Anda di halaman 1dari 9

Pembahasan

A. Proses Bisnis dan Sistem Informasi


1. Proses Bisnis
Proses bisnis, mengacu pada cara di mana pekerjaan diorganisasikan,
dikoordinasikan, dan difokuskan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang
berharga. Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh aliran material, informasi, dan
pengetahuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses bisnis.
Proses bisnis mengacu pada serangkaian langkah atau aktivitas terorganisir yang
dilakukan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu. Proses bisnis
mencakup berbagai kegiatan yang saling terkait dan saling mendukung, dirancang
untuk menghasilkan nilai tambah bagi organisasi. Proses bisnis dapat melibatkan
berbagai fungsi, departemen, atau unit dalam suatu perusahaan.
Proses bisnis sebuah perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan kompetitif, jika
mereka memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau beroperasi lebih baik dari
para pesaingnya. Proses bisnis juga dapat menjadi beban jika mereka didasarkan pada
cara kerja yang ketinggalan zaman/tidak sesuai kebutuhan yang menghambat efisiensi
dan respons organisasi. Penyelesaian pesanan awalnya tampak sebagai proses yang
sederhana, kemudian ternyata menjadi serangkaian proses bisnis yang sangat rumit dan
membutuhkan koordinasi yang ketat dari area fungsional utama dalam suatu
perusahaan.
2. Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis
Sistem informasi mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses bisnis yang
sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit klien, atau mencetak
tagihan, dan mengirim pesanan. Namun sekarang, teknologi informasi dapat melakukan
lebih banyak lagi. Teknologi baru dapat betul-betul mengubah arus informasi, sehingga
memungkinkan bagi lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi,
mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara berurutan menjadi dapat
dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan-hambatan dalam
pengambilan keputusan.
Teknologi informasi yang baru, sering kali mengubah cara organisasi bisnis dalam
bekerja dan mendukung model bisnis yang baru secara menyeluruh. Mengunduh
berbagai macam e-book dari amazon, membeli komputer secara online di Best Buy, dan
mengunduh musik dari iTunes adalah proses bisnis yang sangat baru berdasarkan
model bisnis baru, yang tak dapat dibayangkan tanpa teknologi informasi saat ini.
Itulah mengapa begitu pentingnya memperhatikan dengan saksama proses-proses
bisnis, baik pelajaran sistem informasi yang sedang Anda pelajari maupun masa depan
karier Anda. Dengan menganalisis proses-proses bisnis, Anda akan mampu memahami
dengan sangat jelas, bagaimana cara kerja suatu bisnis. Terlebih lagi, dengan
melakukan analisis terhadap proses bisnis, Anda akan mulai mampu memahami cara
1
mengubah bisnis dengan cara meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada proses
bisnisnya.
B. Jenis-jenis sistem Informasi.
Disebabkan adanya perbedaan kepentingan, spesialisasi, dan tingkatan dalam sebuah
organisasi, maka muncullah berbagai macam sistem yang berbeda-beda. Tidak ada satu
sistem yang mampu menjawab semua kebutuhan tersebut sekaligus. Organisasi bisnis pada
umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung proses-proses tersebut dalam tiap area
fungsi bisnis utama-penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan dan
akuntansi, serta sumber daya manusia.
1. Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen Yang Berbeda
Sebuah perusahaan bisnis memiliki sistem untuk mendukung kelompok-kelompok
yang berbeda Sau tingkatan manajemen, sistem ini meliputi sistem pemrosesan
transaksi dan sistem untuk intelijen bisnis.
 Sistem Pemrosesan Transaksi
Manajer operasional membutuhkan sistem yang mampu memantau aktivitas dasar dan
transaksi organisasi seperti penjualan, penerimaan, penyimpanan uang tunai,
penggajian, keputusan kredit, dan aliran material dalam sebuah pabrik Sistem
pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS) memberikan informasi
seperti ini. Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem komputerisasi yang
mengoperasikan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk
melakukan bisnis, seperti entri pesanan penjualan, pemesanan hotel, penggajian,
karyawan yang mencatat, dan pengiriman.
Tujuan uama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan rutin dan untuk memantau arus transaksi di seluruh perusahaan. Berapa
banyak barang di lokasi penyimpanan barang? Apa yang terjadi dengan pembayaran
Th. Smith? untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini, umumnya informasi
harus tersedia dengan mudah, terkini, dan akurat.
Pada tingkat operasional, tugas, sumber daya, serta tujuan telah ditentukan dan
terstruktur dengan rapi. Sebagai contoh, keputusan untuk menyetujui kredit dari
pelanggan, diambil oleh supervisor pada tingkat yang lebih rendah berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan. Kartu absensi karyawan dengan nama, nomor jaminan
soial, jumlah jam kerja per-minggu mewakili sebuah transaksi dari sistern ini. Saat
transaksi ini dimasukkan ke dalam sistem, master file (atau database) pada sistem
akan diperbarui yang akan memelihara informasi karyawan pada organisasi tersebut
secara permanen.
Para manajer membutuhkan TPS untuk memantau status operasi di dalam perusahaan,
beserta hubungan perusahaan dengan lingkungan eksternal. TPS juga merupakan
penghasil utama informasi bagi sistem dan fungsi bisnis lainnya. Sebagai contoh,
sistem penggajian seperti yang menyediakan data bagi sistem jurnal umum
perusahaan, yang bertanggung jawab dalam memelihara catatan pendapatan dan
pengeluaran suatu perusahaan serta untuk menghasilkan laporan seperti laporan
pendapatan dan neraca. Sistem tersebut juga menyediakan data mengenai riwayat
2
pembayaran kepada karyawan seperti asuransi, pensiun, dan perhitungan berbagai
tunjangan lainnya, bagi fungsi sumber daya perusahaan ataupun menyediakan data
pembayaran pajak karyawan kepada lembaga pemerintah.
Sistem pemrosesan transaksi sering kali sangat penting bagi suatu perusahan, di mana
kegagalan pada TPS selama beberapa jam saja, dapat mengakibatkan lumpuhnya
suatu perusahaan berikut perusahaan-perusahaan lain yang menggunakannya.
 Sistem untuk Intelijen Bisnis
Perusahaan juga memiliki sistem intelijen bisnis yang berfokus pada pengiriman
informasi untuk mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. Intelijen
bisnis (business intelligence) adalah istilah terkini mengenai data dan perangkat lunak
untuk mengorganisasi, menganalisis, dan menyediakan akses kepada data untuk
membantu manajer dan pengguna lain dalam suatu perusahaan dalam membuat
keputusan yang lebih berdasarkan informasi. Intelijen bisnis menunjukkan segala hal
yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan pada setiap tingkat manajemen.
Bagian ini akan memperkenalkan secara singkat tentang intelijen bisnis.
Sistem intelijen bisnis untuk manajemen tingkat menengah membantu dengan cara
memantau, mengontrol, mengambil keputusan, dan melakukan kegiatan-kegiatan
administratif. Istilah sistem informasi manajemen (management information system-
MIS) juga menunjuk pada kategori spesifik dari sistem informasi yang membantu
manajemen tingkat menengah. SIM menyediakan laporan kinerja perusahaan terkini
bagi manajer tingkat menengah. Informasi ini kemudian digunakan untuk memantau
dan mengontrol organisasi bisnis serta memperkirakan kinerja pada masa yang akan
datang.
SIM merangkum dan menyusun laporan mengenai kegiatan operasional dasar
perusahaan menggunakan data yang disediakan dari sistem pemrosesan transaksi.
Data dasar mengenai transaksi yang diperoleh dari TPS dirangkum dan disajikan
sebagai laporan yang dihasilkan setiap saat. Saat ini, banyak laporan-laporan dikirim
secara online
Umumnya SIM menyediakan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan rutin yang telah
dispesifikasikan dalam perbaikan, dan memiliki prosedur yang telah ditentukan dalam
memberikan jawaban atas setiap pertanyaan tersebut. Sistem ini umumnya tidak
fleksibel dan hanya memiliki sedikit kemampuan analisis. Kebanyakan dari SIM
menggunakan routine (program otomatis yang berjalan secara berulang-ulang)
sederhana seperti merangkum dan membandingkan yang tidak sesuai dengan model
matematis dan teknik statistik yang mutakhir.
2. Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung
 Aplikasi Perusahaan
Salah satu solusinya adalah dengan mengimplementasikan aplikasi perusahan
(Enterprise Application), yang merupakan sistem yang menjangkau seluruh area
fungsional, berfokus pada Pelaksanaan proses bisnis yang terjadi menjangkau seluruh

3
kegiatan. Aplikasi yang terjadi di seluruh perusahaan dan produktif, dengan cara
mengoordinasikan pembantu lebih singkat.
 Intranet dan Ekstranet
Secura sederhana, intranet adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat
diakses oleh karyawannya saja. Istilah "intranet" mengacu pada jaringan internal,
yang berbeda dengan internet yang merupakan jaringan umum yang menghubungkan
tiap organisasi beserta jaringan eksternal lainnya. Intranet menggunakan teknologi dan
teknik yang sama dengan internet, dan intranet sering kali merupakan wilayah akses
pribadi/khusus kalangan karyawan saja pada situs web perusahaan yang lebih besar.
Demikian juga dengan ekstranet. Ekstranet adalah situs web perusahaan yang dapat
diakses oleh vendor dan pemasok yang memiliki wewenang dan biasanya digunakan
untuk mengoordinasikan pengiriman persediaan ke fasilitas produksi perusahaan
tersebut.
3. E-Business, E-Commerce, Dan E-Government
Bisnis elektronik (electronic busines atau e-business), mengacu pada
penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis
utama dalam suatu perusahaan E- BUSINESS meliputi aktivitas pengelolan internal
dalam suatu perusahaan serta kegiatan koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis
lainnya. E-business juga meliputi perdagangan elektron (electronic commerce atau e-
commerce).
E-COMMERCE adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan
kegiatan jual-beli barang/ jasa melalui internet. E-commerce juga meliputi aktivitas
yang mendukung transaksi tersebu seperti periklanan, pemasaran, dukungan konsumen,
keamanan, pengiriman, dan pembayaran Teknologi yang terkait dengan e-business telah
menghasilkan perubahan yang mirip dengan setor swasta. Pemerintah pada tiap
tingkatan, menggunakan internet untuk mengirim informasi dan layanan kepada
masyarakat, karyawan, dan organisasi bisnis yang berhubungan dengan pekerjaan
mereka, E-government mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan
internet untuk memungkinkan pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi
bisnis. sektor swasta, dan instansi pemerintah terkait lainnya secara digital.
Sebagai tambahan, untuk meningkatkan kualitas pengiriman jasa pemerintah, e-
government meningkatkan efisiensi kegiatan operasional pemerintah dan memperkuat
peran serta masyarakat dengan cara memberikan akses informasi secara lebih mudah
dan kemampuan saling berhubungan antar-masyarakat lewat jaringan elektronis.
Sebagai contoh, penduduk di suatu negara bagian dapat memperbarui surat izin
mengemudi (SIM) mereka atau mengajukan tunjangan pengangguran secara online.
Dan internet telah menjadi perangkat yang sangat berguna untuk menyuarakan
kepentingan kelompok bagi tujuan politik, serta pengumpulan dana.
C. Sistem Untuk Kolaborasi Dan Bisnis Jejaring Sosial
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Kolaborasi?
Kolaborasi (collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai
tujuan bersama yang jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas ataupun misi,
4
dan biasanya digunakan pada organisasi bisnis, atau organisasi lainnya, atau antara satu
bisnis dengan bisnis lainnya. Kolaborasi dapat bersifat satu orang dengan satu orang atau
banyak orang dengan banyak orang karyawan dapat berkolaborasi dalam kelompok-
kelompok informal yang bukan merupakan bagian kolaborasi dalam kelompokkan atau
mereka dapat dibentuk Tim (teorganisasi misi khusus yang diberikan oleh seseorang dan
suatu yang memiliki kolaborasi dalam penyelesaian tugas).
2. Apa Yang Dimaksud Dengan Bisnis Jejaring Sosial
Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis
jejaring sosial (social business)-menggunakan platform jejaring sosial, yang meliputi
Facebook, Twitter, dan perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk
berhubungan dengan karyawan pelanggan, serta pemasok mereka. Perangkat ini
memungkinkan pekerja untuk membuat prof membentuk kelompok, dan mengikuti
perkembangan status anggota lainya. Tujuan dari bisnis jejaring sosial adalah untuk
memperdalam interaksi dengan kelompok-kelompok dari dalam dan luar perusahaan
guna memperlancar dan memperbaiki pendistribusian informasi, inovasi, dan
pengambilan keputusan.
Kunci utama dalam bisnis jejaring sosial adalah "percakapan". Pelanggan, pemasok,
karyawan, manajer, bahkan organisasi yang jauh sekali memiliki percakapan yang terus
berlangsung seputar organisasi, sering kali tanpa sepengetahuan perusahaan ataupun
pejabat penting perusahaan tersebut (karyawan dan manajer).
Para pendukung hisnis jejaring sosial menyatakan bahwa jika perusahaan mampu
bergabung dalam percakapan ini, mereka akan mampu meningkatkan hubungan dengan
pelanggan, pemasok, dan karyawan, serta meningkatkan keterlibatan emosi mereka
dalam perusahaan.
Semua hal tersebut memerlukan transparansi di bidang informasi. Orang-orang ingin
saling berbagi opini dan fakta dengan orang lain secara cepat, tanpa intervensi/campur
tangan dari eksekutif dan pihak lainnya.
Karyawan harus cepat tanggap mengenai apa yang dipikirkan pelanggan dan
karyawan lainnya, pemasok akan cepat belajar mengenai rantai pasokan dari rekan bisnis
mereka, bahkan para manajer pun sepertinya akan belajar dengan cepat dari bawahan
mereka seberapa baik pekerjaan mereka. Hampir setiap orang yang terlibat dalam
penciptaan suatu nilai memiliki pengetahuan yang lebih dalam terhadap orang lain. Jika
lingkungan semacam itu dapat diciptakan, sepertinya mungkin untuk beroperasi secara
efisien, memacu inovasi, dan mempercepat pengambilan keputusan.
Jika perancang produk dapat belajar dengan cepat mengenai produk mereka dipasaran
secara real-time, berdasarkan umpan balik dari pelanggan, perancang produk tersebut
dapat mempercepat proses perancangan ulang Jika karyawan mampu menggunakan
perangkat sosial untuk memperoleh pengetahuan dari dalam maupun luar perusahaaan,
mereka akan mampu bekerja lebih efisien dan mampu menyelesaikan lebih banyak
masalah.
3. Manfaat Bisnis Dari Kolaborasi Dan Bisnis Jejaring Sosial

5
Banyak artikel dan buku yang ditulis mengenai kolaborasi, hampir sebagian besar dari
penelitian yang dilakukannya bersih yang ditulis mengenai kolabar kepercayaan umum
dikalangan pelaku bisnis dan komunitas kegiatan. sukses bisnis tersebut, dan kolaborasi
antar perusahaan menjadi semakin penting dibandingkan dalu. Survei terkini mengenai
para pengelola bisnis dan sistem informasi secara global menemui bahwa investasi di
bidang teknologi kolaborasi mendatangkan peningkatan kinerja organisasi yang
memberikan tingkat pengembalian empat kali lipat dari nilai investasi yang dikeluarkan,
deagan manfaat terbesar dirasakan oleh penjualan, pemasaran, serta fungsi penelitian dan
pengembanga (Frost dan White, 2009).
4. Membangun Budaya Dan Proses Bisnis Yang Kolaboratif
Di dalam perusahaan bisnis, kolaborası tidak dapat terjadi secara spontan, terutama
jika tidak ada budaya dan proses bisnis yang mendukung. Perusahaan bisnis, terutanta
yang berskala besar memiliki reputasi pada masa lalu sebagai organisasi yang bersifat
"memerintah dan mengendalikan di mana semua masalah dan pemikiran penting
dibebankan pada petinggi perusahaan, dan kemudian memerintahkan bawahannya untuk
menjalankan rencana dari manajemen senior Pekerjaan manajemen tingkat menengah
dianggap hanya sebagai penerus pesan dari hierark tingkat atas ke tingkat bawah.
organisasi yang bersifat "memerintah dan mengendalikan memerlukan karyawan tingkr
rendah untuk menjalankan perintah tanpa banyak pertanyaan, tanpa tanggung jawab
meningkatkan kinerja proses, ataupun imbalan atas hasil yang dicapai tim kerja Jika
kelompok kerja Andi membutuhkan pertolongan dari kelompok kerja yang lain, hal
tersebut harus dengan sepengetahuan atasan. Anda tidak akan pernah berkomunikasi
secara horizontal (antar rekan kerja), selalu saja vertikal (antar atasan dengan karyawan),
sehingga pihak manajemen dapat mengontrol proses. Secara bersama-sama dari harapan
pihak manajemen dan karyawan membentuk sebuah budaya.
5. Perangkat Dan Teknologi Untuk Kolaborasi Dan Bisnis Jejaring Sosial
Budaya kerja yang kolaboratif dan berorientasi tim tidak akan memberikan hasil apa pun
tanpa adanya sistem informasi yang memungkinkan terwujudnya semua itu. Ratusan
perangkat dirancang untuk berhubungan dengan semua hal itu, bagaimanapun, agar
sukses dalam pekerjaan yang kita jalani, kita harus bergantung satu sama lain dengan
bawahan kita, pelanggan, pemasok dan manajer.
 Surel dan Pesan Instan (Instant Messaging-IM)
elektronik-surel (electronic mail-e-mail) dan pesan instan (termasuk pesan singkat)
telah menjadi perangkat ulama dalam berkomanda dan berkolaborasi untuk
menghubungkan Peterjan Perangkat lunak yang berkomunikasi dan berpada
komputer, telepon seluler, dan Perangkat genggam nirkabel lainnya, dan dilengkapi
fitur untuk saling berbagi file di samping mengirim pesan. Banyak sistem layanan
pesan instan memungkinkan penggunanya terhubung secara real-time dalam
melakukan percakapan, dengan banyak pihak secara bersama-sama sekaligus Dalam
beberapa tahun belakangan ini, penggunaan surel terus menurun, dengan melonjaknys
penggunaan pesan singkat dan media sosial sebagai media komunikasi.
 Wiki
Wiki adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak memiliki
pengetahuan dalam bahasa pemrograman dan pengembangan web untuk berkontribusi

6
dan mengubah isi tulisan dan gambar. Wiki yang paling terkenal adalah Wikipedia,
proyek referensi terbesar d dunia yang diedit secara kolaboratif. Wiki bergantung pada
relawan, tidak menghasilkan uang dan tidak menerima periklanan.
 Virtual Worlds
Virtual worids, seperti Second Life adalah lingkungan 3D yang dihuni oleh
"penduduk warg yang telah menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri
mereka yang dikenal sebagai avatar.
6. Platform Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Saat ini, tersedia produk perangkat lunak yang menyediakan platform
(landasan program dalam beroperasi) multifungsi untuk kolaborasi dan bisnis jejaring
sosial diantara kelompok kelompok karyawan yang bekerja di berbagai lokasi
berbeda. Platform paling banyak digunakan adalah konferensi audio
berbasis/menggunakan internet (internet-based audio conferencing) dan sistem
videoconferencing (pertemuan tatap muka lewat video secara online), layanan
perangkat lunak online, seperti Google Apps/Google Sites, cyberlockers, sistem-
sistem kolaborasi untuk perusahaan, seperti Lotus Notes dan Microsoft SharePoint,
serta perangkat jejaring sosial untuk perusahaan, seperti Salesforce Chatter, Microsoft
Yammer, Jive, serta IBM Connections dan SmartCloud for Business.
Virtual Meeting Systems (Sistem Pertemuan Virtual) Dalam rangka menekan
biaya perjalanan, banyak perusahaan besar maupun kecil, mengadopsi teknologi
videoconferencing dan web conferencing. Perusahaan seperti Heinz, General Electric,
Pepsico, dan Wachovia menggunakan sistem pertemuan virtual (sistem yang
memungkinkan tatap muka antar partisipan secara online) untuk kegiatan pembahasan
produk, pelatihan, sesi strategis, bahkan menyampaikan inspirasi.
Videoconference memungkinkan dua atau lebih orang di lokasi yang berbeda
untuk berkomunikasi secara bersama-sama melalui dua jalur transmisi video dan
audio (tatap muka dan saling mendengar). Sistem paling mutakhir dari video
Conference dilengkapi dengan teknologi telepresence, aplikasi program audio dan
visual terintegrasi, yang memungkinkan seseorang hadir pada suatu lokasi secara
virtual selain dari lokasi fisik sebenarnya. Sistem berbasis internet yang gratis dan
murah seperti Skype group videoconfernceing, Zoom. us, dan ooVoo memiliki
kualitas yang lebih rendah, namun tetap berguna bagi perusahaan-perusahaan-
perusahaan kecil Perangkat komunikasi video seperti Apple's Face Time, dan Google
viden, merupakan perangkat yang berguna untuk melakukan videsconferecing orang-
per-orang.
Perusahaan dari berbagai ukuran menemukan perangkat pertemuan online
berbasis web seperti Cisco WebEx, Microsoft Live Meeting, dan Adobe Connect
sangat membantu dalam presentasi penjualan dan pelatihan. Produk-produk tersebut
memungkinkan setiap partisipan saling berbagi dokumen dan presentasi bersama
dengan audin dan videsconferencing melalal
Google Apps/Google Sites dan Cloud Collaboration Services Salah satu
layanan line "gratis" yang paling sering digunakan adalah Google Apps/Google Sites.
Google Sites memungkinkan pengguna menciptakan situs web untuk kelompok

7
secara online yang ciapat diedit cepat, Google Sites adalah salah satu bagian dari
rangkaian perangkat Google Apps yang lebih besar Penguna Google Sites dapat
merancang dan mengunjungi situs web dalam hitungan petit, tanpa dibutuhkan
kemampuan teknis yang mendalam, pengguna Google Sites dapat men posting
berbagai macam file seperti kalender, teks, lembar kerja, dan video untuk kepentingan
prhadi, kelompok, ataupun publik.
D. Fungsi Sistem Informasi Di Dalam Bisnis
Hampir di setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen sistem
informasi (information systems department) adalah kelompok resmi dalam struktur organisasi
yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/pelayanan di sektor teknologi informasi.
Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras, perangkat
lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastruktur TI yang
dimiliki perusahaan.
1. Departemen Sistem Informasi
Departemen sistem informasi terdiri atas para spesialis seperti, pemrogram, analis
sistem, pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi. Pemrogram (programmers)
adalah spesialis yang dilatih mengenai hal-hal teknis secara mendalam, yang menulis
rangkaian perintah dalam suatu program untuk komputer. Analis sistem (systems
analysts) melambangkan hubungan utama anlara kelompok sistem informasi dengan
seluruh kelompok lainnya dalam perusahaan. Pekerjaan analisis sistem adalah
menerjemahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan dan persyaratan- persyaratan
yang diperlukan menjadi persyaratan informasi dan sistem. Manajer sistem informasi
(information systems managers) adalah pemimpin dari tim pemrogram dan analis,
manajer proyek, manajer fasilitas, manajer telekomunikasi ataupun spesialis database.
Mereka juga adalah manajer untuk kegiatan-kegiatan operasional yang berkaitan
dengan komputer berikut staf data entry (bagian input data). Juga manajer bagi spesialis
eksternal seperti vendor dan produsen perangkat keras, perusahaan perangkat lunak,
dan konsultan yang kerap terlibat dalam kegiatan operasional sehari-hari dan
perencanaan jangka panjang sistem informasi.
2. Pengorganisasian Fungsi Sistem Informasi
Terdapat banyak jenis organisasi bisnis, dan terdapat banyak cara bagaimana
fungsi teknologi Informasi disusun dalam perusahaan tersebut. Perusahaan yang kecil,
tidak akan memiliki kelompok sistem informasi yang formal. Mungkin perusahaan
tersebut hanya memiliki satu orang karyawan yang bertanggung jawab memelihara
jaringan dan menjalankan aplikasinya, atau menggunakan jasa konsultan dalam
melakukan pekerjaan ini. Perusahaan yang lebih besar memiliki departemen sistem
informasi yang tersendiri, yang diatur melalui cara-cara yang berbeda, bergantung sifat
dan kepentingan perusahaan. Penelusuran Pembelajaran dalam bab ini, akan
menjelaskan cari alternatif dalam mengorganisasikan sistem informasi dalam organisasi
bisnis.Tata kelola TI (IT governance) melibatkan strategi dan kebijakan dalam
penggunaan teknologi informasi pada sebuah perusahaan. Tata kelola Ti
menspesifikasikan perincian hak dan kerangka kerja untuk tujuan akuntabilitas guna
mencapai tujuan perusahaan.

8
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Bisnis Elektronik (E-Business) dan kerja sama global memiliki dampak signifikan dalam
dunia bisnis modern. E-Business memungkinkan perusahaan untuk mencapai pasar global
dengan lebih cepat dan efisien. E-Business dapat meningkatkan efisiensi operasional melalui
otomatisasi proses bisnis, pengelolaan rantai pasokan yang lebih baik, dan analisis data yang
mendalam. Kerja sama global membawa variasi keahlian dan ide-ide baru, mendorong
inovasi melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman lintas budaya. Kerja sama global
memungkinkan perusahaan untuk mengadopsi praktik keberlanjutan yang lebih luas,
mengingat berbagai pengaruh dan kebijakan dari berbagai wilayah. Dengan demikian, E-
Business dan kerja sama global memiliki potensi besar untuk mengubah cara bisnis
dilakukan, mempercepat pertumbuhan, dan membangun jaringan yang kuat di tingkat global.
Namun, perusahaan juga perlu memperhatikan tantangan dan risiko yang terkait dengan
lingkungan bisnis yang semakin terhubung ini.
Saran
Makalah dapat mengajukan pemikiran terhadap bagaimana perusahaan dapat merancang
strategi E-Business yang dapat beradaptasi dengan perubahan masa depan dalam lingkungan
bisnis global yang dinamis Pentingnya E-Business dalam memberdayakan UKM global dapat
menjadi fokus penelitian, dengan mengeksplorasi bagaimana teknologi dapat menjadi
katalisator untuk pertumbuhan mereka.

Anda mungkin juga menyukai