Anda di halaman 1dari 17

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

INFORMASI DALAM PRAKTIK (STUDI KASUS PADA PT.


INDOMARCO PRISTAMA)

Dosen: Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si


Disusun Oleh : Dissa Venosa Namira Enza (43218010011)
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
Abstrak

Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem


informasi mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah
data menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna
terdapat di dalam maupun di luar perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data
elektronik (electronic data processing -EDP) dan sistem informasi akuntansi juga
telah dipergunakan, namun saat ini kurang populer. Informasi yang mengalir ke
lingkungan juga memeliki arti penting. Sistem pemrosesan transaksi adalah satu-
satunya sistem informasi yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan
informasi di luar perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki tanggung jawab
untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing.

Pendahuluan

Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas


penting saja, yang di sebut sebagai faktor keberhasilan kritis (critical success factor -
CSF), yang memiliki pengaruh sangat besar pada keberhasilan atau kegagalan
perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan
operasi perusahaan sehari - hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data
yang digunakan oleh sistem - sisten lain di dalam perusahaan. sistem pemrosesan
transaksi sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi.

Sistem informasi lainnya di dalam perusahaan di maksudkan untuk


mendukung unit - unit organisasi. Sebagai contoh, sistem informasi pemasaran,
sistem informasi budaya manusia, sistem informasi manufaktur, dan sitem informasi
keuangan dibuat sesuai dengan kebutuhan informasi dari masing - masing area bisnis
tersebut, dan sistem informasi eksekutif mengakui adanya kebutuhan - kebutuhan
informasi yang unik dari pada pengguna di tingkat atas organisasi.

Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi
memiliki nilai yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika
pengguna menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu.
Kebutuhan ini telah menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat populer-
manajemen hubungan pelanggan atau costumer relationship management (CRM).
Data warehouse lama-kelamaan terakumulasi, dan data dapat diambil dengan cepat
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk menganalisis informasi dalam


praktik pada era digital sekarang ini.

Literatur Teori

Penerapan sistem informasi di suatu perusahaan merupakan salah satu cara


dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat dan menjadikan informasi
sebagai sumberdaya yang harus dikelola dengan tepat, sehingga tercipta suatu sistem
terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional,
manajemen dan fungsi penentu pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Penerapan
sistem informasi baru juga akan mengalami masalah yang jika tidak diselesaikan akan
menimbulkan inefisiensi dan inefektivitas dalam pemberdayaan sumber daya
potensial. Oleh karena itu, sebelum melakukan upaya pengembangan dan
implementasi, harus dilakukan proses konsiderasi secara multidimensi terhadap
berbagai variabel yang mungkin berpengaruh terhadap kesuksesan suatu sistem baru.

Informasi umum yang diperlukan manajer mengikuti pola yang mendasar


pada sifat kegiatan pada suatu lapisan manajerial. Sebagian besar sistem informasi
untuk manajer lapis terbawah didasarkan pada kegiatan operasi dan sistem
informasilah yang memproses transaksi kegiatan di dalam organisasi, inilah yang
dikenal dengan perancangan dari bawah ke atas (bottom-up design). Sistem
pemrosesan transaksi dan sistem informasi lapis terbawah biasanya dikembangkan
dengan cara saling berhubungan. Yang lebih penting bagi para manajer daripada
pengetahuan tentang teknologi komputer adalah pengetahuan tentang sistem
informasi yakni sistem yang diciptakan para analis dan manajer guna melaksanakan
tugas khusus tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi.

Untuk memperlancar proses manajemen, setiap tingkatan manajemen


membutuhkan informasi baik yang berasal dari luar maupun dari dalam. Namun
setiap tingkatan manajemen membutuhkan informasi yang berbeda-beda. Hal ini
disebabkan adanya keluasan tugas dan tanggung jawan yang diembannya. Manajer
puncak (top manager), mempunyai tugas dan tanggung jawab perusahaan secara
keseluruhan (strategik), sehingga manajer puncak harus mempunyai pemikiran yang
berorientasi kedapan dan keluar perusahaan. Kebutuhan informasi yang lainnya akan
dipenuhi oleh informasi yang berasal dari dalam. Yang mana tugas dan tanggung
jawabnya yang bersifat taktis. Informasi yang berasal dari dalam perusahaan (internal
information) dibutuhkan oleh manajer tingkat bawah (lower manager) yang mana
tugas dan tanggung jawab manajer tingkat bawah lebih bersifat teknis. Jadi dalam
susunan manajemen suatu perusahaan memiliki perolehan informasi yang berbeda-
beda sesuai dengan porsinya masing-masing. Agar setiap pihak dapat bekerja secara
optimal.

Dalam era ini, kebanyakan perusahaan akan memanfaatkan teknologi yang


ada. Karena dengan belajar dan mengembangkan teknologi tersebut, hal ini akan
dapat membantu masa depan perusahaan. Agar perusahaan berjalan baik di masa
depan yaitu dengan mencari sebab akibat dari pemanfaatan teknologi tersebut dan
mengembangkan hal hal yang belum optimal menjadi optimal.

Pembahasan

A. Informasi Sebagai Salah Satu Penentu Keberhasilan

Pada tahun 1961, D.Ronald Daniel dari McKinsey & Company, salah satu
perusahaan konsulian terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success
factor(CSF) atau faktor penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa
terdapat beberapa aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau
kegagalan bagi semua jenis organisasi. Ketika manajemen sebuah perusahaan
menjalankan konsep CSF mereka akan memusatkan perhatian pada
pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa jauh mereka telah
mencapainya.

B. Sistem Pemrosesan Transaksi

Istilah ini digunakan untuk menjelaskan sistem informasi yang


mengumpulkan data yangmenguraikan aktifitas perusahaan, mengubah data menjadi
informasi, dan menyediakaninformasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat
didalam maupun diluar perusahaan. Istilah Sistem Pemrosesan Data Elektronik
(electronic data processing - EDP) dan Sistem Informasi Akuntansi juga telah
dipergunakan, namun saat ini kurang populer. Unsur - unsur Input, transformasi, dan
output dari sistem perusahaan berada di bagian bawah. Data dikumpulkan dari sistem
fisik dan lingkungan, kemudian dimasukan kedalam basis data. Piranti lunak
pemrosesan transaksi mengubah data menjadi intonasi bagi manajemen perusahaan
dan bagi individu-individu serta organisasi-organisasi di dalam lingkungan
perusahaan. Sistem Distribusi (system distribution) adalah sistem yang digunakan
perusahaan-perusahaan distribusi-perusahaan yang mendistribusikan barang produksi
dan atau jasa ke konsumen.

C. Tinjauan Sistem

Diagram arus data, atau DFD, untuk mendokumentasikan sistem. DFD


mendokumentasikan suatu sistem dengan cara yang herarkis. Seluruh sistem ditunjuk
oleh kotak yang diberi label “Sistem Distribusi” yang berada ditengah. Unsur - unsur
lingkungan yang berinteraksi dengan sistem ditunjukan oleh kotak - kotak dan
dihubungkan ke sistem oleh panah - panah yang disebut arus data.

Subsistem – Subsistem Utama dari Sistem Distribusi

1. Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan


a. Sistem Entry Pesanan (order entry system), memasukan pesanan pelanggan ke
dalam sistem.

b. Sistem Persediaan (inventory system), memelihara catatan persediaan.

c. Sistem Penagihan (billing system), membuat faktur pelanggan.

d. Sistem Piutang Dagang (account receivable system), menagih uang dari para
pelanggan.

2. Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti

a. Sistem Pembelian (purchasing system), menerbitkan pesanan pembelian kepada


pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan.

b. Sistem Penerimaan (receiving system), menerima persediaan.

c. Sistem Utang Dagang (account payable system), melakukan pembayaran.

3. Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar

a. Sistem Buku Besar (General Ledger System) adalah sistem akuntansi yang
menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk
menyajikan gambaran keuangan perusahaan secara gabungan.

b. Buku Besar (General Ledger) adalah file yang memuat data akuntansi yang telah
digabungkan

c. Sistem Memperbaharui buku besar (Updated general ledger system) membukukan


catatan-catatan yang mendeskripsikan berbagai tindakan dan transaksi ke dalam buku
besar

d. Sistem Pembuatan laporan Manajemen (Prepare Management report system)


menggunakan isi buku besar untuk pembuatan neraca dan laporan laba rugi serta
laporan lainnya.
Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dan Prespektif

Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem informasi pertama yang terkomputasi.


Selain sebagai area aplikasi yang paling dapat dipahami, sistem ini juga berperan
sebagai fondasi dari semua aplikasi yang lain. Fondasi ini dalam bentuk basis data
yang berperan dalam mendokumentasi barbagai hal yang dibutuhkan perusahaan
dalam operasinya dan interaksi dalam lingkungan.

D. Sistem Informasi Organisasi

1. Sistem Informasi Pemasaran

Sistem Informasi Pemasaran (marketing information system - MKIS) memberikan


informasi yang berhubungan dengan aktifitas pemasaran perusahaan.

a. Subsistem Output

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

- Subsistem Produk (product subsystem), memberi informasi tentang produk-produk


perusahaan.

- Subsistem Lokasi (place subsystem), memberikan informasi mengenai jaringan


distribusi perusahaan.

- Subsistem Promosi (promotion subsystem), memberikan informasi mengenai iklan


dan aktivitas penjualan pribadi perusahaan.

- Subsistem Harga (price subsystem), membantu manajer mengambil keputusan


harga.

- Subsistem Bauran Terintegrasi (integrated mix - subsystem), memungkinkan


manajer mengembangkan strategi yang mempertimbanga kan pengaruh gabungan
dari unsur - unsur ke empat subsistem.

b. Basis Data
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data.

c. Subsistem Input

- Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system), mengumpulkan data


dari sumber - sumber internal dan lingkungan lalu memasukannya dalam basis data.

- Subsistem riset pemasaran (marketing research subsystem), mengumpulkan data


internal dan lingkungan dengan cara studi - studi khusus.

- Subsistem Intelejensi Pemasaran (marketing intelegence subsystem),


mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk manajemen tetap terinformasi
mengenai aktivitas para pesaing dan pelanggan perusahaan dan unsur - unsur lain
yang dapat memengaruhi operasi pemasaran.

E. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem -


HRIS), memberikan kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan
sumber daya manusia perusahaan.

1. Subsistem Output HRIS

a. Perencanaan

b. Rekruitmen

c. Pengelolaan tenaga kerja

d. Kompensasi karyawan

e. Tunjangan karyawan

f. Laporan SDM untuk informasi yang dibutuhkan publik

F. Sistem Informasi Manufaktur


Sistem informasi manufaktur (manufacturing information system), memberikan
informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan operasi
manufaktur perusahaan.

Subsistem Manufaktur :

1. Manufaktur Produksi

2. Manufaktur Persediaan

3. Manufaktur Mutu

4. Manufaktur Biaya

F. Sistem Informasi Keuangan

Sistem Informasi Keuangan (financial information system), memberikan informasi


kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan
perusahaan.

Subsistem Informasi Keuangan :

1. Peramalan ekonomi masa depan

2. Pengelolaan aliran dana perusahaan

3. Pengendalian keuangan perusahaan

G. Sistem Informasi Eksekutif

Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System- EIS) adalah suatu


sistem yang memberikan informasi kepada manajer di tingkat yang lebih tinggi atas
kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem pendukung
eksekutif (executif supportsystem).

EIS perusahaan biasanya terdiri dari atas stasiun-stasiun kerja eksekutif yang
terhubung melalui jaringan ke komputer pusat. Konfigurasi stasiun kerja terdiri atas
sebuah computer pribadi dengan unit penyimpanan sekunder yang menyimpanan
basis data eksekutif. Basis data ini memuat data dan informasi yang telah diproses
sebelumnya oleh komputer pusat perusahaan.Model EIS juga menunjukkan
komposisi komputer pusat yang berhubunngan dengan EIS.

Data dan informasi dapat dimasukkan ke dalam basis data korporat dari
sumber – sumber eksternal, dan berita-berita serta penjelasan akan peristiwa-
peristiwa terbaru dapat dimasukkan oleh anggota staf dengan mempergunakan stasiun
kerja mereka masing-masing. Selain basis data korporat, EIS meliputi kotak surat
elektronik para eksekutif dan koleksi peranti lunak yang menghasilkan inforrmasi
eksekutif. Para perancang EIS membuat sistem secara fleksibel sehingga ia akan
dapat memenuhi keinginan semua eksekutif, apapun itu. Salah satu pendekatan
adalah dengan memberikan kemampuan drill-down (perincian). Dengan pendekatan
ini, eksekutif dapat mengeluarkan tampilan ringkasan dan kemudian secara berurutan
menampilkan detail dari tingkat yang lebih rendah. Drill-down akan terus
dilakukansampai eksekutif merasa puas bahwa mereka telah mendapatkan jumlah
detail sesuai dengan kebutuhan.

H. Manajemen Hubungan Pelanggan

Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management)


adalah manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik
perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini.
Strategi ini menyadari bahwa membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan
adalah suatu strategi yang bagus, karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada
biasanya akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan baru.

CRM system akan mengakumulasi data untuk jangka panjang 5 tahun, 10


tahun atau lebih & menggunakan data tersebut memberikan data kepada para
pengguna.Oleh karena itu, perusahaan melakukan upaya-upaya untuk memahami
para pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan dapat dipenuhi dan mereka akan
tetap setia kepada perusahaan. Unsur utama dalam sebuah sistem CRM adalah data
warehouse (gudangdata).

I. Data Warehousing

Karakteristik Data Warehousing

Istilah data warehouse (gudang data) telah diberikan untuk menjelaskan penyimpanan
data yang memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Kapasitas penyimpanan sangat besar

2. Data diakumulasikan dengan menambahkan catatan-catatan baru, bukannya dijaga


tetap paling mutakhir dengan memperbarui catatan-catatan yang sudah ada dengan
informasi yang baru

3. Data dapat diambil dengan mudah

4. Data sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak digunakan


dalam operasi perusahaan sehari-hari

Sistem Data Warehousing

Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang


memasukkan data ke dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan
menyediakan informasi tersebut kepada para pengguna.

Sumber-sumber data yang utama adalah sistem pemrosesan transaksi, namun


tambahan data dapat diperoleh dari sumber-sumber lain, baik itu internal maupun
lingkungan. Ketika data diidentifikasi memiliki nilai potensial dalam pengambilan
keputusan, maka data tersebut akan ditambahkan ke data warehouse.

Area pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani ekstraksi,


transformasi, dan pemuatan. Suatu proses yang sering kali disingkat menjadi ETL,
proses ekstraksi (extraction) menggabungkan data dari berbagai macam sumber;
proses transformasi (transformation) membersihkan data, menempatkannya dalam
suatu format terstandar, dan membuat ringkasan. Data akan disimpan dalam format
rinci maupun ringkas guna memberikan fleksibilitas maksimal dalam memenuhi
berbagai kebutuhan informasi dari para pengguna. Proses pemuatan (loading)
melibatkan entri data ke dalam tempat penyimpanan data warehouse.

Paket Informasi

Mengidentifikasi semua dimensi yang akan digunakan dalam analisis aktivitas


tertentu.

Skema Bintang

Karena memiliki kemiripan dengan pola sebuah bintang, maka struktur ini disebut
skema bintang (star schema). Skema bintang ini memungkinkan diperolehnya
informasi seperti ;

1. Unit penjualan aktual menurut kode pos pada satu bulan tertentu.

2. Perbandingan jumlah komisi penjualan menurut wilayah penjualan selama dua


kuartal terakhir.

3. Penjualan produk berdasarkan pelanggan untuk tahun berjalan samapai dengan saat
ini.

J. Penyampaian Informasi

Untuk terakhir dalam sistem data warehousing adalah sistem penyampaian informasi,
yang mendapatkan data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi
informasi, dan menjadikan informasi tersebut bagi para pengguna.

1. Drill down-proses melakukan navigasi ke bawah melalui tingkatan-tingkatan


rincian
2. Roll up-memungkinkan pengguna memulai dengan tampilan terinci dan kemudian
meringkas rincian-rincian tersebut menjadi tingkat yang lebih tinggi.

3. Drill across-dengan cepat bergerak dari satu hirarki data ke hirarki yang lainnya.

4. Drill through-berangkat dari tingkat ringkasan ke tingkat terendah data yang


terinci.

OLAP

On-line analytical processing (OLAP) memungkinkan pengguna untuk


berkomunikasi dengan data warehouse melalui GUI ataupun antarmuka Web dan
dengan cepat menghasilkan informasi dalam berbagai bentuk termasuk grafik.

Terdapat dua pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP


(relational on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis
data relasional standar. MOLAP (multidimensional on-line analytical processing)
menggunakan suatu sistem manajemen basis data khusus multidimensional.

Data Mining

Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak
diketahui pengguna. Proses ini sama seperti seorang penambang yang mencari emas
di aliran sungai pegunungan. Data mining membantu pengguna dengan menemukan
hubungan dan menyajikannya dengan cara yang dapat dipahami sehingga hubungan
tersebut dapat menjadi dasar pengambilan keputusan. Terdapat dua cara dasar dalam
melakukan data mining: verifikasi hipotesis (hypothesis verification) dan penemuan
pengetahuan (knowledge discovery).

1. Hypothesis verification dimulai dengan hipotesis pengguna mengenai bagaimana


data saling terhubung. Proses pengambilan akan dipandu sepenuhnya oleh pengguna
Informasi yang terpilih tidak akan dapat lebih baik dari pemahaman pengguna akan
data. Cara tradisional untuk melakukan query atas suatu database.
2. Knowledge discovery sistem data warehouse menganalisa tempat penyimpanan
data warehouse, mencari kelompok-kelompok dengan karakteristik yang sama.

Implementasi Informasi Dalam Praktik pada PT. Indomarco Pristama

Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan


pokok dan kebutuhan sehari-hari. Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama cikal
bakal pembukaan indomaret di Kalimantan dan took pertama dibuka di Ancol,
Jakarta utara.Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama
di Indonesia, setelah indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada mei 2003
indomaret meraih penghargaan sebagai perusahaan Waralaba 2003 dari presiden
Megawati Soekarnoputri. Hingga tahun 2011 indomaret mencapai 5482 gerai, dari
3479 gerai milik sendiri dan sisanya 2003 gerai waralaba milik masyarakat, yang
tersebar di kota-kota di pulau jawa, bali, sumatera dan Sulawesi. Indomaret mudah
ditemukan didaerah perumahan, gedung perkantoran, dan fasilitas umum karena
penempatan lokasi gerai.. Didukung oleh 13 pusat distribusi, yang menggunakan
teknologi mutakhir, indomaret merupakan salah satu asset bisnis yang sangat
menjanjikan.

Motto “mudah dan hemat”

Sistem teknologi informasi Indomaret

Laju pertumbuhan gerai indomaret sangat pesat dengan jumlah transaksi 14,99 juta
transaksi per bulan didukung sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi
informasi indomaret pada setiap point of sales disetiap gerai mencakup sistem
penjualan, persedian dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk memenuhi
kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan jumlah
transaksi di masa mendatang. Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan
kenyamanan belanja konsumen dengan menerapkan sistem check out yang
menggunakan scanner di setiap kasir dan pemasangan fasilitas pembayaran debit
BCA. Pada setiap pusat distribusinya diterapkan digital picking system (DPS). Sistem
teknologi informasi ini memungkinkan pelayanan permintaan dan suplai barang dari
pusat distribusi ke toko - toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi
yang optimal.

Tantangan dan Hambatan Pemanfaatan Informasi dalam Praktik

1. Correspondence failure, sistem informasi tidak mampu memenuhi tujuan dari


design-nya. Gagal memperoleh manfaat yang diperkirakan, pada dasarnya, sebuah
sistem informasi dikembangkan dan diterapkan dengan tujuan tertentu sesuai dengan
kondisi dan kebutuhkan yang ada dalam perusahaan. Misalnya saja seperti untuk
sistem manajemen sumber daya manusia, sistem pengelolaan keuangan, sistem
pemasaran dan lain sebagainya. Namun begitu, jika sistem yang dibangun ternyata
tidak sesuai dengan peruntukkannya tersebut, maka bisa dikatakan sistem tersebut
gagal.

2. Interaction failure, Pengguna jarang atau tidak merawat sistem informasi yang ada.
Kelemahan teknis yang berakibat pada kinerja yang berada dibawah tingkat dari yang
diperkirakan, jika sistem informasi yang dibangun tidak dikerjakan secara cermat dan
teliti, maka besar kemungkinan sistem tersebut akan memiliki kelemahan teknis yang
membuat sistem tidak mampu bekerja secara normal ataupun sesuai dengan yang
diharapkan. Jika hal ini terjadi maka dapat menyebabkan kegagalan pula.

3. Process failure, Sistem informasi melebihi budget yang direncanakan dan atau
melewati batas waktu penyelesaian yang ditentukan. Pada dasarnya biaya
pengembangan suatu sistem informasi adalah mahal, karena itu perencanaan
anggarannya pun harus dilakukan dengan cermat dan tepat. Namun begitu sering
terjadi dimana pengembangan sistem informasi di suatu perusahaan menjadi berlarut-
larut, kurang terarah sehingga menyebabkan biaya semakin membengkak. Selain
mahal, pengembangan suatu sistem informasi juga biasanya memerlukan waktu yang
lama. Hal ini disebabkan pengembangan sistem informasi merupakansuatu pekerjaan
yang kompleks dan membutuhkan keakuratan serta kecermatan yang tinggi. Jika
perkiraan biaya dan waktu ini yang dibuat meleset dari yang direncanakan, maka hal
tersebut dapat menyebabkan kegagalan.

4. Expectation failure, Sistem informasi tidak mampu memenuhi harapan dari para
stakeholder. Dalam perencanaan pengembangan sistem informasi, perusahaan harus
mampu menarik partisipasi dari seluruh pengguna untuk dapat turut memberi
masukan atau bahkan ikut dalam proses perencanaan secara penuh. Hal ini
dimaksudkan agar proses dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan
para pengguna. Biasanya terjadi kesenjangan atau miskomunikasi antara perancang
sistem informasi dengan para penggunanya. Hal ini dapat disebabkan beberapa hal
seperti kurangnya komunikasi diantara kedua belah pihak, perbedaan persepsi
diantara mereka dan hal-hal lain yang pada akhirnya menyebabkan pengembangan
sistem yang dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Kesimpulan

Perusahaan yang ingin terus berkompetisi secara baik dan menjadi


“pemenang” dari suatu segmen bisnis yang dijalaninya, harus mampu memanfaatkan
sistem informasi secara optimal. Terlebih di zaman yang semakin maju dan modern
dimana penggunaan sistem informasi telah menjadi suatu keharusan yang mutlak agar
bisnis yang dilakukan tidak lagi terbentuk oleh jarak, waktu dan biaya. Sistem
informasi pun akan sangat membantu perusahaan dalam melakukan ekpansi
bisnisnya, mencari kekuatan dan kelemahan pesaing serta untuk mengetahui
kebutuhan konsumen.

Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem


informasi mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah
data menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna
terdapat di dalam maupun di luar perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data
elektronik (electronic data processing -EDP) dan sistem informasi akuntansi juga
telah dipergunakan, namun saat ini kurang populer. Informasi yang mengalir ke
lingkungan juga memeliki arti penting. Sistem pemrosesan transaksi adalah satu-
satunya sistem informasi yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan
informasi di luar perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki tanggung jawab
untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing.

Penerapan sistem informasi di suatu perusahaan merupakan salah satu cara


dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat dan menjadikan informasi
sebagai sumberdaya yang harus dikelola dengan tepat, sehingga tercipta suatu sistem
terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional,
manajemen dan fungsi penentu pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Penerapan
sistem informasi baru juga akan mengalami masalah yang jika tidak diselesaikan akan
menimbulkan inefisiensi dan inefektivitas dalam pemberdayaan sumber daya
potensial. Oleh karena itu, sebelum melakukan upaya pengembangan dan
implementasi, harus dilakukan proses konsiderasi secara multidimensi terhadap
berbagai variabel yang mungkin berpengaruh terhadap kesuksesan suatu sistem baru.

Daftar Pustaka

Putra, Y. M., (2018). Informasi Dalam Praktik. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.

https://fahrulrozy.wordpress.com/2011/01/17/informasi-dalam-praktik/ diakses pada


hari Sabtu tanggal 9 November 2019 pukul 11.00 WIB.

http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/informasi-dalam-praktik.html
diakses pada hari Sabtu tanggal 9 November 2019 pukul 13.00 WIB.

http://sim-septialutfi-11130186-ufienadhima.blogspot.com/ diakses pada hari Sabtu


tanggal 9 November 2019 pukul 15.15 WIB.

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/450/jbptunikompp-gdl-danikartik-22470-11-
12.unik-i.pdf diakses pada hari Sabtu tanggal 10 November 2019 pukul 10.54 WIB.

Anda mungkin juga menyukai