Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kiki Maulana MK : Psikologi PPD

NIM : 211210099 Dosen : Monalisa, M.Pd.


Kelas : C Ket : UTS
Sem :V Tgl : Rabu, 18-10-2023

Jawaban:

1. a) Dari jurnal Gender Differences in Children Languange Acquisition and Languange


Development yang ditulis oleh Rahmadini Warastuti, 2011. Terdapat dua hal yang
menjadi faktor atau penyebab setiap anak berbeda dalam proses perkembangannya, yakni
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ialah faktor genetika yang diturunkan
atau diwariskan oleh orang tua si anak. Misalnya seorang anak yang baru berusia 6 tahun
sudah menggunakan kacamata karena penyakit rabun jauh yang diturunkan oleh ayahnya
yang juga menderita penyakit rabun jauh. Kedua, faktor eksternal yaitu faktor dari luar,
seperti lingkungan, termasuk didalamnya pendidikan keluarga, teman, sekolah, budaya
dan lain-lain. Bimbingan dari orang tua, guru, masyarakat sangat berpengaruh dalam
proses perkembangan anak. Maka untuk itu bimbingan yang baik akan memberikan
dampak positif dalam perkembangan anak.
b) Dalam upaya mengoptimalkan perkembangan anak agar sesuai dengan tugas atau
fasenya, keluarga bisa melakukan peran diantaranya harus memastikan kesehatan anak,
membentuk lingkungan yang harmonis, aman, mengarahkan panduan dalam kehidupan
sehari-hari, serta memberikan contoh yang baik. Selain itu, keluarga juga harus mampu
mendeteksi atau mengevaluasi perkembangan yang di alami anak, sudah sesuai dengan
tugas dan fasenya atau belum. Jika belum, berikan dorongan positif atau konsultasi
dengan ahlinya sehingga anak dapat tumbuh normal sesuai perkembangannya.
Kemudian, sekolah juga memiliki peran yang besar dan tentunya akan berpengaruh
terhadap perkembangan seorang anak, sehingga untuk mengoptimalkan perkembangan
tersebut, sekolah harus menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk mengembangkan
kemampuan sosial, pola pikir, dan kreativitas anak. Pihak sekolah juga bisa menjadi mitra
orang tua dalam membentuk karakter anak. Dengan demikian, peran keluarga dan
sekolah harus saling mendukung dan bekerja sama guna mengoptimalkan tumbuh
kembang anak.
2. a) Masa Golden Age
Masa golden age atau dalam bahasa Indonesia disebut usia emas merupakan usia yang
berlangsung pada saat anak dalam kandungan hingga usia dini, yakni pada periode 0-6
tahun. Priode ini dinamakan golden age karena pada masa ini akan sangat menentukan
tahap perkembangan anak selanjutnya. Berdasarkan data hasil peneitian mengungkapkan
bahwa sekitar 50% kecerdasan di saat dewasa ditentukan atau dibentuk mulai dari usia 4
tahun. Oleh karenanya, seorang anak pada usia emas ini memerlukan banyak stimulus
dan perhatian dalam asupan makanannya, karena kekurangan gizi pada masa emas tidak
bisa diperbaiki.
b) Beberapa Individu yang Memiliki Peran Besar dalam Masa Golden Age
1. Orang tua, orang tua memiliki peranan sangat penting dalam masa ini. Orang tua harus
peka dan tanggap dalam memahami kebutuhan anak. Kemudian, orang tua harus terlibat
aktif dalam masa ini, dengan memberikan penuh kasih sayang, dan menciptakan rutinitas
yang menyenangkan untuk anak.
2. Pendidik. Selain orang tua, pendidik seperti guru dan pengasuh juga memiliki peran
yang besar dalam masa golden age. Karena pndidik atau pngasuh juga orang yang sering
berinteraksi dengan seorang anak. Maka untuk itu, pendidik dan pengasuh mesti
memahami dalam memberikan kegiatan yang tepat terutama untuk meningkatkan
perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak.
3. Keluarga. Seorang anak tidak bisa lepas interaksinya dengan anggota keluarga, seperti
kakek, nenek, dan anggota keluarga lainnya. Untuk itu peran keluarga juga sangat besar
dalam membimbing dan memberikan teladan yang baik untuk seorang anak di usia
golden age.
4. Tenaga Kesehatan. Karena dalam masa golden age seorang anak membutuhkan
stimulus yang banyak terutama terkait dengan asupan gizi yang diterima. Maka peran
tenaga kesehatan juga bisa dikatakan sangat penting, dengan memberikan panduan dan
arahan yang tepat terkait kesehatan, seorang anak akan tumbuh sehat di usia emasnya.
c) Contoh Ilustrasi Masa Golden Age Berpengaruh Terhadap Proses Anak
Ilustrasi atau gambaran terkait seorang anak yang kurang perhatian dari orang tua dan
lingkungannya di masa golden age bisa mengakibatkan keterlambatan seorang anak
dalam berbagai aspek, seperti kognitif, afektif, psikomotorik, juga dalam kesehatan
fisiknya. Sebagai contoh, jika dalam penelitian menyatakan bahwa 50% kecerdasan di
usia dewasa dibentuk pada saat umur 4 tahun, maka apabila anak di usia 4 tahun kurang
bimbingan dan arahan dari orang tua dan lingkungannya, serta kurannya asupan gizi yang
cukup. Pada usia dewasa dia akan mengalami kesulitan dalam memahami masalah serta
menyelesaikan masalahnya. Karena aspek kognitif, psikomotorik, dan afektifnya tidak
terasah dengan baik. Selain itu, jika kurangya bimbingan yang baik di usia emas akan
mengakibatkan seorang anak tempramental karena kemampuan komunikasi dan kontrol
emosinya kurang baik.
3. a) 1. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial adalah pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Menurut
Hurlock (2011) perkembangan sosial adalah perolehan perilaku yang sesuai dengan
tuntutan sosial. Dimana anak mampu menyesuaikan diri dengan aturan-aturan masyarakat
atau norma sosial dimana ia tinggal. Karakteristik dari perkembangan sosial diantaranya
sebagai berikut:
 Partisipasi kelompok. Seorang anak akan merasa sangat senang apabila menjadi
bagian dari kelompok dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan bersama dengan orang
dewasa. Mereka akan belajar menjalin persahabatan dengan orang lain dan
menunjukkan kesetiaan kepada teman-temannya.
 Keterampilan sosialisasi. Memiliki keterampilan yang meliputi kerja sama, berbagi,
kepemimpinan, dan partisipasi.
 Interaksi interpersonal.
 Kedewasaan dalam hubungan sosial. Yakni kemampuan dalam menyesuaikan diri
dengan norma, moral, dan tradisi kelompok.
2. Perkembangan Emosi
Perkembangan emosional merupakan kemampuan mengelola perasaan yang di alami oleh
individu ketika terjadi situasi. Perkembangan emosi akan sangat menentukan cara
pandang seorang anak dalam menghadapi masalah. Perkembangan emosi pada anak
dipengaruhi oleh kemaangan dan belajar. berikut karakteristik perkembangan emosi,
diantaranya:
 Emosi anak berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba.
 Emosi anak terlihat lebih hebat atau kuat.
 Bersifat sementara
 Sering terjadi, dan
 Respon emosi anak bermacam-macam.

b) Faktor Penyebab Perundungan di Sekolah

Berdasarkan penelitian yang pernah saya lakukan di semester 4 pada mata kuliah
penelitian kualitatif dengan mengambil tema bentuk bullying di sekolah. Di dapatkan
bahwa faktor terbesar penyebab terjadinya bullying ialah latar pendidikan keluarga yang
buruk baik dari pelaku maupun korban. Pelaku biasanya ialah orang yang kurang kasih
sayang dari lingkungan keluarganya sehingga dia merasa kesepian. Dengan demikian dia
akan melakukan kegiatan apapun sebagai hiburan atas dirinya, termasuk membully atau
melakukan perundungan. Selanjutnya, latar belakang keluarga korban yang buruk juga
akan berpengaruh terhadap kepecayaan diri seorang anak, sehingga dia merasa dirinya
lemah dan tidak mampu melawan perilaku bully terhadapnya. Selain hal tersebut,
kurangnya pengawasan dan intervensi dari sekolah juga menjadi faktor terjadinya
bullying. Sehingga pelaku merasa aman dalam melakukan perbuatannya tersebut.

c) Solusi untuk Korban dan Pelaku

Menurut saya, solusi yang tepat adalah solusi yang sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi atau di alami korban ataupun pelaku. Namun, ada solusi yang saya anggap tepat
yakni dengan memberikan edukasi kepada seluruh peserta didik tentang bahaya dan
dampak bullying. Pihak sekolah bisa melakukan kerja sama atau bermitra dengan TNI,
Polri, Polsek, Koramil, psikolog, dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (PPPA).

Anda mungkin juga menyukai