Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................
1.1.Contoh Masalah-masalah Perkotaan .................................................................................
1.2.Contoh Masalah Transportasi Di Perkotaan ......................................................................
1.3.Solusi Masalah Transportasi Yang di Lakukan Pada Masalah Perkotaan ........................
1.4.Contoh Masalah-masalah Regional Indonesia ..................................................................
1.5.Contoh Masalah Transportasi Di Skala Regional .............................................................
1.6.Solusi Masalah Transportasi Yang Di Lakukan Pada Skala Regional ..............................
1.7.Contoh Masalah-masal Global (Dunia) .............................................................................
1.8.Masalah Transportasi Di Skala Global ..............................................................................
1.9.Solusi Masalah Transportasi yang Di Lakukan Pada Skala Global ................................
2.1. Kesimpulan ................................................................................................................................
Pengangguran terjadi karena berbagai factor, salah satunya adalah karena per-
saingan dari sumber daya manusia. Persaingan ini terjadi dalam hal mencari
lapangan pekerjaan. Biasanya orang yang tidak memiliki pendidikan yang
cukup akan kalah dengan orang yang memiliki pendidikan tinggi. Banyak para
pencari kerja menjadikan Pendidikan sebagai syarat utama dalam membuka
lowongan pekerjaan.
Banjir
Salah satu masalah regional ini sudah sering terjadi di Indonesia, bahkan di
kota- kota besar sendiri pun sudah menjadi aktivitas rutin yang harus dihadapi.
Bahkan tak hanya pada musim hujan, pada musim kemarau sekalipun banjir
bisa saja ter- jadi beberapa wilayah. Hal ini dikarenakan perkembangan
wilayah Indonesia yang menyebabkan sistem pembuangan air yang salah dan
tidak adanya pen- jagaan pada daerah aliran sungai. Untuk mengatasi ini,
pentingnya peran pemerintah yang mengelola pembuangan air agar tak menjadi
masalah di kemudian harinya. Selain itu, peran aktif dan kesadaran masyarakat
mengenai pentingnya menjaga lingkungan sangat dibutuhkan.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah masalah sosial yang sudah ada sejak lama di Indonesia.
Bukan hal yang bisa ditutupi, bahwa angka kemiskinan masih besar di
Indonesia. Bahkan dari tahun ke tahun, kemiskinan selalu terjadi.
Memang tidak ada tindakan yang langsung bisa menghapus kemiskinan
diIndonesia.
Terlebih masalah sosial kemiskinan ini seperti mendarah daging. Seseorang
yang masuk dalam kategori miskin bisa karena dua faktor. Faktor internal,
karena orang yang masuk dalam kategori miskin ini tidak berusaha. Ia tidak
berusaha un- tuk mengubah hidupnya dan keluar dari lingkaran kemiskinan.
Selanjutnya, Faktor eksternal, kemiskinan yang disebabkan oleh faktor internal
biasakan kare- na adanya masalah. Contohnya seperti adanya perubahan iklim,
perubahan struktur sosial, kebijakan dari program pemerintah, kerusakan alam
dan bisa ter- jadi karena hal-hal lainnya.
Ada tiga fenomena global yang memiliki konsekuensi besar terhadap seluruh negara di
dunia, termasuk di Indonesia. Sebuah negara yang tidak mampu berpartisipasi dan
menghadapi tiga tantangan itu dianggap pecundang (loser). Sedangkan negara yang mampu
menghadapi ketiganya dikategorikan sebagai pemenang (winner). tiga tantangan yang
dimaksud adalah situasi pandemi, perubahan iklim, dan digitalisasi. Ketiga situasi itu adalah
tantangan tersulit yang dihadapi dunia saat ini ataupun di masa depan.
“Ketiga fenomena global yang menyapu dunia tersebut akan memengaruhi dan menentukan
sebuah negara apakah dia akan menjadi sebuah negara pecundang atau menjadi pemenang,”
fenomena pandemi dikategorikan sebagai masalah yang tidak akan pernah selesai, atau alias
akan datang berkali-kali. Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sekitar 18 bulan pun
bukanlah yang pertama ataupun yang terakhir kali. Dunia akan terus menghadapi masalah
ini, terlepas apa pun pandeminya.
Sejarah mencatat, jauh sebelum Covid-19, beberapa pandemi buruk yang merenggut banyak
nyawa telah terjadi di dunia. Misalnya, wabah Plague of Justinian, sebuah wabah yang
menginvasi Konstantinopel, ibu kota Kerajaan Byzantine yang kini menjadi Kota Istanbul di
Turki. Wabah tersebut tersebar pada tahun 541 masehi. Wabah ini menyebar seperti kobaran
api ke Eropa, Asia, Afrika Utara, dan Semenanjung Arab. Diperkirakan 30-50 juta orang
meninggal, sekitar setengah populasi dunia waktu itu. Ada juga pandemi Black Death yang
terjadi pada 1347, dan diperkirakan menewaskan 200 juta nyawa hanya dalam 4 tahun.
Kemudian wabah The Great Plague of London pada tahun 1500-an
Keterkaitan antara transportasi dengan lingkungan meliputi spektrum yang sangat lebar.
Dampak yang timbul bisa akibat keberadaan dari infrastruktur transportasi yang secara fisik
mempengaruhi lingkungan sekitarnya atau akibat pengoperasian fasilitas tersebut. Faktor –faktor
yang terkait dengan pengoperasian moda-moda transportasi bersifat sangat dinamis karena
tingkat gangguannya tergantung dari volume penggunaan, jenis moda, dan teknologi yang
digunakan. Dampak lingkungan yang dirasakan akibat pengoperasian transportasi ini yang
umumnya menjadi isu-isu yang berkepanjangan karena terus berkembang seiring dengan
perkembangan aktivitas manusia.
Pada lingkup makroskopis, tingkat dan skala gangguan terhadap lingkungan akibat
transportasi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu kondisi perekonomian
global dan nasional, kebijakan transportasi (sistem pengadaan, standar lingkungan, dsb), struktur
sektor transportasi (moda-moda yang dioperasikan, kelembagaan, keterlibatan swasta dan
pemerintah, karakteristik pasar, dsb), serta aspek-aspek operasional dari kegiatan transportasi
(sistem manajemen, tingkat penggunaan, penerapan teknologi, dan sebagainya). Bagi
transportasi perkotaan, polusi udara akibat transportasi jalan merupakan dampak yang boleh
dikatakan paling problematis, terutama di negara-negara berkembang di mana perkembangan
infrastruktur sangat tertinggal dibanding perkembangan kebutuhan yang mengakibatkan
kemacetan yang sangat ekstensif. Disamping itu, faktor lalulintas lainnya (kebisingan, vibrasi,
kerusakan fisik, perasaan tak aman/nyaman) dan faktor badan jalan (intrusi visual/estetika,
pemisahan lahan, konsumsi lahan, perubahan akses, nilai lahan, pengaruh terhadap kehidupan
alam, situs budaya, sejarah) masing-masing memberikan dampak tertentu pada lingkungan
sekitarnya. Seperti :
Polusi Akibat Kendaraan Bermotor
Berbagai dampak yang ditimbulkan polusi udara akibat asap kendaraan bermotor:
a. Dampak Kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran
darah dan menyebar ke seluruh tubuh.Dampak kesehatan yang paling umum
dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya,
asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar
dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik
b. Dampak Terhadap Tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan
bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat
proses fotosintesis.
c. Hujan Asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan
pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
i. Mempengaruhi kualitas air permukaan
ii. Merusak tanaman
iii. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan.
iv. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor
transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar
lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta
kematian yang diakibatkan karenanya yaitu :
1. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan
sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang
terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
2. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan
tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas
terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu
lintas dan mengurangi polusi udara.
3. Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering
diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan
bermotor akan memperlambat laju
4. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan
adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di
samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
5. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama
yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
6. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang menimbulkan asap yang sangat
banyak
KESIMPULAN
https://id.m.wikibooks.org/wiki/Moda_Transportasi/Ragam_moda_transportasi
https://www.scribd.com.lunhasnee.blogspot.