Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 2

BAB I – PENDAHULUAN
................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 4

BAB II – PEMBAHASAN
.................................................................................................. 6
2.1. Pengertian Pasar Modal .......................................................................................... 6
2.2. Peranan Pasar Modal ............................................................................................... 7
2.3. Lembaga Penunjang Pasar Modal ......................................................................... 12
2.4. Instrumen – instrumen Pasar Modal ...................................................................... 14
2.5. Mekanismme Pasar Modal .................................................................................... 24
2.6. Cara investasi pada Pasar Modal .......................................................................... 27

BAB III – PENUTUP ....................................................................................................... 29


3.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 29
3.2. Kritik dan Saran ...................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................30


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Aktivitas pasar modal di Indonesia telah berlangsung cukup lama yaitu sejak tahun 1912, dan
ketika itu masih dilakukan sepenuhnya oleh penjajahan Belanda. Pada saat itu, efek yang di
perdagangkan ialah saham dan obligasi milik perusahaan dan pemerintahan Hindia Belanda.
Setelah melewati masa kemerdekaan, pemerintahan Indonesia mengambil alih dan meneruskan
kembali perdagangan efek yang telah dirintis oleh pemerintahan Hindia Belanda
Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama
setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di didang keuangan dan perbankkan termasuk
pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari bahwa perdagangan efek dapat
memberikan return yang cukup baik bagi mereka, dan sekaligus memberikan konsribusi yang
besar bagi perkembangan perekonomian negara kita
Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian nasional, memiliki
peranan yang penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian nasional. Dukungan sektor
swasta menjadi kekuatan nasional sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional. Pun
demikian, di Indonesia, ternyata pasar modal masih didominasi oleh pemodal asing. Idealnya,
dalam pasar modal perlu ada keseimbangan antara pemodal asing dengan pemodal lokal.
Pasar modal Indonesia masih dianalogikan dengan arena judi, bukan sebagai sarana investasi.
Akibatnya, hal ini menyebabkan peningkatan fluktuasi dan merugikan investor minoritas.
Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan
usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan dana masyarakat
secara langsung dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan baik
pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan modal dan
akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan / emiten. Dengan demikian pasar modal
merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan
emiten pada khususnya di luar sumber-sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah,
tabungan masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Pasar modal?


b. Sebutkan apa saja peranan Pasar modal!
c. Apa saja lembaga penunjang Pasar modal?
d. Sebutkan instrumen – instrumen dari Pasar modal!
e. Jelaskan mekanisme Pasar modal!
f. Bagaimana cara investasi di Pasar modal?

1.3 Tujuan Penulisan

Agar kita lebih memahami dan mendalami pokok pembahasan yang berjudul pasar modal
khususnya tentang pengertian pasar modal, peranan pasar modal, Instrumen pasar modal,
Lembaga yang terkait dengan pasar modal, mekanisme pada pasar modal, dan cara berinvestasi
pada pasar modal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pasar modal

Pada dasarnya Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal
sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal seperti saham,
obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi
(put atau call).
Dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, jelaskan dengan lebih spesifik
sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan Efek. Dan dalam Keputusan presiden No. 52 tahun 1976, tentang pasar
modal pasar modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 15
tahun 1952. Menurut undang-undang tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang
ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang
dikategorikan efek adalah saham, obligasi serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai
efek.

Pengertian lain tentang pasar modal adalah pasar yang mempertemukan permintaan dan
penawaran uang dalam bentuk surat-surat berharga yang berjangka waktu lebih dari satu tahun.
Dalam pasar modal, surat berharga disebut juga dengan istilah "efek”. Pengertian pasar modal
menurut para ahli adalah sebagai berikut.
Menurut Syahrir dalam Najib (1998) bahwa pasar modal Indonesia sebagai salah satu
lembaga yang memobilisasi dana masyarakat dengan menyediakan sarana atau tempat untuk
mempertemukan penjual dan pembeli dana jangka panjang yang disebut efek.
Dalam arti klasik, pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat surat
berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi atau efek efek pada umumnya.
Menurut Panji Anoraga (1995) bahwa pengertian pasar modal adalah suatu bidang usaha
perdagangan surat surat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi.
Menurut Hugh T. Patrick dan U tun Wai bahwa pasar modal dapat dibagi dalam tiga
definisi yaitu Pertama; pasar modal dalam arti luas adalah keseluruhan sistem keuangan yang
terorganisir, termasuk bank bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan, surat
berharga/klaim panjang pendek primer dan yang tidak langsung. Kedua; pengertian pasar modal
dalam arti menengah bahwa pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga
lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya berjangka lebih dari satu
tahun) termasuk saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotik, tabungan dan deposito jangka
panjang. Ketiga; pengertian pasar modal dalam arti sempit yaitu tempat pasar uang terorganisasi
yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan menggunakan jasa makelar dan underwriter.
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1) “Pasar modal merupakan pasar untuk
berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk
utang ataupun modal sendiri”.
Menurut Widoatmodjo (2012:15). “Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, dimana
yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam
investasi lebih dari satu tahun”.
Sedangkan menurut jurnal ilmiah karya Telaumbanua dan Sumiyana (2008):Pasar yang
efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua
informasi yang terjadi dengan cepat dan akurat.
2.2. Peranan Pasar modal

Pasar modal mempunyai peran penting dalam kegiatan ekonomi secara makro.
Pasar modal dapat berperan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara
optimal. Perusahaan yang memerlukan dana memandang pasar modal sebagai suatu alat
untuk memperoleh dana yang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan modal yang
diprolehdari sektor perbankan. Modal yang diperoleh dari pasar modal selain mudah cara
memperolehnya, biaya untuk memperoleh model tersebut juga relatif lebih murah.

Sementara itu, peranan pasar modal pada suatu negara adalah sebagai berikut:

1. Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli dan penjual untuk
menentukanharga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan
2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil (return)
yangdiharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong perusahaan (emiten) untuk memenuhi
keinginan para investor. Pasar modal menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan
keinginan para pemegang saham melalui kebijakan deviden dan stabilitas harga sekuritas yang
relatif normal.
3. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham
yangdimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan beroperasinya pasar modal, para investor
dapatmelikuidasi surat berharga yang dimilikinya tersebut setiap saat.
4. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi
dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat umum mempunyai kesempatan
untuk mempertimbangkan alternatif cara penggunaan uang mereka.
5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi para investor,
keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya informasi yang akurat dan
dapatdipercaya. Pasar modal dapat menyediakan kebutuhan terhadap informasi bagi para
investor secara lengkap, yang apabila hal tersebut dicari sendiri maka akan memerlukan biaya
yangsangat mahal.

Dan Peranan pada pasar modal dibagi menjadi tiga bidang yaitu sebagai berikut.

PERANAN PASAR MODAL DALAM PEMBANGUNAN

 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan usaha. Hal ini merupakan perwujudan
dari usaha pendemokrasian cara berusaha.
 Menyatakan pendapat masyarakat dari hasil pembangunan tersebut.
  Menyehatkan pengolahan perusahaan, sesuai dengan asas-asas keterbukaan perusahaan.
  Memobilisasi dana masyarakat yang akan saling menunjang dengan pengembangan kegiatan
usaha yang memerlukan dana.

Peran Pasar Modal dalam pembangunan perekonomian bangsa ataupun pembangunan


nasional dapat membawa keuntungan yang sangat besar jika dilakukan dalam koridor yang baik,
adil, fair, benar, dan efisien. Keikutsertaan masyarakat investor melalui instrumen Pasar Modal
menjadi harapan bersama untuk memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi secara
nasional.
Dilihat dari kegiatan di Pasar Modal, Pasar Modal dapat mendukung pembiayaan usaha-usaha
yang produktif, baik untuk kepentingan individu, badan usaha maupun lembaga, sehingga
tercapai suatu tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara optimal dan tercapai tingkat
kemakmuran bagi masyarakat secara efektif dan efisien. Investasi di Pasar Modal akan evektif
jika investor dapat menganalisa pasar dengan baik sehingga dapat menghasilkan keuntungan
bagi investor itu sendiri. Dari keuntungan investasi tersebut negara memiliki hak untuk
memungut pajak dan keuntungan lainnya yang menjadi sumber APBN.
Demikian pentingnya peran Pasar Modal dalam arus kegiatan ekonomi nasional tetapi prinsip-
prinsip pengaturannya dan implementasi penegakan hukumnya masih jauh dari harapan
pemberian perlindungan kepada pihak investor. Misalnya penegakan hukum terhadap praktik-
praktik perdagangan orang dalam (insider trading). Hal inilah yang ditakutkan atau
dikhawatirkan para investor untuk menginvestasikan dananya di Pasar Modal.

Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena memberikan
dua fungsi sekaligus yaitu :
1. Fungsi ekonomi. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal
menyediakan fasilitas atau wahana yang memper temukan dua kepentingan yaitu pihak yang
memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya
pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana dari masyarakat melalui penjualan
efek saham dengan prosedur IPO atau efek utang (obligasi).
2. Fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal
memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana,
sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal
aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan
bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusa-haan dan pada
akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.

PERANAN PASAR MODAL SEBAGAI SUMBER PEMBIAYAAN

Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan, setiap saat cenderung menunjukkan jumlah
yang semakin bertambah. Terjadinya pertambahan permintaan permodalan ini ditunjukkan
dengan semakin meningkat kebutuhan untuk aktivitas produksi. Oleh karena itu untuk
memudahkan masyarakat dan para produsen untuk mendapatkan permodalan maka pemerintah
bersama-sama lembaga-lembaga ekonomi menyelenggarakan kegiatan pasar modal.
Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan (Financial market), di samping
pasar uang (Money Market) yang sangat penting peranannya bagi pembangunan nasional pada
umumnya dan bagi pengembangan dunia usaha pada khususnya sebagai salah satu alternatif
sumber pembiayaan eksternal oleh perusahaan. Di lain pihak dari sisi pemodal (investor), pasar
modal sebagai salah satu sarana investasi dapat bermanfaat untuk meningkatkan nilai tambah
terhadap dana yang dimilikinya.1 Sejak terjadinya krisis moneter pada tahun 1998, yang
mengakibatkan begitu banyak perusahaan, serta lembaga perbankan yang bertumbangan, pasar
modal merupakan salah satu alternatif sumber pendanaan yang sangat signifikan bagi dunia
usaha.

PERANAN PASAR MODAL SEBAGAI SARANA PEMERATAAN

Hampir setiap saat kita membaca surat kabar, melihat berita televisi tak lepas dari bagian yang
sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama yang selalu menayangkan
perkembangan pasar modal(terutama IHSG).
Akhir-akhir ini, pasar modal menjadi isu penting dalam perjalanan ekonomi kita. Kita dapat
melihat negara China, hampir sebagian besar penduduknya ikut terlibat dalam perdagangan
saham, bahkan para petani di sana ikut jual beli saham. Akan tetapi, ditengah hiruk pikuknya
pemberitaan, banyak masyarakat kita yang belum tahu tentang hal tersebut.
Secara makro ekonomi mempunyai banyak fungsi sebagai sarana pemerataan pendapatan.
Masyarakat dapat menikmati keuntungan dari perusahaan walaupun mereka bukan pendiri atau
pengelola, yaitu dengan membeli saham perusahaan tersebut. Sehingga keuntungan perusahaan
dapat dinikmati masyarakat umum dengan bantuan pasar modal.
Bagi perusahaan, pasar modal juga memberikan keuntungan besar, yaitu untuk
mengembangkan usahanya (ekspansi) dengan menggunakan dana dari hasil penjualan saham di
pasar ini tanpa harus hutang ke Bank yang bunganya cukup besar, dengan syarat yang rumit.
Pasar ini juga sebagai Leading Indicator perekonomian suatu negara, jika kondisinya baik atau
berkembang, maka ekonomi suatu negara tersebut juga akan baik (tidak berlaku mutlak).

2.3. Lembaga Penunjang Pasar modal

Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1985, struktur pasar modal Indonesia
adalah sebagai berikut:

Keterangan:

a. Menteri Keuangan
b. BAPEPAM-LK
Bertugas dalam melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan kegiatan sehari-hari
pasar modal.
c. Bursa Efek Indonesia
Merupakan lembaga resmi yang telah memperoleh izin dari BAPEPAM-LK selaku pihak
yang berwenang untuk menjalankan perdagangan efek serta menyediakan sarana
pendukung dan mengawasi kegiatan anggota bursa efek.
d. Lembaga Kliring dan Penjaminan
Bertugas untuk menyediakan jasa kliring serta penjaminan penyelesaian transaksi bursa
yang teratur, wajar dan efisien.
e. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Bertugas untuk menyediakan jasa custodian sentral serta penyelesaian penyelesaian
transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien.
f. Perusahaan efek
Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang
Efek dan atau Manajer Investasi.

Lembaga penunjang Pasar Modal terdiri dari:


 Biro Administrasi Efek (BAE)
Merupakan pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melakukan pencatatatn
kepemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek.
 Bank Kustodian
Merupakan pihak yang memberikan jasa penitipan kolektif dan harta lainnya yang
berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak
lain, menyelesaikan transaksi efek, mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya.
Adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat utang. Tugasnya antara
lain menghadiri Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dan mewakili kepentingan
pemegang obligasi dalam hubungan dengan emiten.
Profesi Penunjang
Profesi penunjang pasar modal terdiri dari:
 Akuntan
Akuntan Publik hádala (adalah) pihak yang memberikan pendapat atas kewajaran dalam
semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, serta arus kas sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum, serta memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara
pembukuan yang baik (jika diperlukan).
Konsultan Hukum
Konsultan hukum bertugas melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum
(legal audit), memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion) terhadap emiten dan
perusahaan publik.
 
 Penilai
Merupakan pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan, kemudian
menerbitkan dan menandatangani laporan penilai, yaitu pendapat atas nilai wajar aktiva
yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian penilai.
Notaris
Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang membuat Akta Anggaran Dasar dan Akta
Perubahan Anggaran Dasar termasuk pembuatan Perjanjian Emisi Efek, Perjanjian Antar
Penjamin Emisi Efek dan Perjanjian Agen Penjual, menyiapkan Kontrak Investasi
Kolektif (KIK) reksa dana serta perubahannya, serta membuat berita acara RUPS.
Pemodal (Investor)
Pemodal (investor) adalah orang perorangan atau lembaga baik domestik ataupun non
domestik yang melakukan suatu bentuk penanaman modal (investasi) baik dalam jangka
pendek atau jangka panjang.

2.4. Instrument – instrument pasar modal

A. Pengertian Instrument Pasar Modal


Yang dimaksud dengan instrument pasar modal adalah semua surat-surat berharga
(securities) yang diperdagangakan di bursa. Instrument pasar modal ini umumnya bersifat jangka
panjang.
Dewasa ini instrument yang ada pada pasar modal terdiri oleh saham , obligasi dan
sertifikat lainnya. Sekuritas yang diperdagangka pada bursa efek adalah saham, obligasi
sedangkan sertifikat diperdagangkan diluar bursa melalui bank pemerintah.

B. Pengertian Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukan bagian kepemilikan atas suatu
perusahaan. Saham juga merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas.
Dengan memiliki saham suatu perusahaan maka memiliki manfaat yang akan diperoleh
diantaranya sebagai berikut :
1. Deviden yaitu bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham.
2. Capital again adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga belinya.
3. Manfaat non financial yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan memperolah hak suara
dalam menentukan jalannya suatu perusahaan.
Jenis-Jenis Transaksi Bursa Saham
a) Perdagangan saham yang beredar oleh perusahaan terbuka yang telah ditetapkan: pasar
sekunder. Pasar sekunder merupakan pasar yang “digunakan” saham-saham yang
diperdagangkan setelah mereka diterbitkan oleh korporasi
b) Tambahan saham yang dijual oleh perusahaan terbuka yang telah ditetapkan: pasar primer.
Pasar primer merupakan pasar dimana perusahaan menerbitkan sekuritas baru untuk menaikkan
modal korporasi.
c) Penawaran perdana kepada publik oleh perusahaan terbuka: pasar IPO. Jenis transaksi ini
juga disebut go public yaitu tindakan menjual saham kepada publik dalam jumlah besar oleh
korporasi tertutup atau oleh pemegang saham utamanya.

Dari berbagi jenis saham yang dikenal dibursa, yang diperdangankan diantaranya saham biasa
(common stock) dan saham preferent (preferent stock).

Saham Biasa (Common Stock)


Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti
pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik
saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap atau deviden dari
perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa
Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan.
Individu dan perusahaan membeli saham biasa dari suatu perusahaan dengan harapan
akan adanya kenaikan dalam nilainya, adanya pemasukan dividen, atau keduanya. Tetapi
bagaimanakah nilai suatu saham bisa ditetapkan? Nilai saham dinyatakan dalam tiga bentuk yang
berbeda : sebagai nilai pokok,nilai pasar dan nilai buku.
o Nilai nominal dari selembar saham pada saat pertama kali diterbitkan merupakan nnilai pokok
(per value). Agar mendapatkan anggaran dasar korporasi mereka ,semua perusahaan harus
melaporkan nilai pokok saham mereka. Setiap perusahaan harus mempertahankan nilai pokok
saham tersebut dalam laba ditahan dan hal tersebut tidak dapat dibagikan sebagai dividen.
o Nilai suatu saham yang sebenarnya adalah nilai pasar (market value) harga selembar saham di
bursa efek pada waktu tertentu. Nilai pasar mencerminkan kesediaan pembeli untuk melakukan
investasi dalam suatu perusahaan.
o Nilai buku (book value) dari saham biasa mewakili ekuitas pemilik dibagi dengan jumlah
lembar lembar saham. Nilai buku digunakan sebagai indicator pembanding karena untuk
perusahaan yang sukses nnilai pasarnya biasanya lebih besar dari pada nilai bukunya. Jadi ,
ketika harga pasar jatuh mendekati nilai buku, beberapa investor membeli saham dengan prinsio
bahwa harga sahamnya berada di abwah harga seharusnya dan akan meningkat di masa yang
akan datang.
o Sifat Investasi Saham Biasa
Saham bisa tergolong saham yang beresiko dari semua sekuritas. Ketidakpastian tentang pasar
saham sendiri,misalnya dapat segera mengubah nilai saham itu setiap saat . Selain itu ,ketika
perusahaan mengalami tahun-tahun yang tidak menguntungkan, mereka terkadang tidak dapat
membayar deviden. Karenanya ,pendapatan pemegang saham dan mungkin juga harga saham
berkurang. Akan tetapi ,pada saat yang bersamaan ,saham biasa menawarkan potensi
pertumbuhan yang tinggi. Prospek pertumbuhan dalam berbagai industri berubah dari waktu ke
waktu, tetapi saham unggulan (blue-chip stock) dari perusahaan-perusahaan yang sudah mapan
seperti Coca-Cola Company selalu memberikan pendapatan yang stabil kepada investor dari pola
pembayaran dividen mereka yang konsisten.
Saham Preferent (Preferent Stock)

Saham preferent merupakan jenis sekuritas campuran (hybrid) saham ini mirip dengan
obligasi dalam hal-hal tertentu dan mirip dengan saham biasa dalam hal-hal lainnya. Para
akuntan mengklasifikasi saham preferent sebagai ekuitas,sehingga menyajikannya di neraca
sebagai akun ekuitas. Akan tetapi ,seseorang dapat memandang saham preferent sebagai hal yang
berada di antara utang dan ekuitas saham biasa, saham itu mengenakan beban tetap sehingga
meningkatkan leverage keuangan perusahaan , tetapi mengabaikan dividen saham preferen tidak
membuat perusahaan menjadi bangkrut.
Saham preferen biasanya juga diterbitkan dengan nilai pokok yang telah ditentukan
sebelumnya, dan dividen biasanya dinyatakan sebagai persentase nilai pokok. Sebagai contoh ,
jika sebuah saham preferen dengan nilai pokok $100 membayar dividen senilai 6 persen, para
pemegang akan menerima dividen tahunan senilai $6 per lembar saham. Saham preferen
memiliki preferensi atau perioritas di atas pemegang saham biasa, ketika dividen dibagikan.
Karena pemegang saham preferen memiliki hak pertama atas deviden, pendapatan dari saham
preferen lebih kecil risikonya disbanding pendapatan dari saham biasa pada perusahaan yang
sama.

Keunggulan dan kelemahan Saham Preferen

Keunggulan Kelemahan
 Berbeda dengan obligasi , kewajiban untuk  Dividen saham preferen tidak dapat dikungkan
membayar dividen saham preferen tidak sebagai beban bagi si penerbit, sehingga biaya
bersifat kontraktual, dan melewatkan sesudah pajak dari saham preferen biasanya
dividen saham preferen tidak membuat lebih tinggi daripada biaya utang sesudah pajak.
perusahaan menjadi bangkrut. Namun ,manfaat pajak dari saham preferen bagi
 Dengan menerbitkan saham preferen , pembeli perseroan menurunkan biaya
perusahaan menghindari dilusi ekuitas efektifnya.

saham biasa yang terjadi ketika saham biasa Meskipun dividen saham preferen dapat
dijual. dilewatkan ,namun investor berharap agar
 Karena saham preferen terkadang tidak mereka dibayar, dan perusahaan berniat
mempunyai jatuh tempo,dan karena membayar dividen itu jika kondisinya
pembayaran dana pelunasan dari saham memungkinkan. Jadi dividen saham preferen
preferen, jika ada biasanya disebar ke dipandang sebagai baiaya tetap ,sehingga
periode yang lama, maka penerbitan saham penggunaanya seperti utang meningkatkan
preferen dapat menghindari kekurangan arus risiko keuangan perusahaan dan dengan
kas akibat pembayaran pokok yang menjadi demikian biaya ekuitas saham biasanya.
sifat dasar dari terbitan uang.

 

Saham Bonus
Apabila harga saham dipasar dianggap terlalu tinggi dan perusahaan masih memilki
cukup agio saham, maka perusahaan dapat mengambil kebijakan menurunkan harga pasar
dnegan cara memperbanyak jumlah saham disetor melalui kapitalisme agio saham, pemegang
saham lama akan diberi secara gratis sejumlah saham yang sebanding dengan kepemilikanya,
Jika dikatakan saham bonus 1:2 berarti setiap 1 unit saham lama mendapatkan 2 saham
baru secara gratis. Pembagian saham bonus ini tidak akan mengubah jumlah saham total ekuitas,
tetapi mengubah jumlah saham disetor sehingga nilai buku persaham menjadi lebih kecil.
Demikian pula, laba per saham akan menjadi lebih kecil karena pembagian saham bonus tidak
memperkuat kondisi keuangan perusahaan, kecuali menambah jumlah saham atau disetor saja.
Motivasi unutk melakukan pembagian saham bonus hanya didasarkan pada likuiditas
perdagangan saham di bursa efek, yaitu dengan makin banyaknya jumlah saham yang tercatat,
harga saham akan menjadi lebih rendah dari pada sebelumnya sehingga terjangkau oleh investor
kecil.

Deviden Saham
Apabila perusahan masih membutuhkan dana untuk memperluas usahanya sehingga tidak
membagikan deviden tunai, maka kebijakan yang diambil adalah membagikan deviden saham.
Unurk me3njadi agar harga saham tidak jatuh di pasar, pembahian dividen saham itu harus
dikairkan dengan harga pasar saat diputuskan akan membagi deviden saham. Deviden saham
disisihkan dari sisa laba ditahan, atau disebut kapitalisasi laba ditahan, tindakan ini akan
meningkatkan modal disetor, mengurangi sisa laba ditahan, dan menambah agio.

Split atau Pemecahan Saham


Split adalah tindakan memperkecil atau memperbesar nilai nominal saham, tindakan
memperkecil nilai nominal saham akan membuat jumlah saham makin bertambah banyak atau
disebut split-up. Sementara tindakan memperbesar nilai nominal saham akan membuat jumlah
saham makin sedikit atau disebut split down atau reverse split. Apabila harga saham di pasar
sudah dianggap terlalu tinggi sehingga likuiditas perdagangan saham mulai mengecil, maka akan
dilakukan tindakan split-up. Apabila harga saham terlalu rendah dan dianggap sebagai sampah
sertaa dijauhi oleh investor sehingga likuiditas perdagangan saham tersebut menjadi sangat
rendah, maka tindakan split-down akan dilakukan. Dengan melakukan tindakan split
dimaksudkan agar saham lama ditarik dari peredaran dan diganti dengan saham baru. Tindakan
split-up dan split-down hanya mengubah jumlah unit saham beredar, dan tidak mengubah jumlah
modal disetor ataupun jumlah ekuitas.

C. Pengertian Obligasi
Obligasi merupakan instrumen atau surat berharga yang menunjukan bahwa penerbit
obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajibanuntuk membayar
bunga secara berkala,dan kewajiban melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan
kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Instrument ini sering disebut dengan bonds. Sebenarnya
efek ini sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penerbitanya sebagaian besar adalah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Karena terbatasnya emiten ini, maka perdagangan obligasi belum
begitu berkembang. Tetapi seiring dengan perubahn kondisi dan situasi serta mulai
berkembangnya perekonomian, emiten obligasi terus bertambah, tidak hanya terbatas pada
BUMN, tetapi juga perusahaan-perusahaan swasta mulai menggunakan obligasi sebagai alat
untuk mengimbau modal. Sejak itulah perdagangan obligasi mulai menunjukan peningkatan
Obligasi sendiri di dalamnya mengandung suatu perjanjian/kontrak yang memngikat
kedua belah pihak,antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman. Penerbit obligasi menerima
pinjaman dari pemegang obligasi dengan ketentuan-ketentuan yang sudah di atur, baik mengenai
waktu jatuh tempo pelunasan utan, bunga yang dibayarkan,besarnya pelunasan, dan ketentuan-
ketentuan tambahan lain. Karena efek ini bersifat utang, maka pembayarannya merupakan
kewajiban yang harus didahulukan dibandingkan efek lainnya misalkan saham preferen.
Seperti halnya investasi dalam bentuk saham, ada dua kemungkinan yang bisa dialami
oleh investor, yaitu perolehan keuntungan dan risiko. Keuntungan yang diperoleh dalam
investasi obligasi berupa bunga dan capital gain. Disamping keuntungan yang bisa didapatkan
olehpemegang saham,risiko yang mungkin dihadapi oleh pemegang obligasi adalah turunnya
harga obligasi. Harga obligasi ini sangat tergantung dari perkembangan suku bunga bank. Ada
hubungan yang terbalik antara harga obligasi dan suku bunga bank.
 Karakteristik Obligasi

Obligasi merupakan sekuritas yang mewajibkan penerbitnya untuk melakukan


pembayaran tertentu pada pemegang obligasi. Pemerintah dan perseroan meminjam uang dengan
menjual obligasi kepada para investor. Uang yang mereka kumpulkan ketika obligasi diterbitkan,
atau dijual pada publik, adalah jumlah pinjaman tersebut. Sebagai imbalannya, mereka setuju
memberikan pembayaran tertentu kepada pemegang obligasi, yang merupakan pemberi pinjaman
(kreditur).
Ketika kita memiliki obligasi, umumnya kita menerima pembayaran bunga tetap tiap
tahun hingga obligasi tersebut jatuh tempo. Pembayaran ini dikenal sebagai kupon karena
sebagian besar obligasi dulu memiliki kupon yang dipotong lalu dikirim oleh investor kepada
penerbit obligasi untuk mengklaim pembayaran bunga. Pada saat jatuh tempo, utang tersebut
dilunasi: Peminjam membayar pemegang obligasi nilai nominal/nilai muka obligasi (face value,
atau nilai pokok pinjaman (principal) ataupar value).. Beberapa karakteristik tersebut anatara
lain yaitu : Nilai Nominal (par value), Suku Bunga Kupon (coupon interest rate), Tanggal Jatuh
Tempo, Provisi Penarikan (call provision), Dana Pelunasan.
1. Nilai Nominal (par value), adalah nilai nominal yang ditetapkan atas obligasi. Nilai nominal
umumnya menunjukkan jumlah uang yang dipinjam dan dibayar kembali oleh perusahaan pada
tanggal jatuh tempo.
2. Suku Bunga Kupon (coupon interest rate), yaitu suku bunga tahunan yang ditetapkan atas
obligasi. Ada beberapa perusahaan yang untuk membayar sejumlah bunga yang tetap setiap
tahun (atau, secara lebih khusus, setiap 6 bulan). Ada pembayaran melalui pembayaran kupon,
yaitu jumlah tertentu dari dolar bunga yang dibayarkan setiap periode, yang umumnya setiap 6
bulan.
3. Tanggal Jatuh Tempo, yaitu tangga tertentu dimana nilai nominal obligasi harus dibayar
kembali. Kebanyakan obligasi memiliki jatuh tempo awal (original maturities), yaitu jatuh tempo
pada waktu obligasi diterbitkan.
4. Provisi Penarikan (call provision), yaitu provisi dalam kontrak obligasi yang memberikan hak
kepada penerbit untuk menembus obligasi pada jangka waktu tertentu sebelum tanggal jatuh
tempo normal.
5. Dana Pelunasan, beberapa perusahaan juga memasukkan provisi dana pelunasan (sinking
fund provision), yaitu provisi dalam kontrak obligasi yang mengharuskan penerbit untuk menarik
sebagian dari obligasi setiap tahun.

 Jenis-jenis obligasi :

Terdapat beberaapa jenis obligasi yang dikenal dalam perdagangan di bursa efek, yang
mencakup sebagai berikut :
Government bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
Corporate bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
Convertible bonds adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham perusahaan penerbit
obligasi.
Municipal bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh Kotapraja atau Kotamadya.
Serie bonds adalah obligasi yang diterbitkan melalui beberapa tahapan.
Serial bonds adalah obligasi yang pelunasannya dilakukan secara diangsur.
Term bonds adalah obligasi yang diterbitkan dan dilunasi sekaligus.
Balloon bonds adalah obligasi yang pelunasannya dimulai dari sedikit dan semakin lama
semakin besar.
Euro bonds adalah obligasi dalam mata uang US$ dan beredar di luar Amerika Serikat.
Puttable bonds adalah obligasi yang pelunasannya dapat diminta dengan segera oleh pemegang
obligasi sebelum jatuuh tempo.
Callable adalah obligasi yang dapat dilunasi oleh emiten sebelum jatuh tempo tetapi
sesudah protection period.
Secured bonds adalah obligasi yang dijamin oleh aktiva.
Unsecured bonds adalah obligasi tanpa jaminan aktiva atau tanpaguarantor.
Bearer bonds adalah obligasi obligasi atas pembawa yang dapat diperjualbelikan anatar investor
tanpa melalui perantara.
Registered bonds adalah obligasi atas nama yang harus diperjualbelikan melalui bursa efek.
Zero coupon bonds adalah obligasi tanpa kupon. Obligasi ini dijual dengan harga diskon dan
dilunasi pada harga nominal.

 Dari segi jaminannya , obligasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

a. Obligasi dengan jaminan ( secured bond)


Obligasi ini dijamin dengan kekayaan tertenttu, sehingga risiko lebih kecil bagi investor .
Obligasi dengan jaminan ini ada 3 jenis.
 Mortgage bond , yaitu obligasi yang dijamin dengan tanah dan bangunan.
 Equipment bond , yaitu obligasi yang dijamin dengan perlengkapan seperti mesin,mobil, dan
lain-lain.
 Collateral –trust bond , yaitu obligasi yang dijamin dengan saham atau obligasi lain.
b. Obligasi tanpa jaminan ( unsecured bond )
Obligasi ini tidak dijamin dengan harga kekayaan yang dimiliki oleh penerbit obligasi, tetapi
obligasi ini tetap menarik karena penerbit mempunyai reputasi yang bagus.
 
  Kurs Obligasi
Perhitungan kurs obligasi dapat dilakukan dengan menggunakan present value method yaitu
menghitung nilai sekarang dari cash flow yang akan diterima selama sisa masa jatuh
tempo. Cash flow terdiri dari kupon yang masih akan diterima beberapa kali sesuai dengan sisa
jatuh tempo dan nominal obligasi pada akhir jatuh tempo. Sebagai perbandingannya
adalah minimum yield atau yield to maturity (YTM) ,yang pada umumnya adalah tingkat bunga
umum rata-rata atau tingkat bunga sertifikat Bank Indonesia.

Rumus Present Value :

Kurs = Kupon1 + Kupon 2+….. Kuponn + Nominaln


( 1 + i )1 + ( 1+ i )2 + ( 1 + i )n + (1 + i )n

Variabel yang mempengaruhi Kurs Obligasi


 Tingkat bunga umum
 Kupon obligasi
 Jatuuh tempo
 Tingkat risiko pelunasan
Jika tingkat bunga umum naik , maka kurs obligasi akan turun dan begitu juga sebaliknya.
Rumusan tersebut hanya berlaku untuk obligasi dengan tingkat kupon yang bersifat tetap. Jika
kupon lebih besar dari pada bunga umum, berarti kurs obligasi berada pada tingkat at premium
atau di atas nominal atau berada di atas 100 , dan apabila sebaliknya ,kurs obligasi berada di
bawah 100 atau dibawah nominal atau at discount.Jika tingkat kupon sama dengan bunga
umum, maka secara teoritis kurs obligasi sama dengan nilai nominalnya atau sama dengan 100.
Semakin lama jatuh tempo obligasi, semakin tinggi kurs obligasi at premium. Sebaliknya
,semakin lama jatuh tempo obligasi semakin rendah kurs obligasi at discount. Bonafiditas
merupakan kemampuan emiten obligasi untuk melunasi pembayaran kupon atau angsuran pokok
secara tepat waktu. Bonafiditas emiten obligasi tercemin pada peringkat obligasi seperti AAA,
AA, A atau BBB, BB, B dan seterusnya.
Wali amanat atau trustee adalah pihak yang mewakili para bondholder untuk
mengurus bondissuer yang mengalami kegagalan pembayaran kupon atau pokok obligasi. Wali
amanat biasanya berasal dari pihak Perbankan yang sudah mendapatkan persetujuan dari
Bapepam.

D. Pengertian Warrant
Warrant adalah sertifikat yang diterbitkan oleh perushaan yang memberikan hak kapada
pemegangnya untuk membeli saham perusahaan tersebut dalam jumlah tertentu dengan harga
yang telah ditentukan selama jangka waktu tertentu. Pada umumnya, warrant diberikan bersama-
sama dengan utang,dan hal itu digunakan untuk mendorong investor membeli utang jangka
panjang perusahaan pada bunga yang lebih rendah daripada yang seharusnya.Masa berlakunya
harga saham bisa di atas 6 bulan, atau mungkin 5 tahun atau 10 tahun. Selama harga pasar saham
masih di bawah exercise price, pemegang warrant tidak akan menukarkanya dengan saham.
Pemegang warrant akan terus menunggu sampai harga pasar saham berada di atas exercise
price.
Di sini pemegang saham warrant tidak akan mengalami kerugian karena warrant diterima
secara gratis, dan hanya membayar pada saat akan ditukarkan dengan saham. Apabila harga
saham sudah diatas exercise price tetapi pemegang warrant tidak ingin menukarkan dengan
saham, maka warrant tersebut dapat dijual di bursa efek melalui broker efek. Karena umum
warrant relatif lebih panjang, maka perdagangan warrant di bursa efek cukup semarak. Harga
warrant di pasar kurang lebih adalah selisih harga saham pasar dengan harga pasar saham dengan
exercise price.
Ciri-ciri warrant sebagai berikut :
1. Penukaaran dari warrant menjadi saham dilakukan setelah 6 bulan diterbitkan
2. Masa berlakunya warrant adalah antara 3 tahun sampai 10 tahun atau lebih.
3. Exercise price jauh lebih tinggi dari pada harga pasar saham saat diterbitkan.
Warrant diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai. Jika dilakukan di pasar reguler,
maka diperdagangkan warrant akan berakhir. 4 hari bursa sebelum warrant itu jatuh tempo.
Sementara itu, jika dilakukan di pasar tunai, maka perdagangan warrant akan berakhir 1 hari
bursa sebelum warrant itu jatuh tempo.
Naik turunnya waran pada umumnya akan dipengaruhi juga oleh naik turunnya saham.
Untuk menghitung harga suatu waran di gunakan rumus berikut :

Pw = Ps - Pe

Keterangan :
Pw = Harga/ Nilai fundamental suatu waran
Ps = Harga pasar yang berlaku pada saham biasa yang terkait dengan waran
Pe = Exercise price waran untuk penebusan saham.
Berkaitan dengan warrant , ada yang disebut dengan premium warrant, yang dapat
didefinisikan sebagai nilai yang dihasilkan dari selisih antara harga pasar suatu waran dengan
harga fundamental waran. Sesuai dengan peraturan Bapepam , jumlah waran yang diterbitkan
dan waran yang telah beredar tidak melebihi 15% dari modal disetor pada saat waran diterbitkan.
Modal disetor disini secara sederhana dikatakan sebagai total nilai nominal saham yang
diterbitkan.
Proses penebusan dari waran akan mengakibatkann peningkatan jumlah saham yang
diterbitkan, sehingga akan terjadi dilusi persentase kepemilikan saham. Harga teoritis saham
setelah redemption waran dapat di hitung sebagai berikut :
Ps = Sx Po + W R . PE
=S + W E

Keterangan :
Ps = Harga teoritis saham yang baru sesudah redemption waran
Ss = Jumlah saham sebelum terjadinya redemption waran
Po = Harga saham penutupan yang tersedia pada saat terjadinya redemption waran
PE = Exercise price waran
WR = Banyaknya saham biasa yang ditebus dengan waran.

2.5. Mekanisme pasar modal

Sebelum melakukan transaksi, investror harus terlebih dahulu menjadi nasabah di salah
satu perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Seperti halnya dalam membuka tabungan di
bank, harus ada minimal investasi awal yang ditempatkan. Jumlah deposit yang diwajibkan
bervariasi, misalnya ada perusahaan efek yang mewajibkan sebesar Rp.15 juta, ada sebesar
Rp.25 juta, dna lain-lain. Namun ada juga perusahaan yang menentukan misalnya 50 persen dari
transaksi yang akan dilakukan sebagai deposit. Misalkan seorang nasabah akan bertransaksi
sebesar Rp.10 juta maka yang bersangkutan diminta untuk menyetor dana sebesar Rp.5 juta.
Setelah nasabah membuka deposit di sebuah perusahaan efek dan mendapatkan
persetujuan dari perusahaan efek tersebut baru dapat dilakukan transaksi saham. Transaksi efek
diawali dengan pemesanan (order) untuk harga tertentu. Pesanan tersebut dapat berupa surat
maupun melalui telepon yang disampaikan kepada perusahaan efek melalui sales (dealer). Pesan
tersebut harus menyebutkan jumlah yang akan dibeli atau dijual dengan menyertakan harga yang
ingin diinginkan.
Pada dasarnya pesanan investor dapat dibedakan menjadi:
1. Market Order, yaitu pesanan jual atau beli pada harga yang terbaik;
2. Limit Order, yaitu order jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan oleh nasabah;
3. All Order None atau Fil or Kill, dalam hal ini transaksi baru bisa dilaksanakan bila jumlah
efek yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang dipesan, jika tidak transaksi tidak
dilaksanakan;
4. Discretionary Order, yaitu order yang dilaksanakan berdasarkan tingkat harga yang menurut
PPE merupakan harga terbaik untuk nasabahnya;
5. Good Trough the Week, yaitu order yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan oleh nasabah.

Pesanan jual atau beli saham para investor dari berbagai perusahaan efek akan bertemu di
lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan (match) antara order, maka proses selanjutnya adalah
proses penyelesaian transaksi. Proses pembelian saham diawali dengan seketika investor
menghubungi perusahaan efek di mana ia terdaftar sebagai nasabah. Investor tersebut
menyampaikan instruksi beli kepada pialang. Misalnya investor ingin membeli saham Telkom
(TLKM) pada harga Rp.4.625. Instruksi selanjutnya disampaikan kepada trader atau Wakil
Perantara Perdagangan Efek (WPPE) perusahaan efek tersebut di lantai bursa. Kemudian trader
tersebut memasukkan instruksi beli ke dalam sistim komputer perdagangan di BEI yang dikenal
dengan sebutan Jakarta Automated Trading System (JATS).
Berikut ini disajikan skema transaksi saham di lantai bursa dengan melibatkan berbagai
pihak.
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS.
Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh anggota bursa yang juga menjadi
anggota kliring di KPEI. Anggota Bursa Efek yang terdaftar di BEI bertanggung jawab terhadap
seluruh transaksi yang dilakukan di bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.
JATS secara otomatis menggunakan mekanisme tawar-menawar secara terus-menerus
sehingga untuk pembelian akan diperoleh harga pasar terendah dan sebaliknya untuk transaksi
jual diperoleh harga pasar tertinggi. Suatu transaksi dinyatakan berhasil bila
terjadi matched antara penawaran jual dan beli. Proses selanjutnya adalah penyelesaian transaksi.
Dalam Scripless Trading System, penyelesaian transaksi dapat dilakukan lebih efisien, cepat, dan
murah. Para investor di sini tidak perlu lagi mendaftarkan lembar saham yang dimiliki. Semua
transaksi terjadi secara elektronik dan tidak secara manual. Dengan Scripless Trading System ini
tanpa adanya penyerahan fisik sertifikat saham, tidak ada lagi risiko pemalsuan saham. Proses
penyelesaian transaksi dalam Scripless Trading System hanya dilakukan pemindahbukuan antar
rekening. Sistem perdagangan melalui sistim ini memiliki mekanisme penyelesaian dan
penyimpanan saham secara elektronik merubah sertifikat saham ke dalam bentuk elektronik.
Dalam penjelasan Pasal 55 ayat (1) UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal juga
disebutkan penyelesaian pembukuan (book entry settlement) secara elektronik. Penyelesaian
transaksi bursa melalui sistim ini dilakukan langsung oleh PPE yang melakukan transaksi,
berdasarkan serah terima fisik warkat efek yang dilakukan dengan penyelesaian secara elektronik
atau cara lain yang mungkin ditemukan dan diterapkan di masa datang sesuai dengan
perkembangan teknologi..

a) Proses Perdagangan Saham


Pada dasarnya,kegiatan perdagangan efek tidak berbeda dengan kegiatan pasar pada umumnya
yang melibatkan pembeli dan penjual.Jika seseorang ingin membeli atau menjual efek,orang
tersebut tidak dapat langsung membeli atau menjual efek di lantai bursa,melainkan harus melalui
anggota bursa,yang kemudian akan bertindak sebagai pembeli dan penjual.
Di perusahaan pialang tersebut,calon investor akan diminta untuk membuka 2 macam
rekening.Rekening yang satu diperuntukkan bagi efek yang dimiliki (yang dijual atau dijual)
oleh calon investor tersebut.sedangkan yang lainnya untuk penyimpanan uang yang dapat
dipakai membeli ataupun menerima uang hasil dari penjualan efek.

b) Pembentukan Harga Saham


Ditentukan oleh kekuatan pasar yangberarti harga saham tergantung dari kekuatan permintaan
dan penawaran dari pembentukan harga efek yang terjadi di pasar di bagi dalam pasar reguler
dan pasar negosiasi.pembentukan harga di pasar reguler dengan tawar menawar berdasarkan
kekuatan pasar.sedangkan harga efek di pasar negosiasi di lakukan dengan cara negosiasi antara
penjual dan pembeli
c) Bursa menentukan apabila teransaksi di laukan hari ini maka penyerahan saham dan
pembayaran harus di selesaikan melalui lembaga kliring dan penjaminan, pada hari ke lima
setelah terjadi transaksi.

Keuntungan Risiko dan Manfaat Pasar Modal


 Keuntungan dari Pasar Modal
Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha, Sarana untuk
mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor, dan Memungkinkan adanya upaya
diversifikasi.
 Keuntungan, manfaat Pasar Modal adalah :
Manfaat bagi Investor : Memperoleh deviden bagi pemegang saham, memperoleh capital
gain jika ada kenaikan harga saham, memperoleh bunga bagi pemegang obligasi, mempunyai
hak suara dalam RUPS, dan dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi
Manfaat bagi Emiten : Mendapatkan dana yang lebih besar, perusahaan dapat lebih fleksibel
dalam mengolah dana, memperkecil ketergantungan terhadap bank, besar kecilnya deviden
tergantung besar kecilnya keuntungan, dan tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan
Manfaat bagi Pemerintah : membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan
pembangunan, membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi, membantu
pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerj
Risiko dari Pasar Modal
 Risiko daya beli
Daya beli berkaitan dengan kemungkinan terjadinya inflasi yang menyebabkan nilai
riil pendapatan akan lebih kecil.
 Risiko bisnis
Menurunnya kemampuan perusahaan memperoleh laba, menyebabkan menurunnya kemampuan
emiten membayar bunga atau deviden.
 Risiko tingkat bunga
Tingkat bunga yang naik, biasanya akan menyebabkan nilai saham cenderung turun
 Risiko likuiditas
Kemampuan surat berharga untuk dapat segera diperjualbelikan

Kelemahan Pasar Modal


Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak tertentu yang akan
terlibat di dalamnya, saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak
tertentu. Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.

2.6. Cara investasi pada pasar modal

Proses invenstasi menjelaskan bagaimana seharusnya investor melakukan investasi dalam


sekuritas. Sekuritas merupakan surat berharga yang menunjukkan hak investor untuk
mendapatkan bagian dari kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut. Adapun hal-
hal yang harus diputuskan dalam investasi adalah :
a. Sekuritas apa yang menjadi pilihan investasi?
b. Berapa besar investasi?
c. Kapan investasi tersebut dilaksanakan?
Untuk mengambil keputusan-keputusan tersebut diperlukan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Menentukan kebijakan investasi. Investor harus menentukan tujuan investasi dan berapa
jumlah dana yang dipersiapkan untuk investasi tersebut.
b. Analisis sekuritas. Tujuan analisis ini adalah mengetahui sekuritas dengan karakteristik
mispriced, yaitu sekuritas yang harganya bisa sangat tinggi atau sangat rendah. Dengan kata lain,
sekuritas tersebut tidak stabil dalam hal pergerakan harga di bursa. Untuk mengetahui sekuritas
mispriced dapat digunakan analisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis adalah
analisis yang menggunakan data empiris berupa perubahan harga pada masa lalu untuk
memprediksi harga sekuritas di masa yang akan datang. Analisis fundamental berguna untuk
memprediksi harga di masa yang akan dantang dengan cara memprediksi prospek perusahaan di
masa yang akan datang.
c. Penentuan portofolio. Portofolio adalah gabungan surat-surat berharga sebagai pilihan
investasi. Prinsip portofolio menganut paham don’t put your eggs in one basket. Yang berarti,
dari bermacam-macam sekuritas yang kita miliki, jika salah satunya mengalami keuntungan
maka dapat menutup kerugian sekuritas lainnya.
d. Melakukan revisi portofolio. Pada tahap ini, dilakukan penilaian kembali terhadap 3 langkah
sebelumnya. Jika berdasarkan penilaian kembali perlu dilakukan perubahan, maka pada tahap ini
perubahan tersebut terjadi. Jangan lupa dengan semboyan “teliti sebelum membeli”.
Penilaian hasil portofolio. Pada tahap ini, investor melakukan evaluasi terhadap keuntungan
yang diperoleh dan risiko yang harus ditanggung dari portofolio yang dimiliki.
BAB III
PENTUP

3.1 KESIMPULAN
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan
kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada di pasar
modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor melakukan
berbagai tehnik analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu
perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula
permintaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Bentuk yang paling
umum dalam investasi pasar modal adalah saham dan obligasi.
Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan dan dalam menjalankan
fungsinya, pasar modal dibagi menjadi 2 jenis yaitu pasar perdana dan pasar sekunder. yang
terlibat di pasar modal adalah para pemain utama dan lembaga penunjang lainnya yang terlibat
langsung dalam proses transaksi dengan Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar
modal seperti saham, obligasi dan Surat Berharga Lainnya yang merupakan instrumen jangka
panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun). Untuk menciptakan mekanisme pasar modal yang
baik diperlukan suatu lembaga-lembaga yang terkait dengan pasar modal yang mengatur pasar
modal tersebut seperti BAPEPAM, Instansi Pemerintah, Badan Penilai, Konsultan Efek
dan Lembaga Swasta . Sehingga pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang memiliki
dana lebih (lender) dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower).dan
secara umum mempunyai manfaat lebih dari keberadaan pasar modal itu sendiri.

3.2 KRITIK DAN SARAN


Makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu masukan serta saran dari
para pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Muslimat, Iin Wulandari. “Makalah Pasar Modal”.5 Desember 2015.


http://iinwulandari13.blogspot.co.id/2015/05/makalah-pasar-modal.html

Kumpulan Pengertian – Kumpulan Pengertian Pasar modal menurut para ahli.


http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-pasar-modal-menurut-para-ahli.html

Syahrir dalam Najib A.Gisymar, Insider Trading dalam Transaksi Efek. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1998, hlm 9
Hugh T. Patrick dan U Tun Wai dalam Nadjib A Gisymar. Insider Trading Dalam Transaksi
Efek. Opcit.
Rokhmatussa'dyah, A dan Suratman, 2009. Hukum Investasi dan Pasar Modal. Jakarta: Sinar
Grafika.
http://www.apapengertianahli.com/2014/09/pengertian-pasar-modal.html

Bimbingan Skripsi dan Thesis Hukum.


http://thesis-hukum.blogspot.co.id/2015/02/peran-dan-fungsi-pasar-modal-dan_20.html

Waruwu, Anatasya. “Peranan dan Manfaat Pasar Modal”. 23 Agustus 2013


http://wediajar.blogspot.co.id/2013/08/peranan-dan-manfaat-pasar-modal.html

Danareksa online. “Struktur Pasar Modal Indonesia”.


http://dmia.danareksaonline.com/Edukasi/StrukturPasarModal

Agustina, Welasti. “Instrumen Pasar modal (saham, obligasi, dan waran)”. 04 Mei 2015.
http://welasiagustina.blogspot.co.id/2015/05/instrumen-pasar-modal-saham-obligasi.html

Vitra, Rachmad. “Makalah mekanisme Pasar Modal”. 11 Desember 2014.


http://catatanarsipku.blogspot.co.id/2014/12/makalah-mekanisme-pasar-modal.html

Anda mungkin juga menyukai