Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH PROBOLINGGO


TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Nama : Rahmat Bani Program Studi : PGMI


NIM : 21503053 Dosen Pengampu : Faisal Faliyandra, M.Pd
Semester : III Mata Kuliah : IPS SD/MI

PERMASALAHAN SOSIAL MASYARAKAT


Kenakalan remaja merupakan tindakan anak muda yang melanggar hukum dan norma-norma yang ada di dalam
masyarakat. Kenakalan yang dilakukan oleh anak remaja dapat berakibat pada diri sendiri dan orang lain,
sehingga para orang tua dan masyarakat sekitar merasa khawatir dan resah akan adanya perilaku-perilaku
menyimpang pada remaja. Permasalahan sosial di masyarakat yang sering terjadi dan ada sampai saat ini,
permasalahan nya yaitu kenakalan remaja atau pergaulan bebas yang sering mengonsumsi miras, kecubung, dan
pil koplo sehingga banyak anak muda yang masih sekolah atau yang telah lulus sekolah sering mabuk mabukan
bahkan sampai ada yang tidak sadarkan diri.
Permasalan ini terjadi di sekitar lingkungan saya lebih tepatnya di daerah lumbang, dan sekitarnya
faktor penyebab nya yg saya ketahui yaitu
1. kurang nya perhatian orang tua
2. kurang bisa memilah teman
3. pergaulan bebas
Menurut (Eliasa, 2011) Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal:
1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.
Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas
peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang
tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui
perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah
laku sesuai dengan pengetahuannya
Faktor eksternal:
1. Keluarga
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota
keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti
terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak,
bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas/lingkungan/sekolah/ tempat tinggal yang kurang baik.

SOLUSI PERMASALAHAN ATAU CARA MENGATASI PERGAULAN BEBAS


Pergaulan bebas tidak hanya sekadar bisa dicegah, namun bisa diatasi. Semua itu dapat dilakukan bila orang
tersebut memang mempunyai niat untuk berubah menjadi lebih baik dan tidak menyia-nyiakan hidupnya untuk
pergaulan yang tidak jelas. Adapun beberapa cara mengatasi pergaulan bebas yang akan dibahas, yaitu:

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip
keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah
melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.

2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.

3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis,
komunikatif, dan nyaman bagi remaja.

4. Remaja pandai memilih teman yang selektif dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau
komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
6. Pemberian ilmu yang bermakna yang terkandung dalam pengetahuan dengan memanfaatkan film-film
yang bernuansa moral, media massa ataupun perkembangan teknologi lainnya.

7. Memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak anak kita
dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja.

8. Membentuk suasana sekolah yang kondusif, nyaman buat remaja agar dapat berkembang sesuai dengan
tahap perkembangan remaja.

9. Menerima diri sendiri dan mendekatakan diri pada Tuhan, untuk memperkokoh ketaatan terhadap Tuhan
dapat memberikan umpan balik pada diri kita untuk tidak mengikuti kenakalan remaja atau pergaulan
bebas.

10. Mempunyai komitmen dan tujuan hidup pada anak remaja sehingga ada komitmen yang akan di
tegakkan pada anak remaja, jika tujuan hidup sudah jelas, biasanya ajakan untuk melakukan pergaulan
bebas itu tidak akan di pedulikan

Menurut (Dzakiyah, 2016) upaya-upaya yang dilakukan orang tua dalam mengatasi kenakalan remaja, yaitu:

a. Upaya Preventif adalah upaya pencegahan timbulnya kenakalan remaja yaitu dengan melakukan
pendekatan terhadap anak remaja, menjalin komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak, saling
terbuka satu sama lain, dan orang tua menjadi pendengar yang baik bagi anak, dan menanamkan ilmu
agama dalam keluarga, mengadakan pengawasan dan penjagaan dalam pergaulan anak remaja.

b. Upaya Kuratif adalah upaya untuk antisipasi terjadinya kenakalan remaja yaitu kerjasama masyarakat
dengan keluarga dapat mengurangi/ meminimalisir perilaku menyimpang yang dilakukan remaja, yaitu
dengan cara masyarakat membentuk suatu organisasi seperti kelompok diskusi, ikatan remaja, karang
taruna, dan kegiatan yang lebih positif sehingga anak remaja tidak membuang-buang waktunya hanya
untuk kumpul-kumpul yang tidak jelas, seperti: tongkrongan, bermain-main, dan sebagainya.

c. Upaya Represif adalah membuat tata tertib dan peraturan dalam rumah/ keluarga. Seperti: orang tua
membuat peraturan kalau pulang jangan terlalu malam atau jam 9 sudah ada di dalam rumah, sebelum
sholat dan belajar seorang anak tidak boleh bermain terlebih dahulu, dan sebagainya.

Adapun juga cara mengatasi kasus-kasus kenalan anak remaja yang broken home menurut (Hasanah &
Anas, 2021) broken home nampak nyata dalam berbagai bentuk penyimpangan sebagaimana yang sudah
disebutkan, sehingga perilaku- perilaku mereka sangat mengganggu suasana kelas dan sangat-sangat
mengganggu jalannya proses belajar mengajar, perilaku-perilaku mereka memang meresahkan para guru
dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu pentingnya pendidikan agama melaui orang tua dibantu
dengan lembaga pendidikan serta semangat dari seluruh lapisan masyarakat di lingkungan dalam
membentuk karakter seorang anak, khusus orang tuanya. Sehingga walaupun keluarga tersebut broken
home tidak merusak mental dan rohaniah anak tersebut.

Dari pendapat di atas cara mengatasi kenalan anak remaja broken home melalui pendidikan agama akan
memiliki peranan penting dalam setiap aktivitas batin atau pikiran.

DAFTAR PUSTAKA

Dzakiyah, E. V. Y. N. (2016). Upaya keluarga dalam mengatasi kenakalan remaja putra di desa kalijurang
kecamatan tonjong kabupaten brebes skripsi.

Eliasa, E. I. (2011). Kenakalan remaja, penyebab dan solusinya. PPL-KKN Di SMK Muhammadiyah, 1–7.

Hasanah, M., & Anas, M. (2021). Solusi Pendidikan Agama Islam Mengatasi Kenakalan Remaja Pada Keluarga
Broken Home, 4, 39–49.

Anda mungkin juga menyukai