Disusun oleh :
transportasi terutama terpusat di sekitar daerah perkotaan dan pada prinsipnya disebabkan
oleh lalu lintas di perkotaan. Kendaraan bermotor yang berhenti dan mulai berjalan (di
kebanyakan jalan-jalan arteri kota) pengaruh yang sangat besar dalam emisi gas-gas
hidrokarbon dan karbon monoksida dari kendaraan. Kita tahu sendiri lapisan atmosfer saat ini
sudah semakin menipis terlebih pengaruh pemanasan global pun memberikan pengaruh yang
luar biasa terhadap permasalahan sistem transportasi di Indonesia. Suhu bumi yang kian
bertambah tinggi dan emisi gas buang dari moda transportasi yang ada membuat Indonesia
kian merasakan dampaknya. Pemerintah pun memutar otak bagaimana negara kita dapat
beradaptasi dengan permasalahan yang kian menyeruak dan mempengaruhi perencanaan di
seluruh negara di belahan bumi ini. Dengan mengendarai kendaraan bermotor berhenti dan
kembali berjalan seperti itu maka otomatis melakukan pemborosan energi. Hal ini hanya
merupakan sebagian dari sekian banyak permasalahan yang dihadapi suatu kota berkaitan
dengan masalah transportasi.
Permasalahan ini berkaitan erat dengan pola tata guna lahan, karena sektor ini sangat
berperan dalam menentukan kegiatan dan aktivitas pergerakan yang terjadi. Permasalahan ini
bila tidak segera ditangani dengan suatu sistem dan solusi yang tepat, akan dapat
memperbesar dampak dan permasalahan yang ditimbulkan serta pemborosan penggunaan
energi yang sia-sia. Untuk memberikan alternatif pemecahan yang tepat, maka diperlukan
suatu sistem pendekatan yang tepat pula yang mencakup seluruh aspek yang terkait dan
sistem transportasi yang berkelanjutan yang mengadopsi dari negara yang berada di benua
eropa yang terlebih dahulu menciptakan dan mengaplikasikannya di negara masing-masing.
Transportasi di Indonesia menurut saya masih mengecewakan, saat ini belum ada alat
transportasi yang ramah lingkungan, murah, terlebih menjamin keselamatan pemakai maupun
penumpang alat transportasi itu sendiri. Pemerintah belum cukup mampu untuk
menanggulangi permasalahan ini. Memang kesadaran masyarakat sangat penting untuk
mengerti bahwa buminya sudah tidak seindah dan sealami saat zaman dahulu, mungkin
hanya sebagian besar dari masyarakat yang berfikir bahwa bumi ini bukan hanya kita yang
menikmati akan tetapi juga untuk anak cucu kita di generasi mendatang . seyogyanya ini
merupakan masalah bangsa kita bersama, bumi kita bersama, tidak hanya pemerintah akan
tetapi dibutuhkan keterlibatan/partisipasi dari seluruh pihak.
Mengantisipasi kecelakaan dan polusi udara di Indonesia, apa ini harus di diamkan
saja, apakah harus bertambah korban di jalan sana, banyak sekali contoh yang sudah kita
lihat. seperti kecelakaan kereta api, kecelakaan pesawat, kapal laut, dan terlebih alat
transportasi yang diunggulkan dan di banggakan oleh pemerintah seperti bus way malah
membuat masalah di jalan sana, terjadi kemacetan, bukan malah lancar perjalanan malah
sebaliknya. Hal seperti inilah yang akan membuat Negara kita bahkan bumi kita hancur di
masa yang akan datang, bukan tidak mungkin. Terkadang banyak sekali hal sepele yang tidak
di perhatikan namun kedepannya memiliki dampak yang signifikan, akan mempengaruhi
kehidupan nantinya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, solusinya menurut saya adalah :
1. Konsep yang pertama dengan melakukan usaha untuk mengurangi jumlah
kendaraan bermotor yang ada, hal ini dapat dilakukan dengan penyedian
sarana transportasi yang bersifat masal yang nyaman, sehingga dapat menjadi
alternatif terbaik bagi masyarakat dan dapat mengurangi jumlah kendaraan
pribadi.
2. Konsep kedua adalah perbaikan mutu gas buang dari kendaraan bermotor, baik
dari segi desain, perawatan maupun pemakaian bahan bakar yang seminimal
mungkin dapat memberikan pencemaran terhadap lingkungan.
3. Konsep yang ke tiga adalah usaha mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan
sehingga pemborosan energi dan pencemaran lingkungan dapat dikurangi.
Mengkaji pada sistem jaringan maupun sistem pergerakan untuk memberikan
suatu sistem angkutan masal yang cepat dan nyaman dalam bentuk kereta api,
tentunya hal ini sangat mendukung konsep pembangunan yang berkelanjutan
karena dapat mengurangi jumlah kendaraan bermotor sehingga aspek
lingkungan kembali diperhatikan.
4. Jika tidak jauh, bersepeda atau berjalan kaki adalah transportasi yagn
sebaiknya kita pilih untuk kegiatan sehari-hari. Bersepeda dan berjalan kaki
tidak hanyan mengurangi jumlah polutan penyebab polusi tetapi juga
membantu kita untuk lebih sehat
5. Apabila menempuh jarak menengah hingga jauh, kita dapat mempergunakan
transportasi umum massal, seperti bus trans-jakarta, kereta api, dan
sebagainya. Pertimbangannya adalah mengurangi vlume kendaraan dan emisi
gas yang dihasilkan setiap hari.
6. Memberlakukan sistem jam three in one. Hal ini dilakukan untuk
mengefisienkan penggunaan kendaraan roda empat, yaiut minimal tida orang
di dalam sebuah kendaraan.
Dengan solusi ini maka diharapkan pengaruh transportasi perkotaan di Indonesia bisa
berwawasan lingkungan sehingga tingkat polusi di Indonesia bisa sedikit di kurangi.
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, Siti. 2006. Transportasi public dan aksesibilitas masyarakat perkotaan. Universitas
Airlangga. Surabaya.
Wibawa, Arie Bayu. 1996. Tata guna lahan dan transportasi dalam pembangunan
berkelanjuta. Universitas Diponegoro. Semarang.
sution, MN. 1996. Manajemen transportasi. Ghalia Indonesia. Jakarta.