PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk
mencapai segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini,
untuk memepermudah transaksi produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek.
Fungsinya sangat membantu berbagai pihak yang terkait. Perkembangan pasar
modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dimulai dengan adanya
perubahan yang terdapat didalamnya hingga menghasilkan Bursa Efek Jakarta
yang merupakan satu-satunya bursa efek di Indonesia. Aktivitas yang dilakukan
sangat banyak guna membantu para investor dan perusahaan melakukan transaksi
ekonomi.
Dengan rendahnya tingkat suku bunga bank yang hampir sama dengan
inflasi memaksa masyarakat untuk lebih pintar untuk mengelola dananya agar
tidak ‘termakan’ inflasi. Dari sekian banyak jenis invetasi yang ada di Indonesia
saat ini, reksa dana mungkin adalah salah satu alternatif investasi yang sangat
menarik saat ini ditinjau dari sisi risk dan returnnya. Reksa dana adalah suatu
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manager Investasi
yang telah mendapat ijin dari Bapepam. Dalam hal ini ada juga pembayaran fee
untuk kepiawaian (expertise) seorang Manager Investasi untuk memilih berbagai
investasi yang tepat. Reksa dana tumbuh sangat pesat dalam kurun waktu enam
tahun terakhir ini dan telah menjelma menjadi salah satu raksasa kecil di sektor
keuangan. Faktor pembebasan pajak atas investasi pada reksa dana tidak bisa
dipungkiri lagi menjadi salah satu faktor utama pemicu melesatnya pertumbuhan
reksa dana. Dengan adanya pembebasan pajak selama lima tahun untuk suatu
portofolio reksa dana maka investor memiliki preferences yang lebih menarik
untuk menanamkan uangnya pada reksa dana.
Deposito yang dihimpun oleh industri perbankan tidak mengalami
pertumbuhan sepesat dan secepat reksa dana. Investor akan semakin tertarik untuk
memilih reksa dana apabila tingkat inflasi memperlihatkan tren penurunan karena
dengan tingkat inflasi yang rendah investasi pada instrumen keuangan yang
berbunga tetap seperti deposito menjadi semakin tidak menarik. Pada akhirnya
arbritage theory yang akan berbicara disini, artinya kalau seorang pemilik dana
ingin mencari yang rate of return yang lebih tinggi tentu dia akan memilih reksa
dana sebagai instrumen investasinya dibandingkan pada deposito. Oleh karena itu
perbedaan perlakuan pajak tersebut secara tidak langsung sangat mempengaruhi
pertumbuhan reksa dana dan deposito. Banyak investor Reksa dana yang hanya
membandingkan Return saja dan mengabaikan faktor Risk. Reksa dana
mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi Investasi dalam memilih instrumen
pasar uang yang tepat yang akan dimasukkan atau dikeluarkan dari portofolio
reksa dana sehingga memberikan imbal hasil yang lebuh baik daripada imbal hasil
pasar. Market timing memberikan arti bahwa pengelola portofolio mempunyai
kemampuan meramalkan pasar dalam situasi naik atau turun.Beberapa pihak
menyebutkan bahwa market timing yaitu kemampuan manajer investasi dalam
rangka mengelola portofolio; membeli saham dengan beta diatas satu pada saat
pasar akan naik dan menjualnya dengan mengganti membeli saham dengan beta di
bawah satu ketika pasar akan turun.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan pasar
modal di Indonesia.
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi adanya pasar modal di
Indonesia.
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami produk apa saja yang ada di pasar
modal.
4. Mahasiswa mengetahui pengertian dari portofolio investasi.
5. Mahasiswa mengetahui instrumen pasar keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kesimpulan
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya
yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-
bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah
dan masyarakat umum. Manfaat Pasar Modal dapat dirasakan oleh emiten, para
investor, lembaga penunjang pasar modal, dan juga pemerintah. Semakin
berkembangnya waktu maka muncul prinsip pasar modal baru yang menggunakan
prinsip syariah.
Sedangkan portofolio merupakan sekumpulan investasi dengan tingkat
keuntungan dan risiko yang berbeda-beda yang digabungkan untuk memenuhi
tujuan investasi serta mengurangi risiko. Tujuan melakukan portofolio adalah
untuk mengurangi risiko bagi pihak yang memegang portofolio. Pengurangan
risiko itu dilakukan dengan diversifikasi risiko. Proses portofolio mempunyai
empat tahap yaitu tahap tujuan investasi, tahap ekspektasi pasar, tahap
membangun portofolio, dan tahap evaluasi kinerja.
Portofolio investasi adalah kumpulan dari beberapa jenis instrumen
investasi yang dirancang dengan komposisi tertentu untuk mencapai target imbal
hasil yang diharapkan. Dengan memiliki beberapa instrumen investasi dalam satu
portofolio, kita juga sekaligus menerapkan prinsip diversifikasi yang merupakan
salah satu cara mengelola risiko.Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan
dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-
instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan
reksadana.
2. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca
untuk memperoleh informasi mengenai Pasar Modal dan Teori Portofolio. Namun
kami sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan.
Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami
dalam pembuatan makalah selanjutnya dengan memberikan saran. Terima kasih
atas perhatiannya, kami tunggu saran yang mendukung dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarmo, Indriyo dan Basri.2000. Manajemen Keuangan Edisi
Keempat.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
http://atenkpark.blogspot.com/2015/05/makalah-manajemen-resiko-
portofolio.html (Diakses hari Rabu, 13 April 2016 pukul 22.10)
http://wikipedia.com/2015/05/teori-portofolio-definisi-dan-evaluasi.html (Diakses
hari Rabu, 13 April 2016 pukul 22.30)