpulan air yang seolah-olah berda dalam suatu baskom
dan tidak mempunyai hubungan dengan laut atau merupakan suatu badan air yang
menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter
persegi. Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya
matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis
disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah
afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau
termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin
di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan
kedalaman dan jaraknya dari tepi.
.
Berdasarkan hal tersebut (FUNGSI) danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai
berikut.
o

Daerah litoral

Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan


optimal. Contohnya berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi,
reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa
mamalia yang sering mencari makan di danau.
o

Daerah limnetik

Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat
ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk
ganggang dan sianobakteri.
o

Daerah profundal

Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
o Daerah bentik (daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa
organisme mati)
Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya,
yaitu sebagai berikut
a.

Danau Oligotropik

Oligotropik merupakan danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena


fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni
oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
b.

Danau Eutropik

Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan
makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh,
terdapat bermacam-macam organisme, dangkal, kaya akan fosfor, bahan organik
dan plankton sertaoksigen terdapat di daerah profundal. Danau atau kolam Eutrofik
mempunyai keanekaragaman organisme yang tinggi.
Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi
organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas
manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota
yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya

terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus
yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.
Pengkayaan danau seperti ini disebut eutrofikasi. Eutrofikasi membuat air tidak dapat
digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.

3. Rawa
Rawa dan payau merupakan bentuk peralihan antara air terbuka dan dataran. Rawa
biasanya dikelilingi vegetasi, umunya dangkal dan tanaman mengapung. Vegetasi
rawa terdiri dari tumbuh-tumbuhan menahun yang selalu hijau yang diselingiu oleh
tamnaman merambat. Variasi atau keanekargaman hewan sangat kecil. Terdapat
protozoa, rotifer, nematode, larva capung, Amphisoda, Isopoda, ikan, dan kurakura. Pada lapisan dasar terdapat insekta, keong, dan ikan-ikan. Dalam keadaan
yang tidak menyenangkan penghuni rawa membentuk kista. Sebagai contoh ikan
(lepidosiner dan ceratodus) mem bungkus diri dengan lumpur selama beberapa
bulan.
B. FAKTOR FAKTOR PEMBATAS
Faktor-faktor pembatas yang cukup penting pada air tawar adalah
1. Suhu
Air mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara
bersama-sama mengurangi perubahan suhu sampai tingkat minimal, sehingga
perbedaan suhu dalam air lebih kecil dan perubahan yang terjadi lebih lambat
daripada di udara. Sifat yang terpenting adalah

Panas jenis yang tinggi

Panas fusi yang tinggi

Panas evaporasi yang tinggi

Kerapatan air tertinggi terjadi pada suhu 4C

2. Kejernihan

Penetrasi cahaya sering kali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air, membatasi
zona fotosntesis dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan,
terutama bila disebabkan oleh lumpur dan partikel yang dapat menngendap, sering
kali penting dianggap sebagai faktor pembatas. Sebaliknya bila kekeruhan
disebabkan oleh organisme, ukuran kekeruhan merupakan indikasi produktifitas.
3. Arus
Air cukup padat, maka arah arus amat penting sebagai faktor pembatasan, terutama
pada aliran air. Arus juga amat menentukan distribusi gas yang vital, garam, dan
organisme kecil.
4. Konsentrasi Gas Pernafasan
Berbeda dengan lingkungan laut, konsentrasi oksigen dan karbn dioksida sering
kali terbatas pada air tawar
5. Konsentrasi Garam Terlarut
C.

ADAPTASI HEWAN DAN TUMBUHAN

Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya


tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang
hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut :

Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya
kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel
hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi,
seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur).
Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan
osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.

Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang
bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi
yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi
perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara

keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan


pencernaan.
D.

Klasifikasi Ekologis Organisme Air Tawar

Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan
organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
1. Berdasarkan aliran energi
Organisme dibagi menjadi 3 yaitu :

Autotroph (produsen), tanaman hijau dan mikroorganisme kemosintetik.

Phagotroph (konsumen makro), herbivora, predator, parasit.

Saprotroph (konsumen mikro atau pengurai), diklasifikasikan sesuai dengan


bahan organik yang diuraikan .

Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan
organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan
fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau
organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.

2. Berdasarkan kebiasaan hidup Organisme dibedakan sebagai berikut yaitu :

a. Plankton
Terdiri alas fitoplankton dan zooplankton, organisme mengapung yang arah
pergerakannya kira-kira tergantung arus. Walaupun beberapa zooplankton
menunjukkan gerakan berenang yang aktif yang membantu mempertahankan
posisi vertical, plankton secara keseluruhan tidak dapat bergerak melawan
arus.
b. Nekton
Organisme yang dapat berenang dan bergerak dengan kemauan sendiri,
misalnya ikan, amfibi, serangga air besar.
c. Neuston

Organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau


bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
d. Perifiton
Merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung
pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
e. Bentos
Hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada
endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas,
misalnya cacing dan remis.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk
ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir
adalah sungai.
Litoral
Litoral merupakan bagian dari zona benthal yang masih dapat
ditembus oleh cahaya matahari. Daerah ini merupakan daerah
dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Pada zona
litoral,

produser

(anggota

spermatophyta)

(fitoplankton,

utamanya

ganggang

adalah

dan
dan

Sedangkan

konsumernya

seperti,

platyhelminthes,

tanaman

tanaman
tanaman

meliputi

yang

hijau

beberapa

rotifer,

yang

berakar

tidak

berakar

yang

larva

mengapung).
serangga

oligochaeta,

air

moluska,

amphibi, ikan, penyu, ular dan lain sebagainya.


Limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan
masih
terjadi
besar

dapat

ditembus

secara
dari

produsernya

maksimal

sinar

matahari.

dan

konsentrasi

karbondioksida
terutama

(CO2).

fitoplankton

Fotosintesis

dapat

oksigen

lebih

Pada
dan

zone

tumbuhan

(O2)

limnetik,
air

yang

terapung bebas seperti, water hyacinth (Eichornia crassipes),


Cerratophyllum

spp,

Utricularia

spp,

Hydrilla

verticillata,

duckweed (Lemna spp); dan vascular plants, seperti: Equisetum


spp; Ioetes spp dan Azolla spp. Sedangkan konsumernya meliputi
zooplankton dari copepoda, rotifera dan beberapa jenis ikan.
Profundal
Zona profundal merupakan bagian dari zona benthal di bagian
perairan yang dalam dan tidak dapat ditembus lagi oleh cahaya
matahari. Pada zona profundal, banyak dihuni oleh jenis-jenis
bakteri

dan

fungi,

cacing

darah,

yang

meliputi

larva

chironomidae, dan annelida yang banyak mengandung haemoglobin,


jenis-jenis kerang kecil seperti anggota famili sphaeridae dan
larva "phantom" atau Chaoboras (corethra).
Bentik
Zona bentik merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya
bentos dan sisa-sisa organisme mati.

Pembagian Berdasarkan Pencahayaan


a) Fotik
Daerah

di

bagian

atas,

dimana

di

daerah

tersebut

dapat

ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis.


b) Afotik
Daerah di bagian bawah, dimana di daerah tersebut tidak dapat
ditembus cahaya matahari.

o Plankton

Plankton

termasuk

mikroskopik,
tidak

golongan

biasanya

bergerak

atau

jasad

berenang
hanya

hidup

atau

akuatik

berukuran

tersuspensi

bergerak

sedikit

dalam

untuk

air,

melawan/

mengikuti arus. Dibedakan menjadi 2 golongan, yakni golongan


tumbuhan/

fitoplankton

(plankton

nabati)

yang

umumnya

mempunyai klorofil dan golongan hewan/ zooplankton (plankton


hewani).

Menurut

habitat,

plankton

dapat

dibedakan

menjadi

plankton laut dan plankton air tawar.


o Nekton
Nekton merupakan organisme yang mampu bergerak bebas.

o Bentos
Bentos

merupakan

organisme

perairan.

Sebagaimana

jenis

populasi

dan

fisika,

kimia

dan

seperti

pasang

yang

hidup

pada

kehidupan

biota

lainnya,

komunitas
biologi

surut,

bentos

ditentukan

perairan.

kedalaman,

substrat

Sifat

kecepatan

dasar

penyebaran
oleh

fisik

sifat

perairan

arus,

warna,

kekeruhan atau kecerahan dan suhu air. Sifat kimia perairan


antara

lain,

kandungan

kandungan

hara

komposisi

jenis

dan

gas

faktor

hewan

terlarut,

biologi

dalam

bahan

yang

perairan

organik,

pH,

berpengaruh

adalah

diantaranya

adalah

produsen yang merupakan sumber makanan bagi hewan bentos dan


hewan predator yang akan mempengaruhi kelimpahan bentos.
o Pleuston
Pleuston merupakan organisme yang hidupnya melayang-layang di
permukaan air.
o Neuston
Neuston

merupakan

suatu perairan.

mikroorganisme

yang

hidup

pada

permukaan

o Pagon
Pagon

merupakan

organisme

yang

mampu

hidup

dalam

kondisi

perairan yang membeku.


o Perifiton
Perifiton adalah nama yang diberikan pada kelompok berbagai
organisme yang tumbuh atau hidup pada permukaan bebas dari
benda yang melayang dalam air seperti tanaman, kayu, batu dan
sebagainya.

Meskipun

perifiton

umumnya

diperlakukan

sebagai

bentos, ini bukanlah ciri khas komunitas tersebut dalam hal


tertentu.

Ia

hadir

sangat

banyak

pada

substrat

apapun,

misalnya ujung kayu yang berada dalam air beberapa centimeter


dari

dasar.

Juga

diketahui

bahwa

beberapa

organisme

yang

membentuk perifiton jika dicuci atau dibersihkan, penunjangnya


dapat menjadi bagian dari plankton.

Pola adaptasi organisme perairan tergenang


Menurut

Odum

(1971),

pola

adaptasi

organisme

perairan

tergenang diantaranya cenderung mengendap di dasar terutama


untuk

bentos,

mudah

mengapung

untuk

mendapat

makanan,

dan

biasanya hidup soliter karena adanya arus yang lambat. Menurut


Odum (1971) mengacu dalam Suryasa (1997), komposisi jenisjenis organisme perairan tergenang yaitu dominansi plankton,
perifiton, benthos yang sangat sedikit, neuston dan nekton
yang hidup berpindah-pindah.
Menurut Barus (2004:24) organisme yang terdapat di danau
dapat berupa nekton, benthos, neuston, pleuston pagon, dan
plankton.

Semua

organism

tersebut

mempunyai

pola

adaptasi

tersendiri agar bias tetap hidup di perairan tergenang seperti

danau.

Nekton

mampu

bergerak

bebas

di

perairan

tergenang

seperti danau, sedangkan bentos akan lebih banyak ditemui di


dasar

danau

karena

mereka

beradaptasi

dengan

mengendap

di

dasar danau. Plankton hidup melayang-layang di permukaan air,


begitu

pula

dengan

pleuston.

Namun

pergerakan

plankton

tersebut dipengaruhi oleh gerakan air danau. Sedangkan neuston


adalah mikroorganisme yang hidup di permukaan danau. Sedangkan
pagon yang dapat hidup di perairan yang beku, hanya dapat
ditemui di daerah yang memiliki iklim dingin.

Komponen penyusun ekosistem perairan danau


Dilihat

dari

susunan

dan

fungsinya,

suatu

ekosistem

yang

mampu

tersusun atas komponen sebagai berikut :


1. Bahan hidup (biotik)
Komponen autotrof
Autotrof

adalah

organisme

menyediakan/mensintesismakanan

sendiri

organik

denganbantuan

matahari

dari

bahan

dan

anorganik

kimia.

Komponen

yang

berupa
energi

autotrof

bahan
seperti

berfungsi

sebagaiprodusen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.


Komponen heterotrof
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahanbahanorganik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan
oleh organisme lain.Yang tergolong heterotrof adalah manusia,
hewan, jamur, dan mikroba
2. Bahan tak hidup (abiotik)

Bahan

tak

hidup

yaitu

komponen

fisik

dan

kimia

yang

terdiri dari tanah, air,udara, sinar matahari. Bahan tak hidup


merupakan

medium

atau

substrat

tempat

berlangsungnya

kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.

3. Pengurai (dekomposer)
Pengurai

adalah

organisme

heterotrof

yang

menguraikan

bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik


kompleks).

Organisme

pengurai

menyerap

sebagian

hasil

penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana


yang

dapat

digunakan

kembali

oleh

produsen.

Yang

termasuk

pengurai adalah bakteri dan jamur.

Komponen Rantai Makanan di Danau

Komponen
komponen

penyusun

ekosistem

penyusunekosistem

pada

lainnya.

danau
Yaitu

sama

dengan

terdiri

dari

produsen, konsumen dalam berbagai tingkatan dan pengurai. Akan


tetapi, memiliki penjelasan yang berbeda sebagai berikut
1. Produsen
Tumbuhan alga dan fitoplankton adalah produsen makanan di
dalam

rantai

makanan

di

danau.

Tumbuhan

alga

menyerupai

tanaman, umumnya berwarna hijau dan melekat di bebatuan atau


dasar danau yang masih terpapar cahaya matahari. Ada juga alga
yang

menyerupai

lumut

namun

berlendir

sehingga

membuat

bebatuan di danau menjadi licin. Contoh tumbuhan alga adalah


lidah tiung. Fitoplankton hidup melayang-layang di air. Ia
hanya

bisa

fitoplankton
untuk

dilihat
mampu

membuat

melalui

mikroskop.

berfotosintesis

makanannya

sendiri

Sama

karena
dengan

seperti

memiliki
bantuan

alga,

klorofil
cahaya

matahari. Oleh karena itulah, fitoplankton memegang peranan


penting dalam rantai makanan di danau. Contoh fitoplankton
yang

hidup

di

danau

adalah

sianobakteri,

diatom

dan

dinoflagelata.

2. Konsumen
Konsumen di ekosistem danau ada tiga tingkat yaitu :
a. Konsumen I
Zooplankton adalah hewan air yang kecil seperti kutu air dan
rebon.

Mereka

sebagai

memakan

konsumen

fitoplankton

tingkat

dalam

karena

rantai

itulah

makanan

disebut

di

danau.

Mereka termasuk hewan herbivora karena memakan produsen yang


memiliki sifat seperti tumbuhan.
b. Konsumen II
Konsumen di posisi kedua pada rantai makanan di danau adalah
pemakan

zooplankton.

Contohnya

ikan

kecil

atau

anak-anak

ikan ; beberapa zooplankton seperti larva capung, dan lalat


kadas ; serta berudu. Mereka disebut omnivora karena memakan
tumbuhan danhewan lain.
c. Konsumen III
Konsumen

ketiga

dan

seterusnya

adalah

hewan

karnivora.

Contoh hewan karnivora adalah kumbang air, capung, mammalia


kecil, katak, ular air, udang satang, itik, dan ikan. Omnivora
adalah hewan pemakan tumbuhan dan hewan lain. Contohnya ikan
karper kaca, burung mandar, dan penyu peta palsu. Dalam rantai
makanan

di

danau,

mereka

memakan

ikan

yang

serangga, dan tumbuhan yang hidup di tepi danau.

3. Predator

lebih

kecil,

Konsumen teratas adalah predator atau pemangsa tingkat


tinggi

di

elang,

bangau

bermulut

dalam

dan

besar

menakutkan.

Ia

siklus
ikan

dan

rantai
pike.

bergigi

termasuk

makanan

hewan

Ikan
tajam.
ganas

di

pike

danau.

Misalnya

adalah

pemangsa

Sosoknya
yang

besar

memakan

dan

berbagai

jenis ikan, katak, burung air dan mammalia kecil.

4. Pengurai/decomposer
Komponen penting yang berperan dalam rantai makanan di
danau adalah pengurai atau dekomposer. Mereka berguna untuk
merombak bangkai hewan yang telah mati, dedaunan dan tumbuhan
yang

gugur

di

danau

untuk

dipecah

menjadi

zat

hara

yang

berguna bagi produsen. Contoh pengurai di danau adalah siput,


cacing, dan bakteri.

Fungsi ekosistem danau


Danau sebagai suatu ekosistem perairan tergenang memiliki
beberapa fungsi diantaranya adalah :
1. Sumber plasma nuftah; tempat berlangsungnya siklus hidup jenis
flora dan fauna yang penting
2.

Sumber

air

yang

dapat

digunakan

langsung

oleh

masyarakat

sekitarnya (rumah tangga, industri dan pertanian);


3. Reservoir alam tempat penyimpanan kelebihan air yang berasal
dari air hujan, aliran permukaan, sungai-sungai atau sumbersumber

air

bawah

tanah;

juga

berfungsi

Memelihara

iklim

mikro,

dimana

sebagai

pengendali

banjir
4.

keberadaan

ekosistem

danau

dapat mempengaruhi kelembaban dan tingkat curah hujan setempat

5.

Sumber

daya

energi

terbarukan

sebagai

penghasil

energi

hidraulik untuk PLTA


6. Sarana pendidikan, rekreasi dan objek wisata
7.

Mengurangi

atau

menguraikan

bahan

pencemar;

namun

melebihi daya tampungnya akan terkena dampak dan kerusakan

bila

Anda mungkin juga menyukai