Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elsa Yulianti Utami

NIM

: D1091141021

Makul : Masalah Pembangunan Wilayah dan Kota


Kota Liveable City (Kota Layak Huni)
Permasalahan diperkotaan yang terlalu komplek membuat masyarakat
kota mengeluh merasa tidak nyaman akan lingkungan tempat tinggal mereka.
Ketidaknyamanan tersebut dapat ditemukan dalam permasalahan mulai dari
lahan yang terlalu padat akibat masyarakat banyak yang bermigrasi ke
daerahnya, masalah kemacetan, tidak terawatnya fasilitas umum dan masalah
kebersihan lingkungan. Dalam kondisi seperti ini, setiap masyarakat
menginginkan sebuah kota yang nyaman dan memang layak untuk dihuni atau
Liveable City.
Kota layak huni merupakan kota yang harus menyediakan kenyamanan,
stabilitas dan kesempatan yang seluas-luasnya terhadap masyarakat yang ada
dan pendatag. Perencanaan jangka panjang yang cerdas harus menjadi awal
terbentuknya kota cerdas dengan lingkaran semangat untuk menjadi kota layak
huni dan berkelanjutan.
Dalam mewujudkan konsep Liveable City harus didukung dengan
sustainable city agar perencanaan ruang kota dapat terwujud sesuai rencana.
Dalam konteks keberlanjutan adalah kemampuan untuk mempertahankan
kualitas hidup yang dibutuhkan oleh masyarakat kota saat ini maupun masa
depan. Liveable City harus mempunyai prinsip-prinsip dasar. Prinsip dasar ini
harus dimiliki oleh kota-kota yang ingin menjadikan kotanya sebagai kota layak
huni dan nyaman bagi masyarakat kota. Berikut merupakan prinsip-prinsip
dasar menurut Lennard (1997) untuk mewujudkan Liveable City :
1. Tersedianya berbagai kebutuhan dasar masyarakat perkotaan, seperti :
hunian yang layak, air bersih, dan listrik).
2. Tersedianya berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial, seperti :
transportasi publik, taman kota, fasilitas ibadah dan fasilitas kesehatan).
3. Tersedianya ruang dan tempat publik untuk bersosialisasi dan berinteraksi
dan terjaminnya keamanan serta bebas dari rasa takut.
4. Mendukung fungsi ekonomi, sosial dan budaya.
5. Sanitasi lingkungan dan keindahan lingkungan fisik.
Kota yang nyaman dan layak huni adalah Kota dengan pelayanan sarana
dan prasarana permukiman sesuai dengan kebutuhan hidup warganya yang
mudah diakses bagi seluruh kalangan masyarakat kota serta mampu menjaga
kualitas lingkungan kota melalui penyediaan prasarana sarana lingkungan
hunian kota, ruang yang berkeadilan bagi pelaku ekonomi formal dan informal,
kesehatan dan pendidikan serta menjamin kualitas kesehatan lingkungan
perkotaan. Menilai perencanaan sebuah kota dapat dinilai dari bagaimana
tingkat kenyamanan masyarakat yang mendiami kota tersebut
Salah satu kota yang menerapkan Liveable City di Indonesia yaitu
Yogyakarta. Penilaian ini dilakukan berdasarkan survei dari IAP terhadap 9
aspek dan 25 indikator penilaian kota layak huni dan Yogyakarta memperoleh
nilai yang tinggi diantara kota-kota besar lainnya. Di Yogyakarta aspek-aspek
yang menjadi indikator penilaian sudah ada dan tinggi sehingga diharapkan
bisa terus dipertahankan sebagai kota layak huni yang memprioritaskan
kenyamanan masyarakat kota.

Nama : Elsa Yulianti Utami


NIM

: D1091141021

Makul : Masalah Pembangunan Wilayah dan Kota


Kota Tangguh
Kota sebagai jantung kehidupan sebuah Negara turut tidak luput dalam
pusaran bencana. Kota yang tangguh atau berketahanan adalah kota yang
mampu mengatasi masalah- masalah seperti kepadatan penduduk, tata ruang,
transportasi, kemiskinan, air bersih, pangan dan energi.
Dalam perspektif masyarakat, sebuah kota dikatakan tangguh apabila
mampu melayani kebutuhan hidup mendasar, memberikan lapangan
pekerjaan,mengentaskan warganya dari kemiskinan dan melindungi dari
berbagai kerawanan baik bencana, penyakit maupun keamanan. Yayasan
Rockefeller tentu mempunyai kriteria sendiri, namun pastilah aspek-aspek
tersebut akan terkait. Di samping itu dukungan dan partisipasi masyarakat akan
menentukan kemajuan dan ketangguhan sebuah kota. Program yang didanai
Rockefeller Foundation\ bertujuan membantu kota-kota di seluruh dunia agar
menjadi kota yang tangguh dalam menghadapi tantangan fisik, sosial dan
ekonomi, serta perubahan iklim.
Contoh studi kasus di Indonesia yaitu Semarang yang masih jauh dari
keadaan sebagai kota yang memiliki ketangguhan bila kita melihat masih
banyaknya problem mendasar yang dihadapi. Untuk pemenuhan kebutuhan air
bersih misalnya, baru 64 persen warga yang bisa menikmati. Jumlah penduduk
miskin masih tercatat 21,4 persen sedangkan tingkat pengangguran juga masih
relatif tinggi. Justru karena itulah bantuan berupa sejumlah program nantinya
akan dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan berat yang dihadapi.
Belum lagi kalau kita melihat tantangan bencana alam seperti rob dan
banjir. Setiap tahun permukaan tanah di kota bawah menurun sehingga pada
masa depan problem itu bukan bertambah ringan. Namun Semarang tetaplah
mampu dilihat sebagai kota yang mempunyai banyak potensi dan
keunggulan. Dalam lalu lintas misalnya, secara umum problem kepadatan akut
belum terjadi, sedangkan tingkat kriminalitas tergolong rendah. Jadi tidaklah
keliru apabila diproyeksikan menjadi kota yang kelak memiliki ketangguhan.
Wali kota dan wakil wali kota mengedepankan pola kepemimpinan yang
dialogis, komunikatif, dan transparan. Keterbukaan dan sikap inklusif ini
menjadi faktor penting untuk mendorong keterlibatan banyak pihak yang terkait.
Dan yang terutama adalah dukungan masyarakat. Dengan adanya strategi
ketahanan kota semakin jelas kemana arah pembangunan termasuk prioritas
yang harus diutamakan. Tak mungkin hanya mengandalkan pemerintah,
karena itu potensi ekonomi swasta harus terus didorong.
Semarang masih belum memiliki ketangguhan, namun memiliki komitmen
untuk mengatasi segala permasalahan yang dihadapi dan melibatkan
partisipasi masyarakat. Itulah poin penting yang dilihat oleh mereka sekaligus
keyakinan bahwa kota ini memang memiliki potensi untuk menjadi kota
tangguh. Untuk Kota-Kota yang sudah tanggung akan bahaya bencana yang
kemungkinan harus dipertahankan karena pada dasarnya setiap wilayah
memiliki potensi dan hambatan atau perkiraan terjadinya bencana. Dikatakan
tangguh apabila suatu wilayah mampu mengatasi suatu permasalahan yang
ada di daerahnya.

Anda mungkin juga menyukai