Anda di halaman 1dari 7

Pengantar Pasar Modal

Disusun Oleh :
Yanti Maryanti
2017021029

Dosen : Ida Musdafia Ibrahim., SE., M.M


Prodi : Manajemen S1

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI Y.A.I


TAHUN AJARAN 2019/2020

Tugas : Pasar Uang dan Pasar Modal


A. Pasar Uang

Pasar uang (money market) adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana, surat-
surat berharga, atau instrumen financial jangka pendek yang mempunyai jangka waktu satu tahun
atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang
sering juga disebut pasar kredit jangka pendek.

Pasar uang bisa digolongkan sebagai pasar abstrak. Pasar abstrak adalah pasar yang
memperjualbelikan barang tetapi barangnya tidak tersedia di pasar tersebut, yang ada hanyalah
barang sebagai contoh yang bentuknya bisa berupa: barang itu sendiri (dalam jumlah sedikit),
brosur atau surat berharga. Dengan demikian, dalam pasar uang tidak akan ditemui beberapa
penjual yang sedang menjajakan uang (seperti para pedagang buah sedang menjajakan buah),
tapi dalam pasar uang, posisi uang diwakili oleh suratsurat berharga jangka pendek. Oleh karena
itu, pasar uang digolongkan sebagai pasar abstrak.

Pasar uang sering kali diartikan sama dengan pasar modal, padahal kedua jenis pasar tersebut
memiliki karakteristik yang berbeda. Pasar uang adalah pasar yang mneyediakan sarana
pengalokasian dan injaman dana jangka pendek, karena itu pasar uang merupakan pasar likuiditas
pendek.

Pihak yang terlibat dalam trnsaksi pasar uang baik sebagai investor maupun sebagai
peminjam antara lain:
a. Lembaga-lembaga keuangan, misalnya: bank, dana pensiun, dan perusahaan asuransi.
b. Perusahaan-perusahaan besar, misalnya: perusahaan yang sudah go public menerbitkan
commercial paper.
c. Lembaga-lembaga pemerintah, misalnya: Bank Indonesia menerbitkan Sertifikat Bank
Indonesia (SBI).
d. Individu-individu, misalnya: rumah tangga membeli Sertifikat Bank Indonesia.

Pasar uang memiliki beberapa fungsi sebagi berikut:


1. Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai
modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya;
2. Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan
membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); dan
3. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
4. Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek
5. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan investasi
6. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek
kepada perusahaan di indonesia
7. Sebagai saran pengendali moneter (secara tidak langsung) oleh penguasa moneter dalam
melaksanakan operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral Indonesia dilakukan melalui pasar
uang dengan SBI dan SBPU sebagai instrumennya.

Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang jenisnya
cukup bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh badan-badan usaha
swasta dan negara serta lembaga-lembaga pemerintah.
Instrumen yang diperdagangkan dalam pasar uang di Indonesia, antara lain :

1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sertifikat Bank Indonesia pada prinsipnya adalah surat berharga atas unjuk dalam
rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu
pendek dan diperjualbelikan dengan diskonto.

2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Surat Berharga Pasar Uang adalah surat – surat berharga berjangka pendek yang
dapat diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang
ditunjuk oleh BI.

3. Sertifikat deposito
Sertifikat deposito / negotiable certificate of deposit / CD merupakan deposito
berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan.

4. Commercial Paper

Pada dasarnya merupakan promes yang tidak disertai dengan jaminan diterbitkan
oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam
pasar uang.
5. Call Money

Pasar uang antar bank atau sering disebut dengan interbank call money merupakan
salah satu sarana penting untuk mendorong pengembangan pasar uang.
6. Repurchase agreement
Repurcahse Agreement / REPO merupakan transaksi jual beli surat – surat berharga
disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat – surat yang dijual
tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan diawal. Surat berharga yang
dijadikan instrumen dalam REPO antara lain : SBI, SBPU, CD, CP atau T- Bills.

7. Banker’s Acceptance
Banker’s acceptance merupakan adalah time draft (wesel berjangka) yang ditarik oleh
eksportir atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah barang atau membeli valuta
asing.

B. Pasar Modal

Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan
merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya lebih dari
satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang
terorganisasi tempat efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek
(stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan
pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengertian efek adalah
setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh perusahaan, misalnya: surat pengakuan
utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti
right (right issue), dan waran (warrant).

Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau
abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang,
yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan
asuranssi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah
pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.

Pasar modal disebut juga bursa efek. Ada tiga macam bursa efek di Indonesia, yaitu Bursa
Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), dan Bursa Paralel Indonesia. Berbeda dengan
BEJ dan BES, Bursa Paralel Indonesia merupakan bursa yang didirikan sebagai pilihan alternatif
bagi pemodal yang memiliki dana terbatas.

Dalam pasar modal kita akan mengenal istilah berikut:

1. Pemodal/Investor, yaitu pihak yang memiliki modal atau dana untuk dipinjamkan
2. Emiten, yaitu pihak yang ingin meminjamkan modal atau dana.

Fungsi dan Tujuan Pasar Modal


Fungsi pasar modal dan pasar uang pada hakikatnya adalah sama, yaitu untuk
meningkatkan alokasi sumber daya keuangan yang diharapkan akan menaikkan investasi dan
pertumbuhan ekonomi.

Secara singkat fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memperoleh modal
jangka panjang bagi unit-unit yang terlibat dalam proses produksi dan untuk penanaman dana
jangka panjang bagi unit-unit yang memiliki kelebihan dana.

Fungsi pasar modal secara spesifik adalah sebagai berikut.

1. Sebagai Sumber Penghimpun Dana

Seperti halnya perbankan, perkembangan pasar modal sangat mempengaruhi besarnya


dana masyarakat yang dihimpun dalam sebuah perekonomian. Jika pasar modalnya maju, dana
masyarakat yang dapat dihimpun akan sangat besar.

2. Sebagai Alternatif Investasi bagi Pemilik Modal

Dalam pasar modal investor dapat memindahkan asetnya dari satu perusahaan ke
perusahaan lain untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.

3. Sebagai Pendorong Perkembangan Investasi

Dengan adanya pasar modal, pemerintah akan terbantu dalam memobilisasi dana
masyarakat. Para investor akan terus menambah jumlah investasinya di pasar modal karena
perusahaan yang menerima dana dari pemilik modal akan meningkatkan usahanya, baik melalui
pembelian mesin baru maupun penyerapan tenaga kerja. Karena fungsinya yang strategis, maka
peranan pasar modal sangat penting. Bagi negara-negara maju, pasar modal merupakan sarana
yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan kebijakan moneter.

Namun, di negara maju maupun di negara sedang berkembang, pasar modal berperan
juga sebagai agen pembangunan, yaitu sebagai alat memobilisasi dana, baik yang ada dalam
perekonomian domestik maupun yang berasal dari luar negeri.

Dalam pembentukan pasar modal memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Menghimpun kesempatan kepada masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.


2. Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk ikut memiliki perusahaan dan ikut menikmati
hasilnya (laba).

Pada pasar modal, instrumen atau produk yang ditransaksikan memiliki jangka waktu
lebih dari satu tahun (long-term instrument). Produk atau surat berharga yang diperdagangkan di
pasar modal umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu surat berharga yang berbentuk kepemilikan
dan surat berharga yang berbentuk utang.

Beberapa instrumen atau produk yang lazim diterbitkan dan diperdagangkan pada pasar
modal, yaitu sebagai berikut.

1. Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan. Ciri saham biasa adalah dividen mendapat keuntungan, perusahaan mendapat
keuntungan, memiliki hak suara, dan hak memperoleh pembagian kekayaan usaha jika
perusahaan bangkrut setelah kewajiban perusahaan dilunasi.
Di antara jenis saham biasa ada yang disebut dengan saham unggulan (blue chips), yaitu
saham yang diterbitkan oleh perusahaan besar dan terkenal yang sudah lama memperlihatkan
kemampuan untuk memperoleh keuntungan dan pembayaran dividen. Saham yang tergolong
unggulan, antara lain saham PT Telkom Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Unilever Tbk, atau PT
HM Sampoerna.

2. Bukti Right (Right Issue)

Right issue adalah hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang dikeluarkan
emiten. Karena merupakan hak, investor tidak terikat untuk harus membelinya. Ini berbeda
dengan dividen, yang secara otomatis diterima pemegang saham. Imbalan yang diperoleh oleh
pembeli right issue adalah sama dengan membeli saham, yaitu dividend atau capital gain. Risiko
investasi right issue yang dihadapi investor adalah menurunnya dividen per saham atau bahkan
rugi dalam jual beli saham (capital loss).

3. Obligasi (Bonds)

Obligasi adalah surat pengakuan utang dari perusahaan dengan kesanggupan untuk
mengembalikan pokok utang dan bunganya secara periodik pada waktu yang telah ditentukan.
Bunga dalam obligasi dikenal dengan istilah kupon. Pembayaran kupon ini bisa tahunan,
semesteran atau juga bisa triwulanan. Seperti juga saham, dalam obligasi juga dimungkinkan
memperoleh capital gain.

Obligasi mengandung suatu perjanjian yang mengikat antara kedua pihak, yaitu pemberi
pinjaman (penerbit obligasi) dan penerima pinjaman. Penerbit obligasi menerima pinjaman dari
pemegang obligasi dengan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur, baik mengenai jatuh tempo
pelunasan, besarnya pokok utang, dan bunga yang harus dibayarkan.

4. Saham Preferens atau Saham Istimewa (Preferred Stock)

Saham preferens merupakan gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa, artinya
di samping memiliki karakteristik seperti obligasi (memberikan hasil yang tetap), juga memiliki
karakteristik saham biasa.

Saham preferens adalah saham yang memberikan prioritas pilihan kepada pemegangnya,
antara lain, hak untuk didahulukan dalam memperoleh dividen, hak menukar sahamnya dengan
saham biasa, hak mendapat dividen dalam jumlah tetap dan risiko kepemilikan saham yang lebih
kecil dari saham biasa, hak untuk memengaruhi manajemen terutama dalam pencalonan pengurus.

5. Waran (Warrant)

Seperti halnya right issue, waran adalah produk turunan dari efek. Waran adalah hak
untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual
bersamaan dengan surat berharga lain, misalnya obligasi atau saham. Waran diterbitkan dengan
tujuan agar pemodal tertarik membeli obligasi atau saham yang diterbitkan emiten. Pada keadaan
suku bunga tinggi, tentunya investor lebih suka menginvestasikan dananya di bank.

6. Reksadana (Mutual Fund)

Reksadana (mutual fund) adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk kumpulan surat berharga
(portofolio efek) oleh manajer investasi.
Keuntungan investasi reksadana berasal dari tiga sumber, yaitu dividend, capital gain,
dan peningkatan Nilai Aktiva Bersih (NAB). NAB adalah perbandingan antara total nilai investasi
yang dilakukan manajer investasi dan total volume reksadana yang diterbitkannya.

Di Indonesia perdagangan produk pasar modal dilaksanakan di dua kota, yaitu Jakarta
(Bursa Efek Jakarta) dan Surabaya (Bursa Efek Surabaya). Produk yang dijual di bursa efek harus
terdaftar dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Sejumlah saham dan obligasi yang diperdagangkan, diperjualbelikan di sistem Nasdaq


(National Association of Securities Dealer Automated Quotation), yaitu jaringan informasi otomatis
yang menyediakan kutipan harga bagi para pialang dan pedagang atas sekitar 5.000 saham paling
aktif. National Association of Securities Dealer yang mengawasi pasar ini memiliki kekuasaan untuk
menolak perusahaan-perusahaan atau pelaku-pelaku pasar yang dinilai tidak jujur atau pailit.
(Sumber: Garis Besar Ekonomi Amerika,Deplu AS)

Anda mungkin juga menyukai