Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN KEUANGAN

PASAR UANG DAN PASAR MODAL

Dosen : Dwi Sunaryo, SE, MM.


Di susun oleh:
1. Achmad Fatchuroji (16310065)
2. Dinda Deatirta Ferera (16310114)
3. Fakhrul Mavaza Firdaus (16310465)
4. Finda Nur Ardianti (16310517)
5. Firmansyah Baharudin (16310188)
6. Hafiz Fahrudin Karim (16310003)
7. Haseim As’ari (16310061)
8. Hendry Primantoro (16310020)
9. Mochammad Nurul Arifin (16210016)
10. Natalia Puspita Sari (16310050)
11. Siti Nur Khayati (16310013)
12. Suci Rahayu Setyaningsih (16310209)
13. Zona Arya Utomo (16310207)
Tahun Ajaran 2017-2018
STIE Mahardhika Surabaya
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini penulis membahas
mengenai “Pasar Uang dan Pasar Modal”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis sadar makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat


untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Surabaya, 25 September 2017


DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I: PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan

BAB II: PEMBAHASAN

2.1. Pasar Uang

2.1.1. Instrumen-Instrumen yang Diperjual-belikan di Pasar Uang

2.1.2. Ciri-Ciri Pasar Uang

2.1.3. Peserta Pasar Uang

2.1.4. Fungsi Pasar Uang

2.1.5. Manfaat Pasar Uang

2.1.6. Kondisi Pasar Uang di Indonesia

2.2. Pasar Modal

2.2.1. Jenis Pasar Modal

2.2.2. Pelaku Pasar Modal

2.2.3. Instrumen-Instrumen yang Diperjual-belikan di Pasar Modal

2.2.4. Contoh Pasar Modal di Indonesia

2.2.5. Fungsi Pasar Modal

2.2.6. Peranan Pasar Modal


2.2.7. Manfaat Pasar Modal

2.2.8. Kondisi Pasar Modal di Indonesia

2.3. Persamaan Pasar Uang dan Pasar Modal

2.4. Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

BAB III: PENUTUP

3.1. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar uang adalah tempat diperdagngkannya dana-dana atau surat-surat


berharga yang mempunyai jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun
(jangka pendek).

Transaksi dalam pasar uang dilakukan dengan menggunakan sarana


telekomunikasi sehingga pasar uang ini disebut juga dengan pasar abstrak karena
pelaksanaannya tidak dilakukan di tempat tertentu sebagaimana halnya dengan
bursa efek pada pasar modal. Berkaitan dengan itu pasar uang merupakan pasar
yang tidak teroganisasi (Unorganized market).

Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan
pasar tradisional yang selama ini kita kenal, di mana ada pedagang, pembeli, dan
juga tawar me-nawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah
wahana yang memperte-mukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak
yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek.

Pasar modal di Indonesia semakin hari tentunya semakin meningkat pelaku


pasar modal dan nilai perdagangannya. Hal ini harus diimbangi oleh pengetahuan
yang baik bagi siapa saja yang ingin “bermain” di pasar modal, minimal
mengetahui apa saja produk yang dihasilkan pasar modal. Instrumen atau produk
yang diperdagangkan di Pasar Modal disebut dengan Efek. Efek adalah surat
berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi,
tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka
atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.
Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual
dan pembeli modal / dana. Perbedaan antara pasar modal dengan pasar uang
yaitu dari jangka waktunya. Dalam pasar uang, diperdagangkan surat berharga
berjangka waktu pendek, sedangkan dalam pasar modal, diperdagangkan surat
berharga berjangka waktu panjang.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan pasar uang dan pasar modal?

b. Apa saja ciri-ciri & pelaku dari pasar uang dan pasar?

c. Apa fungsi dan manfaat dari pasar uang dan pasar modal?

d. Apakah perbedaan & persamaan pasar uang dan pasar modal?

1.3. Tujuan

a. Untuk Mengetahui Apa yang Dimaksud dengan Pasar Uang dan Pasar Modal

b. Mengetahui Apa Saja Ciri-ciri & Pelaku dari Pasar Uang dan Pasar Modal

c. Mengetahui Fungsi dan Manfaat dari Pasar Uang dan Pasar Modal

d. Mengetahui Perbedaan antara Pasar Uang dan Modal


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pasar Uang

Pasar uang (bahasa Inggris: money market) merupakan pertemuan dalam


suatu pasar yang abstrak untuk memperoleh demand dan supply dana jangka
pendek. Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan
ekspor impor dan utang luar negeri.

Pasar uang juga bisa diartikan sebagai suatu tempat pertemuan abstrak
dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon
pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui
perantara. Sedangkan yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-
dana yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu
dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat diperjual-belikan didalam pasar
uang.

2.1.1. Instrumen-Instrumen yang Diperjual-belikan di Pasar Uang

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI). SBI adalah surat berharga yang


diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan hutang yang berjangka waktu
pendek dan diperjual belikan dengan diskonto.

b. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). SBPU adalah surat berharga yang
diperjualbelikan secara diskonto dengan BI atau lembaga lainnya yang
ditunjuk sebagai pelaksanannya. Contoh Surat Berharga Pasar uang

c. Sertifikat Deposito Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka


dimana bukti simpananya dapat diperjual belikan.

d. Call Money. Call Money adalah pinjaman singkat antar bank yang
sewaktu-waktu dapat ditarik dengan jangka waktu berkisar antara 1 hari
s/d 1 minggu.
e. Commercial Paper Commercial Paper adalah surat utang tanpa jaminan
dengan jangka waktu 2 hari s/d 270 hari.

f. Repurchase Agreement adalah penjualan suatu surat berharga disertai


komitmen dari penjual bahwa penjual akan membeli kembali surat
berharga tersebut pada waktu dan harga tertentu.

g. Treasury Bills Treasury Bills adalah surat utang yang diterbitkan oleh
negara dengan jangka waktu 90 hari - 1 tahun

h. Promissory Notes Promissory Notes adalah surat sanggup bayar yang


membuktikan adanya utang piutang jangka pendek antara.

2.1.2. Ciri-Ciri Pasar Uang

a. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.

b. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang


mempunyai kelebihandana dan yang membutuhkan dana.

c. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.

2.1.3. Peserta Pasar Uang

a. Bank

b. Yayasan

c. Dana Pensiun

d. Perusahaan Asuransi

e. Perusahaan-perusahaan besar

f. Lembaga Pemerintah

g. Lembaga Keuangan lain

h. Individu Masyarakat
2.1.4. Fungsi Pasar Uang

a. Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk


membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya;

b. Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan


dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga
Pasar Uang (SBPU);

c. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.

d. Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka


pendek.

e. Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek.

f. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan investasi.

g. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit


jangka pendek kepada perusahaan di indonesia.

Fungsi lain dari pasar uang adalah sebagai sarana alternatif, khususnya
bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan nin keuangan dan
peserta lainnya untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya maupun
untuk menempatkan dana atas kelebihan likuiditasnya. Yang dimaksud dengan
kelebihan likuiditas adlaah lembaga-lembaga keuangan yang mempunyai
kelebihan dana dalam bentuk dana segar, baik berupa kas maupun dalam
bentuk-bentuk surat-surat berharga dengan jangka waktu satu tahun.

2.1.5. Manfaat Pasar Uang

a. Manfaat menghimpun Dana dari Pasar Uang untuk perusahaan

 Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek

 Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas

 Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja


 Untuk membayar karena kalah kliring

b. Manfaat investor yang Menanamkan Dananya di Pasar Uang

 Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu

 Bermaksud membantu pihak yang benar-benar mengalami kesulitan


keuangan

 Spekulasi dengan harapan memperoleh keuntungan besar dalam


jangka pendek dalam kondisi ekonomi tertentu

c. Manfaat pasar uang bagi manajer keuangan

 Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen


fungsional dalam suatu perusahaan, yang mempelajari tentang
penggunaan dana, memperoleh dana dan pembagian hasil operasi
perusahaan.

 Dapat memperoleh dana dengan cepat

 Terpenuhinya kebutuhan kredit jangka pendek untuk membiayai


kebutuhan modal kerja perusahaan, seperti bahan dasar, bahan
pembantu untuk kelancaran proses produksinya

2.1.6. Kondisi Pasar Uang di Indonesia

Perkembangan pasar uang di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir


diwarnai oleh dampak dari kejadian–kejadian eksternal maupun internal.
Beberapa hal diantaranya yaitu dampak krisis Meksiko, peningkatan suku bunga
domestik akibat konsolodasi bank-bank dan ketatnya likuiditas perbankan serta
munculnya jenis produk dan diversifikasi piranti pasar uang yang lain maupun
munculnya spekulasi valuta asing.
Dalam pada itu, kondisi pasar uang rupiah dalam tahun terakhir ditandai
dengan meningkatnya kebutuhan bank-bank akan likuiditas Rupiah kartena
konsolidasi perbankan nasional dan pertumbuhan permintaan kredit yang relatif
tinggi, baik secara keseluruhan maupun untuk sektor-sektor tertentu khususnya
properti. Hal ini pada giliranya ikut mendorong naiknya suku bunga pasar uang
antar bank maupun suku bunga dana, khususnya suku bunga deposito berjangka
Rupiah. Perkembangan ini telah pula menyebabkan semakin melebarnya
perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri.

Pesatnya perkembangan inovasi produk –produk keuangan yang


berisiko tinggi juga yang diwarnai perkembangan pasar uang di
Indonesia,produk-produk, tyersebut tidak hanya terbatas pada berkembangnya
transaksi derivatif namun juga muncul beberapa produk keuangan baru yang
ikut mermalkan pasar uang di tanah air.

Kondisi pasar uang kemungkinan besar masih cenderung fluktuatif


dalam satu tahun terakhir ini karena beberapa indikator yang bisa mengganggu.
Beberapa kutipan berita dari media mengenai pasar uang sebagai berikut:

Pembiayaan atau investasi yang dilakukan melalui pasar keuangan dapat


mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkualitas dan menjamin
pembiayaan untuk ekonomi produktif maupun investasi.

Namun dengan kondisi pendanaan perekonomian yang terlalu bertumpu


pada industri perbankan, akses pendanaan bagi peminjam dana maupun
alternatif investasi bagi pemberi dana menjadi terbatas. Oleh karena itu,
diutarakan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dibutuhkan variasi
instrumen pasar keuangan di luar perbankan.
"Kondisi ini mendorong diperlukannya alternatif pendanaan di luar
sektor perbankan, baik untuk kebutuhan pendanaan jangka pendek maupun
jangka panjang. Salah satu pilihan pengembangan adalah melakukan
optimalisasi pendanaan secara langsung kepada lender (pemberi pinjaman) atau
investor, yaitu melalui pengembangan variasi instrumen pasar keuangan,
perluasan basis pelaku pasar dan pengembangan infrastruktur pasar," ujarnya di
Gedung BI Jakarta, Senin, 19 September 2016.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara.


Namun perkembangan pasar keuangan dalam satu dekade terakhir relatif lebih
lambat dibandingkan dengan negara lain di kawasan. "Fenomena ini
menunjukkan bahwa Indonesia belum bisa memanfaatkan pasar keuangan
sebagai daya dorong perekonomiannya," tuturnya.

Agus menilai, perkembangan pasar keuangan Indonesia memerlukan


sinergi kebijakan antar lembaga terkait, yaitu Bank Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan, dan Kementerian Keuangan.

Diutarakannya, terdapat dua isu utama yang menjadi pokok


pembahasan. Pertama, peran penting pendalaman pasar keuangan untuk
pertumbuhan dan makro ekonomi, serta pengalaman dari negara-negara lain.

Kedua, analisis permasalahan dan kerangka pendalaman pasar keuangan


Indonesia, termasuk koordinasi antara regulator, dan pelaku pasar sebagai kunci
sukses pendalaman pasar keuangan.

Agus berharap, regulator dan pelaku pasar memiliki pemahaman yang


sama terhadap isu-isu strategis dalam pasar keuangan Indonesia. Selanjutnya,
koordinasi harus terus dilakukan, untuk membangun fondasi pasar keuangan
yang kuat dan mampu mendorong ekonomi nasional.
2.2. Pasar Modal

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran


umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar
Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif
investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan
bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar
Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan
ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka
panjang sepertiobligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar
modal(Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran
dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan
menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.

Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal adalah


kegiatan bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga
profesi yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian pasar modal dikenal
sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal.pasar modal merupakan
pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.

Menurut Tandelilin (2001 : 13) menyatakan bahwa pasar modal adalah


pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara memperjuangkan sekuritas. Sedangkan Keown
(1999 : 45) menyatakan bahwa adalah semua lembaga dan prosedur yang
memberikan fasilitas instrumen keuangan jangkja panjang. Istilah jangka panjang
disini berarti memiliki periode jatuh tempo yang lebih dari satu tahun. Menurut
husnan (1998 : 3) menyatakan bahwa pasar modal dapat didefinisikan sebagai
pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang
dapat diperjualbelikan baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik
yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities), maupun perusahaan
swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari
pasar keuangan (financial market).

2.2.1. Jenis Pasar Modal

Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :

a) Pasar Perdana ( Primary Market )

Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten


kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit
(issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder.
Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga
saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang
go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.

Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang


diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk
mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi
barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang
dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana
tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak
dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen
penjualan.

b) Pasar Sekunder ( Secondary Market )

Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham


diantara investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar
perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi
diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.

Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan


menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar
sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan
perseorangan.

Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi


pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk
penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa,
jangka waktunya tidak terbatas.

2.2.2. Pelaku Pasar Modal

Pelaku Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan


lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara
pemain utama sebagai berikut

 Emiten

Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga


atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi,
para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang
dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :

a. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan


digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau
kapasitas produksi.

b. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri


dengan modal asing.

c. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari


pemegang saham lama kepada pemegang saham baru.
 Investor

Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di


perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli
surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian
dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan,
prospek usaha emiten dan analisis lainnya.

Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :

 Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan


diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk
deviden.

 Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka


semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.

 Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi,


pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat
menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.

 Lembaga Penunjang

Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung


beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun
investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar
modal.

 Penjamin emisi (underwriter)

Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas


waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
 Perantara perdagangan efek (broker/ pialang)

Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten)
dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
broker antara lain meliputi:

 Memberikan informasi tentang emiten

 Melakukan penjualan efek kepada investor

 Perdagangan efek (dealer)

Berfungsi sebagai:

 Pedagang dalam jual beli efek

 Sebagai perantara dalam jual beli efek

 Penanggung (guarantor)

Lembaga penengah antara pemberi kepercayaan dengan penerima


kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan
dananya.

 Wali amanat (trustee)

Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat


(investor). Kegiatan wali amanat meliputi:

 Menilai kekayaan emiten

 Menganalisis kemampuan emiten

 Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten

 Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan


dengan emiten

 Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi


 Bertindak sebagai agen pembayaran

 Perusahaan surat berharga (securities company)

Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang


tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain :

 Sebagai pedagang efek

 Penjamin emisi

 Perantara perdagangan efek

 Pengelola dana

 Perusahaan pengelola dana (investment company)

Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai


dengan keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana
dan penyimpan dana.

 Kantor administrasi efek

Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka


memperlancar administrasinya

 Membantu emiten dalam rangka emisi

 Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham


para investor

 Membantu menyusun daftar pemegang saham

 Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham

 Membuat laporan-laporan yang diperlukan


2.2.3. Instrumen-Instrumen yang Diperjual-belikan di Pasar Modal

a) Saham.

Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu Perseroan


Terbatas (PT) atau emiten. Pemilik saham merupakan pemilik sebagian dari
perusahaan tersebut. Ada dua jenis saham, yaitu saham atas nama dan saham
atas tunjuk. Saham yang diperdagangkan di Indonesia saat ini adalah saham atas
nama, yaitu saham yang nama pemiliknya tertera di atas saham tersebut.

b) Obligasi.

Obligasi adalah surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh
perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat. Jangka waktu obligasi telah
ditetapkan dan disertai dengan pemberian imbalan bunga yang jumlah dan saat
pembayarannya juga telah ditetapkan dalam perjanjian.

c) Derivatif dari efek.

Bentuk derivatif dari efek antara lain yaitu:

 Right atau klaim

Right adalah bukti hak memesan saham terlebih dahulu yang


melekat pada saham, yang memungkinkan para pemegang saham untuk
membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh perusahaan sebelum
saham-saham tersebut ditawarkan kepada pihak lain.

 Waran

Menurut peraturan Bapepam, waran adalah efek yang diterbitkan


suatu perusahaan, yang memberi hak kepada pemegang saham untuk
memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk
enam bulan atau lebih.

 Obligasi konvertibel
Obligasi konvertibel yaitu obligasi yang setelah jangka waktu
tertentu dan selama masa tertentu, dengan perbandingan dan atau harga
tertentu, dapat ditukarkan menjadi saham dari perusahaan emiten.

 Saham deviden

Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai


maupun dalam bentuk saham deviden. Alasan pembagian saham
deviden adalah karena perusahaan ingin menahan laba milik para
pemegang saham yang bersangkutan di dalam perusahaan tersebut untuk
digunakan sebagai modal kerja.

 Saham bonus

Perusahaan menerbitkan saham bonus yang dibagikan kepada


pemegang saham lama.Pembagian saham bonus dilakukan untuk
memperkecil harga saham yang bersangkutan, dengan maksud agar
pasar lebih luas dan terjangkau bagi lebih banyak investor, serta dengan
harga yangrelatif murah.

 Sertifikat ADR/CDR.

American Depository Receipts (ADR) atau Continental


Depository Receipts (CDR) adalah suatu resi (tanda terima) yang
memberikan bukti bahwa saham perusahaan asing disimpansebagai
titipan atau berada di bawah penguasaan suatu bank, yang dipergunakan
untuk mempermudah transaksi dan mempercepat pengalihan penerima
manfaat dari suatu efek asing di Amerika.

 Sertifikat Reksa Dana

Sertifikat reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa


investor menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola
dana tersebut untuk diinvestasikan baik di pasar modal maupun di pasar
uang.
2.2.4. Contoh Pasar Modal di Indonesia

Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai berikut:

a. Badan Pengawas Pasar Modal.

b. Bursa efek, saat ini ada dua : Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

c. Perusahaan efek.

d. Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI).

e. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT.


Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI).

2.2.5. Fungsi Pasar Modal

a) Sebagai sarana penambah modal bagi usaha.

Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke


pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-
perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.

b) Sebagai sarana pemerataan pendapatan.

Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan


memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para
pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar
modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

c) Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi.

Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka
produktivitas perusahaan akan meningkat.

d) Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja.


Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya
industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

e) Sebagai sarana peningkatan pendapatan Negara.

Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan


dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak
ini akan meningkatkan pendapatan negara.

f) Sebagai indikator perekonomian Negara.

Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin


meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan
berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

2.2.6. Peranan Pasar Modal

Pasar modal mempunyai peran penting dalam kegiatan ekonomi secara


makro. Pasar modal dapat berperan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber
daya ekonomi secara optimal.Perusahaan yang memerlukan dana memandang
pasar modal sebagai suatu alat untuk memperoleh dana yang lebih
menguntungkan jika dibandingkan dengan modal yang diproleh dari sektor
perbankan. Modal yang diperoleh dari pasar modal selain mudah cara
memperolehnya, biaya untuk memperoleh model tersebut juga relatif lebih
murah.Sementara itu, peranan pasar modal pada suatu negara adalah sebagai
berikut (Sunariyah,2003:7) :

a. Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli dan penjual


untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan.

b. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh


hasil (return) yang diharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong
perusahaan (emiten) untuk memenuhi keinginan para investor. Pasar modal
menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan keinginan para
pemegang saham melalui kebijakan deviden dan stabilitas harga sekuritas
yang relatif normal.

c. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali


saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan beroperasinya
pasar modal, para investor dapatmelikuidasi surat berharga yang
dimilikinya tersebut setiap saat.

d. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk


berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat
umum mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan alternatif cara
penggunaan uang mereka.

e. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi
para investor,keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya
informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Pasar modal dapat
menyediakan kebutuhan terhadap informasi bagi para investor secara
lengkap, yang apabila hal tersebut dicari sendiri maka akan memerlukan
biaya yang sangat mahal.

2.2.7. Manfaat Pasar Modal

Terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh atas keberadaan pasar


modal oleh emiten, investor, lembaga penunjang, dan pemerintah. Manfaat-
manfaat pasar modal antara lain adalah :

a. Manfaat bagi emiten Dalam kondisi dimana debt to equity ratio perusahaan
lebih tinggi, maka akan sulit menarik pinjaman baru dari bank. Oleh karena
itu, pasar modal menjadi alternatif lain. Manfaat pasar modal bagi emiten
yaitu:

1) Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat sekaligus
diterima oleh emiten pada saat pasar perdana.
2) Tidak ada covenant sehingga manajemen dapat bebas (mempunyai
keleluasaan) dalammengelola dana yang diperoleh perusahaan.

3) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan


dan ketergantungan terhadap bank kecil. Selain itu, jangka waktu
penggunaan dana tidak terbatas.

4) Cost flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar dari harga
nominal perusahaan. Emisi saham sangat cocok untuk membiayai
perusahaan yang beresiko tinggi.

5) Tidak ada beban finansial yang tetap dan profesionalisme manajemen


meningkat.

b. Bagi investor Pasar modal yang telah berkembang baik merupakan sarana
investasi lain yang dapat dimanfaatkan oleh investor. Bagi investor,
investasi melalui pasar modal dapat dilakukan dengan cara membeli
instrumen pasar modal seperti saham, obligasi, ataupun sekuritas kredit
Investasi di pasar modal memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan investasi pada sektorperbankan. Melalui pasar modal, investor
dapat memilih berbagai jenis efek yang diinginkan. Adapun manfaat pasar
modal bagi para investor adalah:

1) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.


Peningkatan tersebut akan tercermin pada meningkatnya harga saham
yang menjadi capital gain.

2) Sebagai pemegang saham, investor memperoleh deviden, sedangkan


sebagai pemegang obligasi, investor memperoleh tetap setiap tahun.

3) Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam Rapat Umum


Pemegang Saham(RUPS), serta hak suara dalam Rapat Umum
Pemegang Obligasi (RUPO) bagi pemegang obligasi.
4) Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misalnya dari
saham A ke saham B,sehingga dapat mengurangi risiko dan
meningkatkan keuntungan.

5) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk


memperkecil risikosecara keseluruhan dan memaksimalkan
keuntungan.

c. Bagi lembaga penunjang. Berkembangnya pasar modal juga akan


mendorong perkembangan lembaga penunjang menjadi lebih profesional
dalam memberikan pelayanan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Keberhasilan pasar modal tidak terlepas dari peranan lembaga penunjang.

d. Bagi manajer keuangan :

1) Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian


suatu negara.

2) Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat


menengah.

3) Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme


menciptakan iklim berusaha yangsehat serta mendorong pemanfaatan
manajemen professional.

e. Bagi pemerintah, perkembangan pasar modal merupakan alternatif lain


sebagai sumber pembiayaan pembangunan selain sektor perbankan dan
tabungan pemerintah. Pembangunan yang semakin pesat memerlukan dana
yang semakin besar pula. Untuk itu perlu dimanfaatkan potensi dana
masyarakat. Adapun manfaat yang langsung dirasakan oleh pemerintah
adalah :

a) Sebagai sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),


sehingga tidak lagi tergantung pada subsidi dari pemerintah.
b) Manajemen badan usaha menjadi lebih baik, karena mereka dituntut
untuk lebih profesional.

c) Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan devisa bagi


pembiayaan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja.

2.2.8. Kondisi Pasar Modal di Indonesia

Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh
dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, di mana ada pedagang,
pembeli, dan juga tawar me-nawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan
sebagai sebuah wahana yang memperte-mukan pihak yang membutuhkan dana
dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan
oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Undang-undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal telah menggariskan bahwa Pasar Modal
mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.
Pertumbuhan sua-tu Pasar Modal sangat tergantung dari kinerja perusahaan
efek. Untuk mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, dan sumber daya
manusia dalam pengembangan Pasar Modal diperlukan suatu kepemimpinan
yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus menjalin kerja sama yang erat untuk
menciptakan pasar yang mampu menyediakan berbagai jenis produk dan
alternatif investasi bagi masyarakat.

Untuk mengembangkan prasarana industri Efek diperlukan investasi


yang besar. Investasi tersebut tergantung pada keuntungan ekonomis yang dapat
diperoleh para usaha-wan. Faktor-faktor yang dapat mengurangi jumlah
investasi yang dapat diperlukan untuk membangun prasarana dan mengurangi
biaya operasi perusahaan efek, akan mendorong perkembangan Pasar Modal
melalui peningkatan kelangsungan hidup Perusahaan Efek. Perkembangan
dimaksud dapat dicapai apabila faktor-faktor tersebut juga mampu meng-
hasilkan layanan dan alternatif investasi yang aman dan berkualitas tinggi
terutama dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada para investor
sehingga perkembangannya nanti akan sangat mempengaruhi minat dari para
calon investor baru yang ingin coba-coba berin-vestasi di Pasar Modal.

Bursa Efek terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia, dan


keadaanpun semakin menunjukkan bahwa efek semain banyak peminatnya.
Ramainya tanggapan publik dan selalu bertambahnya perusahaan yang Go
Public adalah wujud dari kemajuan Bursa Efek. Perkembangan Bursa Efek yang
terjadi kini adalah berkat perjuangan BAPEPAM, perusahaan yang
memasyarakatkan sahamnya, Pemerintah, Lembaga Penunjang, dan ma-
syarakat yang turut meramaikan perdagangan saham dan turut berpartisipasi
menginves-tasikan kelebihan dananya. Dibandingkan dengan situasi bursa efek
pada sekitar 10 tahun yang lalu, keadaan saat ini memang telah jauh berbeda.
Perkembangan yang terjadi cukup pesat dan diluar dugaan. Tetapi bukan berarti
bursa efek berjalan terus dengan mulus tanpa rintangan. Banyak hal yang terjadi
yang mewarnai pasang-surut kehidupan bursa efek di Indonesia. Jika keadaan
sosial, politik atau ekonomi bangsa kita sedang terganggu dan tidak stabil, tentu
saja kondisi bursa efek amat terpengaruh.

Kondisi masyarakat akan turut membawa dampak terhadap pasar uang.


Dahulu situ-asi intern di bursa-bursa di Indonesia dinilai masih sangat lemah,
kapitalisasi bursa-bursa di negara kita termasuk kecil karena terbatasnya
mobilisasi dana domestik yang dilakukan manajer investasi. Ini jika diukur dari
perbandingannya dengan bursa-bursa lain di kawasan Asia Pasifik. Kondisi
demikian terjadi akibat sistem kerja yang kurang mendukung, juga tujuan yang
belum jelas terlebih dukungan publik sendiri yang kelihatan masih setengah-
setengah akibat informasi yang tidak akurat dan pengetahuan tentang bursa efek
belum me-masyarakat. Semua itu akhirnya terus dibenahi sehingga terciptalah
bursa efek dengan per-kembangan yang pesat. Di masa perjalanan pesatnya
pasar saham, terkadang diwarnai oleh keadaan bullish dan bearish. Kondisi
bursa disebut bullish yaitu indeks harga saham naik terus dalam jangka waktu
tertentu, dan ini dapat timbul seiring dengan situasi perekonomian yang sehat,
pendapatan meningkat, industri dan perdagangan tumbuh dengan baik.
Sedangkan kondisi bursa disebut bearish jika indeks harga saham terus menerus
mengalami penurunan. Semua ini juga akibat dari situasi perekonomian yang
lesu dan kebijakan mone-ter yang mengakibatkan adanya krisis moneter,
peredaran uang menjadi tersendat-sendat.

2.3. Persamaan Pasar Uang dan Pasar Modal

a. Sama-sama bagian dari pasar finansial (pasar pendanaan) karena pasar uang
sendiri, muncul karena bank membutuhkan likuiditas, kemudian menjual
instrumen pasar uang ke bank lain. Baik bank konvensional atau bank syariah.
Sedangkan pasar modal, adanya penjualan saham, obligasi dan lain-lain.

b. Menjalankan funsi yang sama yaitu menjembatani pihak surplus dan defisit
yang memiliki banyak peluang investasi.

c. Produk pasar uang dan produk pasar modal relatif sama berupa surat berharga.

2.4. Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

a. Produk Pasar uang bersifat jangka pendek < 270 hari dengan produk utama
sertifikat deposito, tabungan, SBI, dan commercial Paper. Pasar modal
bersifat jangka panjang dengan produk obligasi, reksa dana dan saham.
b. Otoritas tertinggi pasar uang adalah BI, sedangkan Pasar Modal adalah
Departemen Keuangan.
c. Pasar Modal ada pasar sekundernya, sedangkan pasar uang tidak selal ada.
d. Pasar uang ada diantara bank, sedangkan pasar modal terjadi di bursa efek.
f. Pasar modal memiliki produk turunan opsi, warrant, dan right, sedangkan
pasar uang hanya memiliki turunan produk reksa dana.
g. Produk kedua pasar berbeda dalam hal return dan resikonya, Pasar uang
resikonya rendah dengan return yang rendah, sedangkan pasar modal
resikonya tinggi dengan return yang tinggi pula.
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai