Anda di halaman 1dari 4

Kepedulian yang Lebih dari Guru Sebagai Bentuk Care Terhadap Akhlaq &

Pergaulan Peserta Didik

Nama : Ahmad Rizqi Habib H.


Asal Sekolah : SMA Muhammadiyah 3 Jakarta

A. Permasalahan

Permasalahan Guru PAI di sekolah yang kerap saya temui yakni tentang akhlaq dan
pergaulan siswa. Akhlaq adalah saraf yang harus dipunyai bagi seorang muslim, karena dengan
akhlaqlah kitab bisa menjadi pribadi yang lebih terarah serta bijak dalam menyikapi setiap
problematika yang ada. Pergaulan anak-anak Jakarta sangatlah berbeda dengan pergaulan anak-
anak yang notabennya hidup di desa. Anak-anak kota gaya bergaulnya lebih kearah hedonism
dengan cara pandang ke negara barat.

Akhlaq dan pergaulan sangatlah memiliki hubungan erat di keduanya. Manusia tidak bisa
hidup tanpa bersosial, manusia tidak bisa terarah tanpa adab di dalamnya. Banyak dari Sebagian
orang berilmu tapi tidak terarah di adabnya, bisa dikatakan orang yang berilmu namun tak ber
Akhlaq baik maka saja tidak ada apa-apanya, ilmu dan akhlaq satu kesatuan.

Keluarga yang pada dasarnya mempunyai peranan untuk membentuk perkembangan,


kepribadian dan sebagai pengontrol bagi anak remajanya untuk dapat memberikan batasan-
batasan dalam menjalani kehidupan sosial serta tempat pendidikan bagi remaja mulai semakin
terkikis dengan masuknya era modernisasi. Dengan kurang tanggapnya pada diri orang tua
mengenai Pentingnya aturan-aturan bagi remajanya, mengakibatkan remaja merasa bebas untuk
menerima segala informasi yang di dapat dari luar baik hal tersebut mengarahan kepergaulan
bebas seperti melakukan seks bebas. Dengan ditinjau adanya pendukung seperti internet,
tayangann-tayangan yang menjurus pada seks bebas dan banyaknya video porno yang beredar
semakin menyakinkan remaja untuk meniru hal tersebut. Sebagai orang yang beriman
seharusnya kita menerapkan sifat-sifat orang mukmin yang menyebabkan keberuntungan di
akhirat dan ketenteraman jiwa di dunia.

Orang tua yang sibuk bekerja menyebabkan bekurangnya interaksi orang tua dengan
anak. Hal ini akan berdampak pada pembentukan kepribadian anak dan remaja menjadi lebih
dipengaruhi oleh sekolah dan lingkungan sosialnya, bahkan peran media massa mungkin akan
menggantikan peran yang lain. Kurangnya perhatian orang tua, kurangnya penanaman nilai-nilai
agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan
hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan. Pada kondisi ketidak siapan
berumah tangga dan untuk menghindari tanggung jawab, maka terjadilah aborsi.

Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu
pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang
melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti dilembaga pendidikan formal,
tetapi bisa juga dimasjid, dimushala, di rumah dan sebagainya Guru atau pendidik berarti juga
orang dewasa yang bertanggung jawab memberi pertolongan pada peserta didiknya dalam
perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu mandari
dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba Tuhan, dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk
sosial dan sebagai makhluk individu yang mandiri. Guru sebagai sebagai pelaku utama dalam
implemetasi atau penerapan program pendidikan di sekolah memiliki peranan yang sangat
strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam hal ini guru dipandang
sebagai faktor determinan terhadap pencapaian mutu belajar peserta didik.

B. Strategi Penyelesaian Permasalahan

Pendidik merupakan salah satu alat ampuh untuk melakukan kontrol sosial. Jadi,
pendidik mempunyai tujuan untuk mempengaruhi alam sadar siswa untuk selalu konsisten dalam
mengamalkan nilainilai yang ditekankan oleh pendidik. pendidik pada dasarnya mempunyai
peran untuk mendidik remaja agar menjadi pribadi yang jujur, mandiri dan bertanggungjawab.

Semua upaya di sekolah terhadap kenakalan siswa-- siswi tidak kalah pentingnya dengan
upaya keluarga untuk mendidik anak agar berperilaku sesuai norma yang berlaku di masyarakat.
Upaya mengatasi kenakalan remaja harus dilakukan sedini mungkin, agar tidak terjadi bentuk
kenakalan remaja yang semakin berat.
Berbagai usaha sekolah dalam mengatasi kenakalan remaja dapat dilakukan melalui :

1. Guru yang mampu menjadi teladan bagi siswa.


2. Menciptakan suasana belajar yang religious.
3. Layanan BK yang intensif.
4. Tata tertib yang tegas.
5. Kerjasama seluruh elemen sekolah yang kompak.
6. Dibentuknya komisi disiplin.
C. Hasil dari Strategi

Tindakan pencegahan yang dilakukan oleh Pendidik di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta

Dalam tindakan pencegahan yang dilakukan oleh SMA Muhammdiyah 3 jakarta dalam
mengatasi Akhlaq dan Pergaulan bebas siswa di sekolah. Sekolah melakukan sosialisi tata tertib
melalui kegiatan pembinaan pagi, pembinaan dilakukan oleh wali kelas pada saat masuk kelas
dalam memberikan pelajaran dan kegiatan keagamaan untuk memberikan kegiatan-kegiatan
yang positif pada peserta didik, memberikan motivasi untuk mereka belajar lebih giat agar bisa
dapat berprestasi, bekerjasama dengan orang tua murid dalam mengatasi Akhlaq dan pergaulan
siswa, wali kelas, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan pihak terkait

Tindakan penyembuhan yang dilakukan oleh Pendidik di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta

Berkoordisi dengan guru Bimbingan Konseling, pihak yang berwajib, orang tua murid
dan lingkungan disekitar sekolah dalam mengatasi prilaku menyimpang atau prilaku nakal pada
peserta didik, pemanggilan terhadap siswa yang bermasalah tersebut guna untuk mengklarifikasi
permasalahan pemberian pembinaan, nasihat, arahan kepada anak yang bermasalah memberikan
bimbingan sesuai dengan kasus kenakalan yang dilakukannya.

Tindakan Pemberian Sanksi yang dilakukan oleh Pendidik di SMA Muhammadiyah 3


Jakarta

Dalam hal yang berkaitan dengan tindakan pemberian sanksi yang dilakukan sekolah
dalam mengatasi Akhlaq dan Pergaulan siswa yakni siswa yang bermasalah dipanggil untuk
diberikan teguran secara lisan untuk memberikan arahan dan bimbingan, juga teguran secara
tertulis, surat peringatan 1, surat peringatan 2 dan surat peringatan 3. Panggilan kepada orang tua
siswa, diskorsing dan dipindahkan ke sekolah lainnya.

D. Kesimpulan

Guru dan siswa merupakan kedua elemen penting dalam pendidikan harus
mengutamakan pemahaman tentang intelegensi dan praktik maka, keberadaannya harus aktif
dalam mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam lingkaran proses belajar
mengajar. seorang guru bukan hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan kepada anak didiknya.
Akan tetapi, ia adalah tenaga profesional yang secara sadar bertanggung jawab mendidik,
mengajar dan membimbing peserta didik agar dapat mencapai tingkat kedewasaan.

Guru PAI memiliki peran aktif dalam menyelesaikan masalah tersebut. Seperti halnya
kenakalan. Cara-cara dan metode praktis harus selalu digunakan dalam pelaksanaan
penanggulangan kenakalan tersebut. Seperti dengan peningkatan peribadatan mampu
mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan positif dan menangkal pengaruh kenakalan
remaja dari lingkungan.

Dalam hal ini kenakalan yang muncul banyak terjadi karena keadaan siswa yang masih
dalam masa penjelajahan diri atau perubahan masa. Karena keadaan psikis mereka yang
mendukung untuk memberontak dengan peraturan yang maka terjadilah kenakalan pada siswa
tersebut. Selain faktor psikologis siswa kenakalan yang terjadi di karenakan oleh faktor keluarga
dan lingkungan yang mendukung untuk melakukan kenakalan.

E. Biodata singkat

Saya merupakan lulusan Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam di Universitas


Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, bertempat tinggal di DEPOK, sudah menikah dan memiliki
keluarga kecil, bekerja sebagai guru di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai