BAB II
TINJAUAN UMUM MENGENAI PERDAGANGAN DAN TRANSAKSI
EFEK YANG DILAKUKAN DI PASAR MODAL INDONESIA
A.
Mohamad Samsul, Pasar Modal & Manajemen Portofolio, Jakarta : Erlangga, 2006,
hlm. 43
2
Iswi Hariyani dan R. Sergiano Dibyo Purnomo, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar
Modal, Jakarta : Visimedia, 2010, hlm. 7
3
Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, BPPE,
Ypgyakarta, hlm. 13
35
Ibid
Ibid
6
Mengenal Pasar Modal, https://www.ipotindonesia.com/ipot_new/education.php?
page=pasar_modal, dikutip pada tanggal 20 Oktober 2014
7
Eduardus Tandelilin, op.cit hlm. 14
5
36
8
9
11
Ibid
Budi Untung, Hukum Bisnis Pasar Modal, Yogyakarta : Andi Yogyakarta, 2011, hlm
10
37
dalam
berbagai
sudut
pandang.
Sudut
pandang
negara
12
Marzuki Usman, Singgih Ripha, dan Syahrir Eka, Pengetahuan Dasar Pasar Modal,
Cet.1, Jakarta: Jurnal Keuangan dan Moneter, Badan Analisa Keuangan dan Moneter,
Departemen Keuangan Republik Indonesia, 1997, hlm. 13-18.
13
38
pandang
bahwa
pasar
modal
dapat
menjadi
sarana
untuk
14
Ibid
Ibid
16
Ibid
17
Ibid
15
39
B.
modal adalah surat berharga yang dikenal dengan nama Efek. Masing18
40
hutang
adalah
efek
dimana
penerbitnya
(issuer)
19
Munir Fuady, Pasar Modal Modern : Tinjauan Hukum Buku Kesatu, Cet. 2,
Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2001, hlm. 16
20
Ibid, hlm. 7
41
21
42
c.
Bukti Right, adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu
dalam jangka waktu tertentu. Harga disini berarti harganya sudah
43
Bukti Waran, yaitu hak untuk membeli saham pada harga tertentu
dalam jangka waktu tertentu. Perbedaannya dengan right, jangka
waktu waran lebih lama ketimbang right. Jangka waktu waran
umumnya ditetapkan setelah 6 bulan atau setelah 3 tahun, 5
tahun atau 10 tahun.
e.
secara
berjangka,
dengan
mekanisme
secara
berjangka,
dengan
mekanisme
2.
44
22
139
23
45
Sekunder
merupakan
pasar
dimana
pemodal
dapat
46
26
27
Ibid
Mohamad Samsul., op.cit., hlm. 46
47
b.
c.
d.
harus
48
b.
28
Ibid
49
berada
pada
penguasaan
pembeli.
Pihak
pembeli
baru
d.
atau
Lembaga
Kliring
dan
Penjaminan
menjamin
dasar
dari
transaksi
berikutnya,
sehingga
50
51
Ibid
52
Penawaran
jual
dan/atau
permintaan
beli
yang
dapat
bursa
terjadi.34
Dalam
hal
perubahan
yang
dimaksud
mengurangi jumlah efek pada JATS untuk tingkat harga yang sama tidak
mengakibatkan prioritas waktu, sedangkan penambahan jumlah efek
untuk tingkat harga yang sama dapat dilakukan dengan memasukkan
penawaran jual maupun permintaan beli baru ke JATS dan diperlakukan
sama dengan penawaran jual maupun permintaan beli baru.
Setelah semua order bertemu di sistem JATS dan telah sesuai harga
dari masing-masing order serta telah tercatat di sistem JATS, maka
sebuah transaksi dapat dikatakan telah terjadi (done). Done berarti order
34
Ibid
53
beli dan order jual telah bertemu dengan harga yang cocok. Floor trader
kemudian akan memberikan informasi kepada investor bahwa order yang
disampaikan telah terpenuhi, dan kemudian diikuti dengan penyelesaian
transaksi (settlement).35 Pada tahap settlement, dibutuhkan beberapa
proses seperti kliring, pemindahbukuan dan lain-lain hingga akhirnya hakhak investor terpenuhi.
Penyelesaian transaksi bursa dijamin oleh KPEI sesuai dengan
ketentuan Peraturan Bapepam Nomor III-B.6 Tentang Penjaminan
Penyelesaian Transaksi Bursa dan Peraturan KPEI. Penyelesaian
transaksi bursa dilaksanakan di KSEI setelah melalui kliring secara netting
oleh KPEI melalui pemindahbukuan efek dan/atau dana ke rekening efek
anggota bursa. Netting merupakan kegiatan kliring yang menimbulkan hak
dan kewajiban bagi setiap anggota kliring untuk menyerahkan dan/atau
menerima saldo efek tertentu untuk setiap jenis efek yang ditransaksikan
dan untuk menerima atau membayar sejumlah uang untuk seluruh efek
yang ditransaksikan.
Anggota bursa efek dalam melakukan penyerahan efek harus
menyelesaikan kewajibannya dengan cara sebagai berikut:36
VI.12.10.1.
35
Ibid
Republik Indonesia, Keputusan Direksi PT Bursa Efek Nomor : Kep-00071/BEO/112013 Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas, Jakarta: Bursa Efek, 2013, Ketentuan
VI.12.10
36
54
yang
ditetapkan
Daftar
Hasil
Kliring
(DHK);
VI.12.10.2.
VI.12.10.3.
VI.12.10.4.
VI.12.10.5.
55
Gambaran
umum
mekanisme
perdagangan
pasar
modal
di
37
56
permintaan beli, maka semakin tinggi pula harga saham, begitu pula
semakin banyak penawaran jual maka harga saham akan semakin
rendah39, sehingga perubahan harga penutupan dan pembukaan akan
tergantung dengan banyaknya permintaan beli dan/atau penawaran jual.
Di BEI, proses penyelesaian transaksi berlangsung selama 3 hari
bursa. Artinya jika melakukan penyelesaian transaksi hari ini (T =
Transaction), maka hak-hak investor akan dipenuhi selama tiga hari bursa
berikutnya, atau dikenal dengan istiliah T+3.40 Berbeda dengan transaksi
bursa di pasar tunai yang diselesaikan pada hari bursa yang sama dengan
terjadinya transaksi bursa (T+0)
Dengan adanya mekanisme settlement seperti ini di pasar modal
(Transaksi + 3), investor yang berinvestasi jangka pendek di pasar modal
dapat meminjam saham kepada anggota bursa untuk ditransaksikan
dengan catatan dalam jangka waktu sebelum 3 hari setelah dilakukan
transaksi, investor tersebut harus mencari saham yang sama dan
mengembalikannya pada pihak peminjam setelah sebelumnya membayar
upah (fee) sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pinjam-meminjam
saham untuk ditransaksikan ini yang kemudian melahirkan transaksi short
selling di pasar modal.
39
57
C.
pihak-pihak
perusahaan
go
terkait.
public
Pihak-Pihak
(emiten),
tersebut
pemodal
diantaranya
(investor),
penjamin
adalah
emisi
(underwriter), Bursa Efek, Perusahaan Efek, KPEI dan KSEI, Lembaga Profesi
dan Lembaga Penunjang di pasar modal serta lembaga pengawas serta
pengatur (Bapepam sekarang OJK).
Uraian berikut akan menjelaskan pengertian dan hubungan hukum dari
pihak pihak terkait di pasar modal.
1. Perusahaan go public (emiten)
Emiten
adalah
pihak
yang
melakukan
emisi efek,
melakukan
58
pada dasarnya adalah efek yang dikeluarkan dari emiten, baik efek yang
bersifat ekuitas, maupun bersifat utang seperti obligasi.
Emiten atau perusahaan publik adalah perseroan yang sahamnya telah
dimiliki sekurang-kurangnya oeh 300 pemegang saham dan memiliki modal
disetor sekurang-kurangnya tiga miliar rupiah atau suatu jumlah pemegang
saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah,
hal mana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka (22) UU PM.
Artinya, jika saham emiten telah dimiliki oleh publik lebih dari 300
pemegang saham dan telah memiliki modal disetor lebih dari tiga miliar
rupiah, maka dapat dikatakan sebuah perusahaan tersebut telah menjadi
perusahaan publik.42
Setelah suatu perusahaan tertutup berubah menjadi perusahaan publik,
maka kewajibannya juga tentu berubah pula. Apabila sebelumnya hanya
tunduk pada UU PT, setelah melakukan proses IPO maka perusahaan
tersebut juga tunduk pada UU PM. Emiten berhubungan dengan hampir
semua pihak di pasar modal, hal itu dikarenakan segala macam
perdagangan efek yang terjadi di pasar modal berkaitan dengan efek yang
dikeluarkan oleh perusahaan publik atau emiten.
2. Pemodal (investor)
42
59
43
60
46
61
kepada
broker
di
lantai
bursa
(floor
trader)
untuk
62
bursa agar dapat menentukan harga yang cocok dan waktu yang tepat
untuk berinvestasi.
3. Bursa Efek Indonesia
Gambaran mengenai bursa efek adalah sebuah gedung tempat
perusahaan efek melakukan transaksi jual beli efek. Sementara tempat
berkumpulnya para perusahaan efek di gendung tersebut dikenal dengan
istilah trading floor (lantai perdagangan).49 Bursa Efek dalam perdagangan
pasar modal merupakan wadah utama yang berhubungan dengan semua
pihak-pihak terkait. Perusahaan efek yang ingin berdagangan di pasar
modal harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan pihak bursa efek
untuk mendapatkan Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) dan Surat
Persetujuan Wakil Perantara Pedagang Efek (SPWPPE)50.
Persyaratan-persyaratan itu antara lain: (a) harus memiliki 1 saham
bursa efek, (b) memiliki organisasi formal seperti susunan direksi dan
komisaris, (c) direksi dan komisaris memenuhi persyaratan bursa dan (d)
memiliki Wakil Perantara Pedagang Efek yang memenuhi persyaratan
bursa.51 Apabila perusahaan efek telah memenuhi persyaratan tersebut,
pihak bursa akan mengeluarkan Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB),
dan seterusnya istilah yang digunakan untuk perusahaan efek yang
berdagang di bursa adalah Anggota Bursa (AB), sehingga dalam hal ini
49
63
52
53
Ibid
Ibid
64
perilaku
perusahaan
efek
dan
kewajiban-kewajibannya.
d.
e.
54
65
mempersiapkan
pernyataan
pendaftaran
berikut
dokumen
57
58
66
67
transaksi bursa yang teratur wajar dan efisien. KPEI sebagai mitra
pengimbang
(Central
Counter
Party)
dalam
kegiatan
kliring
dan
kliring
meliputi
validasi
transaksi
bursa,
netting,
novasi,
68
transaksi bursa. Anggota Kliring dan Bank Kustodian yang berminat dapat
mendaftar untuk menjadi Lender/Borrower dalam mekanisme PME KPEI.67
Bersama-sama dengan KPEI dalam melaksanakan kegiatan bursa efek
di Indonesia, Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI bertugas untuk
mengamankan
proses
pemindahbukuan
efek
serta
menyelesaikan
67
68
efek
dari
perusahaan
efek
sebagai
Ibid
Iswi Hariyani dan Serfianto D.P., Op. Cit, hlm. 53
perusahaan
yang
69
penitipan
kolektif
pada
69
lembaga
penyimpanan
dan
70
langsung memonitor mutasi saldo efek dan/atau dana yang disimpan pada
Sub Rekening Efek atas nama nasabahnya tersebut sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor III.C.7 Tentang Sub Rekening Efek Pada
Lembaga
Penyimpanan
dan
Penyelesaian.
Peluncuran fasilitas
ini
investor
dalam
berinvestasi
di
pasar
modal
melalui
71
71
Administrasi
Efek
adalah
pihak
yang
bertugas
saham
dan
mengadministrasikan
pembayaran
dividen.
b. Kustodian
adalah
penyimpanan
pihak
harta/efek,
yang
bertugas
memberi
mengadiministrasikan
jasa
penerimaan
Ibid
72
yang
menyelenggarakan
kegiatan
penitipan
73
73
OJK
yang
bentuk
pengawasan,
OJK
memiliki
wewenang
untuk
keuangan
sebagaimana
dimaksud
dalam
74
75
Pasal 6 Undang Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan
Ibid, Pasal 8 , 9