DISUSUN OLEH:
A021181518
DEPARTEMEN MANAJEMEN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Dengan menyebut nama Allah subhanahu wa ta’ala yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan
makalah tentang “Pasar Uang & Modal”
Makalah ini telah di susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan senang hati saya menerima saran dan kritik dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi setiap pembacanya.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semakin berkembangnya perekonomian di dunia mengakibatkan
perubahan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang mulai
melakukan transaksi ekonomi melalui berbagai cara, salah satunya adalah
dengan menginvestasikan harta atau uangnya melalui pasar modal. Pasar modal
dibentuk untuk mempermudah para investor mendapatkan asset dan
mempermudah perusahaan menjual asset.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana sejarah Pasar modal ?
C. TUJUAN
Mengetahui Sejarah pasar modal.
BAB II
3
PEMBAHASAN
Pendapat lain menyatakan bahwa pasar modal berarti suatu pasar dimana
dana-dana jangka panjang baik utang maupun modal sendiri diperdagangkan.
Dana-dana jangka panjang yang merupakan utang biasanya berbentuk obligasi,
4
sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri biasanya
berbentuk saham.
Abdulbasith Anwar yang mengutip pernyataan Hugh T. Patrick dan U Tun Wai
membedakan pengertian pasar modal menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Dalam arti luas: ”Pasar modal adalah keseluruhan sistem keuangan yang
terorganisir, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang
keuangan, surat berharga/klaim panjang pendek primer dan yang tidak
langsung.”
2. Dalam arti menengah: ”Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisir
dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit
(biasanya berjangka lebih dari satu tahun) termasuk saham, obligasi,
pinjaman berjangka, hipotik, tabungan dan deposito berjangka.”
3. Dalam arti sempit: ”Pasar modal adalah tempat pasar uang terorganisir yang
memperdagangkan saham dan obligasi dengan menggunakan jasa makelar
dan underwriter.” Dalam pasal 1 butir 13 Undang-Undang Pasar Modal
tentang ketentuan umum menyatakan bahwa: ” Pasar Modal adalah kegiatan
yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan Efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek ”
5
keuntungan di masa datang (future earning) yang memberikan nilai tambah
atas dana yang diinvestasikannya selama periode waktu tertentu dalam
bentuk efek di pasar modal.
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang
Kebutuhan untuk mendapatkan hidup yang layak di masa depan merupakan
keinginan setiap manusia, sehingga upaya-upaya untuk mencapai hal
tersebut selalu akan dilakukan.
b. Mengurangi tekanan inflasi, faktor inflasi tidak pernah dapat dihindari dalam
kehidupan ekonomi, yang dapat dilakukan adalah meminimalisir risiko akibat
adanya inflasi. Investasi dalam sebuah bisnis tentunya dapat dikategorikan
sebagai langkah yang efektif .
c. Sebagai usaha untuk menghemat pajak, di beberapa negara banyak
diberlakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di
masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan tersendiri kepada
masyarakat yang melakukan investasi pada suatu usaha tertentu.
6
kemajuan pasar modal, karena berpotensi untuk penghimpunan dana secara
masif, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbesar volume kegiatan
pembangunan.
7
umum terdapat di negara kapitalis. Hal ini berarti kegagalan di Indonesia dapat
disebabkan oleh unsur manusianya yang tidak beres, pengelolaan negara yang
salah urus, atau subsistem ekonomi yang tidak komplit, dan bukan kesalahan
sistem ekonomi pasar itu sendiri. Mengingat pentingnya pasar modal bagi
pembangunan nasional, pemerintah hendaknya melalui Bapepam mengatur
pasar modal Indonesia dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan
bangsa dan negara.
Setelah tujuh bulan ditutup, pada tanggal 23 Desember 1940 Bursa Efek
Jakarta kembali diaktifkan, karena selama PD II Bursa Efek Paris tetap berjalan,
demikian pula halnya dengan Bursa Efek London yang hanya ditutup beberapa
hari saja. Akan tetapi, aktifnya Bursa Efek Jakarta tidak berlangsung lama,
9
karena Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942, Bursa Efek Jakarta
kembali ditutup. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia dikumandangkan ke seluruh pelosok negeri, tetapi keadaan ekonomi
begitu buruk. Republik Indonesia yang baru merdeka berada dalam kondisi
keuangan yang amat memprihatinkan, sementara di sisi lain, operasionalisasi
pemerintahan tidak dapat ditunda. Kesulitan itu masih ditambah dengan
persoalan moneter. Di tengah-tengah masyarakat beredar tiga jenis mata uang
yaitu, mata uang Republik, mata uang penjajahan Belanda, dan mata uang
pendudukan Jepang. Supaya roda pemerintahan dapat berjalan, pemerintah RI
meminta persetujuan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP)
untuk melakukan pencarian pinjaman nasional. Dengan Undang-Undang No. 4
Tahun 1946, pinjaman dari masyarakat mulai dihimpun.
10
Undang-Undang Bursa. Memasuki tahun 1958 keadaan perdagangan efek
menjadi lesu karena beberapa hal:
Dengan surat keputusan direksi BI No. 4/16 Kep-Dir tanggal 26 Juli 1968,
di BI di bentuk tim persiapan (PU) Pasar Uang dan (PM) Pasar Modal. Hasil
penelitian tim menyatakan bahwa benih dari pasar modal di Indonesia
sebenarnya sudah ditanam pemerintah sejak tahun 1952, tetapi karena situasi
politik dan masyarakat masih awam tentang pasar modal, maka pertumbuhan
Bursa Efek di Indonesia sejak tahun 1958 s/d 1976 mengalami kemunduran.
11
Setelah tim menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka dengan surat keputusan
Kep-Menkeu No. Kep- 25/MK/IV/1/72 tanggal 13 Januari 1972 tim dibubarkan,
dan pada tahun 1976 dibentuk Bapepam (Badan Pembina Pasar Modal) dan PT
Danareksa. Bapepam bertugas membantu Menteri Keuangan yang diketuai oleh
Gubernur Bank Sentral. Dengan terbentuknya Bapepam, maka terlihat
kesungguhan dan intensitas untuk membentuk kembali pasar uang dan pasar
modal. Selain sebagai pembantu Menteri Keuangan, Bapepam juga menjalankan
fungsi ganda yaitu sebagai pengawas dan pengelola bursa efek. Akhirnya, pada
tanggal 10 Agustus 1977, Presiden Soeharto meresmikan pasar modal di zaman
Orde Baru.
Salah satu hal yang perlu dicermati dalam Undang-Undang Pasar Modal
adalah diberikannya kewenangan yang cukup besar dan luas kepada Bapepam
selaku badan pengawas. Undang-undang ini dengan tegas mengamanatkan
kepada Bapepam untuk melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan penyidikan
terhadap kejahatan yang terjadi di bidang pasar modal. Selain itu, Bapepam
12
merupakan Self Regulation Organization (SRO) yang menjadikan Bapepam
mudah untuk bergerak dan menegakkan hukum, sehingga menjamin kepastian
hukum.
13
diselesaikan oleh Panitia Khusus DPR RI. Hasil amandemen tersebut
menyatakan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus sudah terbentuk
selambat-lambatnya pada tanggal 31 Desember 2010.
Perkembangan terbaru berkaitan dengan independensi Bapepam yaitu
mengenai pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti yang tersebut
dalam poin huruf c di atas. UU No. 23 Tahun 1999 dan kemudian disempurnakan
melalui UU No. 3 Tahun 2004 yang mengamanatkan fungsi pengawasan
perbankan dan keuangan lainnya akan dialihkan ke Lembaga Pengawas Jasa
Keuangan (LPJK) independen atau sering disebut dengan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Sesuai dengan UU Nomor 3 Tahun 2004, OJK harus terbentuk
selambat-lambatnya 31 Desember 2010 sebagai lembaga independen yang
mengawasi lembaga keuangan, baik bank maupun bukan bank, seperti
perusahaan sekuritas, anjak piutang, sewa guna usaha, modal ventura,
perusahaan pembiayaan, reksa dana, asuransi, dan dana pensiun serta lembaga
lain yang berkegiatan mengumpulkan dana masyarakat.
Salah satu embrio OJK adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang sekarang masih di bawah Kementerian
Keuangan. Dengan adanya OJK maka Bapepam-LK akan lepas dari
Kementerian Keuangan. Ide pembentukan OJK berasal dari pengalaman
Indonesia dalam menghadapi krisis keuangan. Alhasil, setelah munculnya krisis
keuangan global dan ditambah dengan isu panas Bank Century maka
pembentukan OJK semakin ramai dibicarakan. Bahkan UU No 23 Tahun 1999
tentang Bank Indonesia mengamanatkan bahwa sebelum 31 Desember 2010,
OJK sudah harus terbentuk.67 B.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar modal sering disebut sebagai pasar tempat dilakukannya penawaran
umum atau diperdagangkannya berbagai bentuk instrumen keuangan jangka
panjang, berbeda dengan pasar uang yang merupakan tempat diperdagangkannya
dana jangka pendek.
14
menengah (middle-term investment) dan jangka panjang (long-term investment).
Pemilik dana menyerahkan sejumlah dana sedangkan penerima dana (perusahaan
terbuka) menyerahkan surat bukti kepemilikan berupa efek.
15
DAFTAR PUSTAKA
Hariyani, I dan R. Serfianto. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal. Jakarta
Transmedia Pustaka
Nasrudin, M. I., dkk., 2008. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta :
Kencana.
16