Anda di halaman 1dari 14

PENCEMARAN AIR DI SUNGAI BEDADUNG

OLEH LIMBAH PEMUKIMAN


Oleh :
Erlina Yulianti Pratiwi (130810101159)
Palupi Basundari (12081010101228)
Ika Wahyu Cahyani (130810101089)
Noval Agra Smastama (130810101021)
Ayu Novita (130810101106)
Dzulfiqar Addarda (130810101120)
Muhammad Rohib Luthfi (130810101128)
Siti Maryam (130810101131)
Syaifur Rohman (130810101226)

Program Studi Ilmu Ekonomi


Fakultas Ekonomi Universitas Jember

ABSTRAK
Air merupakan sebuah sumber kehidupan yang sangat penting di muka bumi. Sungai
merupakan jalan air alami yang mengalir menuju Samudera, Danau, atau laut, atau ke sungai
yang lain. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari hujan, embun, dan mata air. Sungai
yang terawat kebersihanya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang hidup di
sekitarnya.
Masalah pencemaran air yang terjadi di Sungai Bedadung memperlihatkan bahwa
kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan alam sangatlah rendah. Masyarakat
sekitar secara langsung membuang sampah ke sungai. Terlihat di sepanjang aliran sungai
bedadung terdapat timbunan sampah dan tercium aroma tidak sedap akibat pembusukan
sampah di dalam air. Upaya pemerintah sudah dilakukan dengan maksimal untuk
menghimbau warga masyarakat tidak membuang sampah di sungai.
Keywords : Air, Sungai, Pencemaran, Sungai Bedadung, Sampah, Upaya Pemerintah

I.

PENDAHULUAN

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan.
Semua kehidupan yang ada di bumi memerlukan air untuk pelarut, air minum, dan irigasi
pertanian. Selain itu air juga berfungsi untuk mengatur tingkat suhu di bumi, pembangkit
listrik tenaga air, serta sebagai pelarut limbah alami dan buatan manusia. Salah satu sumber

air yang memiliki manfaat besar bagi kehidupan adalah sumber air tawar, yaitu yang berada
di sungai.
Sungai adalah aliran air yang besar dan menunjang yang mengalir secara terus
menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai yang terawat serta terjaga
kebersihannya akan membawa dampak positif bagi masyarakat yang hidup disekitarnya. Air
bersih adalah sumber daya terbatas dan rentan namun sangat penting untuk menunjang
kehidupan, untuk semua kegiatan pembangunan, kesehatan dan pemeliharaan lingkungan
(Pernyataan Kopenhegen untuk Konferensi Dublin dan UNCED 1992 dalam Mikkelsen 2011,
hal 246).
Kabupaten Jember memiliki beberapa aliran sungai salah satunya adalah sungai
Bedadung. Sungai Bedadung merupakan sungai yang paling panjang di Kabupaten Jember
(BPS Kabupaten Jember, 2014). Dengan kondisi tersebut, maka banyak penduduk di sekitar
sungai yang memanfatkan aliran Sungai Bedadung baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pemanfaatan secara langsung seperti mengairi lahan pertanian, mandi, mencuci,
dan buang air besar. Sedangkan pemanfaatan sungai bedadung secara tidak langsung antara
lain sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga dan limbah pertanian.
Pencemaran air oleh limbah pemukiman di Sungai Bedadung merupakan salah satu
sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan dapak paling terlihat untuk
kehidupan penduduk di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Jember. Limbah
pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab pencemaran air yang
diakibatkan oleh aktifitas penduduk warga Sungai Bedadung yang membuang sampah
langsung ke sungai. Pencemaran air merupakan suatu perubahan terhadap keadaan tempat
penampungan air yang mengakibatkan menurnnya kualitas air sehingga air tidak dapat
digunakan lagi sesuai pemanfaatannya.
Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas penduduk di sekitar DAS
Bedadung yang kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah
tangga. Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan
sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik disini adalah sampah yang dapat diuraikan
dan dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan
sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet,
dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).
Untuk menangani limbah pemukiman ini, perlu adanya kesadaran dari semua lapisan
masyrakat untuk berlaku bijak dengan limbah rumah tangga yang dihasilkannya. Salah
satunya adalah perubahan gaya hidup dan pola pikir tentang sampah dengan melakukan

tindakan 3R (Rause Reduce dan Recycle), serta tidak lagi membuang sampah terutama di
sungai.
Perumusan Permasalahan dalam penelitian ini yaitu : (1) Apa yang dimaksud dengan
pencemaran sungai? ; (2) Bagaimana kondisi pencemaran air di Sungai Bedadung?; (3) Apa
yang menyebabkan masyarakat sekitar membuang sampah di Sungai Bedadung?; (4) Apa
dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air?; (5) Bagaimana upaya yang dilakukan
pemerintah dan masyarakat untuk mananggulangi pencemaran air di Sungai Bedadung ?
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang
pencemaran air yang terjadi di Sungai Bedadung akibat limbah pemukiman. Selain itu juga,
penelitian ini bertujuan untuk pemenuhan tugas sebagai salah satu syarat dalam mata kuliah
Ilmu Kealaman Dasar
II.

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pencemaran Air


Dalam UU No 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup dan PP RI No 82
tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaranair yang dimaksud
dengan pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi atau
komponen lain kedalam air olrh krgiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai
ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Dari definisi tersebut tersirat bahwa pencemaran air dapat terjadi secara sengaja maupun
tidak snegaja dari kegiatan manusia pada suatu perairan yang peruntukannya sudah jelas.
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika
tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang
bersih sangat dibutuhkan maunia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri,
untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang
memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar
terntentu sudah cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar
oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan
kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya.
Telah terjadi banyak sekali pencemaran air, air melalalui sungai juga sangat penting di
kehidupan manusia, selain sebagai sub-keindahan manusia juga perlu minum, mandi,
mencuci, dan sebagainya, Bukan hanya itu beberapa spesies ikan yang hilang, tetapi udang
dan bandeng juga banyak yang mati. Selain itu, penggunaan pestisida yang berlebihan dan

berlangsung lama juga akan berakibat terjadinya pencemaran air. Seperti yang terjadi di NTB,
dimana terjadi pencemaran air akibat penggunaan pestisida yang berlebihan dalam waktu
yang lama. Petani menggunakan pestisida di sekitar mata air Lingsar dan Ranget Krisis air
juga terjadi di hampir semua P.Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota-kota besar baik
akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun pertanian. Selain merosotnya
kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya ketersediaan air dan
terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu
dan hilir. Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti beberapa
contoh di atas, telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan
pemerintah serta keengganan untuk melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan
problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah.Sebagian
besar lahan basah di Indonesia mengalami pencemaran. Dan jika sumber air sudah tercemar,
makhluk hidup akan terkena dampak dari pencemaran tersebut.
Kualitas air sungai berubah seiring dengan waktu. Banyak sungai di dunia yang
tercemar akibat aktivitas manusia. Sementara masih banyak sungai yang tetap tercemar,
sedangkan sungai lainnya sudah menunjukkan perbaikan kualitas airnya. Perbaikan ini
berkaitan dengan telah dibangunnya Instalasi Pengolah Limbah oleh pemerintah daerah
sebagai upaya untuk pembelajaran bagi masyarakat tentang kualitas air sungai.
Keadaan air sungai sekarang ini sangat memprihatinkan, beberapa masalah yang
terjadi karena ulah manusia yaitu menjadikan suatu sungai menjadi tempat pembuangan
sampah rumah tangga dan tempat pembuangan limbah industri yang semakin banyak di
jumpai di pinggir-pinggir desa.padahal fungsi sungai adalah sebagai pengaliran air dan jalan
air menuju ke laut sebagai resapan. Sehingga kita butuh restorasi sebagai penanganan
masalah sungai tersebut.masyarakat disekitar menggunakan sungai sebagai tempat yang
bukan seharusnya untuk membuang sampah maupun limbah pabrik.Yang paling bermasalah
ditemukannya kerusakan-kerusakan sumber daya alam bawah laut yang berupa biota-biota
sungai yang mati karena tercemarnya air tempat perkembangbiakan biota-biota tersebut.
Sumberdaya manusia pada lingkungan pedesaan tidak mempunyai keahlian sebagai sumber
operator. Sungai sanghat dibutuhkan di dalam kehidupan sehari hari bagi manusai,
maupaun hewan dan tumbuahn dan biot biota lainnya. Sedangkan sungai membuat semua
kehidupan lancar karna air adalah salah satu hal yang paling di butuhkan di bumi.
Saat ini sebagian besar sungai yang berada di Indonesia telah tercemar. Pencemaran
sungai merupakan tercemarnya air sungai yang bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti
tercemar oleh limbah industri, limbah dari penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan

unsur hara yang terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika dan dapat menganggu
kesehatan manusia.

Jenis Pencemaran Air


Sungai adalah aliran air atau yang mengalirkan air dari hulu ke muara .Sungai

merupakan nadi kepada kehidupan. Sejarah awal tamadun manusia bermula disepanjang
lembangan sungai. Menyedari interaksi yang penting antara sungai danhidupan manusia ini,
agar seharusnya penilaian perlu dibuat sumber alam ini diuruskansebaik mungkin dan
memberi manfaat yang berguna untuk seluruh hidupan. Pencemaransungai sedikit sebanyak
akan menjejaskan dan mengganggu aktiviti kehidupan manusiauntuk mendapatkan bekalan
air minuman dan juga untuk kegunaan domestik yang lain. Suatu sumber asli dikatakan
mengalami pencemaran apabila berlakunya perubahankepada kualitinya. Pencemaran air
adalah disebabkan oleh gabungan pelbagai jeniskomponen alam sekitar seperti organisma,
bahan organik, bahan bukan organik dan lain-lain. Kebiasaannya pencemaran sungai adalah
dihasilkan daripada aktivi-aktiviti manusiayang menjadi punca kepada pencemaran air yang
berlaku seperti berikut : Agen pembawa penyakit (patogen)Organisma seperti bakteria, virus,
protozoa dan parasit merupakan contoh agen penyakityang memasuki air melalui air
kumbahan domestik dan juga bahan cernaan manusia dan hewan.
Pencemaran artinya sesuatu benda samada cecair, pepejal atau gas yang secara
langsungatau secara tidak langsung :
a. Mengubah kualiti sesuatu segmen atau unsur alam sekeliling yang menerimanyahingga
menjejas sesuatu kegunaan berfaedah.
b. Merbahaya atau mungkin merbahaya kepada kesihatan
c. Air dikatakan tercemar apabila ia tidak sesuai untuk hidupan akuatik dan
kegunaanmanusia. Ini disebabkan bahan buangan yang dibuang ke dalam air.
Sebab-SebabTerjadinya Pencemaran Sungai
a. Berkembangnya industri industri di Indonesia
Industri di indonesia semakin berkembang dan semakin majunya teknologi dalam
tingkat produksi yang mengakibatkan tingkat limbah juga meningkat.dalam penyaluran
tersebut cenderung limbah hasil produksi dibuang melalui pipa besar yang langsung menuju
ke sungai.dalam hal tersebut mengakibatkan berubahnya susunan zat kimia ,bakteriologi dan
fisik air cenderung mengalami perubahan yang sangat mencolok.
b. Belum tertanganinya limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga yang belum terkendali mengakibatkan pencemaran khususnya
pencemaran sungai, karena didalamsampah tersebut terdapat zat organik dan non organik

yang menjadi satuselain itu limbah rumah tangga meyebabkan .bibit bibit penyakit yang
berbahayasehingga menyebabkan epidemi yang besar pada masyarakat.
c. Pembuangan limbah pertanian tanpa di proses terlebih dahulu
Tanpa melalui proses biasanya limbah tani langsung di alirkan ke sungai yang
mengakibatkan munculnya kerusakan kerusakan yang terjadi di pinggiran sungai
menyebabkan polutan dan erosi hulu penggunaan pupuk dan zat pestisida yang berlebihanpun
mengakibatkan tercemarnya air sungai yang mengakibatkan terganggunya sistem biotik
bawah air
d. Pencemaran karena hasil erupsi
Proses ini juga mempengaruhi pencemaran di sungai,misal terjadinya erupsi akibat
gunung meletus.kurangnya masuk sinar matahari mengakibatkan lumut yang menjaga
kebersihan sungai tetapi gunung meletus mengakibatkan erupsi yang mampu mempengaruhi
kecepatan aliran, daya tampung , dan kejernihan sungai.
e. Pencemaran karena air melebihi daya tampung
Hal ini di sebabkan oleh pengurangan wilayah sungai yang sering di jadikan sebagai
bangunan bangunan baru, atau pemukiman warga kumuh di pinggiran pinggira sungai.
Hal ini menyebabkan terganggunya ekosistem dan berkurangnya wilayah resapan air.
2. Kondisi Pencemaran Air Sungai Bedadung di Kabupaten Jember
Kabupaten Jember adalah sebuah kawasan yng terletak pada bagian timur wilayah
Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan
Kabupaten Probolinggo di Sebelah Utara, Kabupaten Lumajang di sebelah Barat, Kabupaten
Banyuwangi di sebelah Timur, dan dengan Samudera Indonesia di sebelah Selatan.
Sedangkan posisi koordinat Kabupaten Jember adalah 7o596 8o3356 LS dan 6o276
7o1433 BT (Badan Pusat Statistik Jember, 2013).
Di kabupaten Jember terdapat banyak Daerah Aliran Sungai (DAS). Di Kabupaten
Jember terdapat 16 DAS yang masing-masing DAS terdiri dari beberapa sungai yang
kemudian mengaliri lahan-lahan pertanian di sekitarnya. Sungai terbesar di Kabupaten
Jember adalah Sungai Bedadung yang melintasi wilayah ibu kota kabupaten dengan panjang
46.875 meter dan mampu mengairi kawasan seluas 93.040 ha. Selain itu sungai bedadung
juga menjadi ikon di kabupaten jember. Terdapat suplai air yang cukup banyak di sungai
bedadung, sehingga kualitas dan kuantitas sungai bedadung juga sangat berpengaruh bagi
kehidupan masyarakat sekitar.

Untuk mengetahui kondisi pencemaran sungai bedadung dapat dilakukan dengan


beberapa cara yaitu melalui beberapa indikator, yaitu fisika, kimia, dan biologi. Pengukuran
parameter fisika dan kimia hanya dapat menggambarkan kualitas lingkungan pada waktu
tertentu. Setelah melihat langsung dan bertemu dengan beberapa masyarakat di sekitar
sungai, kondisi air sungai bedadung secara fisik sudah tercemar, hal itu terlihat dari warna air
sungai yang terlihat kuning muda, selain itu juga air terlihat keruh. Kekeruhan pada air
permukaan sungai disebabkan oleh erosi tanah liat, lumpur, pecahan batuan dan oksida logam
dari tanah, serta tanaman dan mikroorganisma. Selain itu, kekeruhan air sungai bedadung
juga disebabkan oleh adanya limbah rumah tangga, berupa limbah padat yang seperti sampah
dan limbah cair dari buangan kamar mandi, dapur dan juga berasal dari aktivitas masyarakat
yang dilakukan di sungai yaitu mandi serta mencuci.
Sedangkan jika dari indikator biologi dapat dilakukan

dengan analisa hewan

makrobentos. Hewan makrobentos adalah golongan invertebrata akuatik yang sebagian besar
atau seluruh hidupnya berada di dasar perairan, sesil, atau merayap dengan ukuran lebih besar
dari 1 mm.
Berdasarkan Hasil penelitian yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa

indeks

keanekaragaman makrobentos pada Sungai Bedadung yaitu pada stasiun I sebesar 2,19 dan
pada stasiun II sebesar antara 0,92. Berdasarkan kriteria kualitas air Shannon-Wiener, indeks
keanekaragaman 23 termasuk tercemar ringan, sedangkan indeks keanekaragaman 3,0. Jadi
berdasarkan jenis makrobentos yang ditemukan, stasiun I masuk dalam kriteria tercemar
ringan, sedangkan stasiun II masuk dalam kriteria tercemar berat. Hasil identifikasi yang
menunjukkan bahwa di stasiun II (Jembatan Geladak Kembar), masuk dalam kriteria
tercemar berat juga sejalan dengan data dari Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten
Jember pada Tahun 2012. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan melakukan evaluasi status mutu
air dengan metode Storet. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa status mutu air di
daerah aliran Sungai Bedadung termasuk dalam kategori tercemar berat. Sumber limbah
berasal dari limbah domestik, pertanian, dan rumah sakit. Selain menggunakan kreteria
kualitas air ShannonWiener, digunakan juga uji statistika untuk melihat perbedaan
pencemaran antara stasiun I dengan stasiun II. Hasil uji statistika menunjukkan bahwa nilai
probabilitas 0,001 atau <0,05 dengan Kesimpulan ada perbedaan pencemaran antara stasiun I
dengan stasiun II.
Berikutnya dengan hasil temuan yang diperoleh oleh peneliti melalui wawancara dan
observasi langsung ke sungai bedadung, diperoleh informasi bahwa kualitas air di sungai
bedadung secara fisik sudah tercemar dan tidak layak digunakan sebagai sumber air bersih.

Kebiasaan warga masyarakat di kawasan DAS Sungai Bedadung yang membuang sampah ke
sungai masih menjadi budaya yang sering dilakukan hingga saat ini. Di sepanjang Sungai
Bedadung dipenuhi dengan sampah di sisi kanan dan kiri sungai. Bahkan di tegah-tegah
sungai terdapat bukit yang berisi sampah semua. Sampah-sampah tersebut bukan hanya
menciptakan pemandangan yang kumuh, kotor, namun juga dapat encemari lingkungan yang
dapat mendakalkan sungai.

Gambar 1. Timbunan Sampah di Sungai


Bedadung

Gambar 2. Sampah di Pinggiran Sungai


Bedadung

Syarat sumber air bersih secara fisik yaitu tidak berasa, tidak berwarna dan tidak
berbau. Sumber air bersih sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah
keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna. Namun
kenytaanya air di DAS Bedadung berwarna coklat dan juga keruh. Kekeruhan adalah ukuran
pada tingkat dimana cahaya diserap atau dihamburkan oleh bahan tersuspensi dalam air.
Kekeruhan pada air permukaan seperti air sungai dihasilkan dari erosi bahan koloid seperti
tanah liat, lumpur, pecahan batuan dan oksida logam dari tana, serat tanaman dan
mikroorganisme.
Kekeruhan di DAS Bedadung diakibatkan karena adanya pembuangan sampah rumah
tangga. Aktifitas penduduk di sekitar seperti mandi dan mencuci juga menambah kekeruhan
ari sunga karna pemakaian sabun dan deterjen. Pada titik tertentu di sekitar DAS bedadung
tercium bau yang tidak sedap. Bau-bau yang tidak sedap ini disebabkan karena penduduk di
sekitar DAS Bedadung membuang sampahnya ke sungai, sampah-sampah inilah yang
memumpuk dan akhirnya menimbulkan bau yang tidak sedap karena adanya aktifitas
pembusukan zat organik oleh bakteri. Bau yang tidak sedap ini pun ditambah dengan banyak
warga yang memelihara ayam dan hewan ternak di sekitar sungai. Rasa ini ditimbulkan

karena adanya zat organik atau bakteri yang masuk ke air. Termasuk mineral, logam, dan
garam dari tanah dan zat dilimbah.
3. Faktor Masyarakat Membuang Sampah ke Sungai Bedadung
Perilaku membuang sampah merupakan hal yang sederhana tetapi memiliki makna
yang esensial sekali. Budaya yang sering dilakukan masyarakat dalam membuang sampah
sembarangan juga menjadi hal yang alami untuk masyarakat sekarang ini. Efek dari
membuang sampah sembarangan terus berangkan dan akan menganggu lingkungan
pemukiman yang kotor dan tidak nyaman. Aliran sungai yang tersedat karena timbunan
samoah serta kesehatan masyarakat yang akan tertanggu karena mengkonsumsi air sungai
yang sudah tercemar.
Masyarkat secara umum berpandangan tidak peduli tentang artinya kelestarian dan
keseimbangan alam demi keseimbangan kehidupan. Jika banjir datang, masyarakat akan
selalu menyalahkan pemerintah padahal jika dilihat dalam hal ini tentu saja kesalahan diri
kita sendiri yang tidak peduli terhadap lingkungan alam. Kondisi sosial dan budaya
merupakan suatu hal pennting untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam mengelola
sampah, selain itu pola konsumtif yang terjadi dimasyarakat dan pola gaya hidup masyarakat
juga memoengaruhi besarnya timbunan sampah dan komposisi sampah.
Masyarakat hanya memandang sampah sebagai suatu barang yang sudah tidak
berguna dan tidak mereka inginkan atau butuhkan, sehingga tindakan yang mereka lakukan
adalah membuangnya. Setiap masyarakat memperlakukan sampai dengan pemahaman
mereka masing-masing, misalnya ada yang meninggalkan atau membuang sampah di tempat
sembarangan yang mengakibatkan lingkungan jadi kotor dan kumuh. Ada sebagian
masyarakat lain yang membuang sampah ke saluran air atau sungai, yang mengakibatkan
pandangkalan dan penyumbatan saluran, dan ini merupakan salah satu penyebab banjir dan
genangan air. Sementara kegiatan seperti daur ulang sampah dan memiliha sampah yang
organik dan anorganik belum banyak dilakukan oleh masyarakat, karena sebagian masyarakat
tidak mengerti bagaimana mengelola sampah yang benar dan baik. Karena sosialisasi untuk
pengelolaan sampah jarang dilakukan.
Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti di Sungai Bedadung, penduduk sekitar sungai
bedadung lebih suka membuang sampah ke sungai daripada membuang sampah di tempat
pembungan sementara (TPS). Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal sampah masih sangat
kurang peduli, sehingga menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan. Umumnya,
penduduk menyadari bahwa membuang sampah secara langsung ke sungai bedadung

memang

perbuatan

yang

salah

dan

menyadari timbunan sampah yang ad adi


sungai

bedadung

dapat

mengakibatkan

banjir, terutama musim hujan serta bau


busuk dan tercemarnya air sungai. Akan
tetapi hingga saat ini, kepedulian penduduk
untuk kelesterian air di sungai bedandung
masih snagat kurang sehingga budaya
Gambar 3. Orang membuang Sampah ke
Sungai Bedadung

membuang sampah di sungai masih tetap


dilakukan hingga saat ini.

4. Dampak Pencemaran Air di Sungai Bedadung


Menurut Triastuti,2008:01 pencemaran air sungai membawa dampak negatif yang
beraneka ragam. Diantaranya adalah:
a. Meracuni sumber air minum
Air yang tercemar oleh logam-logam berat akan masuk ke dalam tubuh melalui
minuman yang menyebabkan zat berbahaya itu mengendap dalam tubuh terutam ginjal.
Selain itu pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif dapat menyebabkan penyakit
kanker serta merusak sel dan jaringan tubuh lainnya.
b. Mengakibatkan penularan penyakit
Air yang tercemar disebabkan oleh virus dan bakteri akan memberikan dampak
langsung dan tidak langsung pada manusia. Apabila di minum akan mengakibatkan berbagai
penyakit. Apabila digunakan untuk mandi, masak dll akan menyebabkan penularan penyakit
secara tidak langsung. Seperti contoh, bakteri coli yang dapat menyebabkan penyakit saluran
pencernaan (disentri, kolera, diare, types) atau penyakit kulit.
c. Merusak ekosistem air (membunuh ikan-ikan dan organisme dalam air lainnya)
Rusaknya ekosistem air disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: (i) penguraian
sampah organik yang dalam penguraiannya memerlukan banyak oksigen sehingga kandungan
oksigen dalam air menjadi semakin sedikit yang mengakibatkan ikan-ikan dan organisme
dalam air kekurangan oksigen dan akhirnya mengakibatkan kematian. (ii) bahan pencemaran
organik yang tidak dapat diuraiakan oleh mikroorganisme sehingga akan menggunung dan
mencemari air sungai yang dapat mengganggu kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup
di dalamnya. (iii) bahan pencemaran berupa makanan tumbuh-tumbuhan yang dapat
menyebabkan tumbuhnya alga (ganggang) dan tumbuhan air separti enceng gondok dengan

pesat sehingga menutupi permukaan air yang mengakibatkan kadar oksigen dan sinar
matahari berkurang karena terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air sehingga
mengganggu kehidupan akuatik (organisme, ikan, dan tanaman dalam air). (iv) bahan
pencemaran berupa kondisi (misalnya panas) yang menyebabkan suhu air meningkat
sehingga tidak sesuai untuk kehidupan akuatik. Tanaman, ikan dan organisme yang mati ini
akan terurai menjadi senyawa-senyawa organik yang dalam proses penguraiannya
memerlukan banyak oksigen sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam air. (v) bahan
pencemaran berupa endapan/sedimen yang menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar
matahari berkurang, air kurang mampu mengasimilasi sampah sehingga mengganggu
kehidupan akuatik.
d. Mengakibatkan terjadinya bencana alam
Bencana alam yang disebabkan oleh pencemaran air yaitu: banjir, yang diakibatkan
karena tersumbatnya aliran sungai oleh sampah masyarakat sehingga merugikan kehidupan
masyarakat itu sendiri dan makhluk hidup lain di sekitarnya.
Dari hasil peneliti melihat keadaan sungai bedadung, aliran sungai bedadung sudah
tercemar oleh limbah rumah tangga dan mengakibatkan munculnya mikroorganisme patogen
yang nantinya akan mengakibatkan kesehatan pengguna air tersebut akan ternganggu. Terlebi
lagi aliran sungai bedadung digunakan untuk keperluan MCK (Mandi, Cuci, Kaskus).
Kegaitan Buang Air Besar di sungai akan mengakibatkan sungai-sungai di wilayah
Kabupaten Jember tercemar oleh bakteri E.coli yang terkandung dalam feses dan dapat
mengakibatkan penyakit diare apabila air sungai di konsumsi ataupun tertelan oleh
masyarakat lainnya.
Selain itu, warga penduduk sekitar aliran sungai bedadung memanfaatkan air sungai
untuk mandi dan mencuci pakaian sehari-hari yang juga beresiko terkena penyakit kulit
seperti gatal-gatal, panu, kudis dan beberapa penyakit kulit lainnya mengingat air yang
mereka gunakan sudah tercemar berbagai materi dari air dan limbah warga itu sendiri.
Itu dampak yang secara tidak langsung dari pencemaran sungai yang berakibat
ternganggunya kesehatan. Air yang sudah tercemar memiliki kandungan oksigen terlarut
(DO) yang sangat rendah. Hal ini karena oksigen yang terlalur di dalam air diserap oleh
mikroorganisme untuk memecah dan mendegradasi bahan buangan organic sehingga menjadi
bahan yang mudah menguap (ditandai dengan bau busuk). Bahan buangan organik juga dapat
bereaksi dengan oksigen yang terlarut di dalam air mengikuti reaksi oksidasi biasa, Bahan
buangan organik berasal dari limbah pernian, kotoran hewan, kotoran manusia, dan lain

sebagainnya. Apabila kandungan DO dalam air sungai menurun maka kemampuan bakteri
aerobic untuk memevah bahan buangan organik akan ikut menurun.(KLII Jember 2007)
Deterjen yang digunakan oleh warga penduduk untuk mencuci di sepanjang daerah
aliran sungai juga berpengaruh terhadap DO yang ada pada air sungai. Selain kurangnya
kandungan DO dalam air sungai bedadung. Berdasarkan pemeriksaan fisik oleh lembaga
penelitian ternyata banyak mengandung minyak dan lemak. Minyak dan Lemak juga
berpengaruh pada air sungai karena air yang tercemar oleh minyak dan lemak tidak dapat
dikonsumsi oleh manusia dikarenakan pada air yang mengandung minyak tersebut terdapat
zat-zat beracun.
Pada keadaan DO semakin menipis, maka akan mengakibatkan hewan seperti ikan
akan mati. Nantinya organisme tersebut akan berpengaruh terhadap rantai makan yang ada.
Sehingga warga penduduk yang ingin mengkonsumsi ikan dari sungai sudah tidak bisa.
Selain itu, air sungai yang tercemar akan mengalami pendangkalan sungai. Hal ini
disebabkan oleh limbah yang membusuk yang menajdi masalah utama dalam pendangkalan
air sungai sehingga debit air akan berkurang. Sungai akan banyak diisi oleh sampah organik
maupun sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh bakter pembusuk sehingga akan
menyumbat aliran air. Sehingga bencana banjir tidak dapat dicegah jika terjadi pengeluapan
air di sungai bedadung.
5. Upaya Pemerintah Dalam Menangulangi Pencemaran Air di Sungai Bedadung
Dalam hal ini pemerintah terus berupaya dalam melakukan pencegahan pencemaran
lingkungan disungai. Pemkab Jember pernah melakukan imbauan agar masyarakat tidak
membuang sampah disungai baik melalui poster, spanduk, bahkan melalukan progam
Gerakan Jumat Bersih (GJB) namun program bersih lingkungan ini hanya berlangsung
sebentar karena kesadaran masyarakat yang kurang berpatisipasi untuk menjaga kelestarian
lingkungan.
Pada bulan September 2015 kemarin, pejabat pemkab Jember saling bergotong
royong bersama ratusan warga setempat untuk membersihkan Sungai Bedadung di salah satu
sisi bawah jembatan Gladak Kembar, Kecamatan Sumbersari. Semua masyarakat ikut
berpartisipasi dalam hal ini, seperti anggota TNI dan Polri dan sejumlah kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD). Kegiatan ini mendapatkan sampah sekitar 1,5 ton yang
didominasi oleh sampah plastik dan sampah rumah tangga. Terlihat jelas bahwa kesadaran
masyarkat untuk tidak membuang sampah masih sangat rendah.

Lembaga Penelitian dari Universitas Jember yang di Dukung oleh dosen, melalukan
sosialisi untuk warga penduduk di sekitar sungai bedadung agar tidak membuang sampah
secara langsung. Sosialisasi ini juga di dukung oleh pemberian dan pembuatan Tempat
Pembuangan Sampah di daerah Sungai Bedadung. Karena alasan warga setempat membuang
sampah langsung ke sungai bedadung dikarenakan tidak mempunyai tempat untuk
membuang sampah, sehingga mereka langsung membuang sampah ke sungai.
Hingga saat ini pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan yang peduli terus
berupaya untuk mengatasi pencemaran air sungai yang semakin memburuk dengan kualitas
air sudah masuk ke level 4, namun hal ini tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya
dukungan serta kemauan masyarakat dan penduduk sekitar sungai bedadung untuk
menciptakan DAS bedadung yang bersih dan bebas sampah.
III.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pada hasil analisis dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Penceran sungai merupakan tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh limbah
industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia, dan unsur hara yang
terdapat dalam air yang dapat menganggu kesehatan manusia. Pencemaran sungai dapat
diklasifikasi sebagai organik, anorgadikm dan asam/basa yangd apat membuat air sungai
tersebut kualitasnya menurun dan berkurang manfaatnya
2. Kondisi penceran air di Sungai Bedadung yang membelah kawasan Jember terlihat di sisi
kanan dan kiri dipenuhi dengan sampah. Sampah-sampah tersebut bukan hanya
menciptakan pemandangan yang kumuh namun juga dapat mencemari lingkungan dan
mendakalkan sungai. Bau yang tidak sedap pun tercium jika kita melewati aliran sungai
Bedadung di bawah perumahan warga. Warna air yang ada di Sungai bedadung berupa
Coklat keruh dan mempunyai rasa pahit atau asin. Hasil observasi yang dilakukan
peneliti menunjukkan bahwa kualitas air di DAS Bedadung sudah tidak layak untuk di
konsumsi atau digunakan.
3. Faktor yang menyebabkan masyarakat membuang sampah ke sungai bedadung karena
masyarakat menganggap remeh tentang artinya kelenstarian dan keseimbangan alam.
Mereka tidak peduli dengan membuang sampah secara langsung ke sungai, karena
budaya tersebut sudah sering mereka lakukan. Padahal dampaknya mengakibatkan
pendangkalan dan penyumbatan saluran dan dapat menyebabkan banjir.
4. Dampak langsung maupun tidak langsung akibat dari pencemaran air yang terjadi pada
sungai-sungai di wilayah Kabupaten Jember sebenernya akan berunjung yang sama pada

aspek kesehatan masyarakat. Air sungai yang terlah tercemar memiliki kandungan
oksigen terlarut (DO) yang sangat rendah. Air yang tercemar oleh limbah industri, rumah
tangga dan pertanian akan memunculkan mikroorganisme patogen yang nantinya akan
mengakibatkan kesehatan pengguna air terssebut akan terganggu.
5. Pemkab jember telah melakukan imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuang
sampah disungai. Pemkab jember juga pernah melakukan gerakan gotong royong untuk
membersihkan sampah bersama seluruh masyarakat yang berpatisipasi. Lembaga
penelitian Universitas Jember telah memberikan Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
untuk warga penduduk di sekitar aliran Sungai Bedadung agar mengajak masyarakat
tidak membuang sampah secara langsung ke sungai.
Menurut kelompok penelitian kami, seharusnya Pemkab Jember harus lebih sering
mengsosialisasikan untuk tidak membuang sampah ke Sungai. Karena memang saat kami
observasi langsung, perumahan penduduk di aliran Sungai Bedadung tidak memiliki banyak
tempat pembuang sampah akhir. Sehingga warga penduduk masih saja membuang sampah
langsung ke sungai. Bau yang tidak sedap pun tercium dari lingkungan perumahan warga
akibat dampak pencemaran air. Sebaiknya Pemkab Jember mengajak warga untuk mendaur
ulang sampah anorganik yang masih berguna, seperti gelas air aqua, plastik, atau kertas
menjadi suatu benda yang lebih bermanfaat lagi dan mempunyai nilai jual. Sehingga mereka
tidak hanya berpikir kalau sampah adalah sesuatu yang harus dibuang, tetapi bisa dijadikan
sesuatu benda dengan ide kreatif dari keterampilan yang mereka punya.

Anda mungkin juga menyukai