Anda di halaman 1dari 4

Nama : Cahyati

NPM : 1906287244
TUGAS EPT 4
Jelaskan secara lengkap dan diuraikan perbedaan antara Ekosistem Lotik dan
Ekosistem Lentik (jawaban minimal 2 lembar)
Ekosistem perairan tawar terdiri atas ekosistem lotik dan lentik. Ekosistem lotik
merupakan perairan dengan aliran air yang mengalir seperti sungai sedangkan ekosistem lentik
merupakan perairan dengan aliran air yang tenang dan diam seperti danau, rawa, dan kolam
(Rafi’i & Maulana 2018: 94). Secara umum kedua perairan tersebut memiliki karakteristik
sebagai berikut :
A. Perairan Lentik (menggenang)
Perairan menggenang (lentik) merupakan suatu bentuk ekosistem perairan yang di
dalamnya aliran atau arus air yang tidak memegang peranan penting. Hal ini karena aliran air
tidak terlampau besar atau tidak mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di dalamnya.
Pada perairan ini faktor yang amat penting diperhatikan adalah pembagian wilayah air secara
vertikal yang memiliki perbedaan sifat untuk tiap lapisannya, contoh dan jenis perairan ini
diantaranya danau, rawa, situ, kolam, dan perairan menggenang lainnya.
Perairan menggenang di bagi dalam tiga lapisan utama yang didasari oleh ada tidaknya
penetrasi cahaya matahari dan tumbuhan air, yaitu: Littoral, limnetik dan profundal, sedangkan
atas dasar perbedaan temperatur perairannya, perairan menggenang dibagi menjadi 3 kelompok
yaitu: metalimnion, epilimnion, dan hipolimnion. Kelompok organisme di perairan
menggenang berdasarkan niche utama dalam kedudukan rantai makanan meliputi produser
(autotrof), makro konsumer (heterotrof) dan mikrokonsumer (dekomposer). Kelompok
organisme yang ada di perairan menggenang berdasarkan cara hidupnya meliputi: benthos,
plankton, perifiton, nekton dan neuston.
1. Distribusi Organisme di Perairan Menggenang
Pada zona litoral, produser utamanya adalah tanaman yang berakar (anggota
spermatophyta) dan tanaman yang tidak berakar (fitoplankton, ganggang dan tanaman hijau
yang mengapung). Sedangkan konsumernya meliputi beberapa larva serangga air seperti,
platyhelminthes, rotifer, oligochaeta, moluska, amphibi, ikan, penyu, ular dan lain sebagainya.
Pada zone limnetik, produsernya terutama fitoplankton dan tumbuhan air yang terapung bebas
seperti, water hyacinth (Eichornia crassipes), Cerratophyllum spp, Utricularia spp, Hydrilla
verticillata, duckweed (Lemna spp); dan vascular plants, seperti: Equisetum spp; Ioetes spp dan
Azolla spp. Sedangkan konsumernya meliputi zooplankton dari copepoda, rotifera dan
beberapa jenis ikan. Pada zona profundal, banyak dihuni oleh jenis-jenis bakteri dan fungi,
cacing darah, yang meliputi larva chironomidae, dan annelida yang banyak mengandung
haemoglobin, jenis-jenis kerang kecil seperti anggota famili sphaeridae dan larva "phantom"
atau Chaoboras (corethra). Rantai makanan adalah suatu transfer energi dari tumbuhan melalui
serangkaian organisme dengan jalan makan-memakan. Pada tiap transfer ada 80-90% energi
potensial yang hilang sebagai panas. Oleh karena itu rantai makanan dalam satu deretan
jumlahnya terbatas, biasanya 4 - 5 tingkat. Makin pendek rantai makanan, maka lebih banyak
tersedia energi yang dapat dimanfaatkan.
Nama : Cahyati
NPM : 1906287244
TUGAS EPT 4

2. Jenis Ekosistem Perairan secara Tergenang (Lentik) :


a. Danau
Danau merupakan kumpulan air yang seolah-olah berada dalam suatu baskom dan tidak
mempunyai hubungan dengan laut atau merupakan suatu badan air yang menggenang dan
luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau terdapat
pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya
matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya
matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang
drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin
di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan
jaraknya dari tepi.
Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.
o Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal.
Contohnya berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air
seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan
di danau.
o Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus
sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan
sianobakteri.
o Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
o Daerah bentik (daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa
organisme mati).
Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu
sebagai berikut:
o Danau Oligotropik
Oligotropik merupakan danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena
fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh
sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
o Danau Eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan
makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat
bermacam-macam organisme, dangkal, kaya akan fosfor, bahan organik dan plankton
sertaoksigen terdapat di daerah profundal. Danau atau kolam Eutrofik mempunyai
keanekaragaman organisme yang tinggi.
b. Kolam
Kolam umumnya di definisikan sebagai kumpulan air yang dangkal dan sifat umumnya
Nama : Cahyati
NPM : 1906287244
TUGAS EPT 4
relatif merupakan air tenang dan kaya akan vegetasi.
Kolam dapat dibagi atas :
1. Kolam berasal dari danau yang luas.
2. Kolam yang tidak berhubungan dengan danau, ukurannya kecil.
3. Kolam buatan manusia
Berdasarkan musim, kolam dapat di bedakan atas :
1. Kolam sementara (Kolam sementara hanya ada pada waktu ada tertentu.)
2. Kolam permanen (Kolam permanen berisi air sepanjang tahun.)
Kolam merupakan tempat tinggal yang baik bagi hewan-hewan invertebrata misalnya:
o Flagellata terdiri dari Euglena, Pandoria, Rudorina dan volvox.
o Diantara Coelenterata, hydra sering terlihat menempel pada tanaman dibawah air
o Filum Platyhelminthes seperti turbellaria tedapat di bawah batu dan di antara
vegetasi.
o Annalida diwakili oleh cacing tanah air tawar seperti Limicoloa,
o Arthropoda merupakan bentuk yang dominan terdapat dalam perairan kolam.
c. Rawa
Rawa dan payau merupakan bentuk peralihan antara air terbuka dan dataran. Rawa
biasanya dikelilingi vegetasi, umunya dangkal dan tanaman mengapung. Vegetasi rawa terdiri
dari tumbuh-tumbuhan menahun yang selalu hijau yang diselingiu oleh tamnaman merambat.
Variasi atau keanekargaman hewan sangat kecil. Terdapat protozoa, rotifer, nematode, larva
capung, Amphisoda, Isopoda, ikan, dan kura-kura. Pada lapisan dasar terdapat insekta, keong,
dan ikan-ikan. Dalam keadaan yang tidak menyenangkan penghuni rawa membentuk kista.
Sebagai contoh ikan (lepidosiner dan ceratodus) mem bungkus diri dengan lumpur selama
beberapa bulan.
B. Perairan Lotic (mengalir)
Ekosistem Lotik merupakan ekosistem yang airnya bergerak mengalir, misalnya
selokan, parit, atau sungai. Ciri-ciri ekosistem lotik adalah airnya mengalir, merupakan
ekosistem terbuka dari kadar oksigen terlarut relatif tinggi. Aliran air dalam ekosistem lotik
merupakan faktor pembatas bagi organisme yang ada di dalamnya. Artinya organisme yang
tidak dapat melakukan adaptasi terhadap adanya aliran air akan tersingkir. Aliran ini juga dapat
menjadi penentu jenis dan komposisi komponen biotik dalam ekosistem. Aliran air tergantung
pada topografi, besarnya sungai dan debit air yang mengalir. Misalnya, jenis organisme di
pinggir sungai berbeda dengan jenis organisme di dalam atau di dasar sungai.
Air ekosistem lotik tidak tetap, melainkan berubah tergantung pada musim. Di pulau
Jawa, pada umumnya air sungai keruh dan banjir di musim hujan sedangkan di musim kemarau
airnya kecil dan bahkan mengering. Keadaan ini merupakan suatu indikator adanya kerusakan
ekosistem darat didaerah hulu sungai.
Sebagai suatu ekosistem terbuka, kosistem lotik memperoleh kiriman bahan organik
yang terbawa aliran air dari daerah hulu atau daratan misalnya, berupa bangkai, sampah atau
daun-daun yang gugur ke sungai. Meskipun dari ekosistem lotik itu sendiri hewan-hewan dapat
Nama : Cahyati
NPM : 1906287244
TUGAS EPT 4
memperoleh makanan, beberapa hewan sungai ada yang memakan bahan organik yang terbawa
aliran air. Jadi, ekosistem lotik mendapat pengaruh yang besar dari ekosistem daratan.
Aliran air memudahkan terjadinya persentuhan antara permukaan air yang luas dengan
udara. Apalagi, jika disepanjang ekosistem lotik terdapat jeram, riak-riak kecil, dan air terjun.
Keadaan yang demikian menyebabkan kadar oksigen terlarut relatif tinggi. Tingginya kadar
oksigen memberikan kondisi pada hewan-hewan sungai untuk hidup dilingkungan yang cukup
oksigen, sehingga mereka menjadi peka terhadap kekurangan oksigen. Adanya bahan pencemar
yang dapat mereduksi (mengurangi) oksigen terlarut dapat menimbulkan bencana bagi hewan
air itu.
Terdapat beberapa perbedaan antara ekosistem sungai dimana terdapat aliran air dan
ekosistem danau yang airnya tenang/menggenang.
1. Adanya arus
2. Pertukaran antara air dengan dasar lebih intensif karena adanya arus.
3. Pada air mengalir, kadar oksigen lebih tinggi dibandingkan air tenang
4. Percampuran suhu dan kandungan zat lebih merata
Pada air mengalir terdapat beberapa adaptasi organism sebagai berikut :
a. Melekat permanen pada substrat yang tetap misalnya batu dan tanaman
b. Mempunyai alat kait tau penghisap untuk melekat pada tempat yang licin
c. Permukaan bawah tubuh dapat dipakai untuk melekat. Beberapa jenis hewan dapat
melekat pada dasar dengan perantaraan bagian tubuh yang lekat seperti golongan siput dan
cacing pipih.
d. Bentuk badan strean line. Insekta, larva, dan ikan mempunyai bentuk tubuh
menyerupai telur yang membulat di depan dan membulat di belakang untuk mengurangi
tekanan air.
e. Bentuk tubuh pipih. Hewan di perairan mengalir mempunyai bentuk tubuh pipih
agar mudah bersembunyi di bawah batu
f. Rheothaksis positif. Organisme Air mengalir selalu berusaha berenang menentang
arus berbeda dengan organism perairan tenang yang bila diletakkan di perairan tenang yang
bila diletakkan di perairan mengalir selalu mengikuti arus.
g. Tigmotaxis positif. Organisme perairan lotik mempunyai kecenderungan
bergantung dan menempel pada permukaan.
Daftar Acuan
Rafi’i, M. & F. Maulana. 2018. Jenis, Keanekaragaman dan Kemelimpahan Makrozoobentos di Sungai
Wangi Desa Banua Rantau Kecamatan Banua Lawas. Jurnal Pengelolaan Pendidikan Hayati 4(2):
94-101.

Kleynhans, N., Bunn, S., Bogárdi, J., Henny, C., Tharme, R., & Flotemersch, J. E. 2018. A Framework for
Freshwater Ecosystem Management Volume 3: Case Studies. A Framework for Freshwater
Ecosystem Management.

Rosmawati.2011.Ekologi Perairan.Hiliana Press,Bogor: 114 hlm.

Anda mungkin juga menyukai