Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Informasi Dalam Praktik PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir


Dosen Pengampu : Bapak Yananto Mihadi Putra, SE ., M.Si

Disusun Oleh :

KARTIKA SARI ( 43218110024 )

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
TAHUN AJARAN 2019
ABSTRAK

Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas penting saja, yang di
sebut sebagai faktor keberhasilan kritis (critical success factor - CSF), yang memiliki pengaruh
sangat besar pada keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi
akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan sehari - hari. Pemrosesan ini
akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem - sisten lain di dalam
perusahaan. sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis
distribusi.
Sistem informasi lainnya di dalam perusahaan di maksudkan untuk mendukung unit - unit
organisasi. Sebagai contoh, sistem informasi pemasaran, sistem informasi budaya manusia,
sistem informasi manufaktur, dan sitem informasi keuangan dibuat sesuai dengan kebutuhan
informasi dari masing - masing area bisnis tersebut, dan sistem informasi eksekutif mengakui
adanya kebutuhan - kebutuhan informasi yang unik dari pada pengguna di tingkat atas
organisasi.
Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi memiliki nilai
yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika pengguna menginginkan
catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu. Kebutuhan ini telah menghasilkan
suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat populer-manajemen hubungan pelanggan atau
costumer relationship management (CRM). Data warehouse lama-kelamaan terakumulasi, dan
data dapat diambil dengan cepat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.
PENDAHULUAN
Pada tahun 1961, D. Ronald Daniel dari McKinsey & Company, salah satu perusahaan
konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau faktor
penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas penting
yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi. Aktivitas-
aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor-faktor ini dapat berbeda-beda dari satu jenis
organisasi ke jenis organisasi yang lain. Sebagai contoh, dalam industri kendaraan bermotor,
yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan dealer yang efisien dan pengendalian biaya
produksi yang ketat. Dalam industri asuransi, CSF diidentifikasikan sebagai pengembangan
personel manajemen agen, pengendalian personel administrasi dan inovasi dalam menciptakan
produk-produk asuransi yang baru. Paling tidak, di awal tahun 1960-an semuanya diyakini
sebagai CSF.

Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan memusatkan
perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa jauh mereka
telah mencapainya.

Penerapan teknologi informasi dalam sistem informasi perusahaan atau organisasi harus
dipertimbangkan dari sisi efisiensi dan keefektifan serta pemanfaatan dari pemakaian teknologi
informasi tersebut. Untuk mengukur seberapa besar manfaat atau pengaruh teknoligi sistem
informasi dalam suatu perusahaan atau organisasi diperlukan suatu evaluasi untuk memberikan
gambaran keberhasilan sistem itu sendiri. Evaluasi yang dilakukan terhadap teknologi sistem
informasi bermula dari pemakai. Karena pemakai dapat berasumsi mengenai teknologi sistem
informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan dan sesuai dengan kebutuhannya.

Teknologi informasi telah membawa perubahan mendasar pada struktur, operasi dan
manajemen organisasi. Penggunaan teknologi dalam organisasi akan mendukung kegiatan
untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya operasional, meningkatkan pengambilan
keputusan, meningkatkan hubungan terhadap konsumen atau pelanggan, serta
mengembangkan aplikasi strategi baru. Tidak jarang ditemukan teknologi yang diterapkan
dalam sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh
pemakai sistem sehingga penerapan sistem informasi kurnag memberikan manfaat dalam
peningkatan kinerja individual. Jika evaluasi pemakai atas teknologi cocok dengan kemampuan
dan tuntutan dalam tugas pemakai, maka akan memberikan dorongan pemakai untuk
memanfaatkan teknologi sistem informasi. Oleh sebab itu, evaluasi pemakai digunakan sebagai
tolak ukur untuk keberhasilan penggunaan dan kualitas jasa sistem informasi yang dihubungkan
dengan kecocokan tugas dan teknologi. Sehingga dengan evaluasi pemakai mempunyai
hubungan yang positif signifikan terhadap peningkatan kinerja suatu organisasi bisnis.
LITERATUR TEORI

SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI


Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi
mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi
informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam maupun
di luar perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data elektronik (electronic data processing -EDP)
dan sistem informasi akuntansi juga telah dipergunakan, namun saat ini kurang populer.
Informasi yang mengalir ke lingkungan juga memeliki arti penting. Sistem pemrosesan transaksi
adalah satu-satunya sistem informasi yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi
kebutuhan informasi di luar perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki tanggung jawab
untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing.

Sebagai contoh, sistem pemrosesan transaksi memberikan faktur dan laporan saldo kepada
pelanggan, pesanan pembelian kepada pemasok, dan data dalam laporan keuangan tahunan
kepada para pemegang saham dan pemilik.

Salah satu contoh yang baik dari sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan
oleh perusahaan-perusahaan distribusi. Perusahaan yang mendistribusikan produk atau jasa
kepada para pelanggannya. Kita akan menyebut sistem seperti ini sebagai suatu sistem
distribusi (distribution system). Sistem distribusi juga dapat ditemukan pada organisasi -
organisasi jasa seperti united way dan rumah sakit serta pada badan - badan pemerintahan
seperti militer dan perpajakan. semua organisasi, dalam satu bentuk dan lainnya bergerak
dalam bidang bisnis distribusi.

Tinjauan Sistem
Seluruh sistem ditunjukkan oleh kotak yang diberi label "Sistem distribusi" yang berada
ditengah. Unsur - unsur lingkungan yang berinteraksi dengan sistem ditunjukkan oleh kotak -
kotak dan dihubungkan ke sistem oleh panah - panah yang disebut arus data.

Arus data dari sistem distribusi kepada manajemen terdiri atas laporan - laporan akuntansi
standar. Semua kecuali dua arus data seperti gambar di atas terdiri atas sumber - sumber daya
daya maya (virtual).
Subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi
1) Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
· Sistem entri pesanan (order entry system) memasukkan pesanan pelanggan ke dalam
sistem.
· Sistem persediaan (inventory system) memelihara catatan persediaan.
· Sistem penagihan (billing system) membuat faktur pelanggan
· Sistem piutang dagang (account receivable system) penagihan uang dari pelanggan.
2) Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti
· Sistem Pembelian (Purchasing system) menerbitkan pesanan pembelian kepada
pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan.
· Sistem Penerimaan (Receiving system) menerima persediaan.
· Sistem Utang Dagang (Account Payable system) melakukan pembayaran
3) Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar
· Sistem Buku Besar (General Ledger System) adalah sistem akuntansi yang
menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk
menyajikan gambaran keuangan perusahaan secara gabungan.
· Buku Besar (General Ledger) adalah file yang memuat data akuntansi yang telah
digabungkan
· Sistem Memperbaharui buku besar (Updated general ledger system) membukukan
catatan-catatan yang mendeskripsikan berbagai tindakan dan transaksi ke dalam buku
besar
· Sistem Pembuatan laporan Manajemen (Prepare Management report system)
menggunakan isi buku besar untuk pembuatan neraca dan laporan laba rugi serta
laporan lainnya.

Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif


Sistem ini mengambil bentuk basis data yang mendokumentasikan semua hal yang penting
dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya dan berinteraksi dengan lingkungan.
PEMBAHASAN

SISTEM INFORMASI ORGANISASI


Area-area bisnis perusahaan keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi, manufaktur,
dan pemasaran menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem pemrosesan transaksi,
ditambah data dari sumber-sumber yang lain, untuk menghasilkan informasi yang digunakan
oleh para manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Sistem informasi
dikembangkan untuk setiap area bisnis ini. Jenis sistem informasi lainnya yang telah
diimplementasikan di banyak perusahaan-sistem informasi eksekutif.

Semua sistem informasi ini merupakan contoh dari sistem informasi organisasi (organizational
information systems). Semua sistem informasi tersebut dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan bagian-bagian tertentu dari organisasi.

Sistem Informasi Pemasaran


Sistem informasi pemasaran (Marketing Information System – MKIS) memberikan informasi
yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.

Subsistem Output. Setiap subsism output memberikan informasi mengenai unsur-unsur penting
di dalam bauran pemasaran. Bauran Pemasaran (marketing mix) terdiri atas empat unsur
utama yang dikelola oleh manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
mendapat keuntungan. Subsistem Produk (product subsystem) memberikan informasi
mengenai produk-produk perusahaan. Subsistem promosi (promotion subsystem) memberikan
informasi mengenai iklan dan aktivitas penjualan pribadi perusahaan. Subsistem Harga (Price
subsystem) membantu manajer meengambil keputusan harga. Selain itu, masih terdapat
subsistem kelima, subsistem bauran integrasi (integrated mix subsystem). Yang memungkinkan
para manajer mengembangkan strategi yang mempertimbangkan pengaruh gabungan dari
unsur-unsur di atas. Satu contoh dari informasi yang diberikan oleh subsistem bauran
terintegrasi adalah ramalan penjualan, yang memperhitungkan interaksi dariseluruh unsur.

Masing-masing subsistem output terdiri atas program-program yang terdapat di dalam koleksi
peranti lunak. Program-program ini memungkinkan pengguna mendapatkan informasi dalam
bentuk laporan-laporan berkala dan khusus. Hasil dari simulasi matematis, komuniksi
elektronik, dan saran sistem berbasis pengetahuan. Pengguna meliputi manajer-manajer
perusahaan yang memiliki kepentingan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.

Basis Data : Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data. Basis data
dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input.

Subsistem Input : sistem pemrosesan transaksi mengumpulkan data dari sumber-sumber


internal dan lingkungan lalu memasukkannya ke dalam basis data. Kita telah mengamati
pengumpulan data ini dalam pembahasan mengenai sistem diatribusi. Subsistem riset
pemasaran (marketing research subsystem) juga mengumpulkan data internal dan lingkungan
dengan melakukan studi-studi khusus. Subsistem Inteligensi Pemasaran (marketing intelligence
subsystem) mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk menjaga manajemen tetap
terinformasi mengenai aktivitas para pesaing dan pelanggan perusahaan dan unsur-unsur lain
yang dapt mempengaruhi operasi pemasaran.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia


Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-HRIA)
memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber
daya manusia perusahaan. Dengan menggunakan format yang sama seperti MKIA. Sistem
pemrosesan transaksi memberikan data input, sama seperti subsistem riset sumber daya
manusia yang melakukan studi-studi khusus dan subsistem intelegensi sumber daya manusia
yang mengumpulkan data lingkungan yang mengandung permasalahan-permasalahan SDM.

Masing-masing subsistem output dari HRIA akan menangani aspek-aspek tertentu dari
manajemen SDM: Perencanaan, rekrutmen, penglolaan tenaaga kerja, kompensasi karyawan,
memberikan tunjangan kepada karyawan, dan membuat banyak laporan SDM yang diminta
oleh lingkungan, terutama badan-badan pemerintah. Ini adalah cara bagaimana subsistem
output iklan ditentukan-mereka mencerminkan area-area kepentingan utama bagi para
penggunanya.

Sistem Informasi Manufaktur


Sistem informasi Manufaktur (Manufacturing Information System) memberikan informasi kepada
kepada seluruh manaje perusahaan yang berkaitan dengan operasi manfuaktru perusahaan.
Sebagaimana diilustrasikan sistem informasi manufaktur, dengan mengunakan format yang
sama seperti HRIA dan MKIA. Subsistem rekayasa industry terdiri atas aktivitas-aktivitas yang
dilakukan oleh para tekhnisi industry (industrial engineering –IE) yang melakukan studi atas
operasi manufaktur untuk memastikan keefesiensiannya. Empat subsistem output memberikan
laporan atas subjek-subjek yang sangat besar kepentingannya dalam manufacturing-produksi,
persediaan, mutu, dan biaya.

Sistem Informasi Keuangan


Sistem Informasi Keuangan (Financial Information System) memeberikan informasi kepada
seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Dalam
menggunakan format yang sama seperti sistem informasi untuk area-area bisnis yang lain.
subsistem audit internal terdiri atas aktivitas-aktivitas oleh auditor internal perusahaan untuk
menjaga integritas sistem perusahaan. Aktivitas-aktivitas output sering meliputi peramalan tren
perekonomian masa depan, mengelola aliran dana yang melalui perusahaan, dan
mengendalikan keuangan perusahaan.

Sistem Informasi Eksekutif


Sistem informasi eksekutif (executive information system – EIA) adalah suatu sistem yang
memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan
secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem pendukung eksekutif (executive support
system-ESS).

EIA perusahaan biasanya terdiri atas stasiun-stasiun kerja eksekutif yang terhubung melalui
jaringan ke komputer pusat. Konfigurasi stasiun kerja terdiri dari atas sebuah komuter pribadi
dengan unit penyimpanan sekunder yang menyimpan basis data eksekutif. Basis data ini dan
informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer pusat perusahaan. Eksekutif akan
memasukkan permintaan informasi untuk mengeluarkan tampilan informasi format awal atau
untuk menjalankan pemrosesan dalam jumlah minimum. Laporan format awal ini bertindak
sebagai “dashboard” bagi eksekutif untuk memonitor faktor-faktor penting penentu keberhasilan
organisasi.

Model EIS juga menunjukkan komposisi komputer pusat yang berhubungan dengan EIS. Data
dan informasi dapat dimasukkan ke dalam basis data korporat dari sumber-sumber eksternal,
dan berita-berita penjelasan akan peristiwa-peristiwa terbaru akan dapat dimasukkan oleh
anggota staf dengan mempergunakan stasiun kerja mereka masing-masing. Selain basis data
korporat. EIS meliputi kotak surat elektronik para eksekutif dan koleksi pranti lunak yang
menghasilkan informasi eksekutif.

Contoh Penerapan Sistem informasi dalam praktik PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir

JNE merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik yang bermarkas di
Jakarta, Indonesia. Nama resminya adalah Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (Tiki JNE).
PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh H. Soeprapto Suparno.
Perusahaan ini dirintis sebagai sebuah divisi dari PT Citra van Titipan Kilat (TiKi) untuk mengurusi
jaringan kurir internasional.
Bermula dengan delapan orang dan kapital 100 juta rupiah, JNE memulai kegiatan usahanya yang
terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan, impor kiriman barang, dokumen serta pengantarannya
dari luar negeri ke Indonesia. Pada tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan
bergabung sebagai anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia (ACCA) yang
bermakas di Hong Kong yang kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk mengembangkan
wilayah antaran sampai ke seluruh dunia.
Karena persaingannya di pasar domestik, JNE juga memusatkan memperluas jaringan domestik. Dengan
jaringan domestiknya TiKi dan namanya, JNE mendapat keuntungan persaingan dalam pasar domestik.
JNE juga memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi. Selama bertahun-tahun TiKi dan JNE
berkembang dan menjadi dua perusahaan yang punya arah masing-masing. Karena ini kedua
perusahaan tersebut menjadi saingan. Akhirnya JNE menjadi perusahaan diri sendiri dengan manajemen
sendiri. JNE membuat logo sendiri yang membedakannya dari TiKi.
Visi Misi JNE

Visi: 

 Untuk menjadi perusahaan rantai pasok global terdepan di dunia


 Sukses hanya dapat dicapai melalui kerjasama usaha integral dalam perkembangan. Mendorong
proses belajar dan berubah menuju pertumbuhan, kesempurnaan dan pencapaian keuntungan. 
 Untuk menjadi perusahaan internasional yang sukses adalah penting bagi JNE untuk memiliki
jaringan usaha yang kuat di Indonesia yang merupakan salah satu negara target investasi dan pasar
yang strategis di mata dunia. 
 Perpaduan layanan pengiriman, kepabeanan, pergudangan dan pendistribusian di bawah satu atap
memberikan solusi bagi kebutuhan distribusi dunia 7 perdagangan melalui internet yang akan
menjadi gaya hidup masyarakat modern pada abad mendatang

Misi: 
 Untuk memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan secara konsisten
 Melayani segenap lapisan masyarakat Indonesia baik perumahan maupun perkantoran dan industri
melalui jaringan layanan pengiriman ekspres. 
 Memadukan efektivitas, efisiensi dan fleksibilitas jasa yang prima untuk menjadikan JNE pilihan
utama dalam pengiriman dokumen, paket dan kargo peka waktu di Indonesia. 
 Menjadi sebuah perusahaan jasa ekspres nasional berstandar layanan internasional
SOP Mekanisme Pemesanan dan Distribusi Kelengkapan Operasional JNE

Kelengkapan operasional yang dapat dipesan oleh Agen/Kantor Perwakilan


adalah :
1. AWB/Connote/kertas E Connote
2. Plastik ukuran sedang (doc) dan besar berlabel JNE
3. Form BPIK (Bukti Pemeriksaan Isi Kiriman)
4. Buku Kas (Laporan Keuangan Harian Agen)
5. Label YES, SS, Fragile

Sistem Informasi yang dapat dibuat:

 Pemesanan
 Pendataan Pesanan
 Laporan Distribusi Pesanan
 Monitoring Proses Distribusi
 Pelaporan Ketidaklengkapan

Operating Support System

1. Transaction Processing System

My-ORION Integrated System merupakan system terintegrasi yang dimanfaatkan oleh JNE sebagai
layanan pengelolaan berbagai aspek dari proses bisnis JNE dalam hal logistic, mencakup di dalamnya
Transaction Processing System dengan system barcode.
Untuk pencarian serti tarif, wilayah dan hardware. User dapat menggunakan prosedur menggunakan
hardware, software dan yang kemudian akan terhubung ke database melalui internet (telecomunication).
Dimulai dengan user memasukkan pencarian berdasarkan tarif atau wilayah. Kemudian akan mencari ke
database melalui web browser. Dan database akan mengeluarkan hasil sesuai dengan pencarian yang
dipilih.

2. Enterprise Collaboration System

Untuk pertukaran informasi dan koordinasi, JNE memiliki JNE Chat Room.

3. Process Control System

PT. JNE mengembangkan sistem berbasis teknologi informasi yang disebut MyOrion. Manfaatnya dapat
memantau pergerakan barang kiriman, sehingga cukup membantu pelanggan yang sering kali ingin
mengetahui status barangnya. Agar supaya tidak direpotkan oleh pelanggan/customer, pihak PT. JNE
Logistik merasa perlu memberitahukan nomor resi pengiriman barang ke pelanggan. Pengguna layanan
perusahaan PT. JNE  memang bisa memantau pergerakan barang yang dikirimkan. Setiap tahapan
pengiriman dapat dipantau secara real time melalui website www.jne.co.id. Pelanggan tinggal
memasukkan nomor resi pengiriman. Selanjutnya, pelanggan dapat melihat status pengiriman paketnya.
Misalnya, sudah sampaikah di kota tujuan, atau sedang dalam perjalanan ke alamat tujuan. Pelanggan
dapat memantau secara online. Bahkan, report-nya sangat detail hingga ke status barang dan waktunya.

Management Support System

1. Management Information System

PT. JNE Logistik turut berkembang sejalan dengan perkembangan dan peradaban teknologi.
Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era informasi berdampak signifikan terhadap Sistem
Informasi Akuntansi atau biasa disingkat (SIA) dalam suatu perusahaan. Dampak yang dirasakan secara
nyata PT. JNE Logistik adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual ke
sistem komputer dan bermunculannya software-software untuk akuntansi yang dapat mempermudah
dalam membuat laporan keuangan. Peranan teknologi informasi terhadap perkembangan akuntansi pada
setiap babak berbeda-beda. Semakin maju teknologi, semakin banyak pengaruhnya pada bidang
akuntansi. Dampak yang dirasakan secara nyata PT. JNE Logistik adalah pemrosesan data yang
mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer dan bermunculannya software-software
untuk akuntansi yang dapat mempermudah dalam membuat laporan keuangan. Peranan teknologi
informasi terhadap perkembangan akuntansi pada setiap babak berbedabeda. Semakin maju teknologi,
semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. Kemajuan ini mempengaruhi perkembangan
sistem informasi akuntansi (SIA) dalam hal pemrosesan data, pengendalian intern, dan peningkatan
jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan

2. Decision Support System

Perkembangan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan
juga mempengaruhi proses audit. Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi akuntansi dalam
pengambilan keputusan manajemen PT. JNE Logistik dapat memproses data, pengendalian internal, dan
peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan. Dengan adanya pengaruh
teknologi informasi yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka perusahaan dapat
mempermudah kegiatan operasionalnya. 

3. Information Reporting System

My-Orion mampu mempercepat proses kerja PT. JNE . Sistem My-Orion tidak perlu lagi meng-input data
kiriman yang jumlahnya mencapai satu juta paket tiap bulan. Barang yang akan dipaket dan dikirimkan
harus dijemput di tempat klien. Penerapan sistem My-Orion mampu memperbaiki keakuratan data dalam
setiap perubahan waktu pemprosesan. Walaupun rata-rata dalam sebulan menangani satu juta kiriman
paket, sistem ini mampu memberikan status yang jelas. Setiap kali barang berpindah, selalu ada proses
pemindahan dan pencatatan
Cara kerja sistem untuk pelanggan yaitu petugas kurir PT. JNE Logistik mengambil paket ke
perusahaan/pelanggan, yang telah mengisi formulir pengiriman. Sampai di kantor cabang, nomor resi
berikut data kiriman lainnya dimasukkan ke sistem My-Orion, sehingga semua datanya langsung tercatat.
Jadi, selain dapat diakses secara online oleh pelanggan, bagian keuangan pun tidak perlu meng-input
ulang data untuk dijadikan invoice. Tinggal masuk ke sistem dan dicetak, semua sudah terekam. Selain
My-Orion JNE juga mempunyai aplikasi yang dapat digunakan oleh pelanggan yaitu My JNE.
4. Executive Information System

JNE telah menerapkan langkah-langkah untuk pengawasan dalam mendefinisikan ruang lingkup, teknik,
untuk mengukur solusi TI dan kontribusi Pi pada proses pengiriman perusahaan. perusahaan juga
melakukan evaluasi kelengkapan dan efektivitas manajemen dan kebijakan pengendalian teknologi
informasi oleh manajemen yang terkait.

Hardware yang digunakan:

- Smartphone

- Komputer

- Printer

- Barcode Scanner

- Web Server

- GPS
KESIMPULAN

Sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi mengumpulkan


data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan
menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam maupun di luar
perusahaan.

Teknologi sistem informasi banyak dimanfaatkan bagi pengguna yang sangat berpengaruh
terhadap jalannya suatu organisasi atau dalam perusahaan. Teknologi sistem informasi dalam
organisasi bisnis menjadi penting artinya berkaitan dengan ketepatan waktu dan kebenaran
penyediaan informasi yang dibutuhkan pemakai. Perkembangan sistem informasi tersebut perlu
didukung banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan kesuksesan bagi sistem informasi
itu sendiri yang tercermin dari kepuasan user sebagai pengguna sistem informasi tersebut.
Sistem informasi tidak hanya sebagai alat pengolahan data melainkan digunakan untuk
mengetahui lebih cepat timbulnya permasalahan dalam organisasi.

Sistem informasi adalah salah satu cara agar organisasi bisnis dapat memberikan keunggulan
kompetitif. Teknologi informasi merupakan sumber daya keempat setelah sumber daya
manusia, sumber daya uang, sumber daya mesin yang digunakan untuk membentuk dan
mengoperasikan perusahaan. Teknologi informasi dalam organisasi akan membantu
penyediaan informasi dalam pengambilan keputusan seorang manajer dalam suatu perusahaan
dengan cepat. Sistem informasi tersebut digunakan untuk meningkatkan kinerja individual
dalam organisasi bisnis yang pastinya juga akan meningkatkan kerja organisasi. Teknologi
sistem informasi saat ini memainkan peranan penting dalam mendukung pengambilan
keputusan oleh manajemen dalam pengevaluasian. Dimana evaluasi tersebut berguna dalam
membantu tercapainya keberhasilan atas pengembangan sistem informasi.

Keberhasilan suatu sistem informasi tergantung pada kemudahan dan pemanfaatan pemakai
sistem terhadap teknologi yang ada dalam sistem karena teknologi akan membantu individu
dalam menyelesaikan tugasnya. Suatu hal yang amat penting diperhatikan oleh perilaku bisnis
dalam merapkan teknologi informasi adalah sejauh mana keberhsilan sistem tersebut
membawa dampak positif dalam peningkatan kinerja baik individual maupun organisasi secara
keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2018). Informasi Dalam Praktik. Modul Kuliah Sistem Informasi


Manajemen. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana

http://www.jtanzilco.com/blog/detail/305/slug/langkah-langkah-yang-di-perlukan-dalam-siklus-
pengembangan-suatu-sistem-informasi

https://artshouldeternity.wordpress.com/2012/04/19/pengaruh-teknologi-sistem-informasi-
dalam-organisasi/

https://yaukingsyaukiaulia.blogspot.com/2016/10/jne-sistem-informasistruktur.html

Anda mungkin juga menyukai