OLEH:
REZKI DARMAWAN (15.101.069)
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-NYA sehingga maka penulis dapat menyusun makalah. Shalawat beriring
salam tidak lupa penulis sampaikan kepada nabi Muhammad S.A.W yang selalu
mengajarkan kita untuk senantiasa menuntut ilmu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari segala pihak.
Namun, besar harapan penulis semoga makalah ini berguna bagi penulis dan segala
pihak yang membacanya. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. I
DAFTAR ISI...........................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
BAB II ISI............................................................................................... 2
A. Kesimpulan......................................................................................................12
B. Saran.. ...............................................................................................12
C. Daftar Pustaka...............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan alam. Sebuah sungai yang
mengalir dan bersih merupakan suatu ekosistem. Didalamnya hidup berbagai
organisme, misalnya tanaman air, ikan, udang, ganggang dan organisme lainnya.
Semua organisme tersebut saling berinteraksi dan saling membutuhkan antara satu
dengan yang lain. Begitu juga manusia turut memanfaatkan komponen-komponen biotik
maupun abiotik disungai tersebut. Dan air menjadi kebutuhan pokok yang dimanfaatkan
oleh manusia.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah agar dapat mengetahui apa itu pencemaran
lingkungan, jenis-jenis pencemaran yang ada disekitar, serta cara atau upaya yang
dapat dilakukan dalam menanggulangi pencemaran lingkungan yang terjadi dimana-
mana.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan
dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.lingkungan tebagi menjadi 2, yaitu :
Perubahan lingkungan yang tercemar dapat dilihat dari udara, daratan, dan air.
Baik secara fisik, kimia maupun biologi. Secara fisik, misalnya panas dan radiasi.
Secara kimia, contohnya limbah yang mengandung logam merkuri (Hg), gas CO 2, gas
CFC dan pestisida. Secara biologi, contohnya bakteri pada sampah dan kotoran.
a. Pencemaran udara
Hasil pembakaran fosil (minyak bumi, batu bara) berupa gas buangan dalam bentuk
karbon dioksida (CO2) dan belerang oksida (SO, SO2). CO2 dikeluarkan oleh pabrik,
mesin, mobil, sepeda motor, kompor minyak, pesawat terbang dan pembakaran kayu.
Semakin besarnya populasi manusia dan semakin meningkatnya kesejahteraan, akan
meningkatkan proses pembakaran yang mengakibatkan gas buangan CO 2 semakin
besar. Jika dibandingkan wilayah perkotaan dan pedesaan, pencemaran udara di
perkotaan dan daerah industri lebih tinggi daripada di pedesaan.
Semakin meningkatnya CO2 di udara dapat menyebabkan efek rumah kaca. Efek
rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu bumi yang terjadi karena
meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di atmosfer. Disebut efek rumah kaca
karena diumpamakan dengan fenomena yang terjadi dirumah kaca.
Pada rumah kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk kedalamnya.
Sebagian sinar matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi
dipantulkan kembali kearah kaca yang sinar pantulnya tidak dapat keluar sehingga
rumah kaca menjadi panas.
Panas matahari yang mencapai permukaan bumi dipantulkan ke angkasa. Namun,
karena bumi diselubungi gas pencemar, panas tersebut dipantulkan kembali ke bumi,
sehingga suhu bumi meningkat. Peningkatan suhu bumi dikenal dengan istilah
pemanasan global.
Dampak dari peningkatan suhu bumi adalah terjadi perubahan iklim dan mencairnya
gunung es di kutub utara dan selatan. Hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan
air laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut akan tenggelam,
sedangkan di daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah kaca akan
menimbulkan perubahan iklim, seperti kekeringan atau curah hujan yang tinggi di
berbagai tempat sehingga mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian,
peternakan, perikanan, dan kehidupan manusia.
Gas CFC
CFC (klorofluorokarbon) merupakan gas yang tidak berwarna, tiak berbau, dan tidak
beracun. Gas ini banyak digunakan sebagai gas pengenbang (pembuat karet busa),
pendingin (AC, kulkas) dan penyemprot (hair spray, parfum). Semakin banyaknya
penggunaan CFC akan menyebabkan semakin banyak gas tersebut yang terlepas ke
udara dan mencapai bumi.
Di atmosfer terdapat gas ozon (O3) yang merupakan lapisan gas pelindung bumi
dari cahaya ultraviolet. Adanya lapisan ozon menyebabkan cahaya ultraviolet terpantul
ke ruang angkasa dan hanya sebagian kecil yang mencapai bumi.
Gas CFC didi atmosfer dapat bereaksi dengan gas ozon dan menyebabkan ozon
berkurang sehingga terbentuk lubang ozon.melalui lubang ozon tersebut, cahaya
ultraviolet mencapai bumi dan mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, alga dilaut
punah, terjadi mutasi genetik (perubahan sifat organisme), menyebabkan kenker kulit
dan mata.
Upaya penanggulangan pencemaran udara dilakukan baik tingkat rumah tangga,
wilayah, maupun tingkat nasional
b. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah masuknya polutan (bahan pencemar) berupa bahan cair,
atau padat ke suatu areal tanah. Bahn cair atau padat tersebut seperti limbah rumah
tangga, pertambangan (industri), dan kegiatan pertanian (penggunaan pestisida yang
berlebihan terhadap tanah).pencemaran dapat terjadi apabila ada bahan-bahan asing
baik organic maupun anorganik berada dipermukaan tanah dan menyebabkan tanah
menjadirusak atau tidak dapat lagimenjadi daya dukung bagi kehidupan manusia.
Dalam keadaan normal tanah dapat memberikan daya dukungbagi manusia, baik untuk
keperluan pertanian, peternakan, kehutanan maupun untuk pemukiman.
Limbah pertanian
Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama
(pestisida), dan pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida) dapat mencemari
tanah.
Penggunaan pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi asam
yang selanjutnya berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Tanaman menjadi layu,
berkurang produksinya, dan akhirnya mati.
Pencemaran tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan
penyemprotan. Sisa-sia penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan da
akhirnya mengendap di tanah.
Pestisida dan herbisida memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan lama di dalam
tanah. Residu pestisida dan herbisida ini membahayakan kehidupan organism tanah.
Tanah yang tercemar pupuk buatan, pestisida, herbisida dapat encemari sungai karena
zat-zat tersebut terbawa air hujan atau erosi.
Limbah pertambangan
Aktivitas penambangan bahan galian juga dapat menimbulkan pencemaran tanah.
Penambangan emas merupakan salah satu kegiatan penambangan yang memiliki
pengaruh besar mencemarkan tanah.
Pada penambangan emas, polusi tanah terjadi akibat penggunaan merkuri (Hg)
dalam proses pemisahan emas dari bijihnya. Merkuri tergolong sebagai bahan
berbahaya dan beracun yang dapat mematikan tumbuhan, organism tanah, dan
mengganggu kesehatan manusia.
c. Pencemaran air
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy,
atau komponen lain ke dalam ai atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia
atau proses alam, sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan air menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai,
serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya limbah rumah tangga, industri,
pertanian, pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker
pengangkut minyak.
Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah, dan kotoran memberikan andil yang
cukup besar dalam pencemaran air sungai, terutama didaerah perkotaan.
Sungai yang tercemar kotoran dan sampah yang mengandung bakteri dan virus
dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang menggunakan sungai
sebagai sumber kehidupan sehari-hari, sampah dan kotoran juga memerlukan oksigen
untuk proses penguraiannya, sehingga kadar oksigen dalam iar dapat berkurang. Jika
kadar oksigen suatu perairan turun sampai kurang dari 5 mg perliter, air tersebut rawan
bagi kehidupan biota air seperti ikan.
Limbah industri
Limbah industri yang mempercemarkan air dapat berupa polutan sampah dan
kotoran. Polutan tersebut berasal dari pabrik pengolahan hasil ternak, polutan logam
berat, dan polutan panas antara lain berasal dari air pendingin industri.
Sebagian besar industri membuang limbah cairnya ke perairan sungai tanpa diolah
terlebih dahulu. Untuk mengendalikan pencemaran air oleh industri, pemerintah
membuat aturan bahwa limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum di buang
ke sungaisisa olahan limbah biasanya masih mengandung bahan beracun dan
berbahaya seperti merkuri (Hg), timbale (Pb), krom (Cr), tembaga (Cu), seng (Zn), dan
nikel (Ni). Polutan tersebut dapat membahayakan kehidupan organism perairan, missal
ikan.jika ikan yang tercemar tersebut dikonsomsi manusia, akan membahayakan
kesehatan manusia sendiri.
Limbah pertanian
Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena
penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran pupuk tersebut dapat
meracuni organism air, seperti plankton, ikan, hewan yang meminum air tersebut, dan
juga manusia yang menggunakan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
Masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau, serta laut
dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan.peningkatan tersebut
mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming).
Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati
membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Hal ini mengakibatkan
kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan organism anaerob.
Limbah pertambangan
Pencemaran minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah pertambangan minyak
lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak. Tumpahan minyak
merusak kehidupan di laut, di antaranya burung laut dan ikan. Minyak yang menempel
pada burung dan insang ikan dapat mengakbatkan kematian hewan-hewan tersebut.
d. Pencemaran suara
Pencemaran suara disebabkan oleh kebisingan suara mesin pabrik, mesin kendaraa
bermotor, dan mesin pesawat. Orang yangterus-menerus berada ditempat bising akan
mengalami gangguan kesehatan , misalnya pendengaran berkurang, jantung berdebar-
debar, sulit tidur, pusing, dan mudah marah.
a. Pencemaran kimiawi
Bahan pencemar berupa zat-zat kimia, seperti zat radioaktif, logam (Hg, Pb, Cd, Cr, dan
Ni), pupuk anorganik, pestisida, deterjen, dan minyak.
b. Pencemaran biologi
Bahan pencemar berupa mikroorganisme, seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, dan
Salmonella thuposa.
c. Pencemaran fisik
Bahan pencemar berupa benda-benda yang sulit terurai di alam, misalnya kaleng-
kaleng, botol, plastik, dan karet.
a. Pencemaran yang mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan
tubuh serta menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan
kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih
b. Pencemarn yang mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit
yang kronis. Misalnya pencemaran oleh Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang
menyababkan kangker dan lahirnya bayi cacat.
Untuk mengetahui suatu lingkungan telah tercemar dan berapa besar tingakat
pencemaran yang terjadi, dapat digunakan beberapa parameter. Parameter yang
merupakan indicator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, derajat keasaman, alkanilitas, dan kadar logam-
logam berat.
b. Parameter biokimia
Salah satu parameter biokimia adalah BOD (Biochemical Oxygen Demand). BOD
adalah kadar oksigen terlarut yang hilang dari sampel air pada waktu dan suhu tertentu,
melalui penguraian bahan organic oleh mokroorganisme.
Cara pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui
kadar oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigen diukur lagi.
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi suhu, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radio aktivitas.
d. Parameter biologi
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar
dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir,
bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak
mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan
kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti
plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin
memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.
· Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat
penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk
mengusir dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang
ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran
rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT.
Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh
DDT termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita
akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga
mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.
Sumber Pencemar
Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik, industri, dan
pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD, dan zat organik. Limbah
cair industri menghasilkan BOD, COD, zat organik, dan berbagai pencemar beracun.
Limbah cair dari kegiatan pertanian terutama berupa nitrat dan fosfat.
Proses Pencemaran
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni
sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu
keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu
beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan
pencemaran.
Bahan pencemar sangat berbahaya bagi kehidupan biota air dan darat. Berbagai
jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Ada hewan yang dapat beradaptasi
sehingga kebal terhadap bahan pencemar, dan ada pula yang tidak. Meskipun hewan
beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas
tersebut terlampui, maka hewan tersebut akan mati.
Peledakan Hama
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi biologis dalam suatu
ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah.
Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia
menjadi terganggu.
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat
mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan
hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang
menyebabkan cacat pada keturunanketurunannya.
Pemekatan hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai
pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition.
Upaya penanggulangan pencemaran lingkungan tidak akan berhasil jika tidak ada
dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, yaitu :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.lingkungan tebagi menjadi 2, yaitu lingkungan abiotik (suhu, udara, cahaya
atmosfer, air, tanah, api), dan lingkunan biotik (makhluk-makhluk hidup diluar
lingkungan abiotik). Pencemaran dapat dibedakan berdasarkan tempat terjadinya,
macam bahan pencemar, dan tingkat pencemaran. Berbagai parameter limbah
digunakan untuk mengetahui tingkat limbah yang ada di lingkungan. Penyebab
pencemaran lingkungan tiada lain karena akibat ulah tangan manusia itu sendiri, dan
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan Membuang sampah pada tempatnya,
Penanggulangan limbah industri, Penanggulangan pencemaran udara, Diadakan
penghijauan di kota-kota besar, Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman
yang sesuai, dan Pengurangan pemakaian CFC. Apabila hal ini dapat diterapkan maka
alhasil lingkungan akan terjaga kelestariannya dan tidak tercemar oleh pencemaran
lingkungan.
3.2 Saran
Ada kerjasama yang baik dari semua pihak dalam rangka mempertahankan
kelestarian dan mencegah terjadinya kerusakan atau kemusnahan.
DAFTAR PUSTAKA
Karmana Oman.2007.Cerdas Belajar Biologi Untuk Kelas X Sekolah Madrasah
Atas.Bandung:Grafindo Media Pratama
Anonim.2009.Pencemaran Lingkungan.