Anda di halaman 1dari 9

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“ pasar persaingan sempurna” dengan mata kuliah " Teori ekonomi mikro". Tak lupa kami
sebagai penulis mengahanturkan shalawat beserta salam kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan
umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah" Teori Ekonomi Mikro", tidak lupa
penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan


makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ciamis, Januari 2015


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................
1.3 Tujuan .................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

A. Pengetahuan Dasar Tentang Staffing....................................................................................

B. Pertimbangan Organisasional dalam Keputusan Staffing....................................................

C. Tujuan Staffing.....................................................................................................................

D. Prinsip Staffing.....................................................................................................................

E. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam staffing.................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................

A. Kesimpulan..........................................................................................................................

Daftar Pustaka.............................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada
keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan
bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda
definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen
menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.

Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai


sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan
yang sama. Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang
melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan
aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Menurut pengertian yang
ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun
sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen
adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya
kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
B. Perumusan Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini yaitu,Manajemen Staffing/Penempatan karyawan,terkait
dengan kajian dalam topik ini,pertimbangan-pertimbangan yang perlu diketahui ,terkait dengan
judul tersebut maka timbul pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa itu manajemen staffing (pengetahuan dasar)?
2. Apa itu keputusan staffing?
3. Apa aspek-aspek dalam manajemen staffing?
4. Apakah ada strategi-strategi khusus dalam manajemen staffing?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari staffing.
2. Untuk mengetahui apa saja keputusan staffing.
3. Untuk mengetahui aspek aspek yang mempengaruhi menajemen staffing.
4. Untuk mengetahui strategi-strategi apa saja dalam menajemen staffing.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetahuan Dasar Tentang Staffing


Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada
suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar
setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.Top of Form Organisasi-
organisasi besar adalah organisasi dengan nilai budaya yang tinggi, dengan perhatian yang besar
pada nilai, ekspektasi, dan perilaku. Biasanya didalam budaya tersebut pasti ada teamwork, fokus
terhadap konsumen, perlakuan yang adil pada karyawan, inisiatif, dan inovasi. Budaya-budaya
ini juga harus terus dikomunikasikan kepada karyawan, baik yang lama maupun yang baru.
Karena itu, keputusan staffing adalah keputusan yang penting bagi organisasi, yang juga harus
disesuaikan dengan strategi bisnis agar dapat menunjang budaya organisasinya.

B. Pertimbangan Organisasional dalam Keputusan Staffing


Strategi bisnis harus ada kesesuaian antara strategi yang diinginkan perusahaan dengan
karakteristik orang yang dharapkan untuk mengimplementasikan strategi tersebut. Dalam hal ini,
ada dua model dimensional yang dapat dipertimbangkan, yaitu :
a. Strategi organisasi selama tahap perkembangan
Untuk alasan strategik, pertimbangan tahap perkembangan bisnis sangat penting karena
kebanyakan darinya, seperti tingkat pertumbuhan, lini produk, teknologi, pangsa pasar, dls, akan
berubah seiring perubahan organisasi. Pada masa awal, perusahaan akan memiliki tingkat
pertumbuhan yang tingi, lini produk dasar, penekanan yang kuat pada engineering produk, dan
tidak ada kesetiaan kustomer.
Sedangkan pada tahap perkembangan yang lebih tinggi, perusahaan akan fokus pada
pengembangan pangsa pasar dan tim manajemen yang baik. Ketika mencapai tahap kedewasaan,
perusahaan perlu mempertahankan pangsa pasar, pengurangan biaya melalui skala ekonomis,
dan berbagai pengendalian lainnya. Pada tahap selanjutnya dimana organisasi semakin tua, ia
harus berjuang untuk mempertahankan pangsa pasar. Ketahanan ekonomi menjadi motivasi
utamanya.
b. Gaya manager yang berbeda-beda dalam tiap tahapannya.
Pada tahap awal, perusahaan perlu memiliki manager yang mampu berjuang di
lingkungan yang penuh resiko, memiliki nilai kewirausahaan, dan mampu merespon cepat
terhadap perubahan kondisi. Ditahap pertumbuhan, kewirausahaan masih diperlukan, namun hal
penting lainnya adalah manager yang juga mampu mengembangkan sistem manajemen yang
stabil untuk mempertahankan kemenangan yang dicapai pada masa awal. Ketika organisasi
mencapai tahap kedewasaan, diperlukan manager yang tidak membutuhkan banyak variasi dalam
pekerjaannya, mampu mengembangkan skala ekonomis terus-menerus, dan mau memantau
berulang-ulang kegiatan operasinya. Sebaliknya, jika perusahaan telah menua maka dibutuhkan
manager yang bisa menjadi penggerak besar. Manager yang memiliki kewirausahaan masih
sesuai untuk masa ini, dimana mereka harus melakukan segala cara untuk menyelamatkan
keuangan perusahaan.

C. TUJUAN STAFFING
1. Terwujudnya sinergitas pekerja sesuai dengan seluruh tugas dan kewajibannya
2. Terwujudnya mekanisme kerja yang kooperatif, efektif dan terpadu
3. Memudahkan pekerja dengan keahlian pada bidang masing-masing menyelesaikan tugasnya
dengan baik.
4. Mendorong pekerja untuk memberikan daya guna dan hasil guna yang maksimal bagi
organisasi

D. PRINSIP STAFFING
Dalam staffing berlaku prinsip utama yaitu : “The Right Man in The Right Place and
Time” yang berarti bahwa setiap personel ditempatkan pada unit kerja yang sesuai dengan
keahlian dan kecakapannya, dengan demikian suatu perkerjaan/tugas dalam unit kerja dilakukan
oleh orang yang tepat dan mendapat hasil pekerjaan yang optimal.
Jika prinsip ini tidak diterapkan, dan menempatkan personel pada tugas dan jenis
pekerjaan yang bukan keahliannya, maka akan menghambat upaya pencapaian tujuan
administrasi itu sendiri, sebab hasil dari pekerjaan tersebut cenderung kurang berdaya guna bagi
organisasi.
Hal ini sering terjadi pada unit kerja yang kekurangan karyawan, sehingga memaksa
seorang karyawan membawahi dan mengerjakan beberapa jenis pekerjaan yang bukan pada
bidang keahliannya, atau bisa terjadi karena menempatkan seseorang atas pendekatan nepotisme
tanpa memperhatikan keahlian orang tersebut, tindakan nepotisme ini tentu akan membuka
peluang kolusi dan korupsi yang berakibat buruk terhadap kemajuan unit organisasi kerja itu
sendiri.

E. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM STAFFING


Demi suksesnya penataan kepegawaian, seorang administrator hendaknya dapat
memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan staffnya, bukan hanya dari segi
materi tetapi juga kesejahteraan jasmani maupun rohani yang dapat mendorong karyawan
bekerja lebih giat.
Seorang adiministrator juga harus menyediakan situasi dan kondisi kerja yang layak dan
memadai, tentram, aman dan nyaman sehingga para karyawan makin menyukai pekerjaannya,
makin menekuni tugasnya, makin puas dengan hasil karyanya, bangga dengan jabatannya
sehingga menimbulkan kepuasan lahir batin yang dapat senantiasa memotivasi peningkatan
kariernya, disertai loyalitas kerja yang tinggi.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut :
1. Pemberian motivasi, agar karyawan bekerja lebih giat.
2. Insentif/gaji yang layak
3. Penghargaan, terhadap jasa-jasa karyawan yang bersifat membangun bagi unit kerja.
4. Bimbingan dalam melakukan pekerjaan, bantuan dalam pekerjaan yang sulit.
5. Kesempatan untuk mengupdate diri dan pengetahuan dengan memberikan
kesempatan dan bantuan dalam rangka peningkatan karier, seperti bantuan dana
melanjutkan pendidikan, mengikuti penataran, dll selama tidak menganggu pekerjaan.
6. Mengurus dan mengusulkan kenaikan jabatan dan gaji tepat waktu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
7. Kegiatan-kegiatan seperti olahraga, diskusi dll yang berhubungan dengan
pengembangan potensi dan hobi karyawan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelatihan diterapkan guna mengajarkan sejumlah keterampilan, pengetahuan dan sikap
yang dibutuhkan karyawan untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan pekerjaannya.
Adapun pengembangan lebih bertujuan pada penyiapan seseorang karyawan untuk menghadapi
tantangan- tantangan yang baru dan lebih besar serta lebih memfokuskan pada orientasi masa
depan.
Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual performance yang berati
prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang (Mangkunegara, 2000).
Dari pengertian tersebut, penilaian kinerja sebagai suatu penilaian formal secara sistematis,
didesain untuk mengukur prestasi kerja aktual dari seseorang karyawan. Penilaian ini memiliki
sejumlah tujuan, seperti: (1) menjadi dasar bagi pemberian reward, (2) membangun dan
meningkatkan hubungan antarkaryawan, (3) memberikan pemahaman yang jelas dan kongkrit
tentang prestasi riil dan harapan atasan, dan (4) memberikan feedback bagi rencana perbaikan
dan peningkatan kinerja.
Keputusan-keputusan hubungan kerja meliputi promosi, transfer, pemberhentian, juga
program keselamatan dan kesehatan kerja. Keputusan bagi karyawan ini lebih dimaksudkan
untuk menjalankan fungsi integrasi karyawan secara keseluruhan dengan memelihara hubungan
kerja disamping sebagai upaya pemberian reward and punishment. Adapun untuk
pemberhentian kerja (PHK), keputusannya mencakup pemberhentian sementara (lay off),
pemecatan (fired), menempatan keluar (outplacement), pemindahan tanggung jawab ke tingkat
yang lebih rendah (demosi), dan pemensiunan (retirement).
DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
 http://www.mysusis.com/2013/06/makalah-pengantar-bisnin.html?=1

 http://adhielc.blogspot.com/2012/10/makalah-tentang-managemen-sumber-daya.html?=1

Anda mungkin juga menyukai