Modul 4
KEGIATAN BELAJAR 1
Sistem informasi manajemen dapat digunakan untuk mendukung kegiatan kegiatan yang
ada di fungsi-fungsi bisnis. Fungsi-fungsi bisnis diantaranya area santani, produksi, pemasaran,
keuangan dan sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi manajemen yang diterapkan di
area fungsi-fungsi tersebut dikenal dengan nama sistem-sistem informasi fungsional (functional
information systems) atau sistem sistem informasi bisnis (business information systems) yang
terdiri atas sistem informasi pemasaran, sistem informasi pemanufakturan atau sistem informasi
produksi, sistem informasi sumber daya manusia, sistem informasi akuntansi, dan sistem
informasi keuangan.
Sistem informasi akuntansi (SIA) atau accounting information systems (AIS) adalah
penerapan sistem informasi ke sistem akuntansi manual. Sistem akuntansi manual mempunyai
beberapa sistem bagian (subsystems) yang berupa siklus-siklus akuntansi, yaitu
e. siklus buku besar dan pelaporan keuangan (general ledger and financial reporting
cycle).
Melalui informasi yang dihasilkannya, sistem informasi akuntansi mempunyai tiga tujuan
utama sebagai berikut (Wilkinson, 2000).
Informasi dari SIA juga diperlukan oleh manajemen sebagai dasar pengambilan
keputusannya. Manajemen menengah membutuhkan informasi akuntansi untuk melihat
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi antara yang di-budget-kan dengan nilai
realisasi yang dilaporkan oleh sistem informasi akuntansi.
Sistem informasi sumber daya manusia (SIMSDM) atau human resource information
system (HRIS) adalah penerapan sistem informasi di fungsi produksi untuk mendukung
kegiatan-kegiatan manajer di fungai sumber daya manusia. Sistem informasi sumber daya
manusia (SIMSDM) adalah sistem informasi yang mendukung aktivitas manajemenseperti,
perekrutan, seleksi, penerimaan, penempatan dan penilaian performa, pelatihan
sertapengembangan. Sistem informasi sumber daya manusia (SIMSDM) memberikan informasi
kepada semua tingkatan manajer di fungsi sumber daya manusia. Informasi yang dihasilkan oleh
sistem informasi sumber daya manusia (SIMSDM) dapat dikelompokkan dalam informasi
mengenai perencanaan tenaga kerja, pengolahan tenaga kerja, rekrutmen, benefit dan lingkungan
kerja.
Sistem informasi keuangan (SIMKEL) adalah sistem informasi yang mendukung manajer
keuangan dalam mengatur keuangan bisnis serta alokasi dan kontrol terhadap sumber daya
keuangan. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi keuangan (SIMKEU) dapat
dikelompokkan dalam informasi mengenai forecast keuangan, modal kerja, investasi, pendanaan,
budget modal dan anggaran dan pajak.
sebagai berikut.
1. Modul-modul ERP terintegrasi lewat basis data yang umum. Misalnya apabila terjadi
transaksi order penjualan di suatu tempat hasil dari transaksi ini akan langsung berakibat
di basis data untuk modul yang lainnya, misalnya modul akuntansi, logistikatau
pengiriman.
2. Modul-modul ERP dirancang sesuai dengan proses bisnis yang mengikuti proses rantai
nilai (value chain) atau rantai penyediaan (supply chain).
Martin dkk (2002) membagi dua tujuan organisasi membeli paket ERPsebagai berikut.
KEGIATAN BELAJAR 2
Manajemen dapat dibagi menjadi 3 level yaitu level bawah ( level operasional),level
menengah (level taktik) dan level atas ( level strategi).maka setiap level manajemen melakukan
kegiatan yang berbeda dan mereka juga membutuhkan informasi dan sistem informasi yang
berbeda.
Sistem-sistem informasi di level bawah atau di level operasi mendukung manajer operasi
untuk melakukan kegiatannya. Tujuan utama dari sistem informasi di level ini adalah menjawab
pertanyaan-pertanyaan rutin untuk keperluan mengontrol arus dari transaksi yang terjadi di
organisasi. Sistem informasi semacam ini yang berbasis pada transaksi disebut dengan
transaction processing systems (TPS) dan process control systems (PCS).
Sistem pakar (SP) atau expert system (ES) adalah sistem informasi yang berisi dengan
pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Sistem pakar ini dapat berisi
dengan pengetahuan (knowledge) dari satu atau lebih pakar. Pengetahuan dari pakar dalam
sistem ini digunakan sebagai dasar oleh sistem pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi).
Sistem pakar mempunyai tiga komponen utama, yaitu :
a. User interface
Merupakan media yang digunakan oleh sistem pakar untuk berhubungan input (menerima
data dan pertanyaan konsultasi) dan ourpur (menghasilkan jawaban) dengan pemakainya.
Umumnya.interface yang dipakai oleh sistem pakar adalah keyboard dengan monitor.
b. Inference engine
Merupakan perangkat lunak di sistem pakar yang akan mengevaluasi aturan-aturan (rules)
yang disediakan oleh knowledge base dengan urutan-urutan tertentu untuk memberikan jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan pemakai sistem dan alasan-alasan konsultasi dengan pemakai sistem.
Knowledgebase dibentuk dari aturan-aturan (rules) yang berkaitan satu dengan yang lainnya.
Pengetahuan yang disimpan di knowledge base ini diambil dari kepandaian pakar. Jika
kepandaian seorang pakar belum didokumentasikan,diperlukan ahli khusust untuk dapat
mengambilnya. Orang yang ahli di bidang mengambil pengetahuan dari pakar disebut dengan
knowledge engineer. Proses dari pengambilan ini disebut dengan knowledge engineering atau
knowledge acquisition atau knowledge extraction.
Jaringan neural artifisial (artificial neural network) merupakan jaringan neural buatan yang
mencoba meniru jaringan neural manusia. Perancangan dari jaringan neural atifisial diilhami
dengan struktur dari otak manusia. Jaringan neural artifisial masih dalam tahap pengembangan
dan riset. Jaringan neural artifisial mempunyai inteligensia yang dapat belajar dan berpikir
seperti layaknya otak manusia. Dengan demikian, jaringan neural artifisial dapat belajar dari
kesalahan kesalahan yang pernah dilakukannya untuk perbaikan-perbaikan proses selanjutnya.
Beberapa riset di bisnis menunjukkan bahwa memprediksi dengan menggunakan perangkat
lunak jaringan neural artifisial akan didapatkan hasil yang lebih tepat dibandingkan dengan cara
prediksi metode konvensional. Oleh karena itu, jaringan neural artifisial mulai banyak digunakan
untuk memprediksi harga saham, memprediksi kebangkrutan perusahaan, memprediksi kapan
saham harus dijual atau dibeli dan memprediksi ranking dari obligasi.
a. Dialog management atau user interface,yaitu komponen untuk berdialog dengan pemakai
sistem. Komponen ini dalam sistem informasi merupakan komponen input dan
komponen output.
b. Model management, yaitu komponen yang mengubah data menjadi informasi yang
relevan. Model-model yang banyak digunakan di sistem penunjang keputusan adalah
model matematika optimisasi, misalnya linear programming ataudynamic programming.
c. Data management, yaitu komponen basis data yang terdiri atassemua basis data yang
dapat diakses. Seperti halnya sistem informasi pada umumnya, sistem penunjang
keputusan juga mempunyai komponen lain, yaitu komponen teknologi dan kontrol.
Komponen teknologi terdiri atasperangkat keras dan perangkat lunak.
4. Sistem Penunjang Keputusan Group ( SPKG )
Sistem ini menggunakan bentuk peta secara geografis,sistem ini juga dikenal dengan nama
geographic information systems atau sistem informasi geografis.
Sistem informasi yang menghubungkan tiga level manajemen adalah sistem otomatisasi
kantor (SOK) atau office automation systems (AOS). Sistem otomatisasikantor (SOK) atau
office automation system (OAS) didefinisikan oleh O'Brien (1996) sebagai sistem informasi
berbasis telekomunikasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
pesan-pesan, dokumen-dokumen dan komunikasi elektronik lainnya di antara individual,
grup-grup kerja dan organisasi-organisasi. Sistem kantor otomatis yaitu sistem komunikasi
elektronik, sistem kolaborasi elektronik, sistem publikasi dan pengolahan citra elektronik,
sistem pengelolaan kantor.
KEGIATAN BELAJAR 3
Peranan sistem teknologi informasi telah banyak bergeser sejak dari awalnya. Mulai dari
peranannya untuk efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi informasi yang
lebih efisien sampai peranannya untuk efektivitas, yakni menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan manajemen yang efektif. Sekarang, peranan sistem teknologi
informasi tidak hanya untuk efisiensi dan efektivitas, tetapi sudah untuk kompetisi. Sistem
teknologi informasi sekarang digunakan sebagai senjata kompetisi (competitive weapon)
yang ampuh untuk memenangkan persaingan. Sistem informasi untuk keunggulan kompetisi
(competitive advantage) seperti ini disebut dengan sistem informasi strategis (SIS) atau
strategic information system.
Sistem teknologi informasi dikatakan strategis jika aplikasi dari satu atau lebih sistem-
sistem teknologi informasi tersebut mendukung dan melaksanakan atau
mengimplementasikan satu atau lebih strategi-strategi kompetisi.
Tiga strategi umum yang biasanya perusahaan menerapkan untuk menghadapi pesaing-
pesaingnya, menurut Porter (1985), adalah cost leadership, differentiation dan focus.
Strategi-strategi lainnya yaitu innovation, alliance dan growth.
a. menurunkan secara drastis biaya proses bisnis dengan melakukan rekayasa proses
bisnis (business process reengineering),
2. Differentiation Strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menyediakan produk
atau jasa yang berbeda atau unik dengan nilai yang lebih besar kepada pelanggan
dibandingkan dengan pesaing pesaingnya, yaitu dengan cara menggunakan teknologi
informasi untuk membuat produk atau jasa yang berbeda dan menggunakan teknologi
informasi untuk mengurangi keuntungan diferensiasi dari pesaing.
3. Focus Strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat membantu
perusahaan memfokuskan pada produk atau jasa khusus di suatu niche khusus dalam
organisasi.
4. Innovation Strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menemukan cara
khusus dalam berbisnis, yaitu dengan menyediakan produk atau jasa inovasi terbaru yang
belum dilakukan oleh pesaing-pesaingnya, yaitu dengan cara
a. membuat market baru dengan melibatkan teknologi informasi, misalnya Merril Lynch
bekerja sama dengan Bank Oneuntuk menghasilkan produk inovasi baru yang dikenal
dengan nama cash management account(CMA).
b. membuat cara baru menjual produk dan jasa yang melibatkan teknologi informasi,
misalnya McKesson Drug Corp, American Hospital Supply Company (AHSC) dan
American Airline,
5. Alliance Strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat membuat hubungan
kerja sama yang menguntungkan (information partnership) dengan pemasok, perusahaan lain
dan bahkan dengan pesaing pesaingnya, yaitu dengan cara menggunakan sistem informasi
antarorganisasi untuk menghubungkan sistem-sistem informasi perusahaan lain.
6. Growth Strategy
7. Quality Strategy
Sampai pertengahan tahun 1990-an, cara utama untuk menarik teknologi informas ke luar
sampai ke pemasok atau ke pelanggan, yaitu dengan cara suatu sistem yang disebut dengan
interorganization systems (IOS). Suatu IOS akan menggandeng sistem informasi suatu bisnis
dengan sistem informasi bisnis lainnya. Suatu IOS adalah sistem pengolahan data dan
komunikasi data yang melibatkan dua atau lebih organisasi.
Tipe umum dari IOS yang menggunakan teknologi yang standar adalah yang disebut
dengan electronic data interchange (EDI), yaitu suatu penggunaan sistem komputer yang
standar di beberapa organisasi terpisah untuk dapat mengirimkan data secara elektronik lewat
dokumen-dokumen bisnis.
3. Penghematan biaya