Anda di halaman 1dari 18

PASAR MODAL SEBAGAI ALTERNATIF MODAL DALAM

PENGEMBANGAN PERUSAHAAN DAN KEDUDUKAN


PASAR MODAL DALAM SISTEM KEUANGAN NASIONAL

KELOMPOK 1:

1. Andika Rismawati Khaerani 11000120120024


2. Entori Mardiansyah 11000120120042
3. Elis Sulisa 11000120120044
4. Nicheal Lyandyus 11000120120097
5. Maritza Adena Nitisara 11000120120102
6. Indriani Safitri 11000120120117

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2023
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara


diperlukan pembiayaan baik dari pemerintah dan masyarakat, pasar modal
merupakan salah satu sumber alternatif pendanaan baik bagi pemerintah
maupun swasta. Pemerintah yang membutuhkan dana dapat menerbitkan
obligasi atau surat utang dan menjualnya kemasyarakat melalui pasar modal.
Demikian juga swasta yang dalam hal ini adalah perusahaan yang
membutuhkan dana dapat menerbitkan efek, baik dalam bentuk saham
maupun obligasi dan menjualnya ke masyarakat melalui pasar modal.

Pasar modal sebagaimana pasar pada umumnya adalah suatu tempat


untuk mempertemukan penjual dan pembeli. Yang membedakannya dengan
pasar lainnya adalah pada objek yang diperjualbelikan (Tavinayati, 2009: 1).
Pasar modal/Capital Market/ Stock Exchange/Stock Market dalam pengertian
klasik diartikan sebagai suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga
seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi atau efek-ehekpada umumnya
(Najib, 1996: 10). Sementara out, Pasar modal menurut Kamus Hukum
Ekonomi diartikan sebagai pasar atau tempat bertemunya penjual dan pembeli
yang memperdagangkan surat-surat berharga jangka panjang, misalnya saham
dan obligasi (Erawati, 1996: 14).

Istilah pasar modal (capital Market) berarti suatu tempat atau sistem
bagaimana cara dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dana untuk capital suatu
perusahaan, merupakan pasar tempat orang membeli atau menjual surat efek
yang baru dikeluarkan (Munir, 1996: 10). Adapun dalam undang-undang
Pasar Modal (UUPM), yaitu UndangUndang Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1
Angka 13 menjelaskan, Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek.

Pasar Modal dapat didefenisikan sebagai pasar yang memperjual belikan


berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk
utang mauun modal sendiri yang diterbitkan oleh perusahaan swasta (Irsan,
2004: 10). Dengan demikian pasar modal adalah sebuah tempat
memperdagangkan efek yang diterbitkan lembaga dan profesi yang terkait
dengan efek. Pasar modal syariah merupakan kegiatan yang bersangkutan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah (Sholihin,
2010: 351).

Perusahaan yang terdaftar di pasar modal Indonesia, wajib untuk


menyajikan informasi perusahaan secara terbuka kepada masyarakat luas.
Dalam arti lain memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan tersebut
baik dari segi profil, produk, aktivitas, hingga kinerja perusahaan itu sendiri.
Perusahaan yang lebih menguntungkan akan medapatkan kesempatan yang
lebih besar dalam memperoleh dana dibandingkan dengan perusahaan yang
kurang menguntungkan. Pasar modal Indonesia berisikan investor yang
beragam, keberagaman tersebut disebabkan oleh aspek-aspek tertentu
diantaranya adalah motivasi investasi, daya beli terhadap sekuritas, tingkat
pengetahuan dan pengalaman investasi, serta perilaku investasi. Keberagaman
tersebut mengakibatkan timbulnya perbedaan tingkat keyakinan dan harapan
atas return dan resiko dari kegiatan investasi. Adanya keberagaman inilah
yang sesungguhnya mendorong terjadinya transaksi.

Saat ini kondisi pasar modal Indonesia sangat menuntut para investor
untuk cepat bereaksi terhadap perubahan informasi. Informasi yang tersedia
di pasar modal dapat menggambarkan harga saham suatu perusahaan,
sehingga dibutuhkan pula kemampuan dan kepekaan terhadap perubahan
informasi agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi di
pasar modal. Semakin pentingnya peran pasar modal dalam kegiatan ekonomi
maka membuatnya semakin sensitif pula terhadap berbagai peristiwa
disekitarnya, baik berkaitan atau tidak berkaitan secara langsung dengan
ekonomi (Permana dkk., 2013).

Semakin penting peran pasar modal bagi sebuah negara maka semakin
sensitif pasar modal tersebut terhadap berbagai peristiwa yang memiliki
kandungan informasi didalamnya (Suryawijaya dan Setyawan, 1998).
Sehingga informasi dapat mempengaruhi naik turunya harga saham (Azhar,
dkk, 2013). Untuk investor, informasi sebagai salah satu faktor penting dalam
mengambil keputusan investasi. Dan tujuan utama dari pasar modal adalah
untuk memfasilitasi perdagangan atas klaim terhadap bisnis perusahaan,
sehingga pasar modal dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap
investasi (Rivai, 2009: 535).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Pasar Modal?
2. Bagaimana kontribusi Pasar Modal sebagai alternatif modal dalam
pengembangan perusahaan?
3. Bagaimana kedudukan Pasar Modal dalam Sistem Keuangan Nasional?
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Konsep Pasar Modal.


2. Untuk mengetahui kontribusi Pasar Modal sebagai alternatif modal
dalam pengembangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kedudukan Pasar Modal dalam Sistem Keuangan
Nasional.

D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan melalui
pendekatan kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan
dengan menghimpun data dari berbagai literatur baik di perpustakaan maupun di
tempat lain. Literatur yang digunakan tidak terbatas pada buku-buku tetapi juga
bahan-bahan dokumentasi serta artikel-artikel yang berkaitan dengan
permasalahan tentang pasar modal yang sedang diteliti oleh kelompok kami.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pasar Modal

Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran


Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan
Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
Efek (Pasal 1 Angka 13 Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal). Menurut Scott, pasar modal adalah pasar untuk jangka panjang
dimana saham biasa, saham preferen dan obligasi diperdagangkan. Sementara
itu, menurut Christoper Pass dan Bryan Lower, pasar modal adalah suatu
tempat melakukan pembelian dan penjualan obligasi dan saham perusahaan
serta obligasi pemerintah. Dengan demikian, pengertian pasar modal adalah
transaksi yang dilakukan melalui mekanisme Over The Counter (OTC).

Pasar modal berbeda dengan pasar uang. Pasar modal menyediakan


sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang lebih panjang, yang
diinvestasikan pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak
alat-alat produksi, yang akhirnya akan menciptakan pasar, dan meningkatkan
kegiatan perekonomian yang sehat. 1Perbedaan pasar modal dengan pasar-
pasar lain adalah mengenai komoditi yang diperdagangkan. Pasar modal
dapat dikatakan pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-
dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih
dari satu tahun.2

Produk yang diperjualbelikan di pasar modal merupakan hak


(pemilikan) perusahaan dan surat pernyataan utang perusahaan. Pembeli
modal di pasar modal adalah individu atau organisasi lembaga yang bersedia

1
Veithzal Rival, dkk, (2013), Financial Institution Management (Manajemen Kelembagaan
Keuangan) Disajikan Secara Lengkap dari Teori Hingga Aplikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, hlm. 90.
2
Sawidji Widoatmodjo, (2005), Seri Membuat Uang Bekerja untuk Anda Cara Sehat Investasi di
Pasar Modal Pengantar Menjadi Investor Profesional, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, hlm.
15.
menyisihkan kelebihan dananya untuk melakukan kegiatan investasi di pasar
modal. Kegiatan investasi di pasar modal adalah membeli produk (instrumen)
yang diperdagangkan di pasar modal, seperti saham dan obligasi dengan
harapan memperoleh pendapatan pada masa yang akan datang. Sementara itu,
penjual modal adalah perusahaan yang memerlukan modal atau tambahan
modal untuk keperluan usahanya.3

Pasar modal dapat dibedakan atas dua segmen, yaitu segmen


nonsekuritas dan segmen sekuritas, seperti berikut;

1) Segmen Nonsekuritas

Segmen ini menyediakan dana dari lembaga keuangan secara


langsung kepada perusahaan. Di sini perusahaan berunding langsung dengan
lembaga penyedia dana, seperti lembaga perbankan, perusahaan asuransi,
dana pensiun, dan sebagainya. Biasanya lembaga keuangan akan menahan
tanda bukti investasi perusahaan seperti berupa perjanjian pinjaman dan
perjanjian kredit sampai dengan pembayaran selesai. Dengan kata lain,
investasi tidak dilakukan dengan sekuritas ternegoisasi (negotiable securities)
secara bebas yang dapat dijual dengan mudah, baik pada perorngan maupun
kepada investor kecil. Lembaga yang berperan pada segmen ini umumnya
adalah bank komersil, bank pembangunan, perusahaan asuransi, dana
pension, perusahaan leasing, dan bank tabungan.

2) Segmen Sekuritas

Segmen ini dirancang untuk dapat  menyediakan sumber


pembelanjaan perusahaan jangka panjang dan memungkinkan perusahaan
melakukan investasi pada barang modal, memeperbanyak alat-alat produksi,
dan penciptaan kesempatan kerja. Tujuan segmen ini dalah untuk
memobilisasi tabungan jangak panjang, menyediakan wahana, atau untuk
ditempatkan pada investasi jangka panjang pada perusahaan yang produktif.

3
Khaerul Umam, (2013), Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah, Bandung: CV
Pustaka Setia, hlm. 91.
Pasar modal di Indonesia memiliki strukturnya yang diatur dalam
Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar modal yang terdiri dari:

1) Menteri Keuangan : Menetapkan kebijaksanaan umum di bidang pasar


modal.
2) BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan) :
Bertugas dalam melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan
kegiatan sehari-hari pasar modal.
3) Bursa Efek Indonesia : Merupakan lembaga resmi yang telah
memperoleh izin dari BAPEPAM-LK selaku pihak yang berwenang
untuk menjalankan perdagangan efek serta menyediakan sarana
pendukung dan mengawasi kegiatan anggota bursa efek.
4) Lembaga Kliring dan Penjaminan : Bertugas untuk menyediakan jasa
kliring serta penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar
dan efisien.
5) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian : Bertugas untuk menyediakan
jasa custodian sentral serta penyelesaian penyelesaian transaksi bursa
yang teratur, wajar dan efisien.
6) Perusahaan efek : Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai
Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek dan atau Manajer
Investasi.
Lembaga penunjang Pasar Modal terdiri dari:
 Biro Administrasi Efek (BAE) : Merupakan pihak yang berdasarkan
kontrak dengan Emiten melakukan pencatatatn kepemilikan efek dan
pembagian hak yang berkaitan dengan efek.
 Bank Kustodian : Merupakan pihak yang memberikan jasa penitipan
kolektif dan harta lainnya yang berkaitan dengan efek serta jasa lain,
termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan
transaksi efek, mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya.
 Wali Amanat : Adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang
efek bersifat utang. Tugasnya antara lain menghadiri Rapat Umum
Pemegang Obligasi (RUPO) dan mewakili kepentingan pemegang
obligasi dalam hubungan dengan emiten.
7) Profesi Penunjang : Profesi penunjang pasar modal terdiri dari;
 Akuntan : Akuntan Publik adalah pihak yang memberikan pendapat
atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil
usaha, serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum, serta memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan
yang baik (jika diperlukan).
 Konsultan Hukum : Konsultan hukum bertugas melakukan
pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum (legal audit),
memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion) terhadap
emiten dan perusahaan publik.
 Penilai : Merupakan pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva
tetap perusahaan, kemudian menerbitkan dan menandatangani laporan
penilai, yaitu pendapat atas nilai wajar aktiva yang disusun
berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian penilai.
 Notaris : Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang membuat
Akta Anggaran Dasar dan Akta Perubahan Anggaran Dasar termasuk
pembuatan Perjanjian Emisi Efek, Perjanjian Antar Penjamin Emisi
Efek dan Perjanjian Agen Penjual, menyiapkan Kontrak Investasi
Kolektif (KIK) reksa dana serta perubahannya, serta membuat berita
acara RUPS.
8) Pemodal : Pemodal (investor) adalah orang perorangan atau lembaga
baik domestik ataupun non domestik yang melakukan suatu bentuk
penanaman modal (investasi) baik dalam jangka pendek atau jangka
panjang.
2.2 Kontribusi Pasar Modal Sebagai Alternatif Modal Dalam Pengembangan
Perusahaan

2.3 Kedudukan Pasar Modal Dalam Sistem Keuangan Nasional

Era dewasa ini, proses globalisasi yang berkelanjutan menyebabkan


terjadinya liberalisasi pasar dunia yang semakin bersifat terbuka dan bebas 4.
Objek yang diperjualbelikan pun dalam pasar dunia menjadi beragam. Hal
tersebut tentu dapat mempengaruhi perkembangan perkenomonian suatu
negara.

Bagi negara-negara berkembang, integrasi pasar modal tentunya


memberikan beberapa manfaat sebagai berikut :5

a. meningkatnya kapitalisasi pasar dan aktivitas perdagangan


b. meningkatnya partisipasi pemodal asing dalam pasar domesktik
c. meningkatkan akses ke pasar internasional

Bagi Indonesia, manfaat diatas menjadikan pasar modal memiliki


kedudukan yang penting dalam sistem keuangan nasional baik secara mikro
maupun makro. Secara mikro, pasar modal akan berpengaruh dari kinerja

4
Irsan Nasrudin, dkk. 2011. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Kencana, hlm. 21.
5
A World Bank Policy Research “Private Capital Flows to Developing Countries” The Roa to
Financial Integration, 1997.
perusahaan-perusahaan, strategi yang telah direncakan perusahaan sehingga
dimungkinkan terjadinya perubahan strategi, pengumuman laporan keuangan
atau deviden perusahaan. Secara makro, pasar modal akan dipengaruhi oleh
kebijakan ekonomi makro seperti kebijakan moneter, kebijakan fiskal, serta
regulasi pemerintah disektor rill dan keuangan. Hal-hal tersebut akan
mempengaruhi terjadinya gejolak di pasar modal6.

Dalam hal melakukan pembangunan ekonomi Indonesia, diperlukan


pembiayaan baik yang berasal dari pemerintah itu sendiri maupun dari
masayarakat. Pasar modal merupakan salah satu instrumen pembiayaan
alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi
ataupun dalam hal menjaga kestabilan sistem keuangan.

Ketika sistem keuangan nasional Indonesia mengalami gejolak,


pemerintah membutuhkan dana agar kestabilan sistem keuangan tetap terjaga.
Maka langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah mengeluarkan
obligasi atau surat utang kemudian menjualnya kepada masyarakat melalui
pasar modal.

Pasar modal kemudian menjadi tantangan bagi Indonesia sekaligus


menjadi peluang untuk mengefektifkan dan mengefisienkan sistem keuangan
nasional, momentum tersebut harus dimanfaatkan untuk meningkatkan
perekonomian negara yang lebih stabil dan memiliki daya saing yang kuat.
Hal tersebut tidak semata untuk kepentingan negara saja, tetapi hasil akhirnya
akan berdampak kepada masyarakat, keberhasilan sistem keuangan nasional
akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Berikut adalah
peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia7 :

a. Jumlah Penduduk
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah
penduduk terbanyak didunia. Banyaknya jumlah penduduk tersebut
6
Citra Puspa, dkk. 2019. Peran Pasar Modal Dalam Perekonomian Negara Indonesia. Vol. 5 No. 2,
Jurnal AkunStie, hlm. 53.
7
Bapepam (1), Penguasaan, Perkembangan Pasar Modal Indonesia, dan Peningkatan
Kemampuan Daya Saing di Pasar Global, 1997.
menjadi potensi bagi Indonesia untuk menjadikan dirinya sebagai negara
pemodal terbesar. Namun dalam realitanya, jumlah penduduk tersebut
harus diseimbangi dengan pendapatan per kapita negara yang tinggi
sehingga masyarakat mampu menciptakan iklim investasi.
b. Ragam Jenis Industri
Dampak dari perkembangan IPTEK adalah munculnya industri-
industri yang bersifat diversified. Mulai dari industri jasa, manufaktur
ringan hingga berat, serta industri teknologi informasi yang canggih yang
menjadi primadona masa mendatang tersedia Indonesia. Lebih dari itu,
Indonesia juga memiliki industri agrobisnis yang memiliki ketahanan
yang lebih baik ketika terjadi krisis ekonomi. Hal tersebut tentunya harus
menjadi perhatian dari pemerintah untuk mengoptimalkan industri yang
menjadi kekuatan Indonesia. Ragam industri yang ada tersebut tentu akan
menarik perhatian para investor, sehingga investor memiliki kebebasan
untuk menanamkan modalnya pada industri-industri di Indonesia.
c. Potensi Pengembangan Pasar Modal Indonesia
Pasar modal Indonesia mulai hidup kembali dimulai sejak 1977,
namun hingga akhir tahun 1990 perkembangannya sangat lambat.
Padalah jika berkaca pada pasar modal yang telah dijalankan
sebelumnya, pasar modal Indonesia merupakan hal baru bagi negara-
negara di Asia Tenggara. Dengan terbukanya pasar baru tersebut,
tentunya menjadi potensi untuk melakukan penyesuaian dengan pasar
yang berkembang secara Internasional.
d. Besarnya Jumlah Generasi Muda di Masa Mendatang
Melihat potensi banyaknya usia produktif dimasa mendatang
menjadi kesempatan bagi pasar modal Indonesia untuk mampu bersaing
secara Internasional. Generasi muda diharapkan mampu menjadi agent of
change, dengan harapan mampu mengembangkan pasar modal Indonesia
menjadi lebih efektif, efisien, kreatif, maju, serta modern.

Terjadinya integrasi pasar Internasional menjadi tantangan tersendiri


bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia, yaitu :
a. semakin ketatnya kompetisi pasar
b. meningkatnya kepentingan dalam infrastuktur
c. implikasi pasar dalam hubungannya dengan ketidakpastian (volatility)

Tidak hanya tantangan dari faktor eksternal, Indonesia juga


menghadapi tantangan dari faktor internal berupa kondisi politik dan ekonomi
sebagai berikut :8

1) Guncangan Krisis Ekonomi Sejak Pertengahan 1997


Saat Indonesia mengalami krisis tersebut pembiayaan yang
seharusnya digunakan untuk jangka panjang dialokasikan menjadi
pembiayaan jangka pendek. Saat krisis juga Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) terkoreksi tajam yang implikasinya harga saham
menjadi terjun bebas. Terlebih nilai tukar rupiah yang merosot menjadi
tantangan bagi seluruh komponen negara untuk memulihkan kondisi
tersebut agar emiten baru (listing) di bursa terus bertambah.
2) Kerja Keras untuk Pengembangan Pasar
Pasar modal Indonesia sejak aktif kembali terhitung masih muda
dibandingkan dengan negara-negara lain, maka menjadi tantangan
tersendiri dan membutuhkan kerja keras yang ekstra bagi para pelaku
pasar modal untuk membangun dan mengembangkan pasar modal
Indonesia yang mampu bersaing secara internasional.
3) Peningkatan SDM dan Permodalan
Jumlah SDM profesional mengenai bidang pasar modal di
Indonesia masih sangat rendah dan terbatas dibandingkan negara-negara
maju. Maka perlu adanya langkah-langkah strategis untuk menciptkan
sumber daya manusia yang memiliki kompetensi khusus dibidang pasar
modal. Untuk saat ini sudah dimulai upaya penyelenggaraan seminar,
lokarya, roadshow. Namun upaya tersebut juga tidak akan dapat berjalan
secara maksimal tanpa adanya antusias dan ketertarikan dari masyarakat
Indonesia. Di tingkat pendidikan tinggi, ada beberapa universitas yang

8
Irsan Nasrudin, dkk, op. cit. hlm. 27-31
telah mengenalkan pasar modal kepada mahasiswanya dengan tujuan
menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi dan agar menumbuhkan
inisiatif untuk mengembangkan pasar modal Indonesia.
4) Diperlukan Kepercayaan Masyarakat Kepada Pasar
Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat (dalam hal ini
investor) terhadap pasar modal yang dimiliki Indonesia, perlu adanya
integritas pasar yang tinggi. Maka ini menjadi tantangan bagi pemerintah
Indonesia untuk mengembangkan integritas pasar, dengan melakukan
pengawasan terhadap aturan main yang diterapkan dipasar modal serta
melakukan penegakkan hukum dengan menindak segala bentuk
pelanggaran yang dilakukan oleh pihak yang bertanggungjawab yang
merugikan masyarakat. Dengan demikian akan menumbuhkan
kepercayaan baik masyarakat lokal maupun masyarakat luar negeri
untuk menanamkan modalnya (berinvestasi) di pasar modal Indonesia.

Dalam kerangka sistem keuangan nasional, Pasar modal memiliki


kedudukan yang tergolong penting juga sebagai wahana penghimpun dana
(aspek ekonomi)9. Pasar modal memainkan peran sebagai salah satu sumber
pembiayaan bagi usaha kecil maupun menengah, ataupun usaha besar yang
tengah berada dalam ambang kebangkrutan. Hal tersebut dijadikan sebagai
wahana bagi para pemilik modal untuk berinvetasi pada bidang-bidang usaha
yang ada. Berhasilnya bidang usaha tersebut akan mempengaruhi sistem
keuangan nasional. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan unsur-unsur
sebagai berikut :

 infrastruktur yang memadai


 kerangka hukum yang kuat
 sikap profesional dari pelaku pasar modal

Infrastuktur dapat dikatakan memadai jika telah dilengkapi unsur


pengawasan (market surveillance), Self Regulatory Organization (SRO),

9
Bapepam (1), op.cit. Hlm. 11
kliring, tempat penyimpanan yang bai, serta lembaga penyelesaian sengketa
pasar modal.

Kerangka hukum yang kuat memiliki makna yaitu apabila landasan


hukum baik peraturan perundang-undangan maupun peraturan pelaksanaan
terkait seluruh kegiatan pasar modal telah diatur secara tegas, serta memiliki
lembaga penegak hukum yang memadai. Dengan demikian akan
menumbuhkan rasa aman dan nyaman bagi para pemodal untuk melakukan
investasi di Indonesia.

Sikap profesional yang harus dimiliki pelaku pasar modal artinya


adalah perlu adanya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi
dibidang pasar modal dan mampu menjunjung tinggi etika profesinya.

Wahana tersebut kemudian dimanfaatkan pemerintah Indonesia untuk


meningkatkan penerimaan negara, terutama dari sektor pajak. Dengan
berkembang pesatnya pasar modal di Indonesia akan membawa dampak
positif bagi penerimaan negara dibidang pajak, hal tersebut dapat terjadi
ketika banyaknya emiten dan perusahaan yang listing di bursa. Penerimaan
sektor pajak tersebut dapat diperoleh dari perusahaan, transaksi
perdangangan, serta keutungan atau deviden yang diperoleh oleh pemilik
saham. Semakin besar transaksi dibursa, maka akan berbanding lurus dengan
potensi penerimaan pajak yang akan diterima oleh negara.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Juliati, Y. S. (2015). Peranan pasar modal dalam perekonomian negara. HUMAN
FALAH: Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam, 2(1), 95-112.

Permata, C. P., & Ghoni, M. A. (2019). Peranan Pasar Modal Dalam


Perekonomian Negara Indonesia. Jurnal AkunStie (JAS), 5(2), 50-61.

Irsan Nasrudin, dkk. 2011. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta :
Kencana.
A World Bank Policy Research “Private Capital Flows to Developing Countries”
The Road to Financial Integration, 1997.
Citra Puspa, dkk. 2019. Peran Pasar Modal Dalam Perekonomian Negara
Indonesia. Vol. 5 No. 2, Jurnal AkunStie.
Bapepam (1), Penguasaan, Perkembangan Pasar Modal Indonesia, dan
Peningkatan Kemampuan Daya Saing di Pasar Global, 1997.

Anda mungkin juga menyukai