Anda di halaman 1dari 15

ISU MASALAH TRANSPORTASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: pengantar transportasi

Dosen pengampu: Muhammad sofwan,ST,MT

Disusun Oleh:

Puan Edelweis Maharani (213410650)

FAKULTAS TEKNIK

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................
1.1.Contoh Masalah-masalah Perkotaan .................................................................................
1.2.Contoh Masalah Transportasi Di Perkotaan ......................................................................
1.3.Solusi Masalah Transportasi Yang di Lakukan Pada Masalah Perkotaan ........................
1.4.Contoh Masalah-masalah Regional Indonesia ..................................................................
1.5.Contoh Masalah Transportasi Di Skala Regional .............................................................
1.6.Solusi Masalah Transportasi Yang Di Lakukan Pada Skala Regional ..............................
1.7.Contoh Masalah-masal Global (Dunia) .............................................................................
1.8.Masalah Transportasi Di Skala Global ..............................................................................
1.9.Solusi Masalah Transportasi yang Di Lakukan Pada Skala Global ................................
2.1. Kesimpulan ................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Contoh Masalah-masalah Perkotaan
2. Kota menjadi pusat pemerintahan, segala hal yang berkaitan dengan pemerintahan terdapat di
kota. Kota juga mempunyai berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan, mulai dari
sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana hiburan dan lain sebagainya. Dengan
lengkapnya berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan bukan berarti kota lepas dari
segala permasalahan. Justru hal tersebut menimbulkan berbagai permasalahan bagi sebuah
kota. Masalah-masalah yang ada di perkotaan antara lain:
 Urabanisasi
merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Penduduk desa pindah ke kota
karena berbagai faktor, antara lain ingin memperoleh penghidupan yang layak,
menikmati sarana dan prasarana kehidupan yang tidak ada di desa, dan
sebagainya. Perpindahan penduduk desa ke kota menyebabkan kota makin padat
penduduknya. Keadaan ini kemudian menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan.
Pada umumnya penduduk desa yang pindah ke kota memiliki latar belakang pendidikan
yang kurang, sehingga ketika sampai di kota mereka tidak diterima bekerja di tempat
yang layak. Kemudian keadaan ini menjadikan mereka sebagai pengasong, pengamen,
pemulung, pedagang kaki lima dan lain-lain.
 Permasalahan permukiman
Lahan yang dimiliki oleh kota terbatas dan umumnya sudah didata untuk berbagai
kepentingan umum dan perindustrian. Dengan datangnya para urban ke kota makin
menambah permasalahan tentang permukiman. Para pendatang, terutama yang berasal
dari golongan miskin akan membangun tempat tinggal seadanya di kota. Pada umumnya
rumah mereka menempati wilayah-wilayah yang kurang layak karena mahalnya tanah di
kota, sehingga tidak terjangkau bagi warga pendatang kelas menengah ke bawah.
 Permasalahan lingkungan
yang dimaksud di sini adalah menyangkut pencemaran, baik pencemaran tanah, air,
udara, dan suara. Pencemaran tersebut diakibatkan adanya aktivitas manusia dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Pencemaran tanah misalnya, banyak sampah
yang tertimbun di tempat sampah. Apabila tidak ditangani dengan baik akan
mengakibatkan menurunnya tingkat kesehatan masyarakat. Pencemaran air diakibatkan
adanya pembuangan limbah di sungai atau danau yang ada di kota tersebut. Limbah
tersebut dapat berupa limbah rumah tangga dan limbah industri. Limbah tersebut dapat
mengakibatkan rusaknya jaringan kehidupan yang ada di perairan. Pencemaran udara
ditimbulkan oleh adanya asap kendaraan, pabrik, dan pembakaran yang dilakukan oleh
manusia. Pencemaran udara yang berlebihan akan merusak kesehatan terutama terkait
dengan pernapasan.
 Permasalahan transportasi
Saat ini masalah transportasi, terutama di kota besar hampir mencapai ambang batas
kemampuan jalan. Banyaknya kendaraan di kota menyebabkan kebutuhan akan prasarana
transportasi yang berupa jalan perlu mendapat perhatian yang lebih. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka pemerintah melakukan pelebaran jalan untuk menghindari kemacetan.
Pemerintah juga membangun jalan-jalan baru untuk menangani kemacetan di kota.
1.2. Contoh Masalah Transportasi Di Perkotaan
Kota dianggap sebagai tempat tersedianya berbagai kebutuhan dan lapangan kerja selain
itu kota menawarkan begitu banyak kesempatan baik di sektor yang formal maupun informal.
Pertumbuhan wilayah di perkotaan berlangsung sangat cepat dibandingkan dengan di daerah
pedalaman. Perkembangan industri di perkotaan menjadikan banyak tersedianya lapangan kerja
dengan upah yang tinggi. Hal ini mendorong orang yang tinggal di daerah pedalaman atau desa
untuk pindah ke kota maupun bekerja di perkotaan. Masalah lalu lintas di perkotaan pada
dasarnya disebabkan oleh:
1. Pertambahan penduduk kota-kota besar yang sangat pesat yaitu berkisar antara 3 % -
5 % per tahunnya. Penambahan tersebut salah satunya disebabkan oleh perpindahan
penduduk dari desa ke kota yang disebut urbanisasi. Laju urbanisasi yang tinggi di
daerah perkotaan tentunya akan berakibat pada meningkatnya jumlah permintaan
akan jasa transportasi. Dengan meningkatnya jumlah penduduk yang ada di
perkotaan maka diperlukan penyediaan sarana transportasi yang memadai untuk
melayani jumlah penduduk tersebut.
2. Tingginya jumlah pengguna kendaraan pribadi mobil dan motor (pertumbuhan
kendaraan roda dua sekitar 8-12 % per tahun selama lima tahun terakhir)
3. Kualitas dan jumlah kendaraan angkutan umum yang belum memadai. Sarana,
prasarana, jaringan pelayanan, terminal, dan sistem pengendalian pelayanan
angkutan umum yang ada belum mampu menarik minat pemaai kendaraan pribadi
untuk beralih ke angkutan umum.
Permasalahan transportasi di Perkotaan :
1. Kemacetan
Permasalahan yang dihadapi di daerah perkotaan akibat tingginya laju urbanisasi
adalah keterbatasan sistem transportasi dalam memenuhi permintaan akan jasa
transportasi. Masalah kemacetan merupakan salah satu masalah transportasi yang
dihadapi di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Salah satu faktor dari
masalah kemacetan di perkotaan adalah penggunaan kendaraan pribadi. Volume lalu
lintas yang melebihi kapasitas jalan dapat mengakibatkan kemacetan. Kemacetan
yang terjadi mengakibatkan kerugian bagi pengguna jasa transportasi baik kerugiaan
materi berupa bertambahnya biaya operasional kendaraan maupun waktu yang
terbuang akibat adanya tundaan. Di perkotaan khususnya saat jam puncak dipagi hari
seringkali terjadi beberapa titik rawan kemacetan. Kemacetan lalu lintas tidak dapat
dihindari karena masyarakat terus melakukan berbagai aktivitas di antaranya
berangkat bekerja, berangkat sekolah, dan keperluan lainnya. Hal ini diperparah
dengan banyaknya penggunaan kendaraan pribadi dibandingkan dengan penggunaan
angkutan massal.
2. Ketidakseimbangan antara kebutuhan sarana, prasarana, dan fasilitas transportasi.
Pada umumnya permasalahan transportasi terletak pada ketidakseimbangan antara
kebutuhan sarana, prasarana, dan fasilitas transportasi, Di beberapa kota atau wilayah
tertentu di Indonesia masih banyak dijumpai keberadaan prasarana yang tidak
seimbang dengan keberadaan dari sarana transportasi. Sarana transportasi tidak
seimbang dengan fasilitas penunjang transportasi, tidak seimbang deng pertumbuhan
penduduk yang semakin tinggi, serta tidak seimbangnya perkembangan ekonomi
dengan pembangunan wilayah dan daerah.
3. Parkir
Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan menginginkan
kendaraannya diparkir di tempat, di mana di tempat mudah untuk dicapai.
Kemudahan yang diinginkan tersebut salah satunya adalah parkir di badan jalan.
Dengan demikian untuk mendesain suatu area parkir di badan jalan ada 2 pilihan
yakni pola pararel dan menyudut. Dalam kaitannya antara hukum dengan perparkiran,
maka pada saat pemilik kendaraan memutuskan untuk memarkirkan kendaraannya di
areal parkir baik itu on street parking maupun off street parking, sudah terjadi
hubungan hukum antara pemilik kendaraan dan pengelola parkir.
Parkir on street sepenuhnya dikelola oleh BP (Badan Pengelola) Parkir sebagai
perpanjangan tangan dari pemerintah daerah, dengan demikian hubungan hukum
yang berlaku antara BP parkir dan konsumen parkir on street didasarkan pada hukum
obyektif. Para konsumen yang memakai tempat parkir on street ini akan membayar
biaya parkir yang disebut dengan retribusi parkir. Retribusi adalah pungutan yang
dipungut oleh Negara baik oleh pemerintah pusat atau daerah sehubungan dengan
penggunaan fasilitas negara.
Aktifitas suatu pusat kegiatan akan menimbulkan aktifitas parkir kendaraan yang
berpotensi menimbulkan masalah antara lain:
a. Bangkitan tidak tertampung oleh fasilitas parkir di luar badan jalan yang
tersedia, sehingga meluap ke badan jalan. Luapan parkir di badan jalan akan
mengakibatkan gangguan kelancaran arus lalulintas.
b. Tidak tersedianya fasilitas parkir di luar badan jalan sehingga bangkitan parkir
secara otomatis memanfaatkan badan jalan untuk parkir.
Perparkiran menimbulkan permasalahan mulai dari masyarakat, pengelola parkir,
bahkan pemerintah daerah. Gaung dari jeritan konsumen terhadap permasalahan
parkir sering di dengar di media massa baik elektronik maupun cetak, berbagai
pengaduan di Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia dan bahkan sampai di bawa ke
pengadilan dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Permasalahan tersebut
antara lain : masalah penerapan tarif yang semena-mena, kerusakan kendaraan di
tempat parkir, kehilangan kendaraan, bahkan ketidak becusan Pemerintah daerah
sebagai pengelola parkir.

1.3.Solusi Masalah Transportasi Yang di Lakukan Pada Masalah Perkotaan


 Pembatasan Kendaraan Pribadi
a) Pembatasan lalu lintas kendaraan perorangan, kendaraan barang, sepeda
mo-tor, dan kendaraan tidak bermotor umum pada koridor.
b) Pembatasan lalu lintas kendaraan bermotor umum sesuai dengan
klasifikasifungsi jalan.
c) Pembatasan ruang parkir pada Kawasan tertentu.
 Pembangunan Jalan Tol
Pembangunan tol dapat mengurangi kemacetan diperkotaan terutama yang
ter- jadi diwaktu berangkat dan pulang kerja.dan dapat mengurangi waktu
yang ter- tunda bagi pengguna jalan.
 Membangun Jalan di Wilayah Perkotaan maupun Terpencil.
Wilayah pendalaman dan perbatas di perkotaan Indonesia masih sulit ter-
jangkau sehingga sulit bagi warga di daerah untuk melakukan rutinitas.
Karena itu, pemerintah diharapkan meningkatkan keterjangkauan daerah
pendalaman maupun di perkotaan

1.4.Contoh Masalah-masalah Regional Indonesia


 Kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial adalah masalah regional yang akan banyak memiliki
dampak negatif. Kesenjangan sosial adalah suatu kondisi dimana tidak adanya
keseim- bangan antara masyarakat. Kesenjangan sosial sering sekali dikaitkan
dengan adanya perbedaan yang sangat jelas terlihat di antara masyarakat.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial.
Faktor-faktor tersebut meliputi kebijakan pemerintah, pengaruh dari adanya
glob- alisasi, perbedaan dari sumber daya alam yang ada di daerah-daerah
tersebut,
letak dan kondisi geografis, dan karena faktor demografis.
 Pengangguran

Pengangguran terjadi karena berbagai factor, salah satunya adalah karena per-
saingan dari sumber daya manusia. Persaingan ini terjadi dalam hal mencari
lapangan pekerjaan. Biasanya orang yang tidak memiliki pendidikan yang
cukup akan kalah dengan orang yang memiliki pendidikan tinggi. Banyak para
pencari kerja menjadikan Pendidikan sebagai syarat utama dalam membuka
lowongan pekerjaan.

 Banjir

Salah satu masalah regional ini sudah sering terjadi di Indonesia, bahkan di
kota- kota besar sendiri pun sudah menjadi aktivitas rutin yang harus dihadapi.
Bahkan tak hanya pada musim hujan, pada musim kemarau sekalipun banjir
bisa saja ter- jadi beberapa wilayah. Hal ini dikarenakan perkembangan
wilayah Indonesia yang menyebabkan sistem pembuangan air yang salah dan
tidak adanya pen- jagaan pada daerah aliran sungai. Untuk mengatasi ini,
pentingnya peran pemerintah yang mengelola pembuangan air agar tak menjadi
masalah di kemudian harinya. Selain itu, peran aktif dan kesadaran masyarakat
mengenai pentingnya menjaga lingkungan sangat dibutuhkan.

 Kemiskinan
Kemiskinan adalah masalah sosial yang sudah ada sejak lama di Indonesia.
Bukan hal yang bisa ditutupi, bahwa angka kemiskinan masih besar di
Indonesia. Bahkan dari tahun ke tahun, kemiskinan selalu terjadi.
Memang tidak ada tindakan yang langsung bisa menghapus kemiskinan
diIndonesia.
Terlebih masalah sosial kemiskinan ini seperti mendarah daging. Seseorang
yang masuk dalam kategori miskin bisa karena dua faktor. Faktor internal,
karena orang yang masuk dalam kategori miskin ini tidak berusaha. Ia tidak
berusaha un- tuk mengubah hidupnya dan keluar dari lingkaran kemiskinan.
Selanjutnya, Faktor eksternal, kemiskinan yang disebabkan oleh faktor internal
biasakan kare- na adanya masalah. Contohnya seperti adanya perubahan iklim,
perubahan struktur sosial, kebijakan dari program pemerintah, kerusakan alam
dan bisa ter- jadi karena hal-hal lainnya.

1.5.Contoh Masalah Transportasi Di Skala Regional

Tidak Memadainya Pelayanan Angkutan Umum


Amburadulnya pelayanan angkutan umum menjadi salah satu penyebab kemacetan di berbagai
wilayah . Kondisi kendaraan yang tidak laik jalan berdampak pada berkurangnya minat
masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.
Ketika akan naik angkutan, penumpang harus berlari dan berpeluh keringat. Saat sudah
naik pun harus bermandi keringat di antara para penumpang yang penuh sesak. Tak jarang
penumpang harus bergantungan di pintu kendaraan, yang sangat berisiko terhadap keselamatan
jiwa. Mereka yang diburu oleh waktu mau tidak mau harus berlari mengejar angkutan umum
yang tak jarang menyambut mereka dengan asap knalpot yang langsung menghantam wajah.
Selain harus berlari dan berdesak-desakan untuk bisa berangkat ke tempat tujuan,
ketidaknyamanan lain yang harus dirasakan penumpang angkutan umum adalah persoalan
kondisi fisik angkutan yang sangat tidak layak. Mulai dari bodi kendaraan yang berkarat dan
keropos, atap kendaraan yang berlubang, kaca jendela yang tidak lengkap, dan ban kendaraan
yang tipis. Selain bodi yang penuh tambalan, beberapa kaca jendela tampak tidak terpasang.
Belum lagi coretan pada bagian dinding dan atap yang mengganggu kenyamanan. Ban cadangan
berukuran besar yang diletakkan di bagian belakang pun sedikit menggangu penumpang yang
duduk di bangku belakang.
Melihat kenyataan ini tidaklah heran jika upaya pemerintah daerah untuk mengubah pola
masyarakat untuk beralih ke angkutan umum dapat terbilang sia-sia. Karena tidak didukung
dengan sarana yang memadai. Kepulan asap knalpot, dan bodi kendaraan yang berkarat menjadi
ciri khas angkutan di negara berkembang. Kondisi ini diperparah dengan perilaku pengemudi
yang ugal-ugalan. Angkutan umum yang tidak memadai mendorong masyarakat untuk
menggunakan kendaraan pribadi. Permasalahan pelayanan angkutan umum yang dihadapi
pemerintah daerah adalah:
1. Pada trayek-trayek tertentu jumlah bus yang melayani angkutan tidak mencukupi,
khususnya pada saat permintaan puncak, tapi pada trayek lainnya terkadang sangat
melebihi kebutuhan sehingga pada gilirannya untuk mempertahankan operasi
operator menterlantarkan kualitas pelayanan.
2. Ukuran kendaraan tidak sesuai dengan permintaan yang ada, di banyak kota
pelayanan angkutan pada koridor utama dengan permintaan yang tinggi dilayani
dengan angkutan umum ukuran kecil/angkot yang kapasitas angkutnya hanya pada
kisaran 10 orang. Fasilitis perhentian yang tidak memadai, atap bocor, tidak
dilengkapi dengan informasi jaringan angkutan umum yang melewati perhentian
tersebut, tidak dilengkapi dengan jadwal.

1.6.Solusi Masalah Transportasi Yang Di Lakukan Pada Skala Regional


 Perlu ditingkatkan pembangunan jalan untuk angkutan umum.
 Pembangunan stasiun yang terintegrasi dengan Kawasan property.
 Pengendalian pada sumber.
Jenis kendaraan yag digunakan sebagai alat transportasi merupakan bagian
dida- lam system transportasi yang akan memberikan dampak bagi lingkungan
fisik danbiologi akibat emisi pencemaran udara dan kebisingan.
 Kurangnya Fasilitas Transportasi
Pertumbuhan dan perkembangan suatu kota yang pesat tanpa diikuti dengan
pen- gadaan sistem trasnportasi yang memadai untuk ukuran kota itu
merupakan ben- tuk besarnya demand daripada supply nya, begitu pula
kebalikannya, lajunya per- tumbuhan sistem transportasi yang tidak sesuai
dengan ukuran perkembangan suatu kota, merupakan wujud supply lebih besar
daripada demand untuk trans- portasi. Kondisi-kondisi yang telah disebutkan di
atas akan berakibat pada tim- bulnya permasalahan-permasalahan baru dalam
sistem transportasi maupun per- masalahan perkotaan pada umumnya.

1.7.Contoh Masalah-masal Global (Dunia)

Ada tiga fenomena global yang memiliki konsekuensi besar terhadap seluruh negara di
dunia, termasuk di Indonesia. Sebuah negara yang tidak mampu berpartisipasi dan
menghadapi tiga tantangan itu dianggap pecundang (loser). Sedangkan negara yang mampu
menghadapi ketiganya dikategorikan sebagai pemenang (winner). tiga tantangan yang
dimaksud adalah situasi pandemi, perubahan iklim, dan digitalisasi. Ketiga situasi itu adalah
tantangan tersulit yang dihadapi dunia saat ini ataupun di masa depan.

“Ketiga fenomena global yang menyapu dunia tersebut akan memengaruhi dan menentukan
sebuah negara apakah dia akan menjadi sebuah negara pecundang atau menjadi pemenang,”

fenomena pandemi dikategorikan sebagai masalah yang tidak akan pernah selesai, atau alias
akan datang berkali-kali. Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sekitar 18 bulan pun
bukanlah yang pertama ataupun yang terakhir kali. Dunia akan terus menghadapi masalah
ini, terlepas apa pun pandeminya.

Sejarah mencatat, jauh sebelum Covid-19, beberapa pandemi buruk yang merenggut banyak
nyawa telah terjadi di dunia. Misalnya, wabah Plague of Justinian, sebuah wabah yang
menginvasi Konstantinopel, ibu kota Kerajaan Byzantine yang kini menjadi Kota Istanbul di
Turki. Wabah tersebut tersebar pada tahun 541 masehi. Wabah ini menyebar seperti kobaran
api ke Eropa, Asia, Afrika Utara, dan Semenanjung Arab. Diperkirakan 30-50 juta orang
meninggal, sekitar setengah populasi dunia waktu itu. Ada juga pandemi Black Death yang
terjadi pada 1347, dan diperkirakan menewaskan 200 juta nyawa hanya dalam 4 tahun.
Kemudian wabah The Great Plague of London pada tahun 1500-an

1.8.Masalah Transportasi Di Skala Global

Keterkaitan antara transportasi dengan lingkungan meliputi spektrum yang sangat lebar.
Dampak yang timbul bisa akibat keberadaan dari infrastruktur transportasi yang secara fisik
mempengaruhi lingkungan sekitarnya atau akibat pengoperasian fasilitas tersebut. Faktor –faktor
yang terkait dengan pengoperasian moda-moda transportasi bersifat sangat dinamis karena
tingkat gangguannya tergantung dari volume penggunaan, jenis moda, dan teknologi yang
digunakan. Dampak lingkungan yang dirasakan akibat pengoperasian transportasi ini yang
umumnya menjadi isu-isu yang berkepanjangan karena terus berkembang seiring dengan
perkembangan aktivitas manusia.
Pada lingkup makroskopis, tingkat dan skala gangguan terhadap lingkungan akibat
transportasi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu kondisi perekonomian
global dan nasional, kebijakan transportasi (sistem pengadaan, standar lingkungan, dsb), struktur
sektor transportasi (moda-moda yang dioperasikan, kelembagaan, keterlibatan swasta dan
pemerintah, karakteristik pasar, dsb), serta aspek-aspek operasional dari kegiatan transportasi
(sistem manajemen, tingkat penggunaan, penerapan teknologi, dan sebagainya). Bagi
transportasi perkotaan, polusi udara akibat transportasi jalan merupakan dampak yang boleh
dikatakan paling problematis, terutama di negara-negara berkembang di mana perkembangan
infrastruktur sangat tertinggal dibanding perkembangan kebutuhan yang mengakibatkan
kemacetan yang sangat ekstensif. Disamping itu, faktor lalulintas lainnya (kebisingan, vibrasi,
kerusakan fisik, perasaan tak aman/nyaman) dan faktor badan jalan (intrusi visual/estetika,
pemisahan lahan, konsumsi lahan, perubahan akses, nilai lahan, pengaruh terhadap kehidupan
alam, situs budaya, sejarah) masing-masing memberikan dampak tertentu pada lingkungan
sekitarnya. Seperti :
Polusi Akibat Kendaraan Bermotor
Berbagai dampak yang ditimbulkan polusi udara akibat asap kendaraan bermotor:
a. Dampak Kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran
darah dan menyebar ke seluruh tubuh.Dampak kesehatan yang paling umum
dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya,
asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar
dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik
b. Dampak Terhadap Tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan
bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat
proses fotosintesis.
c. Hujan Asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan
pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
i. Mempengaruhi kualitas air permukaan
ii. Merusak tanaman
iii. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan.
iv. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

d. Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisantroposper yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemansan global. Dampak dari pemanasan global adalah:
i. Pencairan es di kutub
ii. Perubahan iklim regional dan global
iii. Perubahan siklus hidup flora dan fauna
e. Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan
lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
1.9.Solusi Masalah Transportasi yang Di Lakukan Pada Skala Global

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor
transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar
lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta
kematian yang diakibatkan karenanya yaitu :
1. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan
sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang
terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
2. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan
tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas
terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu
lintas dan mengurangi polusi udara.
3. Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering
diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan
bermotor akan memperlambat laju
4. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan
adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di
samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
5. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama
yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
6. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang menimbulkan asap yang sangat
banyak
KESIMPULAN

Masalah-masalah yang ada di perkotaan antara lain: Urbanisasi, permasalahan permukiman,


permasalahan lingkungan, dan permasalahan transportasi.
Beberapa masalah yang sering timbul di perkotaan anta lain: kemacetan, ketidak seimbangan
antara kebutuhan sarana, prasarana, dan fasilitas transportasi, kurangnya lahan parker, dan
pertambahan penduduk yang sangat pesat. Solusi masalah transportasi yang di lakukan pada
perkotaan yaitu: pembatasan kendraan pribadi, pembangunan jalan tol, dan membangun jalan di
wilayah perkotaan.
Contoh permasalahan regional Indonesia antara lain: kesenjangan social, pengangguran, banjir,
kemiskinan. Contoh masalah transportasi di skala regional: tidak memadai nya angkutan umum,
pada trayek-trayek tertentu jumlah angkutan umum tidak memadai,ukurankendaraan tidak sesuai
dengan permintaan yang ada. Solusi transportasi yg di lakukan pada skala regional yaitu: . Perlu
ditingkatkan pembangunan jalan untuk angkutan umum, kurangnya fasilitas transportasi,
pembangunan stasiun yang terintegrasi dengan kawasan property, pengendalian pada sumber.
Solusi masalah transportasi pada skala global yaitu: pembatasan usia kendaraan, pemberian
penghambat kelajuan lalu lintas, dan mengurangi kendaraan bermotor.
DAFTAR PUSTAKA

Kamaludin, Rustian. Ekonomi Transportasi. Jakarta : Ghalia Indonesia,1987

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 2002. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan


Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan dalam Trayek Tetap dan Teratur. Jakarta.
Departemen Perhubungan RI.

https://id.m.wikibooks.org/wiki/Moda_Transportasi/Ragam_moda_transportasi

https://www.scribd.com.lunhasnee.blogspot.

Anda mungkin juga menyukai