Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEORI AKUNTANSI

TENTANG :

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI

Oleh : Kelompok 4

1. Retno Amalia Annisa NIM : 2030403081


2. Rizky Amini Nur NIM : 2030403087
3. Voni Andeska NIM : 2030403103

DOSEN PENGAMPU :

ELFADHLI, SEI., M.SI.

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga kami berhasil menyelesaikan suatu
makalah Bursa Efek dan Investasi tentang ”Efek yang Diperdagangkan di Pasar
Modal” yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari akan kelemahan sehingga


tidak tertutup kemungkinan terdapat kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu saran dan
kritik dari pembaca sangatlah kami harapkan demi perbaikan makalah kedepannya.

Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen pembimbing mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Amin.

Batusangkar, Maret 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pasar Uang...............................................................................................................3
1. Pengertian Pasar Uang.......................................................................................3
2. Fungsi dan Ciri-ciri pasar Uang.........................................................................3
3. Instrumen Pasar Uang di Indonesia...................................................................4
4. Indikator Pasar Uang.........................................................................................5
B. Pasar Modal.............................................................................................................6
1. Saham................................................................................................................7
2. Obligasi..............................................................................................................9
3. Reksa Dana........................................................................................................10
4. Exchange trade Fund (ETF)..............................................................................11
5. Dana Investasi Real Estate (DIRE/REITs)........................................................11
6. Derivatid............................................................................................................12
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar keuangan merupakan penghubung antara unit defisit dengan unit surplus dan
merupakan jantung dari sistem keuangan karena kemampuannya menarik dana masyarakat dan
mengalokasikan kembali tabungan tersebut dalam bentuk pinjaman ataupun investasi. Pasar
keuangan terdiri dari pasar uang dan pasar modal.
Pasar Uang merupakan sarana investasi dan mobilisasi dana jangka pendek. Kehadiran
pasar uang dilatar- belakangi adanya kebutuhan untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka
pendek yang sifatnya harus dipenuhi dengan segera. Pasar Uang merupakan sarana bagi lembaga
keuangan, perusahaan non keuangan, ataupun perorangan, untuk memenuhi kebutuhan
danaataupununtukmenempatkan kelebihan dana jangka pendeknya. Dengan demikian, Pasar Uang
merupakan tempatdimana kegiatan permintaan dan penawaranakan surat-surat berharga dengan
jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun saling bertemu.
UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal (UUPM), menyebutkan bahwa Pasar
Modal merupakan wadah untuk melakukan transaksi perdagangan berbagai instrumen
keuangan jangka panjang, seperti:surat utang (obligasi), ekuitas (saham), reksa dana,
instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.

B. Rumusa Masalah
1. Apa Pengetian Pasar Uang ?
a. Apa Pengertian Pasar Uang ?
b. Apa Saja Fungsi dan Ciri-ciri Pasar Uang ?
c. Apa Instrumen Pasar Uang ?
2. Apa yang Dimaksud denganPasar Modal ?
a. Apa yang di maksud dengan Saham ?
b. Apa pengertian Obligasi ?
c. Apa yang di maksud dengan Reksa Dana ?
d. Apa itu Exchange trade Fund (ETF) ?
e. Apa yang di maksud dengan Dana Investasi Real Estate (DIRE/REITs)?
f. Apa yang di maksud Derivatid ?

1
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui tentang Pasar Uang.
a. Untuk Mengetahui Pengertian Pasar Uang.
b. Untuk Mengetahui Fungsi dan Ciri-ciri Pasar Uang.
c. Untuk Mengetahui Instrumen Pasar Uang di Indonesia.
2. Untuk Mengetahui tentang Pasar Modal.
a. Untuk Mengerahui tentang Saham.
b. Untuk Mengetahui tentang Obligasi.
c. Untuk Mengetahui tentang Reksa Dana.
d. Untuk Mengetahui tentang Exchange trade Fund (ETF).
e. Untuk Mengetahui tentang Dana Investasi Real Estate (DIRE/REITs).
f. Untuk Mengetahui tentang Derivatid.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pasar Uang
1. Pengertian Pasar Uang
Pasar Uang merupakan sarana investasi dan mobilisasi dana jangka
pendek. Kehadiran pasar uang dilatar- belakangi adanya kebutuhan untuk
mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek yang sifatnya harus dipenuhi
dengan segera. Pasar Uang merupakan sarana bagi lembaga keuangan,
perusahaan non keuangan, ataupun perorangan, untuk memenuhi kebutuhan
danaataupununtukmenempatkan kelebihan dana jangka pendeknya. Dengan
demikian, Pasar Uang merupakan tempatdimana kegiatan permintaan dan
penawaranakan surat-surat berharga dengan jangka waktu jatuh tempo kurang
dari satu tahun saling bertemu.
Para Pelaku di Pasar Uang

a. Lembaga pemerintah: Bank Sentral, Departemen Keuangan


b. Lembaga Keuangan Perbankan: Bank Pemerintah, Bank Komersial
c. Lembaga Keuangan non Perbankan Asuransi, Dana Pensiun,Lembaga
Pembiayaan, Lembaga Jasa Keuangan
d. Lembaga di Pasar Modal
e. Institusi umum dan perorangan
2. Fungsi dan Ciri-ciri Pasar Uang
a. Fungsi Pasar Uang
1) Bagi pihak yang membutuhkan dana:
a) Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek
b) Untuk menjaga likuiditas jangka pendek
c) Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
d) Untuk memenuhi kebutuhan kalah kliring
2) Bagi pihak yang menyalurkan dana:
a) Sebagai sarana untuk menabung dan berjaga-jaga
b) Sebagai sarana investasi
3) Bagi Lembaga Pemerintah:
a) Sebagai sarana untuk memobilisasi dana masyarakat

3
b) Sebagai sarana untuk melakukan kebijakan moneter (ekspansi dan
kontraksi moneter)

b. Ciri-ciri Pasar Uang


1) Jangka waktu jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun
2) Tidak terikat pada tempat tertentu
3) Pada umumnya para pelaku bertemu secara langsung (OTC)
4) Tidak memerlukan adanya guarantor/ underwriter.
3. Instrumen Pasar Uang di Indonesia

Sertifikat Bank Indonesia(SBI):

Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral atas
unjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada
tanggal yang telah ditetapkan. Instrumen ini berjangka waktu jaruh tempo satu
tahun atau kurang.
a. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU):
Surat - surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara
diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh
BI.
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN):
Surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh negara, dalam Rupiah maupun
Valas berjangka waktu sampai dengan 12 bulan dengan pembayaran bunga
secara diskonto. Di beberapa Negara, SPN dikenal dengan sebutan Treasury
Bills (T-Bills).
c. Deposito
Sertifikat Deposito adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu
bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan
tingkat bunga tertentu. Sertifikat Deposito dapat diperdagangkan dan
dicairkan oleh pemegangnya kapan saja. Sedangkan Deposito Berjangka
adalah simpanan yang penarikannya hanya bisa dilakukan oleh deposan yang
namanya tertera dalam bilyet deposito, pada waktu tertentu sesuai dengan
tanggal yang telah diperjanjikan dengan pihak bank
d. Commercial Paper

4
Surat berharga komersial yang merupakan surat sanggup (promise) tanpa
jaminan (unsecured debt) yang diterbitkan oleh perusahaan dan
diperdagangkan melalui bank atau perusahaan efek, berjangka waktu pendek
(short term) dan diperdagangkan dengan sistem diskonto. Jangka waktu CP
paling lama adalah 270 hari.
e. Call Money
Kegiatan pinjam meminjam dana antara bankyang terjadi dalam proses
kliring di Bank Indonesia. Call money disediakan bagi bank yang mengalami
kalah kliring untuk dan tidak memiliki likuiditas cukup untuk menutup
kekalahan kliring. Jangka waktu kredit berkisar 1 s/d 7 hari.
f. Repurchase Agreement (REPO)
Transaksi jual beli surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa
penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada
tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan. REPO juga berfungsi seperti
secured loan, yang menggunakan instrumen Obligasi korporasi, Obligasi
Negara (Surat Utang Negara), SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan Saham
sebagai jaminannya.
g. Banker's Acceptance
Suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikan kredit pada
eksportir atau importir untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli
valuta asing. Jangka waktu Bank acceptance berkirsar antara 1 sampai 6
bulan. Bunga sekuritas didapatkan dengan sistem diskonto dimana bunganya
dibayarkan dimuka berupa diskon terhadap nilai nominalnya.
4. Indikator Pasar Uang
Indikator pasar uang sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak
mengamati perkembangan pasar uang. Indikator pasar uang meliputi:
a. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal
pinjam meminjam dana dalam bentuk rupiah.
b. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk
rupiah.
c. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)

5
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal
pinjam meminjam dana dalam bentuk US$.
d. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk
US$.
e. JIBOR (Jakarta Interbank Offered)
Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar bank.
f. Suku bunga deposito Rupiah (%/th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya
dalam bentuk Rupiah.
g. Suku bunga deposito US$ (%/th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya
dalam bentuk US $.
h. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata
uang terhadap mata uang lainnya.
i. Suku bunga kredit Tingkat
Bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan lainnya kepada
para kreditor.
j. Inflasi Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus
menerus suatu waktu tertentu.
k. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus
dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu.
l. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Instrumen investasi jangka pendek yang bebas resiko.

B. Pasar Modal
UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal (UUPM), menyebutkan bahwa Pasar
Modal merupakan wadah untuk melakukan transaksi perdagangan berbagai instrumen
keuangan jangka panjang, seperti:surat utang (obligasi), ekuitas (saham), reksa dana,
instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.

Transaksi jual beli efek pasar modal dilakukan di Bursa Efek, yaitu pihak

6
yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek diantara mereka.Berdasarkan UUPM, Efek adalah surat
berharga berbentuk surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan, kontrak investasi kolektif, kontrak
berjangka atas efek dan setiap bentuk derivatif atas efek.

Adapun Efek-efek yang ditransaksikan di Pasar Modal di Indonesia adalah sebagai


berikut:
1. Saham
Merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk
memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer
di Pasar Modal.
Jenis Saham Berdasarkan Hak Klaim
a. Saham Biasa (Common Stock)
1) Dividen hanya akan diterima jika disetujui dalam RUPS
2) Memiliki hak suara (voting rights) dalam RUPS
3) Memiliki hak terakhir (junior) atas pembagian dividen serta aset
perusahaan saat likuidasi
4) Memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikannya kepada pihak lain
b. Saham Preferen (Preferred Stock)
1) Tidak memiliki hak suara (voting rights) dalam RUPS
2) Memiliki hak untuk menerima dividen dalam jumlah yang tetap setiap tahun
3) Memiliki hak terlebih dahulu (utama) atas pembagian dividen serta aset
perusahaan saat likuidasi
4) Memiliki hak untuk mengkonversi kepemilikannya menjadi saham biasa

Adapun jenis-jenis saham preferen adalah sebagai berikut:


1) Participating preferred (saham preferen partisipasi). Pemegang saham
memperoleh partisipasi atas sisa laba setelah dibagikan kepada pemegang
saham preferen dan saham biasa.
2) Participating Non preferred. Pemegang saham tidak memperoleh partisipasi
atas sisa laba setelah dibagikan kepada pemegang saham preferen dan saham

7
biasa.
3) Cummulative preferred (saham preferen kumulatif). Dividen yang tidak
dibayar dalam suatu tahun harus dibayar dalam tahun berikutnya sebelum
laba dapat dibagikan kepada pemegang saham biasa. Jika direktur tidak
mengumumkan dividen pada tanggal pembagian dividen yang biasa, maka
dividen itu disebut sebagai “passed” (terlewat). Setiap dividen yang terlewat
atas saham preferen kumulatif merupakan dividen tertunggak (dividen in
arrears).
4) Non cumulative preferred (saham preferen nonkumulatif). Saham preferen
nonkumulatif jarang diterbitkan karena dividen yang terlewat akan hilang
selamanya bagi pemegang saham preferen dan penerbitan saham ini tidak
dapat dipasarkan.
5) Convertible preferred (saham preferen konvertibel).
Pada dasarnya, ada tiga keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau
memiliki saham

a. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan
dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan
setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang
pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang
saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan
saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham
yang berhak mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat
berupa:
1) Dividen tunai. Jika emiten membagikan hasil keuntungan perusahaan
kepada setiap pemegang saham dalam bentuk uang tunai untuk setiap
lembar saham yang dimiliki
2) Dividen Saham. Jika emiten membagikan hasil keuntungan perusahaan
kepada setiap pemegang saham dalam bentuk saham perusahaansesuai
proporsi kepemilikannya, sehingga jumlah saham yang dimiliki investor
akan bertambah setelah pembagian dividen saham tersebut. Dividen saham
yang dikeluarkan diambil dari pos Laba Ditahan perusahaan

8
b. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar
sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp
3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti
pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham
yang dijualnya.
c. Saham Bonus
Saham Bonus adalah saham yang dibagikan secara cuma-cuma kepada
para pemegang saham, sesuai dengan proporsi kepemilikan sahamnya.Bonus
saham
2. Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu
yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Jenis obligasi
berdasarkan penerbit :
a. Corporate Bonds. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang
berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
b. Government Bonds. Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c. Municipal Bond. Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut
membiayai proyek- proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public
utility).
Jenis obligasi berdasarkan sistem pembayaran bunga, yaitu :

a. Zero Coupon Bonds. Obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga


secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat
jatuh tempo
b. Coupon Bonds. Obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara
periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
c. Fixed Coupon Bonds. Obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah
ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan
secara periodik.

9
Manfaat Berinvestasi Obligasi

a. Bagi emiten (issuer)


1) Alternatif pendanaan yang relatif murah dibandingkan pinjaman di Bank.
2) Dibandingkan menerbitkan saham, posisi kepemilikan perusahaan tidak
akan mengalami perubahan.
3) Sifat utang dalam bentuk jangka panjang memberikan fleksibilitas yang
tinggi bagi manajemen emiten dalam penggunaan dana.

b. Bagi investor
1) Alternatif investasi yang aman
2) Berpotensi mendapatkan capital gain
3) Kedudukan investor obligasi lebih senior dibandingkan saham
4) Mendapatkan kupon secara periodik dan pelunasan pokok diakhir umur
obligasi.
5) Memperoleh penghasilan secara periodik dalam jangka waktu yang
panjang.
6) Memperoleh yield yang lebih tinggi dibandingkan instrumen jangka
pendek, misalnya deposito
3. Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu
dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang
sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu
dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa dana juga diharapkan dapat
meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Umumnya, Reksa dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan
dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Mengacu kepada Undang-Undang
Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana
adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer

10
investasi. Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana
bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya
untuk mengelola dana tersebut.
4. EXCHANGE TRADED FUND (ETF)

ETF atau Exchange Traded Fund secara sederhana dapat diartikan sebagai
Reksa Dana yang diperdagangkan di Bursa. Sama seperti reksa dana konvensional,
ETF merupakan Kontrak Investasi Kolektif, perbedaannya adalah unit penyertaan
ETF dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa seperti saham. Sebagaimana halnya
reksa dana konvensional, dalam ETF terdapat pula manajer investasi dan bank
kustodian. Akan tetapi, ETF juga mengenal satu pihak lagi yang memiliki peran
penting dalam perdagangan, yaitu market maker. Market maker adalah broker yang
ditunjuk oleh manajer investasi untuk bertanggung jawab dalam menyediakan
likuiditas ETF, sehingga ETF bisa dibeli dengan harga dan jumlah yang diinginkan
oleh pasar.

5. Dana Investasi Real Estate (DIRE/REITs)


DIRE atau dikenal juga sebagai Real Estate Investment Trust adalah salah
satu sarana investasi baru yang secara hukum di Indonesia akan berbentuk KIK.
DIRE diartikan sebagai kumpulan uang pemodal yang oleh perusahaan investasi
akan diinvestasikan ke bentuk aset properti baik secara langsung seperti membeli
gedung maupun tidak langsung dengan membeli saham/obligasi perusahaan
properti. DIRE merupakan sebuah alternative pendanaan real estate/properti yang
efisien. Selama ini perusahaan properti di Indonesia masih menggunakan dana
segar melalui skema IPO.
Produk DIRE pertama di Indonesia adalah Dana Investasi Real Estate
Ciptadana Properti Ritel Indonesia (“DIRE Ciptadana”) yang diluncurkan di
Jakarta pada 12/11/12 melalui penawaran umum atas unit penyertaan selama masa
penawaran. DIRE adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan kembali pada aset real estat,
aset yang berkaitan dengan real estat atau kas dan setara kas, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Minimal 50% dari Nilai Aktiva Bersih diinvestasikan pada aset real estat
b. Minimal 80% dari Nilai Aktiva Bersih diinvestasikan pada aset real estat dan

11
aset yang berkaitan dengan real estate, dengan tetap memperhatikan
ketentuan pada poin 1 di atas
c. Maksimal 20% dari NAB diinvestasikan pada kas dan setara kas
d. Dilarang berinvestasi pada tanah kosong atau property yang masih dalam
tahap pembangunan
6. Derative
Derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak
guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities yang
dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang
merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun
nilai di masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat
dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market.
Instrument derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan
(financial derivative). Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana
variabel- variabel yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang
dapat berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang
(currency), tingkat suku bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.
Instrumen-instrumen derivatif sering digunakan oleh para pelaku pasar (pemodal
dan perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas
portofolio yang mereka miliki.
7. Rights/ Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
Berdasarkan pasal 82 ayat 1 UUPM, HMETD adalah hak yang melekat pada
saham yang memberikan kesempatan bagi pemegang saham yang bersangkutan
untuk membeli saham baru sebelum ditawarkan kepada pihak lain. Rights issue
dilakukan atas dasar persetujuan rapat umum pemegang saham. Setelah
mendapatkan persetujuan, emiten harus menawarkan saham barunya tersebut
kepada kepada pemilik saham lama terlebih dahulu, sesuai dengan proporsi
kepemilikannya (preemptive rights). Pada umumnya tujuan rights issue adalah
untuk meningkatkan porsi kepemilikan pemegang saham, atau untuk
meningkatkan jumlah saham beredar sehingga lebih likuid perdagangannya.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Efek derivatif merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat
penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek
“utama” maupun turunan selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian
yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain.
Rights issue akan ditawarkan kepada investor yang tercatat dalam Daftar
Pemegang Saham (DPS) pada waktu yang telah ditentukan. Artinya investor yang
membeli saham pada waktu tersebut, berhak untuk membeli saham (cum rights).
Sementara itu, investor yang memiliki saham diluar waktu tersebut, tidak akan
mendapatkan hak membeli saham (ex-rights), dan hak atas rights menjadi milik
penjual. Bukti Right juga dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder selama periode
tertentu.Apabila pemegang saham tidak menukar Bukti Right tersebut maka akan
terjadi dilusi pada kepemilikan ataujumlah saham yang dimiliki akan berkurang
secara proporsional terhadap jumlah total saham yang diterbitkan perusahaan.

B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca agar makalah Sistem Pengendalian
Intern ini tidak hanya di baca saja, tetapi juga di pahami dan di terapkan dalam
kehidupan sehari-hari.penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah yang di buat untuk kedepannya lebih baik
lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://bemfe.unimus.ac.id
https://snips.stockbit.com
Syahrir. 1998. Insider Trading dalam Transaksi Efek. Bandung : Citra Aditya Bakti

Anda mungkin juga menyukai