Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PASAR UANG
Di susun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pasar Uang dan Modal

Oleh:

1. Anisa Ayu Lathifah Agus (24022120071)


2. Ismi Mulyati Ulyyah (24022120057)
3. Karlina (24022120048)
4. Salman Zulfikar Al Farisi (24022120031)
5. Sefira Aprilia Noerdin (24022120053)
6. Vinny Aruan (24022120031)
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga saya dapat merampungkan penyusunan
makalah Pasar uang dan modal dengan judul “” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin saya upayakan dan didukung


bantuan berbagai pihak, sehingga dapat mempelancar dalam penyusunannya.
Untuk itu saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
selalu membantu dalam merampungkan makalah ini.

Namun, tidak lepas dari semua itu, saya menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada saya membuka selebar-lebarnya pintu bagi pembaca yang
ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini. Akhirnya
penyusunan mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan saya dapat mengispirasi para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman modern sekarang ini, uang digunakan sebagai alat
pembayaran. Dengan menggunakan uang, manusia berusaha memenuhi
kebutuhanya dan mayoritas penduduk di dunia pasti mengetahui uang karena
sudah menjadi kebutuhan yang sangat fundamental. Karena adanya kebutuhan
yang mendesak akan suatu dana yang memiliki sifat jangka pendek dan harus
sesegera mungkin dipenuhi terciptalah keberadaan pasar uang
Pasar uang merupakan bagian dari sistem keuangan yang memiliki
hubungan dengan kegiatan perdagangan, pendanaan berjangka pendek sampai
dengan satu tahun dalam mata uang rupiah maupun valuta asing, pasar uang
memiliki peran dalam kebijakan moneter, stabilitas keuangan dan kelancaran dari
system pembayaran. Pasar uang adalah pilihan alternatif bagi para perusahaan non
keuangan, lembaga keuangan dan individu dalam memenuhi kebutuhan dana
dalam jangka waktu pendek mereka.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa saja fungsi dari pasar uang?
2. Bagaiamana karakteristik pasar uang?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat nya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui fungsi pasar uang.
2. Untuk mengetahui karakteristik pasar uang.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pasar Uang
Pasar uang merupakan sarana lembaga keuangan, perusahaan non keuangan
dan perusahan lainnya dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendek walaupun
dalam rangka melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditas atau dalam
pasar uang. Valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor, impor, dan
hutang luar negri.
Sedangkan menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti ( 2001 : 20 ). Pasar
adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek
dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara
langsung maupun melalui perantara.
Karena itu pasar uang merupakan pasar uang likuiditas primer. Pelaku
utama dalam pasar uang:
1. Lembaga-lembaga keuangan, misalnnya:bank, dana pensiun, dan
perusahaan asuransi.
2. Perusahaan-perusahaan besar, misalnya:perusahaan yang sudah go
public menerbitkan commercial paper.
3. Lembaga-lembaga pemerintah, misalnya:Bank Indonesia menerbitkan
sertifikat Bank Indonesia (SBI)
4. Individu-individu, misalnya: rumah tangga membeli sertifikat Bank
Indonesia.

2.1.1 Tujuan Pasar Uang


Dari pihak yang membutuhkan dana :
1. Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.
2. Untuk memenuhi kebutuhan likuidasi.
3. Untuk memenuhi modal kerja.
4. Membantu pihak yang membutuhkan dana apabila kalah kliring.
Dari pihak yang menanamkan dana
1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu.
2. Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan.
3. Spekulasi.

2.1.2 Fungsi Pasar Uang


Pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek.
Untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya.
2. Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan
dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga
Pasar Uang (SBPU).
3. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
4. Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga jangka
pendek.
5. Sebagai penghimpun dana berupa surat-surat berharga jangka pendek.
6. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk melakukan
investasi.
7. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit
jangka pendek kepada perusahaan di Indonesia.

2.1.3 Karakteristik Pasar Uang


Karakteristik pasar uang yaitu:
1. Menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli asset finasial.
2. Mempertemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang
mengalami defisit
3. Transaksi dalam pasar uang sebagian bersifat jangka pendek
4. Pasar uang juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dana jangka
pendek perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah, mulai dari
overnight sampai dengan jangka waktu jatuh tempo satu tahun
5. Pada waktu yang sama pasar uang menyediakan outlet investasi bagi
pihak surplus dana jangka pendek yang ingin memperoleh pendapatan
atas dana yang belum terpakai.

2.1.4 Instrumen Pasar Uang


Ada beberapa macam instrument atau yang sering disebut dengan surat surat
berharga yang di perjual belikan dalam pasar uang, diantaranya :
1. Treasury Bills
Treasury Bills merupakan jenis instrument hutang yang diterbitkan
oleh pemerintah dan Bank Sentral di AS atas dasar tunjuk dengan jumlah yang
telah ditentukan yang kemudian akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal
yang telah ditetapkan oleh pihak yang terkait. Instrumen ini tidak memberikan
bunga secara langsung tetapi dijual itu atas dasar diskonto, dengan jumlah
diskonto yang sudah ditetapkan melalui proses pelelangan. Instrumen ini
memeliki kelebihan, diantaranya :
a. Tidak beresiko karena diterbitkan oleh lembaga pemerintah ( Bank
Sentral)
b. Mempunyai pasar sekunder sehingga mudah diperjual belikan.
c. Kemungkinan terjadi kerugian apabila investor menjual surat
berharga ini untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya adalah sangat
kecil.
2. Commercial Paper
CP ini adalah promes yang tidak disertai dengan jaminan, yang
diterbitkan oleh perusahaan/bank untuk mendapatkan dana jangka pendek. CP ini
dijual kepada investor dalam pasar uang , dengan demikian CP pada dasarnya
merupakan promes dimana penerbit itu berjanji akan membayar sejumlah uang
tertentu pada saat CP jatuh tempo. Jangka waktu CP ini sekitar mulai dari
beberapa hari sampai 270 hari.
3. Negotiable Certificate of Deposit
Negoitiable Certificate of Deposit atau sertifikat deposito
merupakan instrument yang diterbitkan oleh bank atas unjuk dan dinyatakan
dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga. Sertifikat ini diterbitkan
oleh bank bank umum atas dasar diskonto dengan nilai nominal sekurang-
kurangnya Rp 1.000.000 dan jangka waktu 30 hari sampai dengan 1 tahun.
Pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan setelah tanggal jatuh tempo, tetapi
apabila pemegang instrument tersebut membutuhkan dana sebelum jatuh tempo
maka mereka dapat menjualnya kepada lembaga keuangan.
4. Banker’s Acceptance
Banker’s Acceptance merupakan wesel bank yang ditarik oleh
seorang eksportir atau importer atas suatu bank untuk membayar sejumlah
barang atau untuk membeli valuta asing, dan dapat diperjual belikan di pasar
uang sebagai salah satu sumber pendanaan jangka pendek. BA ini instrument
jangka pendek yang bisa dipindah tangankan. BA ini biasanya digunakan dalam
proses L/C dalam perdagangan luar negeri. Jangka waktu jatuh tempo BA itu
antara 30 hari sampai 180 hari.
5. Bill of Exchange
Bill of Exchange ini adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat
yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah
uang pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu kepada penarik atau
pembawa. Jangka waktu jatuh tempo wesel ini umumnya berkisar 6 hari sampai
180 hari. surat ini harus berisikan sebagai berikut :
a. Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
b. Nama orang yang harus membayar.
c. Penetapan hari bayarnya.
d. Penetapan tempat dimana pembayaran harus dilakukan.
e. Nama orang yang ditunjuk untuk dilakukan pembayaran.
f. Tanggal dan tempat surat wesel ditarik.
g. Tanda tangan orang yang mengeluarkannya.
6. Repurchase Agreement
Merupakan transaksi jual beli surat berharga yang disertai dengan
perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat surat berharga yang telah
dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu.
7. Sertifikat Bank Indonesia
SBI pada dasarnya merupakan surat berharga atas unjuk dalam
satuan uang rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia
sebagai pengakuan hutang jangka pendek. Tujuan bank dan lembaga keuangan
membeli SBI adalah sebagai alternative kelebihan dananya untuk memperoleh
pendapatan, dan apabila memerlukan dana maka SBI dapat dijual kepada lembaga
lain atau Bank Indonesia.
8. Surat Berharga Pasar Uang
SBPU adalah surat berharga jangka pendek yang dapat diperual
belikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang
ditunjuk oleh Bank Indonesia. SBPU ini berfungsi sebagai piranti pasar uang dan
juga merupakan instrument operasi pasar terbuka dalam rangka ekspansi monoter
oleh Bank Indonesia dengan menetapkan tingkat diskonto SBPU.
9. Call Money
Call Money merupakan salah satu sarana penting untuk mendorong
pengembangan pasar uang. pasar uang antar bank pada dasarnya itu adalah
kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk
jangka waktu yang pendek.

2.1.5 Indikator Pasar Uang


Indikator pasar uang sangat diperlukan untuk mengukur perkembangan
pasar uang, indikator pasar uang meliputi :
1. Suku Bunga Antar Bank
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal
pinjam meminjam dana berbentuk rupiah.
2. Volume Transaksi Pasar Uang Antar Bank
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk
rupiah.
3. Suku Bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal
pinjam meminjam dalam bentuk US$.
4. Volume Transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk
US$.
5. JIBOR (Jakarta Interbank Offered)
Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar
bank.
6. Suku Bunga Deposito Rupiah (%Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang menedpositokan
uangnya dalam bentuk rupiah.
7. Suku Bunga Deposito US$ (%Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan
uangnya dalam bentuk US$.
8. Nilai Tukar Rupiah (KURS)
Harga suatu masa uang terhadapa mata uang lainnya atau nilai dari suatu
mata uang terhadap mata uang lainnya.
9. Suku Bunga Kredit
Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan
lainnya pada kreditor.
10. Inflasi
Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus
suatu waktu tertentu.
11. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Angka indeks yang menunjukan tingkat harga barang dan jasa yang
harus dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu.
12. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Instrumen investasi jangka pendek yang bebas resiko.

2.1.6 Debitur dan Kreditur dalam Pasar Uang


Menentukan siapa debitur (brrower) dan siapa kreditur (leader) dalam
pasar uang agak sulit, karena kadang perusahaan atau Lembaga-lembaga
yang sama beroperasi di kedua sisi pasar uang, yaitu dalam waktu yang
sama bisa sebagai debitur dan juga kreditur. Lembaga yang biasanya ikut
bermain di dua sisi pasar uang adalah bank-bank besar, Lembaga-
lembaga keuangan non bank, Lembaga-lembaga pemerintah. Bahkan
kadang bank sentral menjadi pemasok dana yang agresif di pasar uang
dan mengambil posisi sebaliknya pada esok harinya.
2.1.7 Resiko Investasi di Pasar Uang
Resiko yang mungkin dihadapi investor dalam kegiatan investasi dipasar
keuangan yaitu:
1. Resiko Pasar (Interest-rate risk), yaitu resiko yang berkaitan
dengan turunnya harga surat berharga dan tingkat bunga naik
mengakibatkan investor mengalami capital loss.
2. Resiko reinvestment, yaitu resiko terhadap penghasilan suatu asset
finansial yang harus di-reinvest dalam asset yang berpendapatan
rendah, atau dapat dikatakan bahwa risiko reinvestment adalah
resiko yang memaksa investor menempatkan pendapatan yang
diperoleh dari bunga kredit atau surat-surat berharga ke investasi
yang berpendapatan rendah akibat turunnya tingkat bunga.
3. Resiko gagal bayar. Resiko ini terjadi akibat tidak mempunya
pinjaman memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang
diperjanjikan.
4. Resiko inflasi. Pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan
naiknya harga-harga barang dan jasa-jasa yang akan menurunkan
daya beli atas pendapatan yang diterimanya.
5. Resiko valuta (currency or exchange rate risk). Investor
internasional mdihadapkan pada resiko mata uang, yaitu kerugian
yang terjadi akibat adanya perubahan yang tidak menguntungkan
terhadap kurs mata uang asing
6. Resiko politik. Berkaitan dengan kemungkinan adanya perubahan
ketentuan perundangan yang berakibat turunnya pendapatan yang
diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi kerugian
total dari modal yang diinvestasikan
7. Marketability atau Liquidity risk. Resiko dapat terjaddi apabila
instrument pasar yang dimmiliki sulit untuk dijual Kembali
sebelum jatuh tempo.
2.2 Pasar Valuta Asing
Foraign exchange market atau sering disebut dengan bursa valas adalah
suatu mekanisme dimana orang dapat mentransfer daya beli antar negara,
memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan
internasional, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian akibat
terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang. Fungsi pasar valas adalah untuk:
1. Transfer daya beli
2. Penyediaan kredit
3. Mengurangi resiko valutra asing
Pasar valuta asing bisa terjadi dibank atau tempat pertukaran valuta
asing (money changer). Mata uang dunia yang biasa diperdagangkan
dipasar valuta asing antara lain Dollar Amerika ( US$), Poundsterling
Inggris (GBP), Euri Dollar (EUR), Swiss France (CHF), Japanese Yen
( JPY) Australian Dollar (AUD) dan sebagainya.
2.2.1 Peserta dalam Pasar Valuta Asing
Transaksi di pasar valas terdiri atas 2 jenis tingkatan yaitu antar bank atau
wholesale market dan klien atau retail market.
1. Dealer Valas Bank dan Non Bank
Dealer, valas bank-bank internasional sering berfungsi sebagai
market. Mereka senantiasa bersedia menjual dan membeli valas
yang merelka khususkan.
2. Perusahaan dan Individu
Perusahaan dan individu menggunakan pasar valas untuk
mempermudah pelaksanaan transfer investasi dan komersial.
Kelompok ini terdiri atas importir-importir, investor portfolio
internasional, perusahaan-perusahaan multinasional.
3. Spekulator dan Arbitrase
Spekularor dan Arbitrase melakukan transaksi dalam pasar vals
untuk memperoleh keuntungan. Arbitrase pada prinsipnya
merupakan suatu bentuk spekulasi yang terdapat dlam pasar
valas, dimana mereka membeli valsa di suatu pusat keuangan
kemudian menualnya Kembali dipusat keuangan lain untuk
memperoleh keuntungan.
4. Bank Sentral
Bank sentral menggunakan pasar ini untuk memperoleh
cadangan devisa dan jua mempengaruhi harga dimana mata
uangnya deperdagangkan.
2.2.2 Tujuan Pasar Valuta Asing
Tujuan dari pasar valuta asing adalah:
1. Mendapatkan keuntungan berupa selisih harga beli dan harga jual
2. Mendapatkan bunga atau selisih suku bunga atau swap
3. Untuk transaksi pembayaran
4. Mempertahankan daya beli
5. Pengiriman uang ke luar negeri
6. Mencari keuntungan
7. Pemagaran resiko
8. Kemudahan berbelanja

2.2.3 Fungsi Pasar Valuta Asing


Fungsi pasar valuta asing adalah:
1. Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana dari
satu negara ke negara lain.
2. Karena siring terdapat transaksi internasional yang tidak perlu
segera diselesaikan pembayaran atau penyerahan barangnya, maka
pasar valuta memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya
perjanjian atau ontrak jual beli dengan kredit
3. Memungkinkan dilakukannya lindung nilai (hedging)
2.2.4 Mekanisme Pasar Valuta Asing
Kuncoro mengatakan seandainya ada mata uang tunggal internasional,
barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan dalam setiap transaksi
internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk
mengkonversi mata uang yang selalu menjadi mata uang lain. Inilah yang
menimbulkan adanya permintaan akan transaksi valas. Pasar valas dunia
menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan transaksi kompleks ddan
beragam secara efisien. Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank
utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank
ini dihubungakan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih,
dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan
bank-bank lain diseluruh dunia. Tidak seperti bursa saham yang memiliki lantai
perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagi bank dalam pasar valas tidak
pernah bertemu dan berhadapan secara langsung, hanya telepon modern mesin
faks, terminal computer atau tel;ex yang menghubungkan permintaan dan
penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, Pasar
konsumen/eceran, dimana individua atau institusi membeli dan menjual valas
kepada bank. Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang
diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar
sebagai ganti DM atau valas ini. Penjualan dan Pembelian semacam ini disebut
pasar antar bank.
Dalam pasar valas tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar
bursa perdagangan sebagai pasar tradisional daroi perdagangan valuta asing,
banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya
dimana mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung
artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang
berbeda-beda tergantung padsa bank mana atau pelaku pasar mana yang
bertransaksi”. Namun dalam praktiknya, perbedaan tersebut seringkali sangat
tipis.

Anda mungkin juga menyukai