Anda di halaman 1dari 51

Sosialisasi

Program Indonesia Pintar (PIP) dan


Penggunaan Kartu Indonesia Pintar
(KIP)

Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2016

1
Bank Dunia mengukur garis kemiskinan berdasarkan
pada pendapatan seseorang kurang dari US$1 per hari.
Bahwa aspek kemiskinan yaitu pendapatan yang rendah,
kekurangan gizi atau keadaan kesehatan yang buruk serta
pendidikan yang rendah.
Dalam Al-Quran,
Al-Quran kata miskin diulang-ulang paling tidak 11 kali.
Selain miskin, ada juga istilah yang sangat berdekatan dan nyaris
tumpang tindih dengannya, yaitu faqir.
Orang-orang Faqir (Fuqara')
Mazhab Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah: yang dimaksud dengan
faqir adalah orang yang tidak punya harta serta tidak punya
penghasilan yang mencukupi kebutuhan dasarnya. Atau mencukupi
hajat paling asasinya. Termasuk di antaranya adalah seorang wanita
tidak punya suami yang bisa menafkahinya.
Dasar Hukum Bantuan Bagi Siswa Tidak Mampu
Undang-undang Dasar RI 1945
Pasal 31 (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional


Pasal 12 (1) Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak :
d. Mendapat biaya pendidikan bagi mereka yang orangtuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan
Pasal 27 (1) Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya memberi bantuan
biaya pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik yang orangtuanya atau
walinya tidak mampu membiayai pendidikannya.

Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2014


(1) meningkatkan koordinasi dengan Menteri Sosial. TNP2K. dan Pemerintah
Prov/Kab/Kota dalam penetapan sasaran PIP;
(2) menyediakan Kartu Indonesia Pintar sejumlah penerima PIP untuk siswa SD. SMP.
SMA dan SMK;
(3) membayarkan manfaat PIP beserta tambahan manfaat lainnya kepada siswa
penerima PIP yang berada di sekolah yang dikelola Kemendikbud;
(4) melaksanakan sosialisasi secara intensif kepada penerima PIP;
(5) menjadi Pengguna Anggaran dalam pelaksanaan PIP di lingkup Kemendikbud;
(6) melaporkan pelaksanaan PIP sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan kepada Menko PMK.
Perbedaan BSM dengan PIP

Bantuan Siswa Miskin Program Indonesia Pintar


• Menjangkau rakyat miskin • Menjangkau rakyat miskin dan
rentan miskin
• Hanya mencakup peserta • Juga mencakup anak usia sekolah
didik yang sekarang di yang (1) tidak melanjutkan
sekolah sekolah. (2) putus sekolah. dan (3)
anak penyandang masalah
kesejahteraan sosial
• Berlaku di sekolah formal / • Berlaku juga di pesantren. pusat
madrasah kegiatan belajar masyarakat.
sanggar kegiatan belajar. dan
lembaga kursus dan pelatihan
• Tidak menghimbau anak yang • (termasuk
Menghimbau balai latihan
sekolah kerja)
untuk
tidak bersekolah untuk menerima kembali anak yang tidak
bersekolah bersekolah
Devinisi PIP

• Program Indonesia Pintar adalah program presiden yang


diamanatkan kepada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan berdasarkan Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program
Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat Untuk
membangun Keluarga produktif;
• Implementasi PIP merupakan kelanjutan dan perluasan
sasaran dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM)
sekaligus untuk mendorong implementasi Pendidikan
Menengah Universal/rintisan wajib belajar 12 tahun.
• PIP menjangkau siswa dari jalur pendidikan formal
(SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA) dan non formal
(SKB/PKBM, Lembaga Kursus dan Pelatihan).
Landasan Yuridis
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga
Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program
Indonesia Sehat Untuk membangun Keluarga produktif;
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
19 Tahun 2016 tentang Program Indonesia Pintar;
• Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan KIP untuk
mendapatkan layanan pendidikan Formal dan Nonformal
yang ditandatangani 4 Sekretaris Jenderal dari 4
kementerian:
• Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Didik
Suhardi, Ph.D.
• Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si
• Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Dr. Ir. Yuswandi A.
Temenggung, M.Sc, MA
• Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Ir. Abdul Wahab
Bangkona, M.Sc
Landasan Yuridis
• Peraturan Bersama Antara Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah dan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat Tentang Petunjuk Pelaksanaan Program
Indonesia Pintar Tahun 2016
• Nomor 08/D/Pp/2016 dan 04/C/Pm/2016 tanggal 30 Mei 2016
TUJUAN PROGRAM PIP

Tujuan dari program ini antara lain:


1. Meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar dan
menengah;
2. Meningkatkan angka keberlanjutan pendidikan yang ditandai
dengan menurunnya angka putus sekolah dan meningkatnya
angka melanjutkan;
3. Menurunnya kesenjangan partisipasi pendidikan antar
kelompok masyarakat, terutama antar penduduk kaya dan
miskin, antar penduduk laki-laki dan perempuan, antar
wilayah pedesanan dan perkotaan dan antar daerah;
4. Meningkatkan kesiapan siswa pendidikan menengah untuk
memasuki pasar kerja atau melanjutkan ke jenjang
pendidikan tinggi.
SASARAN PRIORITAS PIP
Sasaran PIP adalah anak berusia 6 sampai dengan 21 tahun yang merupakan:
1. Penerima BSM 2014 Pemegang KPS;
2. Siswa/anak dari keluarga pemegang KPS/KKS/KIP yang belum menerima
BSM 2014;
3. Siswa/anak dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH) non KPS;
4. Siswa/anak yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari Panti Sosial/Panti
Asuhan;
5. Siswa/anak yang terkena dampak bencana alam;
6. Anak usia 6-21 tahun yang tidak bersekolah (drop-out) yang diharapkan
kembali bersekolah;
7. Siswa/anak dari keluarga miskin/rentan miskin yang terancam putus sekolah
atau siswa/anak dengan pertimbangan khusus lainnya seperti kelainan fisik.
korban musibah. dari orang tua PHK. di daerah konflik. dari keluarga
terpidana. berada di LAPAS. memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal
serumah;
8. Peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya.
PERSYARATAN PIP
Peserta didik yang berasal dari prioritas sasaran penerima PIP,
dapat diusulkan dengan syarat sebagai berikut:
1.Siswa Pendidikan Formal:
a. Terdaftar sebagai peserta didik di sekolah;
b.Terdaftar dalam Dapodik sekolah.

2.Peserta Didik Lembaga Pendidikan Non-Formal usia 6 sampai


dengan 21 tahun:
a. Terdaftar sebagai anak didik pada SKB/PKBM/LKP atau
satuan pendidikan nonformal lainnya;
b. Terdaftar dalam Dapodik satuan pendidikan nonformal.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN PIP MELALUI
PEMBERIAN KIP ?
• Program PIP melalui KIP adalah pemberian bantuan
tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah
(6-21 tahun) yang menerima KIP, atau yang berasal
dari keluarga miskin dan rentan (misalnya dari
keluarga/rumah tangga pemegang Kartu Keluarga
Sejahtera/KKS) atau anak yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya. PIP melalui KIP
merupakan bagian penyempurnaan dari Program
Bantuan Siswa Miskin (BSM) sejak akhir th 2014
Tentang KIP

• Kartu Indonesia Pintar (KIP) diberikan sebagai


penanda atau identitas untuk menjadi prioritas
sasaran penerima bantuan PIP apabila anak telah
terdaftar di lembaga pendidikan formal atau
lembaga pendidikan non formal.
• Data KIP didasarkan pada Basis Data Terpadu (BDT)
yang disampaikan oleh Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
PENCETAKAN KARTU INDONESIA PINTAR
PENCETAKAN KARTU INDONESIA PINTAR
(KIP)
(KIP)
1. Sumber data pencetakan KIP adalah BDT (Basis Data Terpadu) yang
diberikan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
(TNP2K) sesuai dengan Inpres Nomer 7 Tahun 2014.
2. Serah terima data update BDT dari TNP2K ke Kemdikbud pada tanggal
17 Februari 2016 dan 01 Maret 2016.
3. Kementerian Pendidikan Kebudayaan menggunakan data tersebut
sebagai dasar pencetakan KIP sebanyak 17,9 juta.
4. Untuk pencetakan KIP, Kemdikbud bekerjasama dengan pihak
Konsorsium Indonesia Sejahtera yang terdiri dari perusahaan
pencetakan yaitu PT Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk di Sidiorjo dan PT Pura
Barutama di Kudus. Pemesanan dilakukan melalui e-catalog.

1
4
REKAASI DATA CETAK KIP
REKAPITULASI PENCETAKAN KIP

17.927.308 17.927.308 17.927.308


100% 100% 100%

Sekolah Pesan Cetak Amplop


SD 10.360.614 10.360.614 10.360.614
SMP 4.369.968 4.369.968 4.369.968
SMA 1.367.559 1.367.559 1.367.559
SMK 1.829.167 1.829.167 1.829.167

1
5
ATRIBUT KUNCI DATA SISWA

• Nama
• Tanggal lahir
• Nama ibu kandung
• Nisn
• Jenis kelamin
• Tempat lahir
REKAPITULASI DATA KIRIM KIP

17.927.308 17.356.123 565.455 45.385


100% 96,81% 3,1% 0,25%

Sekolah Kirim Terima Perjalanan Retur

SD 10.360.614 9.881.855 464.407 14.352


SMP 4.369.968 4.319.967 38.997 11.004
SMA 1.367.559 1.357.463 58 10.038
SMK 1.829.167 1.796.838 22.338 9.991

Catatan :
Data berdasarkan laporan SAP dan Dexter per 8 Agustus 2016
PENGIRIMAN KIP

1. Untuk pengiriman KIP, Kemdikbud melakukan lelang


pengiriman sebanyak 3 Tahap:
• Tahap 1 PT. Satria Antaran Prima (SAP) sasaran
sebanyak 12: provinsi (Aceh, Riau, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Kalimantan Utara, NTB, NTT, Sulawesi
Utara, Papua, dan Papua Barat)
• Tahap 2 PT. Dexter Ekspressindo sebanyak 34
provinsi
• Tahap 3 PT. Dexter Ekspressindo sebanyak 34
provinsi
2. Tujuan pengiriman KIP sampai dengan Rumah Tangga
Sasaran (RTS)
PENGADUAN DAN KONFIRMASI PENERIMA KIP

PENGADUAN KONFIRMASI
MEKANISME UNTUK MENDAPATKAN KIP

Persyaratan mendapatkan KIP :


1.Memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);
2.Sebagai peserta Program Keluarga Harapan
(PKH).
 
Apabila orang tua peserta didik belum memiliki
KKS/PKH, melapor kepada Dinas Sosial
kabupaten/kota setempat dengan membawa
identitas diri (KTP/KK/SIM) untuk mendapatkan
KKS.  
APLIKASI DAPODIK 2016/2017 TERKAIT PIP
1. Pastikan siswa yang mendapat kiriman kartu
melaporkan ke sekolah untuk di inputkan nomor kip ke
dalam sistem dapodik
2. Kolom isian kip berdiri sendiri kolom terpisah dari isian
nomor kartu kps/kks/pkh
3. NOMOR KIP YANG MATCH DENGAN DATA BDT AKAN DI
MIGRASI OTOMATIS ke kolom kip YANG SEMULA DI
KOLOM KPS
4. Jika siswa memiliki nomor kps/kks/pkh SEGERA DI
GANTI DENGAN NOMOR KIP
5. Ada tambahan KOLOM ISIAN BARU NAMA YANG
TERTERA DI KIP , dengan tujuan sebagai baseline data
cetak kartu perbaikan kip
6. Siswa baru segera diinputkan ke app dapodik versi baru
di bulan juli (release app dapodik versi baru)
23
24
Mekanisme Pengusulan Peserta Didik Tidak Mempunyai KIP

DISDIK KAB/KOTA

3
1. Memberikan persetujuan tertulis, dan meneruskan
2 daftar penerima PIP dari sekolah ke direktorat
teknis terkait.
Sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus 2. Untuk SD dan SMP, mengusulkan pemegang KIP
melalui aplikasi data.dikdasmen.

DAPODIK
kemdikbud.go.id/pipdikdasmen.
3. Untuk jenjang SMA dan SMK, sekolah menandai
status kelayakan Peserta Didik di aplikasi Dapodik
Sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan sebagai calon penerima dana/ manfaat PIP
pendidikan nonformal lainnya
1.Menseleksi dan menyusun daftar peserta didik yang
masih aktif dan tidak memiliki KIP sebagai calon penerima
dana PIP seperti pada nomor 2 prioritas penerima sasaran
PIP
2.Untuk jenjang SD dan SMP, sekolah menandai status
kelayakan Peserta Didik di aplikasi Dapodik sebagai calon
penerima dana/ manfaat PIP KEMDIKBUD
(Dit. Teknis)

1. Dik PKP memvalidasi dan


4 menerbitkan SK serta
meneruskan ke Dit PMK
2. Dit PSD, PSMP, PSMA dan SPMK
Meng-SK-kan penerima PIP
5
SK Penerima
Dana PIP
Penggunaan
Kartu Indonesia Pintar (KIP)

1. Prioritas sebagai peserta didik di sekolah/lembaga


pendidikan
Calon peserta didik
sekolah formal

Calon peserta didik


Penggunaan pendidikan
kesetaraan
KIP

Calon peserta didik


pendidikan Kursus
dan Pelatihan

Calon peserta didik


Balai Latihan Kerja

26
MEKANISME PELAKSAAN SISWA PEMEGANG KIP
MEKANISME PELAKSANAAN PIP SISWA TIDAK MEMILIKI KIP
Alur Penetapan (SK)
• KIP (Otomatis)
Sekolah
melaporkan Validasi
No KIP/KPS dengan
Siswa ke Dapodik dan
Dapodik/VIP BDT

• Non KIP Proses SK


Direktur
Teknis
Entri Usulan
Sekolah
Sekolah oleh
mengusulkan Validasi
Dinas
Siswa non KIP dengan
Pendidikan
kepada Dinas tanggal lahir
Kab/Kota
Pendidikan dan Nama Ibu
melalui
Kab/Kota
Aplikasi
Jumlah Sasaran Dana Bansos PIP
Jenjang Pendidikan Sasaran PIP
SD/Paket A 10.360.614
SMP/Paket B 4.369.968
SMA/Paket C 1.367.559
SMK/Kursus dan Pelatihan 1.829.167
Jumlah 17.927.308

SD Rp450.000,- Rp225.000,-
SMP Rp750.000,- Rp375.000,-
SMA/K Rp1.000.000,- Rp500.000,-
untuk satu tahun untuk satu semester
•Peserta didik Kelas I, II, III, IV, V, VII, VIII, X, •Peserta didik Kelas VI, IX dan XII Tahun
dan XI Tahun Pelajaran 2015/2016 Pelajaran 2015/2016
•Peserta didik Kelas II, III, IV, V, VI, VIII, IX, XI, •Peserta didik Kelas I, VII dan X Tahun
dan XII Tahun Pelajaran 2016/2017 Pelajaran 2016/2017
MEKANISME PENGAMBILAN DANA (VIRTUAL ACCOUNT)
1. Pengambilan langsung oleh peserta didik dengan membawa
Surat Keterangan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga. Untuk
peserta didik yang tidak memiliki KTP didampingi oleh
guru/kepala sekolah/ orangtua/wali.
2. Pengambilan secara kolektif oleh Kepala Sekolah/Ketua
Lembaga dengan membawa dokumen sebagai berikut:
1) Surat Keterangan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga ;
2) Fotokopi KTP Kepala Sekolah/Ketua Lembaga dan
menunjukan aslinya;
3) Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah/Ketua
Lembaga defenitif yang masih berlaku);
4) Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM).
PERBEDAAN VIRTUAL DENGAN TABUNGANKU

Perbedaan Virtual TabunganKu


No

1 Bukti Kepemilikan Surat Keterangan Sekolah Buku Tabungan


Tahun 2015 : 15 digit
18 digit kombinasi huruf angka Contoh : 0206.01.0481xx.5x.x
Contoh :
MUHAMMAD
10400156B070005MD1

2 Jumlah Digit Tahun 2016


No :
20 digit kombinasi huruf angka

M ARBIANSYAH
640110110624120022MH

3 Mekanisme Langsung & Kolektif Langsung


Pencairan
MEKANISME PENGAMBILAN DANA (REKENING TABUNGAN)
Sebelum pencairan/pengambilan dana, untuk rekening tabungan harus dilakukan
aktivasi terlebih dahulu oleh peserta didik, dengan membawa: (1) Surat Keterangan
Kepala Sekolah/Ketua Lembaga dan (2) tanda pengenal (KIP/Kartu Pelajar/Kartu
Tanda Penduduk/Kartu Keluarga/Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah). Untuk
peserta didik SD dan SMP yang tidak memiliki KTP didampingi oleh guru/kepala
sekolah/orangtua/wali. Setelah aktivasi, dana PIP dapat langsung diambil/dicairkan
oleh peserta didik penerima.
Pengambilan dana dapat dilakukan dengan cara:
1.Pengambilan langsung oleh peserta didik dengan membawa tanda pengenal
seperti: KIP/Kartu Pelajar/Kartu Tanda Penduduk/Kartu
No Keluarga/Surat Keterangan
dari Kepala Desa/Lurah dan buku tabungan.
2.Pengambilan secara kolektif oleh Kepala Sekolah/Ketua Lembaga dengan
membawa Surat Kuasa (Lampiran II) dari orang tua/wali (untuk SD/paket A dan
SMP/paket B) atau dari peserta didik (untuk SMA/paket C dan SMK/Lembaga
Kursus) penerima PIP, dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. Fotokopi KTP Kepala Sekolah/Ketua Lembaga dan menunjukkan aslinya;
b. Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga definitif yang
masih berlaku;
c. Buku tabungan peserta didik yang diambil secara kolektif;
d. Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) bermeterai sesuai format.
Alur Pencairan Rekening Virtual
Alur Pencairan Rekening TabunganKu

 Siswa dan  Aktivasi


orangtua/  Pencairan
No rekening
wali datang dana PIP
 Verifikasi dan
ke UKO BRI di teller
pengkinian
Dokumen data
 Serah
 Membawa terima
 Pencetakan
dokumen uang dari
persyarata buku
tabungan teller ke
n
penerima
KETENTUAN PENGAMBILAN KOLEKTIF
Pengambilan kolektif dapat dilakukan apabila penerima PIP
berada di daerah yang sulit untuk mengakses ke
bank/lembaga penyalur (tidak ada kantor bank/lembaga
penyalur di kecamatan sekolah/tempat tinggal peserta
didik), biaya transport pengambilan lebih besar/tidak
seimbang dari bantuan yang akan diterima), atau cuaca
buruk/kondisi lingkungan yang membahayakan siswa.

Dana yang sudah dicairkan oleh penerima kuasa harus


segera diberikan kepada siswa penerima yang
bersangkutan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah
pencairan kolektif, dan pelaporan pencairan kolektif
dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah
pencairan kolektif ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Alur Pencairan Kolektif Rekening Virtual (Non TabunganKu)

Kepala Sekolah menyiapkan persyaratan dokumen pencairan dana secara


kolektif

Kepala Sekolah membawa semua dokumen ke BRI (Bank penyalur)

Kepala Sekolah membawa dokumen persyaratan pencairan dan


diserahkan ke Bank BRI (bank penyalur) sebagai berikut:
o Surat Pertanggungjawaban Mutlak yang ditandatangani oleh Kepala
Sekolah
o Foto Copy KTP Kepala Sekolah untuk melakukan Pencairan Dana PIP
secara kolektif;
o Foto Copy SK Kepala Sekolah (menunjukan asli );
o Buku Tabungan peserta didik.
PEMANFAATAN DANA PIP
Dana PIP 2016 dimanfaatkan siswa untuk:
1. Pembelian buku dan alat tulis;
2. Pembelian pakaian dan perlengkapan (sepatu, tas, dll);
3. Transportasi peserta didik;
4. Uang saku peserta didik;
5. Biaya kursus/les tambahan bagi peserta didik pendidikan
formal;
6. Biaya praktik tambahan/Penambahan biaya Uji Kompetensi
(UJK) jika beasiswa UJK tidak mencukupi/magang/penempatan
kerja ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) bagi peserta didik
pendidikan nonformal.

Penerima PIP tidak diperkenankan menggunakan dana tersebut


untuk tujuan yang tidak berhubungan dengan kegiatan
pendidikan.
PEMANFAATAN DANA PIP
REKAPITULASI PENYALURAN PIP 2016

Penyaluran Pencairan Belum Dicairkan


Sekolah
Siswa Dana Siswa Dana Siswa Dana

SD 2.415.281 743.308.425.000 258.785 62.860.500.000 2.156.496 680.447.925.000

SMP 1.477.735 679.072.875.000 11.744 5.262.375.000 1.465.991 673.810.500.000

SMA 589.6

SMK 852.641 652.080.500.000 23.324 12.928.500.000 829.317 639.152.000.000


PERAN DAN FUNGSI
Pengelola Teknis (K/L) DISDIK PROV DISDIK KAB/KOTA SEKOLAH/LEMBAGA
DISDIK PROV
Menetapkan Juknis Sosialisasi dan koordinasi Sosialisasi dan
koordinasi Sosialisasi dan
Sosialisasi dan Menyampaikan kepada
koordinasi dinas pendidikan Menyampaikan kepada
koordinasi
Menyampaikan ke kabupaten/kota bahwa kepala sekolah untuk
anak usia 6 sampai dengan Menerima
sekolah melalu Dinas menerima pendaftaran
Pendidikan untuk
21 tahun yang tidak
ATS usia 6 s.d.21 tahun pendaftaran ATS
bersekolah agar
menerima peserta didik mendapatkan layanan usia 6 s.d.21
Wajib menyelesaikan
yang memiliki KIP untuk pendidikan
masalah penempatan tahun
kembali mendapatkan Menyampaikan kepada
anak usia 6 sampai Memutakhirkan
layanan pendidikan kepala sekolah untuk
Menyampaikan ke menerima pendaftaran ATS dengan 21 tahun (updating data)
usia 6 s.d.21 tahun pemegang KIP yang ke dapodik secara
sekolah melalu Dinas
Wajib menyelesaikan belum mendapatkan
Pendidikan untuk
masalah penempatan anak layanan pendidikan lengkap dan
memasukkan/ benar
usia 6 sampai dengan 21 sesuai dengan
mengentri data peserta tahun pemegang KIP yang kewenangannya
didik calon penerima PIP belum mendapatkan
2016 yang memiliki KIP layanan pendidikan sesuai Menyampaikan kepada
ke dalam aplikasi dengan kewenangannya sekolah
Dapodik Menyampaikan kepada untuk mengidentifikasi
sekolah untuk dan melaporkan
mengidentifikasi dan
melaporkan Melayani pengaduan
Melayani pengaduan
Peran dan Fungsi dalam Pelaksanaan PIP
SEKOLAH/ LEMBAGA
KEMENDIKBUD DISDIK PROV DISDIK KAB/KOTA
LEMBAGA PENYALUR

Menetapkan Juknis. Sosialisasi dan Sosialisasi dan koordinasi Menyampaikan


Sosialisasi dan koordinasi
koordinasi
Sosialisasi dan koordinasi informasi pencairan
Menerima pendaftaran ATS
Memantau dan mendorong usia 6 s.d.21 tahun kepada siswa
Identifikasi, kompilasi, Memantau dan sekolah /peserta melalui
mendorong Dinas Memutakhirkan (updating
dan sinkronisasi data data) ke dapodik dinas/sekolah
Kab/Kota, Satuan
Menetapkan petugas/tim data
Pendidikan formal Menyampaikan informasi Menyalurkan dana
Menetapkan SK penerima dan nonformal
PIP tingkat Kabupaten/Kota pencairan kepada siswa
/peserta
manfaat
Menetapkan lembaga Menyetujui usulan siswa Pelaporan
Menseleksi dan mengusulkan
penyalur calon penerima PIP dari
Pemantauan dan sekolah
calon penerima PIP penyaluran
Menginformasikan SK pengarahan Pertanggungjawaba
Membuat surat keterangan
penerima. Melayani
Menyampaikan usulan dari untuk pengambilan dana n penyaluran
sekolah/ lembaga
Menetapkan lembaga pengaduan
Pemantauan dan pengarahan
penyalur
Mengesahkan usulan dari
Mencetak dan pendidikan nonformal Bertaggungjawab penuh
terhadap kebenaran data
mengirimkan KIP peserta didik
Menginformasikan/
Melayani pengaduan menyampaikan SK penerima
Melayai pengaduan
Pemantauan dan
Pelaporan Memantau pelaksanaan PIP

Melayani pengaduan
PELAPORAN, PENGADUAN DAN SANKSI
PELAPORAN

Satuan pendidikan melaporkan jumlah anak tidak sekolah usia 6 sampai 21 tahun
pemegang KIP yang telah mendapatkan layanan pendidikan, melalui Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan/atau Direktorat Teknis terkait.
PENGADUAN
PENGADUAN
PENGADUAN

Pengaduan terkait permasalahan KIP dapat disampaikan ke Direktorat Teknis melalui unit
pengaduan khusus Program Indonesia Pintar:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di laman: http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id
dan nomor SMS0857 7529 5050, atau melalui: LAPOR! Lapor.go.id SMS ke 1708, ketik: KIP
(spasi) Nomor KIP (spasi) isi aduan

SANKSI

Satuan Pendidikan yang tidak menerima calon peserta didik pemegang KIP akan
dikenakan sanksi administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SD:
Telepon : (021) 5725638, Fax. (021) 5725644
HP : 081290771556, 082298973995, 082298973996, 082298973997, dan 082298973998
e-mail : pipsd@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar
up.PENGADUAN
Kasubdit Peserta Didik
PENGADUAN
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 17
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270

Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMP:


Telepon : (021) 57900349 Fax: (021) 57900349
HP : 0812 8527 7680
e-mail
SANKSI: kip.smp@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 17
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMA:
Telepon : (021) 75912056 Fax: (021) 75912057
HP : 0812-8538-0515
e-mail : kip.sma@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas
PENGADUAN
PENGADUAN
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Kompleks Ditjen Pendidikan Menengah, Gedung A Lantai 3
Jl. R.S. Fatmawati, Cipete
Jakarta Selatan 12410

Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMK:


Telepon : (021) 5725469 , Fax: (021) 5725469
e-mail : kip.smk@kemdikbud.go.id
SANKSI tertulis disampaikan ke alamat:
Pengaduan
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 12
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan
Kesetaraan:
Telepon : (021) 5725215 Fax: (021) 5725039
e-mail : kip.dikmas@kemdikbud.go.id
 Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
PENGADUAN
PENGADUAN
up. Kasubdit Program dan Evaluasi
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 8
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan:
Telepon : (021) 5725215 Fax: (021) 5725039
e-mail : kip.kursus@kemdikbud.go.id
 
SANKSI tertulis disampaikan ke alamat:
Pengaduan
Direktur Pembinaan Pembinaan Kursus dan Pelatihan
up. Kasubdit Program dan Evaluasi
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 6
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan
Kesetaraan:
Telepon : (021) 5725215 Fax: (021) 5725039
e-mail : kip.dikmas@kemdikbud.go.id
 Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
PENGADUAN
PENGADUAN
up. Kasubdit Program dan Evaluasi
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 8
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan:
Telepon : (021) 5725215 Fax: (021) 5725039
e-mail : kip.kursus@kemdikbud.go.id
 
SANKSI tertulis disampaikan ke alamat:
Pengaduan
Direktur Pembinaan Pembinaan Kursus dan Pelatihan
up. Kasubdit Program dan Evaluasi
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 6
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270
Emilia Susanti
dan
Team Sosialisasi SD PIP
Mengucapkan Terima Kasih
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Makasar – Sulawesi Selatan


Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai