Anda di halaman 1dari 13

Nama Anggota Kelompok : 1.

Eka Alvina Darmayanti (043828846)

2. Lil Afdila Dwi Tahtara (043829088)


3. Sukma Dinia Tantri (043831647

Modul 4

APLIKASI SISTEM INFORMASI

KEGIATAN BELAJAR 1

APLIKASI SISTEM INFORMASI DI FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI

Sistem informasi dapat diterapkan dalam fungsi-fungsi organisasi atau di tingkatan-


tingkatan organisasi. Sistem informasi terdiri atasenam komponen, yaitu input, model, output,
teknologi, basis data dan kontrol. Keenam komponen sistem informasi yang diterapkan dalam
fungsi-fungsi organisasi akan menjadi sistem-sistem informasi fungsional atau yang disebut
dengan sistem informasi manajemen (management information systems). Keenam komponen
sistem informasi yang diterapkan pada fungsi akuntansi akan menjadi sistem informasi akuntansi
(accounting information system). Konsep sistem yang sama diterapkan di fungsi keuanganakan
menjadi sistem informasi keuangan (financial information system). Sistem-sistem informasi
lainnya yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi adalah sistem informasi pemasaran
(marketing information system), sistem informasi produksi (production information systematau
manufacturing information system)sertasistem informasi sumber daya manusia (human resource
information system).

A. SISTEM-SISTEM INFORMASI FUNGSIONAL

Sistem informasi manajemen dapat digunakan untuk mendukung kegiatan kegiatan yang
ada di fungsi-fungsi bisnis. Fungsi-fungsi bisnis diantaranya area santani, produksi, pemasaran,
keuangan dan sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi manajemen yang diterapkan di
area fungsi-fungsi tersebut dikenal dengan nama sistem-sistem informasi fungsional (functional
information systems) atau sistem sistem informasi bisnis (business information systems) yang
terdiri atas sistem informasi pemasaran, sistem informasi pemanufakturan atau sistem informasi
produksi, sistem informasi sumber daya manusia, sistem informasi akuntansi, dan sistem
informasi keuangan.

1. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi (SIA) atau accounting information systems (AIS) adalah
penerapan sistem informasi ke sistem akuntansi manual. Sistem akuntansi manual mempunyai
beberapa sistem bagian (subsystems) yang berupa siklus-siklus akuntansi, yaitu

a. siklus pendapatan (revenue cycle);

b. siklus pengeluaran kas (expenditure cycle);

c. siklus konversi (conversion cycle);

d. siklus manajemen sumber daya manusia (human resource management cycle);

e. siklus buku besar dan pelaporan keuangan (general ledger and financial reporting
cycle).

Siklus akuntansi merupakan prosedur yang juga berfungsi sebagai penghubung


(interface) antara fungsi-fungsi di organisasi. Sebagai penghubung (interface), siklus siklus
akuntansi akan membawa output dari suatu fungsi menjadi input ke fungsi lainnya, termasuk
fungsi akuntansi.

Melalui informasi yang dihasilkannya, sistem informasi akuntansi mempunyai tiga tujuan
utama sebagai berikut (Wilkinson, 2000).

a. Mendukung operasi-operasi sehari-hari (to support the day-to-day operations)

Sistem informasi akuntansi mempunyai sistem bagian yang disebut dengan


TPS(transaction processingsystems) yang mengolah data transaksi menjadi informasi
yang berguna untuk melakukan kegiatan-kegiatan operasi sehari-hari. Pemakai informasi
ini misalnya
1) karyawan yang menerima cek pembayaran;2) supervisor yang memeriksa penjualan
tiap harinya;3) pelanggan yang menerima faktur; 4) pemasok yang menerima order
pembelian;5) kasir yang menerima perintah pembayaran.

b. Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making


byinternal decision makers)

Informasi dari SIA juga diperlukan oleh manajemen sebagai dasar pengambilan
keputusannya. Manajemen menengah membutuhkan informasi akuntansi untuk melihat
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi antara yang di-budget-kan dengan nilai
realisasi yang dilaporkan oleh sistem informasi akuntansi.

c. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban (to fulfill

obligations relating to stewardship)

Manajemen perusahaan perlu melaporkan kegiatannya kepada stakeholder.


Stakeholder dapat berupa pemilik, pemegang saham, kreditor, serikat pekerja,
pemerintah, otoritas pasar modal, dan sebagainya. Informasi akuntansi yang dibutuhkan
oleh stakeholder adalah informasi tentang laporan keuangan yang terdiri atas neraca
(posisi keuangan pada tanggal tertentu, misalnya pada tanggal akhir tahun), laporan
labarugi (laba atau rugi yang diperoleh organisasi selama satu periode tertentu, misalnya
selama satu tahun), dan laporan arus kas.

2. Sistem Informasi Pemasaran (SIMPEM)

Sistem informasi pemasaran (SIMPEM) ataumarketing information system(MKTIS)


merupakan sistem informasi yang diterapkan di fungsi pemasaran. Sistem informasi pemasaran
(SIMPEM) adalah sistem informasi yang mendukung perencanaan, kontrol, dan pemrosesan
transaksi yang dibutuhkan untuk penyelesaian aktivitas seperti manajemen penjualan,
advertising, dan promosi.

3. Sistem Informasi Produksi (SIMPRO)

Sistem informasi pemanufakturan atau sistem informasi produksi (SIMPRO) merupakan


penerapan sistem informasi di fungsi produksi. Sistem produksi terdiri atasdua macam, yaitu
sistem produksi fisik dan sistem informasinya. Sistem informasi pemanufakturan atau sistem
produksi (SIMPRO) adalah sistem informasi yang mendukung perencanaan, kontrol dan
penyelesaian proses manufaktur. Sistem informasi produksi (SIMPRO) memberikan informasi
kepada semua tingkatan manajer di fungsi produksi. Informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi produksi (SIMPRO) dapat dikelompokkan dalam informasi mengenai proses produksi,
sediaan, kualitas produksi dan biaya produksi.

4. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem informasi sumber daya manusia (SIMSDM) atau human resource information
system (HRIS) adalah penerapan sistem informasi di fungsi produksi untuk mendukung
kegiatan-kegiatan manajer di fungai sumber daya manusia. Sistem informasi sumber daya
manusia (SIMSDM) adalah sistem informasi yang mendukung aktivitas manajemenseperti,
perekrutan, seleksi, penerimaan, penempatan dan penilaian performa, pelatihan
sertapengembangan. Sistem informasi sumber daya manusia (SIMSDM) memberikan informasi
kepada semua tingkatan manajer di fungsi sumber daya manusia. Informasi yang dihasilkan oleh
sistem informasi sumber daya manusia (SIMSDM) dapat dikelompokkan dalam informasi
mengenai perencanaan tenaga kerja, pengolahan tenaga kerja, rekrutmen, benefit dan lingkungan
kerja.

5. Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan (SIMKEU) atau financial information system (FIS)


merupakan penerapan sistem informasi di fungsi keuangan untuk mendukung kegiatan kegiatan
manajer di fungsi keuangan.

Sistem informasi keuangan (SIMKEL) adalah sistem informasi yang mendukung manajer
keuangan dalam mengatur keuangan bisnis serta alokasi dan kontrol terhadap sumber daya
keuangan. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi keuangan (SIMKEU) dapat
dikelompokkan dalam informasi mengenai forecast keuangan, modal kerja, investasi, pendanaan,
budget modal dan anggaran dan pajak.

B. ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)


Enterprise resource planning (ERP) adalah suatu perangkat lunak paket dengan aplikasi
yang terintegrasi untuk digunakan secara luas di organisasi. ERP, termasuktransaction processing
system (TPS), ditambah dengan sistem-sistem informasifungsional yang terintegrasi.

Aplikasi ERP meliputi fungsi-fungsi akuntansi, keuangan, sumber daya manusia,


pemasaran dan logistik. Aplikasi ERP di fungsi akuntansi meliputi modul-modul, seperti buku
besar, piutang dagang, utang dagang, aktiva tetap, manajemen kas, dan akuntansi biaya. Aplikasi
ERP di keuangan meliputi modul-modul analisis portofolio, analisis risiko, analisis kredit,
manajemen aktiva, sewa guna dan manajemen real estate. Aplikasi ERP di sumber daya manusia
termasuk modul-modul rekrutmen, penggajian, manajemen personel, pengembangan karyawan
dan manajemen kompensasi. Aplikasi ERP di manajemen relasi pelanggan, pemasukan orderdan
pemrosesan order. Aplikasi ERP di logistik adalah perencanaan produksi, manajemen
materialdan manajemen pabrik.

Paket ERP berbeda dengan paket-paket komersial yang lainnya. Perbedaannya

sebagai berikut.

1. Modul-modul ERP terintegrasi lewat basis data yang umum. Misalnya apabila terjadi
transaksi order penjualan di suatu tempat hasil dari transaksi ini akan langsung berakibat
di basis data untuk modul yang lainnya, misalnya modul akuntansi, logistikatau
pengiriman.

2. Modul-modul ERP dirancang sesuai dengan proses bisnis yang mengikuti proses rantai
nilai (value chain) atau rantai penyediaan (supply chain).

Martin dkk (2002) membagi dua tujuan organisasi membeli paket ERPsebagai berikut.

1. Untuk menerapkan aktivitas-aktivitas mata rantai (valuechain), yaitu aktivitas mulai


dari logistik bahan mentah, produksi, logistik bahan jadi, penjualan dan pemasaran,serta
jasa purnajual.

2. Untuk mendukung aktivitas bisnis fungsional,terdapat proses-proses akuntansi,


keuangan, sumber daya manusia dan fungsi-fungsi lainnya.
Perusahaan SAP (System Analyzeand Programmentwicklung) didirikan pada tahun 1972
oleh lima orang mantan karyawan IBM di Mannheim, Jerman. Selanjutnya, perusahaan SAP
berganti nama menjadi Systeme, Anwendungen, Produkte in der Datenverarbeitung (System,
Applications and Product in Data Processing)yang berkantor pusat di Walldorf, Jerman.
Pemakai SAP diantaranya adalah perusahaan kimia Dow Chemical Companydan E.I. du Pont de
Nemours & Company, perusahaan minyak Chevron Corporation dan Exxon Corporation, serta
perusahaan komputer Apple Computer, IBM dan Intel. Implementasi SAP menentukan
keberhasilan penerapan SAP. Implementasi SAP memerlukan biaya, waktu, dan sumber daya
manusia yang tidak sedikit. Keberhasilan implementasi SAP R/3 ditentukan oleh seluruh elemen
dalam organisasi.

KEGIATAN BELAJAR 2

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS

Manajemen dapat dibagi menjadi 3 level yaitu level bawah ( level operasional),level
menengah (level taktik) dan level atas ( level strategi).maka setiap level manajemen melakukan
kegiatan yang berbeda dan mereka juga membutuhkan informasi dan sistem informasi yang
berbeda.

A. SISTEM-SISTEM INFORMASI DI LEVEL BAWAH

Sistem-sistem informasi di level bawah atau di level operasi mendukung manajer operasi
untuk melakukan kegiatannya. Tujuan utama dari sistem informasi di level ini adalah menjawab
pertanyaan-pertanyaan rutin untuk keperluan mengontrol arus dari transaksi yang terjadi di
organisasi. Sistem informasi semacam ini yang berbasis pada transaksi disebut dengan
transaction processing systems (TPS) dan process control systems (PCS).

B. SISTEM-SISTEM INFORMASI DI LEVEL MENENGAH

Sistem-sistem informasi ini digunakan untuk pengendalian dan pengambilan keputusan


manajemen yang bersifat setengah tersruktur (semistructured).
1. Sistem Pakar (Sp)

Sistem pakar (SP) atau expert system (ES) adalah sistem informasi yang berisi dengan
pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Sistem pakar ini dapat berisi
dengan pengetahuan (knowledge) dari satu atau lebih pakar. Pengetahuan dari pakar dalam
sistem ini digunakan sebagai dasar oleh sistem pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi).
Sistem pakar mempunyai tiga komponen utama, yaitu :

a. User interface

Merupakan media yang digunakan oleh sistem pakar untuk berhubungan input (menerima
data dan pertanyaan konsultasi) dan ourpur (menghasilkan jawaban) dengan pemakainya.
Umumnya.interface yang dipakai oleh sistem pakar adalah keyboard dengan monitor.

b. Inference engine

Merupakan perangkat lunak di sistem pakar yang akan mengevaluasi aturan-aturan (rules)
yang disediakan oleh knowledge base dengan urutan-urutan tertentu untuk memberikan jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan pemakai sistem dan alasan-alasan konsultasi dengan pemakai sistem.

c. knowledge base (basis pengetahuan).

Knowledgebase dibentuk dari aturan-aturan (rules) yang berkaitan satu dengan yang lainnya.
Pengetahuan yang disimpan di knowledge base ini diambil dari kepandaian pakar. Jika
kepandaian seorang pakar belum didokumentasikan,diperlukan ahli khusust untuk dapat
mengambilnya. Orang yang ahli di bidang mengambil pengetahuan dari pakar disebut dengan
knowledge engineer. Proses dari pengambilan ini disebut dengan knowledge engineering atau
knowledge acquisition atau knowledge extraction.

2. Jaringan Neural Artifsial ( JNA )

Jaringan neural artifisial (artificial neural network) merupakan jaringan neural buatan yang
mencoba meniru jaringan neural manusia. Perancangan dari jaringan neural atifisial diilhami
dengan struktur dari otak manusia. Jaringan neural artifisial masih dalam tahap pengembangan
dan riset. Jaringan neural artifisial mempunyai inteligensia yang dapat belajar dan berpikir
seperti layaknya otak manusia. Dengan demikian, jaringan neural artifisial dapat belajar dari
kesalahan kesalahan yang pernah dilakukannya untuk perbaikan-perbaikan proses selanjutnya.
Beberapa riset di bisnis menunjukkan bahwa memprediksi dengan menggunakan perangkat
lunak jaringan neural artifisial akan didapatkan hasil yang lebih tepat dibandingkan dengan cara
prediksi metode konvensional. Oleh karena itu, jaringan neural artifisial mulai banyak digunakan
untuk memprediksi harga saham, memprediksi kebangkrutan perusahaan, memprediksi kapan
saham harus dijual atau dibeli dan memprediksi ranking dari obligasi.

3. Sistem Penunjang Keputusan ( SPK )

Suatu sistempenunjang keputusan(SPK) atau decision support systems(DSS) didefinisikan


sebagai suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses
pengambilan keputusan setengah terstruktur (semistructured) supaya lebih efektif dengan
menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia. Tujuan SPK yaitu :

a. Membantu manajer mengambil keputusan setengah terstruktur yang dihadapi oleh


manajer level menengah.
b. Membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan bukan menggantikannya.
c. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajemen bukan untuk meningkatkan
efisiensi. Walaupun waktu manajer penting (efisiensi), efektivitas merupakan tujuan
utama penggunaan SPK.

SPK mempunyai tiga komponen utama yaitu :

a. Dialog management atau user interface,yaitu komponen untuk berdialog dengan pemakai
sistem. Komponen ini dalam sistem informasi merupakan komponen input dan
komponen output.
b. Model management, yaitu komponen yang mengubah data menjadi informasi yang
relevan. Model-model yang banyak digunakan di sistem penunjang keputusan adalah
model matematika optimisasi, misalnya linear programming ataudynamic programming.
c. Data management, yaitu komponen basis data yang terdiri atassemua basis data yang
dapat diakses. Seperti halnya sistem informasi pada umumnya, sistem penunjang
keputusan juga mempunyai komponen lain, yaitu komponen teknologi dan kontrol.
Komponen teknologi terdiri atasperangkat keras dan perangkat lunak.
4. Sistem Penunjang Keputusan Group ( SPKG )

Sistem penunjang keputusan grup (SPKG) atau group decision-support system


(GDSS)adalah SPK yang digunakan oleh beberapa pengambil keputusan bersama-sama secara
grup. SPK grup ini muncul karena perdebatan pada awal-awal tahun 1990-an bahwa
pengambilan keputusan secara grup akan lebih baik dari secara individual karena grup dianggap
dapat memberikan sinergi akibat kontak sosial antarmereka.

5. Sistem Informasi Geografis ( SIG )

Sistem ini menggunakan bentuk peta secara geografis,sistem ini juga dikenal dengan nama
geographic information systems atau sistem informasi geografis.

C. SISTEM-SISTEM INFORMASI DI LEVEL ATAS

Sistem informasi eksekutif(SIE) atau executive information system(EIS) adalah sistem


informasi yang digunakan oleh manajer tingkat atas untuk membantu pemecahan masalah tidak
terstruktur (unstructured). SIE mempunyai karakteristik yang khusus yaitu :

a. Dirancang untuk eksekutif puncak.


b. Menggunakan data internal dan eksternal.
c. Untuk pemecahan tidak terstruktur.
d. Membantu perencanaan dan perumusan strategis.
e. Digunakan secara online oleh eksekutif.
f. Mempunyai kemampuan untuk mengambil dan menyaring data.
g. Mempunyai kemampuan untuk mengambil dan menggali data sampai data
terkecil (drill down).
h. Harus mudah digunakan.
i. Menggunakan teks, grafik, dan tabel yang mudah dicerna.

D. SISTEM OTOMATISASI KANTOR

Sistem informasi yang menghubungkan tiga level manajemen adalah sistem otomatisasi
kantor (SOK) atau office automation systems (AOS). Sistem otomatisasikantor (SOK) atau
office automation system (OAS) didefinisikan oleh O'Brien (1996) sebagai sistem informasi
berbasis telekomunikasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
pesan-pesan, dokumen-dokumen dan komunikasi elektronik lainnya di antara individual,
grup-grup kerja dan organisasi-organisasi. Sistem kantor otomatis yaitu sistem komunikasi
elektronik, sistem kolaborasi elektronik, sistem publikasi dan pengolahan citra elektronik,
sistem pengelolaan kantor.

KEGIATAN BELAJAR 3

APLIKASI SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

Peranan sistem teknologi informasi telah banyak bergeser sejak dari awalnya. Mulai dari
peranannya untuk efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi informasi yang
lebih efisien sampai peranannya untuk efektivitas, yakni menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan manajemen yang efektif. Sekarang, peranan sistem teknologi
informasi tidak hanya untuk efisiensi dan efektivitas, tetapi sudah untuk kompetisi. Sistem
teknologi informasi sekarang digunakan sebagai senjata kompetisi (competitive weapon)
yang ampuh untuk memenangkan persaingan. Sistem informasi untuk keunggulan kompetisi
(competitive advantage) seperti ini disebut dengan sistem informasi strategis (SIS) atau
strategic information system.

A. SISTEM INFORMASI STRATEGIS

Sistem teknologi informasi dikatakan strategis jika aplikasi dari satu atau lebih sistem-
sistem teknologi informasi tersebut mendukung dan melaksanakan atau
mengimplementasikan satu atau lebih strategi-strategi kompetisi.

Tiga strategi umum yang biasanya perusahaan menerapkan untuk menghadapi pesaing-
pesaingnya, menurut Porter (1985), adalah cost leadership, differentiation dan focus.
Strategi-strategi lainnya yaitu innovation, alliance dan growth.

1.Cost Leadership Strategy


Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat mencapai posisi
sebagai produsen dengan biaya terendah dalam industri, yaitu dengan cara

a. menurunkan secara drastis biaya proses bisnis dengan melakukan rekayasa proses
bisnis (business process reengineering),

b. menurunkan biaya dari pemasok, dan

c. menurunkan biaya ke pelanggan.

2. Differentiation Strategy

Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menyediakan produk
atau jasa yang berbeda atau unik dengan nilai yang lebih besar kepada pelanggan
dibandingkan dengan pesaing pesaingnya, yaitu dengan cara menggunakan teknologi
informasi untuk membuat produk atau jasa yang berbeda dan menggunakan teknologi
informasi untuk mengurangi keuntungan diferensiasi dari pesaing.

3. Focus Strategy

Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat membantu
perusahaan memfokuskan pada produk atau jasa khusus di suatu niche khusus dalam
organisasi.

4. Innovation Strategy

Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menemukan cara
khusus dalam berbisnis, yaitu dengan menyediakan produk atau jasa inovasi terbaru yang
belum dilakukan oleh pesaing-pesaingnya, yaitu dengan cara

a. membuat market baru dengan melibatkan teknologi informasi, misalnya Merril Lynch
bekerja sama dengan Bank Oneuntuk menghasilkan produk inovasi baru yang dikenal
dengan nama cash management account(CMA).

b. membuat cara baru menjual produk dan jasa yang melibatkan teknologi informasi,
misalnya McKesson Drug Corp, American Hospital Supply Company (AHSC) dan
American Airline,
5. Alliance Strategy

Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat membuat hubungan
kerja sama yang menguntungkan (information partnership) dengan pemasok, perusahaan lain
dan bahkan dengan pesaing pesaingnya, yaitu dengan cara menggunakan sistem informasi
antarorganisasi untuk menghubungkan sistem-sistem informasi perusahaan lain.

6. Growth Strategy

Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika membantumengembangkan


dan mendiversifikasi pasar, Contoh perusahaan yang melakukan strategi ini adalah Citicorp
yang menggunakan ATM pertama kali di kota New York untuk mendapatkan banyak
nasabah baru.

7. Quality Strategy

Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat


membantumeningkatkan kualitas dari produk dan jasa, yaitu dengan cara

a. menggunakan robot, CAM atau CIM untuk meningkatkan kualitas produk

b. menggunakan teknologi informasi untuk peningkatan berkelanjutan (continuous


improvement) dari produk,contoh perusahaan yang menerapkan ini adalah Caterpillar
Company (CAT).

B. SISTEM INFORMASI ANTARORGANISASI

Strategic information system juga menghubungkan antara perusahaan dengan pemasok


dan perusahaan dengan pelanggan secara online. Contohnya, di industri penerbangan, yaitu
perusahaan-perusahaan penerbangan, agen-agen perjalanan, dan konsumen dihubungkan
dengan suatu jaringan sistem pemesanan tiket pesawat terbang (airline reservation system).
Di industri perbankan, bank-bank yang dihubungkan dengan nasabah menggunakan ATM.
Di industri distributor obat, seperti perusahaa perusahaan American Hospital Supply
Company dan McKesson Corp., mereka menghubungkan sistem-sistem teknologi
informasinya dengan konsumen dalam bentuk pemasukan pemesanan secara elektronik
(electronic order entry).

Sampai pertengahan tahun 1990-an, cara utama untuk menarik teknologi informas ke luar
sampai ke pemasok atau ke pelanggan, yaitu dengan cara suatu sistem yang disebut dengan
interorganization systems (IOS). Suatu IOS akan menggandeng sistem informasi suatu bisnis
dengan sistem informasi bisnis lainnya. Suatu IOS adalah sistem pengolahan data dan
komunikasi data yang melibatkan dua atau lebih organisasi.

Tipe umum dari IOS yang menggunakan teknologi yang standar adalah yang disebut
dengan electronic data interchange (EDI), yaitu suatu penggunaan sistem komputer yang
standar di beberapa organisasi terpisah untuk dapat mengirimkan data secara elektronik lewat
dokumen-dokumen bisnis.

Penerapan EDI mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut.

1. Mempercepat kegiatan bisnis

2. Pengurangan modal kerja yang dibutuhkan

3. Penghematan biaya

4. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan pemasok

5. Memungkinkan melakukan perdagangan internasional

Anda mungkin juga menyukai