OLEH
DEWI SAFITRI S.
60800120031
PWK-B
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt atas hidayahnya saya
diberikan kesehatan untuk dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Salawat serta
salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw beserta para keluarga dan
sahabatnya.
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Transportasi, dengan judul makalah yaitu “Permasalahan Angkutan Umum
(Angkot) di Perkotaan”.
Menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik saran yang membangun sangatlah diharapkan agar makalah ini
dapat menjadi lebih baik lagi, untuk itu diucapkan banyak terima kasih.
Dewi Safitri S.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
C. Tujuan ...........................................................................................................1
A. Kesimpulan ...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angkutan umum penumpang merupakan penyedia jasa angkutan umum yang
berfungsi untuk memberikan pelayanan kenyamanan, kemudahan, dan rasa aman
kepada pengguna jasa angkutan umum di dalam melakukan operasi perjalanan.
Dengan demikain untuk membahas suatu angkutan umum, tidak terlepas dari
tersedianya fasilitas angkutan umum dan juga pengguna jasa angkutan untuk
melakukan dari satu tempat keberbagai arah tujuannya. Adapun angkutan umum
merupakan sebuah fasilitas untuk menunjang penumpang dari jalur angkutan
umum dari berbagai jenis rute.
Angkutan umum yang beroperasi ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, hal
ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat yang berpenghasilan menengah
kebawah akan menggunakan angkutan umum, yang beroperasi tersebut untuk
menunjang kegiatan sehari-hari sehingga jasa angkutan umum ini dapat dirasakan
pentingnya keberadaannya. Selain itu juga angkutan umum harus direncanakan,
diatur, ditata dan dikoordinasikan sebaik-baiknya sehingga pelayanan angkutan
umum yang beroperasi bisa menjangkau semua daerah yang ada, khususnya
wilayah di daerah sekitar tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja permasalahan angkutan umum di Perkotaan?
2. Bagaimana kinerja angkutan umum di perkotaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa saja permasalahan angkutan umum di Perkotaan
2. Untuk mengetahui Bagaimana kinerja angkutan umum di perkotaan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
menggunakan fasilitas parkir off-street yang terbayar. Waktu yang dihabiskan
untuk mencari tempat parkir gratis (atau murah) dikompensasi oleh penghematan
moneter. Parkir juga mengganggu pengiriman karena banyak kendaraan
pengiriman akan parkir ganda di tempat terdekat untuk membongkar kargo
mereka. Mengidentifikasi penyebab kemacetan yang sebenarnya adalah masalah
strategis untuk perencanaan perkotaan karena kemacetan umumnya merupakan
hasil dari keadaan tertentu seperti kurangnya parkir atau sinyal lalu lintas yang
tidak sinkron.
Banyak sistem angkutan umum, atau bagian dari mereka, baik di atas atau
kurang digunakan karena permintaan untuk angkutan umum tunduk pada periode
puncak dan palung. Selama jam sibuk, keramaian menciptakan ketidaknyamanan
bagi pengguna karena sistem mengatasi lonjakan permintaan sementara. Hal ini
menciptakan tantangan penyediaan infrastruktur transit dan tingkat layanan yang
memadai. Perencanaan untuk kapasitas puncak membuat sistem sangat kurang
3
digunakan selama jam sibuk, sementara perencanaan untuk kapasitas rata-rata
akan menyebabkan kemacetan selama jam sibuk.
Kesulitan ini adalah hasil dari lalu lintas yang intens, di mana mobilitas
pejalan kaki, sepeda, dan kendaraan non-bermotor lainnya terganggu, tetapi juga
karena kurangnya pertimbangan secara terang-terangan untuk pejalan kaki dan
sepeda dalam desain fisik infrastruktur dan fasilitas. Di sisi yang berlawanan,
pengaturan jalur sepeda mengambil kapasitas jauh dari jalan raya serta tempat
parkir. Hasil negatif adalah mengalokasikan lebih banyak ruang untuk transportasi
non-bermotor daripada permintaan mobilitas aktual, yang akan memperburuk
kemacetan.
Sebagian besar jalan dimiliki publik dan bebas akses. Peningkatan lalu
lintas berdampak buruk pada aktivitas publik, yang pernah memadati jalanan
seperti pasar, agoras, parade dan prosesi, permainan, dan interaksi masyarakat. Ini
telah berangsur-angsur menghilang untuk digantikan oleh mobil. Dalam banyak
kasus, kegiatan ini telah bergeser ke pusat perbelanjaan, sementara dalam kasus
lain, mereka telah ditinggalkan sama sekali. Arus lalu lintas mempengaruhi
kehidupan dan interaksi penduduk dan penggunaan ruang jalan mereka. Lebih
banyak lalu lintas menghambat interaksi sosial dan kegiatan jalanan. Orang
cenderung berjalan dan bersepeda lebih sedikit ketika lalu lintas tinggi.
4
6. Biaya pemeliharaan infrastruktur yang tinggi
5
perangkat portabel menciptakan gangguan yang terkait dengan meningkatnya
kecelakaan bagi pengemudi dan pejalan kaki.
9. Jejak tanah
6
untuk dipasang pada kendaraan yang lebih baik. Tentu saja kendaraan yang rusak
berat dibiarkan semakin rusak dan tidak mungkin beroperasi lagi.
Tidak ada proses perencanaan perubahan jaringan trayek yang sistematis. Jika
ada perubahan permintaan, misalnya perkembangan pemukiman-pemuklman
baru, tidak segera diantislpasl dengan pengembangan trayek baru. Jaringan
trayek. tidak berubah dalam waktu yang lama. Hal Ini memliiki konsekuensi-
konsekuensi:
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Angkutan umum memiliki peranan penting dalam pembangunan
perekonomian, untuk menuju keberlajutan angkutan umum memerlukan
penanganan serius. Angkutan merupakan elemen penting dalam perekonomian
karena berkaitan dengan distribusi barang, jasa, dan tenaga kerja, serta merupakan
inti dari pergerakan ekonomi di kota, berbagai bentuk moda angkutan umum
dengan karakteristik dan tingkat pelayanan yang diberikan mewarnai
perkembangan sistem angkutan umum kota yang seharusnya berorientasi kepada
kenyamanan dan keamanan sehingga dapat bersaing dengan angkutan pribadi.
Angkutan umum perkotaan adalah salah satu tulang punggung ekonomi perkotaan
dimana kota yang „baik‟ dan „sehat‟ dapat ditandai dengan melihat kondisi sistem
angkutan umum perkotaannya. Hal ini disebabkan karena, transportasi tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan umat manusia selama hal itu dibutuhkan dalam
pendistribisian bahan, pergerakan aktifitas manusia maupun barang sebagai
komponen mikro suatu perekonomian. Sektor transportasi harus mampu
memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat dalam segala kegiatan di semua
lokasi yang berbeda dan tersebar dengan karakter fisik yang berbeda pula
B. Saran
Untuk jangka pendek, kebijakan yang sebaiknya diambil untuk memperbaiki
angkutan umum adalah perbaikan manajemen, yang merubah sistem yang ada saat
Ini (sistem setoran) menjadlsistem buy the service. Dengan cara Ini, maka standar
minimum pelayanan angkutan umum akan terjamin, termasuk keandalannya
(reliabilitas, yaltu ketepatan jaduwal dan trayek, serta keamanannya. Dalam
perubahan tersebut, dianjurkan sedapat mungkin dapat mengikut sertakan para
crew yang lama, termasuk para pelaku Informal dari bisnis angkutan umum
tersebut.
8
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/HP/Downloads/admin,+5+Ahmad+Munawar%20(1).pdf
https://www.transportationissuesdaily.com/9-masalah-transportasi-perkotaan-di-jalan/
Munawar, A., BudI Hartanto, TitI LlllanI S. dan MoenadjI, Tinjauan Kebijakan Angkutan
Umum Perkotaan (StudI Kasus Bandung), makalah pada Seminar Naslonal
TransportasI di ITB, Bandung, November, 2001