Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................................................................... 2
Bab I. Pendahuluan .................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................................................. 4
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan kemacetan di Jakarta telah menjadi permasalahan yang sudah tidak
asing lagi. Ironisnya masalah kemacetan tersebut hingga kini masih belum
terpecahkan. Menurut penelitian terdahulu tentang kemacetan, menjelaskan bahwa kemacetan
lalu lintas telah menjadi masalah yang kronis di wilayah DKI Jakarta. Nyaris setiap hari
masyarakat yang menggunakan transportasi darat (kecuali kereta api) di Jakarta dipusingkan
oleh kemacetan yang seperti tiada habisnya. Berbagai usaha pemerintah daerah DKI Jakarta
untuk mengatasi kemacetan pun telah dilakukan, tetapi tetap saja belum membuahkan hasil.
Bahkan kini kemacetan di Jakarta justru bertambah parah. Jika sebelumnya kemacetan hanya
terjadi di saat pagi hari (jam berangkat kantor) dan sore hari (jam pulang kantor), kini
kemacetan nyaris terjadi sepanjang hari di banyak titik di jalan-jalan di Jakarta.
Ini adalah salah satu kajian yang sangat menarik untuk dikritisi karena mahasiswa sudah
seharusnya dituntut untuk kritis dalam menghadapi masalah. Sikap mahasiswa yang kritis
diharapkan dapat membantu menemukan solusi dari permasalahan kemacetan di Jakarta
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah kami dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa itu permasalahan kemacetan di Jakarta?
2. Mengapa kemacetan di Jakarta bisa terjadi?
3. Apa saja dampak kemacetan di Jakarta?
4. Bagaimana cara mengatasi kemacetan di Jakarta?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kemacetan
Kemacetan adalah kondisi dimana terjadi penumpukan kendaraan di jalan.
Penumpukan tersebut disebabkan karena banyaknya kendaraan yang tidak mampu diimbangi
oleh sarana dan prasana lalu lintas yang memadai. Akibatnya, arus kendaraan menjadi
tersendat dan kecepatan berkendara pun menurun. Rata-rata kecepatan berkendara di Jakarta
saat ini berada di kisaran 15 km/jam, yang menurut standar internasional angka ini tergolong
sebagai macet. Angka ini di bawah angka kecepatan berkendara di kota di dunia, seperti
misalnya Tokyo. Data ini menunjukkan bahwa kondisi kemacetan di Jakarta cukup parah.
Kemacetan ini disebabkan karena melonjaknya jumlah kendaraan bermotor yang ada di
Jakarta.
B. Penyebab Kemacetan Jakarta
Kemacetan di Jakarta dapat terjadi karena beberapa alasan berikut:
1. Arus kendaraan yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan.
2. Terjadi kecelakaan, terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton
kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum
disingkirkan dari jalur lalu lintas.
3. Bila musim hujan dan terjadi banjir, memperlambat kendaraan melintas.
4. Ada perbaikan jalan.
5. Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, seperti: berjalan
lambat di lajur kanan dan sebagainya.
6. Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan.
7. Sementara itu, ada kendaraan yang mogok di tepi atau tengah jalan.
8. Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi
rendahnya arus lalu lintas
9. Tingginya tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor di Jakarta yang tidak diimbangi
oleh peningkatan sarana dan prasarana lalu lintas yang memadai.
10. Tidak adanya pelebaran jalan.
11. Bagian tata kota khususnya lalu lintas tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
Banyak kasus kendaraan melakukan u-turn sampai 2 atau 3 jalur sedangkan lebar
jalan hanya empat jalur.
12. Perilaku sopir kendaraan umum menaikkan dan menurunkan penumpang di
sembarang tempat
13. Masih banyak orang yang memilih naik mobil sendiri, dan pada akhirnya
mempersempit jalan sehingga menyebabakan terjadinya kemacetan yang panjang.
14. Rendahnya disiplin masyarakat Jakarta, baik pemilik mobil, motor, sopir kendaraan
umum, penumpang kendaraan umum, pengguna jalan, maupun pedagang kaki lima.
15. Kota Jakarta sebagai tujuan migrasi, sehingga membuat padat kota.
Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta diperkirakan berada di kisaran
5-10% per tahun dengan motor sebagai porsi terbesar penyumbangnya. Berbanding kontras
dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor, pertumbuhan panjang jalan bahkan kurang
dari 1% per tahunnya. Akibatnya, kendaraan bermotor semakin menumpuk di jalanan Jakarta
dan kemacetan pun tidak terhindari.
4
C. Dampak Kemacetan Jakarta
1. Dampak Terhadap Perekonomian
Kemacetan pada akhirnya menimbulkan banyak sekali kerugian terhadap masyarakat dan
negara. Kerugian yang paling nyata adalah pemborosan bahan bakar. Pakar Transportasi,
Danang Parikesit, menyatakan, menurut survei, masyarakat Jakarta akan menghabiskan 6-8%
PDB untuk biaya transportasi. Padahal idealnya menurut standar internasional adalah 4% dari
PDB. Pemborosan ini membuat uang seharusnya digunakan/dialokasikan masyarakat untuk
penggunaan lain harus dikeluarkan untuk biaya transportasi. Kondisi ini jelas merugikan
masyarakat.
Dewan transportasi Kota Jakarta menyebutkan kerugian akibat kemacetan di tahun 2012
mencapai Rp. 28 triliun. Angka itu berasal dari bahan bakar yang terbuang. Selanjutnya
dikatakan bahwa kemacetan di Jakarta sudah mencapai tahap yang sangat mengkhawatirkan.
Dampak ekonomi yang cukup tinggi merupakan indikator mutlak bahwa perlu diupayakan
secepatnya cara mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta.
2. Dampak Terhadap Kesehatan
Setiap partikel karbondioksida yang dikeluarkan oleh kendaraan menjadi bagian yang
membahayakan bagi para pengguna jalan dan penduduk di sekitar daerah kemacetan.
Penyakit pernapasan, jantung dan kanker adalah sebagian efek samping dari polusi udara
karena karbondioksida tersebut.
3. Dampak Terhadap Psikologis
Macet di Jakarta dapat menyebabkan stress misalnya saja di kalangan karyawan.
Dampak psikologis pada karyawan dapat menurunkan produktivitas kerja mereka. Selain itu
bagi mahasiswa pun bisa menyebabkan tidak konsentrasi dalam menghadapi kegiatan
belajar mengajar karena stres tersebut. Tak jarang mahasiswa juga bisa terlambat datang ke
kampus karena alasan macet.
5
orang tak perlu berkendara. Jalur pejalan kaki yang baik juga akan merangsang orang
untuk naik kendaraan umum.
3. Secara Bertahap Perbaiki Kualitas Kendaraan Umum
Kendaraan umum di Jakarta, terutama metromini dan yang sejenisnya, banyak yang
sudah tak layak jalan. Sering mogok dan tak nyaman dinaiki. Jika mogok bisa menutupi
jalan. Tidak perlu diganti seluruhnya secara langsung. Bertahap saja daripada tidak sama
sekali.
4. Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat Pentingnya Menggunakan Kendaraan
Umum
Hal utama yang harus dilakukan untuk mengatasi kemacetan di Jakarta adalah
kesadaran diri dari masyarakatnya. Sudah menjadi tugas pihak kepolisian untuk
menumbuhkan kesadaran di masyarakat. Yang perlu dilakukan oleh pihak kepolisian supaya
masyarakat bisa segera sadar adalah dengan melakukan penyuluhan ke tiap-tiap
Kelurahan/Kecamatan di Jakarta. Hal ini perlu dilakukan supaya menumbuhkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya menggunakan kendaraan umum.
5. Mempertegas Aturan Batas Usia Menggunakan Kendaraan Pribadi
Yang menjadi masalah selanjutnya adalah orang tua yang memberikan kendaraan
pada anaknya yang belum mencukupi umur. Ada begitu banyak anak-anak SMP dan SMA
yang usianya belum memenuhi syarat tapi sudah mulai membawa kendaraan sendiri.
Biasanya alasannya supaya anak tidak terlambat dan orang tua tidak repot lagi mengantar
anak-anak ke sekolah.
Bila hal ini terus terjadi, maka jalanan di Ibukota akan semakin macet. Polisi perlu
memperketat aturan ini dan menumbuhkan kesadaran pada setiap orang tua supaya tidak
memperbolehkan sang anak membawa kendaraan bila belum memiliki SIM. Anak-anak
seusia SMP pada umumnya sedang mengalami masa pertumbuhan. Mereka tidak dapat
mengontrol emosinya sendiri. Dan pada seusia itu biasanya sedang labil-labilnya.
6
Pengerjaan fisik MRT telah dilakukan sejak 2013 oleh pemerintah. Pembuatan
MRT ini tak lain dilakukan untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
2. Upaya Masyarakat
Masyarakat sebagai pengguna jalan juga sudah seharusnya membantu
pemerintah dalam menangani kemacetan lalu lintas seperti beralih ke angkutan umum
yang tersedia dan lebih tertib berlalu lintas agar sesama pengguna jalan dapat
memberikan kenyamanan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemacetan adalah kondisi dimana terjadi penumpukan kendaraan di jalan. Penumpukan
tersebut disebabkan karena banyaknya kendaraan yang tidak mampu diimbangi oleh sarana
dan prasana lalu lintas yang memadai. Dampak kemacetan dapat berimbas terhadap berbagai
aspek seperti aspek ekonomi, kesehatan, dan psikologis. Cara menanggulangi dan
meminimalisir kemacetan di Jakarta diantaranya adalah dengan pembangunan sarana dan
prasarana, menegakkan peraturan bagi para pengguna jalan, menumbuhkan kesadaran
masyarakat agar menggunakan kendaraan umum, dan lain sebagainya.
B. Saran
Masyarakat seharusnya menaati peraturan lalu lintas dan memanfaatkan transportasi
umum sehingga penggunaan kendaraan pribadi dapat diminimalisir. Pemerintah alangkah
bijaknya jika membangun sarana dan prasarana yang memadai bagi pengguna jalan sehingga
dapat memberikan kenyamanan dan meminimalisir kemacetan. Selain itu, penegakkan
peraturan bagi para pengguna jalan juga harus ditekankan lagi guna mendisiplinkan para
pengguna jalan tersebut.
8
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.ilmusipil.com Diakses Hari Senin, 07 Desember 2015
2. http://m.news.viva.co.id/news/read/175105-17-langkah-atasi-macet-jakarta Diakses
Hari Senin, 07 Desember 2015
3. http://www.ghariza-erindrian.blogspot.com Diakses Hari Senin, 07 Desember 2015