Anda di halaman 1dari 5

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN AREA FUNGSIONAL

KELOMPOK B
UTIN DWI NURUL AINI
D1091141003
NONY FAHDILA
D1091141006
ELSA YULIANI UTAMI
D1091141021
UTIN MARDIYANTI
D1091141022
RYOLLA ZATHA QISTINA
D1091141023
ANGGA PRABOWO T.S
D1091141031
ALKHAWARISMA
D1091141010
FILASIAS TIAR MARTIN
D1091141012
MUHTAR TURISNU
D1091141011
RENDI SAPUTRA
D1091141036
RESTU ALAZMI
D1091141003
ANDRI DWI SAPUTRA
D1091141038
REZA AKBAR VELAYATIE
D1091141015
SISTEM INFORMASI BERDASARKAN AREA FUNGSIONAL
Sebagaimana diketahui, sebuah organisasi memiliki sejumlah area fungsional seperti
Akuntansi, Pemasaran, Produksi, dan sebagainya. Berdasarkan area fungsional seperti ini,
dikenal sejumlah sistem informasi fungsional. Jadi, sistem informasi fungsional adalah
Sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang
berada pada bagian tertentu dalam perusahaan. Beberapa sistem informasi fungsional yang
umum adalah sebagai berikut:
Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System)
Sistem Informasi Keuangan (Finance Information System)
Sistem Informasi Manufaktur (Manufacturing/Production Information System)
Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System atau MKLS)
Sistem Informasi SDM (Human Resources Information System atau HRLS)
1.
Sistem informasi akuntansi (accounting information system)
Sistem informasi akuntasi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan
pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
A.
Karakteristik SIA
Terdapat beberapa karakteristik SIA yang membedakannya dari CBIS yang lain,
yaitu:
1. Performs necessary task (Melaksanakan kegiatan penting), perusahaan tidak
memutuskan untuk melaksanakan pemrosesan data, tetapi diminta oleh
hukum/kewenangan untuk memelihara data aktivitas. Lingkungan sekitar
perusahaan seperti pemerintah, investor, pemilik perusahaan dan pengamat
ekonomi menginginkan data yang dihasilkan oleh perusahaan. Walaupun lingkungan
tidak menginginkan data tersebut, maka perusahaan melakukannya dengan tujuan
pengawasan.
2. Adheres to relatively standardized procedures (Mendekati prosedur standar),
regulasi
dan
praktisi mengungkapkan bagaimana pemrosesan data harus
dilaksanakan. Secaara umum berbagai organisasi memproses datanya dengan cara
yang sama.
3. Handles detailed data (Menangani data rinci), ketika catatan pemrosesan data
mendeskripsikan aktivitas perusahaan secara detil, perlu disediakan catatan audit.
Catatan audit adalah kronologis aktivitas yang dapat ditelusuri dari aawal hingga
akhir proses ataupun sebaliknya.

4.

Has primarily historical focus (Fokus pada histori utama), data yang dikumpulkan
oleh SIA secara umum mendeskripsikan kejadian dimasa lampau.
5. Provide minimal problem solving information (Menyediakan informasi
minimal bagi pemecahan masalah), SIA menghasilkan beberapa output bagi
manajer seperti laporan pendapatan dan pengeluaran.
B.
Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Romney dan Steinbart (2003) menyatakan, Sistem informasi akuntansi terdiri dari
lima komponen, yaitu:
1. People, yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai fungsi.
2. Procedures, baik yang manual maupun otomatis termasuk dalam kegiatan
pengumpulan, pemprosesan, dan penyimpanan data tentang kegiatan organisasi.
3. Data, tentang kegiatan / proses bisnis organisasi.
4. Software, digunakan untuk memproses data organisasi.
5. Information technology infrastructure, termasuk didalamnya komputer, peralatan
komunikasi jaringan.
2.
Sistem Informasi Keuangan (finance information system)
Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi
kepada orang atau kelompok baik didalam perusahaan maupun diluar perusahaan mengenai
masalah keuangan perusahaan. Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan
khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan
komunikasi elektronik. Sistem informasi keuangan digunakan untuk mendukung manajer
keuangan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut persoalan keuangan perusahaan
dan pengalokasian serta pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan. Sistem ini
tidak hanya mendasarkan data internal melainkan juga menggunakan data yang berasal dari
sumber eksternal.
Subsistem Intelijen Keuangan berfungsi untuk mengidentifkasi sumber-sumber
keuangan eksternal (para pemegang saham dan masyarakat keuangan) yang dapat
menyuntikkan tambahan dana bagi perusahaan.
Subsistem audit internal berfungsi sebagai subsistem yang menangani hasil-hasil audit
secara internal.
Subsistem pemrosesan transaksi berupa sistem informasi akuntansi yang
menghasilkan data-data keuangan (hutang, piutang, nilai sediaan, dll).
Subsistem peramalan dan perencanaan keuangan (financial forecasting and planning)
merupakan subsistem yang berfungsi untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja
keuangan saat ini dan terproyeksi dalam bisnis. Selain itu juga digunakan untuk
membantu dalam hal penentuan kebutuhan pendanaan dalam bisnis dan penganalisaan
metode-metode alternatif pendanaan. Oleh karena itu, subsistem ini menyediakan
model-model keuangan.
Subsistem manajemen dana (funds management) berguna untuk membantu
pengelolaan aset seperti kas dan saham dengan manfaat yang tinggi tetapi dengan
risiko yang kecil. Sebagai contoh, sistem dapat memberikan saran untuk menjual atau
rnembeli saham.
Subsistem pengendalian keuangan (financial control) merupakan subsistem yang
terkait dengan penganggaran (budgeting). Bagian ini dapat melaksanakan evaluasi
keuangan dan dampak keuangan terhadap pengeluaran modal yang diajukan.
3.

Sistem informasi manufaktur (manufacturing/production information system)


Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja
dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung

manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur


produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output.
Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh
kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi
barang atau jasa.
A.

Manfaat Sistem Informasi Manufaktur


Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi
manufaktur menggunakan computer sebagai alat prosesnya
2. Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya
3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
4. Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi semakin cepat,
tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai
B.
Model Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur terdiri dari input proses dan output. Data internal
merupakan data sistem yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang
berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, transportasi,
spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan dll. Data Eksternal perusahaan merupakan
data yang berasal dari luar perusahaan (environment) contohnya adalah data pemasok
(supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll. Data-data ini biasanya berguna
untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses sehingga bisa
digunakan oleh pemakai. Selanjutnya bisa dilihat gambar dibawah ini.

Gambar 1
Bagan Arus Data Menjadi Informasi untuk SIMa
Sumber : Jurnal Sistem Informasi Manufaktur dalam Kerangka Kerja
Sistem Informasi Manajemen, 2001

4.

Sistem informasi pemasaran (marketing information system atau MKlS)


Sistem informasi pemasaran adalah sistem informasi yang digunakan dalam kegiatan
pemasaran, dimana menurut American Marketing Association/ AmA yang tertuang oleh
Bennet, 1988, pemasaran adalah suatu proses pelaku pelaksanaan konsep, harga, promosi,
dan pendistribusian ide, barang dan jasa untuk menciptakam perdagangan yang memuaskan
individu dan tujuan-tujuan organisasi. Sehingga didapat definisi sistem informasi pemasaran.
Sistem informasi pemasaran adalah sistem yang fleksibel dan meliputi banyak hal, formal
yang dibuat untuk menyediakan informasi yang relevan untuk memberi arahan dalam suatu
proses pengambilan keputusan (Mashal dan Lamote, 1992).
Sistem informasi pemasaran memiliki 5(lima) komponen dasar, diantaranya adalah
lingkungan internal, perangkat pengguna, basis data, perangkat lunak aplikasi, dan dukungan
administratif. Sistem infromasi pemasaran merupakan suatu rancangan yang menekankan
pada 3(tiga) hal pokok. Pertama, sistem informasi pemasaran merupakan suatu sistem yang

luas dan bersifat fleksibel. Hal ini dikarenakan kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu
perusahaan saling berhubungan satu sama lain dan harus sesuai denan perubahan lingkungan
yang ada. Suatu rancangan sistem informasi pemasaran yang baik bukan hanya suatu sistem
petunjuk penjualan atau laporan peningkatan produk, sistem yang ada tersebut seharusnya
memungkinkan para pemimpin pasar untuk mengambil berbagai informasi seperti yang
dibutuhkan dalam masalah-masalah pemasaran yang mereka hadapi.
Kedua, sistem informasi pemasaran haruslah berbentuk formal dan berkeanjutan.
Sistem informasi pemasaan harus dirancang dengan teliti dengan tujuan organisasi tertentu
yang ada sehingga sistem tersebut akan memenuhi kebutuhan para pemimpin pemasaran
untuk periode yang lebih panjang. Sistem informasi pemasaran sengaja dikembangkan untuk
mendukung kelanjutan pembuatan keputusan manajemen pemasaran.
Ketiga, suatu sistem infor masi pemasaran harus memberikan suatu susnan aliran
informasi yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran. Sistem yang ada
harus dirancang bukan untuk memberikan semua kemungkinan data apapun. Melainkan,
sistem tersebut harus dirancang untuk memberikan berbagai bentuk data yang akan memandu
pembuatan keputusan perusahaan dan memberika alat-alat yang dibutuhkan untuk merubah
data tersebut kedalam informasi yang akan membantu para pemimpin dalam membuat
keputusan-keputusan manajemen pemasaran yang bijaksana dan terperinci.
5.
Sistem informasi SDM (human resources information system atau HRlS)
Sistem informasi SDM merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi
yang dipakai oleh fungsi personalia. Misalnya berisi informasi gaji, ringkasan pajak dan
tunjangan tunjangan hingga kinerja pegawai. Prosedur sistematik untuk pengumpulan,
menyimpan, mempertahankan, menarik dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah
perusahaan untuk meningkatkan keputusan SDM.
Sistem informasi SDM berguna untuk mendukung :
Perencanaan SDM yaitu sistem informasi SDM berguna untuk membantu
mendapatkan SDM yang sesuai kebutuhan
Perekrutan yaitu mempermudah dalam pengambilan keputusan Perekrutan rekrutmen
karyawan
Sosialisasi yaitu membantu SDM beradaptasi dengan kondisi/lingkungan Sosialisasi
baru perusahaan
Pelatihan/Pengembangan SDM yaitu merefleksikan kebutuhan untuk meningkatkan
kinerja SDM dan mengidentifikasi kebutuhan kemampuan dan untuk menentukan
klasifikasi tertentu
Penilaian Kinerja yaitu untuk dapat membandingkan antara kinerja secara
individu/organisasi dengan standar yang telah ditentukan
Fungsi Human Resources Information System (HRIS ) memiliki empat kegiatan
utama yaitu:
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring). SDM membantu menerima
pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir
dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan
menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
2. Pendidikan dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang, SDM dapat
mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
3. Manajemen Data. SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan
memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.

4. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang diperkerjakan oleh


perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, SDM mengurus
program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
Keterkaitan SI-SDM dengan Aktivitas SDM

DAFTAR PUSTAKA
Alfy99. 2015. Jenis Sistem Informasi. http://dokumen.tips/documents/jenis-sistem-informasi55a92cb9edc8d.html. Diakses pada tanggal 26 September 2016
Anonim. Sistem Informasi SDM. file:///C:/Users/USER/Downloads/SI%20SDM.pdf. Diakses
pada tanggal 26 September 2016
Bernando Nugroho. 2001. Sistem Informasi Manufaktur Dalam Kerangka Kerja Sistem
Informasi
Manajemen.
Yahya.
http://jurnalindustri.petra.ac.id/index.php/ind/article/view/16004.
Diakses
pada
tanggal 26 September 2016
Furqon,
Chairul.
Sistem
Informasi
Keuangan.
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/197207152003121
-CHAIRUL_FURQON/013._SIM-sistem_informasi_keuangancontoh_kasus.pdf+sistem+informasi+keuangan. Diakses pada tanggal 26 September
2016.
Macleod, R., 1995. Sistem Informasi Manajemen (II), jakarta: PT. Prenhallindo.
Noviyanto,ST.Manajemen
dan
Sistem
Informasi
Manajemen
1
file:///C:/Users/USER/Downloads/10_Sistem%20Informasi%20Sumber%20Daya%20
Manusia.pdf. Diakses pada tanggal 26 September 2016
Nursantika Inriana dan Febrita Sari Simbolon. 2015. Sistem Informasi Perecanaan.
Palembang: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang
Pohan, H.I., dan K. S. Bahri, 1977. Pengantar Perancangan Sistem, Erlangga.
Saripudin. 2012. Sistem Informasi Pemasaraan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Said Nur Efendy. https://www.academia.edu/9130824/Sistem-informasi-manufaktur

Anda mungkin juga menyukai