Anda di halaman 1dari 21

PENCEMARAN LINGKUNGAN PERAIRAN

A. Lingkungan Perairan

Perairan adalah suatu kumpulan massa air pada suatu wilayah

tertentu, baik yang bersifat dinamis (bergerak atau mengalir) seperti

laut dan sungai maupun statis (tergenang) seperti danau. Perairan ini

dapat merupakan perairan tawar, payau maupun asin (laut). Perairan

dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu perairan tawar dan

perairan air laut. Kedua perairan tersebut mengandung kekayaan akan

sumber daya hayati yang dapat meningkatkan taraf hidup rakyat

Indonesia. Salah satu perairan air tawar yang mempunyai potensi untuk

meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia adalah waduk. Waduk

merupakan suatu badan air dari perairan yang bersifat serba terbuka

dan milik umum.

Berbagai faktor abiotik mempengaruhi kehidupan organisme di

perairan, faktor tersebut antara lain: radiasi matahari, konsentrasi ion

H+, suhu, tekanan udara ketersediaan sumber energi, faktor tumbuh,

dan ketersediaan oksigen.

Fitoplankton adalah produsen (primary Producer) di perairan

karena fitoplankton bersifat aututrof yang mampu mengubah bahan

anorganik dan juga sebagai penghasil oksigen di dalam air. Sedangkan

Zooplankton merupakan konsumen pertama di dalam ekosistem

perairan. Oleh karena itu, fitoplankton dan zooplankton dapat dijadikan

sebagai skala ukuran kesuburan di suatu perairan.


B. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Habitat Perairan

1. Faktor Fisika

a. Suhu

Perlu diketahui bahwa air mempunyai sifat bipolar, oleh

karena itu, air bersifat sebagai stabilisator sehingga perbedaan

suhu dalam air lebih kecil perubahan yang terjadi lebih lambat

dibandingkan diudara.

b. Kecepatan Arus

Arus merupakan faktor ekologis yang penting terutama pada

perairan yang arusnya cukup tinggi. Arus dapat mempengaruhi

distribui gas terlarut, garam dan makanan serta organisme dalam

air.

c. Cahaya Dan Kekeruhan

Zat terlarut dalam air sering mempengaruhi penetrasi cahaya

matahari, yang berakibat penetrasi terbatas dan akan membatasi

organisme air untuk berotosinteis. Dengan terbatasnya

fotosintesis akan menyebabkan kadungan okigen terlarut rendah.

Tetapi jika kekeruhan disebabkan oleh organism hidup (plankton

atau organism tertentu) dapat dipakai sebagai indikasi

produktivitas perairan tersebut cukup tinggi.

d. Kedalaman

Kedalaman perairan menggenang sangat penting bagi

kehidupan organisme. Kedalaman akan memberikan implikasi


langsung dan tidak langsung terhadap keberadaan dan system

organisme.

2. Faktor- Faktor Kimiawi

a. Ph

Ion-ion hydrogen (asam) dan ion-ion hidroksi (basa)

keduanya dihasilkan dari pengisian air. Dengan demikian, setiap

perubahan konsentrasi salah satu ion ini akan membawa

perubahan dalam konsentrasi ion lainya. Karenanya, suatu

skala bilangan yang disebut skala Ph Digunakan untuk

mengukur keasaman atau Kebasaan air dan bilangan tersebut

menyatakan konsentrasi ion hydrogen secara langsung.

b. Oksigen terlarut

Sumber utama oksigen terlarut berasal dari atmosfer dan

proses fotosintesi tumbuhan hijau. Oksigen dari udara diserap

melalui difusi langsung atau agitasi permukaan air oleh angin

dan arus.

c. Karbondioksida bebas

Karbondioksida terlarut dalam air berasal dari air tanah,

dekomposisi zat organic, respirasi organisme air, senyawa kimia

dalam cair.
C. Jenis- Jenis Perairan

1. Air Tawar

a. Pengertian Air Tawar

Air tawar merupakan salah satu perairan yang memiliki ciri

kadar garam yang rendah. Air tawar muncul atau dibentuk dari

sumber air dibawah tanah.

b. Ciri- air tawar

Air tawar memiliki ciri- ciri sebagai berikut:

1. Memiliki suhu yang relatif homogeny

2. Suhu dan pH sangat ditentukan oleh lingkungan

3. Jika tercemar akan menyebabkan Kerusakan ekosistem

4. Stratifikasi lapisan akuatik sangat pendek, sehingga

perbedaan pada tiap lapisan sangat tipis

c. Jenis- Jenis Air Tawar

Lingkungan perairan tawar terdiri dari 2 kategori:

1) Perairan Lentik( Menggenang)

a) Danau

Danau adalah perairan darat yang ukurannya lebih

besar daripada kolam. Akan tetapi batas – batas ukuran

danau tidak jelas. Para ahli menyebutkan danau adalah

perairan darat yang mempunyai kedalaman air

sedemikian rupa , sehingga dasar perairannya selalu

gelap karena tidak dapat tercapai oleh cahaya matahari.


 Faktor kerusakan danau

Faktor- faktor yang menyebabkan kerusakan danau

antara lain

 Kerusakan lingkungan Dan erosi lahan yang

`disebabkan oleh penebangan hutan dan

pengolahan lahan yang tidak benar, sehingga

menimbulkan erosi dan sedimentasi dan

menyebabkan pendangkalan serta penyempitan

danau.

 Pembuangan limbah penduduk, industry,

perrtambangan dan pertanian yang menyebabkan

pencemaran air danau

 Penangkapan ikan dengan cara yang merusak

sumber daya

b) Kolam

Kolam merupakan ekosistem buatan dan sebuah

perairan yang cukup dangkal sehingga cahaya dapat

menembus sampai ke dasarnya. Tumbuhan yang hidup

di habitat kolam antara lain teratai dan enceng gondok.

Organisme lain yang berada di dalam kolam adalah

berbagai jenis plankton, crustacea kecil, molusca,

beberapa jenis ikan , serta insecta.


c) Rawa

Rawa adalah perairan yang cukup luas yang trdapat

didataran rendah dengan sumber air dari air hujan, air

laut, dan atau berhubungan atau tidak berhubungan

sungai, relative tidak dalam, berdasar lumpur atau

tumbuhan membusuk, banyak terdapat vegetasi baik

yang mengapung dan mencuat maupun tenggelam.

Berdasarkan proses terbentuknya, rawa dibedakan

dalam beberapa jenis

 Rawa Pantai, Rawa ini selalu dipengaruhi oleh

pasang surut air laut

 Rawa Pinggiran, rawa pinggiran sepanjang aliran

sungai terjadi akibat sering meluapnya air sungai

 Rawa Abadi, rawa yang airnya terjebak dalam sebuah

cekungan dan tidak memiliki pelepasan ke laut. Air

rawa ini asam dan berwarna kemerah-merahan.

2) Perairan lotik

ekosistem yang airnya bergerak mengalir, misalnya

selokan, parit, atau sungai. Ciri-ciri ekosistem lotik adalah

airnya mengalir, merupakan ekosistem terbuka dari kadar

oksigen terlarut relatif tinggi.


a) Sungai

Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke

satu arah.Air sungai dingin dan jernih serta mengandung

sedikit sedimen dan makanan.Aliran air dan gelombang

secara konstan memberikan oksigen pada air.Suhu air

bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.

d. Permasalahan yang terjadi pada ekosistem air tawar

Permasalahan pada ekosistem air sering terjadi

diakibatkan oleh penduduk atau manusia, salah satunya

permasalahan pada ekosistem air tawar yaitu:

1) Pencemaran Air Sungai

Sungai-sungai di Indonesia memiliki peranan penting

bagi kehidupan, yaitu sebagai sarana irigasi, sumber air

minum, keperluan industri, dan lain-lain. Tetapi dalam kurun

waktu lima tahun ini, kualitas air telah mengalami penurunan.

Hal itu disebabkan sebanyak 64 dari 470 Daerah Aliran

Sungai (DAS) di Indonesia dalam keadaan kritis.

Pendangkalan sungai terjadi di mana-mana. Selain itu,

sungai di Indonesia banyak yang tercemar oleh berbagai

limbah di antaranya:

a) Limbah domestik, yaitu limbah rumah tangga berupa

detergen, tinja, dan sampah yang sengaja dibuang ke

sungai.
b) Limbah Industri berupa berbagai zat kimia dan logam

berat yang berbahaya dan beracun.

c) Limbah pertanian seperti sisa pestisida dan pupuk.

d) Racun dari kegiatan penangkapan ikan yang terlarang

2) Pencemaran Air Tanah

Perumahan di kota-kota padat di Indonesia banyak

yang menggunakan sumur tanah sebagai sumber air untuk

keperluan sehari-hari, menggantikan peran PAM. Akan

tetapi, air tanah dari sumur-sumur tersebut mengandung

bakteri Fecal coli, coliform, serta mineral-mineral seperti besi

yang melebihi baku mutu. Sumber pencemaran tersebut

berasal dari tempat penampungan tinja penduduk (septic

tank). Akibatnya, kondisi air berwarna kuning dan berbau.

Hal ini bisa saja tidak terjadi jika jarak antara septic tank

dengan sumur lebih dari 10 meter. Tapi karena kota

merupakan kawasan padat, hal ini menjadi sulit

diimplementasikan dan terjadilah pencemaran air tanah.

Selain itu, pembuangan limbah industri yang

berdekatan dengan sumur penduduk juga menyebabkan air

tanah tercemar. Air tanah di kota-kota besar yang dekat

pantai (seperti Jakarta) juga tercemar oleh air asin (air laut)

karena penyedotan air tanah secara besar-besaran oleh

industri dan berbagai bangunan besar. Karena air tanah


sudah banyak tersedot, akhirnya di rongga bekas air tanah

tadi air laut merembes dan mengurangi kualitas air tanah

yang disedot oleh kota.

3) Dampak Dari Pencemaran Air sungai

Pencemaran air memberikan dampak sebagai berikut.

a) Musnahnya berbagai jenis ikan dan terjadi kerusakan

pada tumbuhan air. Dampak lebih lanjut yang terjadi

adalah terganggunya ekosistem yang pada saatnya pasti

akan merugikan manusia sendiri.

b) Air sungai yang terkontaminasi mengancam kesehatan

penduduk di sepanjang DAS karena menjadi sumber

berbagai penyakit.

c) Terjadinya banjir di musim hujan.

d) Bau menyengat dari limbah pabrik.

e) Terjadinya kelangkaan air bersih.

f) Terjadinya blooming algae, suatu keadaan ketika air

sungai dan danau ditutupi oleh ganggang yang

menyebabkan matinya biota bawah air. Bloomingalgae

disebabkan oleh banyaknya pupuk yang terlarut dalam air.

g) Limbah dari sungai yang terbawa ke laut akan mencemari

biota laut, sehingga turut membawa petaka bagi manusia

yang mengonsumsinya. Sebgai contoh penyakit Minamata

di Jepang, suatu penyakit yang terjadi di daerah Minamata


yang disebabkan oleh menumpuknya logam berat dalam

tubuh ikan laut yang dikonsumsi orang-orang.

4) Upaya penganggulangan pencemaran air sungai dapat

dilakukan dengan langkah berikut.

a) Membatasi. Limbah harus diminimalisir dan kalau bisa

didaur ulang. Jika tidak bisa didaur ulang, limbah harus

dinetralisir agar tidak mencemari lingkungan.

b) Mengawasi. Masyarakat dan lembaga-lembaga

swadaya harus turut mengawasi dan menjaga

pelestarian air.

c) Mengendalikan. Pelaksanaan undang-undang

lingkungan hidup harus tegas, para pelanggar harus

diganjar dengan sanksi yang sesuai.

2 Air Laut

a. Pengertian

air laut merupakan sumber daya hayati dan non hayati,

lebih kurang 70% dari permukaan bumi tertutup oleh laut.

Wilayah indonesia yang terdiri atas lebih dari 13000 pulau,

dikelilingi oleh laut. Ilmu yang mempelajari ekosistem air laut

disebut oceanologi.

b. Ciri-Ciri Ekosistem Air Laut

Adapun ciri-ciri dari ekosistem air laut adalah:


1) Salinitas tinggi terutama di daerah tropis , sedangkan di

daerah dingin salinitasnya rendah.

2) Mineral air laut 75% berupa NaCl (garam dapur)

3) Pada kedalaman 200 m , suhu air laut dari kutub sampai

khatulistiwa berkisar 0 ͦ - 22 ͦ C.

4) Pada bagian yang lebih dalam, hampir tidak ada perbedaan

suhu.

5) Jumlah energi cahaya yang diterima air laut dipergunakan

untuk fotosintesis organisme autotrofik.

6) Aliran air laut menyebarkan senyawa kimia yang diperlukan

organisme yang hidup di laut , serta mempengaruhi suhu

dan kadar garam.

7) Aliran air laut di pengaruhi oleh pola angin dan putaran bumi.

c. Permasalahan pada perairan air laut

Disamping permasalahan air yang terjadi pada perairan

air tawar , pada perairan air laut juga memiliki permasalahan

yang terjadi pada airnya maupun lingkungan yang

mendukungnya salah satunya permasalahan pada pencemaran

air laut

1) Pengertian pencemaran air laut

Pencemaran laut diartikan sebagai adanya kotoran

atau hasil buangan aktivitas makhluk hidup yang masuk ke

daerah laut. Sumber dari pencemaran laut ini antara lain


adalah tumpahan minyak, sisa damparan amunisi perang,

buangan proses di kapal, buangan industri ke laut, proses

pengeboran minyak di laut, buangan sampah dari

transportasi darat melalui sungai, emisi transportasi laut dan

buangan pestisida dari perairan.

2) Penyebab pencemaran air laut

Air laut merupakan tujuan akhir dari aliran sungai dan

rawa. Air laut yang tidak berpolusi, akan meningkatkan

jumlah makhluk hidup yang ada di laut. Selain itu pantai

sebagai daratan terdekat dengan laut, menjadi salah satu

penyebab laut mengalami pencemaran. Pencemaran air laut

terjadi akibat:

a. Pertambangan lepas pantai, yang mebuang limbah dan

tumpahan minyak ke laut. Air dan minyak adalah dua zat

yang tidak bisa menyatu. Dengan adanya minyak yang

tumpah ke laut, akan menyebabkan populasi ikan akan

mati. Pembuangan limbah pabrik ke laut, juga

menyebabkan laut menjadi tercemar.

b. Sampah adalah salah satu bahan pencemar yang ada di

darat maupun laut. Sampah yang mencemari laut

biasanya berasal dari pantai. Sampah yang berserakan

di sekitar pantai, akan terbawa ke laut oleh air pasang,

sehingga laut menjadi kotor.


c. Pestisida adalah membunuh hama yang biasa dipakai

untuk membunuh hama. Pestisida bersifat racun dan

dapat mengendap di dalam tubuh. Air laut yang

terkontaminasi oleh pestisda, akan diserap oleh ikan dan

makhluk laut lainnya.

d. Terjadinya eutrofikasi. Eutrofikasi adalah sebuah kejadian

dimana tanaman sejenis alga tumbuh dengan cepat, dan

mendominasi perairan. Akibatnya, kadar oksigen di

dalam laut menjadi menipis, karena alga membutuhkan

oksigen untuk bernapas. Selain itu, akibat pertumbuhan

alga yang tidak normal, membuat ekosistem menjadi

tidak seimbang, dan membunuh hewan lain di sekitar

perairan tersebut.

e. Perubahan tingkat keasaman laut. Hal ini terjadi jika laut

terlalu banyak menyerap CO2 tetapi sangat sedikit

menghasilkan O2. Sehingga tingkat keasaman laut

menjadi semakin tinggi.

f. Kebisingan merupakan salah satu bagian dari

pencemaran laut. Beberapa ikan memiliki penglihatan

yang buruk, dan bergantung sepenuhnya pada

pendengaran, akan terganggu dengan suara berisik dari

kapal- kapal.
g. Penangkapan ikan secara berlebihan juga menyebabkan

air laut menjadi tercemar. Ekosistem yang sehat adalah

ekosistem yang seimbang, dengan pola interaksi yang

sesuai. Jika sebuah spesies makhluk hidup punah, maka

keseimbangan ekosistem manjadi terancam, dan dapat

merusak laut

3) Pencegahan dan penanggulangan terjadinya pencemaran

aut

a) Pencegahan terjadinya pencemaran laut

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan

untuk mencegah pencemaran laut :

1) Tidak membuang sampah ke laut

2) Penggunaan pestisida secukupnya

3) Yang paling sering di temukan pada saat

pembersihan pantai dan laut adalah puntung rokok.

Selalu biasakan untuk tidak membuang puntung

rokok di sekitar laut.

4) Kurangi penggunaan plastik

5) jangan tinggalkan tali pancing, jala atau sisa sampah

dari kegiatan memancing di laut.

6) Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi

Pengelolaan Air Limbah (IPAL)


7) Menggunakan pertambangan ramah lingkungan, yaitu

pertambangan tertutup.

8) Pendaurulangan sampah organik

9) Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa

fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti

enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya

pencemaran air.

10) Penegakan hukum serta pembenahan kebijakan

pemerintah

b) Penanggulangan pencemaran laut :

1) Melakukan proses bioremediasi, diantaranya

melepaskan serangga untu menetralisir pencemaran

laut yang disebabkan oleh tumpahan minyak dari

ledakan ladang minyak.

2) Fitoremediasi dengan menggunakan tumbuhan yang

mampu menyerap logam berat juga ditempuh. Salah

satu tumbuhan yang digunakan tersebut adalah pohon

api-api (Avicennia marina). Pohon Api-api memiliki

kemampuan akumulasi logam berat yang tinggi.

3) Melakukan pembersihan laut secara berkala dengan

melibatkan peran serta masyarakat


3 Perairan Payau

Perairan payau adalah suatu badan air setengah tertutup yang

berhubungan langsung dengan laut terbuka, dipengaruhi oleh

gerakan pasang surut, dimana air laut bercampur dengan air tawar

dari buangan air daratan, perairan terbuka yang memiliki arus,

serta masih terpengaruh oleh proses-proses yang terjadi di darat.

Ekosistem perairan payau memiliki salinitas yang berada di

antara salinitas air laut dan salinitas air tawar. Salinitas pada

perairan payau tidak bisa ditebak, dikarenakan salinitas perairan

payau sangat fluktuatif. Perubahan ini disebabkan proses biologis

yang terjadi di dalam perairan tersebut serta adanya interaksi

antara perairan tambak dengan lingkungan sekitarnya. Misalnya

ketika hari hujan, air tawar masuk kedalam petakan tambak

menyebabkan salinitas air tambak menurun. Atau ketika populasi

fitoplankton berkembang pesat akibat pemupukan, kandungan

oksigen dalam air tambak pada malam hari menyusut drastis.

Berdasarkan pola percampuran air tawar dan air laut, air

payau dapat dibedakan menjadi pola berikut.

a. Pola dengan dominasi air laut (Salt wedge estuary)

Pola ini ditandai dengan desakan air laut pada lapisan

bawah permukaan air saat terjadi pertemuan antara air sungai

dengan air laut. Pada peristiwa ini, terjadi perbedaan salinitas

antara lapisan atas dengan lapisan bawah air..


b. Pola percampuran merata antara air laut dan air sungai (well

mixed estuary)

Pola ini ditandai dengan percampuran merata antara air

laut dengan air tawar, sehingga tidak terbentuk lapisan air

secara vertikal. Namun, secara horizontal, salinitas air akan

semakin meningkat pada daerah dekat laut.

c. Kombinasi antara pola dominasi air laut dengan pola

percampuran merata

Pola ini akan sangat labil dan sangat dipengaruhi desakan

air sungai dan air laut. Pada pola ini terjadi percampuran yang

tidak merata, sehingga tidak terbentuk lapisan-lapisan air yang

berbeda salinitasnya, baik secara horizontal maupun secara

vertikal.

Parameter Perairan payau

Secara umum komponen penyusun perairan payau terdiri dari

komponen abiotik yang meliputi parameter fisik dan kimia sedangkan

komponen biotik meliputi parameter biologi. Semua karakteristik

tersebut merupakan faktor pembatas yang mempengaruhi

kelangsungan hidup organisme ekosistem payau.

1. Parameter Kimia

Parameter kimia air payau mencakup konsentrasi zat-zat

terlarut seperti oksigen (O2), ion hidrogen (pH), karbon dioksida

(CO2), amonia (NH3), asam sulfida (H2S), nitrogen dalam bentuk


nitrit (NO2-N), dan lain-lain. Beberapa diantara yang penting

dijelaskan seperti di bawah ini.

a. Oksigen Terlarut

Ikan bandeng membutuhkan oksigen yang cukup untuk

kebutuhan pernafasannya. Oksigen tersebut harus dalam

keadaan terlarut dalam air, karena bandeng tidak dapat

mengambil oksigen langsung dari udara. Ikan bandeng dan

organisme-perairan lainnya mengambil oksigen ini tanpa

melibatkan proses kimia.

b. DO meter (Dissolved Oxygen Meter)

Oksigen masuk dalam air payau melalui difusi langsung

dari udara, aliran air, termasuk hujan, dan proses fotosintesa

tanaman berhijau daun. Kandungan oksigen dapat menurun

akibat pernafasan organisme dalam air dan perombakan bahan

organik. Cuaca mendung dan tanpa angin dapat menurunkan

kandungan oksigen di dalam air.

c. Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman air payau dinyatakan dengan nilai negatif

logaritma ion hidrogen atau nilai yang dikenal dengan istilah pH.

Kalau konsentrasi ion hidrogen (H+) tinggi, pH akan rendah,

reaksi lebih asam. Sebaliknya kalau konsentrasi ion hidrogen

rendah pH akan tinggi dan reaksi lebih alkalis.


d. Konsentrasi Karbondioksida

Karbondioksida di dalam air dapat berasal dari:

1) Hasil pernafasan organisme dalam air sendiri

2) Difusi dari udara

3) Terbawa oleh air hujan

4) Terbawa oleh air.

e. Amonia (NH3)

Amonia di perairan payau berasal dari hasil pemecahan

nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang

terdapat dalam tanah dan air; dapat pula berasal dari

dekomposisi bahan organik (tumbuhandan biota akuatik yang

telah mati) yang dilakukan oleh mikroba dan jamur. Kadar

amonia di perairan payau juga dipengaruhi oleh kadar pH dan

suhu.

f. Asam Sulfida (H2S)

Asam sulfida yang merupakan salah satu asam belerang;

terdapat perairan payau sebagai hasil proses dekomposisi bahan

organik dan air laut yang banyak mengandung sulfat. Kandungan

H2S di perairan payau dapat diukur secara kolorimetri, yakni

membandingkan warna air contoh dengan warna larutan standar

setelah diberi pereaksi tertentu.


2. Parameter Fisika

a. Salinitas

Salinitas atau kadar garam adalah konsentrasi dari total ion

yang terdapat di perairan dan menggambarkan padatan total di air

setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, bromida dan

iodida dikonversi menjadi klorida dan semua bahan organik telah

dioksidasi.

b. Suhu air

Suhu air sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan

pertumbuhan organisme di dalam air, termasuk ikan. Secara umum

peningkatan suhu hingga nilai tertentu diikuti dengan peningkatan

pertumbuhan ikan. Di atas nilai tersebut pertumbuhan mulai

terganggu, bahkan pada suhu tertentu ikan mati.

c. Kecerahan

Kecerahan perairan payau sangat bergantung kepada

banyak sedikitnya partikel (anorganik) tersuspensi atau kekeruhan

dan kepadatan fitoplankton. Kecerahan menggambarkan

transparansi perairan, dapat diukur dengan alat secchi disk.

3. Parameter biologi

Parameter biologi merupakan biota perairan yang menyusun

kehiduan di dalam perairan, yaitu:


a. Plankton

Plankton didefinisikan sebagai semua organism hidup renik

yang hidup bebas di dalam perairan dengan daya gerak yang

sangat terbatas .

b. Benthos

Benthos merupakan seluruh organism yang hidup di dasar

perairan . Benthos umumnya terbagi menjadi dua, yaitu

zoobenthos dan fitobenthos. Fungsi benthos dalam perairan

sangat penting yaitu sebagai pengurai bahan-bahan organik yang

terdapat di dasar atau di dalam dasar perairan

c. Perifiton

Perifiton ialah organism yang melekat atau bergantung pada

substrat

d. Nekton

Hewan-hewan yang berukuran lebih besar dan dan tidak

terpengaruhi oleh arah arus

e. Neuston

Organisme yang beristirahat atau berenang di permukaan air

Anda mungkin juga menyukai