Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah tentang “ Kemacetan lalu lintas di indonesia” . makalah ini di tulis dalam rangka
menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Saya menmgucapkan terima kasih
kepada yang terhormat Dosen Bahasa Indonesia, yang telah membimbing saya agar
menyelesaikan tugas tersebut. Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari cara
susunan kalimat ataupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan ini saya  menerima semua
saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. saya berharap
semoga makalah tentang Kemacetan lalu lintas dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

                                          Depok, 18 Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.     Latar belakang............................................................................................................1

B.     Perumusan masalah.....................................................................................................1

C.     Tujuan dan manfaatnya...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A.     Pengertian kemacetan.................................................................................................3

B.     Penyebab kemacetan lalu lintas..................................................................................3

C.     Dampak kemacetan lalu lintas....................................................................................4

D. Solusi PermasalahanKemacetan.................................................................................5

BAB II PENUTUP

A.     KESIMPULAN...........................................................................................................9

B.     SARAN.......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas
yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan
banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik
yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan
penduduk, misalnya Jakarta.

Indonesia sebagai salah satu negara sedang berkembang, dibandingkan dengan Negara
maju, Negara yang sedang berkembang mengalami permasalahan-permasalahan yang lebih
kompleks, mulai dari pertumbuhan penduduk yang tinggi, kesenjangan sosial, hingga
kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan itu sendiri. Kemacetan atau
kongesti adalah salah satu diantaranya.

Kesalahan terhadap pemilihan alat transportasi di wilayah perkotaan dapat


mengakibatkan terjadinya permasalahan bagi masyarakat sekitar, kesalahan ini menimbulkan
kemacetan terutama di kota kota besar. Perkembangan teknologi di bidang alat transportasi
dapat berpengaruh terhadap perkembangan teknologi prasarana transportasi, kebanyakan
Negara maju menganggap pembangunan transportasi salah satu bagian yang integral dari
pembangunan perekonomian. Keberhasilan dalam sector transportasi dapat di lihat dari
kemampuan nya dalam mendorong serta menunjang peningkatan ekonomi nasional, regional
dan lokal, stabilitas politik termasuk mewujudkan nilai-nilai sosial dan budaya yang
diindikasikan melalui berbagai indikator transportasi antara lain: kapasitas, kualitas
pelayanan, aksesibilitas keterjangkauan, dan beban publik.

B. PERUMUSAN MASALAH

Masalah kemacetan lalu lintas akan sangat sulit untuk di hilangkan, paling tidak hanya
mengurangi kepadatannya. Hal ini disebabkan karena kemacetan lalu lintas oleh banyak
faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, mulai dari letak geografis suatu daerah
salah satunya. Untuk mengatasi nya setidak nya dapat mengurangi kepadatan lalu lintas.
Perlu kita ketahui terlebih dahulu hal hal apa saja yang menjadi faktor penyebab timbul nya

1
kemacetan terhadap lalu lintas, apa dampak negatif yang timbul akibatnya, dan bagai mana
upaya kita bersama agar dapat mengurangi kepadatan atau kemacetan lalu lintas tersebut.

C. TUJUAN DAN MANFAAT

Makalah ini bertujuan untuk mempelajari masalah kemacetan lebih lanjut, mengetahu sebab
sebab apa saja yang membuat kemacetan di Indonesia tidak kunjung membaik, dan juga
dapat mengetahui dampak apa saja yang di timbulkan bagi kehidupan maskayarat sekitar, dan
mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kemacetan tersebut. Di bawah ini
beberapa point manfaat dan tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetaui secara umum tentang dunia transportasi secara keseluruhan.


2. Untuk menambah wawasan kita mengenai perkembangan transportasi di Indonesiaa
saat ini.
3. Memberi saran solusi untuk menangani permasalahan-permasalan masyarakat
maupun lingkungan akibat pemilihan sistem transportasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEMACETAN

Kemacetan adalah situasi atau keadaan di mana tersendatnya atau bakan terhentinya lalu
lintas yang di sebabkan oleh banyak faktor, salah satunya banyaknya kendaraan yang
melebihi kapasitas jalan, kemacetan banyak terjadi di kota kota besar di Indonesia, terutama
tidak mempunyai transportasi umum yang baik atau memadai ataupin juga tidak seimbang
dengan kebutuhan masyarakat, misalnya Jakarta.

Permasalahan kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari hari di Jakarta,


Bandung, Surabaya, Jogjakarta, Denpasar dan kota kota besar lain nya di Indonesia. Dinas
perhubungan DKI Jakarta memcatat, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor rata ratanya
mencapai 11% per tahunnya, sedangkan pertambahan jalan tak sampai 1% per tahun nya

B. PENYEBAB KEMACETAN LALU LINTAS

Ada beberapa faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas, antara
lainya adalah :

1. Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan.


2. Terjadi kecelakaan dan mengganggu kelancaran lalu lintas, karena masyarakat yang
menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum
disingkirkan dari jalur lalu lintas.
3. Adanya perbaikan jalan.
4. Adanya bagian jalan yang rusak atau longsor, ataupun banjir.
5. Ketidak tahuan masyarakat akan aturan lalu lintas.
6. Parkir kendaraan yang tidak tertata baik atau tidak pada tempatnya.
7. Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada
akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati
area tersebut.
8. pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi
rendahnya arus lalu lintas.
9. Ruas jalan jauh di bawah kebutuhan normal yang seharusnya 20% dari total luas kota.
Saat ini lahan jalan Jakarta hanya 6,2% saja dari total lahan.

3
10. Moda angkutan umum belum sesuai dengan kebutuhan di kota besar. Menurut
Andrinof, angkutan umum utama di Jakarta harusnya berupa bus dan kereta yang bisa
mengangkut penumpang dalam jumlah besar.
11. Yaitu minimnya jembatan penyeberangan orang atau terowongan penyeberangan
orang. Sehingga orang kerap kali menyeberang beramai-ramai saat arus lalu lintas
sedang tinggi. Ini tentu menghambat laju kendaraan.
12. Yaitu karena banyaknya titik bottleneck, seperti di pintu-pintu masuk jalan tol.
13. Yaitu karena kurangnya angkutan massal seperti bus dan kereta.
14. Yaitu karena buruknya tata ruang dan kesalahan pemberian ijin bangunan seperti mall
dan ruko.

C. DAMPAK KEMACETAN LALU LINTAS

Dampak kemacetan lalu lintas dapat benyebabkan banyak kerugian bagi pengguna jalan,
baik itu pemborosan BBM, jarak tempuh menjadi lebih lama, timbulnya polusi udara yang
berlebih, menyebabkan stress dan emosi sehingga pengguna jalan terhambat aktifitas nya.

Kerugian pun tidak hanya di rasakan oleh masyarakat, pemerintah pun mendapat kerugian
yang cukup besar. Contoh saja di Jakarta, kemacetan yang terjadi di Jakarta terus meningkat
setiap tahun nya, dan di tahun 2017 saja menurut perhitungan Bappenas kerugian khusus di
DKI Jakarta saja mencapai Rp 67,5 triliun. Sementara kerugian yang dialami di wilayah
Bodetabek mencapai Rp 100 triliun per tahun.

Dapat disimpulkan kemacetan lalu lintas dapat menimbulkan dampak-dampak negatif, antara
lain :

a. Kerugian waktu, karena kecepatan yang rendah.


b. Pemborosan energy, dan meningkatkan polusi udara.
c. kerugian yang di alami pemerintah bias mencapai triliunan.
d. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang
pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi
e. Meningkatkan stress pengguna jalan.
f. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti: ambulans, pemadam kebakaran
dalam menjalankan tugasnya.

4
D. SOLUSI PERMASALAHAN KEMACETAN

Upaya mengatasi kemacetan dan kesemerawutan lalu lintas kendaraan yang perlu ditempuh
berbagai upaya, yaitu :

1. Mengelola angkutan umum/ massal di perkotaan yang berkapasitas mencukupi dan


aman nyaman di kelola secara professional.
2. Membangun ketersediaan prasarana perkotaan yang berkapasitas yang mampu
melayani lalu lintas secara lancar.
3. Menerapkan strategi kebijakan transportasi perkotaan yang komprehensif, akomodatif
dan berwawasan masa depan.

Ada beberapa langkah yanvg bias kita lakukan untuk mengatasi permasalahan kemacetan
lalu lintas yang harus di rumuskan dalan suatu rencana yang komprehensif yang biasanya
meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

1. Peningkatan kapasitas jalan.

Salah satu langkah langkah yang penting dalam hal memecahkan masalah kemacetan adalah
dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti :

a. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas jika hal itu memungkinkan.
b. Mengalihkan lalu lintas menjadi jalan satu arah dengan cara system buka tutup.
c. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang
paling dominan membatasi arus belok kanan.
d. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak
sebidang atau flyover.
e. Mengembangkan inteligent transport sistem.

2. Keberpihakan kepada angkutan umum

Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan mengoptimalkan kepada angkutan
yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain :

a. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum.


b. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta
dikenal sebagai Busway.

5
c. Mengembangkan tgransportasi kereta api kota, yang dikenal sebagai Metro di
Perancis, Subway di Amerika, MRT di Singapura.
d. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam
ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan
bermotor, bea masuk kepada angkutan umum.

3. Pembatasan kendaraan pribadi

Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan
manajemen lalu lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:

a. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti


yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing
(ERP). ERP berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk
lain dengan penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarip
parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan
penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya.
b. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan
kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
c. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti
diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain
pembatasan sepeda motormasuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur
busway.

Ada juga solusi dari dengan melibatkan peran pemerintah dan masyarakat, yaitu :

1. Peran Pemerintah

Urbanisasi dan angka kelahiran yang sangat tinggi menimbulkan pertumbuhan penduduk
menjadi sangat tidak terkendali. Berarti pemerintah harus mencari cara untuk membatasi laju
urbanisasi dan menekan angka kelahiran dengan cara menjalankan program keluarga
berencana.

Jika pemerintah berhasil mengatasi permasalahan laju urbanisasi dan angka kelahiran, maka
jumlah pengguna jalan munurun dan terkendali. Untuk mencegah parahnya keadaan lalu
lintas yang sangat macet, pemerintah perlu berusaha mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi dan memaksimalkan kendaraan umum. Selain memperluas ruas jalan, pemerintgah

6
juga harus menetapkan batas kecepatan kendaraan untuk meminimalisasi terjadinya
kecelakaan lalu lintas yang berdampak kemacetan.

Pemerintah juga seharusnya memperbaiki jalan yang rusak, memperlebar jalan, menambah
dan memperbaiki jembatan penyeberangan yang rusak. Selain itu pemerintah juga harus
menambah dan memperbaiki rambu-rambu lalu lintas yang sudah tidak layak.

Transportasi Busway juga harus dibuat lebih efektif dengan menambahkan sejumlah armada,
sehingga penumpang tidak menunggu lama dan waktu tempuh menjadi lebih cepat. Selain itu
pemerintah diharuskan mengoptimalkan kereta api yang telah ada, meningkatkan pelayanan
dan kenyamanannya baik di stasiun maupun di dalam kereta api itu sendiri, sehingga banyak
penggua jalan yang mau berpindah dari kendaraan pribadi ke kereta api.

Peraturan harus lebih ditegakkan sehingga penduduk menjadi lebih disiplin. jika ada
kendaraan yang melanggar peraturan lalu lintas segera ditilang sesuai dengan aturan yang
berlaku. Misalkan angkutan umum yang tidak berhenti di halte, kendaraan menerobos lampu
merah, motor yang berada di jalur kanan akan dikenakan sangsi atau denda agar mereka yang
melanggar jera dan tidak mengulangi kesalahan nya. Selain semua itu, pemerintah juga harus
mengajak para pengguna kendaraan pribadi agar beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan
umum.

2. Peran Masyarakat

Masyarakat sebagai pengguna jalan juga harus bisa membantu pemerintah dalam upaya
menangani kemacetan lalu lintas salah satunya beralih ke angkutan umum yang sudah di
kelola dengan baik oleh pemerintah. Pejalan kaki harus mau membiasakan diri berjalan di
trotoar dan menyeberang di jembatan penyeberangan. Dan jika ingin menggunakan angkutan
umum, maka kita harus menunggu menghentikan angkutan umum di halte dan begitu juga
ketika turun berhentilah di halte agar tidak ada angkutan umum yang berhenti mendadak
sembarangan.

Para supir pun seharusnya mempunyai kesadaran yang tinggi untuk mematuhi rambu-rambu
lalu lintas. Supir angkutan umum tidak berhenti di sembarang tempat. Pada saat berhenti
kendaraan dipinggirkan agar tidak mengganggu kendaraan lain dan jangan menjadikan
perempatan atau pertigaan sebagai terminal. Pedagang kaki lima sebaiknya tidak berdagang
di trotoar karena trotoar merupakan haknya pejalan kaki, begitu juga pejalan kaki untuk tidak
membeli barang-barang di troatoar.

7
Sebaiknya jika menggunakan kendaraan pribadi, gunakan lah kendaraan yang kecil dan bagi
para pengendaram motor gunakanlah selalu jalur kiri dan dengan kecepatan yang tidak tinggi.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari tahun ketahun masalah kemacetan lalu lintas tidak kunjung mnedapatkan solusi dan di
perkirakan akan terus bertambah karena pertambahan kendaraan bermotor 11% tiap tahun
nya, sedangkan pertambahan jalan hanya 1% pertahun nya. Dari perbandingan tersebut kita
bias membayangkan masalah kemacetan ini sangat sulit diatasi.

Untuk mengurangi masalah kemacetan ini yang semakin bertambah bakan untuk
mengatasi terjadinya kemacetan total, maka semua masyarakat dan pemerintah ikut adil
untuk memikirkan jalan keluar dari permasalahan kemacetan ini mulai dari sekarang.
Pemerintah harus bias mengendalikan laju urbanisasi dan angka kelahiran dengan serius, juga
lebih menegakan aturan aturan lalu lintas agar pengguna jalan lebih tertib dan jera ketika
melanggar. Pemerintah pun harus meningkatkan keamanan dan kenyamana dari angkutan
umum, seperti busway, angkot, kereta api dan lain nya mulai dari sekarang.

Masyarakat pun harus membantu pemerintah dalam mengurangi kemacetan, dengan


selalu tertib berlalu lintas, tidak melanggar dan sadar dan mematuhi semua aturan aturan lalu
lintas. Bila masyarakat patuh dengan semua aturan aturan di jalan mungkin kemacetan yang
parah akan sedikit demi sedikit berikurang. Kedisiplinan berkendara juga patut di perbaiki
dan juga masyarakat harus memilih menggunkan angkutan umum dari pada menggunkan
kendaraan pribadi agar volume kendaraan di jalan tidak menumpuk yang membuat
kemacetan lebih parah. Dan sangat merugikan masyarakat karena kemacetan dapat
menyebabkan pemborosan BBM, pemborosan waktu serta dapat menimbulkan polusi udara.

B. Saran

1. Pemerintah sebaiknya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan angkutan umum, agar


masyarakat tertarik untuk beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

2. Melakukan pembatasan usia kendaraan karena jika kendaraan tersebut sudah terlalu tua,
maka kendaraan tersebut menjadi tidak fungsional lagi

3. Penegakan hukum yang tegas terhadap pengguna jalan, pejalan kaki dan pedagang kaki
lima yang melanggar aturan.

9
4. Aturan yang tegas dan ketat terhadap arus urbanisasi dengan cara yang lebih optimal, dan
hukuman dipertegas apabila ada yang melanggar.

5. Pemerintah juga sebaiknya memasukkan pendidikan berlalu lintas dalam lingkup sekolah
dasar dan sekolah menengah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R & Adisasmita, S.A. 2011. Manajemen Transportasi Darat : Mengatasi


Kemacetan Lalu Lintas di Kota Besar (Jakarta). Jakarta:Graha Ilmu.

Khisty, Jotin C dan B. Kent Lall. 2003. Transportation Engineering : An Introduction, 3rd
Edition. Pearson Education. Prentice Hall.

Morlok, Edward K. 1978. Introduction to Transportation Engineering and


Planning. Mc Graw-Hill.Inc. Pennsylvania.

Adisasmita, Rahardjo. 2015.Analisis Kebutuhan Transportasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Ilham Malik, IB. 2004. Susahnya  Mengurusi Trasnsportasi. Yogyakarta: Dunia Kata

Satmiko, Haryo. 2014. Manajemen  Krisis  Transportasi. Bandung: Nuansa Cendikia

Adisasmita, Rahardjo dan Sakti Adji Adisasmita. 2011. Manajemen Transportasi Darat.


Yogyakarta: Graha Ilmu

Zunita Amalia Putri, Minggu 03 Desember 2017, Jakarta Rugi Rp 67,5 Triliun Akibat
Kemacetan Lalu Lintas : news.detik.com

11

Anda mungkin juga menyukai