Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar uang adalah tempat diperdagngkannya dana-dana atau surat-surat berharga
yang mempunyai jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun (jangka pendek).
Transaksi dalam pasar uang dilakukan dengan menggunakan sarana telekomunikasI
sehingga pasar uang ini disebut juga dengan pasar abstrak karena pelaksanaannya
tidak dilakukan di tempat tertentu sebagaimana halnya dengan bursa efek pada pasar
modal. Berkaitan dengan itu pasar uang merupakan pasar yang tidak teroganisasi
(Unorganized market).

Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar
tradisional yang selama ini kita kenal, di mana ada pedagang, pembeli, dan juga tawar
me-nawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang
memperte-mukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan
dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek.

Pasar modal di Indonesia semakin hari tentunya semakin meningkat pelaku pasar
modal dan nilai perdagangannya. Hal ini harus diimbangi oleh pengetahuan yang baik
bagi siapa saja yang ingin “bermain” di pasar modal, minimal mengetahui apa saja
produk yang dihasilkan pasar modal. Instrumen atau produk yang diperdagangkan di
Pasar Modal disebut dengan Efek. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan
kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.
Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan
pembeli modal / dana. Perbedaan antara pasar modal dengan pasar uang yaitu dari
jangka waktunya. Dalam pasar uang, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu
pendek, sedangkan dalam pasar modal, diperdagangkan surat berharga berjangka
waktu panjang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat kami rumuskan permasalahan yang akan
dibahas sebagai berikut :

1. Apa saja yang dimaksud dari pasar uang, fugsi, dan fasilitas dari pasar uang?
2. Apa saja yang dimaksud dari pasar modal beserta fungsi dari pasar modal ?
3. Apa saja perbedaan pasar modal dan pasar uang?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah di atas, Tujuannya adalah sebagai berikut :

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui terkait perbedaan pasar uang dan pasar
modal.
BAB II
PEMBAHASAN

1.2 Pasar Uang

1.2.1 Pendahuluan
Pasar merupakan salah satu tempat yang menjadi pusat peradaban ekonomi sehingga
segala aktivitas dijalankan di tempat ini. Terdapat beberapa pasar dalam dunia
ekonomi diantaranya pasar uang dan pasar modal, hal ini dijelaskan oleh Wardiyah
pada tahun 2017. Pasar uang dapat diartikan sebagai tempat pertemuan kerangka
dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai
yang membutuhkannya baik secara langsung ataupun melalui perantara. Dana jangka
pendek yang dimaksudkan adalah dana yang dipertemukan dari perusahaan maupun
perorangan dengan batasan waktu mulai dari satu hari sampai dengan satu tahun.
Pasar modal sendiri dapat diartikan sebagai lembaga keuangan non bank uang yang
mempunyai kegiatan berupa penawaran dan perdagangan efek dengan kata lain dapat
dikatakan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal atau dana.

Kebutuhan akan pasar uang didasari karena adanya kebutuhan dalam mendapatkan
sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya yang harus segera dipenuhi.

Berikut ini adalah fungsi-fungsi pasar uang yaitu :

1. Untuk mempermudah masyarakat untuk memperoleh dana jangka pendek


untuk pembiayaan modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya.
2. Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan,
dengan cara memberi Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga
Pasar Uang (SBPU)
3. Dapat menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat
Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) Pembiayaan jangka pendek
merupakan utang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang dari 1 tahun yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar.

Terdapat tipe pendanaan jangka pendek diantaranya sebagai berikut:

1. Pendanaan Spontan Dalam pendanaan spontan yang paling banyak digunakan


oleh perusahaan adalah utang dagang. Utang dagang memiliki beberapa tipe
diantaranya open account, notes payable dan trade acceptance.
2. Pendanaan yang Memerlukan Negosiasi Sumber dana ini menunjukan bahwa
perusahaan harus melakukan perjanjian dan formal untuk memperolehnya.
Sumber pendanaan dapat berasal dari money market credit ataupun short-term
loans yang berasal dari bank dan perusahaan pembayar. Untuk menghimpun
dana yang berasal dari money market perusahaan menerbitkan instrumen
keuangan yang dijual kepada para pemodal, baik langsung maupun melalui
dealer, sedangkan short-term loan sering berwujud kredit modal kerja.

Adapun sumber dana jangka pendek diantaranya adalah utang dagang (trade credit),
pinjaman bank jangka pendek dengan jaminan (securade short term loan), pinjaman
jangka pendek tanpa jaminan (unsecurade short term loan), letter of credit,
commercial paper dan factoring.

1. Utang Dagang (trade credit)


Disamping merupakan pengeluaran utang dagang juga dapat berfungsi
sebagai sumber dana bagi perusahaan pada saat barang telah dapat diterima,
tetapi pembayaran dilakukan setelahnya.
2. Pinjaman bank jangka pendek dengan jaminan (securade short term loan)
Kelemahan mendasar dari jenis pinjaman ini dengan adanya biaya dan syarat
administrasi. Namun bagi banyak perusahaan, pinjaman bank merupakan
sumber dana jangka pendek yang sangat penting. Pinjaman tersebut hampir
selalu menyertakan surat perjanjian utang yang disebut dengan promissory
notes yang menyertakan kesanggupan perusahaan untuk membayar pinjaman
yang telah disepakati bersama bunganya.

3. Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan (unsecurade short term loan)


Pinjaman ini bersifat sangat penting bagi perusahaan karena tidak memiliki
jaminan, namun biasanya bank mensyaratkan peminjam untuk tetap memiliki
saldo dana minimum di bank (compensating balance). Untuk itu perusahaan
harus mempertahankan jumlah minimum tertentu dari pinjaman untuk tetap
ada di bank.
4. Letter of Credit
Merupakan janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar
sejumlah uang pada perusahaan yang dituju (penjual) apabila sejumlah
kondisi telah dipenuhi. Pada umumnya perjanjian ini digunakan untuk
perdagangan internasional antara pembeli sebagai importir dan penjual
sebagai eksportir.
5. Commercial Paper
Merupakan surat berharga yang diterbitkan dan dijual oleh perusahaan besar
dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. Surat ini dijual
pada lembaga keuangan atau perusahaan lain dengan harga yang lebih rendah
dari nilai nominalnya pada akhir periode, surat berharga ini dibeli kembali
oleh perusahaan dengan nominal sebelumnya. Perbedaan antara harga beli dan
jual inilah merupakan keuntungan yang dapat dibeli.
6. Factoring
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan tepat melalui factoring, yaitu
dengan menjual piutang perusahaan pada perusahaan faktor (perusahaan
pembeli piutang) yang biasanya adalah lembaga keuangan. Perusahaan
membayar sejumlah persentase tertentu yang bergantung kepada kualitas
piutang, biaya penagih piutang dan pada tingkat bunga yang berlaku.
1.2.2 Instrumen Pasar Uang di Indonesia
Adapun instrumen ataupun surat-surat yang diperjualbelikan di pasar uang

Indonesia diantaranya sebagai berikut :

1. Sertifikat Bank Indonesia (BI) adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh
pemerintah ataupun bank sentral dengan jumlah tertentu yang dibayarkan
kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan yang biasanya itu
berjangka waktu jatuh tempo satu tahun atau kurang.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) adalah surat-surat berharga yang
berjangka pendek yang diperjualbelikan secara diskonto dengan BI atau
lembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI.
3. Sertifikat Deposito adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu
bank unjuk dan dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat
bunga tertentu.
4. Commercial Paper Promes yang tidak disertai dengan jaminan yang
diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual
kepada investor dalam pasar uang
5. Call Money yaitu kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan
bank lainnya untuk jangka waktu yang pendek.
6. Repurchase Agreement adalah transaksi jual surat-menyurat berharga disertai
dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali suratmenyurat
berharga tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan
dahulu.
7. Banker’s Acceptence merupakan instrumen pasar uang yang digunakan untuk
memberikan kredit pada eksportir atau importir untumembayar sejumlah uang
barang atau untuk membeli valuta asing

Instrumen-instrumen diatas telah dijelaskan oleh Widayatsari pada tahun 2014.


1.2.3 Resiko Pasar Uang
Dalam investasi apa pun pasti terdapat risiko di dalamnya yang membedakan hanya
pada tingkat risikonya saja. Ada yang risikonya rendah dan ada pula yang berisiko
tinggi, tingkat risiko inilah yang biasanya dijadikan sebagai acuan dalam memilih
investasi. Jadi perlu digaris bawahi bahwa tidak ada instrumen investasi yang bebas
dari risiko.

Tingkat risiko di Reksadana pasar uang memang terbilang rendah, tapi bukan berarti
jenis Reksadana satu ini tidak memiliki kemungkinan mengalami kerugian.
Reksadana berbasis pasar uang juga memiliki kemungkinan mengalami kerugian,
namun kemungkinan tersebut relatif lebih kecil. Nilai Reksadana berbasis pasar uang
cenderung terus naik dan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Selain itu jarang
sekali terjadi penurunan nilai lebih dari satu persen. Jika melihat dari segi kinerjanya,
nilai Reksadana berbasis pasar uang memang selalu naik di atas NAB (Nilai Aktiva
Bersih) awal.

Jadi jika ditanya apakah Reksadana berbasis pasar uang pernah mengalami kerugian?
Jawabannya tentu, namun kerugian yang akan dihadapi tidak terlalu signifikan. Itulah
mengapa Reksadana berbasis pasar uang banyak dipilih investor, khususnya bagi tipe
investor konservatif.

Hal yang Membuat Reksadana Pasar Uang Turun adalah pergerakan harga atau
kinerja Reksadana berbasis pasar uang bisa kamu ketahui dengan melakukan
perbandingan antara nilai NAB/UP (Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan) di awal
periode pembelian dengan periode saat ini.

Jika nilai NAB/UP naik maka kinerjanya positif tapi jika nilainya turun berarti
kinerjanya negatif. Pergerakan harga Reksadana berbasis pasar uang dapat terjadi
karena beberapa sebab. Kondisi ekonomi global dan nasional juga dapat
mempengaruhi turunnya harga Reksadana berbasis pasar uang. Kondisi ekonomi
akan mempengaruhi nilai aset-aset yang ada di dalam portofolio pada suatu produk
Reksadana. Aset-aset yang ada di dalam Reksadana berbasis pasar uang adalah
deposito, surat utang dengan waktu jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun.
1.3 Pasar Modal

1.3.1 Pendahuluan
Setiap Negara di dunia ini akan berlomba untuk menjadi negara yang maju dan
makmur secara ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan menjadi salah satu indikator
untuk menilai kemajuan suatu bangsa. Kemajuan dan pertumbuhan ekonomi tersebut
bukan hanya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah tetapi melibatkan
seluruh komponen bangsa terutama para pelaku usaha baik yang berskala besar
maupun kecil dan menengah atau bisa disebut UKM (Usaha Kecil Menengah).
Keterlibatan dunia usaha ini dalam menunjang kemajuan ekonomi ini akan sangat
diharapkan oleh pemerintah karena yang diharapkan untuk berperan secara lebih aktif
adalah dunia usaha karena mereka lah yang menjadi motor penggerak perputaran roda
perekonomian ditengah tengah masyarakat, pemerintah hanya berperan sebagai
pembuat kebijakan/ aturan agar iklim dunia usaha semakin baik dan kondusif dari
hari ke hari yang dapat memberikan dampak bagi pertumbuhan dan kemajuan
ekonomi secara nasional.

1.3.2 Sejarah Pasar Modal


Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar
modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada
tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia
Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Sebenarnya, transaksi efek sendiri telah terjadi sejak tahun 1880. Hal ini
terkonfirmasi lewat buku Effectengids terbitan Vereniging voor den Effectenhandel.
Namun pada tahun itu, semua transaksi terjadi tanpa organisasi resmi dan
pencatatannya pun tidak lengkap. Untuk membuat pencatatan tersebut menjadi lebih
rapi, maka pada tahun 1878 terbentuklah perusahaan perdagangan dan sekuritas yaitu
Dunlop & Koff.

Baru pada tanggal 14 Desember 1912 bursa efek pertama di Hindia Belanda resmi
dibuka. Pada proses awal berdiriya, bursa efek ini menggunakan tabungan orang
Eropa dan Belanda sebagai sumber dana. Seiring berjalannya waktu, pemerintah
Indonesia juga mengaktifkan kembali pasar modal. Tepatnya pada tahun 1977, Bursa
Efek Jakarta diresmikan oleh Presiden Soeharto. Bursa efek ini berjalan dibawah
BAPEPAM.

1.3.3 Pengertian Pasar Modal


Pada dasarnya pasar modal adalah sama dengan pasar yang kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari di mana pasar itu adalah merupakan tempat bertemunya
pembeli dan penjual demikian juga di pasar modal yang membedakannya adalah
komoditas yang diperdagangkan. Pasar modal menurut Martalena (2011), adalah
tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap modal, baik bentuk ekuitas
maupun jangka panjang. Sedangkan menurut Hadi (2009) adalah tempat menjual
saham dan obligasi dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut untuk memperkuat
modal perusahaan. Sementara definisi pasar modal (Undang – Undang Pasar Modal
No. 8 Tahun 1995, 1995) pasal 1 angka 13 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan
Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan di atas maka dapat disimpulkan
bahwa pasar modal adalah suatu tempat/wadah bertemu sipemilik modal/mempunyai
kelebihan dana dengan yang membutuhkan dana di mana media interaksi yang
digunakan adalah saham, efek atau surat berharga yang dapat diperjual belikan di
mana hasil penjualan tersebut menjadi salah satu sumber pembiayaan bagi
perusahaan dalam menambah modal mereka dan juga menjadi sarana bagi si pemilik
dana yang lebih untuk menginvestasikan dana yang dia miliki dengan harapan akan
mendapat keuntungan/imbal balik merupakan deviden maupun capital gain.

Dalam hal ini pasar modal adalah bagian dari yang sering kita sebut pasar keuangan
(financial market) di mana pasar keuangan tersebut meliputi:

1. Pasar uang (money market)


2. Pasar modal (capital market)
3. Lembaga pembiayaan lainnya seperti sewa beli(leasing), anjak
piutang(factoring), modal ventura (venture capital), dan kartu kredit.
1.3.4 Fungsi-fungsi Pasar Modal

Adapun Fungsi-fungsi Pasar Modal adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kapasitas Produksi


Fungsi pasar modal di Indonesia adalah bisa meningkatkan kapasitas
produksi. Ini menciptakan tambahan modal yang didapatkan dari pasar modal.
Maka tidak heran bila produktivitas perusahaan akan menjadi tinggi atau
meningkat.
2. Menciptakan Tenaga Kerja
Fungsi pasar modal di Indonesia adalah bisa menjadi pendorong muncul dan
berkembangkan industri lain yang dampaknya bisa untuk menciptakan
lapangan kerja baru. Tentu saja ini dapat memperbaiki pertumbuhan ekonomi
Indonesia.

3. Penambah Modal
Fungsi pasar modal di Indonesia adalah dapat membantu perusahaan
mendapatkan dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham
tersebut akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan lain lembaga atau
pemerintah. Inilah fungsi pasar modal di Indonesia sesungguhnya.
4. Meratakan Pendapatan
Fungsi pasar modal di Indonesia adalah mampu meratakan pendapatan.
Dalam jangka waktu tertentu, saham-saham yang sudah dibeli akan
memberikan deviden atau bagian dari keuntungan perusahan terhadap para
pembelinya. Untuk itu, fungsi pasar modal di Indonesia bisa dianggap sebagai
sarana pemerataan pendapatan.
5. Meningkatkan Pendapatan Negara
Fungsi pasar modal di Indonesia adalah dipercaya bisa meningkatkan
pendapatan negara. Masing-masing dividen yang diberikan kepada para
pemegang saham akan dikenai pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan
pemasukan dengan pajak ini yang menjadikan fungsi pasar modal di
Indonesia akan meningkatkan pendapatan untuk negara.
6. Indikator Perekonomian Negara
Fungsi pasar modal di Indonesia adalah bagian dari indikator perekonomian
negara. Kegiatan dan volume penjualan atau pembelian di pasar modal yang
meningkat dapat memberikan indikasi bahwa kegiatan bisnis perusahaan
dapat berjalan dengan baik. Fungsi pasar modal di Indonesia bisa
menggambarkan keadaan yang sebaliknya.

1.3.5 Instrumen Pasar Modal


instrumen pasar modal adalah produk pasar modal yang diperjualbelikan di bursa
efek.

Dalam pengertian lain, instrumen pasar modal adalah seluruh surat berharga atau efek
yang diperdagangkan di bursa. Mulai dari saham, obligasi, derivatif, reksadana,
exchange traded fund (ETF) dan surat berharga lainnya. Instrumen ini umumnya
bersifat jangka panjang.

Berikut ini adalah jenis-jenins instrument pasar modal

1. Saham
Dikutip dari laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), instrumen pasar modal
pertama adalah saham (stock). Saham adalah salah satu instrumen pasar
keuangan yang paling populer.
Tidak hanya populer, saham adalah instrumen investasi yang banyak dipilih
para investor karena mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha)
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal,
maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas
asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
2. Obligasi (Surat utang)
Merupakan salah satu Efek yang tercatat di Bursa di samping Efek lainnya
seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset maupun Dana Investasi Real Estat.
Obligasi dapat dikelompokkan sebagai efek bersifat utang di samping Sukuk.
Obligasi dapat dijelaskan sebagai surat utang jangka menengah panjang yang
dapat dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok
utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi
tersebut. Obligasi dapat diterbitkan oleh Korporasi maupun Negara.
3. Reksadana.
Instrumen pasar modal ketiga adalah reksadana. Produk reksadana adalah
salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal
kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
menghitung risiko atas investasi mereka.
Secara sederhana, reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam portofolio efek oleh manajer investasi (MI).
4. Exchange Traded Fund (ETF)
Instrumen pasar modal keempat adalah ETF. Sederhananya, ETF adalah
reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya
diperdagangkan di bursa efek.
Meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk ini diperdagangkan
seperti saham-saham yang ada di bursa efek. ETF merupakan penggabungan
antara unsur reksadana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham
dalam hal transaksi jual maupun beli.

1.3.6 Pelaku Pasar Modal


Berikut ini adalah pelaku-pelaku pasar modal yaitu:

1. Pengawas
Pengawas berada langsung di bawah kendali Menteri Keuangan, jadi akan
banyak melakukan koordinasi dengan Menteri Keuangan dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya.

Pengawas pasar modal adalah OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Pada umumnya, OJK
bertugas sebagai berikut :

- Menyusun peraturan tentang cara pelaksanaan di pasar modal.


- Melakukan pengawasan terhadap pendaftaran, perolehan, dan
perizinan badan usaha yang ingin menjadi suatu emiten di pasar
modal.
- Memberikan perintah secara tertulis terhadap lembaga yang
melakukan kegiatan di pasar modal.

2. Penyelenggara
Penyelenggara pasar modal sendiri adalah menteri keuangan yang menduduki
jabatan tertinggi di pasar modal. Tugas utamanya adalah menyediakan
fasilitas penunjang perdagangan, lalu mengaturnya dalam sebuah regulasi.
Tujuannya agar transaksi di pasar modal berjalan secara adil, transparan, dan
tidak merugikan pihak manapun.
3. Emiten atau perusahaan
Pelaku pasar modal yang juga memiliki peran penting adalah emiten atau
perusahaan. Emiten yang namanya sudah terdaftar di OJK wajib menerbitkan
efek untuk mendapatkan suntikan modal dari masyarakat.
Suntikan modal tersebut digunakan untuk memaksimalkan kinerja emiten,
melakukan ekspansi usaha, mengembangkan produk, hingga membayar utang.
4. Investor
Investor adalah penyuntik modal kepada emiten dengan cara membeli efek
atau saham yang diterbitkan emiten. Besar kecilnya suntikan modal
tergantung dari kemampuan finansial investor.
Pengelolaan modal inilah yang menjadi dasar investor untuk mendapatkan
profit atau keuntungan. Investor dapat menambah kepemilikan efek dengan
menambah modal.
5. Pialang
Pialang disebut juga broker, adalah perantara dalam aktivitas jual beli efek.
Pialang ini sendiri biasanya berbentuk perusahaan, baik swasta maupun
pemerintah. Seorang pialang wajib memiliki sertifikat CFA dan wajib lulus
dalam ujian WPPE.
Selain itu, terdapat pula ketentuan seorang pialang sebagai berikut :
- Mengetahui seluk beluk pasar modal
- Mempertajam skill komunikasi
- Mampu bernegosiasi dengan baik
- Bekerja di perusahaan sekuritas
- Memiliki modal besar
- Memahami aturan main di pasar modal
6. Penjamin emisi
Bertugas untuk mempertanggungjawabkan efek yang diterbitkan oleh emiten
sampai kepada pembeli melalui transaksi di pasar modal. Singkatnya,
penjamin emisi bertugas untuk menjual efek.
7. Penasehat investasi
Penasehat investasi bisa dikatakan sosok di balik layar karena tidak ikut terjun
langsung dalam aktivitas perdagangan di pasar modal. Hal ini tidak terlepas
dari tugasnya sebagai penasehat dari transaksi jual beli efek.
Penasehat akan memberikan saran terkait aktivitas efek kepada emiten. Saran
ini dapat dijadikan sebagai acuan sebelum emiten membuat suatu keputusan.
8. Manajer investasi
Manajer investasi yang biasa dikenal di dalam instrumen reksa dana juga
memiliki andil penting di pasar modal. Tugasnya tidak jauh berbeda, yaitu
untuk mengelola dana yang terhimpun dari masyarakat agar mampu
memberikan keuntungan.
9. Lembaga penunjang
Agar transaksi di pasar modal lancar, stabil, dan aman, maka hadirlah
lembaga penunjang. Pelakunya seperti kustodian, wali amanat, penanggung,
biro administrasi efek, Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan (LPP), serta
Lembaga Kliring dan Pinjaman (LKP).
10. Profesi penunjang
Pelaku pasar modal yang terakhir adalah pihak penunjang dari berbagai
profesi yang turut berperan dalam kelancaran dan keamanan aktivitas
perdagangan efek.

1.3.7 Tujuan Pasar modal Bagi Emiten


Tujuan pasar modal bagi emiten adalah bisa menghimpun dana besar dalam waktu
cepat. sumber pembiayaan yang terpercaya, perusahaan jadi tidak perlu meminjam ke
bank, menaikkan citra perusahaan.

1. Bisa menghimpun dana besar dalam waktu cepat


Manfaat pasar modal bagi perusahaan adalah menjadi tempat untuk
mengumpulkan dana dalam waktu cepat dan terus-menerus juga. Dana segar
ini akan langsung masuk ke perusahaan. Namun, tentu nanti perusahaan akan
memberikan pengembalian pada investor yang sudah bersedia membeli saham
dan efek lain yang ditawarkannya.
2. Sumber pembiayaan yang terpercaya
Pasar modal menjadi tempat sumber pembiayaan terpercaya. Perusahaan tidak
perlu ragu untuk masuk ke pasar modal karena diawasi langsung oleh
pemerintah dan prosedurnya juga jelas. Walaupun untuk bisa masuk ke pasar
modal, perusahaan membutuhkan biaya yang banyak dan persiapan yang
harus dilakukan dari jauh hari.
3. Perusahaan jadi tidak perlu meminjam ke bank
Emiten jadi tidak perlu mengandalkan bank yang pinjamannya biasanya
berbunga. Tidak jarang emiten akan berutang lagi demi bisa membayar
pinjaman bank yang berbunga. Berbeda ketika berhasil mendapatkan dana
dari investor, perusahaan tidak akan dikenai bunga sama sekali.
4. Menaikkan citra perusahaan
Selama ini perusahaan yang berhasil masuk ke pasar modal dianggap sebagai
perusahaan maju yang punya masa depan cerah. Tidak mengherankan jika
banyak perusahaan yang punya tujuan bisa melakukan penawaran umum di
pasar modal.

1.3.8 Tujuan Pasar Modal Bagi Pemerintah


Tujuan pasar modal bagi pemerintah ialah menciptakan lapangan kerja, tempat
menghimpun dana untuk APBN dan pembangunan, pendapatan negara jadi
meningkat, dan perekonomian jadi semakin bertumbuh.

1. Menciptakan lapangan kerja


Pasar modal adalah tempat untuk menghimpun dana perusahaan. Hal itu
pun membuat perusahaan memiliki dana yang lebih banyak untuk
keberlangsungan bisnis, termasuk menciptakan tenaga kerja yang baru.
Pemerintah tentu akan terbantu dengan lapangan kerja semakin bertambah
ini.
2. Tempat menghimpun dana untuk APBN dan pembangunan
Pemerintah juga ikut menghimpun dana di pasar modal, tapi tujuannya
bukan untuk meraih keuntungan. Tujuannya adalah untuk menjadi sumber
dana pembangunan dan membiayai APBN yang mengalami defisit.
Contohnya, pemerintah menawarkan obligasi ritel pada masyarakat untuk
meraih dana selama masa penawaran. 
3. Pendapatan negara jadi meningkat
Semakin sering aktivitas investasi terjadi di pasar modal, pemerintah juga
mendapatkan pemasukan dari pajak yang dipungut dari aktivitas itu. 
4. Perekonomian jadi semakin bertumbuh
Kehadiran pasar modal di Indonesia tidak dipungkiri membuat
perekonomian bertumbuh. Bahkan pasar modal bisa menjadi patokan
ekonomi bertumbuh dilihat dari nilai Indeks Harga Saham Gabungan atau
IHSG yang semakin naik per tahunnya.
 

Anda mungkin juga menyukai