KELOMPOK 1:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah pasar modal (capital Market) berarti suatu tempat atau sistem
bagaimana cara dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dana untuk capital suatu
perusahaan, merupakan pasar tempat orang membeli atau menjual surat efek
yang baru dikeluarkan (Munir, 1996: 10). Adapun dalam undang-undang
Pasar Modal (UUPM), yaitu UndangUndang Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1
Angka 13 menjelaskan, Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek.
Saat ini kondisi pasar modal Indonesia sangat menuntut para investor
untuk cepat bereaksi terhadap perubahan informasi. Informasi yang tersedia
di pasar modal dapat menggambarkan harga saham suatu perusahaan,
sehingga dibutuhkan pula kemampuan dan kepekaan terhadap perubahan
informasi agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi di
pasar modal. Semakin pentingnya peran pasar modal dalam kegiatan ekonomi
maka membuatnya semakin sensitif pula terhadap berbagai peristiwa
disekitarnya, baik berkaitan atau tidak berkaitan secara langsung dengan
ekonomi (Permana dkk., 2013).
Semakin penting peran pasar modal bagi sebuah negara maka semakin
sensitif pasar modal tersebut terhadap berbagai peristiwa yang memiliki
kandungan informasi didalamnya (Suryawijaya dan Setyawan, 1998).
Sehingga informasi dapat mempengaruhi naik turunya harga saham (Azhar,
dkk, 2013). Untuk investor, informasi sebagai salah satu faktor penting dalam
mengambil keputusan investasi. Dan tujuan utama dari pasar modal adalah
untuk memfasilitasi perdagangan atas klaim terhadap bisnis perusahaan,
sehingga pasar modal dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap
investasi (Rivai, 2009: 535).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Pasar Modal?
2. Bagaimana kontribusi Pasar Modal sebagai alternatif modal dalam
pengembangan perusahaan?
3. Bagaimana kedudukan Pasar Modal dalam Sistem Keuangan Nasional?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan melalui
pendekatan kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan
dengan menghimpun data dari berbagai literatur baik di perpustakaan maupun di
tempat lain. Literatur yang digunakan tidak terbatas pada buku-buku tetapi juga
bahan-bahan dokumentasi serta artikel-artikel yang berkaitan dengan
permasalahan tentang pasar modal yang sedang diteliti oleh kelompok kami.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Veithzal Rival, dkk, (2013), Financial Institution Management (Manajemen Kelembagaan
Keuangan) Disajikan Secara Lengkap dari Teori Hingga Aplikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, hlm. 90.
2
Sawidji Widoatmodjo, (2005), Seri Membuat Uang Bekerja untuk Anda Cara Sehat Investasi di
Pasar Modal Pengantar Menjadi Investor Profesional, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, hlm.
15.
menyisihkan kelebihan dananya untuk melakukan kegiatan investasi di pasar
modal. Kegiatan investasi di pasar modal adalah membeli produk (instrumen)
yang diperdagangkan di pasar modal, seperti saham dan obligasi dengan
harapan memperoleh pendapatan pada masa yang akan datang. Sementara itu,
penjual modal adalah perusahaan yang memerlukan modal atau tambahan
modal untuk keperluan usahanya.3
1) Segmen Nonsekuritas
2) Segmen Sekuritas
3
Khaerul Umam, (2013), Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah, Bandung: CV
Pustaka Setia, hlm. 91.
Pasar modal di Indonesia memiliki strukturnya yang diatur dalam
Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar modal yang terdiri dari:
4
Irsan Nasrudin, dkk. 2011. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Kencana, hlm. 21.
5
A World Bank Policy Research “Private Capital Flows to Developing Countries” The Roa to
Financial Integration, 1997.
perusahaan-perusahaan, strategi yang telah direncakan perusahaan sehingga
dimungkinkan terjadinya perubahan strategi, pengumuman laporan keuangan
atau deviden perusahaan. Secara makro, pasar modal akan dipengaruhi oleh
kebijakan ekonomi makro seperti kebijakan moneter, kebijakan fiskal, serta
regulasi pemerintah disektor rill dan keuangan. Hal-hal tersebut akan
mempengaruhi terjadinya gejolak di pasar modal6.
a. Jumlah Penduduk
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah
penduduk terbanyak didunia. Banyaknya jumlah penduduk tersebut
6
Citra Puspa, dkk. 2019. Peran Pasar Modal Dalam Perekonomian Negara Indonesia. Vol. 5 No. 2,
Jurnal AkunStie, hlm. 53.
7
Bapepam (1), Penguasaan, Perkembangan Pasar Modal Indonesia, dan Peningkatan
Kemampuan Daya Saing di Pasar Global, 1997.
menjadi potensi bagi Indonesia untuk menjadikan dirinya sebagai negara
pemodal terbesar. Namun dalam realitanya, jumlah penduduk tersebut
harus diseimbangi dengan pendapatan per kapita negara yang tinggi
sehingga masyarakat mampu menciptakan iklim investasi.
b. Ragam Jenis Industri
Dampak dari perkembangan IPTEK adalah munculnya industri-
industri yang bersifat diversified. Mulai dari industri jasa, manufaktur
ringan hingga berat, serta industri teknologi informasi yang canggih yang
menjadi primadona masa mendatang tersedia Indonesia. Lebih dari itu,
Indonesia juga memiliki industri agrobisnis yang memiliki ketahanan
yang lebih baik ketika terjadi krisis ekonomi. Hal tersebut tentunya harus
menjadi perhatian dari pemerintah untuk mengoptimalkan industri yang
menjadi kekuatan Indonesia. Ragam industri yang ada tersebut tentu akan
menarik perhatian para investor, sehingga investor memiliki kebebasan
untuk menanamkan modalnya pada industri-industri di Indonesia.
c. Potensi Pengembangan Pasar Modal Indonesia
Pasar modal Indonesia mulai hidup kembali dimulai sejak 1977,
namun hingga akhir tahun 1990 perkembangannya sangat lambat.
Padalah jika berkaca pada pasar modal yang telah dijalankan
sebelumnya, pasar modal Indonesia merupakan hal baru bagi negara-
negara di Asia Tenggara. Dengan terbukanya pasar baru tersebut,
tentunya menjadi potensi untuk melakukan penyesuaian dengan pasar
yang berkembang secara Internasional.
d. Besarnya Jumlah Generasi Muda di Masa Mendatang
Melihat potensi banyaknya usia produktif dimasa mendatang
menjadi kesempatan bagi pasar modal Indonesia untuk mampu bersaing
secara Internasional. Generasi muda diharapkan mampu menjadi agent of
change, dengan harapan mampu mengembangkan pasar modal Indonesia
menjadi lebih efektif, efisien, kreatif, maju, serta modern.
8
Irsan Nasrudin, dkk, op. cit. hlm. 27-31
telah mengenalkan pasar modal kepada mahasiswanya dengan tujuan
menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi dan agar menumbuhkan
inisiatif untuk mengembangkan pasar modal Indonesia.
4) Diperlukan Kepercayaan Masyarakat Kepada Pasar
Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat (dalam hal ini
investor) terhadap pasar modal yang dimiliki Indonesia, perlu adanya
integritas pasar yang tinggi. Maka ini menjadi tantangan bagi pemerintah
Indonesia untuk mengembangkan integritas pasar, dengan melakukan
pengawasan terhadap aturan main yang diterapkan dipasar modal serta
melakukan penegakkan hukum dengan menindak segala bentuk
pelanggaran yang dilakukan oleh pihak yang bertanggungjawab yang
merugikan masyarakat. Dengan demikian akan menumbuhkan
kepercayaan baik masyarakat lokal maupun masyarakat luar negeri
untuk menanamkan modalnya (berinvestasi) di pasar modal Indonesia.
9
Bapepam (1), op.cit. Hlm. 11
kliring, tempat penyimpanan yang bai, serta lembaga penyelesaian sengketa
pasar modal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Juliati, Y. S. (2015). Peranan pasar modal dalam perekonomian negara. HUMAN
FALAH: Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam, 2(1), 95-112.
Irsan Nasrudin, dkk. 2011. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta :
Kencana.
A World Bank Policy Research “Private Capital Flows to Developing Countries”
The Road to Financial Integration, 1997.
Citra Puspa, dkk. 2019. Peran Pasar Modal Dalam Perekonomian Negara
Indonesia. Vol. 5 No. 2, Jurnal AkunStie.
Bapepam (1), Penguasaan, Perkembangan Pasar Modal Indonesia, dan
Peningkatan Kemampuan Daya Saing di Pasar Global, 1997.