Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN PERKEMBANGAN MORAL DENGAN SIKAP PROSOSIAL

PADA ANAK USIA DINI

AINUN DZARIAH

1886207034

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk individu dan makhluk sosial yang

harapannya dapat mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan serta

segala situasi yang ada. Selain harus bisa memenuhi kebutuhannya sebagai

makhluk sosial, individu juga harus dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekitar dan berinteraksi sosial dengan individu lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia hidup berkelompok dan

tidaklah lepas dari aktivitas sosial dan berinteraksi dengan banyak manusia

lainnya. Juga pada aktivitas tolong menolong dan kepeduliannya terhadap

sesama, saling membutuhkan satu sama lain. Sejak kelahirannya di dunia

pun manusia membutuhkan orang lain untuk membantu proses

kelahirannya begitu pula ketika meninggal dunia manusia membutuhkan

manusia lainnya untuk membantunya mengantar ke tempat

peristirahatannya yang terakhir. Menurut kodratnya manusia memiliki

dorongan atau kebutuhan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan

manusia lainnya.

Begitu pula dengan anak, mereka perlu diajarkan tentang

bersosialisasi, membangun hubungan dengan orang lain dan mengenal

lingkungan sekitarnya sejak dini. Pengenalan pada anak mengenai


bagaimana membangun hubungan, interaksi dan komunikasi dengan orang

lain dan memahami lingkungannya.

Pada perkembangan sosial anak terdapat perilaku prososial dan

anti-sosial. Perilaku prososial adalah tindakan, sikap, aktivitas pada anak

usia dini dalam berhubungan dengan orang lain, baik orangtua, keluarga,

guru, teman ataupun saudara-saudaranya. Saat berhubungan dengan orang

lain anak akan melalui peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna dalam

kehidupannya yang dapat membentuk kepribadaiannya dan membentuk

perkembangannya menjadi manusia yang sempurna.

Masa kanak-kanak menjadi masa awal yang sangat penting karena

pada masa ini sikap prososial awal biasanya cenderung berlanjut dan

menjadi habbit hingga tahun-tahun berikutnya hingga besar dan tua nanti.

Anak-anak yang perilaku prososialnya lebih terlihat pada saat mereka

mulai sekolah, perilaku ini akan berlanjut hingga ke sekolah dasar

(Eisenberg et all, 2006). Anak-anak yang secara spontan lebih sering

berbagi mainannya dengan teman sekelas, menunjukkan perilaku

prososialnya hingga 19 tahun kemudian (Eisenberg et al, 1999) hal

tersebut membuktikan bahwa masa awal kanak-kanak merupakan masa

yang sangat baik untuk awal pengenalan dan pembiasaan perilaku sosial

pada anak.

Moral yang identic dengan etika, kesesuaian sikap dan perbuatan

dengan norma atau hukum dana adat yang sudah dijadikan kebiasaaan

yang terbentuk dari standar sosial yang dipengaruhi oleh lingkungan.

Perkembangan moral juga dapat didefinisikan sebagai penalaran terhadap


nilai-nilai sosial dan peningkatan kepedulian terhadap orang lain dengan

Tindakan yang baik pula.

Pada hakikatnya moralitas adalah system kepercayaan,

penghargaan dan ketetapan tentang perbuatan benar dan salah. Hal

tersebut terbentuk berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang muncul dari

pembiasaan sosial standar sosial yang dipengaruhi oleh individu luar yang

sesuai dengan harapan masyarakat atau kelompok sosial tertentu.

Faktanya masih banyak anak usia dini yang kesulitan

mengembangkan sikap prososialnya juga moral nya. Lingkungan yang

sangat mempengaruhi pembentukan perilaku pada anak.

Menurunnya tinggat kepedulian sosial masyarakat dapat menjadi

factor pertama yang menyebabkan anak usia dini terbiasa dengan periaku

egosentris dan tidak memperdulikan sekitar. Juga dengan digitalisasi yang

kian tinggi, kendornya pengawasan orangtua terhadap apa yang dilihat dan

di tonton anak pada telepon genggam juga menjadi salah satu factor

terbesar sulitnya meningkatkan moral yang baik pada anak.

Dari penjabaran diatas penelitian ini hendak mencari tahu

hubungan yang relevan antara perkembangan moral yang terjadi dengan

anak terhadap sikap prososialnya terhadap lingkungan sekitarnya.

Mengingat perkembangan dan penalaran moral membatu anak untuk

beradaptasi pada proses pembentukan diri dan mampu hidup bersosial

dengan lingkungannya.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis identifikasi masalahnya

adalah :

Penelitian yang terkait dengan perkembangan moral dan perilaku

prososial yang telah dilakukan

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh maka Batasan

masalah dalam penelitian ini hanya sampai pada perkembangan moral

dengan sikap prososial pada anak usia dini.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah yang sudah dijabarkan

peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah

terdapat hubungan antara Perkembangan Moral dengan Sikap Prososial

pada Anak Usia Dini?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

hubungan antara Perkembangan Moral dengan Sikap Prososial pada Anak

Usia Dini.

F. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoretis

Penelitain ini dapat dijadikan sebagai pemberian informasi

mengenai hubungan dari Perkembangan Moral yang dapat

mempengaruhi Sikap Prososial Anak Usia Dini. Juga bisa

dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya. Lalu


menjadi bahan masukan dan pertimbangan terutama pada psikologi

perkembangan dan juga psikologi sosial pada anak.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan daoat menjadi bahan acuan dan

dapat memberi masukan dan pemahaman mengenai Hubungan

Perkembangan Moran dengan Sikap Prososial anak khususnya bagi

Orangtua dan para Guru juga untuk masyarakat pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai