Anda di halaman 1dari 7

AIR BERSIH DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA KASIHAN

Oleh: Santi Suparwanti

Air bersih adalah sumber daya sosial, lingkungan, dan ekonomi dasar dan vital bagi
masyarakat tempat kita mengendalikan dan pekerjaan kita. Mempertahankan bahan baku
penting melalui sistem, prosedur, dan tindakan manajemen makanan dan air bersih.
Menggunakan air secara bertanggung jawab adalah bagian penting untuk menjadi orang
hebat di masyarakat dan pengelolaan air dengan baik guna mensejahterahkan masyarakat di
tempat tinggal kita.

Pengunaan air bersih yang tidak lepas dari kehidupan manusia karena segala aktifitas
masyarakat menggunakan air baik mulai dari kebutuhan minum, mandi, cuci dan kakus
(MCK). Oleh karena itu air menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat yang harus dipenuhi,
meskipun air dimuka bumi tersedia secara melimpah namun kenyataannya hanya 3% dari
seluruh total air di bumi yang dapat digunakan. Sebesar 97% air di bumi merupakan air asin
dan sisanya sebesar 3% merupakan air tawar dimana lebih dari duaper tiga bagiannya berada
dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Sumber air tawar yang tidak membeku dapat
ditemukan terutama di dalam tanah berupaair tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas
permukaan tanah dan di udara. Air merupakan zat yang paling dibutuhkan bagi kehidupan
manusia. Air yang dimaksud adalah air tawar atau air bersih yang akan secara langsung
dipakai di kehidupan. Batasan air bersih adalah air yang dapat digunakan oleh manusia untuk
keperluan sehari-harinya yang memenuhi syarat–syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah dimasak. Air bersih dapat berasal dari air hujan, air permukaan, air tanah, dan mata air.

Desa Kasihan merupakan salah satu desa di Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan
Provinsi Jawa Timur. Desa Kasihan sendiri terletak 8 Km ke arah selatan dari Kota
Kecamatan, dengan luas wilayah seluas 1585,63 hektar. Secara administratif di sebelah Utara
berbatasan dengan Desa Tegalombo, di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bubukan, di
sebelah Timur dengan Desa Pucangombo, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Desa
Ngreco. Desa Kasihan terletak di daerah pegunungan , dengan jenis bebatuan breksi andesit,
batugamping, lava dasit, intrusi desit, dan intrusi andesit (Wicakso, 2017). Kondisi bebatuan
tersebut mempengaruhi sumber air bersih masyarakat Desa Kasihan. Sumber air bersih di
Desa Kasihan sebagian besar berasal dari mata air, dimana dari beberapa mata air
mengandung zat kapur. Salah satu contoh mata air yang mengandung zat kapur adalah Mata
Air Njurang, Mata Air Obalan, Mata Air Nglempung, dan Mata Air Sobo.
Di Indonesia ketentuan mengenai standar kualitas air bersih mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan
Pengawan Kualias Air Bersih. Menurut Permenkes (1990) air bersih adalah air yang
dipergunakan untuk keperluan rumah tangga sehari – hari dan akan menjadi air minum
setelah dimasak terlebih dahulu. Hal ini diperlukan agar air tersebut tidak menimbulkan efek
samping dalam pengonsumsian. Secara umum yang dijadikan parameter kualitas air adalah
yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan kimia, fisika, dan mikrobiologis.

Air dikatakan bersih apabila memenuhi syarat sebagai berikut:


1) Persyaratan Fisika Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisika, yaitu air jernih
atau tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa atau tawar, tidak berbau, tidak berbau,
temperaturnya normal, serta tidak mengandung zat padatan.
2) Persyaratan Kimia Air yang berkualitas memiliki kandungan zat atau mineral yang
bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun. Ada beberapa unsur kimia dalam air, yaitu
pH (derajat keasaman), kesadahan (sementara maupun permanen), besi, aluminium, zat
organik, sulfat, nitrat dan nitrit, chlorida, zink atau zn.
3. Persyaratan mikrobiologis Air yang berkualitas memiliki persyaratan mikrobiologis yang
harus dipenuhi oleh air yang meliputi tidak ada kandungan bakteri patogen, tidak
mengandung bakteri non patogen.

Air sebagai salah satu faktor esensial bagi kehidupan sangat dibutuhkan dalam kriteria
sebagai air bersih. Adanya penyebab penyakit didalam air dapat menyebabkan efek langsung
dalam kesehatan. Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikro penyebabnya
dapat masuk ke dalam air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari.Peningkatan jumblah manusia yang semakin pesat dan semakin berkembangnya daerah
permukiman dan pertanian, serta daerah resapan yang mulai menurun, kualitas lingkungan
dan pola perubahan cuaca yang tidak menentu. Aliran permukaan yang bisa disebut runoff
yang jatuh langsung ke bumi yang terkena air hujan, karena kemampuan lahan tidak bisa
menyimpan air secara maksimal yang berakibat adanya bencan banjir saat musim hujan dan
adanya kekeringan saat musim kemarau yang bisa kita rasakan semuanya. Banyak oknum
yang bodo amat akan kelestarian dan kesehatan lingkungan sehingga sumber air seperti
sungai, waduk, danau bisa terkotori dengan limbah rumah tangga, industri dan lain-lain.
Adapun pencemaran air seperti pembuangan limbah industri ke sungai tanpa difiltrasi
membuat berakibat yang buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Oknum para
pemilik pabrik yang seenaknya mendirikan pabrik-pabrik tanpa memikirkan pembungan
limbah yang baik. Pemerintah menyarankan untuk pemilik pabrik membuat perizinan
pembuangan limbah. Bagi masyarakat yang membuang limbah secara ilegal seperti limbah
pabrik ini yang mengatur limbah yang akan dibuang melalui memfiltrasi hanya menambah
biaya dalam proses kegiatan produksi pabrik disebabkan alat yang digunakan untuk membeli
alat tersebut yang harganya terbilang mahal. Selain itu, waktu dalam proses filtrasi limbah
membutuhkan waktu tidak sebentar, ada lajur prosesnya. Hal ini akan menghambat kinerja
karyawan di pabrik. Jika harus menambah karyawan, maka akan menambah biaya lagi.
Sehingga, pembuangan limbah dengan proses filtrasi hanya akan membuang waktu dan
biaya.

Ada juga yang marak terjadi dengan penebangan pohon secara illegal dan besar-besaran. Jika
hal ini terjadi di lingkungan daerah masyarakat menyebabkan resapan air akan berkurang.
Sehingga, akan menjadikan air hujan yang turun hanya mengalir tanpa dapat diserap oleh
tanah. Kemudian, air yang turun dengan intensitas yang tinggi akan menyebabkan banjir yang
akan merusak lingkungan. Selain itu, apabila jumlah pepohonan berkurang, maka kandungan
Karbondioksida (CO2) di udara akan meningkat. Jika bertemu dengan Karbon Monoksida
(CO) akan membentuk asam karbonat atau H2CO3. Yang menjadi kandungan dalam hujan
asam. Hujan asam ini akan merusak tanaman.

Menurut sumber dalam UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menyatakan bahwa
sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya. Air adalah
semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam
pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. Sumber
air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di
bawah permukaan tanah. Sedangkan daya air adalah potensi yang terkandung dalam air
dan/atau pada sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan
dan penghidupan manusia serta lingkungannya.

Dari UU No. Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air salah satunya air permukaan. Air
permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah. Contoh – contoh yang bisa
disebutkan antara lain adalah air dalam sistem sungai, air dalam sistem irigasi, air dalam
sistem drainase, air waduk, danau, kolam retensi. Air dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan misalnya untuk kebutuhan domestik, irigasi atau pertanian, pembangkit listrik,
pelayaran, industri, wisata, dan lain sebagainya.

Ada juga air hujan yang mengacu dalam UU No. Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Pada
umumnya kualitas air hujan cukup baik, namun air yang berasal dari angkasa akan
mengakibatkan kerusakan-kerusakan terhadap logam, yaitu dengan timbulnya karat. Khusus
untuk daerah perkotaan, air hujan akan dikotori pula oleh debu-debu, asap kendaraan
bermotor maupun pabrik-pabrik, gambaran tersebut dapat disimpulkan mengenai sifat-sifat
dari air hujan. Air hujan bersifat lunak karena kurang mengandung larutan garam dan zat
mineral sehingga terasa kurang segar. Dapat mengandung beberapa zat yang ada di udara
seperti NH3 dan CO2 agresif sehingga bersifat korosi. Segi bakteriologis maka relatif lebih
tergantung dari tempat penampungannnya. Besarnya curah hujan di suatu daerah merupakan
faktor utama dalam perencanaan penyediaan air bersih.

Selain itu Dari UU No. Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang dari permukaan yaitu air
tanah yang airnya berada di dalam tanah air tanah dibagi menjadi dua, yaitu air tanah dangkal
(soilwater) dan air tanah dalam (groundwater). Air tanah dangkal merupakan air yang berasal
dari air hujan yang diikat oleh akar pohon. Air tanah ini terletak tidak jauh dari permukaan
tanah serta berada di atas lapisan kedap air. Sedangkan air tanah dalam adalah air hujan yang
meresap kedalam tanah lebih dalam lagi melalui proses adsorpsi serta filtrasi oleh batuan
mineral di dalam tanah. Sehingga berdasarkan prosesnya air tanah dalam lebih jernih dari air
tanah dangkal. Air tanah ini bisa didapatkan dengan cara membuat sumur.

Air laut juga termasuk dalam UU No. Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang bisa jadi
dikelola dengan baik bisa menjadi bermanfaat untuk masyarakat khususnya sekitar pesisir
pantai. Pengelolaan air sumber daya dari laut bisa meliputi pemanfaatan dan pemantauan laut
dan samudra yang dekat dari permukiman masyarakat pantai. Air laut bisa dimanfaatkan
konservasi, restorasi, lingkungan perairan, penelitian air dan air tawar, serta program
perikanan. Adanya pendukung dari penelitian ilmiah bisa menjadikan pengelolaan air laut
bisa menjadi baik serta dibekali pengembangan penilaian rekomendasi kebijakan.

Dengan permasalahan upaya mendapatkan air bersih guna berbagai kepentingan dengan
masalah spasial dan waktu yang mengakibatkan berlangsung upaya menjadikan air sebagai
komoditas ekonomi masyarakat. Sumber daya air supaya dapat dimanfaatkan guna
menunjang hajat hidup orang banyak dalam lingkungan masyarakat luas sesuai dengan
harapan di dalam UUD 1945, dibutuhkan pola pengelolaan sumberdaya air yang
komprehensif yang berkelanjutan dan terpadu.

Di Indonesia ketentuan mengenai standar kualitas air bersih mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 416 Tahun 1990 tentang syarat –syarat dan
Pengawan Kualias Air Bersih. Menurut Permenkes (1990) air bersih adalah air yang
dipergunakan untuk keperluan rumah tangga sehari–hari dan akan menjadi air minum setelah
dimasak terlebih dahulu. Hal ini diperlukan agar air tersebut tidak menimbulkan efek
samping dalam pengonsumsian. Secara umum yang dijadikan parameter kualitas air adalah
yang tidak tercemar dan layak untuk dikonsumsi.

Kebutuhan air bersih di masyarakat adalah kebutuhan air yang digunakan untuk menunjang
segala kegiatan manusia, meliputi air bersih domestik dan non domestik, air irigasi baik
pertanian maupun perikanan, dan air untuk penggelontoran kota. Air bersih digunakan untuk
memenuhi kebutuhan:
a) Kebutuhan Air Domestik: Keperluan rumah tangga
b) Kebutuhan Air Non Domestik: Untuk industri, pariwisata, tempat ibadah, tempat sosial,
serta tempat – tempat komersial atau tempat umum lainnya.
Pada dasarnya pengelolaan air bersih bagi masyarakat itu sangat penting untuk kebutuhan
kehidupan masyarakat secara meluas dan terus menerus yang seperti contohnya keperluan
minum, mandi, memasak, mencuci, membersihkan rumah, pelarut obat, dan pembawa bahan
buangan industri.

Pengelolaan air bersih suatu upaya guna mendapatkan air yang sehat dan bersih dengan mutu
air yang memenuhi syarat Kesehatan. Proses pengelolaan air yaitu prosesnya perubahan fisik
kimia, dan biologi air baku. Adapun tujuan pengengelolaan air bersih sebagai berikut:
- Mengurangi bau
- Memperbaiki derajat keasaman
- Mengurangi kadar bahan-bahan keasaman terlarut
- Menurunkan dan mematikan mikroorganisme

Cara pengelolaan air bersih pun ada beberapa proses penyaringan opsi yang sebagai berikut:
1) Penyaringan: Cara penyaringan ini sangat penting untuk melindungi dari instalasi
pengolaan serta membantu operasi yang baik, penghilangan padatan yang besar mengapung
tersuspensi yang ada di aliran yang menggunakan saringan. Daun, ranting, kertas, kain lap,
dan kotoran lainya bisa tersaring di sini yang bahan-bahan ini bisa menghalangi aliran
melalui panbrik atau merusak peralatan. Baja tahan korusi yang dengan jarak 5-15 cm bisa
alat yang dibuat untuk saringan yang mencegah material kasar pabrik pengelolaan. Sudut 60º
saringan yang pembuangan materialm ini menjadi mudah terkumpil fengan pengaduk
mekanis. Saringan kasar yang yang muncul sebelum saringan halus. Saringan mikro bisa
disebut variasi saringan halus, bahan yang terbuat dari drum yang berputar dari jarring baja
tahan karat dengan ukuran mata jarring yang kecil. Padatan yang terperangkap dikeluarkan
dari kain dengan jet air bertekanan tinggi menggunakan air bersih dan dibuang.
2) Aerasi: Sedudah penyaringan, proses pengelolaan air bersih selanjutnya yaitu dengan cara
diangin-anginkan dengan melewati langkah-langkah dari udara untuk mengambil oksigen.
Proses ini membantu dalam mengeluarkan gas larut seperti karbon dioksida dan hidrogen
sulfida dan mengeluarkan senyawa organik gas rasa yang tidak diinginkan pada air. Aerasi
juga menghilangkan besi atau mangan dengan oksidasi zat-zat ini menjadi bentuk yang tidak
larut. Besi dan mangan dapat menyebabkan rasa yang aneh dan dapat menodai pakaian.
Setelah dalam bentuk yang tidak larut, zat ini dapat dihilangkan dengan penyaringan. Adapun
beberapa kasus yang kelebihan alga dalam air mentah yang bis menyebabkan proses
pengelolaan bisa menghalangi saringan pasir dalam pertumbuhan alga. Kejadian sepertin ini
bisa menjadi klorinasi digunakan sebagai pengganti, atau sebagai tambahan, aerasi untuk
membunuh alga, yang disebut pra-klorinasi. Proses pengolahan air ini datang sebelum tahap
utama dalam pengolahan air. Pra-klorinasi juga mengoksidasi senyawa penyebab rasa dan
bau.
3) Koagulasi dan Flokulasi: Selanjutnya pengelolaan air ini terjadi untuk menghilangkan
partikel halus didalam air yang tersuspensi. Koagulan adalah bahan kimia yang bermuatan
listrik positif yang ditambahkan ke air untuk menetralkan muatan listrik partikel halus.
Penyebaran koagulan dengan penambahan koagulan bisa yang begitu cepat menjadikan
didalam tangki campuran cepat impeller berkecepatan tinggi. Karena muatannya sudah
dinetralkan terbentuk patikel lembut dan halus yang bisa disebut ‘flok’ dan partikel halus
terkumpul. Dua koagulan yang biasa digunakan dalam pengolahan air adalah aluminium
sulfat dan besi klorida. Proses pengelolaan air bersih di Indonesia adalah flokulasi. Di sini air
diaduk perlahan dengan dayung dalam bak flokulasi, dan flok-flok bersentuhan satu sama
lain untuk membentuk flok-flok yang lebih besar.
4) Sedimentasi: Proses selanjutnya yaitu sedimentasi yang prosesnya ini bisa terjadi karena
Setelah flok besar terbentuk, prosesnya ketika partikel jatuh ke lantai tangki pengendapan.
Setelah koagulasi dan flokulasi air disimpan dalam tangki selama beberapa waktu agar
sedimentasi terjadi. Bahan yang terakumulasi di bagian bawah tangki disebut lumpur akan
dihilangkan untuk dibuang.
5) Filtasi: Proses selanjutnya dalam pengelolaan air bersih dengan filtrasi yaitu pemisahan
patan dari cairan. Padatan yang tidak bisa dipisahkan dalam tangka sedimentasi dibuang
degan melewatkan air melalui lapisan pasir dan kerikil. 4-8 Meter meter kubik per meter
persegi permukaan filter perjam laju aliran, begitu cepat filter gravitasi. Ketika filter penuh
dengan padatan yang terperangkap secara otomatis dicuci kembali. Dalam proses ini, air
bersih dan udara dipompa kembali ke filter untuk mengeluarkan kotoran yang terperangkap,
dan air yang membawa kotoran dipompa ke sistem sewerage jika ada.
6) Klorinasi: Selanjutnya proses pengelolaan air bersih dengan menghilangkan
mikroorganisme patoten yang tersisa dari air yang diesinfeksi yang disebutr klorinasi.
Desinfeksi dengan menggunakan bahan kimia berupa klori, cairan natrium hipoklorit,
NaOC1, dan gas. Dengan cara ini relatif lebih murah dan mudah digunakan. Waktu kontak
dijelaskan dengan proses. Ketika klorin ditambahkan ke air, ia bereaksi dengan polutan apa
pun yang ada, termasuk mikroorganisme, selama periode waktu tertentu, Dari WHO
menyarankan sisa klorin maksimal 1-1 air. Tingkat residu klorin minimum harus 0,5 mg l-1
air setelah 30 menit waktu kontak. Ada pula opsi dengan air seperti menggunakan gas ozon
atau radiasi ultraviolet. Akan tetapi, Instalisasi setelah pengolahan air ini tidak melindunginya
dari komtaminasi mikroba. Sesudah desinfeksi pengelolaan air dipompa ke dalam sistem
distribusi.
7) Perawatan tambahan: Proses yang ini dibutuhkan saat pengelolaan air bersih guna
kepentingan populasi. Seperti contohnya fluoridasi air dengan tingkat fluoride yang optimal
adalah sekitar 1 mg per liter air (1 mg l-1) yang ditambahkan ke air yang sudah dinyatakan
baik dalam aktivitas kesehatan masyarakat serta lingkungan yang sangat efektif bagi
pencegahan kerusakan gigi.

Pengelolaan air bersih mempunyai manfaat-manfaat bagi kesehatan masyarakat dan


lingkungan yang sebagai berikut:
1) Menjaga Kesehatan dan kesegaran tubuh
2) Memenuhi kebutuhan cairan tubuh
3) Membersihkan bahan makanan dan minuman campuran
4) Membersihkan badan
5) Pengelolaan air bersih untuk irigasi pertanian
6) Sebagai penyuplai energi
7) Menjaga ekosistem lingkungan

Air yang bersih sangat penting untuk kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Pengelolaan air bersih adalah upaya masyarakat dalam kegiatan bertanggung jawab bersama
demi berkelangsungan hidup terus menerus yang selalu membutuhkan air bersih segala
aktivitas masyarakat menggunakan air baik mulai dari kebutuhan minum, mandi, cuci dan
kakus. Masyarakat yang sadar pengelolaan air bersih untuk kebutuhan air sehari-hari sangat
penting, akan tetapi ada juga oknum masyarakat yang tidak peduli dengan pengelolaan air
bersih karena memikirkan kebutuhannya sendiri tanpa memikirkan akibat yang dilakukan
akan berpengaruh dalam masyarakat sekitar dan lingkungan tempat tinggal sekitar, seperti
contoh pembuangan limbah pabrik disungai dengan seenaknya dan penebangan pohon secara
liar dan besar-besaran yang bisa menyebabkan resapan air akan berkurang. Sehingga akan
menjadikan air hujan yang turun hanya mengalir tanpa dapat diserap oleh tanah. Kemudian,
air yang turun dengan intensitas yang tinggi akan menyebabkan banjir yang akan merusak
lingkungan. Oknum seperti ini sudah sepantasnya dihukum secara setimpal supaya ada efek
jera karena dengan perbuataannya bisa merugikan segala hal di masyarakat dan lingkungan.
Kesadaran dan kepekaan pentingnya air bersih dan bisa mengelola air secara benar
menciptakan masyarakat yang sejahtera dalam hidup dan lingkungan menjadi asri.

DAFTAR PUSTAKA

PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT – Pusat Studi


Ekonomi Kerakyatan. (2021, February). Ugm.ac.id.
Tahapan Proses Pengelolaan Air Bersih di Indonesia - B20 Indonesia Sustainability 4.0.
(2022, August 14). B20 Indonesia Sustainability 4.0 - a Joint European-Indonesia Project.
Pentingnya Sanitasi dan Air Bersih - Sanitarian Kit. (2020, April 9). Sanitarian Kit.
Pengelolaan Sumber Daya Laut – Jurusan Teknik Mesin Terbaik di Sumut. (2020, January
20). Uma.ac.id.
Ariesyadi, H. D., 1998. Responsi PAM (Perkiraan Kebutuhan Air), Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Teknik Penyediaan Air Munim Perpamsi. Bandung : Institut Teknologi
Bandung.

Kumalasari, F., & Satoto, Y. (2011). Teknik Praktis Mengolah Air Kotor Menjadi Air Bersih.
Sudjarwadi, 1987. Teknik Sumber Daya Air. Yogyakarta : Biro Penerbit Keluarga Mahasiswa
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada.
WICAKSONO, D. T. (2017). Karakteristik Geologi Teknik Desa Kasihan, Kecamatan
Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur (Doctoral dissertation, Universitas
Gadjah Mada).

Anda mungkin juga menyukai