BAB I – PENDAHULUAN
................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 4
BAB II – PEMBAHASAN
.................................................................................................. 6
2.1. Pengertian Pasar Modal .......................................................................................... 6
2.2. Peranan Pasar Modal ............................................................................................... 7
2.3. Lembaga Penunjang Pasar Modal ......................................................................... 12
2.4. Instrumen – instrumen Pasar Modal ...................................................................... 14
2.5. Mekanismme Pasar Modal .................................................................................... 24
2.6. Cara investasi pada Pasar Modal .......................................................................... 27
Aktivitas pasar modal di Indonesia telah berlangsung cukup lama yaitu sejak tahun 1912, dan
ketika itu masih dilakukan sepenuhnya oleh penjajahan Belanda. Pada saat itu, efek yang di
perdagangkan ialah saham dan obligasi milik perusahaan dan pemerintahan Hindia Belanda.
Setelah melewati masa kemerdekaan, pemerintahan Indonesia mengambil alih dan meneruskan
kembali perdagangan efek yang telah dirintis oleh pemerintahan Hindia Belanda
Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama
setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di didang keuangan dan perbankkan termasuk
pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari bahwa perdagangan efek dapat
memberikan return yang cukup baik bagi mereka, dan sekaligus memberikan konsribusi yang
besar bagi perkembangan perekonomian negara kita
Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian nasional, memiliki
peranan yang penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian nasional. Dukungan sektor
swasta menjadi kekuatan nasional sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional. Pun
demikian, di Indonesia, ternyata pasar modal masih didominasi oleh pemodal asing. Idealnya,
dalam pasar modal perlu ada keseimbangan antara pemodal asing dengan pemodal lokal.
Pasar modal Indonesia masih dianalogikan dengan arena judi, bukan sebagai sarana investasi.
Akibatnya, hal ini menyebabkan peningkatan fluktuasi dan merugikan investor minoritas.
Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan
usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan dana masyarakat
secara langsung dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan baik
pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan modal dan
akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan / emiten. Dengan demikian pasar modal
merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan
emiten pada khususnya di luar sumber-sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah,
tabungan masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri.
Agar kita lebih memahami dan mendalami pokok pembahasan yang berjudul pasar modal
khususnya tentang pengertian pasar modal, peranan pasar modal, Instrumen pasar modal,
Lembaga yang terkait dengan pasar modal, mekanisme pada pasar modal, dan cara berinvestasi
pada pasar modal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pasar modal
Pada dasarnya Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal
sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal seperti saham,
obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi
(put atau call).
Dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, jelaskan dengan lebih spesifik
sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan Efek. Dan dalam Keputusan presiden No. 52 tahun 1976, tentang pasar
modal pasar modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 15
tahun 1952. Menurut undang-undang tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang
ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang
dikategorikan efek adalah saham, obligasi serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai
efek.
Pengertian lain tentang pasar modal adalah pasar yang mempertemukan permintaan dan
penawaran uang dalam bentuk surat-surat berharga yang berjangka waktu lebih dari satu tahun.
Dalam pasar modal, surat berharga disebut juga dengan istilah "efek”. Pengertian pasar modal
menurut para ahli adalah sebagai berikut.
Menurut Syahrir dalam Najib (1998) bahwa pasar modal Indonesia sebagai salah satu
lembaga yang memobilisasi dana masyarakat dengan menyediakan sarana atau tempat untuk
mempertemukan penjual dan pembeli dana jangka panjang yang disebut efek.
Dalam arti klasik, pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat surat
berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi atau efek efek pada umumnya.
Menurut Panji Anoraga (1995) bahwa pengertian pasar modal adalah suatu bidang usaha
perdagangan surat surat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi.
Menurut Hugh T. Patrick dan U tun Wai bahwa pasar modal dapat dibagi dalam tiga
definisi yaitu Pertama; pasar modal dalam arti luas adalah keseluruhan sistem keuangan yang
terorganisir, termasuk bank bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan, surat
berharga/klaim panjang pendek primer dan yang tidak langsung. Kedua; pengertian pasar modal
dalam arti menengah bahwa pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga
lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya berjangka lebih dari satu
tahun) termasuk saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotik, tabungan dan deposito jangka
panjang. Ketiga; pengertian pasar modal dalam arti sempit yaitu tempat pasar uang terorganisasi
yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan menggunakan jasa makelar dan underwriter.
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1) “Pasar modal merupakan pasar untuk
berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk
utang ataupun modal sendiri”.
Menurut Widoatmodjo (2012:15). “Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, dimana
yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam
investasi lebih dari satu tahun”.
Sedangkan menurut jurnal ilmiah karya Telaumbanua dan Sumiyana (2008):Pasar yang
efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua
informasi yang terjadi dengan cepat dan akurat.
2.2. Peranan Pasar modal
Pasar modal mempunyai peran penting dalam kegiatan ekonomi secara makro.
Pasar modal dapat berperan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara
optimal. Perusahaan yang memerlukan dana memandang pasar modal sebagai suatu alat
untuk memperoleh dana yang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan modal yang
diprolehdari sektor perbankan. Modal yang diperoleh dari pasar modal selain mudah cara
memperolehnya, biaya untuk memperoleh model tersebut juga relatif lebih murah.
Sementara itu, peranan pasar modal pada suatu negara adalah sebagai berikut:
1. Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli dan penjual untuk
menentukanharga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan
2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil (return)
yangdiharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong perusahaan (emiten) untuk memenuhi
keinginan para investor. Pasar modal menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan
keinginan para pemegang saham melalui kebijakan deviden dan stabilitas harga sekuritas yang
relatif normal.
3. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham
yangdimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan beroperasinya pasar modal, para investor
dapatmelikuidasi surat berharga yang dimilikinya tersebut setiap saat.
4. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi
dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat umum mempunyai kesempatan
untuk mempertimbangkan alternatif cara penggunaan uang mereka.
5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi para investor,
keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya informasi yang akurat dan
dapatdipercaya. Pasar modal dapat menyediakan kebutuhan terhadap informasi bagi para
investor secara lengkap, yang apabila hal tersebut dicari sendiri maka akan memerlukan biaya
yangsangat mahal.
Dan Peranan pada pasar modal dibagi menjadi tiga bidang yaitu sebagai berikut.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan usaha. Hal ini merupakan perwujudan
dari usaha pendemokrasian cara berusaha.
Menyatakan pendapat masyarakat dari hasil pembangunan tersebut.
Menyehatkan pengolahan perusahaan, sesuai dengan asas-asas keterbukaan perusahaan.
Memobilisasi dana masyarakat yang akan saling menunjang dengan pengembangan kegiatan
usaha yang memerlukan dana.
Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena memberikan
dua fungsi sekaligus yaitu :
1. Fungsi ekonomi. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal
menyediakan fasilitas atau wahana yang memper temukan dua kepentingan yaitu pihak yang
memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya
pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana dari masyarakat melalui penjualan
efek saham dengan prosedur IPO atau efek utang (obligasi).
2. Fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal
memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana,
sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal
aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan
bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusa-haan dan pada
akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.
Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan, setiap saat cenderung menunjukkan jumlah
yang semakin bertambah. Terjadinya pertambahan permintaan permodalan ini ditunjukkan
dengan semakin meningkat kebutuhan untuk aktivitas produksi. Oleh karena itu untuk
memudahkan masyarakat dan para produsen untuk mendapatkan permodalan maka pemerintah
bersama-sama lembaga-lembaga ekonomi menyelenggarakan kegiatan pasar modal.
Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan (Financial market), di samping
pasar uang (Money Market) yang sangat penting peranannya bagi pembangunan nasional pada
umumnya dan bagi pengembangan dunia usaha pada khususnya sebagai salah satu alternatif
sumber pembiayaan eksternal oleh perusahaan. Di lain pihak dari sisi pemodal (investor), pasar
modal sebagai salah satu sarana investasi dapat bermanfaat untuk meningkatkan nilai tambah
terhadap dana yang dimilikinya.1 Sejak terjadinya krisis moneter pada tahun 1998, yang
mengakibatkan begitu banyak perusahaan, serta lembaga perbankan yang bertumbangan, pasar
modal merupakan salah satu alternatif sumber pendanaan yang sangat signifikan bagi dunia
usaha.
Hampir setiap saat kita membaca surat kabar, melihat berita televisi tak lepas dari bagian yang
sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama yang selalu menayangkan
perkembangan pasar modal(terutama IHSG).
Akhir-akhir ini, pasar modal menjadi isu penting dalam perjalanan ekonomi kita. Kita dapat
melihat negara China, hampir sebagian besar penduduknya ikut terlibat dalam perdagangan
saham, bahkan para petani di sana ikut jual beli saham. Akan tetapi, ditengah hiruk pikuknya
pemberitaan, banyak masyarakat kita yang belum tahu tentang hal tersebut.
Secara makro ekonomi mempunyai banyak fungsi sebagai sarana pemerataan pendapatan.
Masyarakat dapat menikmati keuntungan dari perusahaan walaupun mereka bukan pendiri atau
pengelola, yaitu dengan membeli saham perusahaan tersebut. Sehingga keuntungan perusahaan
dapat dinikmati masyarakat umum dengan bantuan pasar modal.
Bagi perusahaan, pasar modal juga memberikan keuntungan besar, yaitu untuk
mengembangkan usahanya (ekspansi) dengan menggunakan dana dari hasil penjualan saham di
pasar ini tanpa harus hutang ke Bank yang bunganya cukup besar, dengan syarat yang rumit.
Pasar ini juga sebagai Leading Indicator perekonomian suatu negara, jika kondisinya baik atau
berkembang, maka ekonomi suatu negara tersebut juga akan baik (tidak berlaku mutlak).
Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1985, struktur pasar modal Indonesia
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
a. Menteri Keuangan
b. BAPEPAM-LK
Bertugas dalam melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan kegiatan sehari-hari
pasar modal.
c. Bursa Efek Indonesia
Merupakan lembaga resmi yang telah memperoleh izin dari BAPEPAM-LK selaku pihak
yang berwenang untuk menjalankan perdagangan efek serta menyediakan sarana
pendukung dan mengawasi kegiatan anggota bursa efek.
d. Lembaga Kliring dan Penjaminan
Bertugas untuk menyediakan jasa kliring serta penjaminan penyelesaian transaksi bursa
yang teratur, wajar dan efisien.
e. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Bertugas untuk menyediakan jasa custodian sentral serta penyelesaian penyelesaian
transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien.
f. Perusahaan efek
Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang
Efek dan atau Manajer Investasi.
B. Pengertian Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukan bagian kepemilikan atas suatu
perusahaan. Saham juga merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas.
Dengan memiliki saham suatu perusahaan maka memiliki manfaat yang akan diperoleh
diantaranya sebagai berikut :
1. Deviden yaitu bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham.
2. Capital again adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga belinya.
3. Manfaat non financial yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan memperolah hak suara
dalam menentukan jalannya suatu perusahaan.
Jenis-Jenis Transaksi Bursa Saham
a) Perdagangan saham yang beredar oleh perusahaan terbuka yang telah ditetapkan: pasar
sekunder. Pasar sekunder merupakan pasar yang “digunakan” saham-saham yang
diperdagangkan setelah mereka diterbitkan oleh korporasi
b) Tambahan saham yang dijual oleh perusahaan terbuka yang telah ditetapkan: pasar primer.
Pasar primer merupakan pasar dimana perusahaan menerbitkan sekuritas baru untuk menaikkan
modal korporasi.
c) Penawaran perdana kepada publik oleh perusahaan terbuka: pasar IPO. Jenis transaksi ini
juga disebut go public yaitu tindakan menjual saham kepada publik dalam jumlah besar oleh
korporasi tertutup atau oleh pemegang saham utamanya.
Dari berbagi jenis saham yang dikenal dibursa, yang diperdangankan diantaranya saham biasa
(common stock) dan saham preferent (preferent stock).
Saham preferent merupakan jenis sekuritas campuran (hybrid) saham ini mirip dengan
obligasi dalam hal-hal tertentu dan mirip dengan saham biasa dalam hal-hal lainnya. Para
akuntan mengklasifikasi saham preferent sebagai ekuitas,sehingga menyajikannya di neraca
sebagai akun ekuitas. Akan tetapi ,seseorang dapat memandang saham preferent sebagai hal yang
berada di antara utang dan ekuitas saham biasa, saham itu mengenakan beban tetap sehingga
meningkatkan leverage keuangan perusahaan , tetapi mengabaikan dividen saham preferen tidak
membuat perusahaan menjadi bangkrut.
Saham preferen biasanya juga diterbitkan dengan nilai pokok yang telah ditentukan
sebelumnya, dan dividen biasanya dinyatakan sebagai persentase nilai pokok. Sebagai contoh ,
jika sebuah saham preferen dengan nilai pokok $100 membayar dividen senilai 6 persen, para
pemegang akan menerima dividen tahunan senilai $6 per lembar saham. Saham preferen
memiliki preferensi atau perioritas di atas pemegang saham biasa, ketika dividen dibagikan.
Karena pemegang saham preferen memiliki hak pertama atas deviden, pendapatan dari saham
preferen lebih kecil risikonya disbanding pendapatan dari saham biasa pada perusahaan yang
sama.
Keunggulan Kelemahan
Berbeda dengan obligasi , kewajiban untuk Dividen saham preferen tidak dapat dikungkan
membayar dividen saham preferen tidak sebagai beban bagi si penerbit, sehingga biaya
bersifat kontraktual, dan melewatkan sesudah pajak dari saham preferen biasanya
dividen saham preferen tidak membuat lebih tinggi daripada biaya utang sesudah pajak.
perusahaan menjadi bangkrut. Namun ,manfaat pajak dari saham preferen bagi
Dengan menerbitkan saham preferen , pembeli perseroan menurunkan biaya
perusahaan menghindari dilusi ekuitas efektifnya.
saham biasa yang terjadi ketika saham biasa Meskipun dividen saham preferen dapat
dijual. dilewatkan ,namun investor berharap agar
Karena saham preferen terkadang tidak mereka dibayar, dan perusahaan berniat
mempunyai jatuh tempo,dan karena membayar dividen itu jika kondisinya
pembayaran dana pelunasan dari saham memungkinkan. Jadi dividen saham preferen
preferen, jika ada biasanya disebar ke dipandang sebagai baiaya tetap ,sehingga
periode yang lama, maka penerbitan saham penggunaanya seperti utang meningkatkan
preferen dapat menghindari kekurangan arus risiko keuangan perusahaan dan dengan
kas akibat pembayaran pokok yang menjadi demikian biaya ekuitas saham biasanya.
sifat dasar dari terbitan uang.
Saham Bonus
Apabila harga saham dipasar dianggap terlalu tinggi dan perusahaan masih memilki
cukup agio saham, maka perusahaan dapat mengambil kebijakan menurunkan harga pasar
dnegan cara memperbanyak jumlah saham disetor melalui kapitalisme agio saham, pemegang
saham lama akan diberi secara gratis sejumlah saham yang sebanding dengan kepemilikanya,
Jika dikatakan saham bonus 1:2 berarti setiap 1 unit saham lama mendapatkan 2 saham
baru secara gratis. Pembagian saham bonus ini tidak akan mengubah jumlah saham total ekuitas,
tetapi mengubah jumlah saham disetor sehingga nilai buku persaham menjadi lebih kecil.
Demikian pula, laba per saham akan menjadi lebih kecil karena pembagian saham bonus tidak
memperkuat kondisi keuangan perusahaan, kecuali menambah jumlah saham atau disetor saja.
Motivasi unutk melakukan pembagian saham bonus hanya didasarkan pada likuiditas
perdagangan saham di bursa efek, yaitu dengan makin banyaknya jumlah saham yang tercatat,
harga saham akan menjadi lebih rendah dari pada sebelumnya sehingga terjangkau oleh investor
kecil.
Deviden Saham
Apabila perusahan masih membutuhkan dana untuk memperluas usahanya sehingga tidak
membagikan deviden tunai, maka kebijakan yang diambil adalah membagikan deviden saham.
Unurk me3njadi agar harga saham tidak jatuh di pasar, pembahian dividen saham itu harus
dikairkan dengan harga pasar saat diputuskan akan membagi deviden saham. Deviden saham
disisihkan dari sisa laba ditahan, atau disebut kapitalisasi laba ditahan, tindakan ini akan
meningkatkan modal disetor, mengurangi sisa laba ditahan, dan menambah agio.
C. Pengertian Obligasi
Obligasi merupakan instrumen atau surat berharga yang menunjukan bahwa penerbit
obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajibanuntuk membayar
bunga secara berkala,dan kewajiban melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan
kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Instrument ini sering disebut dengan bonds. Sebenarnya
efek ini sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penerbitanya sebagaian besar adalah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Karena terbatasnya emiten ini, maka perdagangan obligasi belum
begitu berkembang. Tetapi seiring dengan perubahn kondisi dan situasi serta mulai
berkembangnya perekonomian, emiten obligasi terus bertambah, tidak hanya terbatas pada
BUMN, tetapi juga perusahaan-perusahaan swasta mulai menggunakan obligasi sebagai alat
untuk mengimbau modal. Sejak itulah perdagangan obligasi mulai menunjukan peningkatan
Obligasi sendiri di dalamnya mengandung suatu perjanjian/kontrak yang memngikat
kedua belah pihak,antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman. Penerbit obligasi menerima
pinjaman dari pemegang obligasi dengan ketentuan-ketentuan yang sudah di atur, baik mengenai
waktu jatuh tempo pelunasan utan, bunga yang dibayarkan,besarnya pelunasan, dan ketentuan-
ketentuan tambahan lain. Karena efek ini bersifat utang, maka pembayarannya merupakan
kewajiban yang harus didahulukan dibandingkan efek lainnya misalkan saham preferen.
Seperti halnya investasi dalam bentuk saham, ada dua kemungkinan yang bisa dialami
oleh investor, yaitu perolehan keuntungan dan risiko. Keuntungan yang diperoleh dalam
investasi obligasi berupa bunga dan capital gain. Disamping keuntungan yang bisa didapatkan
olehpemegang saham,risiko yang mungkin dihadapi oleh pemegang obligasi adalah turunnya
harga obligasi. Harga obligasi ini sangat tergantung dari perkembangan suku bunga bank. Ada
hubungan yang terbalik antara harga obligasi dan suku bunga bank.
Karakteristik Obligasi
Jenis-jenis obligasi :
Terdapat beberaapa jenis obligasi yang dikenal dalam perdagangan di bursa efek, yang
mencakup sebagai berikut :
Government bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
Corporate bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
Convertible bonds adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham perusahaan penerbit
obligasi.
Municipal bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh Kotapraja atau Kotamadya.
Serie bonds adalah obligasi yang diterbitkan melalui beberapa tahapan.
Serial bonds adalah obligasi yang pelunasannya dilakukan secara diangsur.
Term bonds adalah obligasi yang diterbitkan dan dilunasi sekaligus.
Balloon bonds adalah obligasi yang pelunasannya dimulai dari sedikit dan semakin lama
semakin besar.
Euro bonds adalah obligasi dalam mata uang US$ dan beredar di luar Amerika Serikat.
Puttable bonds adalah obligasi yang pelunasannya dapat diminta dengan segera oleh pemegang
obligasi sebelum jatuuh tempo.
Callable adalah obligasi yang dapat dilunasi oleh emiten sebelum jatuh tempo tetapi
sesudah protection period.
Secured bonds adalah obligasi yang dijamin oleh aktiva.
Unsecured bonds adalah obligasi tanpa jaminan aktiva atau tanpaguarantor.
Bearer bonds adalah obligasi obligasi atas pembawa yang dapat diperjualbelikan anatar investor
tanpa melalui perantara.
Registered bonds adalah obligasi atas nama yang harus diperjualbelikan melalui bursa efek.
Zero coupon bonds adalah obligasi tanpa kupon. Obligasi ini dijual dengan harga diskon dan
dilunasi pada harga nominal.
D. Pengertian Warrant
Warrant adalah sertifikat yang diterbitkan oleh perushaan yang memberikan hak kapada
pemegangnya untuk membeli saham perusahaan tersebut dalam jumlah tertentu dengan harga
yang telah ditentukan selama jangka waktu tertentu. Pada umumnya, warrant diberikan bersama-
sama dengan utang,dan hal itu digunakan untuk mendorong investor membeli utang jangka
panjang perusahaan pada bunga yang lebih rendah daripada yang seharusnya.Masa berlakunya
harga saham bisa di atas 6 bulan, atau mungkin 5 tahun atau 10 tahun. Selama harga pasar saham
masih di bawah exercise price, pemegang warrant tidak akan menukarkanya dengan saham.
Pemegang warrant akan terus menunggu sampai harga pasar saham berada di atas exercise
price.
Di sini pemegang saham warrant tidak akan mengalami kerugian karena warrant diterima
secara gratis, dan hanya membayar pada saat akan ditukarkan dengan saham. Apabila harga
saham sudah diatas exercise price tetapi pemegang warrant tidak ingin menukarkan dengan
saham, maka warrant tersebut dapat dijual di bursa efek melalui broker efek. Karena umum
warrant relatif lebih panjang, maka perdagangan warrant di bursa efek cukup semarak. Harga
warrant di pasar kurang lebih adalah selisih harga saham pasar dengan harga pasar saham dengan
exercise price.
Ciri-ciri warrant sebagai berikut :
1. Penukaaran dari warrant menjadi saham dilakukan setelah 6 bulan diterbitkan
2. Masa berlakunya warrant adalah antara 3 tahun sampai 10 tahun atau lebih.
3. Exercise price jauh lebih tinggi dari pada harga pasar saham saat diterbitkan.
Warrant diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai. Jika dilakukan di pasar reguler,
maka diperdagangkan warrant akan berakhir. 4 hari bursa sebelum warrant itu jatuh tempo.
Sementara itu, jika dilakukan di pasar tunai, maka perdagangan warrant akan berakhir 1 hari
bursa sebelum warrant itu jatuh tempo.
Naik turunnya waran pada umumnya akan dipengaruhi juga oleh naik turunnya saham.
Untuk menghitung harga suatu waran di gunakan rumus berikut :
Pw = Ps - Pe
Keterangan :
Pw = Harga/ Nilai fundamental suatu waran
Ps = Harga pasar yang berlaku pada saham biasa yang terkait dengan waran
Pe = Exercise price waran untuk penebusan saham.
Berkaitan dengan warrant , ada yang disebut dengan premium warrant, yang dapat
didefinisikan sebagai nilai yang dihasilkan dari selisih antara harga pasar suatu waran dengan
harga fundamental waran. Sesuai dengan peraturan Bapepam , jumlah waran yang diterbitkan
dan waran yang telah beredar tidak melebihi 15% dari modal disetor pada saat waran diterbitkan.
Modal disetor disini secara sederhana dikatakan sebagai total nilai nominal saham yang
diterbitkan.
Proses penebusan dari waran akan mengakibatkann peningkatan jumlah saham yang
diterbitkan, sehingga akan terjadi dilusi persentase kepemilikan saham. Harga teoritis saham
setelah redemption waran dapat di hitung sebagai berikut :
Ps = Sx Po + W R . PE
=S + W E
Keterangan :
Ps = Harga teoritis saham yang baru sesudah redemption waran
Ss = Jumlah saham sebelum terjadinya redemption waran
Po = Harga saham penutupan yang tersedia pada saat terjadinya redemption waran
PE = Exercise price waran
WR = Banyaknya saham biasa yang ditebus dengan waran.
Sebelum melakukan transaksi, investror harus terlebih dahulu menjadi nasabah di salah
satu perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Seperti halnya dalam membuka tabungan di
bank, harus ada minimal investasi awal yang ditempatkan. Jumlah deposit yang diwajibkan
bervariasi, misalnya ada perusahaan efek yang mewajibkan sebesar Rp.15 juta, ada sebesar
Rp.25 juta, dna lain-lain. Namun ada juga perusahaan yang menentukan misalnya 50 persen dari
transaksi yang akan dilakukan sebagai deposit. Misalkan seorang nasabah akan bertransaksi
sebesar Rp.10 juta maka yang bersangkutan diminta untuk menyetor dana sebesar Rp.5 juta.
Setelah nasabah membuka deposit di sebuah perusahaan efek dan mendapatkan
persetujuan dari perusahaan efek tersebut baru dapat dilakukan transaksi saham. Transaksi efek
diawali dengan pemesanan (order) untuk harga tertentu. Pesanan tersebut dapat berupa surat
maupun melalui telepon yang disampaikan kepada perusahaan efek melalui sales (dealer). Pesan
tersebut harus menyebutkan jumlah yang akan dibeli atau dijual dengan menyertakan harga yang
ingin diinginkan.
Pada dasarnya pesanan investor dapat dibedakan menjadi:
1. Market Order, yaitu pesanan jual atau beli pada harga yang terbaik;
2. Limit Order, yaitu order jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan oleh nasabah;
3. All Order None atau Fil or Kill, dalam hal ini transaksi baru bisa dilaksanakan bila jumlah
efek yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang dipesan, jika tidak transaksi tidak
dilaksanakan;
4. Discretionary Order, yaitu order yang dilaksanakan berdasarkan tingkat harga yang menurut
PPE merupakan harga terbaik untuk nasabahnya;
5. Good Trough the Week, yaitu order yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan oleh nasabah.
Pesanan jual atau beli saham para investor dari berbagai perusahaan efek akan bertemu di
lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan (match) antara order, maka proses selanjutnya adalah
proses penyelesaian transaksi. Proses pembelian saham diawali dengan seketika investor
menghubungi perusahaan efek di mana ia terdaftar sebagai nasabah. Investor tersebut
menyampaikan instruksi beli kepada pialang. Misalnya investor ingin membeli saham Telkom
(TLKM) pada harga Rp.4.625. Instruksi selanjutnya disampaikan kepada trader atau Wakil
Perantara Perdagangan Efek (WPPE) perusahaan efek tersebut di lantai bursa. Kemudian trader
tersebut memasukkan instruksi beli ke dalam sistim komputer perdagangan di BEI yang dikenal
dengan sebutan Jakarta Automated Trading System (JATS).
Berikut ini disajikan skema transaksi saham di lantai bursa dengan melibatkan berbagai
pihak.
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS.
Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh anggota bursa yang juga menjadi
anggota kliring di KPEI. Anggota Bursa Efek yang terdaftar di BEI bertanggung jawab terhadap
seluruh transaksi yang dilakukan di bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.
JATS secara otomatis menggunakan mekanisme tawar-menawar secara terus-menerus
sehingga untuk pembelian akan diperoleh harga pasar terendah dan sebaliknya untuk transaksi
jual diperoleh harga pasar tertinggi. Suatu transaksi dinyatakan berhasil bila
terjadi matched antara penawaran jual dan beli. Proses selanjutnya adalah penyelesaian transaksi.
Dalam Scripless Trading System, penyelesaian transaksi dapat dilakukan lebih efisien, cepat, dan
murah. Para investor di sini tidak perlu lagi mendaftarkan lembar saham yang dimiliki. Semua
transaksi terjadi secara elektronik dan tidak secara manual. Dengan Scripless Trading System ini
tanpa adanya penyerahan fisik sertifikat saham, tidak ada lagi risiko pemalsuan saham. Proses
penyelesaian transaksi dalam Scripless Trading System hanya dilakukan pemindahbukuan antar
rekening. Sistem perdagangan melalui sistim ini memiliki mekanisme penyelesaian dan
penyimpanan saham secara elektronik merubah sertifikat saham ke dalam bentuk elektronik.
Dalam penjelasan Pasal 55 ayat (1) UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal juga
disebutkan penyelesaian pembukuan (book entry settlement) secara elektronik. Penyelesaian
transaksi bursa melalui sistim ini dilakukan langsung oleh PPE yang melakukan transaksi,
berdasarkan serah terima fisik warkat efek yang dilakukan dengan penyelesaian secara elektronik
atau cara lain yang mungkin ditemukan dan diterapkan di masa datang sesuai dengan
perkembangan teknologi..
3.1 KESIMPULAN
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan
kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada di pasar
modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor melakukan
berbagai tehnik analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu
perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula
permintaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Bentuk yang paling
umum dalam investasi pasar modal adalah saham dan obligasi.
Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan dan dalam menjalankan
fungsinya, pasar modal dibagi menjadi 2 jenis yaitu pasar perdana dan pasar sekunder. yang
terlibat di pasar modal adalah para pemain utama dan lembaga penunjang lainnya yang terlibat
langsung dalam proses transaksi dengan Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar
modal seperti saham, obligasi dan Surat Berharga Lainnya yang merupakan instrumen jangka
panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun). Untuk menciptakan mekanisme pasar modal yang
baik diperlukan suatu lembaga-lembaga yang terkait dengan pasar modal yang mengatur pasar
modal tersebut seperti BAPEPAM, Instansi Pemerintah, Badan Penilai, Konsultan Efek
dan Lembaga Swasta . Sehingga pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang memiliki
dana lebih (lender) dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower).dan
secara umum mempunyai manfaat lebih dari keberadaan pasar modal itu sendiri.
Syahrir dalam Najib A.Gisymar, Insider Trading dalam Transaksi Efek. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1998, hlm 9
Hugh T. Patrick dan U Tun Wai dalam Nadjib A Gisymar. Insider Trading Dalam Transaksi
Efek. Opcit.
Rokhmatussa'dyah, A dan Suratman, 2009. Hukum Investasi dan Pasar Modal. Jakarta: Sinar
Grafika.
http://www.apapengertianahli.com/2014/09/pengertian-pasar-modal.html
Agustina, Welasti. “Instrumen Pasar modal (saham, obligasi, dan waran)”. 04 Mei 2015.
http://welasiagustina.blogspot.co.id/2015/05/instrumen-pasar-modal-saham-obligasi.html