Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk
mencapai segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini,
untuk memepermudah transaksi produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek.
Fungsinya sangat membantu berbagai pihak yang terkait. Perkembangan pasar
modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dimulai dengan adanya
perubahan yang terdapat didalamnya hingga menghasilkan Bursa Efek Jakarta
yang merupakan satu-satunya bursa efek di Indonesia. Aktivitas yang dilakukan
sangat banyak guna membantu para investor dan perusahaan melakukan transaksi
ekonomi.
Dengan rendahnya tingkat suku bunga bank yang hampir sama dengan
inflasi memaksa masyarakat untuk lebih pintar  untuk mengelola dananya agar
tidak ‘termakan’ inflasi. Dari sekian banyak jenis invetasi yang ada di Indonesia
saat ini, reksa dana mungkin adalah salah satu alternatif investasi yang sangat
menarik saat ini ditinjau dari sisi  risk dan returnnya. Reksa dana adalah suatu
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manager Investasi
yang telah mendapat ijin dari Bapepam. Dalam hal ini ada juga pembayaran fee
untuk kepiawaian (expertise) seorang Manager Investasi untuk memilih berbagai
investasi yang tepat. Reksa dana tumbuh sangat pesat dalam kurun waktu enam
tahun terakhir ini dan telah menjelma menjadi salah satu raksasa kecil di sektor
keuangan. Faktor pembebasan pajak atas investasi pada reksa dana tidak bisa
dipungkiri lagi menjadi salah satu faktor utama pemicu melesatnya pertumbuhan
reksa dana. Dengan adanya pembebasan pajak selama lima tahun untuk suatu
portofolio reksa dana maka investor memiliki preferences yang lebih menarik
untuk menanamkan uangnya pada reksa dana.
Deposito yang dihimpun oleh industri perbankan tidak mengalami
pertumbuhan sepesat dan secepat reksa dana. Investor akan semakin tertarik untuk
memilih reksa dana apabila tingkat inflasi memperlihatkan tren penurunan  karena
dengan tingkat inflasi yang rendah investasi pada instrumen keuangan yang
berbunga tetap seperti deposito menjadi semakin tidak menarik. Pada akhirnya 
arbritage theory  yang akan berbicara disini, artinya kalau seorang pemilik dana
ingin mencari yang  rate of return  yang lebih tinggi tentu dia akan memilih reksa
dana sebagai instrumen investasinya dibandingkan pada deposito. Oleh karena itu
perbedaan perlakuan pajak tersebut secara tidak langsung sangat mempengaruhi
pertumbuhan reksa dana dan deposito. Banyak investor Reksa dana yang hanya
membandingkan  Return saja dan mengabaikan faktor Risk. Reksa dana
mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi Investasi dalam memilih instrumen
pasar uang yang tepat yang akan dimasukkan atau dikeluarkan dari portofolio
reksa dana sehingga memberikan imbal hasil yang lebuh baik daripada imbal hasil
pasar. Market timing memberikan arti bahwa pengelola portofolio mempunyai
kemampuan meramalkan pasar dalam situasi naik atau turun.Beberapa pihak
menyebutkan bahwa market timing yaitu kemampuan manajer investasi dalam
rangka mengelola portofolio; membeli saham dengan beta diatas satu pada saat
pasar akan naik dan menjualnya dengan mengganti membeli saham dengan beta di
bawah satu ketika pasar akan turun.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah perkembangan bursa efek di Indonesia ?
2. Apakah fungsi bursa efek di Indonesia ?
3. Produk apa saja yang ada di pasar modal yang menjadi tujuan para
investor dan perusahaan untuk bertransaksi ?
4. Apa yang dimaksud dengan portofolio investasi ?
5. Apa saja instrumen pasar keuangan ?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan pasar
modal di Indonesia.
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi adanya pasar modal di
Indonesia.
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami produk apa saja yang ada di pasar
modal.
4. Mahasiswa mengetahui pengertian dari portofolio investasi.
5. Mahasiswa mengetahui instrumen pasar keuangan.
 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Modal


Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana
jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah
dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit
adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat efek-efek
diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek (stock exchange)
adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli
efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengertian efek
adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh perusahaan,
misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper),
saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant).
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret
atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana
jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak
penawar adalah perusahaan asuransi, dana pensiun, bank-bank tabungan
sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat
umum.
Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang
berkaitan dengan instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari
satu tahun) dan merupakan pasar yang abstrak. Instrument pasar uang biasanya
terdiri dari berbagai jenis surat berharga jangka pendek seperti sertifikat
deposito, commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU).

2.2 Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia


Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan
obligasi dimulai pada abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan
olehVerreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah
berlangsung sejak 1880. Pada tanggal Desember 1912, Amserdamse
Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa
Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan
Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar modal sudah
sejak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-
orang Belanda di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad
ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-
besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung
yang telah dikerahkan sebaik-baiknya.
Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya
yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi.
Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar midal.
Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri secara resmi pasar midal di
Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan
bernama Verreninging voor den Effectenhandel (bursa efek) dan langsung
memulai perdagangan. Efek yang diperdagangkan pada saat itu adalah saham dan
obligasi perusahaan milik perusahaan Belanda serta obligasi pemerintah Hindia
Belanda. Bursa Batavia dihentikan pada perang dunia yang pertama dan dibuka
kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan aktivitasnya dengan
membuka bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti pada
perang dunia kedua.
Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen
Keuangan. Unuk merangsang perusahan melakukan emisi, pemerintah
memberikan keringanan atas pajak perseroan sebesar 10%-20% selama 5 tahun
sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI
yang membeli saham melalui pasar modal tidak dikenakan pajak pendapatan
atas capital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai
saham/bukti penyertaan modal.
Pada tahun 1988, pemerintah melakukan deregulasi di sektor keuangan dan
perbankan termasuk pasar modal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan
pasar modal antara  lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum
itu telah dikeluarkan Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha
pengembangan pasar modal meliputi pokok-pokok:
1. kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
2. diperkenalkan Bursa Paralel.
3. penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa
yang sebelumnya dipungut oleh Bapepam.
4. investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
5. saham boleh dierbitkan atas unjuk.
6. batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum
ditiadakan.
7. proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-
lambatnya 30 hari sejak dilengkapinya persyaratan.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek
Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya
fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

2.3 Manfaat Pasar Modal


 Bagi Emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
4. solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
6. tidak ada beban finansial yang tetap (bunga)
7. tidak dikaitkan dengan kekayaan sebagai jaminan tertentu
8. cash flow penjualan saham biasanya lebih besar dari harga nominal yang
ditetapkan perusahaan.
  Bagi investor
Bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang
mencapaikapital gain
2. memperoleh deviden bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan
bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
3. dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko.
 Bagi Lembaga Penunjang Pasar Modal
Bagi Lembaga Penunjang Pasar Modal, pasar modal memiliki beberapa
manfaat, antara lain:
1. mengembangkan lembaga-lembaga menuju ke arah profesionalisme dalam
memberi pelayanan sesuai dengan bidangnya masing-masing
2. mendorong tumbuhnya lembaga penunjang pasar modal lainnya yang
belum ada sehingga memberi kesempatan peran serta dari masyarakat
terhadap pasar modal.
 Bagi Pemerintah
1. pasar modal memobilisasi dana masyarakat yang ada guna membantu
membiayai dana pembangunan. Oleh karenanya pemerintah melalui
berbagai deregulasi dan debirokrasi, peranan pasar modal terus didorong
perkembangannya.

2.4 Lembaga-Lembaga Yang Terlibat Di Pasar Modal


1.      BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Pasar Modal adalah :
1. mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat
ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal masyarakat umum.
2. melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga
berikut:
 bursa efek
 lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
 reksa dana
 perusahaan efek dan perorangan
 memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal
2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana
3. Penjamin Emisi Efek
Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
 memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan,
harga yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).
 dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu
menyelesaikan tugas administrasi yang berhubungan dengan pengisian
dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus
merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses
evaluasi.
 mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan
sarana-sarana penunjang).
1. Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
 melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan
memberikan pendapatya.
 memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
 memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila
diperlukan.
1. Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan
memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha
emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas
kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga,
serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.
1. Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan
anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.
1. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang
bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan
pengembalian uang pesanan dan menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.
1. Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan
penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
beberapa beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan
emisi melalui pasar modal.
3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi
Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga
dikenal lembaga sebagai berikut:
1. Wali Amanat (Trustee)
Tugas wali amanat antara lain:
 menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
 melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan
emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan.
 memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
 melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta
bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
 melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
 mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan
emiten.
 membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
 memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.
1. Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok
obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi tepat pada
waktunya, apabila emiten tidak memenuhi kewajibannya.
1. Agen Pembayar (Paying Agent)
Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukukan
setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.
4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder
Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan jasa-
jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang terdiri
dari:
1. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek juga
berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan
harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek
tertentu di pasar sekunder.
1. Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian
ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker
mengenakan feekepada investor.
1. Perusahaan Efek
Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat
menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek
(underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi atau penasihat investasi.
1. Biro Administrasi Efek
Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan
jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen,
pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten.
1. Reksa Dana (Mutual Fund)
Reksadana merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana
investor yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal
atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas dana yang dikelola tersebut
diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti keikutsertaan investor pada
perusahaan reksadana.
2.5  Proses Penawaran Umum (Go Public)
Penawaran umum adalah kegiaan yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek
kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diaur oleh undang-undang dan
peraturan pelaksanaannya. Kegiatan ini lebih populer disebut sebagai go
public. Go public dapat menjadi strategi untuk mendapatkan dana dalam jumlah
besar. Dana tersebut dapat digunakan untuk melakukan ekspansi, memperbaiki
struktur permodalan, dan investasi. Dengan adanya proses penawaraan umum,
perusahaan emiten akan mendapatkan banyak keuntungan. Keuntungan yang
dapat diperoleh dengan adanya penawaran umum adalah :
1. dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus tanpa
melalui termin-termin.
2. proses untuk melakukan go public relatif mudah sehingga biaya untuk go
public juga menjadi relatif murah.
3. perusahaan dituntut untuk lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu
perusahaan untuk melakukan pengelolaan dengan lebih profesional.
4. memberikan kesempatan pada kalangan masyarakat untuk turut serta
memiliki saham perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan
sosial. Dalam hal ini tentu saja juga menuntut keaktifan masyarakat untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan aktivitas di pasar modal.
5. emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat. Go public dapat menjadi
media promosi yang sangat efisien dan efektif. Selain itu, keuntungan
ganda dapat diperoleh oleh perusahaan karena penyertaan karena
penyertaan masyarakat biasanya tidak akan memengaruhi kebijakan
manajemen.
2.6 Proses Pencatatan Efek Di Bursa Efek Jakarta
Proses pencatatan efek di BEJ, dilakukan setelah pernyataan efektif oleh Bapepam
dan emiten bersama dengan penjamin emisi telah melakukan penawaran umum,
maka:
1. emiten mengajukan permohonan pencatatan ke bursa sesuai dengan
ketentuan pencatatan efek di BEJ;
2. BEJ melakukan evaluasi berdasarkan persyaratan pencatatan;
3. jika memenuhi persyaratan pencatatan, BEJ memberikan surat persetujuan
pencatatan;
4. emiten membayar biaya pencatatan;
5. BEJ mengumumkan pencatatan efek tersebut di bursa;
6. efek tersebut mulai tercatat dan dapat diperdagangkan di bursa.
2.7 Instrumen-Instrumen Yang Diperjual Belikan Di Pasar Modal
1. Saham
Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu Perseroan Terbatas (PT)
atau emiten. Pemilik saham merupakan pemilik sebagian dari perusahaan tersebut.
Ada dua jenis saham, yaitu saham atas nama dan saham atas tunjuk. Saham yang
diperdagangkan di Indonesia saat ini adalah saham atas nama, yaitu saham yang
nama pemiliknya tertera di atas saham tersebut.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh
perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat. Jangka waktu obligasi telah
ditetapkan dan disertai dengan pemberian imbalan bunga yang jumlah dan saat
pembayarannya juga telah ditetapkan dalam perjanjian.
3. Derivatif dari efek
Bentuk derivatif dari efek antara lain yaitu:
 Right atau klaim
Right adalah bukti hak memesan saham terlebih dahulu yang melekat pada saham,
yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan
diterbitkan oleh perusahaan sebelum saham-saham tersebut ditawarkan kepada
pihak lain.
 Waran
Menurut peraturan Bapepam, waran adalah efek yang diterbitkan suatu
perusahaan, yang memberi hak kepada pemegang saham untuk memesan saham
dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk enam bulan atau lebih.
 Obligasi konvertibel
Obligasi konvertibel yaitu obligasi yang setelah jangka waktu tertentu dan selama
masa tertentu, dengan perbandingan dan atau harga tertentu, dapat ditukarkan
menjadi saham dari perusahaan emiten.
 Saham deviden
Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk
saham deviden. Alasan pembagian saham deviden adalah karena perusahaan ingin
menahan laba milik para pemegang saham yang bersangkutan di dalam
perusahaan tersebut untuk digunakan sebagai modal kerja.
 Saham bonus
Perusahaan menerbitkan saham bonus yang dibagikan kepada pemegang saham
lama. Pembagian saham bonus dilakukan untuk memperkecil harga saham yang
bersangkutan, dengan maksud agar pasar lebih luas dan terjangkau bagi lebih
banyak investor, serta dengan harga yang relatif murah.
 Sertifikat ADR/CDR
American Depository Receipts (ADR) atau Continental Depository Receipts
(CDR) adalah suatu resi (tanda terima) yang memberikan bukti bahwa saham
perusahaan asing disimpan sebagai titipan atau berada di bawah penguasaan suatu
bank, yang dipergunakan untuk memmpermudah transaksi dan mempercepat
pengalihan penerima manfaat dari suatu efek asing di Amerika.
 Sertifikat Reksa Dana
Sertifikat reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa investor
menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola dana tersebut untuk
diinvestasikan baik di pasar modal maupun di pasar uang.
2.8 Strategi Di Pasar Modal
Investor harus menyadari bahwa berinvestasi di pasar modal disamping akan
memperoleh keuntungan juga ada kemungkinan akan mengalami kerugian.
Strategi dasar investor yang akan meningkatkan kinerja atau nilai portofolio
investasi menjadi lebih baik adalah dengan senantiasa mengikuti prinsip “Keep
your alpha high and your beta low”. Prinsip ini berarti bahwa investor akan selalu
mempertimbangkan berapa tingkat risiko dan keuntungan yang akan diperoleh.
Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor
untuk menganalisis berbagai jenis saham kemudian memilih beberapa saham
sesuai dengan kemampuan dana, saham yang dipilih dan dibeli tersebut
merupakan portofolio. Oleh karena itu, bermain di pasar modal tidak memberikan
jaminan untuk mendapatkan capital gain  yaitu selisih lebih dari harga beli saham
dan harga jual saham. Dengan demikian bermain di bursa akan sangat mungkin
pula investor mengalami capital loss.
2.9 Pengertian Portofolio
Arti harfiah dari portofolio adalah sekumpulan investasi (Suad Husnan,2005;49).
Sedangkan secara umum, portofolio adalah suatu kombinasi dari investasi
sejumlah asset dengan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-beda dalam
jangka waktu tertentu.Pembentukan portofolio merupakan salah satu alternatif
yang umum dipilih dalam rangka menerapkan gagasan utility maximization.
Portofolio oleh Sundjaja dan Barlian (2002;58) didefinisikan sebagai kombinasi
aktiva. Sedangkan menurut Sentanoe Kertonegoro (1995;215), portofolio adalah
suatu kumpulan investasi yang digabungkan untuk memenuhi tujuan investasi.
Hampir serupa dengan pendapat Agus Sartono (2001;143), bahwa portofolio
adalah sekumpulan investasi baik berupa asset riil (real assets) maupun asset
keuangan (financial assets).
Kesempatan investasi pada financial assets dapat berupa saham biasa, saham
preferen, obligasi perusahaan, dan surat berharga yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Sedangkan kesempatan investasi pada real assets dapat berupa
gedung, tanah, kendaraan, dan aktiva berwujud lainnya.Menurut John (2005:53),
Kerja besar dikerahkan untuk pembentukan portofolio. Teori portofolio (portfolio
theory) menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya harus
dipertimbangkan dengan asumsi tersedia kerangka formal untuk mengukur
keduanya dalam pembentukkan portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori
portofolio dimulai dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian atas efek dimasa
depan dapat diestimasi dan kemudian menentukan risiko dengan variasi distribusi
pengembalian. Dengan asumsi tertentu, teori portofolio menghasilkan hubungan
linear antara risiko dan pengembalian. Teori portofolio mengasumsikan bahwa
investor yang rasional menolak untuk meningkatkan risiko tanpa disertai
peningkatan pengembalian yang diharapkan.
Hubungan antara risiko yang diterima dan pengembalian yang diharapkan
merupakan dasar bagi keputusan pinjaman dan investasi modern. Makin besar
risiko atas investasi atau pinjaman, makin besar tingkat pengembalian yang
diinginkan untuk menutup risiko tersebut.Dari beberapa pengertian tersebut
diatas, dapat disimpulkan bahwa portofolio merupakan sekumpulan investasi
dengan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-beda yang digabungkan untuk
memenuhi tujuan investasi serta mengurangi risiko.
2.10 Instrumen Pasar Keuangan
Beberapa instrumen pasar uang yang dipergunakan dalam pasar uang di Indonesia
saat ini antara lain adalah:
1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Adalah merupakan surat berharga atas unjuk dalam Rupiah yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek dan
diperjualbelikan dengan diskonto.
1. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Adalah surat-surat berharga jangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara
diskonto dengan BI atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI. SBPU dibagi
menjadi: Surat Sanggup (aksep/promes), dan Surat Wesel.
1. Sertifikat Deposito (Negotiable Certificate of Deposit). Pada prinsipnya
merupakan instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank dan
dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
Serrifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya
dapat diperjualbelikan.
2. Commercial Paper. Pada dasarnya merupakan promes yang tidak disertai
dengan jaminan (unsecured promissary notes) yang diterbitkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada
investor dalam pasar uang. Jangka waktu jatuh tempo CP ini berkisar
mulai dari beberapa hari sampai 270 hari.
3. Call Money. Merupakan pasar uang antar bank yang dimana terjadi
kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya
untuk jangka waktu pendek.
4. Repurchase Agreement. Atau yang sering disingkat Repo adalah transaksi
jual-beli surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan
membeli kembali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal
dan dengan harga yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Surat-surat
berharga yang biasanya dijadikan sebagai instrumen dalam transaksi Repo
adalah surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan secara diskonto,
misalnya SBI, SBPU, CD, CP, atau T-Bills.
5. Banker’s Acceptance. Merupakan salah satu instrumen pasar uang yang
telah dikenal sejak lama. Pada mulanya BA tercipta melalui perdagangan
luar negeri. BA dapat dipindahtangankan sebagaimana halnya dengan
commercial paper. Oleh karena itu dapat dijadikan instrumen pasar uang.
Pada prinsipnya BA memberikan alternatif untuk memperoleh kredit,
terutama pada saat barang-barang dikapalkan untuk segera dikirimkan ke
luar negeri.
6. Promissory Notes. Merupakan surat berharga yang adalah tanda bukti
hutang suatu entitas yang akan dilunasi dengan tingkat bunga dan jangka
waktu tertentu. Instrumen-instrumen pasar uang ini diperjualbelikan
dengan tingkat bunga atau tingkat diskonto yang mengacu pada tingkat
suku bunga bebas resiko (SBI). (h.205-225)
 
 
 
 
BAB III
PENUTUP

 
1. Kesimpulan
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya
yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-
bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah
dan masyarakat umum. Manfaat Pasar Modal dapat dirasakan oleh emiten, para
investor, lembaga penunjang pasar modal, dan juga pemerintah. Semakin
berkembangnya waktu maka muncul prinsip pasar modal baru yang menggunakan
prinsip syariah.
Sedangkan portofolio merupakan sekumpulan investasi dengan tingkat
keuntungan dan risiko yang berbeda-beda yang digabungkan untuk memenuhi
tujuan investasi serta mengurangi risiko. Tujuan melakukan portofolio adalah
untuk mengurangi risiko bagi pihak yang memegang portofolio. Pengurangan
risiko itu dilakukan dengan diversifikasi risiko. Proses portofolio mempunyai
empat tahap yaitu tahap tujuan investasi, tahap ekspektasi pasar, tahap
membangun portofolio, dan tahap evaluasi kinerja.
Portofolio investasi adalah kumpulan dari beberapa jenis instrumen
investasi yang dirancang dengan komposisi tertentu untuk mencapai target imbal
hasil yang diharapkan. Dengan memiliki beberapa instrumen investasi dalam satu
portofolio, kita juga sekaligus menerapkan prinsip diversifikasi yang merupakan
salah satu cara mengelola risiko.Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan
dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-
instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan
reksadana.
2. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca
untuk memperoleh informasi mengenai Pasar Modal dan Teori Portofolio. Namun
kami sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan.
Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami
dalam pembuatan makalah selanjutnya dengan memberikan saran. Terima kasih
atas perhatiannya, kami tunggu saran yang mendukung dari pembaca.
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Gitosudarmo, Indriyo dan Basri.2000. Manajemen Keuangan Edisi
Keempat.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

http://www.google.com/pasar modal (Diakses hari Rabu, 13 April 2016 pukul


20.00)

http://atenkpark.blogspot.com/2015/05/makalah-manajemen-resiko-
portofolio.html (Diakses hari Rabu, 13 April 2016 pukul 22.10)

http://wikipedia.com/2015/05/teori-portofolio-definisi-dan-evaluasi.html (Diakses
hari Rabu, 13 April 2016 pukul 22.30)

Anda mungkin juga menyukai