Abdullah Alatas ( 1106008712 ) Agung Hermawanto ( 1106051875 ) Nisa Vidya Yuniarti ( 1106052190 ) Novida Dara Rezita ( 1106052026 ) Samuel Marulam C.T (1106065294)
Kondisi suatu lapisan tanah membuat suatu pembagian zona air tanah menjadi dua zona besar: 1. Zona air berudara (zone of aeration) Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara. Pada zona ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah permukaan, lapisan intermediate yangberisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi air kapiler
2. Zona air jenuh (zone of saturation) Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang relatif tak terhubung dengan udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.
Keuntungan air tanah : Untuk air minum Untuk pertanian dan industri Pada umumnya bebas dari bakteri pathogen. Dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut. Paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkan dan membagikannya. Lapisan tanah yang menampung air biasanya merupakan tempat pengumpulan air alami. Sebagai wisata alam, contohnya pada goa londron kawasan Maros Sulawesi Selatan.
Kerugian air tanah : Air tanah sering kali mengandung banyak mineral-mineral seperti Fe, Mn, Ca dll Biasanya membutuhkan pemompaan untuk menariknya ke permukaan.
Salah satu contoh air permukaan yaitu sungai Bagian-bagian sungai Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir. Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat mengalir turun. Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai. Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara sungai.
Jenis-jenis sungai berdasarkan sumber airnya : Jenis-jenis sungai dibagi menjadi 5, yaitu sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran, sungai permanen, dan sungai periodik. Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari hujan. Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser atau bongkahan es yang mencair. Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju yang mencair. Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap. Sungai periodik adalah sungai dengan volume air tidak tetap.
Jenis-jenis sungai berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi: Sungai Permanen (sungai pherenial), adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur. Sungai Episodik (Sungai intermiten), adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini, a. Pencemaran kimiawi : CO2 logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,) bahan raioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik. b. Pencemaran Biolagi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa. c. Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet. d. Pencemaran Suara : kebisingan.
Berdasarkan Tingkat Pencemaran Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut : a. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor. b. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang. c. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
2. Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. 3. Populasi manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan. 4. Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.
Diantara sekian banyak, ada yang beracun dan berbahaya serta dapat menyebabkan kematian. Logamlogam berat seperti arsen (As), kadmium (Cd), Boron (B), tembaga (Cu), fluor (F), timbal (Pb), air raksa (Hg), selenium (Se), seng (Zn), ada yang berupa oksida-oksida karbon (CO dan CO2), oksidaoksida nitrogen (NO dan NO2), oksida-oksida belerang (SO2 dan SO3), H2S, asam sianida (HCN), senyawa / ion klorida, partikulat padat seperti asbes, tanah / lumpur, senyawa hidrokarbon seperti metana, dan heksana merupakan bahan-bahan pencemar yang terdapat dalam air.
Air merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan di muka bumi terutama bagi manusia. Oleh karena itu apabila air yang akan digunakan mengandung bahan pencemar akan mengganggu kesehatan manusia, menyebabkan keracunan bahkan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian apabila bahan pencemar itu tersebut menumpuk dalam jaringan tubuh manusia. Bahan pencemar yang menumpuk dalam jaringan organ tubuh dapat meracuni organ tubuh tersebut, sehingga organ tubuh tidak dapat berfungsi lagi dan dapat menyebabkan kesehatan terganggu bahkan dapat sampai meninggal.
CONTOH MASALAH Inilah contoh masalah yang dihadapi kerena pencemaran air tanah : Pencemaran Air Tanah di Jakarta Makin Parah JAKARTA - Pencemaran air tanah di wilayah DKI Jakarta semakin parah. Hal ini membuat air ledeng dan air sumur bor tidak memenuhi syarat air minum. Tingginya pencemaran air mengakibatkan bakteri patogen, seperti E coli, masih terdapat dalam air ledeng. Hal itu diungkapkan Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (PPMPL) Hening Darpito kepada Pembaruan
3. Minimalisasi Limbah Dalam minimisasi limbah, terdapat tiga hal yang harus dilakukan yaitu perubahan bahan baku industri, perubahan proses produksi, dan daur ulang limbah. 4. Tindakan sederhana yang Perlu Dilakukan oleh Masyarakat: a. Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll. b. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan sepeda motor c. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat kakus. d. Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu
B. Penanggulangan Banyak cara untuk menanggulangi pencemaran air tanah ini, diantaranya: 1. Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, Sumur resapan air merupakan rekayasa teknik konservasi air yang berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan diatas atap rumah dan meresapkannya ke dalam tanah Manfaat yang dapat diperoleh dengan pembuatan sumur resapan air antara lain : Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya banjir dan erosi, Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah, Mengurangi atau menahan terjadinya intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan wilayah pantai, Mencegah penurunan atau amblasan lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan, dan Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah
a. b. c. d.
e.
2. Tindakan dengan menggunakan teknologi penanggulangan secara teknologis, adalah dengan cara membangun unit pengolahan limbah. Misalnya unit pengolah limbah yang mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Jika pengolahannya menggunakan mikroba maka disebut pengolahan secara biologis dengan menggunakan bakteri pengurai limbah.
Menggunakan air dengan bijaksana Ini misalnya dilakukan dengan mematikan kran air ketika sudah digunakan, atau adanya gerakan menciptakan rumah hemat energi
Mengurangi pemakaian obat nyamuk dan pembasmi serangga Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai. Contohnya adalah pengurangan penggunaan styrofoam
Mengelola sampah rumah tangga Dengan memisahkan jenis limbah rumah tangga yang dihasilkan, dan mengupayakan penggunaan sampah yang masih bisa dipakai. Misalnya sampah daun bisa dijadikan kompos. Menanam pohon
Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor Biasanya ini dilakukan pada hari-hari tertentu saja, seperti agenda car free day di daerah Dago, Bandung yang biasanya dilaksanakan setiap hari minggu pagi. Contoh lainnya adalah Jakarta sempat memberlakukan ketentuan dimana dalam hari tertentu hanya kendaraan dengan plat nomor ganjil atau genap yang boleh digunakan.
Menggalakan industri daur ulang Misalnya penggunaan limbah plastik untuk pembuatan tas, botol minuman yang dibuat mainan atau lampion, limbah karet yang dipakai untuk sandal dll. Pengelolaan limbah pada industri rumah tangga
Referensi
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRA FI/197106041999031IWAN_SETIAWAN/Pencegahan_dan_penanggulangan_pen cemaran.pdf Diakses hari Senin tanggal 3 Desember 2012 Pukul 15.41 WIB http://filterpenyaringair.com/indikator-tanda-air-tanah-yangtercemar/ Diakses hari Senin tanggal 3 Desember 2012 Pukul 15.50 WIB http://bilangapax.blogspot.com/2009/12/pengertian-airtanah.html Diakses hari Selasa tanggal 4 Desember 2012 Pukul 12.30 WIB http://atlasnasional.bakosurtanal.go.id/images/Hidrologi/s ungai.gif